Artikel Stanislaus.docx

  • Uploaded by: anjelina anselmus
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Artikel Stanislaus.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,957
  • Pages: 12
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMAIKA MATERI MENYEDERHANAKAN PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU PECAHAN DOMINO PADA SISWA KELAS IV SDI PATISOMBA TAHUN AJARAN 2017-2018 Oleh: 1Lukas Bera, 2Stanislaus Yuvendi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Nusa Nipa Maumere ABSTRAK Pembelajaran matematika di SD pada dasarnya adalah kegiatan sehingga pada siswa SD matematika adalah suatu kegiatan yang menantang dan menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran matematika. Hasil observasi di kelas IV SDI Patisomba pada hari Selasa tanggal 05 September 2017 dalam pembelajaran guru masih banyak menggunakan metode ceramah dan masih jarang dalam menggunakan media dalam menyampaikan pelajaran matematika sehingga siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal tersebut dibuktikan dengan minimnya antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu interaksi siswa dengan guru belum terlihat, siswa belum aktif bertanya selama proses pembelajaran. Siswa juga mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran matematika. Hal ini terlihat ketika dalam mengerjakan soal latihan masih banyak siswa yang tidak selesai mengerjakan soal. Hal ini berdampak pada hasil belajar matematika. Rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana penggunaan media kartu pecahan domino dalam meningkatkan hasil belajar matematika materi menyederhanakan pecahan pada siswa kelas IV SDI Patisomba. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas dengan tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SDI Patisomba. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan nontes. Analisis data menggunakan analisis data berupa statistik kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunujukan : (1) Keterampilan guru pada siklus I pertemuan I memperoleh skor 43 keriteria sangat baik, pertemuan II skor 47 keriteria sangat baik dan siklus II pertemuan I memperoleh skor 52 keriteria sangat baik, pertemuan II skor 54 keriteria sangat baik. (2) Aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I memperoleh skor 24,8 keriteria sangat baik, pertemuan II skor 26,2 keriteria sangat baik dan siklus II pertemuan I skor 27,2 keriteria sangat baik, pertemuan II skor 29,8 keriteria sangat baik. (3) Hasil belajar siswa siklus I memperoleh ketuntasan klasikal 91,3 % dan meningkat pada siklus II menjadi 100 %. Simpulan penelitian ini adalah media kartu pecahan domino dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDI Patisomba. Saran yang diberikan hendaknya diterapkan media kartu pecahan domino karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata kunci: Hasil Belajar, Media Kartu Pecahan Domino, Pembelajaran Matematika.

1

PENDAHULUAN Menurut BSNP (2006: 417) tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI mengenai tujuan pembelajaran matematika adalah agar peserta didik memiliki kemampuan: (1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara konsep dan mengaplikasikan konsep logaritma, secara luas, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah, (2) menggunakan penalaran pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, (3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, (4) mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah, (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Selanjutnya ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut : (1) bilangan, (2) geometri dan pengukuran, (3) pengolahan data. Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD) mendapat kedudukan yang sangat penting dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, akan sangat penting jika matematika dapat dikuasai sedini mungkin oleh para siswa. Namun pada kenyataannya, banyak orang yang tidak menguasai matematika termasuk anak-anak yang masih duduk di bangku SD-MI. Mereka menganggap bahwa matematika

sulit

dipelajari,

serta

gurunya

kebanyakan

tidak

menyenangkan,

membosankan, menakutkan, dan sebagainya. Anggapan ini menyebabkan mereka semakin takut untuk belajar matematika. Sehingga mengakibatkan hasil belajar matematika mereka menjadi rendah, tetapi sebenarnya matematika itu pembelajaran yang menyenangkan karena hampir seperti sebuah permainan. Banyak cara yang dapat dilakukan agar pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Dalam pembelajaran matematika diharapkan agar siswa mampu menguasai dan memahami teori, konsep dan prinsip-prinsip penerapannya, maka konsep-konsep yang menjadi dasar ilmu harus diberikan kepada siswa secara benar dan penekannya pada kegiatan pengamatan secara langsung ditransfer kepada orang lain. Mentransfer konsep melalui informasi atau ceramah belum tentu menghasilkan konsep yang jelas secara keseluruhan malah akan menimbulkan salah konsep. Dengan demikian diperlukan interaksi sosial yang baik antara guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Agar terjalin komunikasi dan interaksi yang baik antara 2

guru dengan siswa, sehingga proses belajar mengajar lebih optimal dan akan meningkatkan hasil belajar siswa. Permasalahan pembelajaran matematika di SDI Patisomba berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas IV SDI Patisomba pada tanggal 05 September 2017 belum secara optimal. Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung penggunaan media pembelajaran masih sangat minim, lebih khusus dalam pembelajaran matematika. Media yang gunakan guru saat pembelajaran kurang dikemas dengan baik, sehingga siswa bosan dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Kondisi tersebut mengakibatkan pembelajaran tidak kondusif sehingga hasil belajar siswa rendah atau dibawah Keriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 70. Rendahnya hasil belajar materi tentang menyederhanakan pecahan siswa kelas IV SDI Patisomba mendorong peneliti untuk melakukan penelitian di SDI Patisomba tesebut. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa materi tentang menyederhanakan pecahan kompetensi dasar menyederhanakan berbagai bentuk pecahan. Disamping itu untuk meningkatkan kinerja guru supaya hasil belajar siswa juga dapat meningkat. Menurut Supratiknya (2012:5) hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh siswa sesudah mereka mengikuti proses belajar-mengajar tentang mata pelajaran tertentu. Kemampuan baru yang dimiliki individu adalah hasil dari aktifitas belajar-mengajar untuk tercapainya sebuah tujuan dalam jangka waktu tertentu. Suprijono (2014:7) menyebutkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan, bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Hal ini menerangkan bahwa perubahan yang terjadi tidak hanya perubahan pengetahuan, tetapi juga meliputi perubahan kecakapan, sikap, pengertian, dan penghargaan diri pada individu tersebut.

Menurut

Gagne (dalam Muhammad Zainal Abidin, 2014:8) bahwa hasil belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar matematikanya atau dapat dikatakan bahwa hasil belajar matematika adalah perubahan tingkah laku dalam diri siswa, yang diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, tingkah laku, sikap dan keterampilan setelah mempelajari matematika. Perubahan tersebut diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Heruman (2012: 2) memaparkan langkah-langkah pembelajaran yang ditekankan pada konsep-konsep matematika di SD (1) penanaman konsep dasar (penanaman konsep), yaitu pembelajaran suatu konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari konsep tersebut, (2) pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika, (3) pembinaan keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari 3

penanaman konsep dan pemahaman konsep. Tujuannya agar siswa lebih terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika. Dalam pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan beberapa kriteria. Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Menurut Azhar Arsyad (2017: 75) kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media sebagai berikut (1) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, (2) tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi, (3) praktik, luwes dan bertahan, (4) guru terampil menggunakannya, (5) pengelompokan sasaran, (6) mutu teknis. Berdasarkan pendapat di atas, maka media kartu pecahan sudah memenuhi syarat dalam pemilihan media pembelajaran yang baik. Hal tersebut dikarenakan media kartu pecahan dibuat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media kartu pecahan sesuai dengan isi materi menyederhanakan pecahan kompetensi dasar menyederhanakan berbagai bentuk pecahan. Media kartu pecahan juga dapat mendukung proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Metodologi Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Aqib (2014:3) PTK adalah penelitian dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Menurut Arikunto (2014:3) mendifinisikan bahwa tiga inti dari PTK yaitu (1) penelitian, (2) tindakan, (3) kelas, sehingga dari tiga kata kunci tersebut dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. empat tahapan yang lazim dilalui melaksanakan dalam PTK yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refkeksi. PTK ini dilaksanakan di SDI Patisomba Jl. Raya Maumere Magepanda Km. 13, Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka. SDI Patisomba terletak di wilayah batas perkotaan dan tepat di pinggir jalan raya. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018. Tahap-tahap dalam pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari tahap persiapan hingga penyusunan laporan skripsi. Subjek penelitian yang diteliti adalah guru dan siswa kelas IV SDI Patisomba yang berjumlah 23 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah: Test, dan Lembar observasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik non tes dan teknik tes. Penelitian 4

ini menggunakan validitas ahli (expert validity) dimana isi instrumen akan dibandingkan dengan materi pelajaran. Validasi instrumen menggunakan rumus Korelasi Product Moment.

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif.

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif yang dianalisis dengan

menggunakan teknik analisisdeskriptif, yaitu suatu metode

penelitian

yang

bersifat

menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa, aktivitas siswa selama pembelajaran serta keterampilan guru dalam pembelajaran.

Data kualitatif berupa data hasil observasi

keterampilan guru, aktivitas siswa dan dalam pembelajaran matematika menggunakan media kartu pecaan domino hasil catatan lapangan dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Hasil Dan Pembahasan Hasil analisis validitas instrumen dengan rumus pearson product moment ditunjukan dalam tabel 4. 2 di bawah ini. Nilai validitas masing-masing butir soal memiliki nilai rhitung > rtabel dengan tingkatan singnifikansi 5% adalah 0,707. Dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan tes hasil belajar dinyatakan valid Tabel 1.1 Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar No. Butir Soal

Nilai Pearson Corelation (r)

Keterangan

1

0,956

Valid

2

0,956

Valid

3

0,831

Valid

4

0,956

Valid

5

0,831

Valid

Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian 5

Pada penelitian ini peneliti telah mengumpulkan data untuk dianalisis. Data yang dianalisis oleh peneliti dari masing-masing siklus yakni data observasi dan tes hasil belajar. Untuk data observasi, data yang diperoleh adalah data aktivitas guru data aktivitas siswa secara klasikal. Berikut ini akan dijelaskan analisis data dari masing-masing siklus. 1. Analisis Data Observasi Aktivitas Guru Data ini diperoleh dari observer (guru wali kelas) dalam melakukan observasi terhadap peneliti

sebagai

guru

selama

kegiatan

pembelajaran

matematika

materi

menyederhanakan pecahan pada kelas IV SDI Patisomba sebanyak 23 siswa. Adapun uraian data observasi guru dalam, siklus I dan siklus II yang telah dianalisis peneliti dari hasil pengamatan observer (guru wali kelas) adalah sebagai berikut: Tabel 1.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru

Konversi

Siklus I

Siklus II

Nilai P1

P2

Rata-

P1

P2

Rata-rata

rata

Skor Maksimal

56

56

Jumlah Skor

43

47

45

56

56

52

54

53

Peresentasi nilai rata-rata 76,79 %

83,93 %

80,36 %

92,86% 96,43 %

94,64 %

Keriteria

Sangat

Sangat

Sangat

Sangat Sangat

Sangat

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian

6

Baik

Berdasarkan tabel 1.2 hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran matematika materi menyederhanakan pecahan melalui media kartu pecahan domino setiap pertemuan meningkat dan keriteria sangat baik setiap pertemuan. 2. Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa Data hasil observasi aktivitas siswa secara klasikal yang diamati oleh observer (guru wali kelas) selama kegiatan pembelajaran berlangsung aktivitas siswa. Adapun uraian data observasi siswa dalam siklus I dan siklus II yang telah dianalisis peneliti dari hasil pengamatan aktivitas siswa adalah sebagai berikut: Tabel 1.3 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus I

Konversi

Siklus II

Nilai P1

P2

Rata-

P1

P2

Rata-rata

rata

Skor Maksimal

32

32

32

32

Jumlah Skor

24,8

26,2

27,2

29,8

Peresentasi nilai ratarata 77,5 % 81,88 % 79,69 %

85 %

93,12 % 89,06 %

Keriteria

25,5

28,5

Sangat Sangat

Sangat

Sangat Sangat

Sangat

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian 7

Baik

3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Hasil belajar pada siklus I dan siklus II merupakan hasil tes individu dalam pembelajaran matematika materi menyederhanakan pecahan melalui media kartu pecahan domino pada siswa kelas IV SDI Patisomba. Hasil tes tersebut diperoleh dari soal evaluasi siklus I dan siklus II yang diujikan oleh guru kepada siswa dengan beberapa soal. Soal evaluasi tersebut mengujikan materi-materi yang telah dipelajari dalam pembelajaran yang telah dilakukan. KKM pada mata pelajaran matematika yang ditentukan oleh sekolah adalah 70. Sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini adalah 75 %. Nilai hasil belajar siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat dalam tabel 1.4 berikut ini: Tabel 1.4 Analisis Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I

N0

Nilai

Frekuens i

Keterangan Persentase Tuntas

Tidak Tuntas

1

100

5

21,70 %



-

2

80

16

69,60 %



-

3

60

0

0%

-

-

4

40

2

8,70 %

-



5

20

0

0%

-

Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I, peneliti menerapkan media kartu pecahan domino. Media kartu pecahan domino ini dipilih peneliti karena 8

substansi dari media kartu pecahan domino adalah belajar sambil bermain dengan tujuan untuk memudahkan pemahaman siswa materi menyederhanakan pecahan. Hasil belajar yang dicapai siswa kelas IV SDI Patisomba pembelajaran matematika materi menyederhanakan pecahan dalam pembelajaran siklus I, sebagaimana yang ditampilkan dalam tabel dan diagram menunjukan bahwa nilai siswa baik. Jumlah siswa yang tuntas sesuai dengan KKM (70) sebanyak 21 siswa dengan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 91,70 %. Jika dilihat sepintas, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran siklus I cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar matematika materi menyederhanakan pecahan pada siswa kelas IV SDI Patisomba. Tabel 1.5 Analisis Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II

No

Nilai

Frekuen si

Keterangan

Persentas e

Tuntas

Tidan Tuntas

1

100

11

47,83 %



-

2

80

12

52,17 %



-

3

60

0

0%

Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian

Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, guru tetap mempertahankan penerapan media kartu pecahan domino. Yang diperlukan adalah melakukan perbaikan nyata pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan memberikan bimbingan intensif pada siswa dalam bermain kartu domino. Guru selalu menjadi fasilitator dalam kegiatan pembelajaran dalam kelas. Hasil yang dicapai menunjukan peningkatan hasil belajar yang signifikan bila disandingkan dengan hasil belajar siklus I. Semua siswa kelas IV SDI Patisomba berhasil memperoleh nilai standar bahkan melampaui KKM dengan persentase ketuntasan belajar 100 9

%. Jumlah nilai hasil belajar klasikal mencapai 2060 dengan nilai rata-rata kelas yang dicapai yakni 89,56. Siswa terlihat lebih antusias saat mengikuti proses pembelajaran. Media kartu pecahan domino membuat siswa merasa nyaman dalam proses pembelajaran, belajar sambil bermain, dengan benda konkrit yang biasa dijumpai dalam kehidupan siswa. Menurut Dienes (dalam Ruseffendi, 2013: 122) permainan matematika sangat penting sebab operasi matematika dalam permainan tersebut menunjukkan aturan secara kongkret dan lebih membimbing dan menajamkan pengertian matematika pada siswa. Berikut disajikan tabel perbandingan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II. Tabel 1.6 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II

Siklus Konversi Nilai Siklus I Jumlah seluruh siswa

Siklus II

23

23

Jumlah nilai siswa

1860

2060

Peresentasi nilai rata-rata

80,86

89,56

Jumlah siswa yang tuntas

21

23

Jumlah siswa yang tidak tuntas

2

0

Persentase ketuntasan belajar

91,30 %

100 %

Persentase ketidaktuntasan belajar

8,70 %

0

Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II juga mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase tuntas belajar klasikal adalah 91,30 % 10

dengan rata-rata 80,86. Pada siklus II terjadi peningkatan dengan persentase tuntas belajar klasikal adalah 100 % dengan rata-rata 91,37. Siswa memperoleh nilai 100 sebanyak 11 siswa dan yang mendapatkan nilai 80 sebanyak 12 siswa telah mencapai mecapai KKM (70). Hasil belajar siswa diperoleh dari proses soal evaluasi yang diberikan oleh guru. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dengan menggunakan media kartu pecahan domino pada mata pelajaran matematika materi menyederhanakan pecahan pada siswa kelas IV SDI Patisomba menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Penutup Data hasil penelitian terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi menyederhanakan pecahan melalui media kartu pecahan domino pada siswa kelas IV SDI Patisomba dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Aktivitas guru dalam pembelajaran matematika melalui media kartu pecahan domino mengalami peningkatan, hal tersebut ditunjukkan dengan perolehan skor pada siklus I 45 dengan keriteria sangat baik, kemudian pada siklus II skor meningkat menjadi 53 dengan keriteria sangat baik. Dengan demikian aktivitas guru telah mencapai indikator keberhasilan yaitu sekurang- kurangnya mencapai keriteria baik. 2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui media kartu pecahan domino mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan skor pada siklus I yaitu 25,5 dengan keriteria sangat baik, kemudian pada siklus II perolehan skor meningkat menjadi 28,5 dengan keriteria sangat baik. Perolehan skor tersebut telah mencapai indikator keberhasilan aktivitas siswa yaitu sekurang-kurangnya mencapai keriteria baik.

11

3. Hasil belajar dalam pembelajaran matematika melalui media kartu pecahan domino mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil tes belajar yang dilaksanakan disetiap akhir siklus menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil tes dan ketuntasan klasikal pada setiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah 80,86 dengan ketuntasan klasikal 90,91% kemudian pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 89,56 dengan ketuntasan klasikal 100%. Hasil belajar siswa tersebut sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu sekurang-kurangnya ketuntasan klasikal mencapai 75% dengan KKM matematika pada kelas IV SDI Patisomba adalah 70. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran matematika materi menyederhanakan melalui media kartu pecahan domino pada siswa kelas IV SDI Patisomba maka peneliti dapat memberikan saran, bagi: 1. Guru Penggunaan media kartu pecahan domino dapat meningkatkan hasil belajar matematika yaitu pada aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Oleh karena itu, guru hendaknya menggunakan media kartu pecahan domino sebagai solusi untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran matematika dengan tujuan mampu menciptakan kegiatan belajar yang bermakna, menarik, dan menyenangkan bagi siswa. 2. Siswa Melalui penerapan media kartu pecahan domino terbukti dapat meningkatkan aktivitas siswa serta hasil belajar. Oleh karena itu, siswa hendaknya dapat berperan aktif dalam pembelajaran, dapat mengemukakan pendapat serta berani bersaing dengan temantemannya seperti pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan kartu pecahan domino. 3. Sekolah Penelitian melalui media kartu pecahan domino ini diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut, baik oleh guru, lembaga maupun pengembang pendidikan lainya, sehingga media kartu pecahan domino ini menjadi lebih baik, dan tujuan pembelajaran semakin efektif dan efisien serta dapat meningkatkan hasil belajar dan mutu sekolah itu sendiri. 12

Related Documents

Artikel
April 2020 61
Artikel
June 2020 55
Artikel
July 2020 41
Artikel
November 2019 56
Artikel
April 2020 44
Artikel
November 2019 61

More Documents from ""