THE SUN Vol. 1(3) Desember 2014
THE EFFECT OF PLAYING THERAPEUTIC PUPPET AT INVASIVE ACTION RESPONSE IN TODDLER IN THE PUBLIC HEALTH CENTER IN PROPPO DISTRICT OF PAMEKASAN Riskinanda Mukarram1, Gita Marini2, Eni Sumarliyah3 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya1,2,3 Abstract Invasive response actions will lead to feelings of children admitted to hospital the feel unsafe and uncomfortable, it is to encourage children to use coping mechanisms to handle stress while at the toddler age who still has the limitations in coping mechanisms to address the issues and events that are pressing, If the child is not able to handle the stress, it can develop into a crisis. Effective media in an attempt to overcome the coping mechanisms of action or response that indicates invasive maladaptive response in children during hospitalization is to playing therapeutic puppet. The purpose of this study was to determine the effect of playing therapeutic puppets on the response of invasive at toddler. The research design used in this study was pre-experimental Design One Group Pre-Post Test Design. The samples were examined as many as 17 children in the toddler age in the public health center in Proppo district of Pamekasan, that used the technique of Sampling Saturated with data analysis the Wilcoxon signed rank test. The results obtained prior to playing therapeutic puppet showed 17 child responds maladaptive and after playing therapeutic puppet showed an adaptive response by 15 respondents (88%), and maladaptive responses by 2 respondents (12%). The analysis shows that ρ = 0.000 <α = 0.05 means that there are significant therapeutic hand puppet play therapy against invasive response in toddler in the public health center in Proppo district of Pamekasan. It could conclude that effect of playing therapeutic puppet on the response of invasive at toddler age. Nurses made an important intervention to the toddler in principle to minimize stressors, prevent feelings of loss, minimize the fear and pain of the injury, and maximize hospital care through playing therapeutic puppets. Keywords: Playing Therapeutic Puppets, Invasive Response, Toddler PENDAHULUAN Sakit dan dirawat di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan krisis utama pada anak usia toddler karena dapat menimbulkan stress yang diakibatkan perubahan pada status kesehatan maupun lingkungan dalam kebiasaan sehariharinya. Stress hospitalisasi akan menimbulkan perasaan anak yang dirawat di Rumah Sakit merasa tidak aman dan tidak nyaman, hal ini memacu anak untuk menggunakan mekanisme koping dalam menangani stress, sedangkan pada anak usia toddler masih mempunyai keterbatasan dalam mekanisme koping untuk mengatasi masalah maupun kejadian-kejadian yang bersifat menekan
(Nursalam, 2005). Apabila anak tidak mampu menangani stress maka dapat berkembang menjadi krisis. Dampaknya adalah anak menangis, takut, agresif, sering bertanya kehilangan kontrol, bingung, menolak makan atau minum obat, menolak tindakan invasif yang diberikan perawat sehingga memperlambat proses penyembuhan anak (Supartini, 2004). Menurut Mc Chelty dan Kozak 2012 mengatakan hampir empat juta anak di dunia dalam 1 tahun mengalami hospitalisasi. Sedangkan di Indonesia prevalensi stress pada anak akibat hospitalisasi di rumah sakit dilakukan hasil dari salah satu penelitian Badan RSD 1
THE SUN Vol. 1(3) Desember 2014
apa yang terjadi kepada mereka dan anak dapat merasa aman, santai, tersenyum bermain, dan belajar (Achiles, 2006). Fakta bahwa di Puskesmas Proppo Kabupaten Pamekasan tidak pernah dilakukan bermain terapeutik boneka tangan. Diharapkan dengan diberi bermain terapeutik boneka tangan terhadap respon tindakan invasif pada anak usia toddler dapat meningkat sehingga anak tidak meng-alami stress hospitalisasi. Namun pengaruh bermain terapeutik boneka tangan terhadap respon tindakan invasif pada anak usia toddler di Puskesmas Proppo Kabupaten Pamekasan belum diketahui dengan jelas. Permainan yang terapeutik didasari oleh pandangan bahwa bermain bagi anak merupakan aktivitas yang sehat, akan memberikan rasa senang dan membantu anak dalam mengembangkan kreatifitas melalui pengalaman bermain yang tepat. Sehingga kelangsungan tumbuh kembang anak dapat berlangsung selama perawatan, memung-kinkan juga dapat menggali dan mengeks-presikan perasaan dan pikiran anak, meng-alihkan perasaan nyeri dan relaksasi (Supartini, 2004). Dengan tujuan penelitian Mempelajari pengaruh bermain terapeutik boneka tangan terhadap respon tindakan invasif pada anak usia toddler. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Bermain Terapeutik Boneka Tangan Terhadap Respon Tindakan Invasif Pada Anak Usia Toddler Di Puskesmas Proppo Kabupaten Pamekasan”.
Kepanjen dengan 20 responden, skor tertinggi dari tingkat stress klien yang dirawat di BRSD Kepanjen ruang A dan D adalah 83,3%, tingkat stress terendah adalah 52,1% hasil tersebut dikategorikan berat dengan tingkat stress klien anak-anak adalah 67,25% (Sukoco, 2002). Menurut penelitian yang dilakukan di instalasi rawat inap Badan RSUD Dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang, dengan jumlah responden 68 didapatkan hasil 42 orang (61,8%) menyatakan mengalami stress selama dirawat di rumah sakit, sedangkan 26 orang (32,8%) menyatakan tidak mengalami stress. Rawat inap atau hospitalisasi pada klien anak dapat menyebabkan stress dan respon maladaptif pada semua tingkatan usia. hal ini berpengaruh pada proses penyembuhan dan menurunnya respon imun. Adanya penurunan sistem imun inilah yang akan berakibat pada penghambatan proses penyembuhan. Hal tersebut menyebabkan waktu perawatan yang lebih lama, bahkan akan mempercepat terjadinya komplikasi selama perawatan (Nursalam, 2005). Media yang efektif dalam upaya untuk mengatasi koping atau respon maladaptif anak saat di hospitalisasi adalah dengan bermain. Oleh karena itu pemberian aktifitas bermain pada anak di rumah sakit memberikan nilai terapeutik yang akan sangat berperan dalam pelepasan ketegangan pada anak (Wong, 2003). Dalam kondisi sakit dan anak dirawat di rumah sakit aktifitas bermain tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Salah satu jenis permainan yang dapat dilakukan di rumah sakit adalah bermain peran melalui media boneka tangan. Boneka tangan dapat menjadi terapi dalam pelaksanaan perawatan di rumah sakit juga sebagai mediator, dengan potensi mencapai dan memberikan peluang meng-ekspresikan perasaan anak juga untuk meng-ajak anak dalam dunia fantasi dan imaji-nasinya. Boneka dapat membantu untuk mengidentifikasi rasa takut dan kesalahpahaman dalam mengajari anak tentang
METODE PENELITIAN Desain Penelitian ini menggunakan preexperimental desain, dengan pendekatan one group pre-test-post test design, Dalam desain ini perlakuan dikenakan pada suatu kelompok unit percobaan tertentu, kemudian diadakan pengukuran terhadap dependent variable. Sampel 17 anak usia todler yang dirawat inap di Puskesmas Proppo Kabupaten Pamekasan dengan menggunakan tekhnik Sampling Jenuh dan dilakukan uji analisa data dengan 2
THE SUN Vol. 1(3) Desember 2014
menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test yang merupakan uji komparasi pada satu sampel.
ini disebabkan respon anak usia toddler yang sesuai dengan tahapannya. Pada respon perilaku anak usia toddler terhadap stress akibat injury fisik (tindakan invasif) terdapat tiga tahap meliputi, tahap protes, tahap putus asa, dan tahap pengingkaran (denial). Tahap protes, ditujukan anak dengan menangis kuat, menjerit, memanggil orang tua dan bahkan tidak jarang menolak perhatian yang diberikan orang lain. Tahap selanjutnya yaitu tahap putus asa, perilaku yang ditunjukkan biasanya menangis yang sudah mulai berkurang, keaktifan yang mulai menurun, sedih, dan bahkan ditunjukkan dengan menurunnya minat untuk bermain dan makan. Tahap terakhir adalah tahap pengingkaran (denial), Dalam tahap ini perilaku yang ditunjukkan adalah mulai menerima perpisahan, membina hubungan secara dangkal, dan anak mulai menyukai lingkungannya.
HASIL Berdasarkan tabel 1 di atas, menunjukan bahwa sebelum dilakukan bermain terapeutik boneka tangan terhadap respon tindakan invasif pada anak usia toddler di Puskesmas Proppo Kabupaten Pamekasan semua responden menunjukkan respon maladaptif yaitu sebanyak 17 orang atau 100% dan sesudah di lakukan bermain terapeutik boneka tangan terhadap respon tindakan invasif pada anak usia toddler di Puskesmas Proppo Kabupaten Pamekasan sebagian besar menunjukkan respon adaptif yaitu sebanyak 15 orang atau 88% dan respon maladaptif sebanyak 2 orang atau 12%. Berdasarkan uji statistik dengan uji wilcoxon didapatkan nilai signifikan (1tailed) sebesar 0,000. Dengan demikian H¹ di terima dan Hº ditolak. Kesimpulan yang di ambil dari penelitian adalah ada pengaruh bermain terapeutik boneka tangan terhadap respon tindakan invasif pada anak usia toddler di Puskesmas Proppo Kabupaten Pamekasan.
KESIMPULAN Tingkat respon tindakan invasif pada anak usia toddler sebelum dilakukan bermain terapeutik boneka tangan menunjukkan bahwa 100% anak usia toddler berespon Maladaptif dan sesudah dilakukan bermain terapeutik boneka tangan menunjukkan bahwa 88% anak usia toddler berespon Adaptif dan 12% berespon maladaptif di Puskesmas Proppo Kabupaten Pamekasan. Hasil analisa menggunakan uji wilcoxon dengan taraf signifikan 0.05 adalah ρ:0.000 berarti Ho ditolak, H1 diterima yang artinya ada pengaruh bermain terapeutik boneka tangan terhadap respon tindakan invasif pada anak usia toddler di Puskesmas Proppo Kabupaten Pamekasan
Tabel 1. Tabulasi silang pengaruh bermain terapeutik boneka tangan terhadap respon tindakan invasif pada anak usia toddler sebelum dan sesudah dilakukan bermain terapeutik boneka tangan di Puskesmas Proppo Kabupaten Pamekasan bulan September 2014. Sebelum Sesudah Test Test n % n % Adaptif 0 0 15 88 Maladaptif 17 100 2 12 Jumlah 17 100 17 100 ρ =0.000 < α = 0,05 Wilcoxon Signed Rank Test Tingkat Respon
SARAN Saran bagi institusi kesehatan diharapkan dapat menambah informasi mengenai manfaat bermain terapeutik boneka tangan terhadap tindakan invasif pada anak usia toddler dan dapat menerapkan bermain terapeutik boneka tangan terhadap tindakan invasif pada anak usia toddler sebagai terapi penurunan respon
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 15 anak menunjukkan respon adaptif dan 2 anak masih menunjukkan respon maladaptif terhadap tindakan invasif. Hal 3
THE SUN Vol. 1(3) Desember 2014
http://www.pdfcoke.com//HOSPITALI SASI-PADA-ANAK.html Extrada, Erik 2013. Respon Anak Usia Toddler Terhadap Hospitalisasi Di Paviliun A dan DRS Citra Bangsa Kota palembang Tahun 2013. Diakses 5 Agustus 2014. http://Solusiskripsikeperawatan.blog spot.com.html Gunarti, W.Dkk 2010. Pengertian Media Boneka. Diakses 5 Agustus 2014, http://aaps10.blogspot.com/2012/10/ media-boneka-tangan.html Hincliff, 2004. Kamus Keperawatan, Edisi 17. EGC, Jakarta Hourlock, E 2004. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. ECG, Jakarta Hourlock, E 2005. Psikologi Perkembangan, Jilid 2. ECG, Jakarta Jones, derek llewelin 2010. Panduan Terlengkap Tentang Kesehatan Kebidanan Dan Kandungan. Delaprasta, Jakarta Kayoe, 2008. Boneka Tangan Profesi. Diakses 5 Agustus 2014. http://www.mainankayu.com Kenneth Lyen, Tan Hock Lim, Louisa Zhang, 2003. Alih bahasa indrijati pudjilestari, 2005. Apa Yang Ingin Anda Ketahui Tentang Merawat Bayi Tahun Pertama, Cetakan ketiga. PT Ikrar mandiri,Jakarta Nelson, 2002. Ilmu Kesehatan Anak, vol 2, Edisi 15. EGC, Jakarta Notoatmodio, Soekidjo 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rhineka Cipta, Jakarta Nursalam, 2003. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan; pedoman skripsi, tesis, dan instrumen penelitian keperawatan, Edisi 1. Salemba Medika, Jakarta Nursalam, Dkk 2005. Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak. Salemba Medika, Jakarta Nursalam, 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
maladaptif anak saat dilakukan tindakan invasive. DAFTAR PUSTAKA Abdoerachman MH. dkk. (Staf pengajar ilmu kesehatan anak FKUI 1985), Buku Kuliah Kesehatan Anak, Jilid 1. Info Medika, Jakarta (2008), Bab 53, hal 150-157. Admin, 2010. Manfaat Terapi Permainan Bagi Anak-Belajar Psikologi. Diakses 5 Agustus 2014, http://belajarpsikologi.com/manfaatterapi-permainan-bagi-anak.html Adriana, Dian 2011. Tumbuh Kembang Dan Terapi Bermain Pada Anak. Salemba Medika, Jakarta Alimul, Aziz.H, 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I, Edisi Pertama. Salemba Medika, Jakarta Alimul, Aziz.H, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia 1. Salemba Medika, Jakarta Alimul, Aziz.H, 2010. Metode Penelitian Kesehatan : Paradikma Kuantitatif, Edisi Pertama.Health Books Publishing, Surabaya Anneh aira, 2012, Boneka Tangan, Boneka Tangan Untuk Mendidik. Diakses 5 Agustus 2014,http://www.anneahira.com/bon eka-tangan.html Arifitanto, 2008. Pemberian Cairan Infus Intravena. Diakses 5 Agustus 2014,http://www.pdfcoke.com.html Arisanty Henny, 2004. Skripsi pengaruh bermain pada anak usia 1-3 tahun terhadap penurunan reaksi hospitalisasi di RSUD Labuang Baji Makassar. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universits Hasanuddin Makassar. Makkassar. Doegnes, 1998. Rencana Asuhan Keperawatan,Editor Monika Ester Dan Yasmin Asmi. Jakarta : ECG Hourlock, E (2005). Psikologi Perkembangan Jilit 1. ECG, Jakarta Dony Novianto, Feni Melatih Findy Rahman 2009. Hospitalisasi Pada Anak. Diakses 5 Agustus 2014, 4
THE SUN Vol. 1(3) Desember 2014
Wong, D.L 2003. Buku Ajar Keperawatan Pediatric, Vol.1. EGC, Jakarta
Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Edisi 2. Salemba Medika, Jakarta Ocieta, Nurul 2010. Pengertian Boneka. Diakses 5 Agustus 2014, http://www.inipuNyaaNyuee.com/art icle/pengertian-boneka.html Priharjo, Robert 2005. Teknik Dasar Pemberian Obat. EGC, Jakarta Priska, P 2009. Gambaran Tingkat Nyeri Pasien Selama Dilakukan Pemasangan Infus Di Ruang Rawat Inap Dahlia Rumahsakit Mitra Keluarga Bekasi. Diakses 5 Agustus 2014,http://www.upnvjac.ac.id.html Sacharin, Rosa 2006 . Prinsip - Prinsip Keperawatan Pediatric. EGC, Jakarta Soetjoningsih, 1995. Tumbuh kembang anak. EGC, Jakarta Supartini, Yupi 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. EGC, Jakarta Sukoco, B.N 2002. Tingkat Kecemasan Klienyang Diopname lebih Dari Satu minggu Di Ruang (A Dan D) RSD Kepanjen. Diakses 5 Agustus 2014, http://www.IndonesiaDLN.muhamm adiyah.html Sujono Sukarmin, Riadi 2009.Asuhan Keperawatan Pada Anak. Graha Ilmu, Jakarta Sumijatun, 2010. Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Pemberian obat melalui injeksi. Jakarta : ProHealth 2010. Thompson, 2003. Thompson's Pediatric Nursing: An tntroductory Text. Saunders Company, USA Weisten, S.M 2001. Buku Saku Terapi Intravena, Edisi Kedua. EGC, Jakarta Wong, D.L (1996) 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. alih bahasa Monica Ester, S.Kp.(2003). EGC, Jakarta, hal 181. Wong, D.L and Whaley, 2000. Nursing Care Of Infants And Children, 5th ed. Mosby Year Book,St. Louis Missouri 5