B2m2.docx

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View B2m2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,256
  • Pages: 22
Laporan Hasil Diskusi Kelompok Kecil Blok 2 Modul 2 Mekanisme Pernapasan

Disusun oleh : Kelompok 5 Hanifah Zain

(1310015057)

Irma Yunita

(1310015046)

Jumadil Akbarriyah

(1310015054)

Linda Hidayanti

(1310015084)

Nazla Amanda

(1310015012)

Ozzy Mukti Yunandar

(1310015016)

Pahroni

(1310015021)

Rosdiana

(1310015082)

Spicakent Dinyati

(1310015036)

Noverita Febriani

(1210015046)

Tutor : dr. Siti Khotimah, M. Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN 2013

1

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nyalah laporan diskusi kelompok kecil ini ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun dari berbagai sumber ilmiah sebagai hasil dari diskusi kelompok kecil (DKK) Blok 2 Sistem Respirasi Modul 2 Mekanisme Sistem Pernapasan kami. Laporan ini secara menyeluruh membahas mengenai mekanisme system pernapasan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini, antara lain : 1.

dr. Siti Khotimah, M. Kes yang telah membimbing kami kami dalam melaksanakan diskusi kelompok kecil (DKK) ini.

2.

Teman-teman kelompok 5 yang telah mencurahkan pikiran dan tenaganya sehingga diskusi kelompok kecil (DKK) 1 dan 2 dapat berjalan dengan baik dan dapat menyelesaikan makalah hasil diskusi kelompok kecil (DKK) kelompok 5.

3.

Teman-teman

mahasiswa

Fakultas

Kedokteran

Universitas

Mulawarman angkatan 2013 dan pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Penulis menyadari dalam laporan ini sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari isi laporan hasil diskusi kelompok kecil (DKK) ini.

Samarinda, 24 Oktober 2013

Kelompok 5

2

DAFTAR ISI Halaman judul………………………………………………….........……….........1 Kata pengantar……………………………………………………….....……........2 Daftar isi…………………………………………………………………...…........3

I. Pendahuluan

Latar belakang………………………………………………………..................4 Tujuan………………………………………………….…………………….....4

II. Isi Skenario……………………………………………………………………….6 Step 1 ………………………………………………………….……………...6 Step 2 ………………………………………………………...……………….6 Step 3……………………………………………………………………...…..7 Step 4………………………………………………………………...………..9 Step 5……………………………………………………...…………………10 Step 6...............................................................................................................10 Step 7...............................................................................................................10

III. Penutup Kesimpulan…………………………………............……..............................23 Saran................................................................................................................23

Daftar pustaka........................................................................................................24

3

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Lata r Belakang

Pernapasan atau respirasi adalah pertukarana gas antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Secara umum, pernapasan dapat diartikan sebagai proses menghirup oksigen dari udara serta mengeluakan karbon diokside dan uap air. Manusia bernapas secara tidak langsung, artinya, udara untuk pernapasan tidak berdifusi secara langsung melalui permukaan kulit. Pertukaran gas ini diatur dalam suatu system disebut system pernapasan. Pernapasan yang akan dibahas pada modul ini adalah pernapasan bagian bawah, yang meliputi trakea, bronkus, bronkiolus, alveoli, paru-paru dan toraks secara keseluruhan. Pernapasan dibagi menjadi dua, pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada melibatkan tulang-tulang costae dan musculus intercosta interna. Pernapasan perut melibatkan diafragma dan otot-otot diafragma.

2. Tujuan

Berdasarkan scenario modul 2 yang telah diberikan, kami mengidentifikasi beberapa tujuan pembelajaran, sebagai berikut: 2.1 Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi saluran pernapasan bawah. 2.2 Untuk menjelaskan tentang fungsi dan tujuan pernapasan 2.3 Untuk menjelaskan jenis-jenis pernapasan dan respirasi 2.4 Untuk menjelaskan factor yang mempengaruhi pernapasan 2.5 Untuk menjelaskan mekanisme pernapasan

3. Manfaat

3.1 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang anatomi dan fisiologi dari saluran pernapasan bawah 3.2 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang fungsi dan tujuan pernapasan

4

3.3 Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis pernapasan dan respirasi 3.4 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang factor-faktor yang mempengaruhi pernapasan 3.5 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang mekanisme pernapasan

5

BAB 2 ISI DAN PEMBAHASAN Skenario Dada Kembang Kempis

Setiap jam 6 pagi pak Usrok membiasakan senam pagi. Pada setiap gerakan kedua tangan ke atas, pak Usrok

dapat menghirup udara ke dalam paru dan

mengeluarkannya. Sesekali ia menarik nafas kuat untuk memasukan udara inspirasi sebanyak-banyaknya ke dalam rongga dada, sehingga volume rongga dadanya mengembang lalu diikuti ekspirasi yang mengempiskan rongga dadanya. Senang sekali ia merasakan hal tersebut karena udara pagi masih segar dan bebas polusi.

STEP 1. TERMINOLOGI ASING 1. Inspirasi = tindakan menghirup udara (O2) kedalam paru-paru melalui saluran pernapasan (melalui hidung/mulut) 2. Ekspirasi = proses pengeluaran udara (CO2) dari dalam paru-paru melalui hidung/mulut 3. Rongga dada = suatu ruangan yang dibatasi oleh costa di anterior, columna vertebralis di posterior, regio colli di superior dan regio abdomen di inferior. 4. Rongga dada = suatu ruangan yang dibatasi oleh costa di anterior, columna vertebralis di posterior, regio colli di superior dan regio abdomen di inferior. 5. Volume rongga dada = ukuran kuantitas suatu zat yang dapat ditampung di rongga dada

STEP 2. IDENTIFIKASI MASALAH 1. Mengapa pada saat inspirasi rongga dada pak usro membesar dan mengecil saat ekspirasi ? 2. Mengapa saat pak usro bernapas sewaktu inspirasi tangan berada di atas,dan ketika ekspirasi berada di bawah ? 3. Organ apa saja yang berpengaruh pada inspirasi dan ekspirasi ? 4. Seberapa besar volume dan kapasitas udara pernapasan ?

6

5. Apa tujuan pak Usro melakukan inspirasi dan ekspirasi ? 6. Bagaimana ciri-ciri udara yang baik untuk dihirup ? 7. Apa saja jenis-jenis pernapasan ? 8. Kapan saja kita melakukan inspirasi dan ekspirasi ?

STEP 3. CURAH PENDAPAT 1. Karena udara dimasukkan ke rongga dada pada saat inspirasi, dan dikeluarkan pada saat ekspirasi. Selain itu, otot-otot intercosta eksterna menarik iga hingga rongga dada membuka dan otot-otot intercostal interna menarik rongga dada hingga kembali relaksasi. 2. Melatih paru-paru sehingga otot-otot pernapasan berkontraksi. 3. Organ-organ yang berperan : - Nassal/oral - Faring - Laring - Trakea - m. Sternokleidomaltodeus - m. Skalenus - m. Serratus anterior - Costa - Diafragma - m. Rectus abdominis - Bronkus - Bronkiolus - Alveolus 4. a. Volume Paru-Paru : - Volume Tidal

: udara saat inspirasi dan ekspirasi

normal (500 ml) - Volume Cadangan Inspirasi : udara yang masih bisa dihirup setelah respirasi normal - Volume cadangan Ekspirasi

: udara yang masih bisa dikeluarkan

setelah respirasi normal

7

- Volume Residu

: udara yang tersisa setelah melakukan

ekspirasi kuat (1200 ml)

b. Kapasitas paru-paru : - Kapasitas Inspirasi

: VT + VCI = 1500 ml

- Kapasitas residu fungsional : VE + VR = 2300 ml - Kapasitas vital

: VT + Ekspirasi + inspirasi = 4900 ml

- Kapasitas Total

: Penjumlahan semua volume = 5800

5. Untuk mendapatkan O2 dan mengeluarkan CO2 serta zat-zat lain. Selain itu, juga untuk mendapatkan energi dan membantu metabolisme. 6. Ciri-ciri udara yang baik: - Memenuhi kebutuhan oksigen untuk tubuh - Tidak berbau dan tidak berwarna - Tidak berdampak buruk pada kesehatan - Terasa segar dan ringan saat dihirup 7. Berdasarkan tempat terjadinya : -

Pernapasan perut

-

Pernapasan dada

Berdasarkan intensitas : -

Pernapasan normal

-

Pernapasan paksa

8. Inspirasi terjadi apabila tekanan intra alveolar lebih kecil daripada tekanan atmosfer udara di luar tubuh, dan ekspirasi terjadi apabila tekanan intraalveolar turun dan menjadi lebih rendah daripada tekanan atmosfer udara di luar tubuh.

8

STEP 4. PETA KONSEP

Kriteria Udara Yang Baik

Kapasitas

Volume

Udara (O2)

Paru Inspirasi

Jenis-Jenis Inspirasi

Faktor yang mempengaruhi

Ekspirasi

CO2

Jenis-Jenis Ekspirasi

9

STEP 5. LEARNING OBJECT 1. Anatomi dan fisiologi saluran pernapasan bagian bawah. 2. Fungsi dan tujuan pernapasan 3. Jenis-jenis pernapasan 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pernapasan 5. Mekanisme pernapasan (inspirasi dan ekspirasi)

STEP 6. BELAJAR MANDIRI Dari hasil diskusi kelompok kecil satu, kami akan berusaha mencari lebih mendalam tentang mekanisme pernapasan melalui sumber-sumber

dan referensi

terpercaya agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

STEP 7. SINTESIS 1. Anatomi dan fisiologi saluran pernapasan bawah

10

1. Trakea

Trakea memiliki panjang kurang lebih 10-13 cm dan menghubungkan laring sampai bronkus primarius. Terdiri dari 16-20 lempeng kartilago dengan bentuk menyerupai huruf C, yang menjaga trakea terbuka. Celah lempeng kartilago tidak menutup dengan penuh berada di sisi posterior sehingga memungkinkan ekspansi eshopagus saat makanan ditelan. Mukosa trakea adalah epitel bersilia dengan sel goblet. Sebagaimana di laring, silia menyapu ke atas menuju faring.

2. Bronkus

Bronkus adalah cabang trakea yang memasuki paru. Di dalam paru masing-masing bronkus menjadi bronkiolus yang mengarah pada lobus masing-masing paru ( 2 dikiri, 3 dikanan ). Percabangan pada lanjut pada pipa bronkus biasanya disebut pohon bronkus. tidak ada kartilago pada dinding bronkiolus.

3. Paru-paru dan membran pleura

Paru terletak di kedua sisi jantung dalam rongga dada dan dilindungi secara melingkar oleh rongga yang dibentuk oleh rangka iga. Dasar masing – masing paru terletak pada diafragma di bawahnya dan apex di ujung atas terletak setingkat clavicula. Pada permukaan medial masing – masing paru terdapat suatu bentukan yang disebut hilus, tempat bronkus primarius dari arteri dan vena pulmonalis memasuki paru. Membran pleura adalah suatu membran serosa pada rongga torax. Pleura parietal melapisi rongga torax, dan pleura viseral terdapat pada permukaan paru-paru. Diantara membran pleura tersebut terdapat cairan serosa yang mencegah friksi dan menjaga kedua membran tetap bersama selama pernapasan.

11

4. Alveoli

Unit fungsional paru-paru adalah suatu kantung udara yang disebut alveoli. Ada berjuta-juta alveoli dalam masing-masing paru, dan masingmasing alveolus dikelilingi oleh suatu jaringan kapiler pulmonal. Suatu sel pipih alveolar tipe I yang menyusun dinding alveoli adalah selapis epitel gepeng. Terdapat juga sel pipih alveolar tipe II yang menghasilkan surfaktan pulmonalis yaitu suatu lipoprotein yang menurun tegangan permukaan, sehingga memungkinkan perkembangan alveoli.

Musculus yang berperan dalam pernapasan Biasa Dalam

Paksa

Inspirasi Kontraksi m. diafragma dan m.intercostalis externa  m. scalene (mengangkat 2 iga pertama)  m. sternocleidomastoideus (mengangkat sternum ke depan)  m. levatores costarum (menahan costae bagian bawah)  Mm. serratus posterior (superior dan inferior) (menahan costae bagian bawah)  M. quadrates lomborum (menahan costae bagian bawah)  M. pectoralis minor  M. pectoralis mayor  M. serratus anterior (ketiganya membantu mengangkat costae)

Ekspirasi relaksasi m. diafragma dan m.intercostalis externa  M. intercostalis interna  M. rectus abdominalis (memberi efek tarikan sangat kuat terhadap iga bagian bawah)  M. transversus abdominis (Menaikkan tekanan intraabdominal sehingga mengangkat ke arah cranial)  Mm. obliqus abdominis (externa dan interna) (Menaikkan tekanan intraabdominal sehingga mengangkat ke arah cranial)  M. iliocostalis  M. latissamus dorsi (kontraksi keduanya menaikkan tekanan intraabdominal yang akan menekan ke arah kranial)

2. Fungsi dan tujuan pernapasan  Tujuan

:

Untuk menyediakan oksigen bagi jaringan dan membuang CO2 (Guyton, 2000)

12

Untuk memperoleh O2 dan mengeliminasi CO2 yang dihasilkan sel (Sherwood, 2001)  Fungsi utama : o Ventilasi Paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara atmosfir dan alveoli paru o Difusi O2 dan CO2 antara alveoli dan darah. o Transport O2 dan CO2 dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel jaringan tubuh o Pengaturan ventilasi dan hal-hal lain dari pernafasan o Homeostatis, mengatur PH dengan menyesuaikan kecepatan pengeluaran CO2 penghasil asam  Fungsi pernapasan menurut buku keperawatan medical bedah : o Semua bagian dari sistem pernapasan (kecuali sakus mikroskopis yang disebut alveoli) berfungsi sebagai pendistribusi udara. Hanya alveoli dan saluran kecil yang terbuka ke dalam alveoli berfungsi sebagai penukar gas. o Sistem pernapasan secara efektif menyaring, menghangatkan, dan melembabkan udara yang kita hirup selama bernapas. o Organ pernapasan juga mempengaruhi pembentukan suara, termasuk berbicara yang kita gunakan dalam komunikasi verbal. o Jaringan epitel khusus pada saluran pernapasan memungkinkan berfungsinya indra penciuman (olfaktori) o Sistem pernapasan juga membantu dalam pengaturan atau homeostatis PH dalam tubuh  Fungsi nonrespiratorik : o Menyediakan jalan untuk mengeluarkan air dan panas o Meningkatkan aliran balik vena o Berperan dalam memelihara pernapasan keseimbangan asam basa normal dengan mengubah jumlah CO2 penghasil asam H+ yang dikeluarkan o Memungkinkan kita bicara, menyanyi, dan vokalisasi lain o Mempertahankan tubuh dari invasi benda asing

13

o Mengeluarkan, memodifikasi, mengaktifkandan menginaktifkan berbagai bahan yang melewati sirkulasi paru. o Hidung bagian sistem pernapasan berfungsi sebagai organ penghidu

3. Jenis-jenis pernapasan

- Berdasarkan tempat terjadinya

1. Respirasi internal : atau biasa disebut inspirasi sel. Adalah proses-proses metabolic intrasel yang dilakukan di dalam mitokondria, yang menggunakan O2, dan menghasilkan CO2 selagi mengambil energy dari molekul nutrient, untuk menghasilkan energy ATP dari makanan, menghasilkan CO2 sebagai produk sampingan.

2. Respirasi eksternal : adalah langkah-langkah yang terlibat pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal dan sel jaringan.

-

Berdasarkan bagian yang berperan

PERNAPASAN DADA

1. Fase Inspirasi pernapasan dada Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang -> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru

2. Fase ekspirasi pernapasan dada Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paruparu menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar

14

dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paruparu.

PERNAPASAN PERUT

1. Fase inspirasi pernapasan perut Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut: sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk

2. Fase ekspirasi pernapasan perut Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut: otot diafraghma relaksasi

--> posisi dari mendatar kembali

melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.

- Berdasarkan intensitasnya 

Inspirasi dalam :

1. Terjadi pengaktifan atau pengontraksian otot-otot tambahan (scalene dan sternocleidomastoideus) mengangkat sternum dan 2 iga pertama sehingga memperbesar bagian atas toraks 2. Volume rongga toraks semakin membesar 3. Paru semakin membesar 4. Tekanan intraalveolus menurun 5. Terjadi peningkatan aliran udara masuk ke paru

15



Ekspirasi dalam

1. Otot-otot ekspirasi berkontraksi untuk semakin mengurangi volume rongga toraks dan paru 2. Terjadi peningkatan tekanan intraalveolus yang menimbulkan gaya angkat ke atas pada diafragma 3. Diafragma semakin terangkat ke rongga toraks, lebih cekung dibandingkan posisi istirahatnya 4. Otot-otot ekspirasi lainnya, yaitu otot intercostalis interna berkontraksi menarik iga-iga ke bawah meratakan dinding dada dan semakin memperkecil volume rongga toraks 5. Paru mengalami pengosongan lebih sempurna

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi :

Menurut Guyton (2012) 

Pengaturan pernapasan volunter Seperti yang kita ketahui pernapasan dapat diatur secara sadar sehingga seseorang dapat melakukan hipervolunter dan hipovolunter. Pengaturan pernapasan volunter seolah-olah tidak melalui pusat pernapasan di medula, malahan jaras saraf secara sadar melalui langsung korteks serebri dan pusat lain yang lebih tinggi turun ke bawah melalui traktus kortikospinalis ke neuron spinal yang merangsang otot-otot pernapasan. (Guyton, 2012)



Pengaruh reseptor iritan pada jalan napas Epitel trakea, bronkus, dan bronkiolus di suplai dengan ujung saraf sensoris disebut reseptor iritan pulmo. Hal ini yang menyebabkan terjadinya batuk, bersin ,asma dan emfisema. (Guyton, 2012)



Fungsi “Reseptor J” Paru Sebagian kecil ujung saraf sensoris telah dijelaskan berada dalam dinding alveolus dalam posisi berjejer dalam (Juxtaposition) terhadap kapiler paru oleh sebab itu namanya “Reseptor J”. reseptor ini terangsang khususnya bila kapiler paru menjadi terisi penuh dengan

16

darah atau bila terjadi edema paru pada kondisi seperti gagal ginjal kongestif. Walaupun fungsi reseptor J tidak diketahui, rangsangan reseptor J tersebut dapat menyebabkan seseorang merasa sesak napas. (Guyton, 2012) 

Efek dari edema otak Aktifitas pusat pernapasaan dapat di tekan atau bahkan diinaktifkan oleh edema otak akut yang timbul akibat gegar otak. contohnya, kepala yang rusak mengalami pembengkakan , yang menekan arteri selebral terhadap ruang kranial dan dengan demikian menghambat suplai darah secara parsial. Terkadang, depresi pernapasan yang timbul akibat edema otak yang dapat dikurangi sementara dengan injeksi larutan hipertonik intravena seperti larutan manitol konsentrasi tinggi . larutan ini secara osmotik menarik sejumlah cairan di otak, sehingga menurunkan tekanan intrakranial dan terkadang menimbulkan kembali pernapasan dalam beberapa menit. (Guyton, 2012)



Anestesia Barangkali penyebab paling sering dari depresi pernapasan dan henti naas adalah kelebihan dosis anestetik atau narkotik. Anestetik yang buruk akan sangat menekan pusat pernapasan sementara daya anestesinya terhadap korteks serebri lebih lemah. (Guyton, 2012)

Menurut buku Keperawatan Medikal Bedah (2004) 

Refleks batuk



Refleks bersin



Cegukan dan menguap



Suhu udara Semakin tinggi suhu udara semakin tinggi tekanan (pv=nrt)



Impuls sensori dari reseptor termal kulit dan dari reseptor nyeri profunda dan superficial

17

Faktor-Faktor lainnya



Usia : semakin tua kemampuan bernapas semakin menurun



Jenis kelamin Kapasitas vital rata-rata pada pria dewasa kira-kira 4,6 liter , dan pada wanita dewasa 3,1 liter meskipun nilai-nilai ini jauh lebih besar pada beberapa orang dengan berat badan yang sama daripada orang-orang lain.



Lingkungan Tempat tinggal seseorang mempengaruhi bagaimana konsumsi udara dan tampungan maksimal yang dilakukan saat proses bernapas seseorang.



Fisik Orang tinggi kurus, biasanya mempunyai kapasitas vital lebih besar daripada orang gendut. Selain itu , seorang atlet yang terlatih baik, mungkin mempunyai kapasitas vital 30-40% di atas normal, yaitu 6-7liter.



Adanya sumbatan pada saluran pernapasan Sehingga terjadi gangguan saat seseorang bernapas.

5. Mekanisme pernapasan

Inspirasi :

Sebelum inspirasi, pada akhir ekspirasi sebelumnya, tekanan intra alveolus sama dengan tekanan atmosfer, sehingga tidak ada udara mengalir masuk atau keluar paru. Sewaktu rongga thoraks membesar, paru juga dipaksa mengembang untuk mengisi rongga thoraks yang lebih besar. Sewaktu paru membesar, tekanan intra alveolus turun karena jumlah molekul udara yang sama kini menempati volume paru yang lebih besar. Pada gerakan inspirasi biasa, tekanan intra alveolus turun 1 mm Hg menjadi 759 mm Hg. Karena tekanan intra alveolus sekarang lebih rendah daripada tekanan atmosfer maka udara mengalir ke dalam paru mengikuti 18

penurunan gradien tekanan dari tekanan tinggi ke rendah. Udara terus masuk ke paru sampai tidak ada lagi gradien yaitu, sampai tekanan intra alveolus setara dengan tekanan atmosfer. Sewaktu inspirasi tekanan intrapleura turun menjadi 754 mm Hg.

Inspirasi dalam :

Inspirasi dalam (lebih banyak udara dihirup) dapat dilakukan dengan mengontraksikan diafragma dan otot interkostal eksternal secara lebih kuat dan dengan mengaktifkan otot inspirasi tambahan (acsesorius) untuk semakin memperbesar rongga thoraks. Kontraksi otot-otot tambahan ini, yang terletak di leher, mengangkat sternum dan 2 iga pertama, memperbesar bagian atas rongga thoraks. Dengan semakin membesarnya volume rongga thoraks dibandingkan dengan keadaan istirahat maka paru juga semakin mengembang, menyebabkan tekanan intra alveolus semakin turun. Akibatnya, terjadi peningkatan aliran masuk udara sebelum tercapai keseimbangan dengan tekanan atmosfer; yaitu, tercapai pernapasan yang lebih dalam.

Ekspirasi :

Pada akhir inspirasi, otot inspirasi melemas. Diafragma mengambil posisi aslinya yang seperti kuba ketika melemas. Ketika otot interkosta eksternal melemas, sangkar iga yang sebelumnya terangkat turun karena gravitasi. Tanpa gaya-gaya yang menyebabkan ekspansi dinding dada (dan karenanya, ekspansi paru) maka dinding dada dan paru yang semula teregang mengalami recoil ke ukuran pra-inspirasinya karena sifat-sifat elastinya, seperti balon teregang yang di kempiskan. Sewaktu paru kembali mengecil, tekanan intra alveolus meningkat, karena jumlah molekul udara yang lebih banyak yang semula terkandung di dalam volum paru yang besar pada akhir inspirasi kini termampatkan ke dalam volum yang lebih kecil. Pada ekspirasi biasa tekanan intra alveolus meningkat 1 mmHg di atas tekanan atmosfer menjadi 761 mmHg. Udara kini

19

meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intra alveolus yang lebih tinggi ke tekanan atmosfer yang lebih rendah.

Ekspirasi aktif atau paksa:

Saat kontraksi otot abdomen meningkatkan tekanan intra abdomen, menimbulkan gaya ke atas pada diafragma. Hal ini semakin mengurangi ukuran vertikal rongga thoraks di bandingkan dengan partikel ekspirasi pasif tenang atau normal. Kontraksi otot intrekostal internal mengurangi ukuran depan dan belakang serta kiri dan kanan dengan mendatarkan iga dan strenum. Selama ekspirasi paksa tekanan intrapleura melebihi tekanan atmosfer tetapi paru tidak kolaps.

20

BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pernapasan merupakan hal penting dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga memiliki banyak tujuan dan fungsi. Selain itu, pernapasan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor. Seperti usia, jenis kelamin, lingkungan, fisik, pengaruh reseptor J, dll. Setiap bernapas, terdapat inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi selalu aktif karena menggunakan kontraksi otot-otot inspirasi dan menggunakan banyak energi. Sedangkan ekspirasi normal merupakan ekspirasi pasif. Ekspirasi akan menjadi aktif saat mengosongkan paru secara lebih tuntas dan lebih cepat dari pernapasan tenang.

3.2 Saran Karena pernapasan merupakan hal yang penting bagi kehidupan sehari-hari, sebaiknya kita melakukan pernapasan sebaik mungkin. Sehingga tidak terjadi adanya suatu gangguan yang dapat merusak dan mengganggu fungsi serta mekanisme sistem pernapasan.

21

DAFTAR PUSTAKA Effendy, Christiantie., Asih, Niluh Gede Yasmin. 2004. Keperawatan Medikal Bedah: Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta : EGC. Guyton, A.C. 1983. Fisiologi Kedokteran, Edisi 5. Jakarta : EGC. Levitzky, M.G. 1999. Pulmonary Physiology, fifth edition. United State : McGrawHill. Paulsen, F., & Waschke, J. 2010. Sobotta, Atlas Anatomi Manusia : Organ-Organ Dalam, Edisi 23 Jilid 2. Jakarta : EGC. Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC. Telford, I.R., Bridgman, C.F. 1995. Introduction to Functional Histologi, second edition. United States of America : Harper Collins College Publishers.

22