Arsitektur Kebudayaan India Dan Asia Tenggara.docx

  • Uploaded by: dhani
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Arsitektur Kebudayaan India Dan Asia Tenggara.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,362
  • Pages: 13
Arsitektur dalam Kebudayaan India dan Asia Tenggara

India Merupakan kawasan dimana Hinduisme dan Budhisme berasal. Jika menilik kebudayaan India lebih jauh, maka kebudayaan India bukanlah seperti Negara yang dikenal sekarang ini, melainkan seluruh wilayah Jazirah (semenanjung besar) yang wilayahnya mencakup perbatasan di sebelah Barat (Laut Arabia) dan sebelah Timur (Teluk Benggala). Menurut beberapa pendapat para Ahli sejarah

kebudayaan,

diperkirakan

bahwa

kebudayaan tertua di India ada di Lembah sungai Indus (+2500 – 1500 SM) yang dipengaruhi oleh kebudayaan Sumer dari Mesopotamia. Kebudayaan Lembah Indus dapat terbongkar

ketika

para

Ahli

menemukan

peninggalan-peninggalan di Harapa dan di Mohenyo-daro, 700 km dari Harapa. Beberapa Ahli berpendapat bahwa Kota Mohenyodaro dan kota-kota lainnya bukan berasal dari abad 25 – 15 SM tetapi lebih kuno lagi yaitu 50 – 40 SM, hal tersebut berdasarkan penggalian-penggalian baru yang sudah di temukan, oleh karena itu jika ada pengaruh di bidang Seni maka bukanlah dari Mesopotamia ke Lembah Indus, melainkan sebailknya. Meskipun demikian antara kedua pendapat yang berselisih ±25 abad lamanya, pada akhirnya ada persesuaian pendapat, bahwasannya kebudayaan Lembah Indus sudah berkembang sebelum terjadinya migrasi bangsa Aria (kulit putih) yang mendesak bangsa Dravida (pribumi).

1

Hal terpenting dari kota purba Mahenyo-daro (kota mati yang terletak ±400 mill dari Karachi di Pakistan) dalam sudut pandang sejarah Arsitektur adalah betapa lengkapnya pembangunan di kota itu. Penataan kota tersebut membagi daerah perumahan dengan blok-blok, jaringan jalan yang lurus & lebar pada jalan utama dan tidak begitu lebar pada daerah perumahan,

sehingga

selalu

diteduhi

oleh

pepohonan dan bangunan di kanan-kirinya, hal tersebut karena penyesuaian dengan iklim setempat yang sangat panas. Bangunan rumah rata-rata bertingkat 3 dengan bahan utamanya adalah bata, karena kayu dan batu sukar didapatkan dan banguna tersebut tidak terdapat banyak jendela, tetapi cahaya dan udara dapat masuk melalui halaman dalam (inner court). Bagian-bagian kota dilengkai dengan persediaan air bersih melalui pipa-pipa dan pembuangan air kotor melalui saluran bawah tanah. Kota tersebut dilengkapi dengan gedung-gedung dan pemandian umum (menggunakan gipsium dan bittumen yang tahan air), pasar, pertokoan dan sebagainya.

Kota Mohenyo-daro

Anehnya kota tersebut belum ditemukan Istana maupun Kuil-kuil (temple), meskipun sudah dilakukan penggalian sampai tahun 1965, walaupun sudah ada indikasi bahwa kepercayaan mereka ialah pemujaan Dewa-dewa yang menjlema menjadi lembu (sapi), monyet, macan, dan sebagainya.

2

Kebudayaan India lebih mengacu pada peranan Keagamaan dari pada Kekuasaan, hal tersebut berbanding terbalik dengan Mesir purba dan dinasti China, tetapi pada abadabad selanjutnya kebudayaan arsitektur India sudah diperkaya oleh dinasti-dinasti yang ada. Jadi yang terpenting dari segi Agama yaitu : 1. Agama Hindu yang diperkirakan perpaduan antara kepercayaan bangsa Dravida (Pribumi) yang percaya Inkarnasi dengan bangsa Aria (kulit putih) yang memodifikasi prinsip-prinsip yang abstrak. Perpaduan ini tercetus dalam buku Rig-Veda yang disempurnakan pada permulaan tahun masehi dengan terciptanya kedewaan Trimutri (Brahma, Wisnu, dan Siwa). 2. Agama Budha mereformasi dengan mengajarkan mencapai

bahwa

nirwana

untuk

tidak

perlu

melalui perantara seperti agama Hindu (Kasta Brahmana) tetapi dengan hasil penyempurnaan jiwa diri sendiri. Dari segi Arsitektur dapat tercermin bahwa yang dibangun bukanlah kuil melainkan tempat bertapa (shrines) dan biara. Agama Budha mulai berkurang pengaruhnya pada abad ke 7, tetapi berkembang dan meluas ke daerah Birma

(Myanmar),

Srilangka

dan

kawasan

Asia

lainnya.

3. Agama Jain diciptakan oleh Mahavira yang kurang lebih sezaman dengan agama Budha. Mahavira sendiri ialah seorang Brahmana, dalam kepercayaan yang diajarkannya bahwa untuk hidup kembali manusia tidak diperbolehkan membunuh makhluk hidup lainnya. Kuil Jain hamper sama dengan kuil Hindu tetapi lebih rumit dan ramai dengan hiasan.

3

4. Agama Islam telah mengembangkan gaya kebudayaannya dalam roda sejarah kebudayaan India dan telah membawa India menjadi sebuah Negara ketika Pakistan dan di susul oleh Bangladesh yang mendirikan Negara sendiri.

Karya bangunan-bangunan yang digolongkan sebagai wakil dari kebudayaan dengan latar belakang Agama tersebut umumnya didirikan setelah abad Masehi, terutama dengan perhatian yang dipusatkan pada bangunan yang erat hubunganya dengan keagamaan atau monumen kenegaraan (istana, gerbang peringatan, dll).

Kuil-kuil Hindu dapat digolongkan dalam 3 yang batasan cirinya tidak begitu jelas, yaitu : tipe India utara (100 M – Sekarang), tipe India tengah (1000-1300) atau biasa disebut Kaluki yang berdasarkan dynasti raja yang memerintah sampai tahun 750 M, dan tipe India selatan/Dravida = Pribumi (625-1750 M). Denah kuil terdiri

dengan

dari sebuah ruang

diselenggarakan, ruang ini sebanding

suci sebagai inti

dengan

bernama “garbha

Indonesia-Hindu (Pendopo). Pada tipe

griha”

yang

India Utara Shikaranya sangat dominan

atapnya

diberi

dibandingkan India Selatan. Seluruh

mahkota

yang

kompleks

tarian ruang

dan dalam

bangunan

music

kebudayaan

suci

biasanya

melancip (Shikra)

berdenah persegi (Vimana). Di India

di semua tipe kuil.

utara, ruangan tersebut merupakan

Ruang itu di dahului oleh balairung

tempat/bangunan yang dipuja, sehingga

(mandapa), dimana upacara-upacara

eksteriornya disesuaikan dengan

4

maksud-maksud

1. Stambha, tiang-tiang

itu. Di India selatan,

monumental (besar)

Vimana merupakan

yang

balairung

ditulis dengan dalil-

yang

dibawahnya

dapat dimasuki oleh

dalil

keagamaan.

siapapun yang ingin

Diatasnya

beribadah, di dalam

mahkota

kompleks tersebut

dengan

terdapat

taman-

binatang (singa-singa

taman suci yang dikelilingi oleh pagar

lingga) dan terdapat

denan hiasan “gopuran” (gapura). Tipe

juga cakra (roda hukum), dari

India selatan inilah yang diperkirakan

situlah lambang Negara India

mempengaruhi gaya arsitektur candi

berasal.

terdapat tiang bentuk

dalam kebudayaan Indonesia-Hindu.

2. Stupa, yang paling terkenal ada di Sanchi dan di bangun ±100 tahun SM. Kompleks stupa tersebut Monumen-monumen

agama

dilengkapi

Budha kebanyakan terdapat di India

dengan

gerbang

(Torana) di keempat penjuru dan

Barat laut dimana bekas dari kerajaan

gerbang ini terdapat juga di China

dinasti Baktria. Bangunan terpenting

(poi-lou) dan Jepang (torii).

yang ada di sana ialah tempat bersamadi, biara-biara, tempat berkumpul (tsyaita)

3. Tsyaita

dari stupa-stupa, menurut beberapa ahli

bangunan tersebut masih ada di

barat, gaya tersebut dipengaruhi oleh kebudayaan

Yunani

dan

(Assmbly-halls),

daerah Karli (±78 tahun SM) yang

Persia.

merupakan aula pertemuan.

Beberapa contoh bangunan penting :

5

4. Biara-biara kebanyakan berada di daerah Barat laut Pakistan dan di Afganistan dengan bentuk tidak jelas yang hanya tersisa pondasinya. Biara yang paling terkenal ada di daerah Nalanda, Bengal yang dibangun abad ke 7.

Kebudayaan

Jain

mencapai

puncak

kemegahaanya sekitar tahun 100-1300. Dari segi konstruksi tidak ada yang luar biasa karena meniru cara-cara agama Hindu. Salah satu monumen arsitektur yang terkenal adalah kuilkuil di Mount Abu, Rayasthan, kuil Dilwara dan Ranpur (abad XV). Setelah peradaban Lembah sungai Indus (±5000-1500 SM) maka banyak sekali peradaban luar yang membantu pembentukan kebudayaan India, diantaranya Persia, Roma-Yunani dan Sassanid. Kebudayaan Portugis dan perancis tidak begitu mendalam dibandingkan dengan Inggris yang sudah lama menanamkan kebudayaan barat dimasa kolonialismenya. Beberapa dinasti-dinasti terpenting di kebudayaan India : a. Dinasti Mauri (±300 SM), Asoka merupakan raja yang terkenal dengan menerima agama Budha sebagai agama resmi. Dinasti tersebut banyak dipengaruhi oleh bangsa PersiaSassamid. b. Dinasti Gandhara (±200 SM), merupakan penganut agama Budha yang dipengaruhi kebudayaan bangsa Roma-Yunani karena pengaruh hubungan dagang. c. Dinasti Angara (selatan) dan Sunga (tengah) (±185 SM), merupakan penganut agama Hindu dengan pengaruh kebudayaan luar paling sedikit.

6

d. Kerajaan Kushna (utara), Peshawar merupakan ibukata kerajaan Kushna dengan pengaruh kebudayaan bangsa Alexandria, Syiria dan China. e. Kerajaa Gupta (abad IV-VI M), kerajaan tersebut meluaskan pengaruhnya (India) ke wilayah Asia lainnya seperti Srilanka, Birma (Myanmar), Kamboja, Indonesia

dan

Thailand.

f. Kerajaan-kerajaan di India selatan : 1. Dinasti Chola (abad X-XIII) 2. Dinasti Hoysala pada zama yang sama dengan Chola tetapi berpusat di Mysone. 3. Dinasti Wijayanagar (abad XIII-XIV) 4. Dinasti Naya di Madura (abad XVII-XVIII) Sementara itu di India Utara-barat daya merupakan dinasti raja-raja muslim yang mulai memegang peranan. Agama Budha yang meluas ke Utara bentuknya berubah dan sudah banyak dipengaruhi agama Hindu dan

kepercayaan

pribumi

asli.

Pengaruhnya meluas ke pegunungan Himalaya



China,

Tibet

dan

sebagainya yang dinamakan Budha Mahayana, sekte ini sampai ke Annam, Burma, Thailand yang melalui China terlebih dahulu. Mahayana mempunyai tradisi bahwa setidaknya seseorang harus masuk biara sekali dalam hidupnya dan di Tibet timbul bentukan lammasime. Di Negara tersebut penjelmaan arsitekturnya kaya akan bangunan biara atau bersamedi yang dihiasi dengan pagoda-pagoda.

7

Agama Budha yang meluas ke tenggara dan selatan

disebut

gelombang

juga

Hinayana.

Pelajaran Hinayana lebih murni dan ajarannya lebih sederhana

dari

Mahayana..

pada

Gelombang

hinayana juga meluas ke Srilangka, Kamboja dan Indonesia. Perkembangan agama

Budha

selalu

berdampingan

dengan

perkembangan

agama

Hindu terutama syiwa-istis. Maka dari di Indonesia itu sukar sekali melihat adanya pemisah antara kedua kepercayaan itu, sehingga timbul Dwi Tunggal Budha-Syiwa. Di samping biara-biara, candi-candi termasuk karya arsitektur agama Budha Monumen dari kebudayaan India di Srilangka, dapat diungkap berdasarkan piagam-piagam kuno dalam bahasa pali yang disusun pada abad ke V Masehi. Agama Budha masuk ke Srilangka ketika zaman raja Dewanampiya Tissa (abad ke 3) dan mendirikan kerajaan Singgli. Atas nama raja tersebut maka di kota Tissamaharama terdapat stupa yang tidak mempunyai puncak yang diperkirakan belum selesai. Antara abad ke IV-VII Masehi, Anuradhapura adalah ibukota kerajaan tersebut yang terdapat candi, stupa dan biara-biara. Sampai abad ke XIII, ibukota dipindahkan ke polonaruwa dimana raja Parakrama Bahu telah membangun candi Budha raksas, Stupa Wata, dan beberapa biara.

8

Ketika Birma purba dibawah Dinasti Pagan denga Pegu sebagai ibukotanya (abad VII-X Masehi) merupakan sebuah Negara yang pegaruh India-nya masih sedikit. Baru pada abad ke XI dibawah raja Anwrata, agama Budha diakui sebagai agama resmi dan perkembangan budaya ini sampai pada tahun 1284 Masehi ketika Invasi dari China dan Mongolia yang berhasil berkuasa dan memasukan unsur-unsur budaya China sampai abad ke XVIII dengan ibukotanya yang disebut Ava. Pada tahun 1783, Ava ditinggalkan sebagai ibukota ketika dynasti Alompia berkuasa dan membangun ibukota baru yang bernama Amarapura. Dynasti ini berkuasa sampai abad ke XIX, dan setelah berperang dengan Inggris (1824-1888) akhirnya terpaksa menyerah, namun pada tahun 1857 Mandalay dibangun sebagai ibukota Burma yang terjajah. Pendinggalan Arsitektur terpenting. a. Zaman Pagan: Kota pagan memiliki ±1300 candi yang dibangun antara abad ke X-XI. b. Zaman Ava Candi naga dan beberapa biara antara lain Pagoda Thatbinin yang

merupakan

kombinasi

biara dan stupa setinggi 66 m dibangun pada 1091 Masehi. Gaya biara dan pagoda Birma lebih dekat ke gaya China dengan ujung atapnya yang melengkung ke atas dam diramaikan dengan banyaknya hiasan yang sangat lancip/meruncing ke atas.

9

Kebudayaan India yang berkembang di Muang Thai tidak begitu berbeda layaknya Birma. Kerajaan Muang Thai atau Siam yang dikenal sekarang, dahulunya merupakan Negara yang terpecah-pecah milik Dynasti Mon Khmer dari Kamboja. Baru pada abad ke XIII, bangsa Thai dibawah pimpinan raja Ramathibodi 1 memerdekakan diri dan mendirikan ibukota Ayudhia. Negara ini sering berkonflik dengan Birma bahkan menjadi daerah fasal dari dinasti Birma sampai tahun 1767. Pada tahun tersebut pula seorang jendral yang bernama Paya Tak melepaskan Siam sebagai Negara bawahan Birma dan mendirikan dinasti kerajaan baru (yang masih berlangsung sampai sekarang) dan mendirikan ibukota baru (Bangkok). Peninggalan-peninggalan penting terdapat di bekas ibukota Ayudhia dan di daerah lain seperti Chieng Mai, Sawankalah dan Lopburi yang kebanyakan dalam bentuk biara dan Stupa (Pagoda). Bahan bangunan yang dipakai biasanya batu alam, sedangkan biara dan istana menggunakan kayu yang diukir. Dari segi gaya, arsitektur Muang Thai sangat dekat dengan Birma dan Kamboja, bisa dikatakan perpaduan antara kebudayaan yang banyak dipengaruhi oleh China dan Mon Khmer India. Berdasarkan hipotesa para ahli sejarah tertentu, pada awal tahun masehi, Negara Kamboja (Khmer) dimasuki unsur-unsur yang membawa agama Hindu-Syiwa yang berasal dari Mo-tie (Sumatera). Selama 700 tahun, bangsa Khmer merupakan bawahan dari kerajaan China.

10

Dari abad ke IX, raja Jayawarman dari Jawa menyatukan bagian negara yang terpecahpecah itu dengan membangun istana dan kota di Angkor (Angkor Tom) secara lengkap. Pada zaman Indrawarman (abad IX-X), pembangunan Angkor Tom diteruska dan dilengkapi dengan candi-candi, menara dan dinding kota, pekerjaan ini baru selesai ketika Suryawarman memegang tampuk pimpinan 1112-1152. Dan ia seorang pemuja wisnu sehingga mendirikan Angkor Vat di dalam komplek Angkor Tom. Dengan demikian maka di kompleks Angkor Tom

terdapat

candi-candi

yang diperuntukan ke Budha, Syiwa

dan

kepercayaan berdampingan

Wisnu. yang

Dua berdiri

sehingga

menghasilkan ukiran yang memadukan cerita Ramayana dan Mahabrata yang terdapat dalam satu bangunan. Seakan-akan pengaruh kebudayaan antara Kamboja dengan Muang Thai di permulaan tahun 1300-1863 menjadi satu keluarga dan bersifat timbal balik. Sehingga tahun 1867 Phnom Penh dijadikan ibukota. Negara-negara lain yang dikenal sekarang sebagai Vietnam dan Laos, dahulunya pada masa India purba berkembang ke Asia Tenggara yang merupakan termasuk daerah dalam satu negara yang telah ulas secara singkat di atas, kecuali yang dulunya bekas kerajaan Champa (sekarang daeran Annam). Kerajaan Champa ini pernah memiliki kebudayaan yang menjadi saingan Khmer, tetapi yang sifatnya hamper bersama dengan kebudayaan Khmer.

11

Sedikit tentang pengaruh kebudayaan India yang dikenal sekarang sebagai negara Filipina, Singapura dan Malaysia. Keupaulan Filipina yang jumlahnya ribuan dengan penduduk yang masing-masing merupakan kelompok etnis dengan arsitektur perumahannya yang tidak jauh berbeda dengan bentuk dasar rumah tradisional di Indonesia. Bahkan pada abad ke 20 ini, dapat ditemukan suku-suku yang masih terasing di hutan dan gua, dikarenakan letaknya secara geofrafis tidak mejadi perhatian langsung bagi penyebar kebudayaan India purba (Hindu, Budha,

dan

Islam)

maka

pengaruh

kebudayaannya tidak berakar kokoh dan mendalam seperti halnya di Indonesia. Jika ada maka pengaruhnya tersebar secara tidak langsung, seperti terjalinnya hubungan antara Filipina selatan dengan kerajaan Majapahit di abad XIV Masehi. Pengaruh kebudayaan di Filipina lebih besar kearah bangsa Aria (kulit putih) yaitu kebudayaan barat (Spanyol) sejak abad ke XVI Masehi dan diteruskan dengan pengaruh secara politis oleh Amerika Serikat sampai pada seperempat abad ke 20 ini.

Tetapi

pada

abad

pertengahan,

kebudayaan dan tradisi India sempat membekas lebih mendalam di negara tersebut.

Dengan

demikian

monumen

arsitektur kebudayaan di India tidak begitu dikenal jika dibandingkan dengan pengaruh dari Spanyol.

12

Wilayah kebudayaan

Malaysia

Barat

pada

merupakan

Zaman negara

pra yang

serumpun dengan Indonesia, seperti halnya antara Kamboja dan Thailand. Pada abad ke X Masehi, semenanjung Malaya tercatat sebagai wilayah dari kerajaan Sriwijaya, kemudian pada abad ke XIII Masehi berada dibawah kerajaan Majapahit. Wilayah

semenanjung

Malaya

tidak

sampai

berkembang menjadi pusat kebudayaan, walaupun pernah diduduki oleh kedua kerajaan tersebut, maka peninggalan di sana kalaupun ada maka bukan dibawa langsung oleh penyebar kebudayaan India.

Demikian pula dengan perkembangan kebudayaan India di Singapura, yang di akibatkan hubungan yang dimulai pada abad XIX, ketika pendatang dari daratan India dan China mulai bermukim terlebih dahulu bersama penduduk pribumi suku melayu. Perana yang lebih besar dari kebudayaan Malaysia adalah dari kebudayaan Islam yaitu pada kejayaan kerajaan Malaka di abad ke XV, sedangkan di Singapura merupakan kebudayaan yang lebih muda lagi dengan perpaduan dari kebudayaan China, India dan Melayu. Dalam rangkaian kehidupan kebudayaan India Purba (Hindu dan Budha),

Indonesia

memiliki

beberapa

peninggalan dari segi sejarah arsitektur yang terkenal mulai dari masa kejayaan kerajaan Kutai, Tarumanagara, Sriwijaya, Mataram, Singosari dan Majapahit.

13

Related Documents


More Documents from "Nuni"