1. Apa makna klinis An.F 15 bulan dengan BB 6,5 kg dan PB=70 cm ? mengalami gizi buruk ATAU KURANG GIZI. Anak usia 15 bulan dengan BB 6,5 kg dan PB 70 cm, merupakan suatu keadaan yang abnormal, yang menndakan adanya gangguan dalam pertumbuhan tubuh anak. Dilihat dari BB anak saat usia 15 bulan seharusnya mencapai ± 7,7 kg dan PB anak normalnya ± 71 cm
2. Bagaimana mekanisme An.F semakin lama semakin kurus ? Jawab : Kurangnya intake makanan menyebabkan berkurangnya asupan nutrisi bagi tubuh, sehingga tubuh melakukan kompensasi dengan melakukan proses katabolisme yaitu Glukoneogenesis (proteolisis,lipolisis,dsb ),sehingga bisa menghasilkan glukosa untuk energi. Proses ini menyebakan cadangan lemak dan protein di bagian tubuh seperti di subkutan dan otot menjadi habis, kemudian terjadi atropi otot dimana sel-sel kekurangan asupan dan mengalami kematian itulah yang menyebabkan sehingga anak menjadi kurus.
3. Apa makna klinis dan mekanisme dari semua keluhan dan symptoms yang dialami An.F ? Jawab :
Apatis
: An. F mengalami malnutrisi,dimana kadar kalori dan protein berkurang didalam tubuh sehingga
glukosa darah berkurang. Asupan glukosa ke otak pun berkurang sehingga terjadi gangguan metabolisme di otak dan terjadi penurunan kesadaran.
Rambut tipis dan rontok : karena kekurangan protein, vitamin A,C, E yang merupakan nutrisi penting pada rambut. Protein berguna untuk regenerasi dan pembentukan jaringan rambut. Vitamin C akan digunakan untuk reduksi prolin menjadi hidroksi prolin untuk pembentukan kolagen. Penurunan serum asam amino esensial dan non esensial akan menurunkan sekresihidroksi prolin yang digunakan unruk pembentukan kolagen sehingga rambut mudah dicabut dan rontok.
Kulit kering: Karena ketika terjadi defisiensi protein dalam jumlah yang tinggi dan jangka waktu yang lama akan menyebabkan kulit kering Selain itu karena gizi buruk akibat kurang nya mikro nutrient berupa Zn sehingga adanya penekanan dan diikuti pelembapan oleh keringat
Anak terlihat tinngal tulang : Kurang asupan makanan (karbohidrat) menyebabkan pemecahan sumber enargi lemak dan protein (glukoneogenesis) pada jaringan lemak menjadi asam lemak, gliserol dan badan keton sehingga lemak yang ada di kulit itu berkurang
Faktor-faktor penyebab pertumbuhan lambat
Faktor heriditer/ genetic
Faktor Lingkungan/ eksternal Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi individu setiap hari mulai lahir sampai akhir hayatnya, dan sangat mempengaruhi tercapinya atau tidak potensi yang sudah ada dalam diri manusia tersebut sesuai dengan genetiknya. Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu : -Lingkungan pranatal (faktor lingkungan ketika masihdalam kandungan). Faktor pranatal yang berpengaruh antara lain gizi ibu pada waktu hamil, faktor mekanis, toksin atau zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, stress, imunitas, dan anoksia embrio. -Lingkungan postnatal ( lingkungan setelah kelahiran ). Lingkungan postnatal dapat di golongkan menjadi :
1. Lingkungan biologis, meliputi ras, jenis kelamin, gizi, perawatan kesehatan, penyakit kronis, dan fungsi metabolisme. 2. Lingkungan fisik, meliputi sanitasi, cuaca, keadaan rumah, dan radiasi. 3. Lingkungan psikososial, meliputi stimulasi, motivasi belajar, teman sebaya, stress, sekolah, cinta kasih, interaksi anak dengan orang tua. 4. Lingkungan keluarga dan adat istiadat, meliputi pekerjaan atau pendapatan keluarga, pendidikan orang tua, stabilitas rumah tangga, kepribadian orang tua.
Faktor Status Sosial ekonomi Status sosial ekonomi dapat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Anak yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan status sosial yang tinggi cenderung lebih dapat tercukupi kebutuhan gizinya dibandingkan dengan anak yang lahir dan dibesarkan dalam status ekonomi yang rendah.
Faktor nutrisi Nutrisi adalah salah satu komponen penting dalam menunjang kelangsungan proses tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak sangat membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut tidak di penuhi maka proses tumbuh kembang selanjutnya dapat terhambat.
Faktor kesehatan Status kesehatan dapat berpengaruh pada pencapaian tumbuh kembang. Pada anak dengan kondisi tubuh yang sehat, percepatan untuk tumbuh kembang sangat mudah. Namun sebaliknya, apabila kondisi status kesehatan kurang baik, akan terjadi perlambatan. Faktor Agent Penyakit atau infeksi menjadi penyebab terbesar kedua setelah asupan makanan yang tidak seimbang. Telah lama diketahui adanya hubungan yang erat antara malnutrisi dan penyakit infeksi terutama di negara tertinggal maupun di negara berkembang seperti Indonesia, dimana kesadaran akan kebersihan diri (personal hygiene) masih kurang, dan adanya penyakit infeksi kronik seperti Tuberkulosis dan cacingan pada anak-anak. Kaitan antara infeksi dan kurang gizi sangat sukar diputuskan, karena keduanya saling terkait dan saling memperberat. Kondisi infeksi kronik akan menyebabkan anak menjadi kurang gizi yang pada akhirnya memberikan dampak buruk pada sistem pertahanan tubuh sehingga memudahkan terjadinya infeksi baru pada anak
Apakah hubungan keluhan dengan status sosial ekonomi keluarga An.F ? Jawab : a. Pola makan (Makanan pendamping ASI seadanya) Protein dan karbohidrat adalah zat yang sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang. Meskipun intake makanan mengandung kalori yang cukup, tidak semua makanan mengandung protein/ asama amino yang memadai. Bayi yang masih menyusui umumnya mendapat protein dari ASI yang diberikan ibunya, namun bagi yang tidak memperoleh ASI protein dari sumber-sumber lain (susu, telur, keju, tahu dan lain-lain ) sangatlah dibutuhkan. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai keseimbangan nutrisi anak berperan penting terhadap terjadinya kwashiorkor, terutama pada masa peralihan ASI ke makanan pengganti ASI.
Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif baik bagi ibu maupun bayinya., bagi bayi kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hypothermia
(kedinginan). Selain itu juga, bayi memperoleh bakteri tak berbahaya dari ibu, menjadikannya lebih kebal dari bakteri lain di lingkungan. Dengan kontak pertama, bayi memperoleh kolostrum, yang penting untuk kelangsungan hidupnya, ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi yang
mengandung
sel
darah
putih,
protein
dan zat kekebalan yang cocok untuk bayi. ASI membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara
optimal
serta
melindungi
terhadap
penyakit
dan
manfaat
bagi
ibu
adalah menyusui dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas karena proses menyusui akan merangsang kontraksi uterus sehingga mengurangi perdarahan pasca melahirkan (postpartum) b. Faktor sosial budaya (ayah bekerja sebagai buruh) Hidup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, keadaan sosial dan politik yidak stabil, ataupun adanya pantangan untuk menggunakan makanan tertentu dan sudah berlangsung turun-temurun dapat menjadi hal yang menyebabkan terjadinya gizi buruk.