ASAM DAN BASA I.
Tujuan : 1. Mampu menentukan sifat asam dan basa suatu zat. 2. Mampu menentukan kekuatan asam-basa suatu larutan. 3. Mengukur pH suatu larutan dengan menggunakan berbagai macam indikator.
II.
Dasar Teori A. MENURUT ARRHENIUS Menurut teori Arrhenius, zat yang dalam air menghasilkan ion H+ disebut asam dan
basa adalah zat yang dalam air terionisasi menghasilkan ion OH-. Sampai sekarang teori Arrhenius masih tetap berguna meskipun hal tersebut merupakan model paling sederhana. Untuk mengetahui sifat adanya sifat asam dan basa dapat digunakan kertas lakmus, larutan indikator, kertas indikator, dan pH meter. Asam dikatakan kuat atau lemah berdasarkan daya hantar listrik molar. Larutan dapat menghantarkan arus listrik jika mengandung ion, jadi semakin banyak asam yang terionisasi berarti semakin kuat asamnya. Asam kuat berupa elektrolit kuat dan asam lemah merupakan elektrolit lemah. Contoh: 1) HCl(aq) --> H+(aq) + Cl-(aq) 2) NaOH(aq) --> Na+(aq) + OH-(aq)
B. MENURUT BRONSTED-LOWRY
Johannes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry membuktikan bahwa tidak semua asam mengandung ion H+ dan tidak semua basa mengandung ion OH-. Bronsted–Lowry mengemukakan teori bahwa asam adalah spesi yang memberi H+(donor proton) dan basa adalah spesi yang menerima H+(akseptor proton). Jika suatu asam memberi sebuah H+ kepada molekul basa, maka sisanya akan menjadi basa konjugasi dari asam semula. Begitu juga bila basa menerima H+ maka sisanya adalah asam konjugasi dari basa semula. Konsep asam basa yang lebih umum diajukan oleh Johannes Bronsted, basa adalah zat yang dapat menerima proton. Ionisasi asam klorida dalam air ditinjau sebagai perpindahan proton dari asam ke basa.
HCl + H2O --> H3O+ + ClDemikian pula reaksi antara asam klorida dengan amoniak, melibatkan perpindahan proton dari HCl ke NH3. HCl + NH3 ⇄ NH4++ Cl-
Penulisan Asam-Basa Bronsted-Lowry
C. Menurut G.N.Lewis Asam ialah akseptor pasangan elektron, sedangkan basa adalah Donor pasangan elektron. Contoh :
Pengujian asam-basa dapat menggunakan berbagai macam indikator, yaitu indikator universal, indikator pp, indikator mo (metalorange), dan indikator alami. Pada indikator universal larutan bersifat asam apabila memiliki pH < 7, bersifat basa >7, dan bersifat netral = 7. Pada indikator pp larutan bersifat asam apabila larutan tidak berwarna sedangkan bersifat basa apabila larutan berwarna merah. Pada indikator mo (metalorange) larutan bersifat asam berwarna merah sdedangkan larutan bersifat basa berwarna jingga. Ada berbagai macam indikator alami, pada indikator bunga hidrangea larutan bersifat asam apabila berwarna hijau, larutan bersifat basa apabila berwarna merah jambu atau merah muda, dan larutan bersifat netral apabila tidak berwarna; pada indikator bunga sepatu larutan bersifat asam apabila
berwarna merah, larutan bersifat basa apabila berwarna hijau, dan larutan bersifat netral apabila tidak berwarna; pada indikator kunyit larutan bersifat asam apabila berwarna kuning yang semakin pudar, larutan bersifat basa apabila berwarna kuning yang semakin pekat atau gelap, dan larutan bersifat netral apabila berwarna kuning terang. III.
Alat dan Bahan A. Alat : 1. Botol akuades
4. 5 buah tabung reaksi
2. Kertas saring
5. Pipet tetes
3. Cotton bud
6. Pelat tetes
B. Bahan :
IV.
1. Air jeruk nipis/lemon
10. Air sabun
2. Air tomat
11. Larutan HCl 0,1 M
3. Minuman ringan (jambu)
12. Larutan HCl 1 M
4. Air kopi hitam
13. Larutan NaOH 0,1 M
5. Air ludah
14. Larutan NaOH 1 M
6. Susu
15. Kertas Lakmus Merah dan Biru
7. Putih telur
16. Kertas Indikator Universal
8. Air soda kue
17. Indikator pp
9. Yogurt
18. Indikator mo
Langkah kerja : 1. Menyiapkan masing-masing zat yang akan diuji. 2. Mengambil beberapa tetes semua zat (bahan 1-14) yang tersedia dan masukkkan masing-masing zat ke dalam pelat tetes, kemudian menguji zat-zat tersebut dengan kertas lakmus merah dan lakmus biru. 3. Mengambil masing-masing zat sebanyak 20 tetes dan memasukkan ke dalam tabung reaksi masing-masing yang berbeda, kemudian mengukur pH masing-masing zat tersebut dengan kertas indikator universal. 4. Menguji masing-masing zat dengan indikator alami (sari bunga sepatu, sari bunga hidrangea dan sari kunyit). 5. Mencelupkan cotton bud ke dalam air jeruk lemon lalu menuliskan diatas kertas saring kemudian mengeringkan kertas tersebut. Setelah kering menyemprotkan larutan indikator mo (metalorange) pada kertas tersebut.mengamati dan mencatat apa yang terjadi.
6. Mencelupkan cotton bud ke dalam air soda kue lalu menuliskan diatas kertas saring kemudian mengeringkan. Setelah kering, menyemprotkan larutan indikator pp. Mengamati dan mencatat apa yang terjadi. V.
Data Pengamatan
No 1.
Langkah Kerja
Hasil Pengamatan
Air jeruk nipis/lemon -
Diambil beberapa tetes dan
Larutan berwarna kuning muda
dimasukkan ke dalam pelat tetes -
-
Diuji dengan kertas lakmus merah
Lakmus merah tetap warna merah
dan kertas lakmus biru
Lakmus biru berubah warna merah
Diuji dengan indikator alami sari
Larutan berwarn hijau
bunga hidrangea -
Diuji dengan indikator alami sari
Larutan berwarna merah muda
bunga sepatu -
Diuji dengan indikator alami sari
Larutan berwarna kuning
kunyit -
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 20 tetes
-
Diukur pH nya dengan kertas
pH = 2
indikator universal -
Dicelupkan cotton bud
-
Ditulis di atas kertas sarimg lalu dikeringkan
-
Disemprot larutan indikator mo (metalorange)
Warna kertas saring yang diberi tulisan berwarna merah
Hasil 2.
Air tomat -
Diambil beberapa tetes dan
Larutan berwarna merah
dimasukkan ke dalam pelat tetes -
Diuji dengan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru
-
Diuji dengan indikator alami sari
Lakmus merah tetap merah Lakmus biru berubah warna merah Larutan berwarna orange
bunga hidrangea -
Diuju dengan indikator alami sari
Larutan berwarna merah muda
bumga sepatu -
Diuji dengan indikator alami sari
Larutan berwarna kuning
kunyit -
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 20 tetes
-
Diukur pH nya dengan kertas
pH = 4
indikator universal 3.
Minuman ringan (rasa jambu) -
Diambil beberapa tetes dan
Larutan berwarna merah muda
dimasukkan ke dalam pelat tetes -
Diuji dengan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru
-
Diuji dengan indikator alami sari
Lakmus merah tetap merah Lakmus biru berubah warna merah Larutan berwarna merah muda
bunga hidrangea -
Diuju dengan indikator alami sari
Larutan berwarna merah muda
bumga sepatu -
Diuji dengan indikator alami sari
Larutan berwarna kuning
kunyit -
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 20 tetes
-
Diukur pH nya dengan kertas
pH = 4
indikator universal Hasil 4.
Air kopi hitam -
Diambil beberapa tetes dan
Larutan berwarna hitam
dimasukkan ke dalam pelat tetes -
Diuji dengan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru
-
Diuji dengan indikator alami sari
Lakmus merah tetap merah Lakmus biru berubah warna merah Larutan berwarna coklat muda
bunga hidrangea -
Diuju dengan indikator alami sari
Larutan berwarna coklat
bumga sepatu -
Diuji dengan indikator alami sari
Larutan berwarna cokla muda
kunyit -
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 20 tetes
-
Diukur pH nya dengan kertas
pH = 6
indikator universal Hasil 5.
Air ludah -
Diambil beberapa tetes dan
Larutan berwarna bening
dimasukkan ke dalam pelat tetes -
-
Diuji dengan kertas lakmus merah
Lakmus merah tetap merah
dan kertas lakmus biru
Lakmus biru tetap warna biru
Diuji dengan indikator alami sari
Larutan tidak berubah warna
bunga hidrangea -
Diuju dengan indikator alami sari
Larutan tidak berubah warna
bumga sepatu -
Diuji dengan indikator alami sari
Larutan berwarna coklat
kunyit -
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 20 tetes
-
Diukur pH nya dengan kertas
pH = 7
indikator universal Hasil 6.
Susu -
Diambil beberapa tetes dan
Larutan berwarna putih
dimasukkan ke dalam pelat tetes -
-
Diuji dengan kertas lakmus merah
Lakmus merah tetap merah
dan kertas lakmus biru
Lakmus biru tetap warna biru
Diuji dengan indikator alami sari
Larutan berwarna putih keruh
bunga hidrangea -
Diuju dengan indikator alami sari bumga sepatu
Larutan berwarna putih keruh
-
Diuji dengan indikator alami sari
Larutan berwarna kuning
kunyit -
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 20 tetes
-
Diukur pH nya dengan kertas
pH = 7
indikator universal Hasil 7.
Putih telur -
Diambil beberapa tetes dan
Larutan tidak berwarna
dimasukkan ke dalam pelat tetes -
Diuji dengan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru
-
Diuji dengan indikator alami sari
Lakmus merah warna biru Lakmus biru tetap warna biru Larutan berwarna hijau
bunga hidrangea -
Diuju dengan indikator alami sari
Larutan berwarna hijau
bumga sepatu -
Diuji dengan indikator alami sari
Larutan berwarna coklat
kunyit -
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 20 tetes
-
Diukur pH nya dengan kertas
pH = 9
indikator universal Hasil 8.
Air soda kue -
Diambil beberapa tetes dan
Larutan berwarna keruh
dimasukkan ke dalam pelat tetes -
Diuji dengan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru
-
Lakmus biru tetap warna biru
Diuji dengan indikator alami
sari bunga hidrangea sari bunga sepatu sari kunyit -
Lakmus merah berubah warna biru
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Larutan berwarna hijau memudar Larutan berwarna hijau Larutan berwarna kuning kecoklatan
sebanyak 20 tetes -
Diukur pH nya dengan kertas
pH = 10
indikator universal -
Dicelupkan cotton bud
-
Ditulis di kertas saring, dikeringkan
-
Disemprot larutan indikator pp
Warna kertas yang diberi tulisan tidak berubah warna
Hasil 9.
Yogurt -
Diambil beberapa tetes dan
Larutan berwarna putih
dimasukkan ke dalam pelat tetes -
-
Diuji dengan kertas lakmus merah
Lakmus merah tetap merah
dan kertas lakmus biru
Lakmus biru berubah warna merah
Diuji dengan indikator alami sari
Larutan berwarna putih kekuningan
bunga hidrangea -
Diuju dengan indikator alami sari
Larutan berwarna abu-abu
bumga sepatu -
Diuji dengan indikator alami sari
Larutan berwarna kuning memudar
kunyit -
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 20 tetes
-
Diukur pH nya dengan kertas
pH = 4
indikator universal Hasil 10.
Air sabun -
Diambil beberapa tetes dan
Larutan berwarna keruh
dimasukkan ke dalam pelat tetes -
Diuji dengan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru
-
Diuji dengan indikator alami sari
Lakmus merah berubah warna biru Lakmus biru tetap warna biru Larutan berwarna hijau
bunga hidrangea -
Diuju dengan indikator alami sari bumga sepatu
Larutan berwarna hijau
-
Diuji dengan indikator alami sari
Larutan berwarna coklat kehitaman
kunyit -
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 20 tetes
-
Diukur pH nya dengan kertas
pH = 11
indikator universal Hasil 11.
Larutan HCl 0,1 M -
Diambil beberapa tetes dan
Larutan tidak berwarna
dimasukkan ke dalam pelat tetes -
Diuji dengan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru
-
Diuji dengan indikator alami sari
Lakmus merah tetap merah Lakmus biru berubah warna merah Larutan tidak berubah warna
bunga hidrangea -
Diuju dengan indikator alami sari
Larutan berwarna merah muda
bumga sepatu -
Diuji dengan indikator alami sari
Larutan berwarna kuning terang
kunyit -
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 20 tetes
-
Diukur pH nya dengan kertas
pH = 1
indikator universal Hasil 12.
Larutan HCl 1 M -
Diambil beberapa tetes dan
Larutan tidak berwarna
dimasukkan ke dalam pelat tetes -
Diuji dengan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru
-
Diuji dengan indikator alami sari
Lakmus merah tetap merah Lakmus biru berubah warna merah Larutan tidak berubah warna
bunga hidrangea -
Diuju dengan indikator alami sari
Larutan berwarna merah muda
bumga sepatu -
Diuji dengan indikator alami sari
Larutan berwarna kuning
kunyit -
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 20 tetes
-
Diukur pH nya dengan kertas
pH = 0
indikator universal Hasil 13.
Larutan NaOH 0,1 M -
Diambil beberapa tetes dan
Larutan tidak berwarna
dimasukkan ke dalam pelat tetes -
Diuji dengan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru
-
Diuji dengan indikator alami sari
Lakmus merah berubah warna biru Lakmus biru tetap warna biru Larutan berwarna hijau kekuningan
bunga hidrangea -
Diuju dengan indikator alami sari
Larutan berwarna sedikit hijau
bumga sepatu -
Diuji dengan indikator alami sari
Larutan berwarna coklat kehitaman
kunyit -
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 20 tetes
-
Diukur pH nya dengan kertas
pH = 13
indikator universal Hasil 14.
Larutan NaOH 1 M -
Diambil beberapa tetes dan
Larutan tidak berwarna
dimasukkan ke dalam pelat tetes -
Diuji dengan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru
-
Diuji dengan indikator alami sari
Lakmus merah berubah warna biru Lakmus biru tetap warna merah Larutan berwarna kuning
bunga hidrangea -
Diuju dengan indikator alami sari
Larutan berwarna hijau kekuningan
bumga sepatu -
Diuji dengan indikator alami sari kunyit
Larutan berwarna coklat kehitaman
-
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 20 tetes
-
Diukur pH nya dengan kertas
pH = 14
indikator universal Hasil
VI.
Analisis Data Indikator
N
Sampe
o.
l
Lak mo
pp
mus mera h
1.
Air
Mer
jeruk
ah
-
Lak mus biru
Indika
Sari
tor
bunga
univer
hidrang
sal
ea Hijau
Sari Bunga sepatu
Mera
Mera
pH =
Merah
h
h
2
Mera
Mera
pH =
h
h
4
Mera
Mera
pH =
Merah
Merah
h
h
4
Muda
Muda
Mera
Mera
pH =
Coklat
Coklat
h
h
6
Muda
Mera
Biru
pH =
Hijau
Sari
Keteran
kunyit
gan
Kuning
Asam
Muda
lemah
nipis 2.
Air
-
-
tomat 3.
Minu
-
-
man
Orange
Merah
Kungni
Muda
Asam lemah
Kuning
Asam lemah
ringan 4.
Air
-
-
kopi 5.
Air
-
-
ludah
h
7
Tidak
Coklat
Asam
Muda
lemah
Coklat
Netral
Kuning
Netral
Coklat
Basa
berubah warna
6.
Susu
-
-
Mera
Biru
h 7.
Putih
-
-
Biru
Biru
telur 8.
Air
pH =
Putih
Putih
7
keruh
keruh
pH =
Hijau
Hijau
9 -
Tida
soda
k
kue
berub
Biru
Biru
lemah
pH =
Hijau
10
pudar
Hijau
Kuning
Basa
kecokla
lemah
tan
ah warn A 9.
Yogur
-
-
t
Mera
Mera
pH =
h
h
4
Putih
Abu-
Coklat
Asam
abu
kekunin
lemah
gan 10 Air .
-
-
Biru
Biru
sabun
pH =
Hijau
Hijau
11
Coklat
Basa
kehitam
lemah
an 11 Laruta .
-
-
n HCl
Mera
Mera
pH =
Tidak
h
h
1
berubah
0,1 M 12 Laruta .
-
-
Asam kuat
Mera
Mera
pH =
Tidak
Merah
h
h
0
berubah
muda
1M
.
Kuning
warna
n HCl
13 Laruta
Merah
Kuning
Asam kuat
warna -
-
Biru
Biru
n
pH =
Hijau
Sedikit
Coklat
Basa
13
kekunin
hijau
kehitam
kuat
NaOH
gan
an
0,1 M 14 Laruta .
-
-
n
Biru
Biru
pH =
Kuning
14
NaOH
Hijau
Coklat
Basa
kekunin
kehitam
kuat
gan
an
1M
Menghitung nilai pH : HCl 0,1 M pH
HCl 1 M = -log [H+]
pH
= -log[H+]
= - log 10-1
=
-log 100
=1
=0
NaOH 0,1 M pOH
pH
VII.
NaOH 1 M = -log [OH-]
pOH
= -log [OH-]
= -log 10-1
= -log 100
=1
=0
= 14 – pOH
pH
= 14 - pOH
= 14 – 1
= 14 - 0
= 13
= 14
Pembahasan :
Berdasarkan hasil percobaan yang kami lakukan, diperoleh data sebagai berikut : 1. Pengujian larutan menggunakan kertas lakmus merah dan biru Pada percobaan 1, air jeruk nipis tetap menghasilkan warna merah yang berarti air jeruk nipis tersebut bersifat asam (sesuai dengan teori). Pada percobaan 2, air tomat tetap menghasilkan warna merah yang berarti air tomat bersifat asam (sesuai dengan teori). Pada percobaan 3, minuman ringan tetap menghasilkan warna merah yang berarti minuman ringan tersebut bersifat asam (sesuai dengan teori). Pada percobaan 4, air kopi hitam tetap menghasilkan warna merah yang berarti air kopi bersifat asam (sesuai dengan teori). Pada percobaan 5, air ludah diuji dengan kertas lakmus merah tetap berwarna merah dan diuji dengan kertas lakmus biru tetap berwarna biru yang berarti air ludah bersifat netral (sesuai dengan teori). Pada percobaan 6, susu diuji dengan kertas lakmus merah tetap berwarna merah dan diuji dengan kertas lakmus biru tetap berwarna biru yang berarti susu bersifat netral (sesuai dengan teori).
Pada percobaan 7, putih telur tetap menghasilkan warna biru yang berarti putih telur bersifat basa (sesuai dengan teori). Pada percobaan 8, air soda kue tetap menghasilkan warna biru yang berarti air soda kue bersifat basa (sesuai dengan teori). Pada percobaan 9, yogurt tetap menghasilkan warna merah yang berarti yogurt bersifat asam (sesuai dengan teori). Pada percobaan 10, air sabun tetap menghasilkan warna biru yang berarti air sabun bersifat basa (sesuai dengan teori). Pada percobaan 11, larutan HCl 0,1 M tetap menghasilkan warna merah yang berarti larutan HCl 0,1 M bersifat asam (sesuai dengan teori). Pada percobaan ke 12, larutan HCl 1 M tetap menghasilkan warna merah yang berarti larutan HCl 1 M bersifat asam (sesuai dengan teori). Pada percobaan 13, larutan NaOH 0,1 M tetap menghasilkan warna biru yang berarti larutan NaOH 0,1 M bersifat basa (sesuai dengan teori). Pada percobaan 14, larutan NaOH 1 M tetap menghasilkan warna biru yang berarti larutan NaOH 1 M bersifat basa (sesuai dengan teori). 2. Pengujian larutan menggunakan indikator alami Pada percobaan 1, air jeruk nipis diuji dengan sari bunga hidrangea menghasilkan larutan berwarna hijau (sesuai dengan teori), diuji dengan sari bunga sepatu menghasilkan larutan berwarna merah muda(sesuai dengan teori), diuji dengan sari kunyit menghasilkan larutan berwarna kuning memudar(sesuai dengan teori) yang berarti air jeruk nipis bersifat asam. Pada percobaan 2, air tomat diuji dengan sari bunga hidrangea menghasilkan larutan berwarna oranye ( tidak sesuai dengan teori yang seharusnya menghasilkan warna hijau), hal ini mungkin disebabkan karena air tomat belum disaring sehingga dalam sari tersebut masih terdapat daging buah tomat yang tercampur. Air tomat diuji dengan sari bunga sepatu menghasilkan larutan berwarna merah muda (sesuai dengan teori), diuji dengan sari kunyit menghasilkan larutan berwarna kuning memudar(sesuai dengan teori) yang berarti air tomat bersifat asam.
Pada percobaan 3, minuman ringan diuji dengan sari bunga hidrangea menghasilkan larutan berwarna merah muda (tidak sesuai dengan teori yang seharusnya berwarna hijau), hal ini mungkin disebabkan karena minuman ringan mengandung pewarna makanan. Minuman ingan diuji dengan sari bunga sepatu menghasilkan larutan berwarna merah muda (sesuai dengan teori), diuji dengan sari kunyit menghasilkan larutan berwarna kuning memudar (sesuai dengan teori) yang berarti minuman ringan bersifat asam. Pada percobaan 4, air kopi hitam diuji dengan sari bunga hidrangea menghasilkan larutan berwarna coklat muda (tidak sesuai dengan teori yang seharusnya berwarna hijau), hal ini mungkin disebabkan karena kopi berwarna hitam sehingga sulit berubah warna. Diuji dengan sari bunga sepatu menghasilkan larutan berwarna coklat (tidak sesuai dengan teori yang seharusnya berwarna merah), hal ini mungkin disebabkan karena kopi berwarna hitam sehingga sulit berubah warna. Diuji dengan sari kunyit menghasilkan larutan berwarna coklat muda (sesuai dengan teori). Air kopi bersifat asam. Pada percobaan 5, air ludah diuji dengan sari bunga hidrangea menghasilkan larutan berwarna hijau (tidak sesuai dengan teori yang seharusnya tidak berubah warna), diuji dengan sari bunga sepatu menghasilkan larutan tidak berwarna (sesuai dengan teori). Diuji dengan sari kunyit menghasilkan larutan berwarna coklat (tidak sesuai dengan teori yang seharusnya berwarna kuning terang). Air ludah bersifat netral. Pada percobaan 6, susu diuji dengan sari bunga hidrangea menghasilkan larutan berwarna putih keruh (sesuai dengan teori), diuji dengan sari bunga sepatu menghasilkan larutan berwarna putih keruh (sesuai dengan teori). Diuji dengan sari kunyit menghasilkan larutan berwarna kuning terang (sesuai dengan teori). Susu bersifat netral. Pada percobaan 7, putih telur diuji dengan sari bunga hidrangea menghasilkan larutan berwarna hijau (tidak sesuai dengan teori yang seharusnya berwarna merah muda), hal ini mungkin disebabkan putih telur yang tidak bisa bercampur dengan indikator tersebut. Diuji dengan sari bunga sepatu menghasilkan larutan berwarna hijau (sesuai dengan teori). Diuji dengan sari kunyit menghasilkan larutan berwarna coklat (sesuai dengan teori). Putih telur bersifat basa. Pada percobaan 8, air soda kue diuji dengan sari bunga hidrangea menghasilkan larutan berwarna hijau pudar (tidak sesuai dengan teori yang seharusnya berwarna merah muda), diuji dengan sari bunga sepatu menghasilkan larutan berwarna hijau (sesuai dengan teori),
diuji dengan sari kunyit menghasilkan larutan berwarna kuning kecoklatan/pekat(sesuai dengan teori). Air soda kue bersifat basa. Pada percobaan 9, yogurt diuji dengan sari bunga hidrangea menghasilkan larutan berwarna putih kekuningan (tidak sesuai dengan teori yang seharusnya berwarna hijau), hal ini mungkin disebabkan saat membuat indikator sari bunga hidrangea terlalu banyak menambahkan air. Diuji dengan sari bunga sepatu menghasilkan larutan berwarna abu-abu (tidak sesuai dengan teori yang seharusnya berwarna merah), hal ini mungkin disebabkan pelat tetes tidak bersih saat mencuci. Diuji dengan sari kunyit menghasilkan larutan berwarna kuning memudar (sesuai dengan teori). Yogurt bersifat asam. Pada percobaan 10, air sabun diuji dengan sari bunga hidrangea menghasilkan larutan berwarna hijau (tidak sesuai dengan teori yang seharusnya berwarna merah muda), hal ini mungkin disebabkan saat membuat indikator sari bunga hidrangea terlalu banyak menambahkan air. Diuji dengan sari bunga sepatu menghasilkan larutan berwarna hijau (sesuai dengan teori). Diuji dengan sari kunyit menghasilkan larutan berwarna coklat kehitaman (sesuai dengan teori). Air sabun bersifat basa. Pada percobaan 11, larutan HCl 0,1 M diuji dengan sari bunga hidrangea menghasilkan larutan tidak berubah warna (tidak sesuai dengan teori yang seharusnya berwarna hijau), hal ini mungkin disebabkan saat membuat indikator sari bunga hidrangea terlalu banyak menambahkan air. Diuji dengan sari bunga sepatu menghasilkan larutan berwarna merah muda (sesuai dengan teori). Diuji dengan sari kunyit menghasilkan larutan berwarna kuning memudar(sesuai dengan teori). Larutan HCl 0,1 M bersifat asam. Pada percobaan 12, larutan HCl 1 M diuji dengan sari bunga hidrangea menghasilkan larutan tidak berubah warna (tidak sesuai dengan teori yang seharusnya berwarna hijau), hal ini mungkin disebabkan saat membuat indikator sari bunga hidrangea terlalu banyak menambahkan air. Diuji dengan sari bunga sepatu menghasilkan larutan berwarna merah muda (sesuai dengan teori). Diuji dengan sari kunyit menghasilkan larutan berwarna kuning memudar (sesuai dengan teori). Larutan HCl 1 M bersifat asam. Pada percobaan 13, larutan NaOH 0,1 M diuji dengan sari bunga hidrangea menghasilkan larutan berwarna hijau kekuningan (tidak sesuai dengan teori yang seharusnya berwarna merah muda), hal ini mungkin disebabkan saat membuat indikator sari bunga hidrangea terlalu banyak menambahkan air. Diuji dengan sari bunga sepatu menghasilkan larutan
berwarna hijau (sesuai dengan teori). Diuji dengan sari kunyit menghasilkan larutan berwarna coklat kehitaman (sesuai dengan teori). Larutan NaOH 0,1 M bersifat basa. Pada percobaan 14, larutan NaOH 1 M diuji dengan sari bunga hidrangea menghasilkan larutan berwarna kuning (tidak sesuai dengan teori yang seharusnya berwarna merah muda), hal ini mungkin disebabkan saat membuat indikator sari bunga hidrangea terlalu banyak menambahkan air. Diuji dengan sari bunga sepatu menghasilkan larutan berwarna hijau kekuningan (sesuai dengan teori). Diuji dengan sari kunyit menghasilkan larutan berwarna coklat kehitaman (sesuai dengan teori). Larutan NaOH 1 M bersifat basa. 3. Pengujian larutan menggunakan indikator universal Pada percobaan 1 air jeruk nipis menghasilkan pH = 2 yang berarti bersifat asam. Pada percobaan 2 air tomat menghasilkan pH = 4 yang berarti bersifat asam. Pada percobaan 3 minuman ringan menghasilkan pH = 4 yang berarti bersifat asam. Pada percobaan 4 minuman ringan menghasilkan pH = 4 yang berarti bersifat asam. Pada percobaan 5 air ludah menghasilkan pH = 7 yang berarti bersifat netral. Pada percobaan 6 susu menghasilkan pH = 7 yang berarti bersifat netral. Pada percobaan 7 putih telur menghasilkan pH = 9 yang berarti bersifat basa. Pada percobaan 8 air soda kue menghasilkan pH = 10 yang berarti bersifat basa. Pada percobaan 9 yogurt menghasilkan pH = 4 yang berarti bersifat asam. Pada percobaan 10 air sabun menghasilkan pH = 11 yang berarti bersifat basa. Pada percobaan 11 larutan HCL 0,1 M menghasilkan pH = 1 yang berarti bersifat asam kuat. Pada percobaan 12 larutan HCL 1 M menghasilkan pH = 0 yang berarti bersifat asam kuat. Pada percobaan 13 larutan NaOH 0,1 M menghasilkan pH = 13 yang berarti bersifat basa kuat.
Pada percobaan 14 larutan NaOH 1 M menghasilkan pH = 14 yang berarti bersifat basa kuat. Semua hasil percobaan ini sesuai dengan teori yaitu larutan bersifat asam apabila pHnya < 7, larutan bersifat basa apabila pH-nya > 7 dan bersifat netral apabila pH-nya = 7. 4. Pengujian larutan menggunakan indikator mo (metalorange) Air jeruk nipis yang diuji dengan indikator mo (metalorange) menghasilkan warna merah pada air jeruk nipis yang dituliskan pada kertas saring. Hal ini sesuai dengan teori bahwa larutan bersifat asam menghasilkan warna merah sedangkan larutan bersifat basa menghasilkan warna jingga. 5. Pengujian larutan dmenggunakan indikator pp Air soda kue yang diuji dengan menggunakan indikator pp tidak menghasilkan perubahan warna pada air soda kue yang dituliskan pada kertas saring, hal ini mungkin disebabkan karena dalam membuat sampel air soda kue terlalu banyak menambahkan air. VIII.
Kesimpulan 1. Larutan bersifat asam apabila memiliki pH < 7, larutan bersifat basa memiliki pH >7, dan larutan bersifat netral memiliki pH = 7. 2. Semakin tinggi konsentrasi larutan HCl maka sifat asamnya semakin kuat karena pHnya semakin kecil, semakin tinggi konsentrasi larutan NaOH maka sifat basanya semakin kuat karena pHnya semakin besar. 3. Larutan yang bersifat asam kuat adalah lartutan HCl 0,1 M dan larutan HCl 1 M, larutan yang bersifat basa kuat adalah larutan NaOH 0,1 M dan larutan NaOH 1 M. 4. Pengujian asam-basa suatu larutan menggunakan indikator alami tidak terlalu efisien dan akurat. 5. Pengujian asam-basa yang lebih efisien dan akurat adalah menggunakan indikator universal, indikator kertas lakmus metah-biru, indikator mo (metalorange) dan indikator pp.
IX.
Inovasi Menurut kelompok kami, pada percobaan asam-basa dapat dimanfaatkan dalam pengukuran pH tanah.
X.
Saran 1. Lebih teliti dalam menentukan pH menggunakan indikator universal. 2. Lebih teliti dalam mengamati perubahan warna yang terjadi. 3. Lebih teliti dalam membuat suatu lrutan yang digunakan sebagai indikator alami. 4. Lebih bersih dalam mencuci alat-alat yang telah digunakan. 5. Lebih berhati-hati dalam menggunakan alat-alat dan larutan yang ada di laboratorium.
XI.
Pertanyaan 1. Jelaskan mengapa kertas lakmus dapat digunakan sebagai indikator asam dan basa? Jawab : a. Karena didalam kertas lakmus terdapat suatu bahan reaktor perubahan warna yang ketika bereaksi dengan larutan asam menunjukkan warna merah dan alkan menunjukkan warna biru ketika bereaksi dengan larutan basa. b. Karena kertas lakmus memiliki beberapa keuntungan diantaranya lakmus dapat berubah warna dengan cepat saat bereaksi dengan asam atau basa, lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara sehingga dapat tahan lama, lakmus mudah diserap oleh kertas sehingga digunakan dalam bentuk lakmus kertas. 2. Sebutkan 2 contoh bahan alami yang bisa digunakan sebagai indikator asam dan basa. Jawab : kunit dan bunga sepatu. 3. Berdasarkan hasil percobaan anda, manakah yang termasuk asam kuat, asam lemah, netral, basa kuat, dan basa lemah? Jawab : a. Asam kuat
: Larutan HCL 0,1 M dan larutan HCl 1 M
b. Asam lemah : air jeruk nipis, air tomat, minuman ringan, air kopi hitam, dan yogurt. c. Netral
: Air ludah dan susu.
d. Basa kuat
: Larutan NaOH 0,1 M dan larutan NaOH 1 M.
e. Basa lemah
: Putih telur, air soda kue, dan air sabun.
4. Apa fungsi larutan indikator pp dan indikator mo pada percobaan no4 dan 5! Jawab : Untuk menentukan sifat asam-basa suatu larutan. a. Indikator pp Jika bersifat asam tidak berwarna atau bening dan jika bersifat basa berwarna kemerahan. b. Indikator mo (metalorange) jika bersifat asam berwarna merah dan jika bersifat basa berwarna jingga. XII.
Daftar Rujukan Yulianto,Rizky.2015.Laporan Praktikum Larutan Tentang Asam dan Basa.(Online), (https://www.academia.edu/27191633/Laporan_Hasil_Uji_Coba_Asam_dan_Basa.pd f?auto=download),diakses 11 November 2016. Dina,2015.Perhitungan
pH
Larutan
Dengan
Berbagai
Indikator.(Online),
(http://dinaseptember.wordpress.com/perhitungan-ph-larutan-dengan-berbagaiindikator),diakses 11 November 2016. Widjajanti,2015.Fenolftalein.(Online),(http://id.m.wikipedia.org/wiki/fenolftalein),dia kses 11 November 2016. Rivirla,Yunia.2015.Indikator
Alami
Asam-
Basa.(Online),(http://yuniarivirla.wordpress.com/bahan-ajar/kimia/indikator-alamiasam-basa),diakses 11 November 2016.