ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA ANAK R PIJAT BAYI
Disusun oleh : ATIN SOBARI 20070320097
PROGRAM PROFESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2012
LAPORAN PENDAHULUAN PIJAT BAYI A. Pengertian pijat bayi Pemijatan pada bayi merupakan sarana ikatan yang indah antara bayi dan orang tuanya. Pijat bayi sangat bermanfaat bagi perkembangan fisik dan emosi bayi. B. Kapan usia yang tepat untuk memulai pijatan? Teknik memijat yang tersaji disini dapat mulai dilakukan kapanpun orang tua ingin segera memulainya. Pijatan paling bermanfaat bagi bayi adalah dipijat setiap hari pada enam atau tujuh bulan pertama usianya. C. Waktu Yang Tepat Untuk Memulai Pijatan 1. Pagi hari saat orang tua dan bayi siap memulai hari 2. Pada waktu malam untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak. D. Sebelum mulai pijat bayi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya : 1. Tangan Anda bersih dan hangat. 2. Kuku atau perhiasan Anda tidak akan menggores kulit bayi. 3. Ruang kamar Anda hangat dan tidak berangin. 4. Bayi tidak dalam keadaan lapar atau baru saja makan. 5. Anda tidak terganggu selama kurang lebih 15 menit. 6. Anda duduk dengan nyaman dan santai. 7. Bayi dibaringkan di tempat yang rata dengan alas kain yang lembut. 8. Anda telah menyiapkan handuk, popok ekstra, baju ganti, dan baby oil/lotion. E. Tips yang boleh dilakukan : 1. Terus melakukan kontak mata dengan bayi Anda. 2. Nyanyikan lagu atau putarkan musik lembut untuk membantu Anda dan bayi Anda lebih rileks. 3. Mulailah dengan sentuhan ringan dan perlahan tingkatkan tekanan pijatan saat Anda semakin yakin dan bayi Anda terbiasa dipijat.
4. Perhatikan isyarat yang ditunjukkan bayi Anda. Jika ia menangis keras, hentikan pijatan. Mungkin bayi Anda ingin digendong atau disusui atau mengantuk. 5. Jika Anda menggunakan baby oil, mandikan bayi Anda setelah dipijat. 6. Jauhkan baby oil dari mata bayi Anda. 7. Konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut mengenai pemijatan bayi. F. Tips yang tidak boleh dilakukan : 1. Memijat bayi tidak lama setelah ia makan/disusui. 2. Membangun bayi Anda untuk dipijat. 3. Memijat bayi Anda jika ia dalam keadaan sakit. 4. Memijat bayi Anda dengan paksa. 5. Memaksakan posisi saat memijat bayi Anda. G. Keuntungan Dari Pemijatan Bayi Setiap Hari 1. Memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut jantung, pernapasan, pencernaan dan sistem kekebalan tubuh. 2. Mendidik bayi untuk lebih tenang dalam menghadai stress. 3. Mendorong pertumbuhan susunan otot dan kelenturan dimana akan membantu dalam pertumbuhan kemampuan fisik bayi. 4. Sangat berani untuk persiapan tubuh dalam berbagai kegiatan serta meningkatkan gerakan dan ketenangan bayi. 5. Memberi pengetahuan yang besar kepada seorang Ayah/Ibu untuk lebih memahami anak mereka. 6. Bagi seorang Ibu, pemijatan pada bayi juga membantu untuk melancarkan ASI sehingga membantu kelancaran dalam produksi susu maupun kemampuan Ibu mendapatkan ketenangan.
CARA MEMIJAT BAYI 1. TANGAN DAN KAKI Pijatan “Peras putar menggulung” menghilangkan ketegangan dan memperkuat tulang.
Peganglah lengan bayi dengan kedua telapak tangan seperti memegang pemukul sofbol, dengan gerakan seperti memerah, pijat tangan bayi dari bahu ke pergelangannya. Lakukan gerakan kebalikan dari pergelangan ke arah pangkal lengannya. Tarik lembut jari-jari bayi anda dengan gerakan memutar. Dengan kedua ibu jari secara bergantian, pijat seluruh permukaan telapak tangan dan punggung tangan. Gunakan kedua telapak tangan untuk membuat gerakan seperti menggulung. Untuk kaki ikuti cara yang sama seperti teknik memijat dengan tangan. 2. PERUT Pijatan pada perut meningkatkan sistem pencernaan dan mengurangi sembelit. Lakukan gerakan memijat di atas perut bayi seperti mengayuh sepeda dari atas ke arah bawah perut kemudian angkat kedua kaki bayi Anda dan tekan lututnya perlahan-lahan ke arah perut. Pijatan “Matahari bulan”
Buatlah bulan separuh terbalik dengan tangan kanan Anda, mulai dari kiri ke kanan searah jarum jam. Saat tangan kanan Anda di atas, tangan kiri di bawah dan berputar mengikuti arah jarum jam membentuk lingkaran penuh seperti matahari. Rasakan gelembung angin dan dengan jemari Anda tekan searah jarum jam.
“I Love You”
“I” “I”
Buatlah sebuah bentuk huruf I melalui usapan dengan tangan kanan Anda berada di perut sebelah kiri bayi (kanan Anda). “Love”
“L”
Buatlah huruf L terbalik mulai dari kiri ke kanan. “You”
“U”
Buatlah huruf U terbalik, mulai dari kiri ke kanan. Saat Anda menjalankan gerakan ini, ucapkan “I Love You” dengan nada yang lembut.
3. DADA Pijatan “Kupu-kupu” memperkuat paru-paru dan jantung.
Letakkan kedua tangan Anda di tengah dada bayi Anda dan gerakkan ke atas kemudian ke sisi luar tubuh dan kembali ke ulu hati tanpa mengangkat tangan seperti membentuk hati, llau dari tengah dada bayi pijat menyilang dengan telapak tangan Anda ke arah bahu seperti membentuk kupu-kupu. 4. WAJAH Pijatan “Senyum” melemaskan otot wajah
1.
Tekan jari-jari Anda pada kening bayi, pelipis, dan pipi.
2.
Gunakan kedua ibu jari untuk memijat daerah diatas alis.
3.
Dengan tekanan lembut, tarik garis dengan ibu jari dari hidung bayi ke arah pipinya.
4.
Gunakan kedua ibu jari untuk memijat sekitar mulutnya, tarik sehingga ia tersenyum.
5.
Pijat lembut rahang bayi Anda dari tengah kesamping seolah membuat bayi tersenyum.
6.
Pijat secara lembut daerah ke belakang telinga ke arah dagu.
5. PUNGGUNG Pijatan “Maju mundur” memperkuat otot untuk menyangga tulang belakang.
Pijat dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan di sepanjang punggungnya, luncurkan salah satu telapak tangan Anda dari leher sampai ke pantant bayi dengan sedikit tekanan. Dengan jari-jari anda buat gerakan-gerakan melingkar terutama pada otot di sebelah tulang punggung. Buat pijatan memanjang dengan telapak tangan dari leher ke kakinya untuk mengakhiri pijatan Anda. Saat memijat, gunakan produk yang murni dan aman untuk mengurangi gesekan pada kulit bayi. Produk yang telah teruji kelembutannya secara klinis membantu meningkatkan sentuhan Anda, memijat jadi lebih mudah, bahkan lebih menyenangkan bagi Anda dan bayi Anda.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA BIODATA Nama KK
: Tn. S
Umur
: 28 th
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Buruh
Alamat
: Menayu Lor RT 05
SUSUNAN KELUARGA Nama 1.
Ibu Y
2.
An. RA
3. 4.
Umur L P 27th 7th 6th 1th
Hub dalam keluarga Istri Anak Anak Anak
Pend.
Pekerjaan
Sifat Kesehatan
SD SD TK -
IRT -
Sehat Sehat Sehat Sehat
An. I An. R
GENOGRAM
Tn.S
Ny.
Y
An.R
A
An. I
An.R
Keterangan : : Laki-laki : Perempuan
: Klien ---------
: Tinggal dalam satu rumah
X
: Meninggal
STATUS SOSIAL EKONOMI 1. Tipe keluarga Jenis keluarga ini adalah keluarga Nuclear family yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan anak. 2. Status Sosial Ekonomi Keluarga Tn. S adalah seorang buruh atau tidak punya kerjaan tetap. Tn. S bekerja sebagai pembuat pintu dengan gaji perbulan Rp. 400.000,00. Namun beberapa minggu ini tidak bekerja karena tidak ada pesanan untuk membuat pintu. Ny. Y adalah seorang ibu rumah tangga sehingga tidak mempunyai penghasilan. Jadi pendapatan keluarga Tn. S dalam satu rumah adalah kurang dari Rp. 600.000,00 perbulan. Dengan penghasilan yang didapatkan sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 3. Aktivitas rekreasi keluarga Setiap hari klien dan keluarganya untuk memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan hiburan biasanya menonton TV atau jalan-jalan bersama. 4. Suku Bangsa dan Agama Keluarga Bapak C semuanya suku Jawa asli. Dan keluarga semuanya beragama islam. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1. Tahap perkembangan saat ini : Keluarga Tn. S mempunyai 3 orang anak, semua anaknya laki-laki. Anak pertama dengan umur 7 tahun, anak kedua umur 6 tahun dan yang ketiga berumur 1 tahun. Ketiga anak Tn. S masih sekolah, maka keluarga Tn. S berada pada tahap perkembangan keluarga dengan balita. 2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Untuk saat ini secara umum tidak ada masalah dalam tahap perkembangan keluarga. 3. Riwayat keluarga inti Bp C tidak ada masalah dengan status kesehatan, Bp C terlihat tampak sehat. Untuk Ibu D juga saat ini tidak ada masalah dengan status kesehatan. Sedangkan untuk anak S nafsu makannya kurang dan telihat kurus.
4. Riwayat keluarga sebelumnya Dari pihak suami ada riwayat penyakit DM, bapak dari Bp C mengalami DM. sedangkan dari pihak istri tidak ada riwayat penyakit keturunan LINGKUNGAN 1. Perumahan Luas rumah yang ditempati Bp. R ± 5 x 7 m 2 dan merupakan milik sendiri. Dimana rumah terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur + kamar mandi. 3 Keterangan:
4
1
1. Kamar tidur 2. Ruang tamu
1
3. Dapur 4. Kamar mandi
2
2. Sumber air minum Menggunakan sumber air sumur milik sendiri terdapat di belakang rumah, kualitas air baik, tidak berbau dan tidak berwarna. 3. Tempat pembuangan tinja Keluarga Bp. C mempunyai WC jenis leher angsa. 4. Pembuangan sampah Untuk pembuangan sampah dikelola oleh petugas sampah, kadang juga sering di bakar. 5. Karakteristik keluarga akan komunitas Lingkungan fisik secara umum cukup bersih, jarak antar rumah cukup berdekatan, hubungan keluarga Bp. C dengan tetangga cukup baik. 6. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Bapak C tinggal bersama istri dan anaknya. Keluarga sering berkumpul di sore dan malam hari. Kegiatan yang diikuti di masyarakat seperti arisan, pengajian.
7. Sistem pendukung keluarga Fasilitas Puskesmas yang dekat serta tetangga saling membantu bila ada masalah. STRUKTUR KELUARGA 1. Pola komunikasi Pola komunikasi yang terjalin dalam keluarga terbuka dan jujur, setiap ada permasalahan selalu dibicarakan bersama dan berusaha memecahkannya secara bersama-sama (musyawarah). 2. Struktur kekuatan keluarga Untuk saat ini yang paling dominan mengambil keputusan adalah suaminya. 3. Struktur peran Dalam keluarga Bp. C sebagai kepala keluarga dan berpera sebagai pencari nafkah dan istrinya sebagai IRT. 4. Nilai dan norma keluarga Tidak ada nilai-nilai yang di anut, keluarga mengatakan kesehatan itu sangat penting. Bila sakit keluarga berobat ke puskesmas atau ke dokter. FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi afektif Bapak C tinggal bersama istri dan anaknya, keluarga saling mengasihi, menghormati dan saling membutuhkan satu sama lain. 2. Fungsi sosialisasi Komunikasi keluarga terjalin cukup bagus, saling peduli dan tolong menolong dalam melaksanakan tugas keluarga. Keluarga juga membina hubngan baik dengan tetangga. 3. Fungsi ekonomi Keluarga tidak mempunyai dana khusus/tabungan untuk kesehatan, sumber penghasilan dari suami. STRESS DAN KOPING KELUARGA 1. Stresor jangka pendek/panjang Keluarga memiliki anak balita, keluarga takut kalo kebutuhan anaknya tidak terpenuhi.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor. Keluarga Bp. C dalam menyelesaikan masalah selalu dikomunikasikan ke keluarga dan diselesaikan secara bersama. 3. Strategi koping yang digunakan Adaptif, selalu menyelesaikan masalah bersama-sama 4. Strategi adaptasi disfungsional Keluarga menjalankan ibadah tepat waktu. PEMERIKSAAN FISIK 1. Bp. C Secara umum keadaan BP.C baik. Tekanan darah 120/80 mmHg. Tidak ada kelainan pada system organ. 2. Ibu D Secara umum keadaan Ibu D baik. Tekanan darah 120/80 mmHg. Tidak ada kelainan pada system organ. 3. Anak S Pada penmeriksaan fisik anak S: BB: 8,4 kg tidak ada kelainan system organ. HARAPAN KELUARGA Keluarga
mengharapkan
petugas
kesehatan
dapat
memberikan
pelayanan
keperawatan yang baik dan bisa membantu mempertahankan kesehatan.
ANALISA DATA No 1.
Data
Masalah Kurangnya
Etiologi Ketidakmampuan
Ny D mengatakan
pengetahuan keluarga
keluarga dalam
belum pernah
tentang pijat bayi
mengenal masalah.
DS:
melakukan pijat bayi
Ny D mengatakan tidak tahu cara pemijatan bayi
Ny S mengatakan
tidak tahu manfaat dari pijat bayi DO: 2.
DS:
Anak S tampak kurus BB: 8,4 kg Resiko Ny
D
Kurangnya
mengatakan ketidakseimbangan
nafsu makan anaknya nutrisi:kurang
Ny
D
anak
S
dari intake makanan yang
kebutuhan tubuh
berkurang.
pengetahuan tentang tepat
mengatakan makan
sehari,
2x
makannya
tidak banyak. DO:
BB; 8,4 kg
Anak S tampak kurus
PRIORITAS MASALAH Dx.1 kurangnya pengetahuan keluarga tentang pijat bayi b/d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah. No. 1. -
Kriteria Sifat
Perhitungan 2/ 3x 1
Score 2/3
Pembenaran Masalah kurang
masalah
pengetahuan akan
Resiko
mempengaruhi tumbuh kembang bayi. 2/2
2. -
Kemungki nan masalah dapat
x2
2
Keluarga mempunyai kemampuan yang mendukung untuk
diubah:
melakukan pijat bayi.
Mudah 3.
1
3/3 x 1
Keluarga mau dan mampu melakukan pijat
-
Potensial
0
bayi.
masalah untuk dicegah 4.
0
Tinggi
/1 x 1
-
Keluarga tidak merasakan
-
Menonjoln
adanya masalah
ya masalah Total Score
3 2/3
Dx.2 Resiko ketidakseimbangan nutrisi:kurang dari kebutuhan b/d kurangnya pengetahuan tentang intake makanan yang tepat. No. 1. -
Kriteria Sifat masalah
Perhitungan 2 /3 x 1
Score 2 /3
Pembenaran Ketidakseimbangan nutrisi pada anak dapat menyebabkan kekurangan gizi.
2.
-
Kemungkina
2
/2 x 2
1
n masalah dapat diubah:
Ibu mempunyai pengetahuan yang
Mudah
cukup tentang gizi pada ananya., sumber daya dalam keluarga juga dapat membantu dalam menanggulangi masalah yang ada.
3.
-
Potensial
2
/3 x 1
2
/3
masalah untuk
belum begitu lama.
dicegah:cukup 4.
Masalah yang dirasakan
1 2/2
x1
-
Keluarga
-
Menonjolnya
menyadari masalah
masalah
yang ada dan ingin segera mengatasi
Segera
masalah yang ada. Total Score
2
4/ 3
Urutan Prioritas Masalah 1. kurangnya pengetahuan keluarga tentang pijat bayi b/d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah 2.
Resiko ketidakseimbangan nutrisi:kurang dari kebutuhan b/d kurangnya pengetahuan tentang intake makanan yang tepat
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN N O 1.
DX. Keluarga Kurangnya
Tujuan Umum
Setelah dilakukan pengetahuan Asuhan keluarga tentang keperawatan pijat bayi b/d keluarga ketidakmampuan selama 2 kali kunjungan keluarga dalam 30 mengenal menit, Ny.S dapat masalah mengetahui cara pemijatan bayi
Tujuan Khusus
Rencana intervensi
Metode
Keluarga dapat menjelaskan tentang : - pengertian pijat bayi - tujuan pijat bayi - manfaa bagi ibu dan bayi - cara memijat bayi - waktu yg tepat untuk memijat bayi.
1. Jelaskan tentang kondisi klien
Kunjungan Leaflet Rumah (Home boneka Visit)
2. Jelaskan tentang pengertian pijat bayi, tujuan pijat bayi, manfaa bagi ibu dan bayi, cara memijat bayi, waktu yg tepat untuk memijat bayi. 3. Anjurkan keluarga untuk menjelaskan kembali
Konseling Keluarga
Alat
2
Resiko ketidakseimbang an nutrisi:kurang dari
kebutuhan
b/d
kurangnya
pengetahuan tentang
intake
makanan
yang
tepat.
Setelah dilakukan Asuhan keperawatan keluarga selama 2 kali kunjungan dalam 30 menit. Nafsu makan anak S bertambah
Keluarga dapat mengetahui tentang: - masalah nutrisi pada anak. - Makanan MPASI yang dapat diberikan pada anak.
. 1. Jelaskan tentang pentingnya gizi pada balita 2. Menyarankan keluarga untuk memberikan makanan pengganti ASI.
Konseling Keluarga
IMPLEMENTASI
NO 1
WAKTU Jumat 20 januari 2012
TINDAKAN KEPERAWATAN Gali S: pengetahuan keluarga tentang pijat bayi Diskusika n dengan anggota keluarga tentang masalah yg terjadi dalam mengasuh anak. O:
EVALUASI Keluarga mengatakan cara mijat bayi sama seperti cara memijat orang dewasa. Keluarga tidak mengetahui cara mijat bayi
Keluarga Nampak tertarik dengan masukan dari mahasiswa Keluarga mengharapkan dapat di jelaskan dan di ajarkan cara mijat bayi A: Kurangnya pengetahuan tentang pijat bayi P: mengajarkan cara pijat bayi
Leaflet
Rabu , 25 januari 2012
1. Memberikan penyuluhan tentang pijat bayi: - . pengertian pijat bayi - tujuan pijat bayi - manfaa bagi ibu dan bayi - cara memijat bayi - waktu yg tepat untuk memijat bayi
S :
Keluarga mengatakan paham dengan penjelasan yang diberikan Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang pengertian pijat bayi, tujuan, manfaat, cara dan waktu mijat bayi O : ibu bias mempraktekkan cara mijat bayi A : Pengetahuan ttng pijat bayibertambah masalah teratasi P : motivasi keluarga untuk melakukan pemijatan pada bayinya.