Ata Ripal.docx

  • Uploaded by: Ferrie
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ata Ripal.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,394
  • Pages: 9
Laporan Praktikum Energi dan Elektrifikasi

PENGUKURAN SUHU DAN TITIK DIDIH AIR

Nama : M. Rival Fahluzi NIM

: 1705106010071

Kelas

: Selasa, 16.20 WIB

Asisten : 1. Tari Purwinda Tarigan

LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN ENERGI PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH 2019

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid. Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 - 1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberi nama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 - 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F. Dalam bukunya Robert Briffault (1938) berjdul The Making of Humanity disebutkan bahwa

Ibnu Sina

merupakan ilmuwan

pertama

yang

menggunakan

termometer udara untuk mengukur suhu. Dalam kehidupan sehari-hari yang banyak kita temukan adalah jenis termometer badan baik berupa termometer pipa kapiler ataupun termometer digital. Termometer pipa kapiler yang menggunakan merkuri dapat membeku pada suhu – 400C dan mendidih pada suhu 3600C. Suhu adalah suatu besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda.

Mudahnya,

semakin

tinggi

suhu

suatu benda, semakin panas benda tersebut.

Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Suhu juga disebut temperatur. Benda yang panas memiliki suhu lebih tinggi dibandingkan benda yang dingin. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Namun dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.

Temperatur merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya benda. Banyak sifat zat yang berubah terhadap temperatur. Sebagian besar zat memuaisaat dipanaskan, seperti besi akan memanjang saat panas daripada saat kondisi dingin. Jalan dan trotoar beton pun memuai dan menyusut terhadap tempatur yang menjadi alasanditempatkannya pemisah yang bisa ditekan atau bisa memuai pada jarak tertentu di jembatan maupun jalanan beton. Hambatan listrik materi zat juga berpengaruh signifikan terhadap temperatur. Demikian pula dengan warna benda, perubahan warna menunjukkan temperatur tertentu. Misalnya api berwarna biru menunjukkan suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan api berwarna merah atau berwarna kuning. Cahaya putih yang dihasilkan dari kawat wolfram atau tungsten dalam lampu pijar berasal dari kawat yang sangat panas. Zat padat besi berwarna jingga hingga putih bila dipanaskan saat ditempa dalam pabrik kendaraan menunjukkan fenomena serupa. Demikian pula dengan bintang-bintang tersebut. Matahari pun dikatakan bintang (kuning kerdil). Suhu permukaan bintang atau matahari yang berdasarkan warna bisa dihitung temperaturnya menggunakan panjang gelombang cahaya yang dipancarkannya. Alat

yang

dirancang

untuk

mengukur

temperatur

dinamakan

termometer.

Sebagian besar termometer dirancang peka terhadap pemuaian. Galileo mengajukan gagasan p ertama termometer melalui fenomena pemuaian gas. Berangsur-angsur evolusi termometer terjadi hingga menjadi termometer yang berisi cairan dalam gelas. Macam-macam thermometer antara lain: termometer oven, termometer ketel kopi, termometer udara, thermometer hambatan, termistor, termometer kopel. Untuk menyatakan hasil pengukuran termometer digunakan skala numerik, skala yang digunakan secara kuantitatif ini yang paling banyak dipakai adalah skala Celcius, skala Fahrenheit, dan skala yang paling penting dalam sains adalah skala absolut atau Kelvin. Panas sangat berpengaruh terhadap properti dari suatu materi seperti ekspansi termal, radiasi, serta efek elektrik. Ketiga properti tersebut menjadi dasar untuk membuat alat ukur temperatur sesuai dengan pengaruh perubahan suhu terhadap properti suatu benda. Tingkat presisi alat ukur sangat bergantung kepada properti materil yang digunakan, properti material yang diukur, serta desain dari alat ukur itu sendiri. Sehingga penentuan alat ukur yang tepat sesuai dengan media kerja yang akan diukur sangat mempengaruhi hasil akhir pengukuran. Di dunia sains telah banyak dikembangkan metode-metode pengukuran temperatur.

1.2. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat menggunakan thermometer sebagai alat pengukur suhu, menentukan titik didih air, mempelajari karakteristik air selama proses pemanasan berlangsung, menghitung efisien pemanasan pada proses yang berlangsung.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Suhu udara dipermukaan bumi adalah relative, tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti misalnya lamanya penyinaran matahari. Hal itu dapat berdampak lansung akan adanya perubahan suhu di udara. Suhu udara bervariasi menurut tempat dan dari waktu ke waktu di permukaan bumi. Menurut tempat suhu udara bervariasi secara vertical dan horizontal dan menurut waktu dari jam ke jam dalam sehari, dan menurut bulanan dalam setahun (Wisnubroto, 1982). Suhu dimana cairan mendidih dinamakan titik didih. Jadi, titik didih adalah temperatur dimana tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer. Selama gelembung terbentuk dalam cairan, berarti selam cairan mendidih, tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer, karena tekanan uap adalah konstan maka suhu dan cairan yang mendidih akan tetap sama. Penambahan kecepatan panas yang diberikan pada cairan yang mendidih hanya menyebabkan terbentuknya gelembung uap air lebih cepat. Cairan akan lebih cepat mendidih, tapi suhu didih tidak naik. Jelas bahwa titik didih cairan tergantung dari besarnya tekanan atmosfer. Titik didih merupakan satu sifat lagi yang dapat digunakan untuk memperkirakan secara tak langsung berapa kuatnya gaya tarik antara molekul dalam cairan. Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kkuat, titik didihnya tinggi dan sebaliknya bila gaya tarik lemah, titik didihnya rendah (Brady, 1999). Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan tekanan udara luar (tekanan pada permukaan cairan). Tekanan uap larutan lebih rendah dari tekanan uap pelarutnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut sehingga kecepatan penguapan berkurang.Titik didih suatu larutan dapat lebih tinggi ataupun lebih rendah dari titik didih pelarut, bergantung pada kemudahan zat terlarut tersebut menguap. Selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikan titik didih (ΔTb) (Dengel, 1996).

BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu Adapun praktikum mengenai Pengukuran Suhu dan Titik Didih Air ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi dan Energi Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala pada hari Jumat tanggal 30 Maret 2018 pukul 16.00 WIB.

3.2. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah: 1. Alat tulis. 2. Baju lab. 3. Modul.

3.3. Cara Kerja Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Dimulai praktikum oleh asisten lab. 2. Diajarkan materi mengenai Pengukuran Suhu dan Titik Didih Air oleh asisten lab. 3. Dilakukan tanya jawab. 4. Dilakukan respon. 5. Dijelaskan format laporan oleh asisten lab. 6. Diakhiri praktikum oleh asisten lab.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Pengamatan 4.2. Analisa Data 4.3. Pembahasan Suhu adalah besaran termodinamika yang menunjukkan besarnya energi kinetik translasi rata-rata molekul dalam sistem gas, suhu diukur dengan menggunakan termometer. Suhu didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda atau sistem. Suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul-molekul suatu benda. Sebagai contoh ketika kita memanaskan sebatang besi, besi akan memuai, begitu pula ketika zat cair. Ketika kita mendinginkan air sampai suhu di bawah nol, air tersebut berubah menjadi es. Ada beberapa jenis thermometer yaitu thermometer digital berfungsi sebagai alat untuk mengukur suhu badan,thermometer dinding berfungsi untuk mengukur suhu ruangan, dan thermometer shix-bellani berfungsi untuk mengetahui suhu maksimum dan minimum disuatu tempat dalam jangka waktu tertentu, dan lain sebagainya. Hukum termodinamika kedua menyebutkan bahwa adalah tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang berkerja dalam suatu siklus yang semata mata mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu reservoir pada suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik.

BAB V. KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari praktikum ini yaitu: 1. Suhu adalah besaran termodinamika yang menunjukkan besarnya energi kinetik translasi rata-rata molekul dalam sistem gas, suhu diukur dengan menggunakan termometer. 2. Suhu didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda atau sistem. 3. Titik didih adalah temperatur dimana tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer.

5.2. Saran Adapun saran untuk praktikum ini adalah sebaiknya alat yang digunakan selalu tersedia untuk praktikan melakukan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Brady, J.B. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara. Jakarta.

Dengel, G.O.F. 1996. Dasar-Dasar Ilmu Cuaca. J.B Wolters Gronihgen. Jakarta.

Wisnubroto,S,S.S.L Aminah, dan M Nitisapto. 1982. Asas-asas Meteorologi. Departemen Ilmuilmu Tanah Fakultas Pertanian. UGM. Yogyakarta.

Related Documents

Ata
December 2019 47
Ata
November 2019 65
Ata
April 2020 35
Ata
November 2019 60
33- Ata
October 2019 49
Ata 258
April 2020 34

More Documents from ""

Data Akred.xlsx
December 2019 7
Tugas 2d.docx
December 2019 12
Ata Ripal.docx
December 2019 8