Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn G.docx

  • Uploaded by: Nur Ali Hidayat
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn G.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,302
  • Pages: 29
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. G DENGAN WAHAM KEBESARAN DI RUANG MADRIM RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Jiwa Pembimbing : Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep.M.Kep Kandar, S.Kp.,M.Kes

Disusun oleh : NINDY KARTIKA DEWI 22020117210037

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXX DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2017

1

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. G WAHAM KEBESARAN DI RUANG MADRIM RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

I.

IDENTITAS PASIEN A. Nama

: Tn. G

B. Umur

: 19 tahun

C. Jenis kelamin

: Laki-laki

D. Agama

: Islam

E. Status

: Belum menikah

F. Suku

: Jawa

G. Alamat

: Tegal

H. Pendidikan

: SD

I. Pekerjaan

:-

J. Tanggal masuk RS

: 27 Oktober 2017

K. Tanggal pengkajian

: 14 November 2017

L. Diagnosa medis

: Skizofren Tak Terinci

M. No. CM

: 00124564

II. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB A. Nama

: Tn. A

B. Alamat

: Pati

C. Hubungan

: Petugas Panti

D. Telepon

: 089813xxxxxx

III. ALASAN MASUK Petugas panti mengatakan klien sejak beberapa hari yang lalu meresahkan panti. Klien tidak mau minum obat sejak 4 hari yang lalu sebelum masuk RSJD. Petugas mengatakan bahwa klien sudah mencoba untuk kabur sebanyak 4 kali. Klien selalu mengatakan bahwa ia orang paling ganteng dan mirip dengan artis Stevan William. Klien mengatakan dirinya kuliah di UI jurusan hukum. Klien mengatakan ingin menikah. 2

IV. FAKTOR PREDISPOSISI A. Gangguan jiwa di masa lalu Berdasarkan data, klien sudah pernah dirawat di RSJ Magelang sebanyak 1 kali. Klien kontrol kesehatan jiwanya di RSJ Kudus. Klien tidak mengakui kalau ia pernah masuk RSJ. B. Pengobatan sebelumnya Klien sudah pernah dirawat di RSJ Magelang sebelumnya dan klien tidak ingat obat yang dikonsumsi. C. Trauma Klien mengatakan tidak pernah mengalami penganiayaan fisik, seksual, dan kekerasan dari keluarga maupun tetangganya. D. Anggota keluarga lain yang mengalami gangguan jiwa Klien mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang menderita gangguan jiwa, sehingga hanya klien yang dirawat di RSJ. E. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan Klien mengatakan bahwa ia tidak pernah mengalami hal yang menyedihkan dan tidak senang. Ia mengatakan bahwa dirinya selalu bahagia karena orang kaya dan disayang oleh orang tua. Namun, klien sempat mengakui bahwa ia dijauhi temantemannya karena temannya tidak menganggapnya ganteng dan hal itu membuatnya jengkel dan bukan hal yang menyenangkan.

V.

FISIK TTV, TB, BB, KELUHAN FISIK A. Kesadaran Kesadaran klien composmentis (E4M5V6) B. TTV 1. Tekanan darah

: 120/90 mmHg

2. Frekuensi nadi

: 90 x/menit

3. Frekuensi nafas : 18 x/menit 4. Suhu

: 36,3oC

C. Data Antropometri BB : 55 kg TB : 160 cm IMT : 21,48 (normal)

3

D. Riwayat makan/minum di rumah Klien dapat makan dan minum secara mandiri tanpa bantuan dari orang lain. Klien makan 3x sehari dan sering membeli jajan dari uang yang diberikan oleh orang tua. E. Riwayat penyakit fisik Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit. Klien mengatakan dirinya selalu sehat.

VI. PSIKOSOSIAL A. Genogram Klien merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Klien tinggal bersama ibu dan kedua adiknya, namun kemudian karena muncul tanda gejala yang tidak sesuai dengan kesehatan jiwa klien, maka keluarga klien menitipkannya di panti sosial rehabilitasi penyandang disabilitas mental Margolaras, Pati. Klien mengatakan dirinya anak tunggal, padahal berdasarkan data ia memiliki adik lakilaki. Klien mengatakan dirinya sangat di sayangi oleh orang tuanya, diberikan uang dan kasih sayang. Orang tuanya sangat perhatian dan memanjakannya. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah diputuskan secara bersama-sama dengan persetujuan bapak klien. Pola asuh yang diterapkan dalam keluarga adalah demokratis dimana setiap anggota keluarga dapat memberi masukan dalam mengambil sebuah keputusan. Keluarga klien yang lain tidak mengalami gangguan jiwa

Tn A

51 th

Ny D

41 th

An. An (7 th) Tn. G (19 th) Keterangan

: : Laki-laki : Perempuan : Menikah 4

: Anak : Klien

B. Konsep Diri 1. Gambaran diri Klien mengatakan bahwa dirinya ganteng, hidung mancung dan penampilannya keren seperti Stefan William. Klien mengatakan dirinya tinggi. Klien tidak malu dengan tubuhnya. Tidak terdapat bagian tubuh klien yang sakit dan membuat klien merasa malu. 2. Identitas diri Klien mengatakan bahwa nama klien adalah Gani berusia 19 tahun dan merupakan anak laki-laki. Klien merupakan anak kedua dari dua bersaudara namun klien terkadang mengaku anak tunggal. 3. Peran Klien mengatakan dirinya sebagai anak laki-laki yang paling ganteng dan kaya bisa membelikan barang mahal untuk teman dan pacarnya. Klien mengatakan dirinya sudah menjadi anak yang baik karena mau menemani ibu di rumah, dan ia merasa sudah lulus kuliah, namun kenyataannya berdasakran data ia tamat sekolah dasar. Namun, di RSJ klien merasa tidak bisa menjadi anak yang baik karena jauh dari orang tua, maka dari itu ia ingin segera pulang ke rumah. 4. Ideal diri Klien mengatakan ingin menikah dan membelikan pacarnya mobil mewah. Ia mengatakan ingin pindah dari panti, dan tinggal bersama keluarganya. Klien mengatakan dirinya tidak sakit jiwa, ia orang paling ganteng dan kaya raya. 5. Harga diri Klien mengatakan bahwa ia bangga dengan dirinya yang sangat ganteng dan kaya raya. Klien mengatakan bahwa sebenarnya dirinya tidak banyak memiliki teman, ia butuh seseorang untuk bermain dan menjadi sahabatnya. Ia mengatakan tidak memiliki teman dekat termasuk di RSJ, dan ia hanya sayang serta di sayang oleh keluarganya. Ia mengatakan ingin segera pulang karena bosan di RSJ, selain itu ia kangen untuk dimanja dan diperhatikan oleh ayah ibunya. Klien pernah mengatakan sekali bahwa sebenarnya malu 5

tidak bersekolah, ia ingin sekolah sampai di perguruan tinggi seperti lainnya. Maka dari itu, klien menjadi sering berkata kepada orang lain bahwa dirinya sudah kuliah di universitas. C. Hubungan Sosialsi 1. Orang terdekat Klien mengatakan tidak dekat dengan siapa-siapa di rumah sakit. Klien mengatakan di rumah sakit ia mengenal salah satu seorang pasien yang lainnya. Namun klien mengatakan dirinya di rumah dekat dengan orang tuanya. Klien mengatakan bahwa orang tuanya sangat baik. Klien terusterusan ingin pulang ke rumah rindu kepada orang tuanya. Klien meminta bantuan untuk bisa pulang ke rumah. 2. Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat di rumah dan di RS a. Di Rumah Klien tidak bekerja ketika sebelum sakit. Klien mengatakan jarang berkumpul dengan keluarga. Klien mengatakan ia berkumpul dengan teman di panti sosial. Klien mengatakan bahwa ia tidak memiliki teman curhat. b. Di Rumah Sakit Klien mengikuti kegiatan yang dilakukan dengan pasien lainnya selama di rumah sakit, seperti makan bersama dan berkumpul. Klien jarang mengajak bicara pasien lain maupun mahasiswa praktik, klien lebih banyak duduk diam dan berbicara jika ditanya atau ada yang mengajak ngobrol. 3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Klien tidak ada hambatan berhubungan dengan orang lain selama di rumah sakit, hanya saja harus dipancing berbicara atau diajak ngobrol terlebih dahulu baru klien mau berbicara. Klien tidak hafal dan tidak terlalu akrab dengan teman-teman lainnya di ruangan. Klien mengatakan bahwa dirinya pernah jengkel dengan temannya karena membullynya tidak ganteng padahal ia sudah mengatakan bahwa dirinya orang paling ganteng. D. Spiritual 1. Nilai dan keyakinan Klien mengatakan bahwa dirinya yakin adanya Allah yang Esa. Ia mengaku beragama Islam. Klien belum mengetahui kalau dirinya mengalami 6

gangguan jiwa. Klien mengatakan bahwa dirinya tidak sakit sehingga ia merasa bingung kenapa disini. 2. Kegiatan ibadah Klien mengatakan klien beragama Islam dan sebagai orang Islam seharusnya wajib sholat 5 waktu. Klien mengatakan tidak pernah melakukan sholat.

VII. STATUS MENTAL A. Penampilan Klien berpenampilan kurang rapi, badan cukup bersih tidak berbau, rambut klien pendek dan rapi, kuku tangan klien sedikit panjang, pakaian yang digunakan adalah seragam dari rumah sakit. Klien tidak memakai sandal. B. Pembicaraan Klien dapat berkomunikasi dengan baik ketika dilakukan pengkajian namun sulit mengungkapkan apa yang ingin dibicarakan, klien nampak bingung. Pembicaraan klien cukup mudah dipahami. Klien berespon normal terhadap pertanyaan dari perawat. Jawaban cukup sesuai dengan apa yang ditanyakan oleh perawat namun juga ada yang diluar topik. Isi pembicaraan klien tidak sesuai dengan kenyataan. Klien berbicara dengan bahasa Indonesia dan nada pelan serta seperti latah. Klien mampu memulai pembicaraan seperti menanyakan daerah asal perawat dan tempat kuliah. Klien mudah lupa terhadap apa yang ia bicarakan sebelumnya. C. Aktivitas motorik Klien menatap muka perawat. Klien tampak menampakkan wajah pemberaninya, dan terkadang keadaan tegang. Klien mampu mengangkat alat-alat makan ke tempatnya. Klien mampu menyusun kursi untuk makan. D. Alam perasaan Klien mengatakan saat ini merasa bosen dengan keadaannya sekarang. Klien mengatakan ingin cepat pulang bertemu dengan keluarga. E. Afek Afek klien tampak datar F. Interaksi selama wawancara Klien tampak kooperatif saat berbicara dengan perawat. Klien mampu menjawab semua pertanyaan perawat meskipun kadang bingung dan tidak mau menjawab pertanyaannya menggunakan kata “RHS” yang artinya rahasia. Selama 7

wawancara dengan perawat, kontak mata baik. Klien menunjukkan sikap bersahabat, tidak ada sikap bermusuhan dengan perawat. Klien nampak hiperaktif. G. Persepsi Klien tidak memiliki gangguan presepsi seperti halusinasi pendengaran, penglihatan, pengecapan, perabaan dan penghidu. H. Proses pikir Klien tidak mengalami gangguan proses pikir. Saat diajak berbicara oleh perawat jawaban klien kadang logis/baik sesuai dengan pertanyaan yang diberikan. Pembicaraan klien terarah sesuai pertanyaan dari perawat, namun klien lebih banyak melebih-lebihkan dirinya. I. Isi pikir Klien mengalami gangguan isi pikir yaitu waham. Klien berobsesi menjadi orang kaya, orang terganteng dan mahasiswa yang kuliah S1 di Universitas Indonesia. Isi waham : Klien selalu berbicara bahwa dirinya orang paling ganteng sedunia dan orang paling kaya. Ia mengatakan bahwa dapat membeli banyak mobil pazerro dan menikahi seorang gadis. Ia juga mengatakan bahwa dirinya orang jakarta dan kuliah di UI jurusan hukum. Frekuensi : beberapa kali sesuai dengan berapa kali kita menanyakan tentang dirinya Waktu terjadi : ketika bercakap-cakap dan membicarakan tentang dirinya Situasi pencetus : pembicaraan mengenai dirinya, pendidikan dan seorang wanita Perasaan : ia mengatakan biasa saja Respon terhadap wahamnya : ia tidak merasa kalau apa yang ia katakan tidak sesuai dengan kenyataan. Ia awalnya tidak menerima apa yang kita tegaskan tentang keyakinannya yang salah. Masalah Keperawatan : Gangguan Isi Pikir (Waham kebesaran ) J. Tingkat kesadaran Tingkat kesadaran composmentis. Orientasi klien terhadap tempat dan waktu jelas. Klien mengetahui waktu saat pengkajian adalah pagi hari dan di rumah sakit. Namun klien lupa pada tanggal dan bulan saat ini. K. Memori

8

Klien cukup mengalami kesulitan mengingat jangka panjang ataupun jangka pendek. Klien mudah lupa ketika ditanya kembali apa yang sebelumnya ia lakukan atau bicarakan. L. Tingkat konsentrasi dan berhitung Tingkat konsentrasi klien cukup baik. Selama wawancara klien mampu berkonsentrasi dengan baik. Klien dapat menebak warna dengan benar, berhitung baik dibuktikan dengan klien bisa menghitung mundur dari 20 ke 1. M. Kemampuan penilaian Klien mampu menilai sesuatu dengan keputusannya, misalnya ketika diberikan pilihan untuk penilaian, ia mempertahankan keputusannya bahwa jawabannya itu benar. Selain itu, klien mampu melakukan keputusannya untuk menghabiskan makanan seluruhnya baru menaruh alat makannya ke tumpukan piring. N. Daya tilik diri Daya tilik diri pada klien baik. Klien menyadari bahwa sekarang sedang berada di RSJD Amino Gondohutomo, namun tidak menyadari gangguan jiwa yang dideritanya. Ia mengatakan bahwa dirinya sehat. Ia mengatakan bahwa ini bukan keinginan dirinya ke rumah sakit, namun karena salahnya petugas panti yang membawanya kesini.

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG (DISCHARGE PLANNING) A. Makan Klien mampu makan dan minum secara mandiri. Klien mampu menggunakan alat makan dengan benar dan membereskannya dari meja. Klien mampu menghabiskan porsi makan yang di berikan. Klien nampak selalu makan dengan lahap. Klien makan 3x sehari dengan lauk, sayur dan buah-buahan. Klien mengatakan lebih senang lauk ikan-ikanan. Klien mengatakan dirinya makan pizza seminggu 3x. B. BAB/BAK Klien mampu memenuhi kebutuhan BAB dan BAK secara mandiri. Klien BAB dan BAK di kamar mandi. Klien mampu merapikan pakaian yang digunakan, namun terkadang pakaian nampak kotor.

9

C. Mandi Klien mampu memenuhi kebutuhan personal hygiene secara mandiri. Klien mengatakan mandi dua kali sehari yaitu pagi jam 05.00 dan sore jam 17.00 dengan menggunakan air, sabun nuvo dan shampoo. Klien mengatakan mampu menggosok gigi dua kali sehari yaitu pagi dan sore dengan menggunakan sikat gigi dan pasta gigi. Namun, ketika diminta praktikkan, klien belum cukup memahami cara menggosok gigi yang benar dan waktu yang benar untuk menggosok gigi. Kuku klien nampak agak hitam dan panjang. Rambut klien rapi dan tidak adanya bau badan. D. Berpakaian/berhias Klien mampu berpakaian secara mandiri, klien dapat mengambil, memilih, dan mengenakan pakaian sendiri, klien berganti pakaian 2 kali sehari. Klien jarang berhias menyisir rambutnya. Klien tidak menggunakan sandal. E. Istirahat dan tidur Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan baik saat tidur malam maupun tidur siang, tidur malam ± 8 jam, tidur siang ± 2 jam. Klien mengatakan tidurnya nyenyak, tidak terbangun. Klien mengatakan dirinya berdoa sebelum tidur, namun ketika ditanya doa mau tidur ia mengatakan dirinya lupa, sehingga berdoa menggunakan bahasa dirinya sendiri. Klien mengatakan setelah bangun tidur ia merapikan kasurnya dan mencuci mukanya. Klien mengatakan dirinya menyukai aktivitas sepak bola namun belum bisa dilakukan di rumah sakit karena tidak ada. F. Penggunaan obat Klien mengkonsumsi obat bromocdiptin 3x1 mg dan clozapine 2x25 mg. Efek samping dari mengkonsumsi obat tersebut klien manjadi mual, muntah, dan pusing. Klien mengatakan lupa warna obatnya, namanya, kegunaannya dan jumlah obatnya. Klien hanya ingat obatnya di minum setelah makan. Klien pernah tidak mau meminum obatnya karena merasa dirinya sehat. G. Pemeliharaan kesehatan Motivasi, bantu dan pastikan klien untuk rutin meminum obat secara teratur, kontrol ketempat perawatan atau pengobatan seperti panti rehabilitasi, rumah sakit. Jika klien mengalami tanda-tanda kekambuhan seperti bertingkah laku aneh, gelisah berlebih, segera bawa klien ke RSJD atau hubungi tenaga kesehatan terdekat. Klien rencana akan dikembalikan ke panti rehabilitasi disabilitas mental Pati sehingga dapat terpantau. 10

H. Aktivitas di dalam rumah Klien mampu menyiapkan makanan dan makan minum secara mandiri. Klien mampu mandi sehari 2 kali secara mandiri. Klien mengatakan tidak melakukan apa-apa jika di rumah. I. Aktivitas di luar rumah Klien mengatakan ia sering bermain sepak bola. Ia menyukai permainan sepak bola, sehingga pernah berantem dengan temannya ketika adanya masalah saat bermain bola. Klien mengatakan kalau keluar naik motor, naik mobil pazerro nya karena ia orang kaya.

IX. MEKANISME KOPING Klien mengatakan jika mempunyai masalah dirinya selalu berusaha untuk menyelesaikannya. Namun, jika klien cemas atau masalah tidak selesai terkadang meresahkan lingkungannya. Klien mengatakan ingin segera pulang supaya bisa berkumpul dan disayang oleh kedua orang tua.

X.

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN Klien mengatakan tidak mengalami masalah dengan lingkungan di sekitarnya maupun masalah sosial dengan saudara maupun tetangganya. Keluarga klien menerima dan mengakui klien sebagai bagian dari anggota keluarga. Namun klien tidak mengakui bahwa dirinya memiliki seorang adik, ia tetap mengakui anak tunggal dan ia nampak kesal ketika diyakinkan bahwa ia memiliki seorang adik. Klien mengatakan bahwa dirinya kadang tidak memiliki teman karena teman-temannya tidak asik, tidak gaul dan membuatnya jengkel.

XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG Klien mengatakan belum mengetahui secara jelas mengenai gangguan jiwa yang dideritanya, sistem pendukung lingkungan, faktor pencetus, nama dan efek obat yang diminumnya, serta koping yang adaptif ketika masalahnya timbul.

XII. ASPEK MEDIK Diagnosa medik : Skizofren tak terinci

11

XIII. ANALISA DATA No 1

Data Fokus

Masalah

DS :

Gangguan Isi pikir

-

Klien mengatakan bahwa dirinya ganteng, : Waham kebesaran hidung mancung dan penampilannya keren seperti Stefan William. Klien mengatakan dirinya tinggi.

-

Klien mengatakan dirinya sebagai anak laki-laki yang paling ganteng dan kaya bisa membelikan barang mahal untuk teman dan pacarnya. Klien mengatakan dirinya sudah menjadi anak yang baik karena tidak pernah protes ketika dikasih uang sedikit. Selain itu, klien mengatakan dirinya adalah seorang mahasiswa jurusan hukum di UI.

-

Klien mengatakan bahwa dirinya pernah jengkel dengan temannya karena membullynya tidak ganteng padahal ia sudah mengatakan bahwa dirinya orang paling ganteng.

-

Klien mengatakan bahwa dirinya orang kaya raya sehingga dapat membeli perempuan untuk dinikahinya.

DO : -

Klien berpenampilan kurang rapi,

-

Klien mudah lupa terhadap apa yang ia bicarakan sebelumnya.

-

Klien terkadang keadaan tegang dan selalu hiperaktif

-

Klien

tampak

membanggakan

diri

sambil

membusungkan dada ketika bercerita bahwa dia orang terganteng didunia dan orang kaya -

Semua yang dikatakan klien diulang berkali-kali ( 2 – 3 x perhari )

12

-

Klien selalu berbicara bahwa dirinya orang paling ganteng sedunia dan orang paling kaya. Ia mengatakan bahwa dapat membeli banyak mobil pazerro

dan

menikahi

seorang

gadis.

Ia

mengatakan bahwa dirinya orang jakarta dan kuliah di UI jurusan hukum -

klien lupa pada tanggal dan bulan saat ini.

-

Klien cukup mengalami kesulitan mengingat jangka panjang ataupun jangka pendek. Klien mudah lupa ketika ditanya kembali apa yang sebelumnya ia lakukan atau bicarakan

-

Klien

mengatakan

lupa

warna

obatnya,

namanya, kegunaannya dan jumlah obatnya. Klien hanya ingat obatnya di minum setelah makan 2

DS :

Ideal diri tidak

-

Klien mengatakan dirinya kaya raya

-

Klien mengatakan dirinya orang paling ganteng dan mirip dengan Stevan William (Artis)

-

Klien mengatakan bahwa dirinya sebenarnya ingin sekolah seperti teman-temannya, sehingga ia menutupinya dengan mengatakan bahwa ia kuliah jurusan hukum di UI

-

Klien mengatakan ingin menikah dengan pacarnya dan membelikan mobil mewah

-

Klien mengatakan dirinya makan pizza seminggu 3x

DO : -

Klien tidak menganggap kelemahannya sebagai kekurangan (lebih memilih menutupi)

-

Wajah klien relatif seperti pria biasa

-

Berdasarkan data sekunder, klien tidak memiliki

13

realistis

mobil banyak -

Berdasarkan data, pendidikan klien SD

XIV. Daftar Masalah Keperawatan 1. Gangguan isi pikir : waham kebesaran 2. Ideal diri tidak realistis

XV. Daftar Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan isi pikir : waham kebesaran 2. Gangguan konsep diri : Ideal diri tidak realistis

14

XVI. INTERVENSI Tanggal Selasa, 14 Nov 2017

Diagnosa Gangguan isi pikir : waham kebesaran

Tujuan Dan Kriteria Hasil Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 x 15 menit waham kebesaran klien menurun dengan kriteria hasil : 1. Klien dapat mengidentifikasi penyebab, tanda gejala dan akibat dari waham 2. Klien dapat melakukan latihan orientasi realita : nama, waktu, tempat/lingkungan 3. Klien dapat minum obat dengan 6 benar 4. Klien dapat memenuhi kebutuhan dasar yang belum terpenuhi 5. Kklien dapat melakukan kegiatan yang positif

Tindakan Keperawatan Rasional Bina hubungan saling percaya dengan Hubungan saling percaya merupakan menggunakan prinsip komunikasi dasar utk kelancaran hubungan terapetik: interaksi selanjutnya. a. Sapa klien dengan ramah, baik verbal maupun nonverbal b. Perkenalkan diri dengan sopan c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai d. Jujur dan menepati janji e. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya f. Beri perhatian kepada klien dan menilai kondisi klien. g. Ciptakan lingkungan yang tenang SP Pasien : a. Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap b. Observasi tingkah laku klien terkait dengan wahamnya c. Bantu klien mengenal waham (penyebab, tanda gejala dan akibat) d. Jelaskan cara mengendalikan waham dengan orientasi realita : panggil nama, orientasi waktu, dan lingkungan 15

a. Mengenal perilaku pada saat waham memudah kan intervensi b. Mengenal waham memungkinkan klien untuk mengontrolnya c. Agar klien dapat mengontrol wahamnya d. Untuk menyadarkan klien tentang kenyataan yang ada

Selasa, 14 Nov 2017

Ideal diri tidak realistis

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 5x15 menit diharapkan klien memiliki ideal diri yang sesuai, dengan kriteria hasil : 1. Klien dapat mengungkapkan keinginan diri yang dimiliki 2. Klien mampu menunjukkan dan melakukan kemampuan yang dimiliki 3. Klien mengungkapkan kesadaran diri yang sesuai 4. Klien mampu menerima dirinya sesuai dengan kenyataan

e. Jelaskan dan latih klien minum obat dengan prinsip 6 benar f. Latih cara dan pemenuhan kebutuhan dasar yang belum terpenuhi g. Bantu klien latihan kegiatan yang positif

e. Untuk memberikan pemahaman akibat bila putus obat, dan agar mencegah bertambah buruknya waham yang dialami f. Untuk meyakinkan klien dengan cara terbaik tentang kebutuhan yang belum dipenuhi g. Supaya klien dapat mengalihkan pikiran nya

1. Tingkatkan keterbukaan dan hubungan saling percaya a. Dengarkan klien b. Dorong klien mendiskusikan pikiran dan perasaan klien c. Beri respon yang tidak menghakimi 2. Identifikasi kemampuan yang dimiliki klien 3. Beri batasan dalam prilaku yang tidak sesuai 4. Secara bertahap tingkatkan peran serta klien dalam mengambil keputusan tentang asuhannya

Menurunkan ancaman dari sikap perawat terhadap klien dan membantu klien memperluas dan menerima semua aspek kepribadiannya

Tingkat kemampuan klien diperlakukan sebagai dasar asuhan keperawatan

Kerjasama penting bagi klien untuk menerima tangguang jawab terhadap dirinya dan respon koping yang maladaptif 5. Dorong klien untuk mengekpresikan Jika perawat memperlihatkan perhatian emosi, keyakinan, perilaku dan dan penerimaan terhadap perasaan dan pikiran secara verbal dan non pikiran klien, maka klien juga 16

verbal. 6. Catat pikiran logis dan tidak logis 7. Peroleh persepsi akan kekuatan dan kelemahan 8. Bantu klien untuk menguraikan ideal diri 9. Identifikasi kritik diri 10. Bantu untuk menguraikan hubungnnya dengan orang lain 11. Tunjukan secara verbal dan prilaku bahwa klien bertangguang jawab terhadap perilakunya termasuk respon maladaptif dan adaptif 12. Jelaskan bahwa keyakinan klien mempengaruhi perasaan dan prilaku 13. Bersama identifikasi keyakinan yang salah, ilusi, tujuan yang tidak realistis 14. Bantu klien untuk menetapkan dengan jelas perubahan yang diharapkan 15. Dorong klien untuk memulai pengalaman baru untuk berkembang secara potensial

17

melakukannya Keterbukaan dan pengertian tentang persepsi sendiri adalah prasarat untuk berubah

Hanya dengan mengetahui masalah secara jelas, usaha atau alternatif pemecahan dapat dilaksanakan Menetapkan tujuan termasuk mendefinisikan dengan jelas harapan berubah

XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Tanggal 14/11/17

No Dx Kep 1

Implementasi Melakukan SP 1 Klien - Membina hubungan slaing percaya

- Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala serta akibat dari waham

- Memberi edukasi pada klien bahwa yang diyakini itu tidak benar

Respon

Evaluasi

S: klien berkata, “Nama saya G dari Tegal.” Klien berkata, “umur gue 19 tahun, gue kuliah di UI” O : klien memperkenalkan dirinya

S: Klien mengatakan dirinya tidak sakit apa-apa Klien mengatakan dirinya ingin segera pulang, namun maunya pulang ke rumah tegal Klien berkata, “saya orang kaya, punya mobil pazerro, apalagi sya orang terganteng” O: klien tampak memperkanalkan diri, klien belum menerima tentang sakitnya, klien dapat menceritakan kejadian penyebabnya, dan

S : klien berkata, “gue itu orang kaya, anak tunggal” Klien berkata, “gue kesini dianter orang, sebel gue malah dianter kesini, pingin pulang aja. Gue ngga marah-marah, gue kalo sebel Cuma diem, gue tu Cuma berantem sedikit sama temen gue” Klien berkata, “gue di sayang sama bapak gue, apa-apa gue dikasih” O : klien terlihat kooperatif, klien tidak jujur dengan yang dialaminya, isi pembicaraan suka berputar-putar S: Klien

berkata 18

“ya

gue

klien bisa menerima kalau yang dia yakini itu salah Klien nampak bisa melakukan teknik nafas dalam

A : klien sudah mampu menjelaskan namanya, tempat saat ini, dan waktu P : lanjutkan tindakan selanjutnya : anak memenuhi kebutuhan dasar yang

TTD

tunggal, ya rumah gue di Tegal. belum terpenuhi (makan minum dan Ya ya ya, saya pernah di panti, membereskan alat makan) pati. Tpi saya ngga suka, saya mau pulang ke rumah” Klien berkata “enggak, gue tetap paling ganteng mirip stevan william” Klien berkata, “gue orang kaya lah, duit banyak dikasih bapak gue. Gue ngga punya adik” O : klien tampak masih berbohong dan membanggakan diri sendiri - Mengajarkan klien orientasi realita : panggil nama, orientasi, waktu, orang dan tempat/lingkungan

Mendiskusikan dan mengidentifikasi kebutuhan

S: klien berkata, “saya G” Klien berkata, “ini hari rabu, tanggal 16 ya ? bulan november tahun 2017” Klien berkata “iya ini di rumah sakit jiwa semarang, o ya, rumah sakit aminogondo utomo, ruang madrim” O : klien tampak kooperatif S : Klien berkata, “ya saya suka makan banyak, kalo di rumah ya 19

dasar yang belum terpenuhi

2

Meningkatkan keterbukaan dan hubungan saling percayaa a.Mendengarkan klien b.Mendorong klien mendiskusikan pikiran dan perasaan klien c.Memberi respon yang tidak menghakimi Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki

saya dimanja sama ibu saya makanan diambilin, ngga pernah bersih-bersih tempat makan” Klien berkata, “hehe ya ya ya, sebenarnya saya jarang mandi, males sikat gigi” Klien berkata, “saya bosan, pingin main sepak bola, jalan-jalan, olahraga kan saya ganteng biar badan bagus” O: -klien nampak malu ketika ditegaskan untuk berkata jujur -Klien malas untuk merapikan tempat makannya setelah makan (harus di perintah dahulu) S: Klien berkata “gua itu orang kaya dan paling ganteng, gua dulu pernah sekolah di Jakarta” Klien berkata “saya bisa main sepak bola, kalo di rumah atau panti saya main dengan teman saya. Jalan-jalan juga saya suka” Klien berkata “iya iyaa, saya tidak berbohong” Klien berkata, “ya memang saya ganteng, kaya, kenapa emangnya 20

S: Klien berkata, “ya saya senang ada temen cerita” Klien berkata, “engga, emang saya itu orang terganteng nind, saya mahasiswa juga” Klien mengatakan dirinya bisa sepak bola O: Klien nampak membusungkan dada nya dan mengangkat wajahnya A : Klien masih mengungkapkan hal

klien Memberi batasan dalam prilaku yang tidak sesuai

?” Klien berkata, “ya sebenarnya saya sebel sama teman-teman saya di panti, mereka anak miskin, saya males berteman dengan mereka” Klien berkata, “saya itu mau menikah sama cewek cantik, pacar saya”

yang tidak sesuai dengan kenyataan P: Ingatkan klien utnuk berkata jujur Benarkan klien tentang pendidikannya dan motivasi untuk belajar Temani klien untuk bermain sepak bola

S : Klien berkata “iya, tensi aja”

S: Klien mengatakan dirinya sudah minum obat Klien masih menganggap dirinya orang kaya, dan pria terganteng mirip artis Stevan William Klien mengatakan dirinya ingin segera pulang, namun maunya pulang ke rumah tegal Klien berkata, “ya, saya bisa

Secara bertahap meningkatkan peran serta klien dalam mengambil keputusan tentang O: asuhannya Klien nampak membusungkan Mendorong klien untuk dirinya ketika berbicara tentang mengekpresikan emosi, dirinya keyakinan, perilaku dan Klien mampu menceritakan tentang pikiran secara verbal dan dirinya non verbal.

15/11/2017

1

Melakukan pemeriksaan tekanan darah

Mereview kembali SP 1 : orientasi realita

Memenuhi kebutuhan dasar klien : makan dan

O : TD 130/80 mmhg S : Klien berkata “nama saya G” Klien berkata : “ya inget, ini di rsj aminogondo semarang” O : Klien nampak kooperatif

S : Klien berkata “ya saya makan 21

membereskan alat makan, memberikan contoh cara membereskan yang benar

semuanya, saya habiskan”

melakukan ini, besok langsung saya bereskan”

Klien berkata, “iya iya, saya tau makan yang sehat, makan sayur, O : buah, lauk, saya kan orang kaya jadi biasa makan yang enak-enak” -Klien meminum obatnya -klien belum bisa menerima kalau ia Klien berkata, “iyaa , saya memiliki adik bereskan ini” -Klien mempraktikkan dan membawa tempat makanan keluar O : Klien kooperatif -Klien mampu mengidentifikasi Klien melihat apa yang kelemahan dan kekuatannya dicontohkan dalam membereskan -Klien mampu menyebutkan ideal tempat makan dirinya

A : klien mampu membereskan tempat makanannya P : lanjutkan tindakan selanjutnya : memenuhi kebutuhan untuk personal hygine dan melakukan aspek positif yang dimiliki 2

Mengidentifikasi persepsi akan kekuatan dan kelemahan

S : Klien mengatakan kekuatan dirinya adalah dia orang baik, kaya raya dan ganteng. Sedangkan kelemahannya ia mengatakan mudah marah.

22

O : Klien kooperatif Membantu klien untuk menguraikan ideal diri

S : Klien berkata “saya ini kan orang kaya, saya ingin jadi sarjana hukum di Universitas Indonesia. Saya ingin menikah dan membelikan mobil mewah untuk istri saya” O : Klien kooperatif, Klien nampak mengangkat kepalanya seperi orang sombong

Menjelaskan bahwa S : klien mengatakan bahwa dirinya keyakinan klien paham apa yang disampaikan oleh mempengaruhi perasaan dan perawat prilaku O : Klien kooperatif S : Klien berkata “iya saya tidak Mengidentifikasi keyakinan punya adik hlo” yang salah, ilusi, tujuan Klien mengatakan dirinya yang tidak realistis mahasiswa UI, Klien berkata “saya orang kaya dan orang terganteng, saya sama dia aja ganteng saya jauh” 23

Klien mengatakan bahwa dirinya tinggal di Jakarta, kuliah O : Klien kooperatif dan bersemangat dalam menyampaikan tentang dirinya 16/11/2017

1

Melakukan pemeriksaan tekanan darah

Mengidentifikasi kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi : personal hygine

S : Klien mengatakan bersedia untuk di cek TD

S: Klien mengatakan bahwa dirinya akan menjaga kebersihan dirinya : O : TD 120/80 mmhg mandi dan sikat gigi S : Klien berkata “ya aku jarang Klien mengatakan dirinya lebih mandi, jarang sikat gigi, tapi aku senang bermain sepak bola kadang mandi bersih kok” O: Klien berkata “ya aku kalo Klien kooperatif dirumah mau mandi deh, aku Klien mandi pagi pingin pulang. Ketemu papa gue. A : Klien mampu melakukan mandi Meskipun papa gue ngasih duit dan mampu mempraktikkan cara sepiro-pirone tapi aku yo nerimo, menggosok gigi yang benar ben aku nang umah ae rak dideleh P : Membantu memenuhi kebutuhan panti” yang belum terpenuhi, dan menegaskan kembali ideal diri klien Klien berkata, “yo saya ngerti, yang realistis, serta memberikan mandi 2x sehari. Pake sabun , reinforcement untuk klien samponan tiap hari ben wangi” Klien berkata, “iyo iyo, saya rajin mandi, nanti sore mandi dan sikat 24

gigi mau tidur ” Klien mengatakan bahwa dirinya paham apa yang disampaikan oleh perawat tentang kebersihan diri : mandi, sikat gigi yang benar O : Klien kooperatif

Mengidentifikasi kegiatan/aspek positif klien

S : Klien berkata, “saya senang bermain sepak bola tapi disini gak ada bola ya” Klien mengatakan ingin bermain sepak bola bersama teman O : Klien kooperatif

2

Mendiskusikan dan membenarkan keyakinan yang salah, ilusi, tujuan yang tidak realistis

S : Klien berkata, “aku ki ndak ndue adik” Klien berkata, “yo ngerti aku uduk artis, tapi aku ganteng to koyok stevan william” Klien berkata, “engga, saya kuliah hlo di kandani og ngeyel” O : Klien nampak tegang

25

Memotivasi klien untuk bermain sepak bola dengan serius dan tekun

S : Klien mengatakan ia akan berlatih dan bermain sepak bola ketika sudah pulang Klien berkata “iya bener nin, kalo aku bisa hebat main sepak bola saya nanti terkenal ya, bisa kuliah, bisa ke jakarta” O : klien nampak bersemangat

17/11/2017

1

Membantu memenuhi S: kebutuhan dasar yang belum Klien berkata “ iya oke sama kamu terpenuhi : olahraga jalanyaa, saya mau jalan-jalan pagi jalan pagi ayoo keliling rs” Klien berkata, “ya bosen disini, makanya pingin cepet pulang” O : Klien nampak bersemangat

S : Klien berkata “saya suka jalanjalan, olahraga kayak artis-artis biar tambah ganteng.” Klien mengatakan dirinya senang Klien mengatakan dirinya tetap anak tunggal padahal ia memiliki adik Klien mengatakan dirinya dari Tegal, rumah berada di Tegal , (ia mengakui bukan lagi di Jakarta) Klien berkata, “iya saya akan latihan sepak bola, tapi bantu saya pulangin saya ke Tegal” O : Klien kooperatif, Klien nampak bersemangat karena mendengar ia diperbolehkan pulang

26

2

Mendiskusikan dan membenarkan keyakinan yang salah, ilusi, tujuan yang tidak realistis

S : Klien berkata, “iya gue anak tunggal” Klien mengatakan dirinya tidak berkuliah dan rumahnya berada di Tegal bukan jakarta Klien berkata “gue anak orang kaya, gue juga ganteng, pasti ada yang mau gue nikahin” O : Klien kooperatif

Memotivasi klien untuk bermain sepak bola dengan serius dan tekun

S : klien berkata “iya iyaa nin, makanya bantu saya cepet pulang ya” O : klien kooperatif

Memotivasi klien untuk berubah tidak sombong dan menjadi anak baik

S : klien mengatakan dirinya tidak sombong O : Klien nampak mengangkat 27

A : klien mampu melakukan jalanjalan pagi keliling RSJ, Klien masih belum menerima realita bahwa ia memiliki adik Klien masih mengakui dirinya terganteng P : Bantu memenuhi kebutuhan klien : jalan-jalan, dan motivasi klien untuk kegiatan dan keinginan positif nya

kepalanya 18/11/2017

1

Membantu memenuhi kebutuhan : olahraga jalanjalan pagi

S : Klien berkata “ya seneng to jalan-jalan, bosen dalem ruangan , bosen disini, pingin pulang” Klien berkata, “iya gue janji, bakal baik sama temen-temen gue, tapi gue ngga mau di panti lagi” Klien berkata, “di panti ngga enak, enak di rumah gue Tegal” O : klien kooperatif Klien jalan-jalan keliling RSJ

Mengkaji tentang kebersihan diri yang dilakukan : mandi, sikat gigi, setelah makan dan minum

S : Klien berkata “saya kemarin mandi 2x, sikat gigi 2x, tadi pagi saya mandi” O : Klien kooperatif Setiap hari klien membereskan tempat makanannya dan minuman

28

S : Klien mengatakan dirinya senang berolahraga Klien berkata “ya saya di rumah, di panti suka jalan-jalan” O : Klien kooperatif, Klien nampak bersemangat A: -Klien mampu memenuhi jalan-jalan pagi berolahraga, memenuhi kebersihan diri mandi dan sikat gigi serta setiap setelah makan ia bisa membereskan makanannya sendiri -Klien mampu menerima dirinya belum mahasiswa, namun masih membesar-besarkan dirinya ganteng dan kaya raya P: - Berikan motivasi untuk minum obat dengan prinsip 6 benar, - Berikan motivasi untuk terus belajar dan latihan sepak bola Anjurkan klien menerima keberadaannya jika di panti - Tegaskan klien bahwa ia memiliki

adik laki-laki, ia tidak kuliah dan tidak seperti artis Stevan William. - Anjurkan klien untuk selalu jujur 2

Memotivasi klien untuk percaya pada kemampuannya, meneruskan hoby nya sepak bola,

S : Klien berkata “iya, aku seneng sepak bola og” Klien berkata, “iya bener kata mu ya, biar aku bisa lebih kaya lagi dan bisa nikahi cewek cantik apalagi aku ganteng” Klien berkata “ya aku ngga kuliah, aku mau pulang Tegal” O : klien kooperatif

29

Related Documents


More Documents from "Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal"

Siapa Tahu Butuh.pptx
November 2019 26
Lp Bblr.docx
November 2019 25
Arruhul Jadidd.docx
November 2019 24
Print Puskesmas.docx
November 2019 18