Asesmen Kinerja.docx

  • Uploaded by: Lailanur
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asesmen Kinerja.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,921
  • Pages: 11
ASESMEN KINERJA

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Yang Dibina oleh Drs. H. Triastono I P, M.Pd.

Disusun oleh : Kelompok 2 Offering B 2016 1. Laila Nur Alfiah

160341606022

2. Syifa Nur Azizah

160341606048

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Maret 2019

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Asesmen dalam pendidikan diartikan sebagai pengumpulan data dan penilaian terhadap peserta didik. Ada yang membedakan pengertian asesmen dan penilaian (evaluasi), namun dalam buku ini, mengacu kemendikbud asesmen diartikan sama dengan penilaian. Asesmen terdiri dari 2 hal dilakukan berurutan, yaitu pengukuran dan penilaian. Pengukuran adalah pengumpulan data peserta didik menggunakan instrumen atau alat ukur yang memenuhi kriteria alat ukur yang baik. Data yang dikumpulkan berupa informasi peserta didik yang berkaitan dengan variabel-variabel penting pembelajaran sebagai bahan dalam pengambilan keputusan oleh guru untuk memperbaiki proses dan hasil belajar peserta didik. Asesmen merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran sehingga perlu dipahami dan dilakukan oleh guru. Pohpam (1995) menyatakan beberapa alasan tentang pentingnya pemahaman dan pelaksanaan asesmen diantaranya adalah sebagai berikut. (1) Asesmen merupakan alat untuk mendiagnosis kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran. (2) Asesmen juga berguna untuk memonitor kemajuan peserta didik. (3) Asesmen membantu menentukan tingkatan peserta didik. (4) Asesmen juga dapat menentukan efektivitas yang telah dirancang. Penilaian kinerja melibatkan siswa dalam aktivitas yang memerlukan demonstrasi untuk keterampilan-keterampilan tertentu dan/atau dalam hal menciptakan suatu spesifikasi produk. Sebagai hasilnya, metode penilaian ini membolehkan kita untuk mengkotak-kotakkan hasil nilai belajar yang kompleks yang tidak bisa didapat dengan memberikan tes biasa saja. Dengan penilaian kinerja kita dapat mengamati siswa ketika mereka sedang perform/tampil atau menilai tingkatan kecakapan demonstrasi para siswa. Penilaian kinerja dapat menilai pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa. Penilaian kinerja memungkinkan siswa menunjukkan apa yang dapat mereka lakukan. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa terdapat perbedaan antara “mengetahui bagaimana melakukan sesuatu” dengan “mampu secara nyata melakukan hal tersebut”. Hal ini sejalan dengan tujuan sekolah pada

hakikatnya yaitu membekali siswa dengan kemampuan nyata (the real world situation). 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan asesmen kinerja? 2. Bagaimana tahapan dari asesmen kinerja? 3. Bagaimana kelebihan asesmen kinerja? 4. Bagaimana perangkat asesmen kinerja? 5. Bagaimana pedoman untuk mengecek asesmen kinerja? 6. Bagaimana contoh dari asesmen kinerja?

1.3 Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui maksud dari asesmen kinerja 2. Untuk mengetahui tahapan dari asesmen kinerja 3. Untuk mengetahui kelebihan asesmen kinerja 4. Untuk mengetahui pedoman untuk mengecek asesmen kinerja 5. Untuk mengetahui contoh dari asesmen kinerja

BAB II ISI 2.1 Pengertian Asesmen Kinerja Asesmen kinerja dapat didefinisikan sebagai bentuk penilaian yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan menerapkan kompetensi sikap, pengetahuan, keterampilan kerjanya ke dalam berbagai tugas yang bermakna dan melibatkan peserta didik sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Peserta didik diminta untuk mendemonstrasikan kemampuannya dalam suatu aktivitas seperti melakukan eksperimen, praktikum, penggunaan alat dan sebagainya. Sementara peserta didik melakukan tugas yang ditentukan guru melakukan penyekoran kemampuan kinerja peserta didik dengan menggunakan kriteria yang telah ditentukan yang disebut rubrik kinerja. Dengan memanfaatkan asesmen kinerja, guru dapat mengetahui dengan pasti apakah seorang peserta didik memiliki keterampilan kerja yang diharapkan atau tidak. Asesmen kinerja dilakukan untuk menilai tugas yang dilakukan peserta didik sehingga guru dapat memiliki informasi yang lengkap tentang peserta didik. tugas kinerja menghendaki (1) penerapan konsep IPA dan informasi penunjang penting lainnya (2) kerja ilmiah yang penting bagi peserta didik (3) sikap ilmiah. Asesmen kinerja harus mencakup hasil akhir dan proses untuk mencapai hasil itu. Apabila hanya melihat hasil akhir seperti laporan atau karya ilmiah, guru tidak memperoleh gambaran seberapa banyak ide asli yang berasal dari peserta didik yang dinilai. 2.2 Tahapan Asesmen Kinerja Menurut Kusaeri (2012) asesmen kinerja dalam beberapa tahapan: Pertama, dilakukan identifikasi tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan asesmen kinerja. Kita dapat menentukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan.  Konsep, keterampilan atau pengetahuan apa yang dinilai?  Apa yang seharusnya diketahui oleh peserta didik?  Bagaimana kinerja peserta didik yang diharapkan? Kedua, memilih kegiatan yang cocok untuk menilai peserta didik. selain berdasarkan tujuan penilaian hal-hal yang perlu diperhatikan akan menentukan kegiatan untuk asesmen kinerja antara lain adalah:

 Batasan waktu yang tersedia  Ketersediaan sumber daya alat di kelas Kegiatan dalam asesmen kinerja dapat dibedakan menjadi formal dan informal. Kegiatan informal dilakukan jika guru menilai kinerja peserta didik tanpa sepengetahuan peserta didik misalnya bagaimana peserta didik berinteraksi dan bekerja dengan teman-temannya. Asesmen kinerja formal adalah penilaian kinerja dimana peserta didik mengetahui bahwa dirinya dinilai dengan melalui kegiatan yang menunjukkan kinerja maupun menyelesaik suatu proyek. Ketiga, menentukan kriteria kualitas kinerja peserta didik. Dalam kurikulum berbasis kompetensi kriteria dapat kita temukan pada indikator kompetensi. Penyusunan kriteria dapat pula dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal di bawah ini!  Mengidentifikasi secara keseluruhan kinerja yang akan dinilai  Mendaftar aspek-aspek penting dari kinerja atau produk Keempat, menyusun rubrik kinerja. Asesmen kinerja tidak memiliki kriteria benar salah melainkan ingin mengetahui derajat kesuksesan atau kualitas. Untuk itu diperlukan sebuah rubrik yang sederhana dan jujur yang mencerminkan kriteria kinerja. Kelima, menilai kinerja. Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam menilai kinerja antara lain adalah:  Pendekatan ceklis, dalam pendekatan ini kita mengindikasi apakah elemen tertentu dari kinerja terdapat dalam ceklis. Asesmen kinerja yang menggunakan daftar cek peserta didik dapat nilai apabila kriteria penguasaan kemampuan tertentu diamati oleh guru. Jika tidak dapat diamati peserta didik tidak memperoleh nilai.  Pendekatan naratif, pada pendekatan ini guru menuliskan narasi apa yang terjadi pada saat pengamatan. Berdasrakan hasil pengamatan ini guru dapat menentukan sebarapa dekat kinerja peserta didik dengan standar yang ada.  Pendekatan skala rating, dalam pendekatan ini guru mengidentifikasi sebarap besar derajat kinerja mendekati standar. Asesmen kinerja sebaiknya dilakukan oleh lebih dari satu penilai agar faktor subjektifitasnya dapat diperkecil dan hasil penilaian lebih akurat. Penilaian dengan skala penialain yang baik pada

dasarnya masih harus dilengkapi dengan rubrik. Rubrik diperlukan untuk mendekripsikan kinerja pada setiap kategori sangat baik-baik cukup-kurang agar hasil penilaian konsisten dan objektif. 2.3 Kelebihan Asesmen Kinerja Kelebihan asesmen kinerja dapat menilai pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik. Penilaian kinerja memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dapat mereka lakukan. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa terdapat perbedaan antara mengetahui bagaimana melakukan sesuatu dengan mampu secara nyata melakukan hal tersebut. Seseorang peserta didik yang mengetahui cara menggunakan mikroskop belum tentu dapat mengoperasikan dengan baik. Tujuan sekolah pada hakekatnya adalah membekali peserta didik dengan kemampuan nyata. Dengan demikian, asesmen kinerja sangat penting artinya untuk memantau ketercapaian tujuan tersebut. Asesmen kinerja dapat menilai proses dan produk pembelajaran. Pada pembelajaran biologi penilaian kinerja lebih menekankan proses apabila dibandingkan dengan hasil. Penilaian proses secara langsung tentu lebih baik karena dapat memantau kemampuan peserta didik secara otentik. Namun seringkali penilaian proses secara langsung tersebut tidak memungkinkan karena pengerkaan tugas peserta didik memerlukan waktu lama sehingga peserta didik harus mengerjakan di luar jam sekolah. Untuk mengatasi hal tersebut penilaian terhadap proses dan usaha dapat dilakukan terhadap produk. Asesmen kinerja memiliki kekuatan apabila dibandingkan dengan penilaian tradisional. Kekuatan tersebut 1) peserta didik dapat mendemonstrasikan suatu proses; 2) proses yang didemonstrasikan dapat diobservasi langsung; 3) menyediakan evaluasi lebih lengkap dan alamiah untuk beberapa penalaran, keterampilan; 4) adanya kesepakatan antara gutu dan peserta didik tentang kriteria penilaian dan tugas yang dikerjakan; 5) menilai hasil pembelajaran dan keterampilan yang kompleks; 6) memberi motivasi yang besar bagi peserta didik, dan 7) mendorong aplkasi pembelajaran pada situasi kehidupan yang nyata. Selain memiliki kekuatan asesmen kinerja juga memiliki keterbatasan 1) sangat menuntut waktu dan usaha; 2) pertimbangan dan penskoran sifatnya lebih subyektif; 3) lebih membebani guru; 4) mempunyai reliabilitas yang cenderung

rendah. Meskipun penilaian kinerja memiliki keterbatasan penilaian kinerja tetap perlu dilaksanakan pada pembelajaran biologi untuk mengatasi kelemahan dari tes dalam menilai peserta didik. Perangkat asesmen kinerja sebaiknya dikembangkan melalui uji coba dalam pembelajaran. Guru biologi dapat menguji dan mengembangkan task (tugas) dan rubrik asesmen kinerja agar cocok dengan kondisi di kelasnya serta sesuai dengan kemampuan peserta didik. Uji coba dapat dilakukan sambil guru mengajar di kelas. Hasil uji coba dapat dijadikan sebagai dasar perbaikan perangkat asesmen kinerja agar menjadi lebih feasible (dapat dikerjakan) lengkap dan aman dilakukan. Beberapa pedoman untuk memeriksa kualitas perangkat asesmen kinerja dapat dikemukakan sebagai berikut: 1) esensial dan valid (dihubungkan dengan standar dan tujuan kurikulum); 2) otentik (problem dan proses sesuai atau mendekati nyata); 3) integratif (menuntut integrasi pengetahuan, konsep sikap, dan kebiasaan berpikir); 4) pengukuran bersifat opended; 5) problem menarik bagi peserta didik dan memerlukan ketekunan; 6) mendorong peserta didik menjadi pemikir yang divergen dan bijaksana; 7) feasible aktivitas aman bagi peserta didik dan dapat dikerjakan; 8) penilaian mengikuti keragaman gaya belajar peserta didik; 9) penggunaan kelompok kerja dapat merangsang proses berpikir individual; 10) akuntabilitas individual (meskipun digunakan kelompok kinerja individual harus mudah diobservasi); 11) kriteria kualitas jelas bagi peserta didik sejak awal; dan 12) panduan penskoran harus mudah digunakan. Metode yang dapat digunakan untuk penilaian kinerja antara lain observasi, wawancara, portofolio, penilaian essay, ujian praktek, paper, penilaian proyek, kuisioner, daftar cek penilaian oeh teman, penilaian diskusi, dan penilaian jurnal kerja ilmiah. Langkah utama yang perlu ditempuh ketika penyusunan asesmen kinerja yaitu 1) menentukan indikator yang akan dicapai peserta didik; 2) memilih fokus asesmen (menilai proses, produk, atau keduanya); 3) memilih tingkatan realisme yang sesuai (keterikatan dengan dunia nyata); 4) memilih metode observasi pencatatan dan penskoran; 5) uji coba tugas dan rubrik pada pembelajaran; 6) memperbaiki tugas dan rubrik berdasarkan hasil uji coba. Berikut adalah contoh format dua bentuk asesmen kerja laboratori.

2.4 Contoh Asesmen Kinerja 1. Bentuk jawaban ya – tidak Contoh pertama Format Pemberian Skor Pembuatan Tape Singkong Nama peserta didik

:

Kelas

;

Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi IK

KD 2.4 Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan

No

1. Peserta didik mampu menyebutkan macam-macam bioteknologi sederhana 2. Peserta didik mampu melakukan prosedur pembuatan tape dengan baik dan benar 3. Peserta didik mampu menghasilkan produk makanan yang enak dan bergizi

Aspek yang dilihat

Hasil Pengukuran Ya

1

Membawa bahan dengan lengkap

2

Mencuci bersih singkong yang sudah dikupas

3

Memotong singkong

4

Mengukus singkong

5

Melumuri/menaburi singkong dengan ragi tape

6 7

Menutupi singkong yang sudah ditaburi ragi dengan daun pisang Menutup singkong dengan rapat

8

Tekstur tape yang dihasilkan padat tetapi lunak

9

Tape yang dihasilkan mempunyai rasa yang manis dan aroma yang harum

Tidak

Skor total dihitung berdasarkan jumlah terpenuhinya kriteria penilaian atau jumlah centang pada kolom ‘Ya’. Bila semua kriteria terpenuhi, kliping akan memiliki skor = 10. Contoh Kedua Format Pemberian Skor Mengukur Tekanan Darah Nama peserta didik

:

Kelas

: SK

KD

Memahami prosedur ilmiah untuk menggunakan peralatan dalam kehidupan seharihari

Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari

Aspek yang dinilai 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Mengambil peralatan yang sesuai untuk mengecek tekanan darah Memastikan bahwa semua peralatan telah siap pakai Mencari denyut arteri di tempat yang tepat Memasang manset dengan benar Menutup skrup manset dan membuka pengunci udara Memompa dengan benar, tanpa ada kebocoran udara Memompa sampai tekanan standard (140)

TP

Ya

Setelah melihat demonstrasi guru dan melakukan percobaan 1. Peserta didik dapat mencari nadi yang tepat untuk mengukur tekanan darah 2. Peserta didik dapat memasang manset dengan tepat 3. Peserta didik dapat membaca tekanan sistole dan diastole Tidak

Keterangan

8.

Menurunkan tekanan pompa perlahan 9. Membaca sistole dan diastole dengan tepat 10. Membereskan peralatan dengan rapi dan dalam keadaan awal 2.5 Kesimpulan Asesmen kinerja dapat didefinisikan sebagai bentuk penilaian yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan menerapkan kompetensi sikap, pengetahuan, keterampilan kerjanya ke dalam berbagai tugas yang bermakna dan melibatkan peserta didik sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Daftar rujukan Kusaeri, S. 2012.Asesmen Pembelajaran Fisika. Modul PLPG. Universitas Negeri Malang. Sunarmi, dkk. 2016. Bahan Ajar Asesmen Dan Evaluasi. UM Pres: Universitas Negeri Malang.

Related Documents

Asesmen Alternatif.doc
November 2019 31
Asesmen Gizi.docx
June 2020 19
Asesmen Ulang.docx
November 2019 34
Asesmen Geriatri.docx
June 2020 26
Asesmen Pasien.docx
May 2020 25
Asesmen Kinerja.docx
June 2020 16

More Documents from "Lailanur"

Asesmen Kinerja.docx
June 2020 16