B. Jenny.pptx

  • Uploaded by: Winda Noprianti
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View B. Jenny.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 508
  • Pages: 13
Sistem pencernaan neonatus

Kelompok 2 Anggi Ariska Siska Damaiyanti Tara Julia Putri Winda Noprianti

Pengertian Sistem Pencernaan Neonatus

Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan,penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang dari mulai mulut (oris) sampai anus. Bayi Baru Lahir (BBL, newborns) harus memulai untuk memasukkan, mencerna dan mengabsrobsi makanan setelah lahir, sebagaimana plasenta telah melakukan fungsi ini (Gorrie, et al., 1998).

A. organ Pencernaan

Pembentukan Enzim Sistem Pencernaan pada Neonatus

Enzim-enzim penting untuk mencerna karbohidrat, protein, dan lemak sederhana ada pada minggu ke-36-38 usia gestasi. Bayi baru lahir cukup bila mampu menelan, mencerna, memetabolisme dan mengabsorbsi protein dan karbohidrat sederhana serta mengemulsi lemak (Jensen et al., 2004).

LANJUTAN

Perkembangan aktifitas laktase berlangsung relatif lambat dan mencapai tingkat adekuat pada usia gestasi 36 minggu, namun banyak bayi prematur dapat mencerna laktosa dengan memuaskan karena laktosa yang diserap dapat dicerna oleh bakteri kolon menjadi asam lemak rantai pendek, yang kemudian dapat diserap sehingga energi dapat diselamatkan.

Adaptasi fisiologis sistem pencernaan neonatal

Bayi Baru Lahir (BBL, newborns) harus memulai untuk memasukkan, mencerna dan mengabsrobsi makanan setelah lahir, sebagaimana plasenta telah melakukan fungsi ini (Gorrie, et al., 1998).

A. INTRAUTERI

B. EKSTRAURINE

C. REFLEKS MAKAN

D. DEFEKASI

• Intrauteri Janin mulai menunjukkan aktifitas gerakan menelan sejak usia gestasi 14 minggu. Gerakan menghisap aktif tampak pada 26-28 minggu.Cairan empedu mulai diproduksi sejak akhir trimester pertama, diikuti denga seluruh enzim-enzim pencernaan lainnya. Proses pencernaan belum terjadi secara aktif (inaktif). Refleks makan pada janin didalam kandungan sudah mulai terlihat dari kegiatan menelan amnion dan menghisap.

• Ekstrauterine Neonatus aterm mampu mencerna dan menyerap susu dari lahir. Faktor pertumbuhan spesifik-spesies di air susu penting untuk mendorong perkembangan pencernaan pasca natal. Usus neonatus memiliki kapasitas pencernaan dan penyerapan yang imatur tetapi terdapat sejumlah mekanisme kompensasi, terutama untuk bayi yang medapat air susu ibu (Lebenthal & Leung, 1988).

• Refleks Makan Sejak lahir, seorang bayi normal dapat menghisap dari puting payudara, menyalurkan air susu ke bagian belakang mulut dan menelannya selama 5-10 menit sambil bernafas normal. Terdapat program reflek dan perilaku bawaan, yang menjadi semakin jelas dalam sekitar satu jam setelah persalinan, termasuk kemampuan bergerak dari perut ibu ke payudara, aktifitas tangan terkoordinasi, gerakan mencari puting payudara, melekat kepayudara,

• Defekasi Feses pertama yang dieksresi oleh bayi disebut mekonium, berwarna gelap, hitam kehijauan, kental, konsistensinya seperti aspal, lembut, tidak berbau, dan lengket.Pengeluaran mekonium, suatu campuran mukus, sel epitel, asam lemak, dan pigmen empedu (yang menyebabkan warna khas hitam kehijauan).

Perbedaan Antara Sistem Organ pada Gastrointestinal Bayi dan Orang Dewasa

Sistem Pencernaan Pada saat lahir, tidak semua komponen sistem saluran cerna telah mencapaikematangannya. Kelanjutan pematangan sistem pencernaan akan tampak oleh adanya perubahan pola fungsi selama masa pertumbuhan anak. Esofagus merupakan saluranyang menghubungkan dan menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung

LANJUTAN

Esofagus menyempit pada 3tempat, yaitu setinggi tulang rawan krikoid yang merupakan sfingter, rongga dada bagian tengah akibat penekanan oleh arkus aorta dan bronkus utama kiri (tidak bersifatsfingter), dan pada hiatus esofagus diafragma (otot polos bagian ini bersifat sfingter).

Thank You

Related Documents

B
November 2019 37
B
November 2019 46
B
November 2019 41
B
November 2019 37
B
May 2020 33
B
October 2019 54

More Documents from "Ashish Chugh"