1
APLIKASI VISUAL BASIC UNTUK PENYELESAIAN MASALAH PENGERINGAN PRODUK PERTANIAN Santosa Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Andalas
ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang aplikasi Visual Basic untuk penyelesaian masalah pengeringan produk pertanian. Bahan yang dipakai pada penelitian ini adalah literatur / pustaka yang memuat rumus-rumus yang berkaitan dengan pengeringan produk pertanian, sedangkan alat yang dipakai adalah seperangkat komputer PC. Urutan metode penelitian ini adalah (a) mentransfer rumus-rumus pengeringan produk pertanian ke dalam bahasa program Visual Basic 6.0, (b) melakukan simulasi program dengan cara mengganti-ganti nilai variabel input, (c) mencobakan data-data ke dalam sistem. Program komputer yang dihasilkan pada penelitian ini adalah : program yang menunjukkan hubungan antara debit aliran udara pengering dengan spesifik volume udara pengering, kelembaban mutlak pada outlet, kelembaban mutlak pada plenum, lama proses pengeringan, kadar air awal bahan, kadar air akhir bahan, dan berat bahan yang dikeringkan; program perhitungan daya blower pada alat / mesin pengering produk pertanian; program perhitungan kebutuhan bahan bakar untuk proses pengeringan produk pertanian; dan program yang menunjukkan hubungan antar variabel sehingga diperoleh nilai kelembaban relatif, kelembaban mutlak, entalpi pada proses pengeringan, laju energi untuk memanaskan udara pengering, laju energi untuk menguapkan air, dan efisiensi penguapan air. Kata Kunci : Pemrogram Komputer, Visual Basic, Pengeringan, Simulasi
I.
PENDAHULUAN Pengeringan
mengurangi
kadar
produk air
pertanian
bahan,
sehingga
diperlukan bahan
untuk
pertanian
(misalnya gabah, kedelai, dan jagung) lebih awet disimpan, dan tidak mudah rusak akibat aktivitas mikro organisme.
2
Visual Basic merupakan software komputer yang mudah pemakaiannya.
Jika tersedia seperangkat data, maka data
tersebut
dengan
dapat
dihasilkan
cepat
dan
akurat
diproses
untuk
informasi sesuai dengan yang dikehendaki.
Oleh
karena itu terdorong untuk dilaksanakannya penelitian dengan tujuan untuk menyediakan program komputer yang dapat dipakai untuk perhitungan pada pengeringan produk pertanian. II.
METODOLOGI
2.1Bahan dan Alat Bahan yang dipakai pada penelitian ini adalah literatur / pustaka yang memuat rumus-rumus yang berkaitan dengan pengeringan produk pertanian, sedangkan alat yang dipakai adalah seperangkat komputer PC. 2.2Metode Urutan metode penelitian ini adalah (a) mentransfer rumus-rumus pengeringan produk pertanian ke dalam bahasa program Visual Basic 6.0, (b) melakukan simulasi program dengan cara mengganti-ganti nilai variabel input, (c) mencobakan data-data ke dalam sistem. 2.3Pelaksanaan Rumus – rumus yang digunakan untuk pemrograman komputer adalah sebagai berikut : Rumus yang menunjukkan hubungan antara debit aliran udara pengering dengan spesifik volume udara pengering, kelembaban mutlak pada outlet,
kelembaban mutlak pada plenum, , lama
proses pengeringan, kadar air awal bahan, kadar air akhir bahan, dan berat bahan yang dikeringkan adalah (Santosa, 2005) :
3
WM1
=
KA1
/
100
x
WTOT
........................................................................(1) WD
=
WTOT
-
WM1
...................................................................................(2) M = 100 x (KA1 - KA2) x WD / ((100 - KA1) x (100 - KA2)) .........................(3) WDOT
=
M
/
T
.......................................................................................... (4) MDOT
=
WDOT
/
(H3
-
H2)
........................................................................(5) Q
=
MDOT
x
Sv
.........................................................................................(6) WTOT
adalah berat bahan yang akan dikeringkan (kg), KA1
adalah kadar air (w.b.) awal bahan (dalam %), KA2 adalah kadar air (w.b.) akhir bahan yang dikehendaki (dalam %), T adalah lama proses pengeringan yang dikehendaki (jam),
Sv adalah
volume spesifik ruang pengering (plenum) (m3/kg), H3
adalah
kelembaban mutlak pada outlet (kg H2O/kg uk), H2
adalah
kelembaban mutlak pada plenum (kg H2O/kg uk), dan Q adalah debit aliran udara pengering (m3/jam). Rumus
perhitungan
daya
blower pada
alat
pengering produk pertanian adalah sebagai berikut
/ mesin (Santosa,
1996 ; Santosa, 2005) : DAYA = (P1 + P2 + P3 + P4PM * M) * Q / (E * 3600) ..............................(7) P1
adalah besarnya tekanan untuk mengatasi gesekan pada
saluran pipa lurus (Pa), P2
adalah besarnya tekanan untuk
mengatasi gesekan pada belokan saluran (Pa), P3
adalah
besarnya tekanan untuk mengatasi gesekan pada lantai (Pa), P4PM
adalah besarnya hambatan produk yang dikeringkan, tiap
4
satuan tinggi tumpukan (Pa/m),
M
produk yang dikeringkan (m), Q dihasilkan blower (m3/jam), E
adalah tinggi tumpukan
adalah
debit udara yang
adalah efisiensi daya penggerak
blower, dalam desimal (0 – 1,0), DAYA adalah besarnya daya blower (watt). Kebutuhan bahan bakar untuk proses pengeringan produk pertanian dirumuskan sebagai berikut (Santosa, 2005) : QB
=
Q
x
(HP
-
HL)
/
Sv
x
0,24
............................................................(8) BB
=
QB
x
T
/
NKB
..............................................................................(9) HP adalah entalpi plenum (kJ/kg), HL adalah entalpi lingkungan (kJ/kg), NKB adalah nilai kalor bahan bakar (kkal/kg), P adalah daya penggerak blower (watt), BB adalah kebutuhan bahan bakar (kg), Q adalah debit aliran udara pengering (m3/jam), Sv adalah volume spesifik ruang pengering (plenum) (m3/kg), QB adalah
laju
pengeringan
energi
panas
yang
digunakan
pada
proses
(kkal/jam), dan 0,24 adalah angka konversi, 1 kJ =
0,24 kkal. Model matematika yang menunjukkan hubungan antar variabel sehingga menyusun persamaan untuk menghitung besarnya kelembaban relatif, kelembaban mutlak, dan entalpi pada proses pengeringan adalah sebagai berikut
(Djojodihardjo,
1985; Santosa, 2005) : PV = PWB - ((PM - PWB) x (TDB - TWB) / (2800 - (1.3 x TWB))) ... RH
.(10) =
PV
/
PG
x
100
..................................................................................(11) HBESAR
=
0,622
x
PV
..........................................................(12 )
/
(PM
-
PV)
5
H
=
(CP
x
TDB)
+
(HBESAR
x
HV)
...........................................................(13) HSI
=
H
x
0,252
/
(0,4536
x
0,24)
.............................................................(14) TDB adalah suhu termometer bola kering (oF), TWB adalah suhu termometer bola basah (oF), PWB adalah tekanan uap air pada temperatur bola basah (psia), PG
adalah tekanan uap jenuh
(psia), HV adalah entalpi uap jenuh (Btu/lb), PM adalah tekanan udara (atau campuran uap air dan udara) = 14,7 psia, CP adalah panas jenis tekanan tetap = 0,24 Btu / (lb.oF), PV adalah tekanan uap air (psia), RH adalah kelembaban relatif (%), HBESAR adalah kelembaban mutlak (kg uap / kg udara kering), H adalah entalpi (Btu/lb), HSI adalah entalpi (kJ/kg udara kering). Rumus yang menunjukkan hubungan antara energi untuk memanaskan
udara
pengering
dengan
laju
massa
udara
pengering, entalpi pada plenum dan entalpi pada inlet adalah (Santosa, 2005) : Q1
=
MDOT
*
(HKECIL2
-
HKECIL1)
......................................(15) HKECIL2
adalah entalpi pada plenum (kJ/kg), HKECIL1
adalah
entalpi pada inlet (kJ/kg), MDOT adalah laju massa udara pengering (kJ/jam), dan Q1 adalah energi untuk memanaskan udara pengering (kJ/jam). Rumus yang menunjukkan hubungan antara energi untuk menguapkan air, laju penguapan air, dan panas alten penguapan air adalah (Santosa, 2005) : Q2
=
WDOT
....................................................................(16)
*
HFG
6
HFG adalah panas laten penguapan air (kJ/kg), WDOT adalah laju penguapan
air
(kg/jam),
dan
Q2
adalah
energi
untuk
menguapkan air (kJ/jam). Ada pun perbandingan antara nilai Q2 dan Q1 adalah menunjukkan efisiensi penguapan air (%) dengan rumus : EG
=
Q2
/
Q1
*
100
.....................................................................(17) III.
HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Program Perhitungan Debit Aliran Udara Pengering Listing
program debit aliran udara pengering disajikan
pada Gambar 1. Private Sub Command1_Click() Dim WTOT, KA1, KA2, SV, H3, H2, Q, T, WM1, WD, M, WDOT, MDOT As Single WTOT = Val(Text1.Text) KA1 = Val(Text2.Text) KA2 = Val(Text3.Text) T = Val(Text4.Text) SV = Val(Text5.Text) H3 = Val(Text6.Text) H2 = Val(Text7.Text) WM1 = KA1 / 100 * WTOT WD = WTOT - WM1 M = 100 * (KA1 - KA2) * WD / ((100 - KA1) * (100 KA2)) WDOT = M / T MDOT = WDOT / (H3 - H2) Q = MDOT * SV Text8.Text = Str(Q) End Sub
Gambar 1. Listing Program Perhitungan Debit Udara Pengering
7
Program debit aliran udara pengering ini disimulasikan pada beberapa target waktu pengeringan (jam) dan berat total bahan yang dikeringkan pada kondisi kadar air awal bahan = 25 % w.b., kadar air akhir bahan = 14 % w.b. , hasilnya disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Simulasi Debit Aliran Udara Pengering KA1 = 25 %, KA2 = 14 % H3 = 0,008 kg/m3 ,H2 = 0,007 kg/m3 SV = 0,83 m3/kg No.
Target Waktu (jam)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
WTOT = 200 kg 3538,76 3033,22 2654,07 2359,17 2123,26 1930,23 1769,38 1633,27 1516,61 1415,50
Q (m3/jam) WTOT = 400 kg 7077,52 6066,44 5308,14 4718,35 4246,51 3860,46 3538,76 3266,55 3033,22 2831,01
WTOT = 600 kg 10616,28 9099,67 7962,21 7077,52 6369,77 5790,70 5308,14 4899,82 4549,83 4246,51
8
3.2 Program Daya Blower pada Alat / Mesin Pengering Produk Pertanian Hasil simulasi daya blower disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Simulasi Daya Blower P1 = 44,30 Pa ,P2 = 38,12 Pa ,P3 = 11,33 Pa ,P4PM = 118,48 Pa/m M = 0,5 m, E = 0,85 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Q (m3/jam) 7000 7500 8000 8500 9000 9500 10000 10500 11000 11500
DAYA (watt) 349,98 374,98 399,97 424,97 449,97 474,97 499,97 524,97 549,97 574,97
3.3 Program Kebutuhan Energi Bahan Bakar Simulasi kebutuhan bahan bakar untuk pengeringan disajikan pada Tabel 3, dengan : berat bahan awal yang akan dikeringkan = 300 kg ,KA1 = 22 % ,KA2 =
9
12 % ,H3 = 0,008 ,H2 = 0,007 ,SV = 0,83 ,SUMP = 200 ,E = 0,84 ,HP = 106,5 ,HL = 89,5. Bahan Bakar I : Batubara, dengan nilai kalor = 7048 kkal/kg Bahan Bakar II : Kayu kering, dengan nilai kalor = 3810 kkal/kg
Tabel 3. Kebutuhan Bahan Bakar pada Kasus Pengeringan
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Target Waktu (jam) 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kebutuhan Bahan Bakar (kg) Batubara Kayu Kering 31,08 57,49 29,56 54,68 28,01 51,82 26,43 48,89 24,81 45,89 23,16 42,83 21,46 39,71 19,73 36,51 17,97 33,23 16,16 29,88
3.4 Program Perhitungan Energi untuk Memanaskan Udara Pengering dan Menguapkan Air pada Proses Pengeringan Hasil simulasi perhitungan energi untuk mamanaskan udara pengering dan untuk menguapkan air pada proses pengeringan disajikan pada Tabel 4, dengan kondisi sebagai berikut : Berat bahan bakar yang akan dikeringkan = 240 kg.
10
KA1 = 22 % KA2 = 14 % Kelembaban mutlak pada outlet = 0,008 kg/kg Kelembaban mutlak pada plenum = 0,006 kg/kg Entalpi pada plenum = 78,7 kJ/kg ,Entalpi pada inlet = 64,8 kJ/kg Panas laten penguapan air = 2394,8 kJ/kg
Tabel 4. Simulasi Perhitungan Energi untuk Memanaskan Udara Pengering dan Menguapkan Air
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
T (jam) 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Energi untuk Memanaskan Udara Pengering (kJ/jam) 25860,45 22166,10 19395,34 17240,30 15516,27 14105,70 12930,22 11935,59 11083,05 10344,18
Energi untuk Menguapkan Air (kJ/jam)
Efisiensi Penguapan Air (%)
8910,88 7637,90 6683,16 5940,59 5346,53 4860,48 4455,44 4112,72 3818,95 3564,35
34,46 34,46 34,46 34,46 34,46 34,46 34,46 34,46 34,46 34,46
KESIMPULAN Program komputer yang dihasilkan pada penelitian ini adalah : program yang menunjukkan hubungan antara debit aliran udara pengering dengan spesifik volume udara pengering, kelembaban mutlak pada outlet, kelembaban mutlak pada plenum, lama proses pengeringan, kadar air awal bahan, kadar air akhir bahan, dan berat bahan yang dikeringkan; program perhitungan daya blower pada alat / mesin pengering produk pertanian; program perhitungan kebutuhan bahan
11
bakar untuk proses pengeringan produk pertanian; dan program
yang
menunjukkan hubungan antar variabel sehingga diperoleh nilai kelembaban relatif, kelembaban mutlak, entalpi pada proses pengeringan, laju energi untuk memanaskan udara pengering, laju energi untuk menguapkan air, dan efisiensi penguapan air.
DAFTAR PUSTAKA Djojodihardjo, Harijono. 1985. Dasar-dasar Termodinamika Teknik. Cetakan Pertama, Penerbit PT Gramedia, Jakarta. Gottfried, B. S. 2001. Theory and Problems of Programming with Visual Basic. Schaum’s Outline Series. Mc GrawHill, Inc. New York. Santosa. 1993. Aplikasi Program Basic untuk Analisis Data Penelitian dalam Penyajian Model Matematika. Cetakan Pertama. Penerbit Andi Offset. Yogyakarta. Santosa. 1996. Peranan Pemrograman Komputer Dalam Rancang Bangun di Bidang Teknik Pertanian. Makalah Disampaikan pada Seminar Nasional “Kontribusi Teknik Pertanian untuk Memacu Pembangunan Industri Dalam Era Globalisasi”, tangggal 22-23 Juli 1996 di Padang. Santosa. 2005. Aplikasi Visual Basic 6.0 dan Visual Studio.Net 2003 Dalam Bidang Teknik dan Pertanian. Penerbit Andi. Yogyakarta.
(Tulisan ini diambilkan dari : Santosa. 2005. Aplikasi Visual Basic untuk Penyelesaian Masalah Pengeringan Produk Pertanian. Makalah Seminar Hasil Penelitian Dosen pada “Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Dekan Bidang Ilmu Pertanian BKS-PTN Wilayah Barat”, 14 – 16 September 2005 di Padang.)
12