Antioksidan Penyelamat Jendela Dunia.docx

  • Uploaded by: Alhoi lesley davidson
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Antioksidan Penyelamat Jendela Dunia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,234
  • Pages: 3
Antioksidan Penyelamat Jendela Dunia Oleh : dr. Alhoi Lesley Davidson

Mata adalah alat indera terpenting manusia. Mata adalah jendela dunia, dengan adanya mata kita baru dapat melihat keindahan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Semakin bertambahnya usia, mata kita akan semakin kabur hal ini disebut sebagai katarak. Katarak merupakan penyakit degeneratif yang paling banyak terjadi pada kita. Hampir semua manusia akan mengalami katarak. Katarak terjadi karena perubahan pada komposisi lensa dimana lensa akan mengandung protein yang lebih banyak daripada normalnya. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa ataupun terjadi akibat kedua-duanya. Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan progresif ataupun dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama. Katarak merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat kelainan kongenital, ataupun penyulit penyakit mata local menahun. Bermacam-macam penyakit mata dapat mengakibatkan katarak seperti glaucoma, ablasi, uveitis, retinitis pigmentosa dan bahan toksik (kimia dan fisik). Katarak dapat berhubungan dengan proses penyakit intraocular lainnya. Katarak merupakan penyebab kebutaan terbanyak. Gangguan pengelihatan diperkirakan diderita oleh 285 juta orang di dunia, dimana 246 juta mengalami low vision dan 39 juta mengalami kebutaan, diantara jumlah tersebut 65% dari jumlah low vision dan 82% dari jumlah kebutaan diderita pada usia lebih atau sama dengan 50 tahun. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menyatakan, prevalensi severe low vision dan kebutaan meningkat pesat pada penduduk kelompok usia 45 tahun keatas dengan rata-rata peningkatan sekitar dua sampai tiga kali lipat setiap 10 tahunnya. Prevalensi severe low vision dan kebutaan tertinggi ditemukan pada penduduk kelompok usia 75 tahun keatas sesuai peningkatan proses degeneratif pada pertambahan usia. Antioksidan Yang Berperan Dalam Pencegahan Katarak Ada pencegahan yang tidak mahal, tanpa operasi pendekatan untuk mencegah katarak. Jenis makanan yang mengandung fitokimia yang bisa memberikan management yang baik untuk katarak yaitu melalui proses : 1. Antioksidan atau pengumpul ROS Berbagai kelas antioksidan yang dapat digunakan untuk mencegah katarak adalah flavonoid, karotenoid, asam askorbat, tokoferol, kafein, dan piruvat. Flavonoid Flavonoid adalah senyawa C6-C3-C6 dengan lima belas atom karbon. Flavonoid mengerahkan efek antioksidan kemampuan mereka untuk menangkal radikal bebas, menyumbangkan hidrogen dalam bentuk senyawa , dan bertindak sebagai pengikat oksigen tunggal mengumpulkan ion logam. Contoh beberapa flavonoid bertindak sebagai antioksidan adalah myrcetin, quercetin, rhamnetin, morin, diosmetin, naringenin, apigenin, catechin, kaempferol dan flavon. Flavonoid ini dapat diperoleh dari buah-buahan seperti apel, anggur, pisang, ceri, dan buah beri dan dari sayuran hijau. Dari semua jenis flovonoid yang paling berperan dalam pencegahan katarak adalah Quercetin. Quercetin juga mampu untuk mengobati gangguan fundus, gangguan metabolik

dan iskemik sel mata. Quercetin adalah golongan Flavonol yang dapat menangkal radikal bebas dan sebagai antioksidan. Quercetin juga merupakan antioksidan yang aman digunakan dan tidak menimbulkan efek samping yang berarti. Vitamin Vitamin C dan E merupakan sumber antioxidan. Minyak jagung dan minyak gandum adalah sumber vitamin E terbanyak. Dan vitamin C (asam Ascorbat) ditemukan pada buah amla dan jeruk lainnya. Karotenoids Karotenoid adalah keluarga dengan 700 senyawa ditemukan dalam buah-buahan, sayuran dan tanaman hijau. Dari 700 ini senyawa, sekitar 20 telah terdeteksi dalam plasma manusia dan jaringan. Lutein dan zeaxanthin adalah dua karotenoid pada makanan yang ada di lensa mata manusia. Telah di laporkan bahwa dua karotenoid ini dapat bermanfaat dalam pencegahan katarak. Senyawa ini berpotensi untuk menangkap cahaya biru pendek gelombang berbahaya. untuk mengurangi H2O2 dan mengurangi kerusakan protein lensa, lipid dan DNA, berfungsi sebagai antioksidan dan menstabilkan integritas membran. Secara biologis fungsinya dipercaya memainkan peran penting dalam membantu untuk mengurangi kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh cahaya yang disebabkan oleh ROS, yang merupakan faktor utama dalam patogenesis katarak. 2. Menghambat Aldose reduktase Akumulasi sorbitol polyol dalam lensa akan menyebabkan katarak diabetes. Enzim aldose reduktase dalam lensa mengubah glukosa menjadi sorbitol dan bertanggung jawab atas akumulasi sorbitol pada lensa mata. Oleh karena itu Aldose Reductase inhibitor dapat digunakan sebagai agen terapeutik yang berpotensi untuk mencegah timbulnya atau berkembangnya katarak diabetes. Bentuk kumpulan hidrofobik yang besar akan mengikat inhibitor Aldose Reductase dan bertindak sebagai target untuk pharmacophore. Inhibitor yang mengikat karenanya adalah dampak interaksi polar dan non-polar antara inhibitor dan residu komplementer yang cocok dengan pengikat enzim. Telah diusulkan bahwa spesifisitas untuk inhibitor terutama disebabkan oleh inhibitor enzyme yang berinteraksi di domain non-polar. 3. Agen antiglikasi Proses glikasi non-enzimatik adalah salah satu yang diketahu mekanisme yang terlibat dalam katarak diabetes. sesuai dengan usia, ada akumulasi akhir glikasi dan produk akhir, yang dapat berkontribusi pada kekeruhan lensa. secara klinis agen antiglycating yang digunakan juga merupakan pilihan yang masuk akal sebagai agen anti katarak. Beberapa agen yang berperan dalam proses antiglikasi yaitu : Polyphenol, Asam Fenolic, Flavonoid, Terpenes, Carotenoid, polisakarida dan Asam lemak poliunsaturasi. 4. Menghambat apoptosis sel epitel lensa Apoptosis adalah proses fisiologis kematian sel yang memberikan dasar molekuler yang penting untuk inisiasi dan perkembangan katarak. Tergantung pada stimulus apoptosis yang berbeda, ada beberapa mekanisme yang terlibat dalam apoptosis yang diklasifikasikan sebagai jalur intrinsik dan jalur ekstrinsik.Jalur yang tergantung mitokondria dikaitkan dengan kekeruhan lensa. Rangsangan tertentu seperti radiasi, obat-obatan, racun dan radikal bebas menyebabkan kerusakan dan disfungsi mitokondria. Semua ini menghasilkan pelepasan protein pro-apoptosis (termasuk sitokrom c dan SMAC) dari mitokondria bagian dalam permukaan ke sitosol, yang memberikan kontribusi untuk program kematian sel. Stres oksidatif telah diakui sebagai mediator penting apoptosis pada sel-sel epitel lensa dan memainkan peran penting dalam patogenesis katarak. Beberapa agen yang berfungsi untuk menghambat proses apoptosis sel lensa yaitu: Epigallo catechin gallate (EGCG) komponen yang paling melimpah dalam teh hijau (Camellia sinensis), memiliki potensi aktivitas antioksidan. Telah terbukti bahwa EGCG mengurangi regenerasi H2O2 yang

diinduksi reactive oksigen spesies (ROS), dan mencegah hilangnya membran mitokondria potensial (Dwm), dan pelepasan sitokrom c dari mitokondria ke dalam sitosol. epigallo catechin gallate menghambat aktivitas caspase-9 dan caspase-3 dan mencegahnya apoptosis intrinsik. Ada banyak polifenol lain seperti flavonoid, asam fenolik, alkohol fenolik,stilbenes dan lignan yang bertindak sebagai antioksidan dan efektif dalam penghambatan apoptosis. Polifenol adalah kandunga utama buah, sayuran, biji-bijian, umbi-umbian,coklat, kopi, teh, dan anggur. Ekstrak biji anggur (GSE) suplemen makanan yang bertindak sebagai antioksidan kuat dan penangkal radikal bebas dengan mempengaruhi berbagai jalur sinyal dan karena itu bermanfaat dalam mencegah katarak. GSE mengandung 70–95% proanthocyanidins (kelas senyawa fenolik). Biji anggur sangat kaya sumber proanthocyanidins. NF-rB adalah faktor transkripsi yang mengatur berbagai gen termasuk apoptosis, adhesi sel, proliferasi, peradangan, dan respons stres seluler. saat tidak distimulasi atau sel normal, NF-rB tetap berada di sitoplasma sebagai kompleks yang tidak aktif dengan inhibitor kappa B. Rangsangan patogen seperti radikal bebas mengaktifkan NF-rB dan menyebabkan fosforilasi. Setelah fosforilasi ada pelepasan inhibitor berikutnya kappa B, menghasilkan translokasi NF-rB ke nukleus diikuti dengan mengikat elemen kontrol DNA yang mempengaruhi transkripsi gen tertentu. Pada akhirnya menghasilkan apoptosis sel. Namun, telah terbukti hal itu ekstrak biji anggur mengurangi generasi ROS oleh H2O2 serta translokasi NF-rB di sel epitel lensa yang pada akhirnya menghambat apoptosis. Resveratrol (RES) Polifenol alami yang dapat menurunkan produksi ROS dan meningkatkan perlindungan terhadap stres oksidatif. RES telah dibuktikan untuk menekan apoptosis sel epitel lensa dan oleh karena itu dapat mencegah terjadinya katarak. Resveratrol dapat ditemukan di buah anggur, Hellerobe putih, kacang, blueberry, mulberry. Coenzyme Q10 (Ubiquinone) Senyawa vitamin yang menyerupai benzoquinone yang bertindak sebagai penangkal radikal bebas. Ubiquinone dapat mencegah apoptosis yang diinduksi oleh cahaya pada sel epitel lensa manusia. Banyak sekali buah dan sayur yang bisa dikonsumsi untuk mencegah proses terjadinya katarak. Dengan banyak mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari maka akan menurunkan kasus katarak. Dengan menurunnya angka katarak maka jendela dunia akan tetap indah sampai usia tua. (Penulis adalah Staff FK UNPRI Medan dan Dokter Internsip di RS Bakti Timah Karimun)

Related Documents


More Documents from "Fanny Nezindaclub Andriani"