Aplikasi_kromatografi_permeasi_gel_kpg.docx

  • Uploaded by: Ayoe SaRie
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Aplikasi_kromatografi_permeasi_gel_kpg.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,315
  • Pages: 5
Aplikasi Kromatografi Permeasi Gel (KPG) 1 . P E M U R N I A N B A K T E R I

E N Z I M

L O K A L

L I P A S E

D A R I

D A N APLIKASINYA DALAM REAKSI

ESTERIFIKASI Permurnian AHF (Antihemophilic Factor (Human))bahan pmbentuk konsetratKoate-DVI(obat penelitian ini

anti

hemofilia

produksi

MERCK)D a l a m

dilakukan pemurnian enzim lipase

dan

d i u j i aktivitasnya serta ditentukan karakternya. Enzim lipase yang didapat selanjutnyadiaplikasikan untuk mengkatalisis reaksi esterifikasi asam laurat dengan alkohol.Perlakuan enzim selanjutnya adalah pemurnian berdasarkan ukuran dengan kolomkromatografi permeasi gel menggunakan sephadex G-100 sebagai fase diam. Sampel diteteskan pada bagian atas kolom gel sephadex G-100 yang berfungsis e b a g a i f a s e d i a m d a n l a r u t a n b u f f e r f o s f a t p H 8 y a n g b e r f u n g s i s e b a g a i f a s e gerak. Sampel enzim yang memiliki bobot molekul lebih besar dari pori-pori gelakan melewati ruang antar pori-pori sehingga akan lebih dahulu keluar dari kolomsebaliknya yang berbobot molekul lebih kecil akan masuk ke dalam pori-porimatriks sehingga akan keluar lebih lambat. Setelah proses kolom berlangsung, eluen ditampung pada wadah sebesar 15 ml. Eluen yang telah ditampung pada w a d a h kem udi an diukur kadar protein dan aktivi tas enzimn ya. Fra ksi y a n g memberikan aktivitas tinggi dikumpulkan dan dikarakterisasi serta ditentukanaktivitas esterifikasinya. GPC sering digunakan untuk menentukan berat relatif molekul polimer sampel tindakan bentuk

apa

serta yan g

f u n g s i sebagai

distribusi

benar-benar ditetapkan

molecular

w e i g h t s . GPC

a d a l a h molekular volumed a n olehintrinsik

kelekatan.Jika

dibandingkan standar yangdigunakan, data ini relatif dapat digunakan untuk

menentukan

bobot

molekular dalam

akurasi

±

5%.Polystyrenestandar dengan PDI kurang dari 1,2 biasanya digunakan untuk menyesuaikan dengan GPC. Sayangnya, polystyrene cenderungmenjadi sangat linear polimer dan karena itu sebagai standar itu hanya berguna

untuk membandingkan ke Polimer lainnya yang dikenal relatif linear dan ukuranyang sama. 2.P e n e n t u a n

Massa

Molekul

rata-rata

dengan

Alat

mengukur

massa

K r o m a t o g r a f i Permeasi Gel (KGP). Teknik

yang

paling

umum

digunakan

untuk

molekulrata-rata dari distribusinya adalah dengan alat Kromatof : Permeasi gel. Cara inia d a l a h c a r a r e l a t i v e y a n g m e m e r l u k a n k a l i b r a s i d e n g a n m e n g g u n a k a n s u a t u polimer standar yang diketahui massa molekulnya dan memiliki distribusi massamolekul yang sempit. Prinsip Juri teknik ini adalah dengan menyuntikkan : larutan sampel dalams y s t e m kromatografi dan dielusikan dengan pelarut yang baik bagi p o l i m e r tersebut. Pada saat sampel terelusi pada kolom de ngan. partikel yang berpori,rantai polimer terpisahkan sesuai dengan ukurannya. Kareria rintangan sterik yang dimilikinya, molekul yang lebih besar akan tertahan dan tidak memasuki pori, hama pelarut saja yang dapat berpenetrasi ke dalam seluruh volume kolom. Semakin besar ukuran partikel semakin kecil fraksi volume p o r i y a n g dilalunya dan semakin cepat molekul itu terelusi dari kolom. Aliran zat terelusidianalisis oleh detektor yang mampu mendeteksi konsentrasi atau jumlah dari polimer yang melaluinya pada suatu selang waktu. Dalam kebanyakan sistemdigunakan detektor indeks bias yang mengukur perubahan indeks bias dari zat terelusi yang melalui detektor. 3.Sintesis, Karakterisasi kopolimer, Kopolimerisasi, Stiren, Poli(3-hidroksibutirat) Polimer

sintetik

misalnya

polistiren

telah

banyak

diproduksi,

umumnyad i g u n a k a n u n t u k m a t e r i a l p e m b u n g k u s . T i d a k s e p e r t i polimer

alam,

didekomposisi

polimer s i n t e t i k oleh

ini

mikroorganisme

tidak yang

dapat ada

d i lingkungan sehingga menimbulkan permasalahan bagi lingkungan. Pembuatankopolimer dari polimer sintetik dengan polimer alam merupakan salah satu carauntuk mengatasi masalah tersebut. Pada penelitian kali ini, kopolimer blok telah dibuat melalui kopolimerisasi

antara monomer stirena dan poli(3-hidroksibutirat)d e n g a n m e n g g u n a k a n b e n z o i l p e r o k s i d a s e b a g a i i n i s i a t o r . H u b u n g a n a n t a r a struktur dan sifat-sifat kopolimer hasil sintesis dianalisis menggunakan GPC (GelPermeation Chromatography). 4.Kromatografi gel cukup berguna untuk mendapatkan informasi

awalt e n t a n g

diketahui,

terutama

cuplikan

yang

cuplikan

belum

y a n g mengandung

p o l i m e r . G a m b a r 8 0 a d a l a h c o n t o h p e m i s a h a n a w a l d a r i suatu perekat. Disini bagian utama cuplikan adalah polimer PVA yanglarut karena adanya surfaktan. Kedua surfaktan itu dapat dipisahkan dankemudian dikarakterisasi dengan spectrometer inframerah. 5.Analisa

bobot

molekul

alginate

dengan

permeasi gelSalah satu kaakterisasi polisakarida adalah b o b o t bobot

molekul

metode

yang menunjukkan kualitas

molekul. Dalam

polisakarida

kromatografi

penelitian

ini,

a l g i n a t ditentukan dengan metode

kromatografi permeasi gel. Hasilanalisa boboy molekuln a t r i u m a l g i n a t yang

diisolasi

dari

sargasum

polycystum

adalah

120704

d a n 183880 g/mol. Dari sargasum crassifolium 120704 dan 188231 g/mol sedangkandari Sargassum plagiophylium 119300 dan 194951 g/mol. Berdasarkan data bobotm o l e k u l n a t r i u m a l g i a n a t e y a n g d i s o l a s i d a r i j e n i s S a r g a s s u m p l a g i o p h y l u m mempunyai bobot molekul yang lebih tinggi. Sebelum dilakukan analisa dengan kromatografi cair kinerja Tinggi sistemg e l permeasi, terlebih dahulu sampel natrium alginat dan s t a n d a r a l g i n a t diprep arasi yaitu den gan mel arutkannya ke d a l a m d i m e t i l s u l f o k s i d a d e n g a n konsentasi 0,1% masing – masing sampel diinjeksi dengan 10 ml.P r i n s i p kromatogafi

ini

adalah

dasar

dari

pemisahan

b e r d a s a r k a n perbedaan ukuran –

ukuran molekulnya dan yang dipengaruhi ole gaya gravitasi dan absorpsi oleh fasa diam yang terbuat dari gel organik. Semakin besar molekuls u a t u polimer akan semakin cepat terpisahkan. Hasil spektra p e m i s a h a n kromatografi dari natrium alginat ang diisolasi dari ketiga jenis mikro alga adalasebagai berikut

Spektra standar natrium algianat adalah 3,0828 dan 3,290 menit. Munculnya 2 puncak pada spektum pemisahan dengan kromatografi gel permeasi disebabkanTerpecahnya rantai natrium alginat. Proses pengendapan, penyaringan, pemanasandan preparasi menyebabkan rantai alginat terpecah menjadi fraksi molekul yang b o b o t sehingga

molekulnya

memungkinkan

lebih

rendah

t e r j a d i n y a penristribusian

bobot. Hal ini dapat terjadi karena alginate mer upakan poli ionicdan polidispersi. Dengan metode kurva kalibrasi standar maka akan didapat bobot molekulsample. Dalam hal ini waktu tambat berbanding terbalik dengan logaritma dari berat molekul polisakarida.

More Documents from "Ayoe SaRie"