ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE DI RUANG LAVENDER LAMA RSUD GOETENG TARUNADIBRATA PURBALINGGA
NUR FATIKHATUL JANAH 16110201013
KASUS Ny. P berusia 75 tahun bekerja sebagai ibu rumah tangga di rawat di ruang Lavender Lama RSUD Goeten Tarunadibrata Purbalingga dengan gerd (gastroesophageal disease) Riwayat kesehatan pasien sekarang Pasien masuk ke IGD pada tanggal 09 Mei 2018 dengan keluhan mual, muntah, nyeri pada area uluhati kemudian dirawat di ruang Lavender Lama untuk masa penyembuhan lebih lanjut, pasien merasakan nyeri tajam pada bagian uluhati dengan nyeri yang tidak menyebar pada skala 6 selama 20 – 30 menit. Dan merasakan sesak napas pada malam hari
Pengkajian Aspek Spiritual H : pasien mengatakan ingin cepat sembuh agar bisa meningkatkan ibadah dan dapat segara berkumpul dengan keluarga di rumah O : pasien beragama islam, keluarga mengatakan selama pasien sakit, pasien kesulitan dalam beribadah selama di rumah skakit namun pasien tidak melupakan kewajibannya sebagai muslimah P : pasien mengatakan selama sakit pasien jarang sholat karena di rumah sakit, namun pasien senantiasa berdoa untuk kesembuhannya kepada allah E : pasien mengatakan selama di RS sudah berusaha meningkatkan pola makan sedikit demi sedikit walaupun masih merasa mual dan kurang nafsu makan
Riwayat penyakit dahulu mengatakan bahwa ia tidak mengatur pola makan dengan baik. Pasien sering telat makan pada saat sebelum di rawat di rumah sakit, satu bulan yang lalu pasien di rawat di rumah sakit karena pembesaran jantung dan maag Keluarga pasien mengatakan tidak terdapat penyakit menular dalam keluarganya
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemas, muka pucat,Tekanan darah 110/90 mmHg, nadi 87 x/menit, RR 20x/mnt suhu 36.5 ◦C.
Pemeriksaan abdomen
I : tidak terdapat luka pada bagian abdomen A: bising usus 12x/menit P : ada nyeri tekan di abdomen
P : timpani
Data abnormal Ds :pasien mengeluhkanan mual, muntah, nyeri, pasien merasakan nyeri tajam pada bagian uluhati dengan nyeri yang tidak menyebar pada skala 6 selama 20 – 30 menit. Dan merasakan sesak napas pada malam hari Do : keadaan umum lemas, muka pucat,Tekanan darah 110/90 mmHg, nadi 87 x/menit, RR 20x/mnt suhu 36.5 ◦C.
Pemeriksaan abdomen I : tidak terdapat luka pada bagian abdomen A: bising usus 12x/menit P : ada nyeri tekan di abdomen P : timpani
Pathways Faktor
Diit kurang sehat
Asam lambung mengiritasi mukosa esofagus
Kerusakan sel mukosa esofagus Nyeri akut
Aliran asam lambung ke esofagus
Napas bau asam
Heartburn non cardiac
Merangsang pusat mual Penurunan nafsu makan
Kontak asam lambung dan mukosa esophagus
peradangan
mual
Intek nutrisi anadekuat
Dalam waktu lama atau berulang BB menurun Gastroesophageal reflux disease
Reflux saat malam hari
Aspirasi isi lambung ke tracheobronkial
Resiko aspirasi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Diagnosa keperawatan 1.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan keparahan mual muntah
Perawat menegakkan diagnose dikarenakan pasien mengeluh merasa mual dan muntah, nafsu makan menurun 2.
Resiko aspirasi berhubungan dengan peningkatan residu lambung Perawat menegakkan diagnose dikarenakan pasien mengeluh sesak nafas pada saat malam hari
3.
Nyeri akut berhubungan dengan fungsi gastrointestinal Perawat menegakkan diagnose dikarenakan pasien merasakan nyeri tajam pada bagian uluhati skala 6 dengan nyeri yang tidak menyebar selama 20 – 30 menit
1.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan keparahan mual muntah Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan status nutrisi klien adekuat dengan kriteria hasil (NOC): - Asupan cairan menurun - Asupan makanan menurun - Perubahan keseimbangan cairan - Kehilangan selera makan Intervensi (NIC) 1.
memotitor tanda – tanda vital
2.
Memonitor mual muntah
3.
Intruksikan keluarga membawa makanan kesukaan pasien
4.
Intruksikan makanan yang tidak dapat memicu asam lambung
5.
Pemberian informasi kebutuhan nutrisi
6.
Diskusikan dan rencanakan mengurangi mual dan mengembalikan nafsu makan pasien
2.
Resiko aspirasi berhubungan dengan peningkatan residu lambung
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan renurunan residu lambung dengan kriteria hasil (NOC): Mengidentifikasi factor resiko Menghindari factor resiko
Mempertahankan kebersihan mulut Intervensi (NIC) 1.
Memonitor tanda – tanda vital
2.
Memonitor status pernapasan
3.
Memberikan perawatan mulut
4.
Menjaga kepala tempat tidur di tinggikan 30 sampai 40 menit setelah pemberian makan
5.
menyarankan konsultasi dengan terapis bicara patologiis dengan tepat
3.
Nyeri akut berhubungan dengan fungsi gastrointestinal Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan mmengurangi rasa nyeri dengan kriteria hasil (NOC): • Mengenali kapan nyeri terjadi • Menggunakan tindakan pencegahan • Mengenali apa yang terkait dengan gejala nyeri
Intervensi ( NIC) 1.
Memonitor tanda – tanda vital
2.
Menggunakan tindakan pengontrol nyeri sebelum nyeri bertambah berat
3.
Memulai dan memodifikasi tindakan pengontrol nyeri berdasarkan respon pasien
4.
Memberikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan dan respon keluarga terhadap pengalaman nyeri
TERIMA KASIH