TAKE HOME ANTROPOLOGI KESEHATAN
DOSEN PEMBIMBING: TEAM ANTROPOLOGI KESEHATAN
DISUSUN OLEH: WAHYU RIZKA YOLANDA PUTRI (201701035)
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN PEMERINTAHAN KABUPATEN PONOROGO 2017/2018
UJIAN TENGAH SEMESTER
ANTROPOLOGI KESEHATAN TIPE TAKE HOME
TAKE HOME A
Case: http://indonesiana.tempo.co/read/115478/2017/08/19/anugr4hf/ekonomi-kerakyatan
Job: 1. Jelaskan stratifikasi sosial yang ada di lingkungan tempat tinggalmu dan berikan contoh ! Jawab: Stratifikasi yang terdapat di lingkungan tempat tinggal saya bisa dilihat dari tingkat ekonomi dan tingkat pendidikan. Lingkungan saya adalah sebuah desa dan sebagian besar penduduknya adalah seorang petani. Kalau ditinjau dari Tingkat ekonomi : Saat musim raya panen tiba, petani selalu mendapatkan keuntungan
yang
begitu
banyak.
Namun
tidak
setiap
tahun
petani
mendapatkan keuntungan. Dari panen tersebut sebagian padi dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan modal untuk penanaman padi yang akan datang. Contoh : Orang kaya, orang berkecukupan, dan orang miskin. Tingkat pendidikan : Dalam tingkat pendidikan, anak-anak yang ada di desa saya sangatlah berprestasi, meskipun mereka dari kalangan anak petani. Namun semangatnya yang tidak pernah pudar untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Dan anak-anak tidak hanya belajar di sekolah saja. Di desa saya terdapat organisasi yaitu karang taruna yang memiliki progam untuk membantu adik-adik yang ada disekitar desa untuk mengerjakan tugas yang sekiranya sulit. Contoh : berpendidikan tinggi adalah sarjana, pelajar, pengajar, pegawai, dan cendekiawan.
2. Analisislah contoh kasus diatas (link) lalu jelaskan latar belakang apa yang mendasari disferensiasi sosial tersebut ! Jawab: Kasus diatas mengenai kondisi yang terdapat di suatu kota yaitu kota Jakarta. Kalau kita menyusuri salah satu sudut dari kota jakarta, pasti kita akan melihat sebuah fenomena kemanusian yang pilu. Mulai dari orang dengan berpakaian compang-camping, pengasong yang menjajakan jualannya di himpitan kendaran yang lalu-lalang, pengemis yang memelas memomohon belas kasih orang yang lewat. Dan Jakarta merupakan pusat pemerintahan negara yang masih terus dihiasi problema ketimpangan dan kemiskinan. Wajar kalau kota jakarta disebut dengan simbol kekejaman kota karena menuntut orang didalamnnya harus serba cepat, aktif, dan bermental survive. Ketika ketimpangan ekonomi memang masih lebar,maka keadaan LATAR BELAKANG YANG MENDASARI KASUS TERSEBUT ADALAH: Panca jatuhnya Uni Soviet dan runtuhnya dinasti komunis di Eropa Timur tahun 1990-an,ekonomi neoliberal telah mengambil panggung di kancah global.Dengan bermacam-macam skema melalui International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB), negara-negara dunia ketiga seperti Indonesia dipaksa mengadopsinya. Masalah utam dalam ekonomi kerakyatan adalah pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan. Pengangguran adalah salah satu penyebab krusial.
Pengangguran
terjadi
karena
kurang
memadainya
lapangan
pekerjaan,sehingga mereka terpaksa menjadi pengemis dan penjual makanan yang menjajakan makanannya di himpitan mobil yang berlalu lalang di jalan. Kemiskinan akibat tidak kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan sehariharinya. Konsep ekonomi Indonesia tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 yang secara implisit menekankan pada ekonomi kerakyatan. Dalam hal ini rakyat dijadikan subjek dan objek pembangunan sekaligus. Semangat gotong royong dan persatuan menjadi mental dasar yang harus dimilki. Kebahagiaan rakyat secar universal adalah cita-cita mulai dari konsep ekonomi kerakyatan. Artinya, tidak ada pemecahan parsial di masyarakat.
Dalam hal ini ekonomi kerakyatan dapat direalisaikan melalui beberapa bentuk yaitu: 1) Koperasi
:
badan
perserikatan
ekonomi
yang
berbentuk
untuk
menyemaratkan keuntungan di masyarakat. Dalam hal ini, tujuan dari koperasi dapat memberikan pelatihan berbasis keahlian sesuai dengan bidang-bidang yang digeluti, dapat meningkatan kapasitas sumber daya manusia secara holistik. 2) UMKM : dapat memberikan dorongan kemandirian di masyarakat untuk lebih menangkap prosepek ekonomi lokaldan kreatif yang sifatnya berkelanjutan. UMKM lah yang tetap menompang kondisi ekonomi nasiional ketika mendapat gemouran krisis 1997.
3. Berikan contoh masing-masing tiga contoh, pada setiap poin berikut Ascribe Status, Achived Status, dan Assigned Status ! Jawab: 1) Ascribe Status : a) Seseorang yang lahir dari kalangan keluarga bangsawan akan serta mendapat suatu kehormatan dari masyarakat sekitar karena status yang diwariskan dan dimiliki orang tuanya. b) Seorang putra raja yang ketika dewasa akan melanjutkan tahta sang raja. c) Negara yang menganut sistem kasta apabila seseorang lahir dari kasta tertentu maka ia selamanya akan menjadi bagian kasta. 2) Achived Status : a) Harta yang didapatkan karena rajin belajar. b) Tingkat dan gelar pendidikan tinggi karena keseriusan dalam mencapainya. c) Pekerjaan yang layak, jabatan tinggi, juga penghormatan dalam masyarakat. 3) Assigned Status: a) Pahlawan karena jasa serta perjuangannya denagn seluruh jiwa dan raga guna kemaslahatan masyarakat. b) Seseorang yang diangkat jadi pemimpin dalam negara karena kecakapan serta pengetahuan mumpuni yang dimiliki. c) Dokter.
4. Sebutkan norma masyarakat yang anda ketahui dan berikan contoh masingmasing ! Jawab: 1) Norma agama :
Melaksanakan perintah Tuhan.
Menghargai umat beragama.
Saling tolong menolong dengan orang lain.
2) Norma kesusilaan :
Mencium tangan orang tua.
Mengetuk pintu saat bertamu.
3) Norma kesopanan :
Makan menggunakan tangan kanan.
Tidak menyela pembicaraan orang lain.
Mendengarkan secara seksama nasehat dari orang tua, guru, dan siapa saja yang memberi nasehat.
4) Norma hukum :
Mematuhi tata tertib yang ada di sekolah.
Mematuhi tata tertib lalu lintas yang ada di jalan raya.
Membayar pajak secara tepat waktu.
5. Dalam masyarakat terdapat norma yang tertulis dan tak tertulis. Berikan contoh norma yang tak tertulis !! Mengapa dalam kehidupan norma yang tak tertulis ini lebih kuat !! Jawab: Contoh norma tak tertulis : Adat istiadat : memiliki pengaruh yang kuat dalam suatu masyarakat karena dilestarikan secar turun menurun. Tata kebiasaan : yang bersumber kepada filsafah, ajaran agama yang dianut oleh masyarakat. Kebiasaan : tindakan yang digemari oleh masyarakat sehingga dilakukan berualng-ulang, misal mengucapkan salam ketika bertemu, membuang sampah pada tempatnya.
Mengapa ? karena norma tidak tertulis merupakan norma yang tumbuh secara turun-menurun dalam masyarakat/adat dan atau sudah menjadi kebudayaan dan keragaman bagi masyarakat Indonesia.