TUGAS
MANDIRI
2
Character
Building
(CB142)
Dosen
:
Eddy
Susanto
(
D2106
)
JUDUL
:
Artikel
“Penemuan
dibidang
IPTEK
yang
berguna
dan
merugikan
manusia”
DIBUAT
OLEH
:
NAMA
:
Andy
Christiawan
NIM
:
1000842416
NO
ABSEN
:
7
KELAS
:
07POM
Universitas
Bina
Nusantara
Jakarta
1. Carilah
Lima
artikel
tentang
Penemuan
IPTEK
yang
berguna
bagi
manusia
dan
alam,
dan
berikan
komentar
anda
untuk
setiap
artikel
yang
anda
buat.
Artike
dapat
bersumber
pada
(
Koran,
Majalah,
Internet
dsb
)
2. Carilah
Lima
artikel
tentang
Penemuan
IPTEK
yang
lebih
banyak
merugikan
Manusia
dan
terhadap
kerusakan
alam,
dan
berikan
komentar
anda
untuk
setiap
artikel
yang
anda
buat.
Artike
dapat
bersumber
pada
(
Koran,
Majalah,
Internet
dsb
)
2
Penemuan
IPTEK
yang
berguna
bagi
manusia
dan
alam
1
NASA
Deteksi
Cincin
Terbesar
Saturnus
KAMIS,
8
OKTOBER
2009
Cincin terbesar Planet Saturnus yang belum pernah bisa dilihat sebelumnya akhirnya terdeteksi menggunakan teropong inframerah luar angkasa (Spitzer Space Telescope) milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Laboratorium Propulsi Jet (JPL) NASA, Selasa (6/10), menyebutkan, meski partikel debu cincin sangat dingin (minus 158 derajat celsius), partikel debu itu tetap bersinar terkena radiasi panas. Cincin terbesar Saturnus tersebut tidak pernah bisa dilihat karena partikel es dan debunya sangat panjang dan tersebar. Berbeda dengan tujuh cincin Saturnus yang lain, cincin ”baru” itu berjarak 6 juta kilometer dari planet dengan lebar 12 juta kilometer. Sebagai gambaran, cincin itu bisa menampung 1 miliar Planet Bumi. ”Ini cincin yang luar biasa besar,” kata ahli astronomi di University of Virginia di Charlottesville, Anne Verbiscer, dalam artikel di jurnal Nature. Sumber material cincin terbesar tersebut diduga berasal dari Phoebe, salah satu bulan Saturnus yang mengorbit di dalam cincin. Phoebe diduga bertabrakan dengan Iapetus, bulan Saturnus yang lain yang mengorbit dengan arah yang berlawanan. Selama ini ahli astronomi menduga ada kaitan antara Phoebe dan Iapetus dan cincin ”baru” itu menjadi buktinya.
http://sains.kompas.com/read/xml/2009/10/08/09352983/nasa.deteksi.cincin.terbesar.saturnus
Komentar
:
Dengan penemuan IPTEK ini membawa manusia mengenal akan alamnya, mengetahui lebih lanjut bahwa alam ini memiliki berjuta misteri didalamnya. Pengetahuan yang disebarkan berdasarkan hasil eksplorasi ini memberikan informasi kepada kita semua. Dengan begitu semakin mengenal alamnya, mudah2an manusia mencintai dan menjaga alam yang ada saat ini. Dalam skala kecilnya manusia tidak merusak bumi yang notabene sampai saat ini hanya planet bumi lah yang hanya bisa ditempati oleh manusia.
3
2
Jejak
Astronot
Terlihat
di
Bulan
SENIN,
24
AGUSTUS
2009
Foto‐foto terbaru dari wahana penjelajah Bulan milik NASA sepertinya bakal mengakhiri perdebatan, apakah astronot AS benar‐benar pernah mendarat di Bulan. Foto‐foto yang diambil dari kamera wahana Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) itu menunjukkan jejak‐jejak kaki dua astronot Apollo yang berusaha mencapai sebuah kawah di Bulan. Foto tersebut memperlihatkan dataran di sekitar lokasi pendaratan Apollo 14, tempat astronot Alan Shepard dan Edgar Mitchell menjejakkan kaki di bulan pada 5 Februari 1971 menggunakan pendarat Antares.
Foto yang diperlihatkan minggu lalu itu menunjukkan bahwa kedua astronot sempat mendekati bibir kawah Cone Crater pada jarak sekitar 30 meter sebelum mereka memutuskan untuk kembali lagi. Sekilas, foto tersebut memperlihatkan permukaan bulan yang polos tanpa ada tanda‐tanda kehadiran manusia. Namun, jika diamati lebih detail, terlihat beberapa jejak pendaratan Antares dan keberadaan astronot yang tampak di sisi kiri bawah foto. Jejak sepatu Shepard dan Mitchell terlihat sedikit lebih gelap dibanding dataran sekitarnya. Wilayah bulan yang dieksplorasi Shepard dan Mitchell dalam misi Apollo 14 adalah daerah berbukit dan berbatu yang disebut dataran tinggi Fra Mauro. Misi ini adalah yang ketiga dari enam kali pendaratan Apollo ke Bulan antara 1969 dan 1972. LRO sebelumnya sudah mengirimkan foto lokasi pendaratan Apollo 14 serta daerah yang dikenal sebagai Tranquility Base, lokasi pendaratan pertama di Bulan. Tranquility Base didarati astronot Apollo 11 pada 20 Juli 1969. Perburuan
Cone
Crater
Pada 6 Februari 1971, pada perjalanan kedua dari kunjungan selama 33 jam di Bulan, Shepard dan Mitchell mencoba mencapai Cone Crater untuk melihat bagian dasarnya. Kawah itu berada sekitar 1,4 km dari Antares sehingga pendarat tersebut tidak terlihat oleh para astronot. Selain itu, kawasan yang berbukit menyebabkan perjalanan menjadi melelahkan. Lebih parah lagi, Shepard dan Mitchell kesulitan mendaki di permukaan Bulan yang lembut. "Masalah lainnya, ketidakstabilan permukaan di daerah itu membuat mereka kesulitan menandai lokasi yang akan mereka lalui," tulis Shepard yang meninggal tahun 1998. "Ed dan saya kesulitan memutuskan, jalan mana yang akan kami tempuh, seberapa jauh kami sudah berjalan, dan di mana kami saat itu." "Dan kemudian datanglah saat paling membuat frustrasi dalam perjalanan itu. Kami mengira sudah dekat dengan kawah. Namun ternyata, kami berada di tepi kawah lain yang lebih kecil, dan masih agak jauh dari Cone Crater," tulisnya. "Saat itu kami menghubungi Houston (pusat pengendali misi) dan memberi tahu posisi kami meragukan." Keduanya akhirnya tidak melanjutkan perjalanan menuju Cone Crater dan kembali ke pendarat Antares. Pada foto LRO, salah satu penanda lokasi yang disebut Saddle Rock—sebelumnya pernah difoto oleh Shepard dan Mitchell—bisa terlihat. Dari foto itu tampak betapa dekat sebenarnya para
4
astronot dari tujuan mereka. Saat Shepard dan Mitchell berjalan di permukaan Bulan, rekan mereka, Stuart Roosa, mengorbit Bulan dalam modul komando. Mereka meninggalkan Bulan pada 6 Februari 1971 dan kembali ke Bumi tiga hari kemudian.
http://sains.kompas.com/read/xml/2009/08/24/16281438/jejak.astronot.terlihat.di.bulan
Komentar
:
Seperti yang sudah kita ketahui pada era 70‐an (1960 akhir hinggan 1972), Amerika berhasil mengirimkan manusia ke bulan. Ini merupakan berita yang menggembirakan sepanjang sejarah pesawat terbang dan antariksa karena merupakan untuk pertama kalinya manusia dapat berada di sebuah tempat selain di bumi. Dengan awal yang demikian, mendorong manusia untuk kian bekerja keras beresplorasi untuk memberikan informasi bagaimana sebenarnya alam semesta ini.
5
3
Bulan,
Galileo,
dan
Sumbangan
Ilmiahnya
RABU,
26
AGUSTUS
2009
Bola
kristal
yang
berisi
planet
dan
bintang‐bintang
yang
menempel
di
kulit
bola
telah
dipecahkan
oleh
Galileo.
Revolusi
yang
lahir
karena
itu
sejajar
dengan
penemuan
evolusi
oleh
seleksi
alam
Charles
Darwin
dalam
pemahaman
diri
manusia
di
tengah
alam (The Economist, 15/8/2009). 20 Desember 2007 telah ditetapkan sebagai Tahun Astronomi Internasional. Penetapan tahun astronomi adalah sebagai penghormatan terhadap penggunaan teleskop pertama untuk astronomi oleh Galileo pada tahun 1609. Sejak itu, dengan teleskop yang makin lama makin kuat dan canggih, para astronom melahirkan temuan baru selama 400 tahun terakhir yang memicu revolusi ilmu pengetahuan yang memengaruhi pandangan manusia tentang alam semesta. Tahun 1609 itu Galileo menjadi manusia pertama yang dapat mengamati dengan gamblang kawah‐ kawah di permukaan Bulan. Selain itu, dengan teleskopnya, ia juga dapat melihat empat bulan planet Yupiter yang paling besar, yakni Io, Europa, Ganymede, dan Callisto. Galileo melihat keempat bulan Yupiter yang kini dikenal sebagai bulan‐bulan Galilean mengitari planet induknya, dan itu pula yang ia jadikan bukti untuk mendukung sistem heliosentrik—menempatkan Matahari sebagai pusat (tata surya), bukan Bumi—yang dimajukan oleh Copernicus. Temuan Galileo, dan kemudian dukungannya pada Teori Heliosentrik, amat mengguncangkan dunia pada waktu itu. Setelah
400
tahun
Saat yang bersejarah itu sendiri dimulai ketika tanggal 25 Agustus 1609 Galileo memperlihatkan teleskop yang baru selesai dibuat kepada saudagar Venesia, dan tak lama setelah itu ia arahkan ke langit. Galileo pun melihat pegunungan yang menghasilkan bayangan di permukaan Bulan, dan ia pun menyadari bahwa benda langit itu merupakan sebuah dunia sebagaimana Bumi yang memiliki permukaan yang kompleks. Selain bulan‐bulan Yupiter, Galileo juga melihat fase‐fase Venus yang serupa dengan Bulan. Hal itu juga menandakan bahwa planet itu mengelilingi Matahari, bukan Bumi. Baik bulan‐bulan Yupiter maupun fase planet Venus menguatkan paham heliosentrik yang saat itu tidak didukung ajaran Gereja. Galileo juga melihat bintik Matahari, memperlihatkan bahwa Matahari bukan satu bola sempurna seperti dituntut kosmologi Yunani. Hal lain yang juga dilihat Galileo, tetapi banyak dilupakan adalah bahwa galaksi Bima Sakti, sabuk putih yang menyilang di langit, adalah tersusun dari banyak sekali bintang. Pengamatan Galileo tersebut menyiratkan bukan saja Bumi bukanlah pusat segalanya, tetapi juga semua yang terlihat Galileo amat jauh lebih luas dan besar daripada apa yang bisa dibayangkan oleh orang pada saat itu.
6
Selain lebih besar, obyek langit tersebut —sejak saat itu—juga lebih tua. Para astronom dewasa ini mematok umur alam semesta pada kisaran 13,7 miliar tahun, atau sekitar tiga kali lebih tua dibandingkan Bumi, atau sekitar 100.000 kali rentang kehidupan manusia modern sebagai spesies. Lalu, kalaupun umurnya sudah bisa diperkirakan, tetapi ukuran alam semesta sebenarnya masih belum diketahui. Dengan pengetahuan yang ada sekarang ini, manusia tidak dapat mengetahui jarak yang lebih jauh dari 13,7 miliar tahun cahaya. Dari cabang fisika, yang selama ini setia mengawal perkembangan astronomi, berkembang pemikiran bahwa alam semesta, betapapun mahaluasnya, boleh jadi hanya satu dari banyak struktur serupa, yang satu dan lainnya diatur hukum‐hukum yang tak jauh berbeda. Ringkasnya, sesungguhnya ada banyak alam semesta, atau juga disebut multiverse, bukan universe (The Economist, 15/8/2009). Sejajar
Darwin
Apa yang dilihat Galileo pada tahun 1609 ibaratnya telah membedah batas penglihatan dan— dengan itu—pemahaman manusia atas alam kosmos. Jagat tempat manusia hidup di zaman Galileo bisa dikatakan ukuran yang telah diketahui. Orang Yunani saja sudah punya cukup gambaran mengenai ukuran Bumi dan jarak ke Bulan. Namun, semua itu masih merupakan jarak‐jarak yang bisa dikatakan terjangkau imajinasi. Namun, setelah Galileo, lalu terbangun kosmos yang skalanya sulit dibayangkan. Belum lagi kalau argumen seperti multiverse kita perhitungkan. Masa 400 tahun telah berlalu semenjak penemuan teleskop Galileo, dan para astronom terus berkiprah mempelajari dan menemukan hal baru, mulai dari planet yang mengelilingi bintang‐ bintang nun jauh di bagian lain galaksi, yang mungkin didiami makhluk asing, hingga materi gelap dan energi yang belum diketahui apa arti dan konsekuensinya. Bisa jadi, kelak juga akan lahir penemuan yang mengubah dunia sebagaimana penemuan Galileo. http://sains.kompas.com/read/xml/2009/08/26/08310738/bulan.galileo.dan.sumbangan.ilmiahnya
Komentar
:
Berangkat dari penemuan Galileo yang kini dihormati sebagai Tahun Astronomi Internasional, pengetahuan manusia akan kosmos kini telah berkembang beraneka ragam. Sudut‐sudut gelap semesta yang semula tidak diketahui setapak demi setapak mulai terkuak. Sebagaimana manusia pascapenemuan teleskop yang menyerahkan otoritas pengamatan alam dari mata telanjang ke instrumen, dalam hal‐hal lain pun kita juga tidak perlu ragu untuk memercayakan sejumlah urusan kita pada instrumen ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan yang memadai. Tradisi yang telah diturunkan oleh Galileo hingga kini masih diikuti oleh pewaris intelektualnya yang juga cemerlang.
7
4
China‐AS
Ciptakan
Teleskop
Terbesar
di
Dunia
SABTU,
29
AGUSTUS
2009
Para astronom China dan Amerika Serikat mungkin akan bekerja sama dalam pembangunan teleskop terbesar di dunia yang ditujukan untuk memberikan penglihatan lebih dalam ke tahap sangat awal dari alam semesta. Demikian laporan kantor berita Xinhua, Jumat (28/8). Teleskop 30 meter atau TMT (Thirty‐Meter‐Telescope) yang disusun dan dipimpin oleh Universitas California dan Institut Teknologi California (Caltech) itu diperkirakan rampung pada 2019. Demikian kantor berita resmi China itu menjelaskan. "Itu adalah usaha yang besar dan akan menentukan masa depan astronomi dan astrofisika selama antara 60 dan 70 tahun, jadi itu akan secara otomatis melibatkan masyarakat internasional," kata pemimpin Caltech, Jean‐Lou Chameau, dalam wawancara dengan Xinhua. Xinhua
membeberkan kabar dari universitas tersebut, dan Caltech telah berbicara dengan sejumlah astronom dan ilmuwan China mengenai kerja sama pendanaan dan teknologi, meskipun belum ada keputusan akhir yang dibuat. Kanada dan Jepang telah mencatatkan diri untuk ikut dalam proyek yang memerlukan total pembiayaan 1 miliar dollar AS itu. Teleskop dengan kaca berdiameter 30 meter tersebut akan memiliki kemampuan untuk memperoleh pemandangan paling cepat tentang alam semesta, serta mengambil citra Bimasakti dan bintang‐bintang yang terbentuk sejauh 13 miliar tahun cahaya. Teleskop itu akan ditempatkan di puncak Mauna Kea, Hawaii. http://sains.kompas.com/read/xml/2009/08/29/1032275/china‐as.ciptakan.teleskop.terbesar.di.dunia
Komentar
:
Penciptaan Teleskop terbesar didunia ini adalah terobosan baru dibidang astronomi dan astrofisika, karena dengan adanya teleskop ini, dapat digunakan sebagai penelitian atas kejadian‐kejadian alam yang terjadi tanpa harus melakukan peluncuran roket. Selain ramah lingkungan, juga lebih efisien. Selain itu tujuan penciptaan teleskop terbesar ini adalah untuk memberikan penglihatan lebih jauh kedalam pengenalan alam semesta ini.
8
5
Antivirus
Siswa
SMP
Stella
Maris
Mampu
Jaring
4.000
Virus
SABTU,
17
OKTOBER
2009
SURABAYA,
KOMPAS.com ‐ Anda yang biasa browsing di situs softpedia.com untuk mencari antivirus, tentu mengenal Blue Atom Antivirus. Tetapi, tahukah Anda siapa pencipta antivirus ukuran 2,5 MB yang mampu menjaring sekitar 4.000 virus dalam dan luar negeri itu? Dia adalah Alvin Leonardo (14) siswa kelas IX E SMP Katolik Stella Maris, Surabaya. Hebatnya, karya arek Suroboyo ini secara resmi telah mendapat garansi 100 persen clean oleh softpedia pada 19 Oktober 2009. Meski menjadi salah satu penghuni kelas unggulan di sekolah, Alvin adalah sosok siswa bersahaja. Tak terlihat istimewa. Rambut pendek dan badan sedikit kurus. Tapi, ia memang lebih menguasai pemrogaman komputer dibanding rekan‐rekannya. Alvin mulai rajin mengotak‐atik program komputer sekitar tiga tahun lalu. Saat itu, dia baru saja duduk di bangku SMP dan untuk pertama kali memegang komputer. Awalnya, dia hanya suka main game. Tapi, rasa ingin tahunya berkembang ketika melihat program visual basic dalam hard disk komputer. “Waktu itu saya penasaran, program itu untuk apa? Cara kerjanya bagaimana? Lalu saya otak‐atik sampai akhirnya tahu,” ujarnya. Kemampuan Alvin mengotak‐atik program komputer didapat secara otodidak. Ia tidak pernah mengikuti kursus komputer atau mendapat bimbingan khusus di bidang pemrograman. Hanya dalam kurun waktu sekitar dua tahun, Putra pasangan Muliani Tedjakusuma dan Surya Mutiara itu sudah menguasai bahasa pemrogaman visual basic, c#, dan asmbler (ASMX 86). Kemampuan menguasai tiga jenis bahasa pemrogaman itulah yang mengantar Alvin membuat antivirus. Karya itu lahir dari keluhan orang‐orang di sekitar. “Banyak saudara dan teman jengkel karena komputer atau flash disk diganggu virus. Saya lihat sistem kerja antivitus itu gampang, jadi saya buat sendiri,” ungkap anak tunggal itu. Alvin berhasil menyelesaikan proyek antivirusnya pada September 2009. Semula ia menamakan karyanya Fire Antivirus. Tapi, karena nama itu sudah pernah ada, ia lalu mengubah dan memberi nama karyanya Blue Atom Antivirus. “Biru itu melambangakan ketenangan dan atom merupakan bagian terkecil dari semua benda, itu melambangkan antivirus saya yang kapasitasnya cukup kecil,” papar Alvin. Selanjutnya ia mendaftarakan karyanya ke softpedia secara online. “Saya sempat kesulitan mendaftar, karena harus mencari website yang bisa menjadi pengantar untuk masuk ke softpedia, karena saya tidak punya server sendiri. Tapi, akhirnya bisa menggunakan sourceforge,” terang Alvin. Selang beberapa hari setelah mendaftar ke softpedia, Alvin mendapat jawaban melalui email yang menyatakan antivirus buatannya sudah lolos uji coba dan dijamin sehingga bisa diunduh secara langsung melalui softpedia. Selain berkapasitas kecil dan bisa menyeleksi lebih banyak virus, Blue Atom Antivirus diklaim bisa bekerja dalam waktu singkat. Antivirus ini bisa digunakan untuk komputer dengan spesifikasi
9
sederhana sekalipun. Tidak puas dengan karya antivirus yang sudah mendapat sertifikasi softpedia. Alvin terus mengembangkan karyanya. Hasilnya, dalam waktu singkat ia sudah me‐launching pengembangan antivirus Blue Atom karyanya dengan tambahan beberapa keunggulan. Versi baru Blue Atom Antivirus kini dilengkapi karantina, clean, fitur antivirus untuk game yang disebut game mode dan fitur protective flashdisk. Pengembangan antivirus Blue Atom kembali didaftarkan Alvin ke Softpedia, Kamis (15/10). Ia berharap versi baru Blue Atom Antivirus bisa kembali mendapat lisensi dari Softpedia beberapa hari ke depan. “Kalau dapat lisensi lagi itu bisa menjadi hadiah ulang tahun,” harap bocah yang tinggal di Jl Muria Surabaya itu. Pakar IT yang juga dekan FTIf ITS Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD menyatakan, bahasa pemrograman komputer tidak mudah dikuasai siswa, apalagi SMP. “Kalau memang dia (Alvin) bisa menguasai bahasa pemrograman, berarti dia termasuk anak yang serius belajar, hebat dia,” puji Ryan. Terkait antivirus buatan Alvin, Ryan hanya mengingatkan bahwa sistem kerja antivirus adalah kemampuan untuk melihat sesuatu yang tidak wajar dalam kerja komputer. Antivirus berfungsi untuk mendeteksi hal yang tak wajar itu untuk kemudian mengendalikannya. Karenanya, pembuat antivirus dituntut untuk terus mengupdate, supaya tetap bisa berfungsi baik jika sudah ditemukan virus‐virus baru. “Anak‐anak seperti dia perlu diperhatikan. Untuk meningkatkan kemampuan, dia bisa diikutkan lomba‐lomba pemrograman,” tambah Ryan. Lebih lanjut, ia berharap potensi seperti Alvin bisa dibina untuk menjadi hacker ‘ilmu putih’ untuk menyosialisasikan fungsi penguasaan program komputer dan IT untuk membantu mencari solusi bagi segala keperluan.
http://sains.kompas.com/read/xml/2009/10/17/14221326/antivirus.siswa.smp.stella.maris.mampu.jaring.4.000.virus
Komentar
:
Banyak siswa yang berasal dari Indonesia merupakan siswa yang cerdik, pandai, bahkan jenius. Seperti kita lihat artikel diatas, siswa SMP sudah mampu membuat sebuah Antivirus baru yang tidak kalah dengan Antivirus yang ada. Dengan dukungan dari kita semua, pemerintah khususnya, generasi muda Indonesia dapat mampu maju dalam bidang IPTEK khususnya IT. Selain itu dapat pula mendorong generasi muda lainnya untuk berkarya dibidang lain.
10
Penemuan
IPTEK
yang
merugikan
bagi
manusia
dan
alam
1
Roket
NASA
Akan
Ditabrakkan
ke
Bulan
JUMAT,
9
OKTOBER
2009
Untuk membuktikan teori bahwa Bulan memiliki simpanan air atau bahkan es, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan menabrakkan satelit L‐Cross (Lunar Crater Observation and Sensing Satellite) ke Bulan dengan kecepatan 9.012 kilometer per jam, Jumat (9/10). Kedahsyatan tabrakan itu diperkirakan akan sekuat ledakan 1,5 ton bahan peledak TNT. Tabrakan itu akan meninggalkan bekas dalam bentuk lubang atau kawah yang baru. Jika memang Bulan memiliki kandungan air, NASA memperkirakan akan ada cipratan air setelah tabrakan. NASA berasumsi, kandungan air atau es itu tersimpan jauh di bawah permukaan Bulan yang tandus. Satelit L‐ Cross yang diluncurkan Juni lalu dan ditempelkan pada roket seberat 2,2 ton itu akan menabrak Bulan pada pukul 07.31 waktu setempat. Namun, sebelum tabrakan, roket yang menempel L‐Cross akan dilepas. Setelah tabrakan L‐Cross diarahkan kembali ke Bumi membawa foto‐foto dampak tabrakan. "Ini akan menjadi peristiwa spektakuler," kata Manajer Proyek L‐Cross Dan Andrews. Hanya dalam waktu satu jam setelah tabrakan, para peneliti bisa segera membuktikan teori kandungan air di Bulan.
http://sains.kompas.com/read/xml/2009/10/09/09261648/roket.nasa.akan.ditabrakkan.ke.bulan
Komentar
:
Saya kurang setuju dengan adanya penelitian tersebut diatas. Menurut saya, untuk mengetahui apakah ada kandungan air di bulan bukan dengan cara menabrakannya dengan sebuah satelit. Apalagi kedahsyatan yang ditabrakan sekuat ledakan 1,5 ton bahan peledak TNT yang akan meninggalkan bekas lubang (kawah baru). Seperti yang bapak telah berikan contoh, saat bumi berputar pada porosnya, kemudian manusia membuat sebuah rumah, gedung, atau menggali mungkin tidak berpengaruh besar terhadap kelangsungan perputaran bumi. Namun jika dilakukan yang melibatkan orang banyak (setiap daerah membuat gedung, rumah, kawab yang besar) ini akan berpengaruh pada perputaran bumi. Itu contoh yang mungkin akan sedikit dirasakan dampaknya. Tapi jika kita kaitkan dengan apa yang akan terjadi pada bulan, saya tidak dapat membayangkan jika nantinya bulan berada pada keadaan “rusak” yaitu sudah tidak berputar pada rotasinya, cenderung lebih dekat ke bumi (yg menyebabkan air pasang) atau justru hilang.
11
2
Teknologi
dalam
Penanggulangan
Terorisme
RABU,
22
JULI
2009
Peranan teknologi dalam penangkalan dan pemberantasan terorisme telah disinggung oleh Makmur Keliat, pakar ilmu hubungan internasional, di harian ini, Selasa (21/7). Ada dua hal yang dapat digarisbawahi dari artikel tersebut. Pertama, apa yang dikutip dari Paul Bracken bahwa ”cara terbaik untuk mengalahkan teroris adalah dengan menembus sel‐selnya”. Yang kedua, ketidakmampuan dinas intelijen Indonesia mencegah kejutan strategis teroris, dalam hal ini dikaitkan dengan ketidakmampuan mendapatkan informasi, yang bisa jadi terkait dengan keterbatasan teknologi. Makmur menegaskan, teknologi—pada sisi lain—bukan segala‐galanya. AS yang memiliki teknologi canggih pun kewalahan menghadapi teroris. Itulah yang terjadi, dengan kecanggihan teknologi yang dimilikinya, upaya untuk menangkap Osama bin Laden sejauh ini tak membuahkan hasil dan pada masa lalu tidak kuasa mencegah serangan 11 September 2001. Terorisme juga pernah mengguncang negara maju seperti Inggris dan Spanyol. Satu hal yang sulit disangkal, pascaterjadinya serangan teroris, negara‐negara maju lalu menerapkan kebijakan dan sistem yang efektif sehingga, misalnya, setelah serangan 11 September tidak lagi terjadi serangan teror di AS, demikian pula di Inggris dan Spanyol. Ini berbeda dengan Indonesia, yang setelah terjadi bom Bali I masih ada bom Bali II, dan setelah Marriott I ada Marriott II, plus Kedubes Australia dan lainnya. Seperti disebut dalam situs BomDetection, melawan terorisme dibutuhkan perencanaan strategis, integrasi teknologi, pelatihan terstruktur, adanya kebijakan dan prosedur yang berkembang (mengikuti kebutuhan keamanan), juga strategi kolektif dengan badan‐badan pemerintah, kontraktor pertahanan, integrator sistem, dan tempat‐tempat (yang mungkin sasaran teror). BomDetection adalah sekadar contoh bisnis yang berkembang seiring dengan merebaknya aktivitas teror di berbagai penjuru dunia. Bergerak di bawah bendera AI (American Innovation), usaha ini menawarkan kemitraan untuk bermacam‐macam upaya penanggulangan terorisme. Keahlian yang ditawarkan meliputi penangkalan serangan kimia, biologi, radiologi, nuklir, dan bahan peledak (konvensional). Aneka
deteksi
dan
inspeksi
Sebagaimana disaksikan penonton TV, teknologi yang banyak dimanfaatkan sebagai sarana prevensi adalah teknologi kamera video, yang terus meningkat resolusinya. Resolusi yang lebih baik diharapkan bisa lebih memperjelas orang‐orang yang dicurigai. Dari tayangan TV Indonesia memang tampak ketajaman citra video masih kurang. Berikutnya, teknologi yang telah banyak digunakan adalah sistem inspeksi sinar‐X, baik untuk skrining maupun untuk imaging, apakah untuk
12
surat, paket, dan bahkan kargo. Satu perlengkapan lain yang semestinya semakin banyak dipasang adalah explosives detection chemistry (EDC) dan explosives trace detectors (ETD). Inilah alat yang sebenarnya semakin vital karena bahan peledak sejauh ini merupakan senjata pilihan bagi teroris. Tantangan bagi petugas keamanan bisa dikatakan ada di sini. Ini pula tantangan bagi badan atau perusahaan yang menawarkan jasa penanggulangan terorisme. Di satu sisi bahan peledaknya makin canggih, di sisi detektornya, demikian pula keahlian untuk mendeteksinya, memiliki keterbatasan. Penyedia jasa penanggulangan terorisme, dengan demikian, sangat tertantang untuk menciptakan alat deteksi yang mudah digunakan, bahkan oleh mereka yang sebelumnya tidak berpengalaman mendeteksi bahan peledak, sementara alat deteksi baru ini akan mampu mendeteksi bahan peledak jenis apa pun, tentunya termasuk jenis yang berdaya ledak tinggi, seperti C4, TNT, dan PETN. Sistem deteksi jejak bahan peledak kreasi AI yang dikenal dengan nama XD‐2i menggunakan ilmu kimia analitik khusus untuk mendeteksi bahan peledak. ETD bisa dengan cepat dan andal mendeteksi bahan peledak komersial, militer, dan buatan rumahan, seperti bahan peledak cair, serbuk hitam, nitroselulosa, bubuk senapan tanpa asap, ANFO, nitrat, nitro‐aromatik, bahan peledak plastik, peroksida, klorat, dan lainnya. Di
luar
alat
Seperti juga disinggung dosen filsafat politik Armada Riyanto, dalam tulisannya di harian ini kemarin, Erich From telah mengingatkan bahwa teror merupakan produk tindakan sistematis. Ada rancangan, kepastian metodologi, target, sistem perekrutan, pelatihan, organisasi, dan tentu ideologi. Karena itu pula, langkah untuk menghadapinya pun tidak bisa dengan langkah setengah‐setengah, apalagi asal‐asalan. Dengan pengalaman tragis beberapa kali di Tanah Air, tampak jelas bahwa selain alat/sarananya tidak memadai, konsepnya pun tampaknya perlu dirombak total. Di ujung depan, seperti dikemukakan Makmur Keliat, pastilah dibutuhkan penyegaran struktur dan kerja intelijen. Seperti dikemukakan pengamat militer F Djoko Poerwoko, saat ini di Indonesia hanya ada satu badan intelijen strategis, yakni Badan Intelijen Negara. Di Australia ada lima, yakni Office of National Assessments (ONA), Australian Secret Intelligence Service (ASIS), Australian Security Intelligence Organisation (ASIO), Defence Intelligence Organisation (DIO), dan Defense Signal Intelligence (DSI) (Angkasa, Edisi Koleksi, ”Menguak Tabir Operasi Intelijen dan Spionase”, 2009). Tentu Australia ingin menjalankan operasi intelijen secara tajam, spesifik. Negara yang dihadapkan pada tantangan intelijen akut seperti Indonesia jelas membutuhkan dukungan operasi dinas intelijen yang canggih. David Owen dalam bukunya, Hidden Secrets: A Complete History of Espionage, and the Technology
13
Used to Support It (2002), menjelaskan sejumlah istilah yang relevan dengan urusan kita hari‐hari ini, yakni HUMINT (human intelligence) untuk pengintaian manusia, SIGINT (signal intelligence) yang terkait penguraian pesan dan analisis trafik, ELINT (electronic intelligence) yang melibatkan sensor jarak jauh dan pengintaian satelit. Tidak kalah seru false intelligence, yang di dalamnya ada upaya‐upaya pengelabuan, misinformasi, dan agen ganda. Semua negara kini makin menempatkan intelijen sebagai prioritas, menyusun rencana agar intelijen lebih cerdas. AS melakukan ini karena setiap saat harus menghadapi lawan‐lawan baru yang dilengkapi senjata yang makin mengerikan, kemampuan komunikasi dan koordinasi makin maju dan andal. Semua itu membuat AS harus mengubah cara mengumpulkan dan menganalisis intelijen, dan menerjemahkannya dalam kebijakan. Ketika ada momentum bom di Ritz‐Carlton dan Marriott, bukan hanya AS yang harus melakukan langkah di atas. Ini juga saatnya bagi Indonesia meng‐overhaul dinas intelijennya, baik struktur, operasi, maupun teknologi yang diterapkannya.
http://sains.kompas.com/read/xml/2009/07/22/06121645/teknologi.dalam.penanggulangan.terorisme
Komentar
:
Pengeboman oleh teroris merupakan pemanfaatan IPTEK yang merugikan manusia, mereka mengetahui bagaimana cara kerja, dan membuat sebuah bom namun untuk melakukan terror yang merugikan banyak orang. Seperti diibaratkan penjahat selangkah lebih maju. Untuk itu sebagai aparat yang berwenang, hendaknya menguasai betul bagaimana cara mencegah tindakan teroris, bukan hanyan dengan tindakan reaktif (baru bekerja setelah terjadi pemboman) namun harus sensitive. Begitu mendapat berita/informasi dari badan intelegent mereka langsung bergerak dan memonitor langkah‐langkah yang mencurigakan. Saya yakin polisi dan badan intelegent Indonesia mampu melakukannya.
14
3
Uang
Palsu
Sebanyak
Rp
500
Juta
Itu
Mirip
Aslinya
JUMAT,
30
OKTOBER
2009
Jajaran Direktorat Polisi Air (Polair) Badan Pembinaan Keamanan (Babinkam) Polri, Jumat (30/10), menangkap tujuh pengedar dan pembuat uang palsu pecahan Rp 100.000 senilai Rp 163 juta. Kasubsi Idik Gakum Direktorat Polair Babinkam Polri Kompol I Made Suka Wijaya, Sik mengatakan, dari tangan para pelaku, polisi menyita uang palsu yang masih dalam bentuk lembaran senilai Rp 150 juta. Tertangkapnya ketujuh pelaku berawal ketika polisi mendapat informasi perdagangan uang palsu di atas kapal nelayan. "Setelah adanya informasi dari warga, dilakukan penangkapan," ujar I Made. Dalam penyergapan itu, polisi berhasil menangkap dua tersangka di atas kapal ikan KM Asnaria II di Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara. Kedua tersangka adalah SD dan SJ. Dari pengembangan, polisi kembali menangkap lima orang lainnya, Fir (23), Su (55), Sa (60), Jap (25), dan Ba (43). Kelimanya ditangkap di Plaza Dwima dan Plaza Cilandak Town Square. "Uang yang dicetak komplotan Lampung tersebut dibuat sangat rapih. Uang palsu yang diterawang, ada hologram dan tali air. Sepertinya pembuatan uang palsu ini dilakukan dengan mesin yang tintanya sangat bagus," ujarnya. Uang palsu yang sangat mirip dengan aslinya ini akan ditukarkan dengan uang asli. "Uang palsu sebesar Rp 30 juta ditukarkan dengan uang asli Rp 10 juta," ujar I made. Kepada para pengedar, uang palsu yang dicetak secara rumahan tersebut akan diputihkan. Pembuatan uang palsu berada di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. "Pemodal uang palsu, HW, saat ini sedang dperiksa," ujar I Made. Pemodal uang palsu tersebut mengaku baru sekali ini menjual palsu. Uang palsu yang dicetak sebanyak Rp 500 juta. http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/10/30/14373350/uang.palsu.sebanyak.rp.500.juta.itu.mirip.aslinya
Komentar
:
Teknologi dapat diibaratkan pisau bermata dua. Di satu sisi, teknologi membantu manusia dalam memudahkan pekerjaannya, namun disisi lain teknologi dapat pula dijadikan alat untuk berbuat kejahatan. Dalam artikel diatas, merupakan salah satu pemanfaatan teknologi yang merugikan orang lain.
15
Mereka membuat uang palsu yang kemudian di edarkan kepada masyarakat. Tentu saja kita merasa iba ketika uang tersebut jatuh di tangan orang yg tidak mampu. Mereka hanya memiliki uang seadanya, namun karena secara tidak sengaja mendapatkan uang palsu, mereka pun dapat dijatuhkan hukuman karena dapat dianggap sebagai pengedar uang palsu.
16
4
Soal
Nuklir,
Korea
Utara
Berbalik
Ancam
AS
SENIN,
2
NOVEMBER
2009
Korea Utara mendesak AS agar menerima tuntutannya untuk mengadakan perundingan langsung soal program nuklir negara komunis tersebut. Pyongyang mengancam tidak menghiraukan seruan AS terhadap proyek nuklirnya apabila Washington tidak menyetujui perundingan langsung. Ancaman yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Utara dan dimuat oleh media nasional ini tidak secara rinci disebutkan. Namun, ancaman itu dianggap sebagai ancaman pengembangan senjata nuklir Pyongyang. Pernyataan itu beredar saat juru runding nuklir nomor 2 Korea Utara, Ri Gun, menyelesaikan kunjungan ke AS untuk bertemu dengan kepala juru runding nuklir AS, Sung Kim, di tengah spekulasi media bahwa keduanya membahas negosiasi bilateral. Korea Utara menuntut dilangsungkan perundingan langsung dengan Washington sejak menggelar serangkaian uji coba rudal dan nuklir. Korea Utara juga telah keluar dari perundingan nuklir 6 pihak yang mencakup China, Jepang, kedua Korea, Rusia serta AS awal tahun ini. "Karena Korea Utara cukup terbuka untuk menjelaskan posisinya yang cenderung terbuka untuk mengikuti perundingan multilateral termasuk perundingan 6 pihak asalkan AS membuka perundingan langsung," jelas pernyataan dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri seperti dikutip oleh kantor berita resmi Pyongyang, KCNA. "Apabila AS tidak siap duduk di meja perundingan (dengan Pyongyang) maka Korea Utara akan menempuh keputusannya sendiri." AS telah bersedia untuk bernegosiasi secara langsung dengan Korea Utara dalam perundingan bilateral apabila Pyongyang melanjutkan perundingan perlucutan senjata 6 negara yang selama ini menemui kebuntuan. Sementara beberapa pejabat di Washington menjelaskan, belum ada keputusan yang diambil apakah akan ada perundingan langsung dengan Pyongyang. http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/11/02/16221630/soal.nuklir.korea.utara.berbalik.ancam.as.
Komentar
:
Hendaknya para Negara maju memikirkan bagaimana kelangsungan hidup bersama‐sama di bumi ini. Bukan dengan menunjukkan kekuatan masing‐masing. Dengan melakukan nuklir tersebut, korea dapat melakukan pembunuhan masal yang tidak sedikit
17
manusia dibumi akan menjadi korbanny. 5
Rusia
Sukses
Uji
Coba
Rudal
Antarbenua
SENIN,
2
NOVEMBER
200
Rusia berhasil meluncurkan sebuah rudal balistik antarbenua dari kapal selam bertenaga nuklir di Laut Barents, kata sejumlah kantor berita Rusia mengutip kementerian pertahanan, Minggu. Rudal itu ditembakkan dari kapal selam Bryansk dan hulu ledaknya menjangkau sasaran pada waktu yang tepat, kata kantor‐kantor berita itu, tanpa memberikan penjelasan terinci mengenai jenis rudal yang ditembakkan atau daya jangkaunya. Saluran televisi Vesti melaporkan, Minggu, bahwa Bryansk diperlengkapi dengan 16 rudal balistik kelas Sineva. Keberhasilan itu dicapai setelah Rusia mengalami serangkaian kegagalan memalukan dalam pengujian rudal generasi baru Bulava. Sebuah kapal selam gagal meluncurkan rudal itu dalam pengujian terakhir pada Oktober. http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/11/02/03162098/rusia.sukses.uji.coba.rudal.antarbenua
Komentar
:
Dengan adanya senjata rudal tersebut akan menjadi berbahaya jika suatu hari kelak, Rusia konflik dengan suatu Negara, akan memicu terjadinya perang antar Negara bahkan perang dunia kembali.
18