MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS TENTANG ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
Disusun oleh : RUDITO UTOMO DIMAS DUTO WARDHANA IRFAN ANDRYEANSYAN
07211006 07211007 07211025
PROGRAM STUDI
MANEJEMEN PERUSAHAAN PROGRAM D3 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Swt yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Aspek tehnik atau Operasi, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah Swt akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini memuat tentang “Aspek tehnik atau Operasi”. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi bisa bermanfaat bagi pembaca. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Baapak Sukardi yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
BAB I PENDAHULUAN Operasi/produksi dalam fungsi bisnis merupakan bagian yang sangat vital karena hampir 50% lebih kegiatan bisnis tersita di sini. Proses menghasilkan produk (barang/jasa) yang diawali dari pemilihan material dan berlanjut ke proses produksi sampai menghasilkan output berupa barang/jasa akan dibahas dalam aspek ini. Pembahasan dalam aspek ini bertujuan untuk mengetahui, memahami, dan mengevaluasi produk yang akan dihasilkan objek studi. Untuk menghasilkan produk diperlukan langkahlangkah praoperasional, seperti desain, pemilihan dan penggunaan material (bahan baku), kriteria dan spesifikasi kualitas, pemilihan perangkat teknologi, mesin dan peralatan yang akan digunakan, proses produksi, pemilihan dan penentuan lokasi pabrik/tempat usaha, serta layout pabrik/ruang. Analisis penanganan produk pascaoperasi juga akan dikaji dalam aspek ini, yaitu dalam pengendalian kualitas.
I.I LATAR BELAKANG Aspek teknis merupakan suatu yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara teknis dan pengoperasianya setelah proyek tersebut dibangun. Berdasarkan analisa ini dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk biaya ekploitasinya. Pelaksanaan dari evaluasi aspek ini sering kali tidak dapat memberikan suatu keputusan baku ,atau dengan kata lain masih tersedia alternatif jawaban. Karenanya sangat perlu diperharikan suatu atau beberapa pengalaman pada proyek lain yang serupa dilokasi lain yang menggunakan teknik dan operasi serupa. Keberhasilan penggunaan teknologi sejenis ditempat lain sangat membantu dalam pengambilan keputusan akhir , setidaknya memperhatikan pengalaman ditempat lain tidak bias dikesampingkan. Berbeda dengan askpek teknis, aspek operasi umumya kurang mendapat perhatian dalam pembuatan
studi
kelayakan
bisnis,karena
kebanyakan
studi
berpuast
pada
tiga
aspek:pasar,teknik, dan keuangan.,karena kebanyakan pembuat studi akan merasa bahwa dengan dengan memperkirakan bahwa ketiga aspek sudah baik maka pihak yang menjalankan preyeksi tersebut akan “senang”.
Meskipun demikian perlulah disadari bahwa ,walupaun ada pasar potensial tidak selalu perusahaan akan memanfaatkanya. Tergantung juga bagaimana pihak manajemen tersebut memanfaatkan pasar potensial; yang ada menjadi pangsa pasar perusahaan. Teknologoi maju yang diterapakan oleh perusahaan tidak selalu penerapannya akan berjalan lancar . kalau pelaksana tidak amampu mmengelola dengan baik maka kegiatan yang terjadi tidak “cost saving” pemborosan –pemborosan keuangan selalu bisa timbul meskipun semuany tampak baik. Ini semua menjadikan aspek operasi menjadi sangat penting dalam pelaksanaan proyek nantinya . ada perusahaan yang mengatakan bahwa “ kekayaaan yang paling berharga bagi perusahaan bukanlah modal, mesin dan peralatan yang serba modern tetapi manajeman opersional yang baik. Ini menandakan bahwa tenaga –tenaga opersional dan manajerial yang baik memgang kunci keberhasilan usaha tersebut nantinya.
I.2 BATASAN MASALAH Untuk membatasi persoalan agar lebih fokus ke masalah yang terjadi penulis akan membatasi persoalaan antara lain: A. B. C. D.
Lokasi proyek Luasan Produksi Layout Kriteria pemilihan mesin dan equipment utama serta alat pembantu mesin dan equipment E. Jenis –jenis pekerjaan yang diperlukan F. Stuktur organisasi yang akan dipergunakan G. Memperoleh tenaga untuk memangku jabatan-jabatan tersebut
1.3 PERMASALAHAN Seberapa besar aspek teknik dan operasi mempengaruhi studi kelayakan bisnis??
BAB II
2.1 PEMBAHASAN Aspek teknik Pembahasan dalam aspek Teknis ini bertujuan untuk mengetahui, memahami, dan mengevaluasi produk yang akan dihasilkan objek studi. Untuk menghasilkan produk diperlukan langkah-langkah praoperasional, seperti penentuan lokasi pabrik/tempat usaha, serta layout pabrik/ruang desain, pemilihan dan penggunaan material (bahan baku), kriteria dan spesifikasi kualitas, pemilihan perangkat teknologi, mesin dan peralatan yang akan digunakan, proses produksi, pemilihan dan. Analisis penanganan produk pascaoperasi juga akan dikaji dalam aspek ini, yaitu dalam pengendalian kualitas.
A. Lokasi Proyek Lokasi proyek untuk perusahaan industry mencakup dua pengertian yakni lokasi pabrik dan lokasi non pabrik. Pengertian kedua menunjukan pada lokasi untuk kegiatan secara langsung tidak berkaitan dengang proses produksi,yakni meliputi lokasi bangunan aaministrasi perkantoran dan pemasaran. Dalam suatu proyek dimungkinkan kedua loksai tersebut berbeda atau berjauahan, beberapa variable yang perlu diperhatikan untuk pemilihan lokasi proyek dibedakan dalam dua golongan yakni variable primer dan variable sekunder. pengelompokan kedalam kedua varibel tersebut tidak statis artinya kedau varibel dimungkinkan untuk berubah dari variable primer ke sekunder atau sebaliknya sesuai dengan ciri utama output dan proyek yang brsangkutan. Aspek primer, yang merupakan aspek utama dalam penyusunan studi kelayakan. Aspek primer ini ada dalam semua sektor usaha, baik pabrikasi (manufacturing), perdagangan (trading), maupun jasa (service).
Dalam aspek operasi, aspek primer adalah sebagai berikut : 1) Ketersediaan bahan baku
Bila suatu perusahaan membutuhkan bahan mentah dalam jumlah besar karena behan mentah tersebut merupakan komponen utamadari keseluruhan proses operasi perusahaan, maka variable ini merupakan variable dominan/ signifikan dalam penentuan lokasi pabrik, beberapa jenis industri semacam ini antara lain, industry baja, semen alumunium, gula dan lain-lain. Sehubunngan dengan bahan mentah ini beberapa hal harus didapat informasi antara lain: •
Jumlah kebutuhan bahan mentah selama satu periode (tahun) dan selama usia investasi
•
Kelayakan harga bahan mentah , baik sekarang maupun masa dating
•
Kapasitas, kualitas dan kontinuitas sumber daya
•
Baiay-biaya pendahuluan yang diperlukan sebelum bahan menatah siap diproses, misalnya biaya pengangkutan dan lin-lain.
2) Letak pasar yang dituju Seringkali terjadi perbedaan yang diametral antara “bobot” faktor ketersedian bahan baku dengan letak pasar yang dituju, artinya suatu pabrik yang kadang –kadang memerlukan dekat dengan sumber bahan baku pada kenyataan jauh darei pasar yang ditujutetapi bukan berat hal ini menajdi sautu masalah sayng tidak bias dipecahkan secara seksama. Pada industry bahan konsumtif memeliki kecenderungan “bobot” variable yang lebih diperahtikan. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam analisa tentang letak pasar antara lain; daya beli konsumen dan pesaing. 3) Sumber tenaga listrik dan air Variable ini bagi industri hulu
seperti industri semen,baja maupun
semen peranan sangat vital, karena dengan tersedianya pasokan sumber tenaga listrik dan air maka akan menjamin proses produksi tetap berlangsung.
4) Tenaga kerja Tersedianya tenaga kerja baik untuk tenaga kerja terdidik maupun terlatih akan berpengaruh terhadap biaya operasional yang ditanggung perusahaan. Hal ini dapat dijumpai pada pendirian industri rokok ,perusahaa pengolahan tembakau, disamping akan bahan mentah pertimbangan jumlah ,kualitas dan biaya tenaga kerja merupakan pertimbangan utama. 5) Infrastruktur Fasilitas infrastruktukr baik jalan maupun transportasi berkaitan erat dengan pertimbangan bahan mentah dan pertimbangan pasar . jika lokasi mendekati sumber bahan mentah maka fasilitas tranportasi diperhitungkan berkaitan dengan ongkos transportasi menuju pasar dan juga sebaliknya. Disamping kelima aspek primer diatas terdapat beberapa aspek sekunder yang perlu mendapat kajian khusus dalam pemiliha lokasi proyek. Diantaranya adalah 1. Hukum dan peraturan yang berlaku, Untuk produksi barang tertentu, masyarakat bisa menolak apabila bertentangan dengan adat istiadat tertentu 2. Iklim dan tanah 3. Sikap dari masyrakat 4. Rencana masa depan perusahaan, dalam kaitanya dengan perluasaan pasar. Setelah keseluruhan aspek primer dan sekunder telah diketahui maka proses pengambilan keputusan tentang lokasi proyek didirikan dapat dilakukan. Setelah dapat diketahui lokasi pabrik , langkah selanjutny adalah penentuan lahan (Site) dari lokasi tersebut , beberapa variable yang perlu diperhatikan adalah : 1.Derajat keringnya tanah yang bdan kemampuan tanah menyangga bangunan 2.Mempunyai keamanan dan perlindungan yang baik 3.Biaya grading
4.Cukup dekat dengan system transportasi masyarakat Setelah diketahui faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi maka kita bias menganalisa dengan menggunakan alat analisa pembantu untuk pengambilan keputusan. Beberapa alat bantu pengambilan keputusan anatara lain: 1. Metode kulitatif penilaian alternatif lokasi Metode ini berdasarkan pada penilaian oleh tim yang dibentuk khusus untuk keperluan ini, terhadap faktor-faktor ynmg dipertimbangkan dari berbagai alternate lokasi yang tersedia,tentu saja penilaian ini bersifat subjektif , tetapi karena sudah dilakukan oleh bebrapa tim tentunya hal ini akan mengurangi sifat subyektifnya. 2. Metode Transportasi Metode ini pada dasarnya merupaka teknik operation research dan lebih khusus
merupakan
linear
programming:
prinsip
trial
and
erroe
denganmenggunajkan aturan tertentu akan dapat mengetahuipada lokasi mana tercapai minimisai biaya. Daiatara jenis metode ini adalah metode sudut kiri atas( north west corner atau steping stone method) MODI (modified ditrtibution method) dan VAM (vogel approximation method) Ketiga metode ini biasa digunakan oleh perusahaan yang telah memilliki beberapa pabrik dan gudang yang bermaksud untuk menambah kapasitas satu pabrikmya atau relokasi pelayanan dari setiap pabrik atau penambaah pabrik atau gudang baru. 3. Metode Analisa Biaya Konsep pembedaan biaya dalam biayatetap dan biaya variable dapat digunakan untuk membantu pemilihan alternatif lokasi. Dengan konsep ini akan dapat disusun hubungan persamaan untuk masing-masing alternatif lokasi anatara biaya yang ditanggung oleh masing –masing lokasi tersebut dengan volume produksi yang diinginkan.
Berikut contoh grafik metode analisa biaya biaya
lokasi B lokasi C
lokasi A
0
Q1
Q2
volume produksi
Jika proyek yang direncanakan berproduksi antara 0Q1 maka lokasi yang terpilih adalah adalah lokasi C. jika volume yang dinginkan antara Q1 – Q2 maka yang dipilih adalah lokasi B jika volume yang diproduksi lebih beasar dai Q2 maka yang dipilih adalah A karena memiliki biaya terendah.
B. Luas produksi Luas produksi adalah jumlah produk ytang seharusanya diproduksi untuk mencapai keuntungan yang iptimal. Pengertian ini berbeda dengan pengertian luas perusahaan, yakni luas produksi hanyalah salah satu alat ukur dari luas perusahaan. Pada perusahan yang menghasilkan berbagai macam produk dan berproduksi untuk pasar, penentuan luas produksi sangat penting. Sedangkan untuk perushaan yang produknya telah terbakukan karena mesin dan peralatan yang dimiliki,serta berproduksi berdasarkan pesanan, penentuan luas produksi kurang begitu penting. Hal ini menjelaskan bahwa penentuan kombinasi dari berbagai macam produk yang dihasilakan untuk mencapai keuntungan yang optimal kjika perusahaan menghasilkan produk lebih dari satu macam produk. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam luas produksi adalah:
1. Batasan permintaan, yang telah diketahui dalam penentuan luas produksi dalamperhitungnan market share 2. Tersedianya kapasitas mesin-mesin yang dalam hal ini dibatasi oleh kapasitas teknis atau kapsitas ekonomi 3. Jumlah dan kemampuan tenaga kerja pengeloloa proses produksi. 4. Kemampuan finansal dan manajemen 5. Kemungkinan adanya perubahan teknologi produksi dimasa yang akan datang. Dalam kenyataanya disamping digunakan beberapa alat analisa kauntitatif pembantu pengambilan keputusan, nampaknya peranan batasan market share dan kapasitas produksi mesin merupakan faktor utama luasan produksi. •
Penentuan luasan produksi Secara sederahana, luasan produksi ditentukan oleh kemungkinan
market share yang dapat diraih dengan mempertimbangkan kapasitas teknik dari peralatan yang dimiliki pendekatan seperti ini lebih banyak digunaka dalam studi kelayakan dengan memperhatikan masukan manajemen. Berikut beberapa metode yang dipakai untuk menetukan luas produksi yang optimal: 1. Pendekatan Konsep Marginal Cost dan Marginal Revenue Pada pendekatan ini luas produksi optimal pada saat marginal cost (MC) sama dengan Marginal Revenue (MR) MC= Marginal Cost AC= Average Cost MR=Price Per Unit
0
Q1
Volume Produksi = keuntungan total
= Ongkos Totat
2. Pendekatan Break Event Point (BEP) Luas produksi optimal terletak pad luas produksi yang pada saat itu perusahaan tidak mengalami laba atau rugi , atau dalam masa percobaan luas produksi minimal berada pada titik break event poin tunai, yakni titik BEP hanya me,perahtikan biaya tetap tunai dalam perhitunganya. Pada tahap analisa berikutny luas produksi akan menguntungkan pemilik modal sendiri dapat diketahui dengan menggabungkan analisa BEP dengan analisa leverage 3. Metode Linear Programing (LPM) metode ini digunakan jika produk yang dihasilkan lebih dari satu jenis , jika produk yang dignakan lebih dari dau jenismaka digunakan pendekatan grafik dan untuk produk lebih dari dua jenis dapat digunakan metode simplek
C. Layout Layout merupakan keseluruhan proses penentuan bentuk dan penemapatan fasilitas-fasilitas yang didmiliki suatu perusahaan.seperti layout lahan loksai proyek, layout pabrik, layout bangunanbukan pabrik dan lainnya. Dikenal dua tipe utama dari layout pabrik yakni layout fungsional ( procces) dan layout produk (layout garis) •
Dalam layout fungsional mesin-mesin danperalatan yang mempunyai fungsi yang sama dikelompokan dan ditempatkan dalam sautu ruang/tempat tertentu. Layout ini digunakan oleh perusahaan yang berproduksi secara pesanan atau lazim disebut dengan perusahaan produksi intermitten
•
Pada layout garis mesin dan peralatan disusun berdasarkan urutan operasi pembuatan produk. Dengan demikian dalam layout ini tidak terdapat arus balik jikasuatu pembuatan arus barang telah sampai pada
tahapan tertentu. Layout jenis ini digunakan untuk perusahaan yang berproduksi untuk pasar (produksi masssl) Dari kedua jenis layout tersebut menunjukan bahwa layout pabrik menyesuaikan pada sifat operasi produksi yang direncanakan untuk proyek tersebut. Selain deng dua metode diatas masih terdapat dua model layout yakni layout kelompok (group layout) dan layout posisi tetap( fixed position layout) •
layout kelompok memisahkan area area dan kelompok mesin yang memproduksi komponen-komponen sejenis.
•
Fixed position layout dalah layout pabrik yang biasa digunakan oleh perusahaan manufacturing Karen pekerjaan yang dilakukun tetap dan memerlukan ruang yang luas.
Kriteria yang diguanakan untuk evaluasi layout pabrik anatara lain: a) Adanya konsitensi dengan teknologi produksi b) Adanya arus produksi dalam proses yang lancer dari proses satu ke proses yang lainya c) Penggunaan raungan optimal d) Terdapat kemungkinan untuk dengan mudah melakukan penyesauan maupun ekspansi e) Meminimalisasi biaya produksi dan memberikan jaminan yang cukup untuk keselamatan tenaga kerja. Sedangkan untuk pertimbangan lain yang berkaitan dengan layout site adalah: a) Diusahakan layout mempunyai arah yang searah b) Departemen pembantu, workshop hendaknya disituasikan secara fungsional terhadap abanguan pabrik utama. Dua metode yang digunaka untuk membantu penyusunan layout dengan komputer antara lain CRAFT (Computerized Relative Allocation of FacilitiesTecnique) dan Travel Chart.
D.
Pemilihan jenis teknologi dan equipment Biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih dari satu cara : misalnya semen dapat diproduksi secara bash atau kering karenanya teknologi yang dipilih perlu diperhatikan
Panduan umum yang dapoat digunakan dalam pemilihan jenis teknologi adalah seerapa jauh tingkat mekanisme yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkandisampung kriteria yang lain seperti: •
ketepatan jenis teknologi yang dipilih dengan bahan mentah yang digunakan
•
keberhasilan pengggunaan teknologi tersebut ditempat lain
•
kemampua pengetahuan tenaga kerja
•
pertimbangan
kemungkinan
adanya
teknologi
lanjutan
untuk
teknoogi yang dipilih akibat discontinue teknologi. Disamping pemilihan jenis teknologi yang nanti berujud pada proses mekanisem yang digunakan, juga perlu diperhatikan pemilihan equipment yang tepat. Pemilihan equipment ini dipengaruhioleh proses produksi yang dipilih, derajat mekasnisme dan luasan produksi yang ditetapkan. Dalam hal ini terdapat dua langkah yang perlu diperhatikan , yakni dengan pemilihan tipe equipment dan tipe equipmqnt yang dipilih diantara tawaran yang tersedia, juga perlu diperhatikan tipe equipment untuk instalasi dan operasi. Serta equipment pembantu karena disini sering terjadi kesalahan dalam pemilihan equipment yang tepat 2.2. ASPEK MANAJEMEN OPERASI
E. Jenis –jenis pekerjaan yang diperlukan Dalam hal ini kita perlu mengidentifikasi jenis –jenis pekerjaan yang diperlukan pada usaha tersebut, ada berbagai macam cara mengklasifikasi jenis –jenis pekerjaan,ada yang membagi nya menurut tipe pekerjaan manajerial dan operasional, ada pula yang membaginya berdasarkan fungsinya,keterngan tentang apa yang perlu dilakukan dalams esutu pekerjaan biasa disebut sebagai deskripsi jabatan( job description). Untuk membuat deskripsi pekerjaan iniperlu dilakukan terlebih dahulu anlaisa jabatan, yang berupa kegiatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan dengan pekerjaan yang akan dilakukan. Dikarenakan proyek tersebut masih dalam tahap rencana maka analisa jabatan
tidak bias dilakukan pada proyek tersebut, oleh karena itu untuk deskripsi pekerjaan bias kita gunakan cara membandingkan dengan dengn proyek-proyek lain yang sudah ada. Disini bantuan dari para teknisi industri akan sangat membantu dalam mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan kunci pada bidang produksi dan juga bantuan darai para ahli dalam bidang masing-masing. Hasil kegiatan yang dilakukan oleh para ahlitersebut bias digunakan sebagai alat analisa jabatan yang kemudaian disusun dalam suatu penjelasan yang sistematis yang kemudian disebut sebagai deskripsi pekerjaan. Tugas-tugas yang dilakukan dalam pembuatan deskripsi pekerjaan: • Mebuat rencana penyelesaian pekerjaan dengan dengan menyusun “Gantt chart” • Menaksir biaya yang diperlukan untuk meyelesaikan pekerjaan tersebut • Memperkirakan kebutuhan man hours untuk meyelesaikan pekerjaan tersebut. Dalam deskripsi pekerjaan yang dibuat sering disusun bentuknya sebagai berikut: 1. Identifikasi pekerjaan 2. Ringkasan pekerjaan 3. Tugas yang dilaksanakan 4. Pengawasan yang diberikan dan diterima 5. Hubungan dengagn jabata-jabatan lain 6. Bahan–bahan,alat-alat, dan mesin-mesin yang digunakan 7. Kondisi kerja 8. Penjelasan istilah-istilah yang tidak lazim Penyusunan jenis-jenis pekerjaan ini tentu tidak perlu untuk semua jenis pekerjaan
F. Struktur organisasi yang aka dipergunakan Setelah seluruh jenis pekerjan telah ditentukan hal berikutnya yang harus dilakaukan adalah membuat struktur organisasi yang digunakan untuk mengorganisisr usaha yang akan dilakukan. Proses pengorganisaisan melalui tiga langkah prosedur yakni: 1. Memperinci semua pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan/proyek dengan demikain maka langkah pertama yang harus ditentukan adalah tujuan apa yang akan dicapai dari proyek ini. 2. Membagi semua beban kerja kedalam berbagai aktivitas yang secara logis dan mudah dijalankan seseorang, baik oleh satu orang maupun oleh team kerja. 3. Menysusunmekasnisme untuk mengakoordinir pekerjaan dari para anggota organisasi kedalam satuan yang harmonis dan terpadu.
Kesatuan tindakan, keputusan dan penyesuaian diri biasanya mudah dilakukan oleh struktur oraganisasi yang tidak terlalu besar, apabila struktur oraganisasi sangat besar akan menyulitkan dalam mengontrol para pekerja. Salah satu cara agar struktur organisaiyan g besar menjadi efektif adalah dengan menetukan struktur formal dari organisai. Struktur organisai formal menunjukan masing-masing bagian anggota dalam bagian organisasi, kedudukn dan hubungan mereka satu sama lain. Struktur ini biasanya dicantumkan dalam bagan organisasi( organization chart). Meskipun demikian tidak semua orang setuju dengan bagan ini, tetapi sebagian perusahaan setujun dengan pembuatan bagan tersebut hal inidikarenakan bagan menjelaskan tentant wewenang dan kemampuan,tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan. Struktur organisasi biasanya mengggambarkan lima aspek : 1. Pembagian pekerjaan 2. Manajer dan bawahan 3. Tipe pekerjaan yang dilakukan 4. Pengelompokan bagian bagian pekerjaan 5. Tingkatan manajemen Manfaat dari adanya strutur adalah memudahkan para anggota organisai melihat bagaimana organisaasi disusundisamping itu para manajerdan bawahan tahu tugas masing-masing, dan juga memudah kan pemecahan maslah. Kerugian dari struktur manajemen bahwa banyak hal-hla yang terlewatkan sperti kita tidak bias menngetahui sberapa besar tanggung jawab dan tugas seseorang dalam masing-masnig tingkatan. Berbagai departemen yang ada dalam organisasi secara formal dapat disusun dalam dua cara utama yaitu berdasarka fungsi dan berdasarkan divisi. Oreganisasi berdasrkan fungsi menyatukan dalam suatu departemen orang-orang menjalankan pekerjaan yang satu sama lainsaling berhubungan. Organisasi berdasarkan divisi mengelompokan kegiatan berdasarkan produk yang dibuat,wilayah yang dilayani,konsumen yang ada proses yang digunakan dan sebagaianya. Pembagian pekerjaan merupak salah satu maslah yang sering muncul dalam pengorganisasian adalah menentuka seberapa abnyak tugas yang harus
dijalankan oleh Sesorang anggota organisai atau sejauh mana kita akan melakukan spesialisai. Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan melakukan spesialisasi organisasi aakan mendapat banyak manfaat salah satunya adalah peningkatan produktivistas. Meskipun demikain bebrapa ahli berpendapat bawha dengan melakuakan spesialisasi akan menimbulakan kebosanan yang akhirnya memgurangi kepuasan kerja. Untuk itulah diperkenalkan berbagai cara untuk mengurai kebosanan tersebut yaitu dengan job enlargement dan job enrichment. •
Job Enlargement Adalah memberikan tugas dan tanggung jawab lebih besar pada
karyawan. Namun ini dalam bentuk kuantitas. Misalnya, seorang tenaga telemarketing, diminta untuk melakukan panggilan lebih banyak lagi. •
Job Enrichment Job Enrichment hampir sama dengan job enlargement. Hanya bedanya, jika job enlargement menambah dalam kuantitas, maka job enrichment menambah pekerjaan dalam hal kualitas, atau kompleksitasnya. Misalnya, seorang teknisi yang biasanya menangani mesin, kemudian ditugaskan untuk menangani mesin baru yang lebih kompleks.
G. Memperoleh tenaga untuk memangku jabatan-jabatan tersebut Setelah semua aspek telah kita peroleh maka hal yang kita lakukan selanjutnya adalah proses rekrutmen untuk mengsisi pos-pos yang telah tersedia. Maka hal pertama ayak harus kita laukan adala: 1. Rekrutmen & Seleksi a) Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment. Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau
perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan/job description dan juga spesifikasi pekerjaan/job specification. b) Seleksi tenaga kerja/Selection. Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup/cv/curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja/interview dan proses seleksi lainnya. 2. Pelatihan, Pengembangan & Penilaian Prestasi a) Pengembangan dan evaluasi karyawan (Development and evaluation). Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi. b) Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai (Compensation and protection). Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.
3. Promosi, Pemindahan dan Pemisahan a) Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali seorang pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan pembayaran yang lebih tinggi dan tanggung jawab, hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi, kadang-kadang disebut transfer ke bawah, adalah sebuah jenis transfer meliputi pemotongan pembayaran, hak dan kesempatan. b) Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut downsizing, adalah perpindahan sementara atau tidak definitif seorang pegawai dari daftar gaji. Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan perusahaan semakin serius. c) Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari organisasi karena melanggar aturan organisasi atau karena tidak menunjukkan kinerja yang cukup. d) Pemberhentian sukarela adalah pemisahan pegawai dari organisasi atas inisiatif organisasi atau kemauan pegawai sendiri. e) Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan masa kerja maksimalnya dari organisasi atau umumnya di kenal dengan istilah pensiun.
KESIMPULAN Dalam studi kelayakan bisnis aspek teknis dan operasi merupakan aspek yang cukup penting demi kelancaran
dan Memahami, dan mengevaluasi produk yang akan dihasilkan objek studi. Untuk
menghasilkan produk diperlukan langkah-langkah praoperasional, seperti desain, pemilihan dan penggunaan material (bahan baku), kriteria dan spesifikasi kualitas, pemilihan perangkat teknologi, mesin dan peralatan yang akan digunakan, proses produksi, pemilihan dan penentuan lokasi pabrik/tempat usaha, serta layout pabrik/ruang. Analisis penanganan produk pascaoperasi juga akan dikaji dalam aspek ini, yaitu dalam pengendalian kualitas. Dan dari segi operasi aspek ini merupakan aspek yang paling susah untuk diamati karan aspek inisifanya kualitatif yangdalam analisa diperlukan bnayak pengalaman hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah pekerjaan-pekerjaanapa yang perlu dilakuakan untuk menjalankan operasi proyek persyaratan pa saja yang perlu dilaukuan untuk manjalankan pekerjaan-pekerjaan tersebut dan juga struktur organisasi yang akan dipergunakan .dan bagaimana mengisi pos pos yang ada agar oraganisasi mencapai tujuan.
DAFTAR PUSTAKA Husnan S Dr. Mba dan Suwarsono Dr. MA Studi Kelayakan Proyek, Edisi Ketiga,UPP AMP YKPN, Yogyakarta,1994 http://www.managementfile.com/journal.php?id=71&sub=journal&page=strategic&awal=70 http://www.management-hub.com/hr-enrichment.html