Autism Spectrum Disorder.docx

  • Uploaded by: Ade Rahma Indira
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Autism Spectrum Disorder.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,616
  • Pages: 11
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kata autis berasal dari bahasa Yunani “autos” berarti sendiri yang ditujukan pada seseorang yang menunjukkan gejala “hidup dalam dunianya sendiri”.

Pada

umumnya

penyandang

autisma

mengacuhkan

suara,

penglihatan ataupun kejadian yang melibatkan mereka. Jika ada reaksi biasanya reaksi ini tidak sesuai dengan situasi atau malahan tidak ada reaksi sama sekali. Mereka menghindari atau tidak berespon terhadap kontak sosial (pandangan mata, sentuhan kasih sayang, bermain dengan anak lain dan sebagainya). Pemakaian istilah autis kepada penyandang diperkenalkan pertama kali oleh Leo Kanner, seorang psikiater dari Harvard (Kanner, Austistic Disturbance of Affective Contact) pada tahun 1943 berdasarkan pengamatan terhadap 11 penyandang yang menunjukkan gejala kesulitan berhubungan dengan orang lain, mengisolasi diri, perilaku yang tidak biasa dan cara berkomunikasi yang aneh. Autis dapat terjadi pada semua kelompok masyarakat kaya- miskin, di desa atau di kota, berpendidikan maupun tidak serta pada semua kelompok etnis dan budaya di dunia. Sekalipun demikian anak-anak di negara maju pada umumnya

memiliki

kesempatan

terdiagnosis

lebih

awal

sehingga

memungkinkan tatalaksana yang lebih dini dengan hasil yang lebih baik.

Page | 1

2. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Autism Spectrum Disorder ? 2. Bagaimana gejala-gejala Autism Spectrum Disorder ? 3. Apa saja istilah-istilah dalam Autism Spectrum Disorder ? 4. Apa penyebab terjadinya Autism Spectrum Disorder? 5. Bagaimana cara mengatasi Autism Spectrum Disorder ?

3. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian Autism Spectrum Disorder. 2. Untuk mengetahui gejala-gejala Autism Spectrum Disorder. 3. Untuk mengetahui istilah-istilah dalam Autism Spectrum Disorder. 4. Untuk mengetahui penyebab terjadinya Autism Spectrum Disorder. 5. Untuk mengetahui cara mengatasi Autism Spectrum Disorder.

Page | 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Autism Spectrum Disorder Autisme atau biasa disebut ASD (Autism Spectrum Disorder) adalah gangguan perkembangan fungsi otak yang kompleks dan sangat bervariasi (Spectrum),

biasanya

gangguan

perkembangan

ini

meliputi

cara

berkomunikasi, berinteraksi sosial dan kemampuan berimajinasi. Para dokter dan psikolog mendefinisikan kelainan Autism Spectrum Disorder (ASD) sebagai keadaan di mana terdapat 3 ketidakmampuan yang berbeda yaitu : ketidakmampuan dalam berinteraksi secara sosial, hambatan berkomunikasi, dan keterlambatan kemampuan bahasa dan kognitif. Perbedaan-perbedaan pada area ini biasanya diketahui sebelum anak berusia 3 tahun. Autisma mempunyai banyak klasifikasi dan kata Autisma merupakan suatu istilah umum untuk menjelaskan area yang sangat luas mengenai perilaku dan kemampuan, sehingga mungkin istilah ‘spektrum’ lebih pantas untuk digunakan. Diagnosa dari ASD meliputi observasi pada tingkat komunikasi, perilaku, dan perkembangan anak. Setelah mendapatkan tanda keterlambatan pada perkembangan kemampuan bahasa, diagnosa resmi biasanya bisa diberikan sekitar usia 2 atau 3 tahun. Pada anak yang lebih besar usianya, bisa juga menunjukkan tanda tidak memberi tanggapan saat dipanggil namanya, ketidakmampuan bermain dengan mainan, tidak ada kontak mata dengan orang lain, pola gerakan yang aneh, tidak tersenyum, kecenderungan untuk membariskan mainan atau benda lain, atau kegagalan untuk mengikuti arah/petunjuk sama sekali.

Page | 3

Anak-anak autis berkembang dengan laju yang berbeda untuk area yang

berbeda

pada

ketidaknormalan

pada

tahap otak.

pertumbuhan Walaupun

mereka anak-anak

karena autis

beberapa mengalami

keterlambatan bicara dan bahasa, kemampuan motorik mereka bisa menyamai anak-anak lain seusia mereka. Aktifitas yang kompleks seperti menyusun puzzle atau menyelesaikan soal matematika bisa jadi sangat mudah, sementara tugas lain yang sangat sederhana seperti berteman atau bicara dengan orang lain bisa jadi hal yang sulit. Mereka juga mungkin bisa membaca kalimat yang panjang dan sulit, tapi tidak mampu mengenali suara “d”.

B. Gejala-gejala Autism Spectrum Disorder, Autisme ditandai oleh ciri-ciri utama, antara lain : 1. Tidak peduli dengan lingkungan sosialnya. 2. Tidak bisa bereaksi normal dalam pergaulan sosialnya. 3. Perkembangan bicara dan bahasa tidak normal. 4. Reaksi atau pengamatan terhadap lingkungan terbatas atau berulang-ulang dan tidak padan. Tidak ada dua anak yang menunjukkan gejala-gejala yang sama untuk kelainan ini. Di bawah ini adalah beberapa karakteristik yang paling umum untuk anak autis: 1. Kemampuan tinggi (savant) – Kemampuan ini termasuk ke dalam kategori fungsi yang lebih tinggi dari spektrum autis (spektrum sangat luas). Anak yang mempunyai kemampuan tinggi bisa mempunyai bakat spesial di bidang musik dan seni, matematika, atau bahkan kemampuan untuk menghafal informasi yang sangat banyak, tapi tetap masih harus berkutat dalam hal interaksi sosial, perubahan pola yang sudah tetap/rutin, dan komunikasi.

Page | 4

2. Cacat pada satu atau lebih dari sistem panca indera– Anak autis sulit untuk memproses informasi yang diterima indera dengan benar. Situasi yang normal seperti suara mesin mobil, tangis bayi, atau suara pengering rambut bisa jadi tidak tertahankan oleh beberapa individu autistik. 3. Ketidakmampuan bicara atau ekolali (echolalia)– Sekitar 40% dari anak autis tidak berbicara sama sekali, sementara yang lain mungkin mengalami situasi ekolali (mengulang-ngulang apa yang dikatakan kepada mereka atau yang mereka dengar di TV/radio lagi dan lagi dan lagi). Suara mereka juga mampu terdengar datar, dan mereka tidak bisa mengontrol keras lembutnya suara saat berbicara. 4. Perilaku dan kebiasaan yang diulang-ulang– Individu dengan kelainan autisma menuntut “kesamaan” dalam kebiasaan mereka. Misalnya, jika seorang anak menyikat giginya sebelum berganti piyama tidur, memintanya untuk menukar urutan kebiasaan ini akan mengganggunya. 5. Tepuk tangan, menggigit, melukai diri sendiri, kebiasaan tidur dan makan yang jelek, kurang perhatian, dan tidak peka terhadap rasa sakit juga merupakan ciri umum pada autisma.

C. Mengerti tentang istilah-istilah Diagnostic dari Autism Spectrum Disorder Akan sangat membantu jika kita bisa mengerti perbedaan-perbedaan di antara kelainan-kelainan spektrum autisma yang lebih umum. Mengetahui kesamaan dan perbedaan mereka akan memberi anda ide tentang kebutuhan yang unik dari tiap-tiap kelompok. Beberapa yang disebut di bawah ini merupakan kelompok-kelompok di dalam kategori ASD walaupun gejalagejalanya unik : Pervasive Developmental Disorder-Not Otherwise Specified (PDD-NOS), Asperger’s Syndrome, dan Autistic Disorder (biasa disebut autisma).

Page | 5

1. Pervasive developmental disorder-not otherwise specified (PDD-NOS) biasa dikenal dengan “autis ringan” atau “beberapa karakter autis”. Istilah ini merujuk kepada anak-anak dengan kesulitan yang jelas pada area interaksi sosial, komunikasi verbal dan nonverbal, dan bermain, namun masih terlalu bersosialisasi untuk bisa disebut benar-benar autis. Beberapa ahli berharap bisa menghilangkan istilah ini, karena menurut mereka istilah ini berawal dari para psikolog yang tidak bisa menentukan harus dikategorikan ke mana anak yang mengalami kesulitan ini. 2. Asperger’s Syndrome- Banyak sekali anak-anak mendapat diagnosa Asperger’s pada usia antara 5 dan 9, di mana sangat jauh dibanding usia kita mengenali autisma. Asperger’s menunjukkan ketidakmampuan/cacat yang parah dan tetap dalam hal interaksi sosial, perkembangan pada pola perilaku tertentu dan berulang-ulang, minat, dan aktivitas. Berlawanan dengan autisma, secara klinis tidak ada keterlambatan yang berarti pada bahasa, kognisi, kemampuan membantu diri sendiri, atau perilaku beradaptasi, selain dari pada masalah interaksi sosial mereka. Anak dengan sindrom Asperger’s bisa jadi tidak tanggap secara benar atau bahkan mengerti pernyataan kalimat yang berhubungan dengan “perasaan” dalam percakapan. Asperger’s mungkin secara klinis tidak menyebabkan keterlambatan yang berarti dalam menerima informasi baru, tapi tetap ada perbedaan dalam pembelajaran. Misalnya, anak Asperger’s

bisa

menjadi

hiperleksik

(hyperlexic),

yaitu

bisa

mengindentifikasi kata-kata dan membaca pada usia yang sangat muda, dengan sedikit atau sama sekali tanpa mengerti arti kalimat yang dibaca. Sebagai

tambahan,

anak

Asperger’s

menunjukkan

kemampuan

memori/menghafal di atas rata-rata dan mempunyai kelebihan dalam vokabulari (banyaknya jenis kata) namun tidak bisa menggunakannya dalam kalimat secara benar.

Page | 6

3. Autistic disorder (Autisma) adalah suatu ketidakmampuan perkembangan anak yang sangat mempengaruhi komunikasi verbal dan nonverbal dan interaksi sosial . Ketidakmampuan ini sangat jelas pada usia sebelum 3 tahun. Autisma berpengaruh buruk pada area pendidikan/pembelajaran. Anak yang terdiagnosa autis menunjukkan aktivitas mengulang-ulang dan pergerakan meniru (stereotype), menolak perubahan pada lingkungannya atau perubahan pada kebiasaan sehari-hari, dan mempunyai tanggapan yang tidak biasa pada sensori/indera. Autisma kemungkinan mempengaruhi anak laki-laki 3-5 kali dibanding perempuan dan tidak mengenal ras, suku, kelompok sosial.

D. Penyebab Autism Spectrum Disorder Tidak ada yang tahu apa yang menyebabkan anak-anak menjadi autis. Para ilmuwan berpikir bahwa ada hubungan genetika dan lingkungan. Mengetahui penyebab pasti dari autisma sangat sulit karena otak manusia sangat rumit. Otak mengandung sel saraf lebih dari 100 miliar neuron. Setiap neuron mungkin memiliki ratusan atau ribuan sambungan yang membawa pesan ke sel-sel saraf lain di otak dan tubuh. Neurotransmiter menjaga neuron bekerja sebagaimana mestinya, seperti Anda dapat melihat, merasakan, bergerak, mengingat, emosi pengalaman, berkomunikasi, dan melakukan banyak hal-hal penting lainnya. Dalam otak anak-anak autisma, beberapa sel-sel dan koneksi tidak berkembang secara normal atau tidak terorganisir seperti seharusnya. Para ilmuwan masih mencoba untuk memahami bagaimana dan mengapa hal ini terjadi.

Page | 7

E. Cara Mengatasi Autism Spectrum Disorder

Tidak ada obat untuk autisma. Terapi dan intervensi perilaku dirancang untuk memperbaiki gejala spesifik dan dapat meningkatkan perkembangan anak secara substansial. Rencana perawatan yang ideal dengan terapi yang terkoordinasi dan intervensi yang memenuhi kebutuhan spesifik dari masingmasing anak. Para profesional kesehatan sepakat bahwa intervensi awal terhadap anak autis, akan membuat perkembangannya semakin baik. Intervensi pendidikan / perilaku Terapis menggunakan keterampilan terstruktur dan intensif yang berorientasi pada sesi pelatihan dalam membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial dan bahasa, seperti analisis perilaku terapan. Konseling keluarga bagi orang tua dan saudara kandung anak-anak dengan autis sering membantu dalam mengatasi tantangan tertentu dari hidup dengan seorang anak autisme.

Pengobatan Dokter dapat meresepkan obat untuk pengobatan tertentu yang berhubungan dengan gejala-gejala, seperti kecemasan, depresi, atau gangguan obsesif-kompulsif. Obat antipsikotik digunakan untuk mengobati masalah perilaku yang parah. Kejang bisa diobati dengan satu atau lebih obat antikonvulsan. Obat yang digunakan untuk mengobati orang dengan

Page | 8

gangguan difisit perhatian dapat digunakan secara efektif untuk membantu mengurangi impulsive dan hiperaktif.

Page | 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Apabila dilihat secara sepintas anak penyandang autis tidak berbeda dengan anak lain, tapi pada saat berinteraksi baru akan terlihat keunikan dari anak penyandang autis yaitu dari cara berbicara maupun berkomunikasi. Jadi baiknya kita sebagai manusia yang diciptakan dengan akal dan pikiran yang sempurna, jangan mengucilkan kekurangannya. Karena setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. B. Saran Semoga makalah ini dapat menjadi referensi bagi semua pihak untuk dapat lebih mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai Autism Spectrum Disorders. Dan dapat memahami apa saja yang ada di dalamnya.

Page | 10

DAFTAR PUSTAKA http : //id.wikipedia.org/wiki. http://id.wikipedia.org/wiki/ http://www.academia.edu/5168729/

Page | 11

Related Documents


More Documents from "autismone"