Askep Katarak.docx

  • Uploaded by: naurah
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Askep Katarak.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,974
  • Pages: 21
BAB III LAPORAN KASUS

Tanggal Masuk

: 13 Januari 2014

Tanggal pengkajian : 14 Januari 2014 Jam Pengkajian

: 16.00

Diagnosa Medis

: Katarak

A. Pengkajian 1. Biodata Identitas pasien a. Nama

: Tn. W

b. Umur

: 70 tahun

c. Suku/bangsa

: Jawa/Indonesia

d. Agama

: Islam

e. Status perkawinan

: kawin

f. Pendidikan/pekerjaan

: Tidak sekolah/petani.

g. Bahasa yang digunakan : Jawa h. Alamat

: Balong Kendali Tirto Binangun Kertosono

2. Penanggung jawab pasien a. Nama

: Tn. E

b. Umur

: 40 tahun

c. Agama

: Islam

d. Pendidikan/pekerjaan

: Wiraswasta

e. Alamat

: Balong Kendali Tirto Binangun Kertosono

f. Hub. Dengan klien

: Anak

3. Alasan masuk rumah sakit a. Alasan dirawat Pasien merasa penglihatan kabur terutama pada mata kirinya. b. Keluhan utama Pasien mengatakan ia merasa cemas karena baru pertama kali MRS dan langsung dilakukan persiapan operasi. Selain itu pasien tidak mengetahui persiapan pre operasi, intra operasi dan post operasi yang harus dilakukannya. Keluarga juga mengatakan bahwa ini merupakan hal yang baru bagi mereka. 4. Riwayat kesehatan a. Riwayat kesehatan dahulu Pasien tidak pernah menderita penyakit apapun. Pasien tidak ada alergi makanan dan obat – obatan. Opname saat ini merupakan pengalaman yang pertama bagi pasien. b. Riwayat kesehatan sekarang Pasien mengatakan bahwa sejak 6 bulan yang lalu penglihatan mulai menurun atau kabut pada mata kirinya. Karena penglihatan mata kiri makin menurun oleh keluarga di bawa ke RS. c. Riwayat Trauma Pasien mengatakan belum pernah jatuh ataupun tertusuk sesuatu pada matanya

d. Riwayat Pekerjaan Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang petani, sehingga belum pernah terkena paparan radiasi dan sejenisnya. e. Riwayat penggunaan obat-obatan Pasien mengatakan bahwa mengonsumsi obat-obatan saat mengeluh sakit seperti pusing dan batu. Dan biasanya obat dibeli di warung bebas. f. Riwayat kesehatan keluarga Kakek, nenek, saudara kandung pasien tidak ada yang sakit. Pasien pernah sakit malaria di masa mudanya tetapi tidak opname. 5. Status Kesehatan Masa Lalu a. Masa balita 1) Keadaan bayi lahir Pasien waktu lahir normal dan sehat. Tidak tahu APGAR score, BB dan PB lahir, dan lingkar kepala dan dada. 2) Riwayat Tumbuh Kembang Pasien tumbuh dan berkembang sebagaimana layaknya teman – teman yang lain selama dalam proses tumbuh kembang. 6. Aktivitas hidup sehari – hari Aktivitas sehari – hari a. Makan dan minum 1) Nutrisi

2) Minum

Sebelum Sakit

Saat Sakit

Pasien makan tiga kali Pasien tidak puasa makan sehari, tidak ada seperti biasa. makanan pantangan Pasien minum air putih 8 Pasien tidak suka minum susu yang disiapkan oleh – 10 gelas/hari.

rumah sakit. b. Eliminasi 1) BAB

2) BAK

3) Keringat c. Istirahat dan tidur 1) Istirahat 2) Tidur

1 kali sehari, tidak Sejak masuk BAB normal konstipasi, warna dan dan tidak ada kelainan. jumlah normal serta tidak ada kelainan dan bau BAK 2 kali/hari, tidak BAK 2 kali perhari, jumlah tidak tentu, warna ada kelainan kuning dan tidak ada kelainan Berkeringat bila bekerja

Berkeringat

Tidak tentu Istirahat di tempat tidur Malam hari jam 22.00 – 05.00. Tidak ada kesulitan dalam tidur.

d. Aktivitas

Pasien bekerja sebagai seorang petani. Pagipagi sudah ke sawah dan siang hari kembali istirahat dan makan di rumah kemudian berangkat lagi ke sawah, sebelum MRS penglihatan kabur agak mengganggu aktivitasnya sebagai seorang petani.

Aktivitas pasien hanya di tempat tidur. Aktivitas harian sperti mandi dan menggosok gigi dilakukan di kamar mandi.

e. Kebersihan diri

Pasien mandi 2 X/hari, tidak ada hambatan dalam melakukana personal hygiene

Pasien mandi pagi dan sore, menggosok gigi. Melakukan personal hygiene di kamar mandi.

f. Rekreasi

Pasien kadang menonton Tidak bisa dilakukan tv di rumah anaknya dan karena masuk rumah sakit juga mendengar radio dalam bahasa Jawa.

7. Pemeriksaan fisik a. Keadaan umum : Lemah a. Kesadaran : Compos mentis. Tingkat kesadaran compos mentis, GCS : 4 – 5 – 6. b. Tanda vital nadi 130 X/menit

RR 22 X/menit,

tekanan darah 160/100 mmHg

Suhu 36,5 ℃

c. Kepala Bentuk kepala bulat, tidak ada luka atau cedera kepala dan kulit kepala tidak ada kotoran atau bersih, kulit keriput karena faktor usia yang sudah tua. d. Rambut Rambut lurus, warna putih. Nampak bersih, tidak ada ketombe. e. Mata (penglihatan). VOS : 1/300, penglihatan menurun, kekeruhan pada lensa kiri secara menyeluruh, warna putih keabu–abuan, TIOS : 16 mmHg, refleks cahaya positif, posisi bola mata tengah, dan tidak menggunakan alat bantu, stadium katarak senil matur. f. Hidung (penciuman). Bentuk normal, tidak ada kelainan seperti deviasi septum, mempunyai dua lubang, peradangan mukosa dan polip tidak ada, sedangkan fungsi penciuman normal.

g. Telinga (pendengaran). Ketajaman pendengaran baik, bentuk normal : simetris kiri dan kanan, fungsi pendengaran baik, tidak ada serumen dan cairan, serta alat bantu tidak ada. h. Mulut dan gigi. Bentuk bibir normal. Tidak ada perdarahan dan peradangan pada mulut. Jumlah gigi utuh, ada karang/caries, tepi lidah tidak hiperemik, tidak ada benda asing atau gigi palsu. Sedangkan fungsi pengecapan baik, bentuk dan ukuran tonsil normal serta tidak ada peradangan pada faring. i. Leher Kelenjar getah bening, dan tekanan vena jugularis tak ada kelainan (tidak mengalami pembesaran), tidak ada kaku kuduk. j. Thoraks (fungsi pernapasan) I : simetris, pengembangan dada optimal, frekuensi pernapasan 22x/menit. P : terdapat vokal fremitus, ekspansi paru pada inspirasi dan ekspirasi maksimal. P: tidak ada penumpukan sekret, tidak ada hiperresonan dan bunyi konsolidasi. A: tidak ada ronchii, ataupun wheezing. k. Abdomen I: tidak ada massa, abdomen simetris, tidak ada jaringan parut, A: bising usus normal (15 X/menit).

P : tidak ada spasme abdomen, tidak ada nyeri tekanan lepas.

P : tidak ada distensi kandung kemih, ataupun lambung/saluran cerna. l. Ekstremitas Tidak ada luka pada tangan kiri dan kanan. Kekuatan cukup, dimana mampu membolak – balikan tangan dan menggerakan kakinya. m. Integumen Secara umum kulit kelihatan bersih, tidak ada penyakit kulit. Teraba hangat di dahi dan daerah thoraks. Kulit keriput. 8. Psikososial a. Psikologi 1) Persepsi klien terhadap penyakit Pasien mengatakan takut akan penyaitnya, karena pasien takut tidak dapat melihat lagi. Pasien mengatakan belum mengerti penyebab penyakit yang diderita dan apa yang harus dilakukan terhadap operasi yang akan dijalaninya karena baru pertama kali mengalami hal ini. 2) Konsep diri Pasien mengatakan bahwa perannya sebagai orang tua terganggu apalagi sebagai kepala rumah tangga. Pasien ingat akan rumahnya karena hanya isterinya yang ada di rumah. 3) Keadaan emosi Pasien pasrah saja terhadap apa yang dialaminya. Pasien selalu berdoa kepada Tuhan dan mencari jalan keluar dengan keluarga yang datang menjengunya. 4) Kemampuan adaptasi

Pasien mampu beradaptasi terhadap apa yang dialaminya sekarang. Pasien selalu meminta dukungan keluarganya 5) Mekanisme pertahanan diri Pasien menyerahkan sepenuhnya sakit yang dialaminya kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Sosial Hubungan pasien dengan keluarga dan keluarga lain harmonis, dimana anak – anaknya secara bergantian menunggu dan membantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya. Saat berinteraksi dengan perawat, pasien kontak mata terus dan

sangat

memperhatikan

apa

yang

dijelaskan

walaupun

harus

diterjemahkan dahulu oleh keluarga. c. Spiritual Pasien beragama Islam dan selalu menjalankan ibadah 5 waktu. Keyakinan tentang kesehatannya menurut pasien karena sudah tua. Sudah saatnya mendekatan diri kepada Tuhan. 9. Sistem kognitif a. Geriatrik Depresion Scale: dengan jawaban yang cocok 12,

klien tidak

menanjukkan tanda depresi b. Mini Mental Stase Exam ( MMSE) dengan skor : 25, aspek kognitif dan fungsi mental dalam keadaan baik. c. Shorf Portable Mental Status Question ( SPMSQ) dengan skor 8, fungsi intelektual utuh

Geriatrik Depresion Scale

Jawaban No

Pertanyaan

Tidak

Ya 1. Apakah pd dasarnya anda puas dg kehidupan anda?



2. Sudahkah anda mengeluarkan aktifitas dan minat ✔ anda? 3. Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong ?



4. Apakah anda sering bosan ?



5. Apakah anda mempunyai semangat setiap waktu ?



6. Apakah anda takut sesuatu akan terjadi pada anda ?



7. Apakah anda merasa bahagia setiap waktu ?



8. Apakah anda merasa jenuh ?



9. Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari daripada pergi melakukan sesuatu yang baru ? 10. Apakah anda merasa bahwa anda lebih banyak mengalami masalah dengan ingatan anda daripada yang lainnya ? 11. Apakah anda berfikir sangat menyenangkan hidup sekarang ini? 12. Apakah anda merasa tidak berguna saat ini ? ✔



13. Apakah anda merasa penuh energi saat ini ?



14. Apakah anda saat ini sudah tidak ada harapan lagi ?



15. Apakah anda berfikir banyak orang yang lebih baik dari anda ?



✔ ✔

Mini Mental Stase Exam ( MMSE) ASPEK

KOMPOSISI

NILAI MAKSIMAL

Orientasi Waktu Tempat

Tahun, musim, bulan, tanggal,,hari Negara, provinsi, kota, RS, kamar

0-5 0-5

Registrasi Subyek mengulang Atensi dan kalkulasi

Recall Penamaan Pengulang kata Melaksanakan perintah Perintah tulis menulis konstruksi

Apel, meja, koin 0-2 Pengurangan serial 100-7 atau mengeja 0-3 terbaik “WAHYU”

Pensil, buku Namun, tanpa, bila 3 Ambil kertas itu dengan tangan anda, lipat menjadi dua dan diletakkan di lantai

0-2 0-2 0-1 0-2

Pejamkan mata anda Menulis kalimat spontan Gambar pentogen bertumpuk

0-1 0-1 0-1

Jumlah nilai

0-25

The Short Portable Mental Status Quesionnaire ( SPMSQ ) No

Pertanyaan

Jawaban Benar

1

Tanggal berapa hari ini ?



2

Hari apakah hari ini ?



3

Apakah nama tempat ini ?



4

Dimana alamat rumah anda?

5

Berapa usia anda ?



6

Kapan anda lahir ( Tgl/Bln/ Thn ) ?



7

Siapakah nama presiden sekarang ?



8

Siapakah nama presiden sebelumnya ?

Salah





9

Siapakah nama ibu anda ?



10

20-3-3-3 adalah?



B. Analisa data No 1

Data

Etiologi

DS : klien mengatakan pandangan kabur Gangguan klien mengatakan matanya silau ketika visual melihat terang.

Masalah Resiko jatuh

DO : VOS : 1/300, TIOS : 16 mmHg, lensa keruh dengan putih keabu – abuan stadium matur dari katarak senil, tekanan darah 130/70 mmHg,

2

3

DS : klien mengatakan takut dengan situasi Stressor yang asing baginya, menanyakan kemungkinan yang akan terjadi dan menjalani pembedahan, mengatakan aktivitas harian terganggu, pasien mengatakan ingat akan rumahnya. DO : klien tampak gugup, wajah tampak tegang, rencana operasi tanggal 15 Jan 2014 DS: klien mengatakan bahwa perannya Penyakit fisik sebagai orang tua terganggu apalagi sebagai kepala rumah tangga.

Ansietas

Ketidakefektifan performa peran

DO: -

C. Diagnosa keperawatan 1. Resiko jatuh berhubungan gangguan visual . 2. Ansietas berhubungan dengan stressor ditandai dengan wajah tegang.

3. Ketidakefektifan performa peran berhubungan dengan penyakit fisik ditandai dengan perubahan pada pola tanggungjawab yang biasa

D. Rencana Keperawatan 1. Resiko jatuh berhubungan dengan gangguan visual. Diagnosa

Resiko jatuh berhubungan dengan gangguan visual.

Tujuan dan Intervensi Kriteria Hasil

Rasional

Setelah 1. Anjurkan klien dilakukan untuk membatasi asuhan aktivitas atau keperawatan meminta bantuan selama perawat atau 2x24jam keluarga pada diharapkan saat akan masalah dapat melakukan teratasi dengan aktivitas kriteria hasil : 2. Letakkan benda dimana klien a. Risiko dapat melihat dan jatuh tidak menjangkaunya ada. 3. Gunakan b. Klien peralatan mampu perlindungan mengetahui (misalnya keadaan pengekangan, risiko pegangan pada jatuh. posisi, kunci pintu, pagar, dan gerbang) untuk membatasi mobilitas fisik atau akses pada situasi yang membahayakan. 4. Edukasi individu dan kelompok yang berisiko tinggi terhadap

1. Kurangnya aktivitas dapat mencegah terjadinya cedera.

2. Tindakan ini dapat mengurangi resiko terjatuh 3. Melindungi pasien dari risiko jatuh.

4. Menambah pengetahuan pasien dan keluarga.

bahan berbahaya yang ada dilingkungan.

2. Ansietas berhubungan dengan stressor ditandai dengan wajah tegang.

Diagnosa Ansietas berhubungan dengan stressor ditandai dengan wajah tegang.

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

Rasional

Setelah 1. Kaji untuk tanda 1. Memberitahukan dilakukan verbal dan non bisa membantu asuhan verbal kecemasan. mengurangi keperawatan kecemasan dan selama mengidentifikasi 2x24jam ketakutan diharapkan spesifik. masalah dapat 2. Ciptakan atmosfer 2. Informasi teratasi dengan rasa aman untuk mengurangi meningkatkan ketidakpastian kriteria hasil : kepercayaan. dan membantu a. Wajah pasien tegang meningkatkan dipertahank kontrol dan an pada merasa skala 3 kecemasan (sedang) berkurang. ditingkatka 3. Dorong keluarga 3. Mengurangi n ke skala 5 untuk ansietas klien. (tidak ada). mendampingi b. Rasa cemas klien dengan cara yang yang tepat. disampaika 4. Atur penggunaan 4. Mengurangi n secara obat-obatan untuk kecemasan klien lisan mengurangi dengan dipertahank kecemasan secara farmakologi. an pada tepat. skala 3 (sedang) ditingkatka n ke skala 5 (tidak ada). c. Rasa takut yang

disampaika n secara lisan dipertahank an pada skala 3 (sedang) ditingkatka n ke skala 5 (tidak ada).

3. Ketidakefektifan performa peran berhubungan dengan penyakit fisik ditandai dengan perubahan pada pola tanggung jawab yang biasa. Diagnosa Ketidakefektifan performa peran berhubungan dengan penyakit fisik ditandai dengan perubahan pada pola tanggung jawab yang biasa.

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

Setelah a. Bantu pasien untuk dilakukan mengidentifikasi asuhan peran yang keperawatan biasanya dalam selama keluarga. 2x24jam b. Dukung pasien diharapkan untuk masalah dapat mengidentifikasi teratasi dengan gambaran realistis dari adanya kriteria hasil : perubahan peran. a. Melakukan peran sesuai c. Fasilitasi harapan. kesempatan bagi b. Penampilan pasien untuk perilaku bermain peran peran terkait dengan orangtua. perilaku-perilaku. c. Melaporkan d. Bantu pasien untuk kenyamana membayangkan n dalam bagaimana situasi perubahan khusus mungkin peran. terjadi dan bagaimana peran akan berkembang.

Rasional a. Pasien dapat mengidentifikas i peran dalam keluarga. b. Pasien mampu mengidentifikas i gambaran realistis dari adanya perubahan peran. c. Pasien mampu bermain peran.

d. Pasien mampu membayangkan situasi khusus yang mungkin terjadi.

E. Tindakan Keperawatan Hari/ Tanggal

No. Dx.

Selasa, 1 14 Jan 2014

Implementasi

Respon

1. Menganjurkan klien untuk membatasi aktivitas atau meminta bantuan perawat atau keluarga pada saat akan melakukan aktivitas

DS: klien mengatakan bersedia untuk membatasi aktivitas DO: keluarga klien tampak datang ke ruang perawat untuk meminta bantuan

DS: klien mengatakan 2. Mendekatkan benda yang klien menjadi mudah untuk dapat melihat dan mengambil barang yang menjangkaunya diperlukan walaupun pandangannya masih kabur DO: klien koperatif 3. Menggunakan peralatan perlindungan (misalnya pengekangan, pegangan pada posisi, kunci pintu, pagar, dan gerbang) untuk membatasi mobilitas fisik atau akses pada situasi yang membahayakan.

tampak

DS: klien mengatakan bersedia untuk menggunakan peralatan perlindungan DO: klien tampak menggunakan pegangan di samping tempat tidur untuk membantu bangun dari tempat tidur

DS: klien mengatakan 4. Mengedukasi individu dan mengerti bahan berbahaya kelompok yang berisiko tinggi yang ada di lingkungan terhadap bahan berbahaya yang DO: klien tampak antusias ada dilingkungan.

mendengarkan perawat. Selasa, 2 14 Jan 2014

1. Mengkaji untuk tanda verbal DS : pasien mengatakan dan non verbal kecemasan. takut keadaan memburuk setelah operasi DO : wajah klien tampak tegang, gugup, nadi teraba kuat, keringat dingin 2. Menciptakan rasa aman untuk meningkatkan kepercayaan. DS : klien mengatakan rasa takutnya sudah berkurang. DO : wajah klien tampak tenang 3. Mendorong keluarga untuk mendampingi klien dengan cara DS: keluarga klien yang tepat. mengatakan bersedia untuk mendampingi klien DO: keluarga klien tampak berada di sisi klien

4. Mengatur penggunaan obatobatan untuk mengurangi DS : klien mengatakan kecemasan secara tepat. akan meminum obat secara teratur DO

: klien tampak memahami jadwal minum obat dengan baik

Selasa, 3 14 Jan 2014

1. Membantu pasien untuk DS : klien mengatakan mengidentifikasi peran yang bahwa dirinya biasanya dalam keluarga. berperan sebagai pengambil keputusan di keluarga saat ada masalah. DO : klien tampak mampu mengidentifikasi perannya

2. Mendukung pasien untuk DS : klien mengatakan mengidentifikasi gambaran semenjak sakit, merasa realistis dari adanya perubahan tidak berdaya dan tidak peran. dapat menjalankan perannya menjadi kepala keluarga DO : klien tampak murung 3. Memfasilitasi kesempatan bagi DS : klien mengatakan kurang mampu pasien untuk bermain peran menjaga perilaku terkait dengan perilaku-perilaku. sesuai dengan perubahan perannya. DO : 4. Membantu pasien untuk DS : klien mengatakan membayangkan bagaimana ttidak dapat situasi khusus mungkin terjadi membayangkan dan bagaimana peran akan bagaimana perannya berkembang. dapat berkembang saat di RS DO : klien tampak sedih saat sedang membayangkan bagaimana perannya dapat berkembang saat di RS

Rabu, 2 15 Jan

1. Mengkaji tingkat kecemasan DS : pasien mengatakan pasien Mengkaji untuk tanda tidak cemas lagi,

2014

verbal dan kecemasan.

non

verbal

mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Mahaesa dan siap menjalani pembedahan. DO : wajah rileks, tidak gugup

2. Menciptakan rasa aman untuk DS : klien mengatakan meningkatkan kepercayaan. rasa takutnya sudah berkurang. DO : wajah klien tampak tenang 3. Mendorong keluarga untuk keluarga klien mendampingi klie dengan cara DS: mengatakan bersedia yang tepat. untuk mendampingi klien DO: keluarga klien tampak berada di sisi klien 4. Mengatur penggunaan obatobatan untuk mengurangi DS : klien mengatakan kecemasan secara tepat. akan meminum obat secara teratur DO

: klien tampak memahami jadwal minum obat dengan baik

Selasa, 3 14 Jan 2014

1. Membantu pasien untuk DS : klien mengatakan mengidentifikasi peran yang bahwa dirinya biasanya dalam keluarga. berperan sebagai pengambil keputusan di keluarga saat ada masalah. DO : klien tampak mampu mengidentifikasi perannya 2. Mendukung pasien untuk mengidentifikasi gambaran DS : klien mengatakan realistis dari adanya perubahan mampu menerima peran. keadaanya walaupun tidak dapat menjalankan perannya menjadi kepala keluarga DO : klien tampak rileks 3. Memfasilitasi kesempatan DS : klien mengatakan mampu menjaga bagi pasien untuk bermain peran perilaku sesuai dengan terkait dengan perilaku-perilaku. perubahan perannya. DO : 4. Membantu pasien untuk membayangkan bagaimana situasi khusus mungkin terjadi dan bagaimana peran akan berkembang.

DS : klien mengatakan dapat membayangkan bagaimana perannya dapat berkembang saat di RS DO : klien tampak bahagia saat sedang membayangkan bagaimana perannya dapat berkembang saat di RS

F. Evaluasi

No. Hari/ Tanggal Dx Selasa, 1. 14 Jan 2014

Catatan Perkembangan

S : klien mengatakan menjadi mudah untuk mengambil barang yang diperlukan walaupun pandangannya masih kabur O: klien dapat memenuhi kebutuhannya A: masalah teratasi P: pertahankan intervensi

Selasa, 2. 14 Jan 2014

S :

pasien mengatakan takut keadaan memburuk setelah operasi

O : wajah tegang, gugup, nadi teraba kuat, keringat dingin A : masalah belum teratasi P : rencana intervensi Selasa, 3. 14 Jan 2014

S : klien mengatakan semenjak sakit, merasa tidak berdaya dan tidak dapat menjalankan perannya menjadi kepala keluarga O : klien tampak murung A : masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi

2 Rabu, 15 Jan 2014

S :

pasien mengatakan tidak cemas lagi, mengatakan

menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Mahaesa dan siap menjalani pembedahan. O : wajah rileks, tidak gugup A : masalah teratasi P : pertahankan intervensi

3. Rabu, 15 Jan 2014

S : klien mengatakan mampu menjaga perilaku sesuai dengan perubahan perannya dan klien mengatakan mampu menerima keadaanya O: klien tampak rileks A: masalah teratasi P: pertahankan intervensi

Related Documents

Askep
October 2019 90
Askep
July 2020 51
Askep
May 2020 71
Askep Malaria.docx
April 2020 6
Askep Parkinson.pptx
November 2019 14

More Documents from ""

Pathways Kartarak.rtf
November 2019 30
Pathways Kartarak.rtf
December 2019 34
Tak Halusinasi.docx
November 2019 28
Askep Katarak.docx
December 2019 12
Cover.docx
December 2019 10