ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY “T” DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN; ADENOCARSINOMA RECTOSIGMOID DIKAMAR 310 COT Lt. 3 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2 1. 2. 3. 4. 5.
PELATIHAN DASAR KAMAR BEDAH RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG 2019
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PRE-OPERATIF A. Pengkajian Keperawatan Identitas Klien Nama
: Ny. T
Umur
: 64 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Kristen
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: MRT
Status
: Kawin
Suku bangsa
: Batak
Alamat
: Jl Jati wangi no 11 RT 02 RW 15 Kec. Antapani Kotamadya Bandung
Tanggal MRS
: 25 Februari 2019, jam 13.12 WIB
Tanggal Pengkajian
: 26 Februari 2019, jam 07.15 WIB
Jadwal Operasi
: 26 Februari 2019
No RM
: 19070413
Diagnosa Medis
: Tumor Mamae Sinistra Susp Maligna
Identitas Penanggung Jawab Nama
: Tn. A
Usia
: 67 tahun
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Hubungan dengan Klien : Suami Alamat
: Jl Jati wangi no 11 RT 02 RW 15 Kec. Antapani Kotamadya Bandung
B. Anamnesa 1. Keluhan utama saat MRS Klien mengeluh ada benjolan sejak 6 bulan yang lalu di bagian payudara kiri SMRS. 2. Keluhan utama saat pengkajian Klien mengeluh ada benjolan di payudara sebelah kiri. 3. Riwayat kesehatan sekarang Klien mengatakan 6 bulan yang lalu belum menyadari adanya benjolan di payu dara di sebelah kiri dengan ukuran sebesar ± 2-3 cm letaknya di atas sebelah kiri puting susu Klien memeriksakan ke dokter salah satu rumah sakit swasta di bandung pasien mengatakan hasil pemeriksaan dari dokter tidak perlu di kwatirkan tetapi semakin lama benjolan semakin membesar sebesar ± 5 cm setelah itu pasien berobat ke dokter dan di rujuk ke rshs 4. Riwayat kesehatan dahulu pasien 3 bulan yang lalu pernah di rawat di Rs Santo Yusuf selama 3 hari 5. Riwayat kesehatan keluarga dalam keluarga pasien tidak ada yang berpenyakit sama seperti klien alami 6. Riwayat psiko-sosio-spiritual Emosi klien stabil.Klien mengatakan pasrah dengan kondisinya dan berharap segera sembuh.Saat ini klien dirawat di RS ditunggu oleh suami, anaknya dan kakaknya. Dengan kondisi sakitnya, klien mengatakan sudah jarang menunaikan ibadah. Klien dan keluarga mengatakan tidak tahu mengenai operasi apa yang akan dihadapinya. C. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan Umum a. Penampilan
: cukup rapih
b. Kesadaran
: Composmetis GCS (E:4 M:6 V:5)
2. Tanda-tanda vital a. Tekanan darah
: 120/90 mmHg
b. Nadi
: 70x/menit
c. Respirasi
: 24x/menit
d. Suhu
: 36,5oC
3. TB
: 160 cm
4. BB
: 65 kg
5. Kepala Bentuk kepala normochepal, simetris, keadaan kurang bersih, penyebaran rambut merata, ketebalan rambut kurang, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, rambut lurus. 6. Sistem penglihatan Simetris, mata cekung, ketajaman penglihatan kurang terbukti pada saat pengkajian pasien mengatakan tidak punya punya riwayat minus , konjungtiva anemis, sklera ikterik, pergerakan bola mata baik terbukti saat dikaji pasien dapat mengikuti gerakan, pupil isokor, lapang pandang pasien kurang, pasien tidak buta warna terbukti pasien dapat menyebutkan warna-warna pada tes isihara dengan benar, tidak ada lesi atau benjolan pada kelopak mata dan tidak ada nyeri tekan pada daerah sekitar mata. 7. Sistem pendengaran Telinga kanan dan kiri simetris, ketajaman pendengaran baik 8. Sistem pernafasan Bentuk hidung simetris, keadaan bersih tidak ada sekret, distribusi bulu hidung merata, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung, dan penciuman normal Pergerakan dinding dada simetris, tidak ada lesi, irama nafas teratur, frekuensi nafas 24x/menit, tidak terdapat penggunaan otot bantu pernafasan, suara nafas vesikuler, perkusi dada sonor dan tidak ada nyeri tekan pada daerah dada. 9. Sistem kardiovaskuler Bunyi jantung normal S1 S2 (lupdup), tidak ada pembesaan vena jugularis tidak ada sianosis CRT 2 detik dan tidak terdapat edema TD: 120/90 mmHg, Nadi: 70x/menit.
10. Sistem pencernaan Bentuk bibir simetris, kebersihan mulut tidak baik, mukosa bibir kering, gigi tidak lengkap, tidak ada lesi pada mulut, tidak ada perdarahan pada gusi, fungsi pengecapan baik Bentuk abdomen simetris, tidak ada lesi, peristaltik usus 10x/menit, perkusi abdomen tympani, tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen. 11. Sistem perkemihan Pasien terpasang kateter, warna urine kuning, bau urine khas, frekuensi urin 2-4x?haric, tidak ada keluhan saat BAK. 12. Sistem endokrin Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening 13. Sistem integumen Warna kulit kuning langsat, keadaan kulit bersih, turgor kulit baik, kuku panjang dan kotor, CRT 2 detik, tidak terdapat clubing finger, kuku cekung. 14. Sistem muskoloskeletal a. Ekstremitas atas Refleks bisep dan trisep positif normal b. Ekstremitas bawah Refleks patella positif Rentang gerak sendi :
Kekuatan otot :
5555
5555
5
5
5555
5555
5
5
15. Sistem neurologis a. Nervus I (Olfaktorius atau penghidung) penciuman normal b. Nervus II (Optikus) Ketajaman penglihatan baik c. Nervus III (Okulamotoris) Pasien dapat mengangkat kelopak mata keatas d. Nervus IV (Trakhealis) Pasien dapat mengikuti pergerakan bola mata ke bawah.
e. Nervus V (Trigeminus) Pasien dapat menutup mata, pasien dapat membuka dan menutup mulut dengan bebas. f. Nervus VI (Abdusen) Pasien dapat menggerakkan bola matanya secara lateral. g. Nervus VII (Auditorius) Telinga kanan dan kiri simetris, ketajaman pendengaran baik h. Nervus VIII (Vacialis) Normal i. Nervus IX (Glosofaringeus) Pasien dapat menelan dengan baik, fungsi pengecapan baik. j. Nervus X (Vagus) Pasien dapat menelan dengan baik, k. Nervus XI (Accesorius) Pasien dapat menggerakkan bahu kanan dan kiri, menggerakkan leher dengan bebas. l. Nervus XII (Hipoglasus) Pasien dapat menjulurkan dan menggerakkan lidahnya dengan baik. 16. Sistem reproduksi Bentuk asimetris, adanya benjolan dibagian payudara sebelah kanan ukuranya sekitar 5 cm, nyeri tekan tidak ada.
D. Pemeri ksaan aktivitas sehari-hari Activity Daily Living (ADL) 1. Pola Nutrisi a. Makan Frekuensi Jenis makanan Makanan yang tidak disukai Pantangan b. Minum Frekuensi Jenis cairan 2. Pola Eliminasi a. BAB Frekuensi Konsistensi warna kesulitan/kelainan b. BAK Frekuensi Bau Warna kesulitan / kelainan 3. Pola Personal Hygine a. pemeliharaan badan/mandi Frekwensi memakai sabun / tidak b. Mencuci rambut Frekuensi Pakai shampoo atau tidak c. Pemeliharaan gigi dan mulut Frekuensi Pakai pasta gigi atau tidak Keaadaan gigi dan mulut d. Pemeliharaan kuku Frekuensi 4. Pola Istirahat tidur a. Lama tidur siang b. Lama tidur malam
c. Kebiasaan sebelum tidur
Pola Kebiasaan sebelum sakit
Pola kebiasaan di rumah sakit
2-3x/hari Nasi, ikan, lalap -
1-2x/hari Bubur -
4-8 gelas/hari Air putih
Per sendok Air putih
1x/hari Lunak Kecoklatan -
~ 1x / hari Keras Belum BAB -
2-4x/hari Kuning jernih -
1-3x/hari Kuning jernih -
1-2x/hari Ya
~ 1x/hari tidak
3-4x/minggu Ya
tidak ya
2x/hari Ya Bersih
~1x/hari Ya Bersih
Pendek
Panjang
~ 6 jam/hari
1-2 jam 3-4 jam (sulit/terganggu karena nyeri) -
-
5. Pola aktivitas dan latihan a. Waktu bekerja b. Olah raga c. Jenis Olah raga d. Waktu olah raga 6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan a. Merokok: Ya/Tidak b. Minuman keras/NAPZA
-
-
Ya Tidak
Tidak Tidak
E. Pemeriksaan Penunjang 1.
Hasil Laboratorium
Tanggal
Jenis pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
satuan
Hemoglobin
14,4
12,3 – 15,3
g/dL
Hematokrit
42
36 - 45
%
Eritrosit
4,63
4,5 – 11,0
juta/uL
Leukosit
6,69
4,2-5,5
/mm3
444.000
150000 –
/mm3
pemeriksaan 08 februari 2019,
HEMATOLOGI Darah Lengkap
jam 14.10
Trombosit Index Eritrosit
450000
MCV
92,0
fL
MCH
31,1
80 – 96
pg
MCHC
33,8
27,5 – 33,2
%
33,4 – 35,5 HEMOSTATIS PT
13,2
11-15
INR
1,02
0,8-1,2
APTT
34,40
21-41
Detik
Detik
KIMIA KLINIK
08 februari 2019,
Albumin
3,8
3,4 – 5,0
g/dL
Protein Total
8,0
6,4 – 8,2
g/dL
Ureum
23,3
15 – 39
mg/dL
Kreatinin
0,96
0,6 – 1,0
mg/dLs
Natrium (Na)
141
135 – 145
mEq/L
Kalium (K)
5,0
3,5 – 5,1
mEq/L
Kalsium (Ca Bebas)
4,65
4,5 – 5,6
mg/dL
Magnesium (Mg)
2,4
1,80 – 2,40
mg/dL
HbA1c
5,4
4,5 – 6,2
%
Glukosa Puasa
90
70 – 100
mg/dL
Glukosa 2 jam pp
114
<140
mg/dL
SGOT
25
15 – 37
U/L
SGPT
30
14 – 59
U/L
L: 0,91
1,1 – 1,5
FUNGSI HATI Rasio Albumin/Globulin
jam 14.10
2. Kesan X-RAY (29-1-2019) Klinis : Lesi solid inhomogen di arah jam 7 periaareola mamae sinistra, sugestif suatu malignansi Pembesaran KGB di multipel axila sinistra e.c hiperplasia reaktif Tidak tampak lesi kristik maupun solid pada mamae dextra Tidak tampak pembesaran KGB di mamae dextra
Thorax Kardio megali tanpa bendungan paru Tidak tampak metas tasis intra pulmonal
C. ANALISA DATA No Data Fokus 1.
DS :
Etiologi Kurang pengetahuan tentang
Pasien
Masalah Ansietas
prosedur oprasi
mengatakan
↓
cemas akan
Penekanan psikologis
dilakukanya
↓
tindakan operasi
Penyakit Ca mamae
Klien mengeluh
↓
tidak tau tentang
Ansietas
penyakitnya DO : TD : 135/80 mmHg N : 112 x/m R : 22 x/m S : 36,7 0 C Klien tampak cemas
D. Diagnosa Keperawatan 1. ansietas berhubungan dengan akan dilakukan prosedur operasi.
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN No 1.
Diagnosa Keperawatan Ansietas
Tujuan
berhubungan Tupan:
dengan akan dilakukannya Klien tidak merasa cemas prosedur operasi
Intervensi 1) Observasi ulang tanda-tanda vital pasien
Tupen: Setelah dilakukan asuhan
2) Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,
menit diharapkan cemas
ketakutan tentang tindakan
berkurang
operasinya
- Klien terlihat rileks - Klien mengerti dan memahami prosedur tindakan operasinya - Tanda-tanda dalam batas normal TD : 120/80 mmHg N : 80-100 x/ menit RR: 16-22 x/ menit
1) Untuk mengetahui keadaan umum klien 2) Untuk mengurangi rasa cemas pasien
keperawatan selama 10
Kriteria hasil:
Rasional
3) Jelaskan kepada klien tentang tindakan operasinya 4) Ajarkan klien tentang teknik relaksasi nafas dalam 5) Anjurkan klien untuk banyak berdoa sesuai dengan keyakinannya
sekaligus membina hubungan saling percaya antara perawat dan pasien 3) Dengan memberikan penjelasan tentang prosedur operasi sehingga tingkat kecemasan klien berkurang 4) Membantu meningkatkan kemandirian pasien dalam manajemen kecemasan 5) Berdoa dapat membuat pasien tenang
F. IMPLEMENTASI No 1
No. Dx 2
1. 1
Tanggal/Jam
Implementasi
Respon
Paraf
3
4
5
6
26 Februari 2019 pukul
1. Observasi ulang tanda-tanda vital pasien
2. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan tentang tindakan operasinya
3. Jelaskan kepada klien tentang tindakan operasinya
4. Ajarkan klien tentang teknik relaksasi nafas dalam
S: klien mengatakan cemas O: klien tampak cemas TD : 135/80 N :112 S :36,7 0C RR :22 S: klien mengatakan cemas dan takut benjolannya bertambah besar. O: klien tampak lebih tenang
S: klien mengatakan mengerti tentang tindakan yang akan dilakukan operasi O: klien tampak lebih tenang S: klien mengatakan tampak lebih rileks O: klien dapat melakukan relaksasi nafas dalam selama cemas
5. Anjurkan klien untuk banyak berdoa sesuai dengan keyakinannya
S: klien mengatakan pasrah kepada tuhan O: klien berdoa menurut keyakinannya
ASUHAN KEPERAWATAN INTRA-OPERATIF
A. Pengkajian Hari / Tanggal
: Selasa / 26 Februari 2019
Jam datang
: 07.15
Kamar tindakan
: 310
Nama pasien
: Ny. T
Umur
: 64 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
No. Medrec
: 19070413
Ruangan / Kelas
: Paviliun Parahiyangan
Diagnosa penyakit
: Tumor Mamae Sinistra Susp Maligna
Rencana operasi
: VC + Persiapan MRM + BE
Tindakan operasi
: MRM
Persiapan operasi
: SIO & SIA Puasa mulai pukul 2 pagi
Persiapan instrument
: BMHP R M Set 1 ESU/Cauter Suction
General Instrumen Handle Lamp Monopolar Preparasi Neutral plate
B. Intra-operatif 1.
Identitas Petugas OK
Pembedah
: dr. Kiki A.R Sp.B(K) Onk. M.Kes
Asisten
: dr. Rahmat Sp.B, dr. Intan
Anestesiolog
: dr. Budiana, SpAn
Asisten
: dr. Reno
Scrub Ns
: Ns. Yudi , Ns Dhea (Pelatihan)
Circulating Ns : Ns. Romlah
2.
3.
4.
Waktu tindakan Masuk OK
: 07.42
Sign In
: 07.45
Induksi
: 07.50
Time Out
: 07.59
Mulai / Sayat
: 08.00
Sign Out
: 08.40
Selesai
: 09.15
Keluar OK
: 09.30
Klasifikasi Jenis Luka
: Luka Bersih
Jenis Tindakan
: Besar
Jenis Anestesi
: NU
Status ASA
: ASA II
Penatalaksanaan tindakan
Set instrument yang digunakan: R M 1 General Instrumen
Pemberian antibiotik profilaksis Nama / dosis obat
: Cefazolin 1 gr/IV
Jam pemberian 1
: 08.00
Peralatan penunjang
: ESU/Cauter Suction
Penunjang habis pakai : Monopolar Neutral Plate
5.
Persiapan tindakan operasi Posisi: Supine/Terlentang Kateter urine no. 16, Fiksasi 12 cc. Pencucian area operasi oleh Chlorohexidine Gluconat, Alcohol 70%, Providine Iodine 10%.
6.
Penggunaan Kassa dan benda Tajam
Kassa Lepas Disiapkan : 20 Terpakai : 20 * 7 untuk preparasi Sisa: 13
Kassa X-Ray Disiapkan : 40 Terpakai :40
7.
Jarum Operasi : 6
Pisau Operasi : 2
Penggunaan Cairan Irigasi
:-
Pencucian Luka
: Cairan masuk : 500 cc NaCl Cairan keluar : 500 cc NaCl
8.
TTV TD : 128/88 mmHg N : 94 x/menit SPO2 : 100% Suhu Ruangan : 15° C Perdarahan : Kassa : 200 cc Suction : 400 cc Irigasi/pencucian : Urine : 500 cc
9.
Petugas OK keluar masuk kamar operasi. Petugas OK dalam ruangan 11 orang Infus 1 line di sebelah kanan
C. ANALISA DATA No Data Fokus 1.
DO: Luka insisi Portal the entry bakteri
Etiologi Faktor predisposisi dan resiko
Masalah Resiko
tinggi
tinggi hiperplasi pada sel mamae infeksi ↓ Mendesak pembuluh darah
Keluar masuk
↓
petugas OK
Aliran darah terhambat
Jenis luka bersih
↓
terkontaminasi
Hipoksia
Jumlah petugas
↓
OK 10 orang
Necrosis jaringan ↓ Bakteri patogen masuk ↓ Resiko tinggi infeksi
2
DO: Posisi supine saat operasi Lama operasi 3 jam
Lokasi operasi di bagian mamae sinistra
Resiko gangguan integritas kulit
↓ Posisi operasi supine ↓ Penekanan pada bagian tubuh insisi ↓ Resiko gangguan integritas kulit
3
DO: Penggunaan cauter monopolar Pasien dalam pengaruh narkose Prosedur operasi membuka organ
Prosedur operasi membuka organ mamae sinistra ↓ Penggunaan cauter monopolar dan pasien dalam pengaruh narkose ↓
Resiko Cedera
Resiko cedera (jatuh, elektrik, luka bakar, tertinggal benda asing)
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1.
Resiko infeksi b.d. diskontinuitas jaringan
2.
Gangguan intergritas kulit b.d adanya luka insisi
3.
Resiko cedera (jatuh, elektrik, luka bakar, tertinggal benda asing) b.d. pemakaian alat penunjang operasi membuka rongga
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN No 1
Diagnosa Keperawatan Resiko infeksi b.d. diskontinuitas jaringan
Tujuan Tidak ada tandatanda infeksi Peralatan dan
Intervensi
Rasional
1) Identifikasi jenis luka operasi.
1) Identifikasi kemungkinan infeksi.
2) Tetap pada fasilitas control
2) Menetapkan mekanisme yang dirancang
infeksi, sterilitas dan menjaga
dan menjaga agar tetap steril dan
area operasi tetap
agar tidak terjadi pelanggaran
terhindar dari infeksi.
dalam keadaan
selama prosedur berlangsung.
steril
3) Siapkan area operasi sesuai
Kriteria hasil:
dengan prosedur steril dan
- Instrument tetap
lakukan preparasi kulit area
dalam keadaan steril - Area operasi steril
operasi sesuai prosedur.
3) Meminimalkan jumlah mikroorganisme pada area operasi.
4) Mencegah penyebaran infeksi.
4) Tampung cairan/sisa yang terkontaminasi. 5) Batasi personel dikamar operasi (maksimal 10 orang) 6) Lakukan pencucian luka dengan
5) Meminimalkan kontaminasi mikroorganisme. 6) Mengurangi akumulasi sisa operasi pada area operasi
NaCl 7) Berikan antibiotik sesuai dengan indikasi.
7) Mencegah infeksi dengan farmakoterapi
2
Gangguan intergritas kulit
b.d adanya insisi luka
Tidak terjadi
1) Atur posisi dengan benar (supine) 1) Mengurangi kemungkinan terjadinya tekanan yang berlebihan pada tubuh
kerusakan integritas kulit
Kriteria hasil: - Tidak terdapat
2) Catat apabila ada kemerahan, lecet pada kulit klien
2) Untuk mengetahui intervensi selanjutnya
kemerahan - Tidak terdapat lecet - Tidak terjadi penekanan dalam waktu yang lama. 3
Resiko cedera (jatuh,
Klien dapat
1) Jangan tinggalkan pasien
elektrik, luka bakar,
terhindar dari
sendiri/pastikan pengatur posisi/
tertinggal benda asing)
cedera jatuh,
penahan terfiksasi dengan benar
b.d. pemakaian alat
elektrik, luka
2) Pastikan neutral plate terpasang
penunjang; operasi
bakar, dan
membuka rongga
tertinggal benda
dengan benar
1) Mencegah terjadinya cedera/ pasien terjatuh.
2) Mencegah terjadinya luka bakar selama operasi
3) Pastikan kulit pasien tidak basah
3) Mencegah terjadinya aliran listrik
4) Lakukan penghitungan kasa,
4) Perhitungan kasa yang tepat akan
asing.
Kriteria hasil: - Klien berada di atas tempat tidur operasi dengan aman.
jarum dan instrument dengan
mencegah tertinggalnya kasa pada area
benar.
bedah sehingga menurunkan resiko
5) Catat kasa/implant yang sengaja ditinggalkan dalam tubuh pasien
cedera pada klien.
F. IMPLEMENTASI
1
No. Dx 2
1.
2.
No
Tanggal/Jam
Implementasi
Respon
Paraf
3
4
5
6
1) Menyiapkan area operasi sesuai
S:O: Pasien tampak bersih Cairan tertampung sebanyak 500 ml orang di dalam ruangan 10 orang
26 februari 2019 09.15
dengan prosedur steril dan lakukan preparasi kulit area operasi sesuai prosedur. 2) Menampung cairan/sisa yang terkontaminasi. 3) Membatasi jumlah orang dikamar operasi (maksimal 10 orang) 4) Melakukan pencucian luka dengan NaCl
2.
3.
2.
3.
26 februari 2019
1) Mengatur posisi dengan benar
26 februari 2019
1) Jangan tinggalkan pasien
(supine)
sendiri/pastikan pengatur posisi/ penahan terfiksasi dengan benar 2) Pastikan neutral plate terpasang dengan benar 3) Pastikan kulit pasien tidak basah 4) Melakukan penghitungan kasa, jarum dan instrument dengan benar
S:O : Posisi pasien supine
S:O: neutral plate terpasang kulit pasien kering dan bersih kasa terhitung 60 X ray 40 Kasa biasa 20 jarum terhitung 6 pisau terhitung 2 instrumen
radikal masektomi lengkap
ASUHAN KEPERAWATAN POST-OPERATIF
A. Pengkajian Tanggal pengkajian : 26 Februari 2019 Keluhan utama: Klien mengeluhkan nyeri pada luka operasinya P : nyeri terasa jika klien bergerak atau bergeser Q : nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk R : nyeri terasa di area mamae kiri tidak melebar S : skala nyeri 8 (0-10) T : nyeri terasa terus menerus, kadang hingga mengganggu tidur klien
B. Pemeriksaan fisik 1.
Keadaan Umum Penampilan umum : baik Kesadaran : Compos Mentis GCS : E4M6V5 TD : 130/90 mmHg HR : 90 x/menit RR : 18 x/menit S :37,2°C
2.
Sistem Pernapasan Bunyi dan gerak simetris, VBS kaki, tidak ada retraksi otot pernapasan dada, perkusi paru sonor, ronkhi -/-, wheezing -/-, RR: 18 x/menit.
3.
Sistem Kardiovaskuler Konjungtiva anemis, tidak ada peningkatan JVP, TD:130/90 mmHg, HR: 90 x/menit, teraba kuat dan regular, BJ lup dup S1 S2, CRT < 2 detik.
4.
Sistem Pencernaan Mukosa bibir kering, perut datar, lembut, mual (-), muntah (-), BU (+) 3x/mnt, terdapat luka
post op, hati tidak teraba, limpa (-),. Klien
mengatakan nafsu makannya berkurang, jika diberikan makan hanya habis setengah porsi
5.
Sistem Perkemihan BAK tidak ada keluhan, terpasang kateter , urine kuning jernih, produksi 500 cc
6.
Sistem Reproduksi Terdapat luka post op pada mamae sinistra , terpasang drain 200 cc
7.
Sistem Integumen Kulit hangat, sianosis tidak ada, turgor kulit kering.
8.
Sistem Muskuloskeletal Ekstremitas atas normal Ekstremitas bawah normal 5
3
5 5
9.
Sistem Neurologi a) N1 Olfaktorius fungsi penciuman baik, klien dapat membedakan kayu putih b) N2 Optikus fungsi penglihatan baik c) N3 Okulomotor klien dapat menggerakkan bola mata d) N4 Trokleari klien dapat menggerakkan bola mata e) N5 Trigeminus klien dapat berbicara normal dan menggerakkan rahang f) N6 Abdusen fungsi penglihatan baik g) N7 Fasialis fungsi pengecapan baik, fungsi motorik otot wajah baik N8 Vestikoklearis fungsi pendengaran baik, fungsi keseimbangan sulit dinilai h) N9 Glosofaringeal fungsi rasa / pengecapan baik i) N10 Vagus fungsi menelan baik j) N11 Aksesoris fungsi motorik kepala baik k) N12 Hipoglosus fungsi motorik lidah baik
C. Terapi Post Operasi 1.
Observasi kesadaran, TTV, Perdarahan, Diuresis
2.
Tirah baring
3.
Tidak puasa
4.
Cefazolin 2x1 gr/ IV, ranitidine 2x50 mg/IV, Ketorolac 2x100mg/drip
D. ANALISA DATA No Data Fokus 1.
DS : klien mengeluh
Etiologi
Masalah
Post mastektomi
Nyeri akut b.d proses
↓
nyeri P : nyeri terasa jika
Reaksi inflamasi
klien bergerak atau
↓
bergeser Q
:
Merangsang serabut saraf nyeri
terasa
reseptor nyeri untuk
seperti tertusuk-tusuk
mengeluarkan zat-zat
R : nyeri terasa di
kimia : serotonin dan
area mamae kiri tidak
bradikinin ↓
melebar S : skala nyeri 7 (0-
Medulla spinalis ↓
10) T : nyeri terasa terus
Thalamus ↓
menerus,
Cortex cerebri ↓ DO :
Nyeri dipersepsikan
Klien tampak meringis Klien tampak menahan sakit Nyeri tekan (+)
TTV
di
ruang
rawat inap: TD:130/90 mmHg HR : 90 x/menit RR : 18x/menit S : 37,2°C
Analgetik didapatkan
yang :
peradangan
ketorolac
2x100
mg/drip.
2
DO: adanya luka post op
Post operasi mastektomi
Resiko tinggi infeksi
↓
b.d luka post op/ port
Adanya luka ↓ Port the entry mikro
DS:
organisme
-
↓ Bakteri patogen masuk ↓ Resiko tinggi infeksi
the entry m.o
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1.
Nyeri akut b.d luka post op
2.
Resiko tinggi infeksi b.d adanya luka operasi/port the entry mikroorganisme
F. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN No 1.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Nyeri akut b.d luka post Tupan:
Intervensi 1) Instruksikan klien dalam
Rasional 1) Memfokuskan kembali perhatian
op, ditandai dengan:
Setelah dilakukan
melakukan teknik relaksasi;
klien, meningkatkan perilaku positif
DS : klien mengeluh nyeri
intervensi
memberikan aktivitas mengalih
dan kenyamanan.
P : nyeri terasa jika klien keperawatan , nyeri
seperti radio, televisi atau
bergerak atau bergeser
membaca.
klien hilang.
Q : nyeri terasa seperti Tupen:
2) Observasi TTV tiap jam.
tertusuk-tusuk
3) Atur posisi tidur yang nyaman
Setelah dilakukan
R : nyeri terasa di area intervensi post op (mamae sinistra)
keperawatan , nyeri
S : skala nyeri 7 (0-10)
berkurang, dengan
T : nyeri terasa terus kriteria hasil: menerus, DO :
Klien tidak meringis
Klien tampak meringis
Klien tidak tampak
Klien tampak menahan
menahan nyeri
sakit Nyeri tekan (+)
HR dalam batas normal (80 – 100
2) Untuk mengetahui perkembangan klien. 3) Memberi rasa nyama bagi klien dan
4) Kaji lokasi dan sifat ketidaknyamanan atau nyeri. 5) Berikan analgesic atau antipiretik
dapat mengurangi rasa nyeri 4) Membantu dalam diagnose banding keterlibatan jaringan pada proses infeksi. 5) Menurunkan ketidaknyamanan dan infeksi
TD:130/90 mmHg
HR : 90 x/menit
RR dalam batas
RR : 18x/menit
normal (12-20
S : 37,2°C
x/menit)
x/menit)
Skala nyeri 5 (010) 2.
Resiko tinggi infeksi b.d
Tupan:
adanya luka post operasi
Setelah dilakukan
DS : -
intervensi
DO:
keperawatan , infeksi
1) Observasi tanda dan gejala infeksi
terdapat luka post
tidak terjadi
2) Instruksikan klien dan keluarga
operasi
Tupen:
dalam mempertahankan teknik
Terdapat drain
Setelah dilakukan
aseptik
intervensi keperawatan , resiko infeksi tidak terjadi, dengan kriteria hasil: Tidak ada tandatanda infeksi
3) Batasi pengunjung
Peralatan perawatan dan area operasi tetap dalam keadaan steril Kriteria hasil: - Instrument perawatan luka tetap dalam keadaan steril - Area operasi steril
G. IMPLEMENTASI No 1
No. Dx 2
1 1
Tanggal/Jam
Implementasi
Respon
Paraf
3
4
5
6
27 Februari 2019 17.00
Mengkaji lokasi dan sifat ketidaknyamanan atau nyeri
S: klien mengatakan nyeri di daerah post operasi/ daerah mamae kiri. Sifat nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk. Skala nyeri 7 (0-10). Nyeri terasa terus menerus. O: klien menunjukkan lokasi nyeri -tampak meringis
Instruksikan klien melakukan teknik relaksasi
S: klien mengatakan nyeri tidak berkurang dengan melakukan relaksasi. O: klien terlihat menahan nyeri.
Mengobservasi TTV
S: O: TD:125/80 mmHg HR : 85 x/menit RR : 19x/menit S : 37,0°C
Mengatur posisi tidur yang nyaman bagi klien
S: klien mengatakan lebih nyaman tidur dengan posisi terlentang. O: klien hanya dapat tidur dengan posisi terlentang.
Kolaborasi dengan perawat ruangan untuk pemberian analgesic ata antipiretik.
S: perawat ruangan mengatakan analgesic rutin diberikan untuk mengurangi rasa nyeri. O:terdapat jadwal pemberian terapi bagi Ny. T
H. CATATAN PERKEMBANGAN No 1
No. Dx 2
Tanggal/Jam
Evaluasi
Paraf
3
4
5