Asimilasi: 1. Misalnya siswa telah memahami contoh bilangan asli, bilangan cacah, bilangan bulat, bilangan prima dan bilangan ganjil. Kemudian siswa tersebut mendapat pengalaman baru tentang himpunan. Walaupun ada tambahan pengetahuan baru ini, struktur kognitif yang ada tetap saja tidak berubah, artinya bahwa anggota bilangan cacah tetap sama walaupun materi barunya adalah himpunan. Keadaan yang demikian ini dikatakan bahwa anak telah mengasimilasi pengetahuan baru yaitu definisi himpunan tidak merubah konsep bilangan cacah. 2. Misalnya siswa menuliskan untuk sembarang bilangan real a dan b berlaku (๐ + ๐)2 = ๐2 + ๐ 2 , guru tidak perlu langsung menyatakan bahwa itu salah. Lebih baik guru memberi pertanyaan yang sifatnya menuntun, misalnya: โapakah (1 + 2)2 = 12 + 22 ?. Artinya ada pengetahuan baru yang diperoleh siswa yaitu perkalian aljabar. 3. Pada saat siswa sudah masuk ke SMP kelas VII, siswa sudah bisa memahami bagaimana cara menemukan rumus luas persegi panjang dan dapat menggunakannya dalam menghitung luas permukaan balok. Ada materi baru yang diperoleh siswa yaitumenemukan luas permukaan balok. Akomodasi: 1. Pada saat siswa sudah mendapatkan materi Teorema Pythagoras. Untuk menghitung luas dari segitiga siku-siku, siswa harus menentukan ukuran dari panjang alas ataupun tingginya dengan menggunakan konsep Teorema Pythagoras terlebih dahulu. 2. Misalnya guru memberikan soal untuk dikerjakan oleh siswa โseorang anak merahasiakan tiga bilangan. Dia hanya memberi tahu jumlah dari masingmasing dua bilangan tersebut secara berturut-turut adalah 28, 36, 44. Tentukan jumlah ketiga bilangan tersebut!โ. Untuk menyelesaikan soal seperti ini, siswa perlu membuat model matematikanya dengan menggunakan konsep persamaan linear dua variable dengan cara subtitusi. 3. Siswa sudah mendapatkan materi statistika. Untuk menghitung rata-rata tinggi badan siswa setelah ada salah satu siswa yang tingginya dikeluarkan.