ABSTRAK Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki banyak suku di dalamnya. Untuk mempersatukan Indonesia perlu di dukung oleh masyarakat dan bukan hanya dilakukan oleh pemerintah saja, dengan demikian maka masyarakat harus memiliki wawasan nusantara dan memahami pengertian, hakikat, kedudukan, fungsi serta tujuan dari wawasan nusantara. Di era globalisasi ini, kita harus tetap teguh bersatu agar dapat bersaing dengan negara-negara lain di dunia, oleh karena itu kita harus mengimplementasikan nilai-nilai wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya. Wawasan Nusantara ialah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan serta letak geografis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk mencapai tujuan yaitu menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia sedangkan Hakikat wawasan nusantara adalah Keutuhan nusantara/nasional dan dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Dalam paradigma nasional kedudukan wawasan nusantara yaitu Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai landasan idil sedangkan UUD 1945 adalah landasan konstitusi negara yang berkedudukan sebagai landasan konstitusional. Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan Negara di pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa ataupun daerah. kehidupan sosial budaya adalah kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan budaya yang terdapat di dalam suatu masyarakat yang saling berinteraksi sehingga dapat mempengaruhi nilai - nilai sosial yang menjadi ciri masyarakatnya. Cara menujukkan bahwa kita berwawasan nusatara dalam kehidupan sosial adalah dengan menjaga, melindungi, mengembangkan, memanfaatkan, dan mendokumentasikan kebudayaan Indonesia.
1
Pengelolaan kekayaan budaya sebetulnya merupakan cara kita bagaimana budaya itu bisa kita pahami, kita lindungi dan lestarikan agar dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Hal ini terkait dengan citra, harkat, dan martabat bangsa. Ketika pengelolaan kekayaan budaya dikelola dengan baik, maka akan muncul suatu keterjaminan, kelestarian dan kekokohan akan budaya bangsa kita. Dalam menjaga dan melestarikan budaya yang ada dalam masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti bangga akan hasil karya bangsa Indonesia, melanjutkan cita-cita perjuangan para pahlawan yaitu dengan berpartisipasi dalam pembangunan serta belajar dengan tekun, menghargai hasil karya orang lain, menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, menghormati nama baik bangsa dan negara, mewakili negara dalam pertandingan tingkat internasional, menghormati lambang kebanggaan Negara, dan melindungi budaya Indonesia.
2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.500 pulau serta memiliki lebih dari 1.300 suku yang tersebar di kawasan nusantara. Dengan kekayaan tersebut, Indonesia memiliki kekuatan dan kelemahan. Kekuatan Indonesia terletak pada posisi dan keadaan geografis yang sangat strategis dan sangat kaya akan sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kebudayaan Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta nantinya mewariskan kepada generasi selanjutnya. Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, akan menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. selain itu, kelemahan Indonesia terletak dalam wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu kesatuan yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus memiliki wawasan nusantara untuk mengatasi kelemahan tersebut. Wawasan Nusantara ialah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan serta letak geografis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk mencapai tujuan yaitu menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang memiliki banyak perbedaan, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi dan hubungan dengan lingkungan sekitar. Maka dalam mewujudkan tujuan nasional banyak mengalami kendala. Contohnya tidak adanya kata sepakat antara perkataan dan perbuatan di antara para elit politik. Sehingga diharapkan Wawasan nusantara mampu menyatukan pandangan-pandangan yang berbeda dalam masyarakat dan memberikan solusi untuk mendasari Ketahanan Nasional suatu bangsa, sehingga tujuan nasional dapat diwujudkan.
3
Berdasarkan uraian di atas apapun pemikirannya untuk mewujudkan Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia perlu adanya kesamaan persepsi, kesamaan pandangan, dan kesamaan dalam implementasinya. Konsep Wawasan Nusantara memberikan solusi untuk menyamakan pandangan sehingga dapat mewujudkan Integrasi nasional seperti yang diharapkan bangsa Indonesia. Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan lainnya seperti kepentingan pribadi, suku, ras, agama atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh. Wawasan nusantara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan harus tercemin dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak. Seharusnya kita senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan. Dengan demikian, wawasan nusantara menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku di seluruh wilayah negara, sehingga menceminkan sikap dan perilaku paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi yang merupakan identitas atau jati diri bangsa Indonesia. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya, akan menciptakan sikap yang mengakui, menerima dan juga menghormati segala bentuk perbedaan atau ke Bhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia dari Sang Pencipta agar tercipta juga suasana yang aman, nyaman, tentram dan damai di Negara Indonesia.
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya ? 2. Bagaimana eksistensi kehidupan sosial budaya dalam era globalisasi ?
C. Tujuan 1. Mengetahui impementasi wasantara dalam kehidupan sosial budaya 2. Mengetahui eksistensi kehidupan social budaya dalam era globalisasi
4
BAB II PEMBAHASAN A. Wawasan Nusantara Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki banyak suku didalamnya. untuk mempersatukan Indonesia perlu di dukung oleh masyarakat dan bukan hanya dilakukan oleh pemerintah saja, oleh karena itu Masyarakat harus memiliki wawasan nusantara dan memahami pengertian, hakikat, kedudukan, fungsi serta tujuan dari wawasan nusantara.
1. Pengertian Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara terdiri dari dua kata yakni Wawasan dan Nusantara. “Wawas” dalam Bahasa jawa memiliki arti pandang, karena di tambahkan akhiran –an, maka memiliki arti pandangan atau cara pandang dan berdasarkan pengertian modern dan sudah dikenal luas oleh masyarakat, kata “nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia (Winarno, 2011: 143). Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa berarti pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Nusantara artinya kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera (Hindia dan Pasifik). Sehingga wawasan nusantara bisa diartikan sebagai cara pandang atau cara melihat kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua dan dua samudera.
a. Kamus Besar Bahasa Indonesia Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian wawasan nusantara adalah pandangan atau anggapan bahwa Nusantara adalah kepulauan yang merupakan suatu kesatuan, termasuk semua laut dan selatnya. b. Wikipedia Menurut Wikipedia pengertian wawasan nusantara adalah adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanaanya wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.
5
c. Tap MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN, Menurut Tap MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN wawasan nusantara diartikan sebagai ara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungan dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. d. Kel. Kerja LEMHANAS Menurut Kel. Kerja LEMHANAS (Lembaga Pertahanan Nasional) tahun 1999 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungan yang beragam dan bernilai startegis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. e. Prof. Dr. Wan Usman Pengertian wawasan nusantara menurut definisi prof. Dr. Wan Usman adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam. f. Samsul Wahidin Menurut Samsul Wahidin (2010: 46), wawasan nusantara adalah cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bersikap, bertindak, berpikir dan bertingkah laku bagi Bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi prosesproses psikologis, sosiokultural dalam arti yang luas dengan aspek-aspek asta grata. g. M. Panggabean M. Panggabean (1979: 349) mengemukakan definsi wawasan nusantara adalah doktrin politik bangsa Indonesia untuk mempertahankan kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia, yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 dengan memperhitungkan pengaruh geografi, ekonomi, demografi, teknologi dan kemungkinan strategik yang tersedia. Dengan perkataan lain, wawasan Nusantara adalah geopolitik Indonesia.
6
Nilai yang terkandung di dalam wawasan nusantara telah diintegrasikan didalam lima aspek secara intern yaitu kesatuan wilayah, kesatuan bangsa, kesatuan ekonomi, kesatuan budaya, dan kesatuan pertahanan sedangkan untuk ekstern nilai integrasi itu diusahakan dengan ikut mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. h. Sumarsono Sumarsono (2002: 82) menjelaskan bahwa wawasan nusantara adalah nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh wilayah negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi yang merupakan identitas atau jati diri Bangsa Indonesia. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Wawasan Nusantara ialah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan serta letak geografis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk mencapai tujuan yaitu menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Hakikat Wawasan Nusantara Hakikat wawasan nusantara adalah Keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Berarti setiap warga negara bangsa dan aparatur negara harus berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga negara.
3. Kedudukan Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang di yakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Wawasan Nusantara secara instrumental mendasari kehidupan nasional yang berdimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
7
Kedudukan wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan citacita bangsa. Dalam paradigma nasional, kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai berikut : a. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai landasan idil b. UUD 1945 adalah landasan konstitusi negara yang berkedudukan sebagai landasan konstitusional. c. Sebagai visi nasional yang berkedudukan sebagai landasan visional d. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional yang berkedudukan sebagai landasan konsepsional e. GBHN (garis-garis besar haluan negara) sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijakan dasar nasional yang berkedudukan sebagai landasan operasioal
4. Fungsi Wawasan Nusantara Terdapat berbagai fungsi wawasan nusantara baik secara umum, menurut pendapat para ahli dan pembagiannya. Fungsi wawasan nusantara antara lain sebagai berikut.
a. Fungsi Wawasan Nusantara Secara umum Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan Negara di pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. b. Fungsi Wawasan Nusantara Menurut Cristine S.T. Kansil, S.H., MH dkk yang mengutarakan pendapatnya dalam bukunya pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi antara lain sebagai berikut: 1) Membentuk dan membina persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia
8
2) Merupakan ajaran dasar nasional yang melandasi kebijakan dan strategi pembagunan nasional.
c. Fungsi Wawasan Nusantara dibedakan dalam beberapa pandangan antara lain sebagai berikut.. 1) Fungsi wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional adalah sebagai konsep dalam pembangunan, pertahanan keamanan dan kewilahayan 2) Fungsi wawasan nusantara sebagai pembangunan nasional adalah mencakup kesatuan politik, sosial dan ekonomi, sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan. 3) Fungsi wawasan nusantara sebagai pertahanan dan keamanan adalah pandangan geopolitik Indonesia sebagai satu kesatuan pada seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara. 4) Fungsi wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan adalah pembatasan negara untuk menghindari adanya sengketa antarnegara tetangga.
5. Tujuan Wawasan Nusantara Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa ataupun daerah. Nasionalisme yang tinggi di segala bidang kehidupan demi tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan Wawasan Nusantara.
9
B. Kehidupan Sosial Budaya Indonesia adalah salah satu bangsa yang terdapat di Asia. Kehidupan di Indonesia memiliki potensi alam dan kebudayaan yang sangat tinggi, sehingga Indonesia tidak hanya dikenal dalam hal budaya dan potensi alam saja melainkan juga dalam hal pola kehidupan semua masyarakatnya. Kebudayaan Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi selanjutnya. Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang lebih modern.
1. Pengertian Kehidupan Sosial Budaya Sosial budaya merupakan proses asimilasi yaitu proses perubahan budaya antara dua masyarakat atau lebih secara perlahan dan sama sekali perubahan budaya bisa terjadi hanya pada satu pihak saja atau pada kedua belah pihak. Beberapa banyak yang ditiru dan apa yang diambil dari kebudayaan pihak lain kedalam sendiri dan memang tidak diketahui unsur yang mana karena kontak itu terjadi secara komunal atau individual (Irwan Julianto. 2009 : 16) Secara umum budaya berasal dari bahasa Sanskerta yaitu Budhayah yang berakar dari kata budhi yang mempunyai arti akal ataupun budi. Budaya adalah cara atau pola hidup yang menyeluruh dan juga bersifat berkembang. a. W. J. S. Poerwadarminta Dalam kasus bahasa Indonesia miliknya, sosial dimaknai sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat. Sedangkan budaya berasal dari kata Sans atau Bodha yang bermakna pikiran dan akal budinya yang mengandung cinta, rasa dan karsa. Jadi dapat disimpulkan social budaya adalah segala hal yang diciptakan oleh manusia dengan pikiran dan budinya dalam kehidupan bermasyarakat. b. Adreas Eppink Menurut Adreas Eppink, sosial budaya atau kebudayaan adalah segala sesuatu atau tata nilai yang berlaku dalam sebuah masyarakat yang menjadi ciri khas dari masyarakat tersebut.
10
c. Burnett Menurut Burnett, kebudayaan adalah keseluruhan berupa keseniaan moral, adat, istiadat, hokum, pengetahuan, kepercayaan dan kemampuan olah piker dalam bentuk lain yang didapatkan seseorang sebagai anggota masyarakat dan keseluruhan bersifat kompleks Kehidupan sosial budaya adalah suatu hidup saling berinteraksi satu sama lain yang dilihat dari unsur - unsur kebudayaan yang ada. Sosial budaya dapat merupakan penyebab atau akibat faktor - faktor ekonomi desa/daerah sehingga menyebabkan minimnya nilai sosial seperti adat, pendidikan dan lembaga desa yang merupakan penghambat kemajuan desa kondisi sosial budaya dapat menjadi ciri sosial masyarakatnya. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dijelaskan bahwa kehidupan sosial budaya adalah kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan budaya yang terdapat di dalam suatu masyarakat yang saling berinteraksi sehingga dapat mempengaruhi nilai - nilai sosial yang menjadi ciri masyarakatnya.
2. Budaya Indonesia Kebudayaan Indonesia dapat didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan lokal yang telah ada sebelum bentuknya Indonesia pada tahun 1945. Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Istilah kebudayaan merupakan tejemahan dari istilah culture dari bahasa Inggris. Kata culture berasal dari bahasa latin colore yang berarti mengolah, mengerjakan, menunjuk pada pengolahan tanah, perawatan dan pengembangan tanaman dan ternak. Sementara itu, kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi. Kata buddhi berarti budi dan akal. Kamu besar Bahasa Indonesia mengartikan kebudayaan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budaya) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat – istiadat. Seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari kebudayaan beraneka ragam suku-suku di Indonesia merupakan bagian integral daripada kebudayaan Indonesia.
11
Walaupun kebudayaan Indonesia beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India, dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, yaitu Kutai sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi. Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan yang intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara (Sriwijaya). Selain itu, banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang datang dari daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka menetap dan menikahi penduduk lokal dan menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik. Kebudayaan seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada kebudayaan lokal modern di Indonesia seperti kebudayaan Jawa dan Betawi. Indonesia merupakan negara yang kaya akan alam dan budanyanya. Sebagai negara yang dilintasi oleh garis khatilistiwa Indonesia tidak hanya menawarkan pesona keindahan alamnya yang memang sudah terkenal ke berbagai penjuru dunia, Indonesia juga mempunyai keaneka ragaman budaya dari Sabang sampai Merauke. Indonesia sendiri tercatat sebagai saah satu negara paling kaya akan ragam budaya di dunia. Kebudayaan Indonesia yang telah mendunia seperti: 1) Wayang 2) Angklung 3) Keris 4) Tari Saman 5) Reog Ponorogo 6) Tari Kecak 7) Tari Barong dari Bali 8) Sendra Tari Ramayana 9) Tari Pendet 10) Batik, dll
12
3. Sistem Kepercayaan / Religi Di Indonesia terdiri dari enam agama, yaitu: Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan di dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya. Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa “tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya” dan “menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya”. Pemerintah secara resmi hanya mengakui lima agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, dan Budha. Dengan banyaknya agama atau aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Bukan berarti bahwa selalu terjadi penekanan terhadap agama lain. Namun hal ini mulai berkurang semenjak demokrasi di Indonesia mulai ditegakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan peranan penting di dalam hubungan antar kelompok maupun golongan. Program transmigrasi secara tidak langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur Indonesia. Tapi, satu hal yang sangat menonjol yaitu bahwa kebebasan sangat dijunjung tinggi dalam hal ini. Semuanya hidup secara damai. Inilah yang membuat bangsa Indonesia terkenal dengan keanekaragamannya.
4. Ekonomi Dan Mata Pencaharian Tidak dapat dipastikan secara keseluruhan apakah Indonesia mengadaptasi sistem ekonomi kapitalis secara keseluruhan atau tidak pada masa orde lama. Namun, berdasarkan beberapa pasal yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan dalam beberapa pasal dalam Undang-Undang dapat disimpulkan bahwa Indonesia menggunakan sistem perpajakan dengan nilai pajak yang cukup tinggi, dan pemerintah masih ikut campur tangan ke dalam beberapa kegiatan produksi yang berpengaruh bagi masyarakat banyak dan yang mungkin mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi negara. Ini menandakan bahwa Indonesia tidak seutuhnya mengadaptasi sistem ekonomi kapitalis, namun juga memadukannya dengan prinsip-prinsip dari dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila.
13
Berdasarkan beberapa sumber, Indonesia pernah menggunakan sistem ekonomi uang dan sewa tanah serta perpajakan, dimulai sejak kedatangan Inggris ke Indonesia pada awal abad ke-19 dengan Raffles sebagai gubernur jenderalnya. Oleh itu, Indonesia hanya perlu mengadaptasi dan memperbaiki sistem yang sudah ada. Sistem ekonomi Indonesia juga didukung dengan diluncurkannya Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) yang menjadi mata uang pertama Republik Indonesia, selanjutnya berganti menjadi Rupiah. Ekonomi Indonesia mengalami kemunduran pada akhir tahun 1990-an akibat krisis ekonomi yang melanda sebagian besar Asia pada saat itu. Ekonominya kini telah lumayan stabil saat ini. Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar di luar Jawa, termasuk minyak mentah, gas alam, timah, tembaga, dan emas. Indonesia pengekspor gas alam terbesar kedua di dunia, meski akhir-akhir ini ia telah mula menjadi pengimpor bersih minyak mentah. Hasil pertanian yang utama termasuk beras, teh, kopi, rempah-rempah, dan karet. Rekan perdagangan terbesar Indonesia yaitu Jepang, Amerika Serikat dan negara-negara jirannya yaitu Malaysia, Singapura dan Australia. Meski kaya akan sumber daya alam dan manusia, Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar disebabkan oleh korupsi yang merajalela dalam pemerintahan. Berbicara mengenai mata pencaharian, umumnya mata pencaharian masyarakat Indonesia saat ini bergelut di bidang kesenian, hukum, kedokteran, militer, dagang, pariwisata, pasar modal, dan lain-lain. Tetapi dengan banyaknya mata pencaharian tersebut bukan berarti bahwa bangsa Indonesia telah terlepas dari pengangguran dan kemiskinan. Masih banyak masyarakt Indonesia yang berada di dalam lingkaran pengangguran dan di bawah garis kemiskinan. 5. Bahasa Dan Kesenian Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan bahasa persatuan Republik Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36 dan tersirat dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Bahasa ini diresmikan pada tahun 1945, tepat pada masa kemerdekaan bangsa Indonesia. Meski demikian, tidak banyak dari penduduk Indonesia yang menggunakannya sebagai bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari karena masyarakat lebih suka menggunakan bahasa daerahnya.
14
Bahasa Indonesia sendiri adalah sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa resmi Republik Indonesia tapi telah mengalami banyak perubahan dan penyempurnaan. Bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Secara sosiologis, bisa dikatakan bahwa bahasa Indonesia baru diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya. Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruanperguruan di Indonesia. Sementara itu, jenis kesenian di Indonesia dapat dikategorikan dalam beberapa klasifikasi seperti: seni tari, seni music, seni bela diri, seni busana, dan banyak lagi. Kebanyakan kesenian tersebut dipengaruhi oleh beberapa kebudayaan. Tari Jawa dan Bali yang terkenal berisi aspek-aspek kebudayaan dan mitologi Hindu. Di bidang busana warisan budaya yang terkenal di seluruh dunia adalah kerajinan batik. Seni bela diri yang unik juga berasal dari wilayah Indonesia. Seni bela diri ini kadang-kadang ditampilkan pada acara-acara pertunjukkan yang biasanya diikuti dengan musik tradisional Indonesia berupa gamelan dan seni musik tradisional lainnya sesuai dengan daerah asalnya. Dan juga seni musik di Indonesia, baik tradisional maupun modern sangat banyak terbentang dari Sabang hingga Merauke salah satu contohnya adalah musik dangdut.
15
C. Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Kehidupan Sosial Budaya Wawasan nusantara dalam bidang sosial budaya merupakan wawasan nusatara yang mengamati atau mempelajari segala sesuatu mengenai masyarakat atau kepentingan umum yang menggunakan pola pikir dengan mengandung cinta, rasa, dan karsa (budi, perasaan, dan kehendak). Sesuai dengan sifatnya, kebudayaan merupakan warisan yang bersifat memaksa bagi masyarakat yang bersangkutan. Artinya setiap generasi yang lahir dari suatu masyarakat dengan serta merta mewarisi norma-norma budaya dari generasi sebelumnya. Proses sosial dalam upaya menjaga persatuan nasional sangat membutuhkan kesamaan persepsi atau kesatuan cara pandang diantara segenap masyarakat tentang eksistensi budaya yang sangat beragam namun memiliki semangat untuk membina kehidupan bersama secara harmonis. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya, akan menciptakan sikap yang mengakui, menerima dan juga
menghormati segala bentuk perbedaan atau
keBhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Sang Pencipta agar tercipta juga suasana yang aman dan nyaman di negara Indonesia ini. Cara menujukkan bahwa kita berwawasan nusatara dalam kehidupan sosial budaya : 1. Menjaga Budaya Indonesia Menjaga budaya Indonesia tidak hanya di lakukan oleh pemerintah, namun perlu peran aktif dari seluruh masyarakat Indonesia. Cara untuk mejaga budaya Indonesia adalah sebagai berikut : a. Perlindungan : merawat, memelihara asset budaya agar tidak punah dan rusak disebabkan oleh manusia dan alam. b. Pengembangan : melaksanakan penelitian, kajian laporan, pendalaman teori kebudayaan dan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung dalam penelitian. c. Pemanfaatan : melaksanakan kegiatan pengemasan produk, bimbingan dan penyuluhan, kegiatan festival dan penyebaran informasi. d. Pendokumentasian : melaksanakan kegiatan pembuatan laporan berupa narasi yang dilengkapi dengan foto dan audio visual.
16
Pengelolaan kekayaan budaya sebetulnya merupakan cara kita bagaimana budaya itu bisa kita pahami, kita lindungi dan lestarikan agar dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Hal ini terkait dengan citra, harkat, dan martabat bangsa. Ketika pengelolaan kekayaan budaya dikelola dengan baik, maka akan muncul suatu keterjaminan, kelestarian dan kekokohan akan budaya bangsa kita. Dalam kehidupan saat ini kita sudah menjaga budaya Indonesia yaitu pada saat memasuki kehidupan sebagai pelajar dan pada saat hari raya, kita di sekolah selalu menjaga kebudayaan dengan ikut melakukan kegiatan contohnya di bali dalam hari raya galungan kita membuat penjor, kegiatan ini dilakukan setiap menjelang hari raya galungan, demikian pula di daerah lain. 2. Bangga Akan Hasil Karya Bangsa Indonesia Sebagai generasi penerus bangsa Indonesia, kita harus melanjutkan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang meraih kemerdekaan. Sebagal anak Indonesia, kita juga patut bangga karena memiliki keragaman suku bangsa dan budaya serta sumber daya alam yang melimpah. Rasa bangga sebagai anak Indonesia dapat dilakukan dengan cara: 1) Melanjutkan cita-cita perjuangan para pahlawan, dengan berpartisipasi dalam pembangunan yaitu belajar tekun. 2) Menghargai hasil karya orang lain, misalnya bangga memakai produksi dalam negeri. 3) Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. 4) Menghormati nama baik bangsa dan negara. 5) Mewakili negara dalam pertandingan tingkat internasional. 6) Menghormati lambang kebanggaan Negara misalnya hormat bendera dengan hikmat, menyanyikan lagu kebangsaan dengan penuh semangat. Sebagai siswa kita pastinya sudah melakukan kegiatan tersebut, karena dalam setiap hari senin di tiap sekolah kami selalu mengikuti upacara bendera dengan maksud agar kita bangga akan kemerdekaan dari bangsa Indonesia serta menghargai dan menghormati para pahlawan yang rela berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
17
3. Melindungi Budaya Indonesia Dalam menjaga dan melestarikan budaya yang ada dalam masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal diantaranya adalah : 1) Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktekkannya dalam kehidupan kita. 2) Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan, misalnya : a) Mengikuti kompetisi tentang kebudayaan, misalnya tari tradisi atau teater daerah. b) Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisional pada acara ataupun kegiatan tertentu, seperti pada saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan republik Indonesia, mengadakan pementasan ketoprak yang berbau perjuangan ,dan lain-lain. 3) Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaaan itu tidak musnah dan tetap bertahan. 4) Mencintai budaya sendiri tanpa merendakhan dan mencela budaya orang lain. 5) Mempraktekkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari hari, misalnya budaya berbahasa. 6) Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki. Melindungi budaya Indonesia pastinya harus dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Contoh nyata dari kita dalam melindungi budaya Indonesia adalah dalam setiap kegiatan dalam dunia pembelajaran selalu menggunakan Bahasa Indonesia, itu merupakan contoh kecil bahwa kita ikut melindungi Bahasa Indonesia. Selain itu juga dalam kegiatan keagamaan kita menggunakan alat musik yang merupakan kebudayaan dari bangsa Indonesia.
18
D. Eksistensi Kehidupan Sosial Budaya Dalam Era Globalisasi Masalah budaya tradisional Indonesia yang dianggap telah dicuri oleh negara lain merupakan wacana yang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini. Pengakuan budaya tradisional asli Indonesia oleh negara lain tersebut menimbulkan amarah rakyat Indonesia yang tidak rela budaya mereka diakui sebagai milik negara lain. Namun permasalahan itu seharusnya menjadi renungan bagi setiap individu, sejauh mana usaha menjaga dan melestarikan budaya tersebut agar tetap kokoh berdiri di tanah air ini? Atau memang sengaja mengabaikan budaya tradisi sendiri sehingga kecolongan oleh bangsa lain dan berceloteh ketika musuh datang? Perkembangan di era globalisasi merupakan barometer semakin kompleks kehidupan manusia saat ini. Pengaruh globalisasi tersebut memang membawa banyak keuntungan; tejalin komunikasi antarbangsa dan terbentuknya peluang kegiatan antarnegara dalam cakupan luas. Akan tetapi dibalik profit itu semua ada ancaman yang menjadi tantangan besar bagi setiap bangsa sebagai pelakunya. Seharusnya kemajuan tersebut harus disertai dengan sikap bijaksana agar memberikan dampak positif terhadap eksistensi jati diri bangsa supaya tetap lestari. Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke memiliki kemajemukan suku dan budaya tradisi sebagai ciri khas daerah masing-masing. Keanekaragaman budaya tradisi tersebut menjadi kebanggaan masyarakat dan menjadi nilai jual bagi pelancong yang berkunjung ke Indonesia. Seiring kemajuan peradaban manusia saat ini, ancaman globalisasi terhadap eksisitensi jati diri bangsa dibidang budaya tersebut tercermin dari semakin terkikisnya budaya lokal. Budaya lokal atau budaya tradisi seolah-olah tergantikan oleh budaya global, khususnya budaya luar disegala aspek kehidupan masyarakat Indonesia; generasi muda saat ini lebih gandrung pada konser-konser lagu pop dibandingkan dengan minikmati pertunjukkan tarian atau pementasan wayang. Realita kehidupan generasi muda saat ini sebagai produk modernisme semakin kurang tertarik terhadap hal-hal yang berbau tradisi. Segala sesuatu yang berkaitan dengan budaya tradisi dianggap kuno, ketinggalan zaman dan hanya milik generasi sebelumnya saja. Pada hakikatnya budaya tradisi sebagai produk asli para leluhur terkandung banyak nilai-nilai luhur pembentuk jati diri bangsa.
19
Nilai luhur yang terdapat dalam pementasan wayang adalah dalam pertunjukkan seni budaya pewayangan baik wayang kulit ataupun wayang golek didalamnya terdapat makna dan pesan spiritual yang dijelaskan melalui simbol-simbol pewayangan baik yang ada dibentuk wayang tersebut secara khusus maupun yang ada pada panggung pementasan umumnya. Jika nilai-nilai filosofis luhur yang terkandung dalam sebuah hasil budaya tradisi hilang dan tidak lagi dimengerti oleh generasi muda, maka mereka hanya akan memiliki nilai-nilai universal yang belum tentu bermanfaat dan tentunya akan mengikis nilai luhur jati diri bangsa Indonesia secara perlahan-lahan. Namun, Problematik yang sedang dihadapi saat ini adalah usaha pemeliharaan dan pelestarian budaya tradisional sampai sekarang belum mampu mencapai hasil maksimal seiring merabahnya budaya modern dari luar. Pentingnya menjaga kelestarian budaya tradisi merupakan pekerjaan rumah yang harus dibenahi kembali. Pengakuan negara lain atas budaya asli Indonesia sebelumnya merupakan renungan bagi masyarakat untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan dalam negeri sendiri. Sikap tersebut bukan semata-mata menutup kemungkinan atau membatasi generasi muda saat ini untuk mengetahui dan mempelajari budaya luar, tetapi lebih menekankan mencintai budaya asli dan ikut serta melestarikannya. Kenyataan dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan upaya-upaya pelestarian budaya tradisi di era globalisasi saat ini memang menemukan banyak kendala. Kendala tersebut dapat dianalisis dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang menjadi penghambat adalah sikap nasionalisme individu untuk lebih mencintai budaya asli Indonesia yang masih rendah, terkadang pola hidup individualisme menjadi faktor penyebab minimnya kesadaran untuk memiliki sesuatu secara bersama-sama dan komperhensif. Faktor eksternal yang menjadi penghambat dalam upaya pelestarian budaya tradisi tersebut adalah kurangnya sosialisasi dan mediasi baik itu dari pihak yang bertanggung jawab menangani masalah tersebut maupun media sebagai sarana public relations yang menjembatani informasi kepada masyarakat. Selain itu, peran masyaralat juga cukup penting untuk mengajarkan pada generasi muda agar memiliki keahlian untuk melestarikan budaya yang dimilikinya. Namun, realisasi di lapangan hal tersebut tidak terlaksana sehingga generasi muda tidak peduli dengan eksistensi budayanya sendiri. Sebagai contoh Generasi muda mungkin tidak mengetahui lagu-lagu dan tarian dari daerah mereka sendiri tetapi mereka bisa dengan mudahnya menarikan tarian modern atau balet dan menyanyikan lagu-lagu anak sekarang.
20
Usaha untuk menjaga kelestarian budaya tradisi dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah pementasan-pementasan seni budaya tradisional di berbagai pusat kebudayaan atau tempat umum yang dilakukan secara berkesinambungan. Secara sfesifik dapat dilakukan dengan cara: 1. Upaya untuk mempelajari kebudayaan tradisi oleh setiap individu. 2. Mengkaji nilai-nilai yang terkandung dalam budaya tradisi. 3. Menambah wawasan dengan cara mempelajari budaya dari daerah lain. 4. Menanamkan nilai kepada generasi muda agar bangga dengan budaya tradisi nusantara. 5. Membuat wadah atau lembaga untuk menyalurkan bakat dan kreatifitas generasi muda dalam hal kebudayaan. Upaya pelestarian itu akan berkesinambungan apabila didukung oleh berbagai pihak termasuk pemerintah dan adanya sosialisasi dari berbagai media massa baik regional maupun nasional. Implikasinya baik secara cepat atau lambat budaya tradisional kembali populer dan menjadi identitas bangsa Indonesia di dunia Internasional. Wacana pentingnya menjaga dan melestarikan budaya tradisi akan terwujud jika telah muncul kesadaran setiap individu untuk berkomitmen ikut serta sebagai aktor yang memainkan peran sebagai pecinta dan pemerhati budaya lokal atau budaya tradisi itu sendiri.
21
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pada saat ini kita harus mengimplementasikan Wawasan nusantara dalam bidang sosial budaya dan cara untuk menujukkan bahwa kita berwawasan nusatara dalam kehidupan sosial budaya adalah dengan menjaga budaya Indonesia, bangga akan hasil karya bangsa Indonesia dan melindungi budaya Indonesia. Dalam kehidupan saat ini kita sudah menjaga budaya Indonesia yaitu pada saat memasuki kehidupan sebagai pelajar yakni pada saat hari raya, kita di sekolah selalu menjaga kebudayaan dengan ikut melakukan kegiatan contohnya di bali dalam hari raya galungan kita membuat penjor, kegiatan ini dilakukan setiap menjelang hari raya galungan, demikian pula di daerah lain. Selain itu sebagai generasi penerus bangsa Indonesia, kita harus melanjutkan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang meraih kemerdekaan.
B. Saran Kebudayaan Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi selanjutnya. Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Sebagai mahasiswa, kita harus bisa mengupayakan untuk menjadikan bangsa dan masyarakat Indonesia ini untuk selalu cinta tanah air dan tidak melupakan kebudayaannya begitu saja . Padahal sesungguhnya Budaya indonesia sendiri yang kita miliki ini dapat menjadikan kita lebih bernilai dibandingkan bangsa lain .
22
DAFTAR PUSTAKA Abdulkarim, Aim. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan: Membangun Warga Negara yang Demokratis. Bandung: PT Grafindo Media Pratama. Alfandi, Widoyo. (2002). Reformasi Indonesia: Bahasan dari Sudut Pandang Geografi Politik dan Geopolitik. Yogyakarta: Gadjah Mada University. Heri Herdiawanto dan Jumanta Hamdayama, 2010, Cerdas, Kritis dan Aktif Berwarganegara, Jakarta: Erlangga. Hidayat, I. Mardiyono, Hidayat I.(1983). Geopolitik, Teori dan Strategi Politik dalam Hubungannya dengan Manusia, Ruang dan Sumber Daya Alam. Surabaya: Usaha Nasional. Halaman 85-86. Horton Paul B., Chester LH. 1992. Sosiologi (diterjemahkan oleh Aminuddin Ram). Jakarta: Erlangga. Irwan Julianto, 2009. Peranakan Tionghoa Indonesia Sebuah Perjalanan Budaya . Jakarta : Intisari. Halaman 16. Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi . Jakarta : PT. Rineka Cipta. Halaman 203. Myrda. 1990. Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid10 . Jakarta : PT. Cipta Adi Pustaka. Halaman 180. Sunardi, R.M. (2004). Pembinaan Ketahanan Bangsa dalam Rangka Memperkokoh Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta: Kuaternita Adidarma. Halaman 179-180. Suradinata,Ermaya. (2005). Hukum Dasar Geopolitik dan Geostrategi dalam Kerangka Keutuhan NKRI. Jakarta: Suara Bebas. Halaman 12-14. Wiranatha, A.B I Gede. 2002. Antropologi Budaya . Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. halaman 68.
23