Aparatus Golgi.docx

  • Uploaded by: Mahwestie Pwarnasoekma
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Aparatus Golgi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,931
  • Pages: 23
STRUKTUR DAN FUNGSI APARATUS GOLGI

Makalah Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Biologi sel Yang dibina oleh Ibu Dr. Sri Rahayu Lestari, M.Si Disajikan Pada Hari Selasa Tanggal 19 Maret

Disusun oleh : Kelompok 7 Offering C 2017 Krismariyanti Wibowo (170341615013) Lutfiana Azizah

(170341615111)

Rini Nurlaeli Alfari

(170341615014)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI Maret 2018

1

DAFTAR ISI

Daftar Isi.................................................................................................................1 Daftar Gambar......................................................................................................2 Kata Pengantar......................................................................................................3 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang..............................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................4 1.3 Tujuan...........................................................................................................5 II. PEMBAHASAN 2.1 Struktur Aparatus Golgi................................................................................6 2.2 Pembentukan Aparatus Golgi.......................................................................9 2.3 Fungsi dan Enzim dalam Aparatus Golgi....................................................11 2.4 Transpor Protein dari RE ke Aparatus Golgi..............................................15 2.5 Aparatus Golgi sebagai Sel Sekretori..........................................................18 III. PENUTUP 3.1 Simpulan......................................................................................................20 3.2 Saran............................................................................................................21 Daftar Rujukan....................................................................................................22

2

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sel tumbuhan..........................................................................................6 Gambar 2. Aparatus Golgi.......................................................................................7 Gambar 3. Komponen-komponen pada Aparatus golgi...........................................8 Gambar 4. Cis dan Trans pada Aparatus Golgi........................................................9 Gambar 5. Pembentukan aparatus golgi yang berasal dari RE..............................11 Gambar 6. Pemrosesan protein dari RE ke AG......................................................16 Gambar 7. Perjalanan protein radioisotop dan REK dan Golgi.............................17 Gambar 8. Jalur sekretori constitutif dan jalur sekretori regulasi..........................18

3

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan paper ini dengan keadaan sehat. Makalah berjudul Struktur dan Fungsi Aparatus Golgi penulis susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Biologi Sel, dan terimakasih kepada Ibu Dr. Sri Rahayu Lestari, M.Si selaku dosen matakuliah Biologi Sel yang telah membimbing selama proses perkuliahan. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan mengenai ilmu biologi. Oleh sebab itu, kami berharap banyak kritik dan saran demi perbaikan makalah yang telah kami buat ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Akhir kata, dengan menyadari banyaknya kekurangan dalam paper ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 17 Maret 2018

Tim Penyusun

4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup. Berdasarkan struktur internalnya, sel dibedakan atas dua golongan yaitu prokariotik dan eukariotik. Pada sel prokariotik senyawa genetik terdapat dalam satu badan inti atau badan sebelum inti sebelum inti yang tidak dikelilingi membran. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat dalam semua sel hewan dan tumbuhan, inti sel amat kompleks dan telah jauh berkembang dikelilingi oleh selubung inti yang terdiri dari dua membran atau membran ganda yang berdekatan. Kedua membran menyatu di sekitar pori inti yang berdiameter kirakira 90 nm sehingga berbagai senyawa antara inti sel dan sitoplasma terdapat organel antara lain Retikulum Endoplasma, Mitokondria, Lisosom, Ribososm dan Diktiosom (Badan Golgi). Masing-masing organel inidengan berbagai bentuk dan ukuran mempunyai struktur yang khas dalam jumlahyang bervariasi dengan fungsi tertentu di dalam Sitoplasma (Lehninger, 1993). Badan golgi atau biasa juga disebut dengan diktiosom (pada tumbuhan) merupakan salah satu organel sel yang berperan dalam lalu lintas vesikular intraseluler sel. Badan Golgi adalah sebutan terhadap kantong-kantong khas yang terdapat hampir di semua sel eukariotik. Nama ini diberikan pertama kali oleh seorang sitologiawan Italia bernama Camillo Golgi, yang pertama menjelaskan organel ini pada akhir abad sembilan belas (Salisbury dan Ross, 1995). Badan golgi memiliki struktur yang unik dan cara kerja yang rumit. Badan Golgi sebagai organel sel eukariotik mempunyai fungsi yang beragam. Badan Golgi berperan dalam banyak proses selular yang berbeda tetapi yang utama adalah dalam hal sekresi (Sheeler and Bianchi, 1987). Pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai struktur dan fungsi dari organela terebut. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana struktur aparatus golgi? 1.2.2 Bagaimana proses pembentukan aparatus golgi?

5

1.2.3 Apa saja fungsidan Enzim apa saja yang ada dalam aparatus golgi? 1.2.4 Bagaimana mekanisme transpor protein dari RE ke aparatus golgi? 1.2.5 Bagaimana peran aparatus golgi sebagai sel sekretori? 1.3 Tujuan 1.3.1 Mmengetahui struktur aparatus golgi 1.3.2 Mengetahui proses pembentukan aparatus golgi 1.3.3 Mengetahui fungsi dan enzim yang ada dalam aparatus golgi 1.3.4 Mengetahui mekanisme transpor protein dari RE ke aparatus golgi 1.3.5 Mengetahui peran aparatus golgi sebagai sel sekretori

6

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Struktur Aparatus Golgi

Gambar 1. Sel tumbuhan Sumber : Salisbury & Ross, 1955

Badan Golgi adalah sebutan terhadap kantong-kantong khas yang terdapat hampir di semua sel eukariotik. Nama ini diberikan pertama kali oleh seorang sitologiawan Italia bernama Camillo Golgi, yang pertama-tama menjelaskan organel ini pada akhir abad sembilan belas. (Salisbury dan Ross, 1995). Badan Golgi mempunyai bentuk yang berbeda pada sel eukariotik yang berlainan. Perbedaan ini terlihat terutama dari bentuk susunan kantong-kantong pipih yang masing-masing dikelilingi membran tunggal yang disebut sisterna. Dalam sel tumbuhan, badan Golgi terdiri atas susunan dari beberapa sisterna. Pada umumnya badan Golgi mempunyai 4 – 6 sisterna yang berjarak sekitar 10 nm antara satu sama lain. Pada tanaman tertentu badan Golgi ini terbentuk dalam jumlah yang lebih besar kadang-kadang 20 atau lebih. Lebar masing-masing sisterna bervariasi antara 500 – 1000 nm (Lehninger, 1993).

7

Gambar 2. Aparatus Golgi Sumber : Fitriyah, dkk, 2015

Aparatus Golgi terdiri dari setumpuk kantong pipih tersusun dari membran yang serupa dengan mebran sel. Berbeda dengan RE pada membrane Aparatus golgi, ribosom tidak dijumpai pada daerah sekitar membrane, baik membrane dalam maupun membrane luar, dan semuanya agranular (Sumadi & Maryanti, 2007). Aparatus Golgi terbentuk oleh susunan lempengan kantong-kantong yang khas dikelilingi membran. Lempengan kantong ini disebut sisterna. Dalam sel tumbuhan, badan Golgi terdiri atas susunan dari beberapa sisterna. Pada penghujung kantong terdapat kantong-kantong bulat kecil atau vesikula yang menempel dan yang seolah-olah terjentik dari ujung kantong yang berukuran lebih besar (Sheeler and Bianchi, 1987). Aparatus Golgi adalah organel yag dijumpai hampir pada semua jenis sel hewan dan tumbuhan. Menurut Yatim, 1996 Aparatus Golgi terdiri dari 3 komponen yaitu : 

Sisterna



Vesikula (vesikel transisi)



Vakuola (vesikel sekretori) (Yatim, 1996),

8

Gambar 3. Komponen-komponen pada Aparatus golgi Sumber : Fitriyah, dkk, 2015

Sisterna merupakan bangunan dasar, yang menjadi ciri aparatus golgi. Terdiri dari sekitar 5 lempeng sisterna yang sejajar melengkung dengan bentuk seperti piala. Tiap sisterna berupa kantung gepeng tertekuk. Bagian tepi sisterna biasanya menggembung dan berlobang-lobang, dibagian tepi tersebut terdapat pembuluh yang menghubungkan semua sisterna sesamanya. Daerah tepi itu juga memiliki tonjolan-tonjolan yang akan lepas membentuk vesikula-vesikula, atau mugkin juga akan membentuk cairan baru. Bagian sisterna disebut juga bagian sakula atau diktiosom (Yatim, 1996). Aparatus golgi memiliki prioritas jelas, dengan membrane sisterna pada ujung-ujung yang berlawanan merupakan suatu tumpukan yang berbeda ketebalan dan komposisis molekulernya (Campbell, 2002).

Bagian vesikula terdapat

dibawah (sebelah kedalam sel) bagian sisterna. Sedangkan bagian vakuola berada diatas (sebelah kepuncak sel). Kedua bagian ini (vesikula dan vakuola), terdiri dari banyak gembung. Isi setiap vesikula lebih terang dari pada isi vakuola. Vakuola berisi bahan sekresi (getahan) (Yatim, 1996). Bagian vesikula tumbuh dari reticulum endoplasma atau selaput inti. Makin dekat ke bagian sisterna vesikula bergabung membentuk sisterna baru, sisterna sebelah atas sementara itu pecah menjadi vakuola yang berisi bahan sekresi. Karena itu aparatus golgi tumbuh terus menerus dari bawah. (Yatim, 1996). Aparatus golgi biasanya berasosiasi dengan reticulum endoplasma, tetapi tidak menyatu utuh melainkan terpisah jarak yang sempit dan vesikel-vesikel

9

protein. Vesikel ini disebut vesikel peralihan atau transisi. Beberapa dari vesikel yang muncul dari RE tersebut bergabung dengan sisterna golgi yang paling dekat, sehingga terjadi pengangkutan protein dengan vesikel transisi dari RE Kasar ke Aparatus Golgi. Sisterna yang

sedang tumbuh berada pada posisi terbawah

dengan pinggiran kantong yang mulai menggelembung. dan menghadap RE dikenal dengan nama cis atau daerah pembentukan. Sedangkan sisterna yang sudah melalui pertumbuhan dengan pinggiran kantong yang menggelembung lebih besar berada pada posisi teratas dan berlawanan dengan RE disebut trans atau daerah pemasakan. Sisterna yang berada diantara permukaan cis dan trans merupakan kantong-kantong yang sedang tumbuh dan bergerak hingga mencapai permukaan trans. (Sumadi & Maryanti, 2007).

Gambar 4. Cis dan Trans pada Aparatus Golgi Sumber: Sheeler & Bianchi, 1987

2.2 Pembentukan Aparatus Golgi Pembentukan aparatus golgi masih banyak diperdebatkan oleh para ahli. Banyak pendapat yang bermunculan tetang pembentukan apparatus golgi. Diantara berbagai pendapat mengatakan bahwa badan Golgi berasal dari : 

Vesikula-vesikula yang melepas dari membran luar pembungkus (yang menyelubungi) inti.



Vesikula yang dikirim dari retikulum endoplasma

10



Vesikula-vesikula yang dibentuk oleh tonjolan ke dalam dari membran plasma.



Pembelahan badan Golgi yang terdapat di dalam sel. Dari beberapa pendapat di atas, pendapat yang diterima secara luas ialah

pendapat yang mengatakan bahwa badan Golgi berasal dari vesikula yang dikirim dari Retikulum Endoplasma. Vesikula ini disebut vesikula transisi (Sheeler and Bianchi, 1987). Vesikula transisi yang dikirim dari Retikulum Endoplasma (RE) bermigrasi dan lalu melebur dengan membran sisterna yang ada sedemikian rupa untuk membentuk badan Golgi dan mewujudkan pertumbuhan organel. (Sipayung, 2003). Agregasi vesikula transisi dalam sel terdapat pada daerah tertentu dalam cytoplasma yang disebut zona ekslusi yang bebas dari ribosom. Zona ini sering dikelilingi oleh membran Retikulum Endoplasma. Badan Golgi berukuran kecil diduga muncul dan berkembang pada zona ini. Perkembangan badan Golgi dapat terlihat terutama pada pembelahan sel-sel tumbuhan dan hewan, di mana jumlah badan Golgi dalam sel meningkat sehingga jumlah badan Golgi pada masingmasing sel hasil pembelahan lebih kurang adalah sama dengan jumlah badan Golgi pada induk sebelumnya (Sipayung, 2003). Perkembangan badan Golgi dapat terlihat terutama pada pembelahan sel-sel tumbuhan dan hewan, di mana jumlah badan Golgi dalam sel meningkat sehingga jumlah badan Golgi pada masing-masing sel hasil pembelahan lebih kurang adalah sama dengan jumlah badan Golgi pada induk sebelumnya. Pembentukan badan Golgi yang lengkap diperkirakan berlangsung dengan cara seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.

11

Gambar 5. Pembentukan aparatus golgi yang berasal dari RE Sumber : Sipayung, 2003

2.3 Fungsi dan Enzim dalam Aparatus Golgi Pada aparatus golgi terdapat banyak enzim, hal ini menunjukan bahwa aparatus golgi bukan hanya sekedar alat transportasi materi keluar sel, tetapi di dalamnya juga terjadi reaksi kimia. Penelitian secara insitu terhadap morfologi dan sitokimia A. Golgi menenjukkan bahwa A. Golgi terlibat dalam berbagai kegiatan selantar lain (Sumadi dan Marianti, 2007): a. Glikolisis Proses glikolisis sendiri sebenarnya telah di awali sejak dari RE di golgi sifatnya hanya menyempurnakan saja. Proses glikolisis berlangsung dengan cara dan tempat yang bervariasi. Pengemasan protein maupun lipid berkarbohidrat dapat terjadi di (1) RE saja, (2) diawali di RE untuk kemudian dilanjutkan di golgi atau (3) hanya terjadi di golgi saja. Sebagai contoh glikolisilasi tiroglobin oleh epitelium tiroid, imunoglobin oleh plasmosit, musin oleh sel goblet intersitinal pengemasannya terkjadi di RE untuk kemudian dilanjutkan di Aparatus golgi. Sedangkan glikolisasi protol kolagen di fibroblast, lipoprotein plasmatik oleh hepatosit, sintesis pektin dan hemiselulosa hanya terjadi di A. Golgi. 12

b. Menyiapkan sekret untuk sekresi sel Proses sekresi sebenarnya sudah dimulai sejak dari RE tempat terjadinya sistesis protein. Protein-protein yang terbentuk akan dipisah-pisahkan kedalam lumen RE sesuai tujuannya. Dari sini protein tersebut akan diangkat kedaerah cis A. golgi oleh vesikuli pengangkut. Kemudin akan terjadi pemindahan proteinprotin tersebut dari daerah cis menuju daerah trans A. golgi. Di daerah trans ini protein-protein tersebut akan dipilah-pilah dan dikemas. Dalam artian untuk disempurkan sehingga siap disekresikan, misalnya dengan memperpendek rantai polipepetida, dengan enzim-enzim tertentu, atau menambah dengan senywawasenyawa tertentu. Kemudian setiap macam protein atau glikoprotein ditunaskan dalam bentuk vesikuli sekretoris untuk ditimbun sampai ada isyarat untuk disekresikan. Sel-sel yang berfungsi sekretori, untuk proses sekresinya harus menunggu isyarat dari luar.Vesikel sekretoris berasal dari pertunasan pada sisterna golgi daerah trans, untuk pembentukannya melibatkan selubung protein yang disebut klatirin. Klatirin akan terlepas di saat vesikel telah masak (mature). Begitu ada isyarat untuk sekresi maka pensekresian senyawa-senyawa yang terkandung di dalam vesikuli sekretoris akan dikeluarkan kelingkungan ekstra sel dengan cara eksositosis. Pada proses ini akan terjadi peleburan antara selaput vesikuli sekretoris dengan membran sel. Sehingga senyawa-senyawa penyusun membran vesikuli sekretoris akan menjadi komponen penyususn membran sel. c. Reparasi membran sel Membran sel yang rusak akan direparasi atau dipulihkan dengan menggunakan vesikel-vesikel dari A. golgi. Vesikel pengangkut dirangsang untuk melebur dengan membran sel setelah meninggalkan A. golgi secara kontinyu. protein bermembran dan lipid membran vesikel ini akan menjadi protein dan lipid baru bagi membran sel, sedangkan protein yang diangkut vesikula disekresikan keruang antar sel. d. Pembentuk senyawa penyusun dinding sel Ketika terjadi sitokinesis pada pembelahan sel tumbuhan akan terbentuk matriks yang merupakan kumpulan mikrotubulus kutub di tengah bidng pembelahan yang memisahkan kedua inti yang sudah terbentuk. Di matriks

13

tersebut terdapat banyak vesikel-vesikel yang berisi bahan baku dinding sel yaitu pektin, selulosa, hemiselulosa dan sebagainya yang berasal dari A. golgi atau biasa disebut diktiosom untuk sel tumbuhan. Matriks dan senyawa-senyawa tersebut akan melebur di antara dua buah inti di daerah mikrotubul kutub untuk membentuk dinding sel primer. Dinding sel primer yang terbentuk akan terus disuplai

dengan

bahan-bahan

pembentuk

dindidng

sel

yang

dikemas

dalamvesikuli untuk selanjutnya tumbuh menjadi dinding sel sekunder. e. Pembentukan akrosom Aparatus golgi berperan dalam pembentukan akrosom, yaitu tudung pada spermatozoon. Tudung akrososm ini berasal dari fusivesikel A. golgi. Fungsi dari tudung akrosom adalah melisiskan membran sel telur (ovum) pada saat fertilisasi. Karena berisi enzim hidrolitik Hialuronidase. Ada 3 fungsi utama alat golgi (Yatim, 1996): 1. Sekresi 2. Sintesa 3. Produksi Protein yang akan disekresi atau glikoprotein yang telah disintesa dalam RE, masuk alat golgi lewat vesikula-vesikula yang tumbuh dan lepas di ujungujung RE dan yang dekat dengan alat golgi. Pembentukan vesikula diawali dengan ternbentuknya gembungan berupa kuncup di bagian ujung RE atau juga di membran luar selaput inti. Gembungan ini lepas, menjadi vesikula. Vesikula bergabung-gabung membentuk cisternae. Di dalam cisternae protein atau glikoprotein itu diproses lagi. Lalu dibungkus-bungkus kecil dalam vakuola atau vesikula sekresi. Proses pembentukan vakuola ini kebalikan halnya dari pemebentukan cisternae dari vesikula. Ialah dengan terbentuknya gembungangembungan di ujung cisternae teratas, lepas-lepas menjadi gelembung atau vakuola. Vakuola ini sudah berisi bahan sekresi. Bahan sekresi dalam vakuola disekresi dengan cara eksositosis, kebalikan dari endositosis. (ekso= luar, endo= dalam, sitosis= proses keluar masuk zat lewat pecahan membran sel). Fagositosis dan pinositosis tergolong endositosis. Jamieson dan Palade (1967) menyuntik marmot dengan leusin-H3 (asam amino yang mengandung isotop hidrogen, asam amino ini nanti jadi bahan sintesa

14

protein). Kemudian perjalanan zat radioaktif itu di observasi pada sel kelenjar pankreas. Setelah 5 menit dapat ditemuka (dilabel) pada REK; setelah 20 menit hanya dapat dilabel pada RE yang dekat dengan alat golgi; lalu ada juga pada cisternae. Setelah satu jam butiran zimogen (protein, enzim belum aktif dapat dilabel dalam vakuola. Pengeluaran butiran zimogen dari sel terja di 4 jam setelahdisuntikkan. Alat golgi juga bekerja mensintesa zat, yakni polisakarida, seperti tampak pada sel goblet (sel penggetah lendir yang banyak terdapat dalam saluran pencernaan, pernafasan, dan kelamin) usus besar tikus. Penelitian ini dilakukan oleh Netra dan Leblond (1966). Setelah 5 menit disuntik dengan glukosa-H3 secara intraperitonial (lewat rongga perut), maka zat radioaktif ini dapat dilabel dalam cisternae; 20 menit kemudian berada dalam cisternae sebelah atas dan vakuola. Setelah 40 menit zat radioaktif tidak ada lagi dalam cisternae, hanya dalam vakuola di puncak sel. Prosedur serupa telah dikerjakan pula oleh Haddad dkk (1971), dengan menyuntikkan fukosa- H3 (fukosa adalah semacam gulamonosakarida) terhadap kelenjar tiroid. Setelah 5 menit zat radioaktif terlihat pada cisternae alat golgi sel kelenjar itu. Penelitian ini menunjukkan bahwa polisakarida disintesa juga dalam cisternae alat golgi. Polisakarida disentesa dari glukosa, galaktosa atau fukosa. Sulfasi, yakni penambahan sulfat, dan penggabungan polisakarida dengan protein menjadi glikoprotein, juga terjadi dalam alatgolgi. Michaels dan Leblond (1976) menemukan, juga dengan teknik auto radiografi di atas dan dengan melihatnya di bawah mikroskop elektron, bahwa alat golgi berfungsi pula untuk proses glikolisis. Artinya memasukkan gugusan gula yang kompleks, seperti manosa dan asam sialat kebagian ujung polisakarida. Fungsi ketiga alat golgi ialah sebagai pemroduksi. Yang diproduksi ialah lisosom dan membran sel. Penelitian dilakukan dengan memakai asam amino yang mengandung bahan radioaktif pula. Dari teknik autoradiografi ini dapat dibuktikan, bahwa sintesa polipeptida dan lipoprotein terjadi di RE. Sedangkan polisakaridanya dalam alat golgi. Setelah beberapa lama suntikan asam amino yang berisotop itu, glikoprotein tampak bermigrasi kebagian puncak sel di samping membran plasma serat

15

lisosom. Pada sel batang usus besar glikoprotein terdapat di daeraah puncak sel, berasal dari cisternae alat golgi, kemudian ke vakuolanya. Vakuola ini membawa banyak kepermukaan sel. Akhirnya vakuola bersatu dengan membran plasma sehingga glikoprotein bergabung dengan membran plasma itu (Michaels dan Leblond, 1976). Lisosom diproduksi oleh alat golgi. Enzim-enzim hirolisa yang bakal mengisi lisosom diproduksi dalam RE. Kemudian dialirkan ke cisternae RE yang dekat dengan alat golgi, menumpuk di ujung-ujung, membentuk kuncup, gembung, lalu gembungan berisi enzim itu lepas menjadi vesikula-vesikula. Vesikula menggabung sesama membentuk cisternae alat golgi. Di dalamnya enzim-enzim itu diproses dan dimatangkan, dialirkan ke bagian ujung-ujung cisterna sebelah atas, terbentuk kuncup, gembung, lepas, menjadi vakuola-vakuola yang sudah berisi enzim-enzim hidrolisa. Sekarang vakuola itu disebut lisosom primer. Lalu lisosom primer itu bergabung dengan fagosom (yakni vakuola yang terbentuk oleh fagositosis suatu zat atau bahan dari luar sel), ia menjadi lisosom sekunder. Dalam lisosom sekunder inilah terjadi pencernaan zat atau bahan.

2.4 Transpor Protein dari Retikulum Endoplasma ke Aparatus Golgi Badan Golgi menerima produk sel tertentu dari RE dan membawa produk ini ke dalam vesikula sekretori yang akan meneruskan lintasannya menuju ke bagian luar membran plasma sel, dan berdiffusi dengan membran. Bagian ini dapat terbuka untuk membebaskan isi vesikula keluar. Proses ini disebut eksositosis (Lehninger,1993). Protein yang disintesis oleh RE dipindahkan ke dalam badan Golgi. Disini karbohidrat tambahan dapat dibubuhkan kepadanya. Protein-protein ini terkumpul di dalam vesikula tadi sampai penuh. Vesikulavesikula ini dapat berpindah ke permukaan sel dan mengeluarkan isinya ke bagian luar. Vesikula-vesikula berprotein yang lain pada badan Golgi dapat disimpan di dalam sel sebagai lisosom (Kimbal,1983). Pemrosesan protein dimulai pada RE dan dilanjutkan di dalam sisterna badan Golgi. Protein ditransfer ke bagian cis diktiosom. Semua glycoprotein dari RE yang sampai pada cis badan Golgi memiliki cincin oligosakarida. Sebelum melewati satu sisterna Golgi ke sisterna berikutnya, protein akan mengalami

16

pemrosesan. Misalnya di dalam sisterna cis, kelompok fospat ditambahkan pada akhir cincin oligosakarida dari protein untuk lisosom, sekresi protein dan protein untuk membran plasma yang akan menjalani pengolahan ekstensif (Sheeler and Bianchi, 1987).

Gambar 6. Pemrosesan protein dari RE ke AG Sumber: Sipayung, 2003

Perjalanan protein lewat RE ke kompleks Golgi diteliti dengan berbagai teknik di antaranya adalah penggunaan radioisotop. Teknik perunut yang dikembangkan oleh L.G. Karo dan G.D. Palade menggunakan asam amino radioisotop pada sel pancreas yang divisualisasikan secara autoradiografis diketahui bahwa label pertama kali tampak pada membran REK (retikulum endoplasmik kasar) dan hanya dalam beberapa menit telah masuk ke dalam ke REK dan sisterna (Anonim, 2012).

17

Gambar 7. Perjalanan protein radioisotop dan REK dan Golgi Sumber: Anonim, 2012.

Pada gambar 1. dalam 3 menit sesudah pemberian, label hanya tampak pada REK. Setelah 17 menit diberi media tidak berlabel dan tampak label tersebar mulai dan REK, kompleks Golgi sampai vesikel sekretori. Tiga menit sesudah pemberian label diikuti pengamatan dalam waktu 117 menit, tampak semua label sudah berada dalam vesikel sekretori. Dalam waktu 10 sampai 30 menit, label tampak pada vesikel transisi dan sis-sisterna kompleks Golgi. Label berikutnya tampak dalam medial Golgi, trans-Golgi dan dalam vesikel antara kompleks Golgi dan membran plasma. Akhirnya dalam waktu satu sampai 4 jam setelah pemberian label, tampak radioisotop telah berada dalam ruang ekstraselular (Anonim, 2012). posisi sisterna Golgi relatif tetap, sedangkan yang bergerak adalah protein dan glikoprotein dan satu sisterna ke sisterna berikutnya. Mekanisme tersebut diketengahkan oleh M.G. Farquhar yang menyatakan, bahwa tonjolan yang berasal dari satu sisterna bergerak dengan jarak tertentu, kemudian mengadakan fusi dengan tonjolan dari sisterna lain yang terdapat dalam satu garis. Akhirnya protein dan glikoprotein akan mencapai permukaan trans dan sisterna. Pada tempat ini, tonjolan sisterna akan membentuk vesikel sekretori, lisosom atau vesikel penyimpanan. mekanisme ulang-alik memerlukan protein-protein yang membentuk mantel di sekeliling vesikel. Mantel akan dilepas sebelum vesikel mengadakan fusi dengan sisterna berikutnya. Dalam proses pelepasan mantel

18

diperlukan protein pengikat-GTP yang menggunakan energi hasil hidrolisis GTP (Anonim, 2012). 2.5 Aparatus Golgi sebagai Sel Sekretori Badan Golgi berperan dalam banyak proses selular yang berbeda tetapiyang utama adalah dalam hal sekresi (Sheeler and Bianchi, 1987). Badan Golgi menerima produk sel tertentu dari RE dan membawa produk ini ke dalam vesikula sekretori yang akan meneruskan lintasannya menuju ke bagian luarmembran plasma sel, dan berdifusi dengan membran. Bagian ini dapat terbuka untuk membebaskan isi vesikula keluar. Proses ini disebut eksositosis (Lehninger,1993). Sebelum adanya isyarat atau signal yang memerintahkan vesikula sekretori menuju situs target, vesikula akan menunggu di dekat membran plasma.

Gambar 8. Jalur sekretori constitutif dan jalur sekretori regulasi Sumber: Affan, 2017.

Berdasarkan Gambar 1 Ada dua jalur sekresi yang berbeda pada bagian trans dari golgi network yaitu: 1. Jalur sekresi pokok (Constitutive secretory pathway)

19

beroperasi pada semua sel. Banyak protein terlarut yangsecara kontinyu disekresikan oleh sel melalui jalur ini 2.Jalur sekresi regulasi ( Regulated secretory pathway) umumnya ditemukan pada sel-sel yang terspesialisasi untuk melakukan sekresi produk tertentu.

20

BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan 

Badan Golgi adalah sebutan terhadap kantong-kantong khas yang terdapat hampir di semua sel eukariotik. Nama ini diberikan pertama kali oleh seorang sitologiawan Italia bernama Camillo Golgi. Aparatus Golgi terdiri dari setumpuk kantong pipih tersusun dari membran yang serupa dengan mebran sel. Aparatus Golgi terbentuk oleh susunan lempengan kantongkantong yang khas dikelilingi membran. Lempengan kantong ini disebut sisterna. Aparatus Golgi terdiri dari 3 komponen yaitu sisterna, vesikula (vesikel transisi),vakuola (vesikel sekretori).



Pembentukan aparatus golgi dapat terjadi dari vesikula yang melepas dari membran luar pembungkus (yang menyelubungi) inti. Vesikula yang dikirim dari retikulum endoplasma, vesikula yang dibentuk oleh tonjolan ke dalam dari membran plasma ataupun pembelahan badan Golgi yang terdapat di dalam sel.



Pada aparatus golgi terdapat banyak enzim, hal ini menunjukan bahwa aparatus golgi bukan hanya sekedar alat transportasi materi keluar sel, tetapi di dalamnya juga terjadi reaksi kimia. Misalnya Glikolisis, Menyiapkan sekret untuk sekresi sel, Reparasi membran sel, Pembentuk senyawa penyusun dinding sel, dan pembentukan akrosom.



Protein yang disintesis oleh RE dipindahkan ke dalam badan Golgi. Pemrosesan protein dimulai pada RE dan dilanjutkan di dalam sisterna badan Golgi. Protein ditransfer ke bagian cis diktiosom. Semua glycoprotein dari RE yang sampai pada cis badan Golgi memiliki cincin oligosakarida. Di dalam sisterna cis, kelompok fospat ditambahkan pada akhir cincin oligosakarida dari protein untuk lisosom, sekresi protein dan protein untuk membran plasma yang akan menjalani pengolahan ekstensif



Badan Golgi berperan dalam banyak proses selular yang berbeda tetapiyang utama adalah dalam hal sekresi. Ada dua jalur sekresi yang berbeda pada bagian trans dari golgi network yaitu jalur sekresi pokok

21

(Constitutive secretory pathway) beroperasi pada semua sel. Banyak protein terlarut yangsecara kontinyu disekresikan oleh sel melalui jalur ini. Dan jalur sekresi regulasi ( Regulated secretory pathway) umumnya ditemukan

pada

sel-sel

yang

terspesialisasi

untuk

melakukan

sekresi produk tertentu. 3.2 Saran Dengan ditulisnya makalah ini, diharapkan pembaca dapat lebih memahami materi tentang struktur dan fungsi aparatus golgi dengan mekanisme perjalanan protein dari Retikulum Endoplasma ke Aparatus golgi. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekhilafan oleh karena itu penulis mengharapkan daran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah ini selanjutnya.

22

DAFTAR RUJUKAN Anonim, 2012. Lokasi Utama Pemilahan dan Pendistribusian Protein. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Affan, C.H. Fitriana, A. Yunisa, D.T. Rahma, R. Tesari, T. Asparita, Y.D. 2017. Struktur dan Fungsi Aparatus Golgi. Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang. Campbell, 2002. Biologi jilid 1 Edisi 5. Jakarta: Erlangga Fitriyah, E, Baroroh, N, Nur Roqi, D.A. 2015. Biologi Sel: Morfologi Aparatus Golgi Dan enzim Penyusunnya. Malang: Jurusan Biologi, Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Kimbal, J. W. 1990. Biologi. Terjemahan dari Biology oleh Hj. Siti Sutarmi dan N.Sugiri. IPB. Bogor. Bumi Aksara. Jakarta. Lehninger, A. L. 1993. Dasar-dasar Biokimia. Terjemahan dari Principles of Biochemistry oleh Thenawijaya, M. IPB. Bogor. Erlangga. Jakarta. Salisbury, F. B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Terjemahan dari Plant Physiology oleh D.R. Lukman dan Sumaryono. ITB. Bandung. Sipayung, R. 2003. Badan Golgi Biosintesis dan Fungsinya dalam Metabolisme. Jurusan Budidaya Pertanian Universitas Sumatera Utara. USU Digital Library. Sumadi, & Marianti, A. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta: Graha Ilmu Sheeler, P. and D. E. Bianchi. 1987. Cell and Molecular Biology. Third Edition.John Wesley and Sons, Inc. New York. Yatim, & ildan, 1996. Biologi Sel. Bandung: Tarsito.

23

Related Documents

Aparatus Golgi.docx
December 2019 7

More Documents from "Mahwestie Pwarnasoekma"