Asites yang Disebabkan Sirosis Hati
Rumusan Masalah • Laki – laki 58 tahun, keluhan sesak, kembung, mual, perut membesar, riwayat sakit kuning dan Hepatitis B
Mind Map 6. Epidemiologi
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan
7. Komplikasi RM 8. Penatalaksanaan
3. Diagnosis
9. Pencegahan
4. Etiologi
10. Prognosis
5. Patogenesis
Anamnesis • • • • • • • •
Identitas Umur : 58 tahun Jenis kelamin : laki - laki Keluhan utama : keluhan sesak, kembung, mual, perut membesar Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dahulu : Hepatitis B Riwayat keluarga Riwayat obat yang sudah digunakan
Pemeriksaan Fisik • TD: 110/70 mmHg, Nadi: 110/menit, Suhu: 36 derajat, Rr: 20x/menit • Kulit normal, sclera ikterik, konjunctiva anemis, abdomen: vena kolateral, nyeri tekan (- ), hepar tidak teraba, lien SII (splenomegali). • Shifting dullness (+), palmar eritem (+) flapping tremor(-)
Pemeriksaan lab • • • • • • • • •
Kadar Hb : 10g/dl Leukosit : 2200/uL Ht : 29% Trombosit : 58000/Ul Kadar SGOT Kadar SGPT Kadar albumin Masa protombin : memanjang USG ultrasonografi : hati mengecil
Pemeriksaan Penunjang • USG Abdomen • CT scan dan MRI • Biopsi hati
Working Diagnosis • Asites ec Sirosis Hati keaadaan patologis dimana stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif distorsi arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratifakibat nekrosis hepatoselular . Sirosis hati : sirosis hati kompensata sirosis hati dekompensata
Diagnosis Banding Pembeda
Sirosis Hati
Tuberculoma peritonitis
Hepatoma
Definisi
kerusakan sel-sel hati oleh jaringan-jaringan ikat dan parut serta sering diiringi dengan pembentukan nodulus (benjolan)
suatu peradangan peritoneum parietal atau viseral yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis
Tumor ganas hati yang berasal dari hepatosis
Epidemiologi Di Indonesia, sirosis hati lebih sering dijumpai pada lelaki daripada wanita sekitar 6 : 1 dengan umur rata-rata 30-59 tahun.
Di Indonesia (khususnya Jakarta) HCC ditemukan tersering pada median umur antara 50 – 60 tahun, dengan predominasi pada laki – laki.
Diagnosis Banding Pembeda
Sirosis Hati
Tuberculoma Peritonitis
Hepatoma
Etiologi
Penyebab terbanyak di Indonesia : Hepatitis B (40-50%) Hepatitis C (30-40%)
kelanjutan proses tuberkulosis di tempat lain terutama dari paru
Diduga disebabkan oleh infeksi/penyakit hati kronik akibat hepatitis, sirosis
Gejala Klinik
Stadium 1&2:Kompensata 3&4:Dekompensata
asites, demam, batuk dan nyeri, pucat dan kelelahan.
nyeri atau perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas abdomen.
Etiologi • Hepatitis virus • Alkohol • Penyumbatan aliran empedu intra hepatik dan ekstrahepatik yang lama ( biliaris ). • Gangguan metabolik • Bendungan aliran vena hepatika dapat terjadi penyakit veno oklusif seperti penyakit perikarditis konstriktif • Gangguan imunitas seperti pada hepatitis lupoid. • Toksin dan obat-obatan. • Keturunan
Epidemiologi • >40% asimtomatisditemukan waktu pemeriksaan rutin kesehatan atau pada waktu autopsi • Amerika diperkirakan 360 per 100.000 penduduk • sebagian besar akibat penyakit hati alkoholik maupun infeksi virus kronik
Patofisiologi
Kompesanta
Dekompesanta
Selera makan berkurang
Komplikasi kegagalan hati
Mudah lelah dan lemas Hipertensi porta Perut kembung
Hilangnya rambut badan
Mual
Gangguan tidur
BB turun
Demam tidak tinggi
Laki – laki Impotensi
Pembekuan darah
Testis mengecil
Pendarahan gusi
Buah dada membesar
Epistaksis
Hilangnya dorongan seksualitas
Gangguan siklus haid Ikterus Air kemih warna teh pekat Mudah lupa Sukar konsentrasi Bingung,agitasi sampai koma
Manifestasi Klinik • Stadium awal sering tanpa gejala
Temuan Klinis • Eritema palmaris warna merah saga pada thenar dan hipothenar telapak tangan (tidak spesifik) • Perubahan kuku – kuku Muchrche (pita putih horizontal dipisahkan beda dengan warna normal kuku) • Hepatomegali • Splenomegali (non alkoholik) • Asites(cairan diperitoneum karena hipertensi porta dan hipoalbuminemia) • Caput medusa • Bau nafas yang khas peningkatan konsentrasi dimetil sulfide
Komplikasi
Penatalaksanaan • Pungsi asites(terapeutik), spironolakton 1x100 mg • Infus albumin 20% 200 cc • Telbivudin 1x600 mg bila HBV-DNA terdeteksi
Pencegahan • • • • •
Senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan Hindari penularan virus hepatitis Gunakan jarum suntik sekali pakai Pemeriksaan darah donor Tidak mengkonsumsi alkohol
Prognosis • Sirosis hati oleh alkohol mungkin prognosisnya lebih baik bila berhenti minum alkohol • Gagal hati ekstrinisk lebih baik daripada intrinsik • Ikterus yang menetap mempunyai prognosis yang jelek • Asites yang sukar diobati secara medikamentosa mempunyai prognosis yang kurang baik
Kesimpulan • Sirosis hati adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif. Penegakkan diagnosis sirosis hati terdiri atas pemeriksaan fisis, laboratorium, dan USG.Terapi ditunjukan mengurangi progresi penyakit, menghindarkan bahan-bahan yang bisa menambah kerusakan hati, pencegahan dan penanganan komplikasi.