ANTICIPATORY GUIDANCE Ns. Amalia Senja.,M.Kep
Apa itu Anticipatory Guidance ? Anticipatory guidance adalah bimbingan kepada orangtua tentang tahapan perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan anak sesuai usianya secara optimal.
Why ?
Perkembangan Kognitif dan sosialemosional Bayi (0-12 bulan) 1) Bayi Baru Lahir a. Per kembangan kognit if • Visual t er baik f okus pada j ar ak 8-12 inci • Ter t ar ik t er hadap r angsangan visual dan audit or i yang menar ik baginya • Lebih menyukai waj ah manusia, kont r as, war na, suar a ber nada t inggi b. Per kembangan sosial emosional • Menampilkan set idaknya t iga emosi (mar ah, sedih, gembir a) • Mulai mengat ur dir i sendir i melalui menangis dan lebih waspada • Empat i: menangis saat bayi lain menangis, suasana hat i dicer minkan melalui per ubahan waj ah
Next .. 2) Usia 2 bulan a. Per kembangan kognit if • Mengikut i j ar i yang diger akkan secar a lambat dar i per t engahan kedua sisi mat a • Panj ang Peningkat an konsent r asi visual, • Menggunakan t indakan unt uk mencapai t uj uan b. Per kembangan sosial emosional • Mulai unt uk t er senyum • Bagun siang har i dan t idur lebih di malam har i
NEXT .. 3) Usia 4 bulan a. Per kembangan kognit if • Mulai senang melihat t angannya sendir i • Mat anya ber ger ak mencar i or angt ua at au pengasuhnya • Mengamat i hubungan per ist iwa yang t er j adi • Mengant isipasi r ut init as b. Per kembangan sosial emosional • Ter senyum, t er t awa j ika ada int er aksi yang menyenangkan • Mulai int er aksi pada sesuat u yang menar ik • Mulai mempunyai j adwal t idur dan makan • J ika t er bangun, bayi bisa t idur kembali dengan sendir inya
NEXT .. 4) Usia 6 bulan
a. Perkembangan kognitif • Mulai mengeksplorasi suara dan menyukai hal-hal baru • Meningkatnya konsentrasi pada mainan • Lanjutan menggunakan tindakan untuk mencapai tujuan • Mencari mainan yang jatuh atau yang disembunyikan b. Perkembangan sosial-emosional • Mulai percakapan • Marah jika orangtua tidak merespon dengan cepat • Merespon secara khusus pada orang asing • Empati: menunjukkan ketertarikan pada bayi lain, memukul benda bersama-sama
NEXT .. 5) Usia 9 bulan a. Perkembangan kognitif • Mengeksplorasi wajah pengasuh dan suka melihat diri di cermin • Dapat menemukan benda setelah sebelumnya melihat disembunyikan • Meniru tindakan orang dewasa b. Perkembangan sosial-emosional • Kasih sayang (anak – orangtua) mulai tercipta • Keadaan asing dan perpisahan akan membuat cemas, saat orangtua kembali bayi akan merasa senang dan dapat dihibur • Menyukai permainan ci….luk……ba
NEXT .. 6) Usia 12 bulan a. Perkembangan kognitif • Dapat mengingat setiap benda dan mencari benda tersebut jika hilang atau tersembunyi • Mencoba mengekplorasi kegunaan mainannya • Dapat mengerti kata tidak, sebab dan akibat dari mainan • Secara sengaja berkomunikasi menggunakan gerakan dan vokalisasi b. Perkembangan sosial-emosional • Memainkan permainan ci….luk…..baa dengan menggunakan gerakkan • Butuh perhatian : menunjukkan dengan cara memperpanjang lengan, sambil menunjuk objek • Menunjukkan berbagai ekspresi wajah • Empati: Mulai menawarkan objek (mainan atau makanan) kepada bayi lain
PETUNJUK ANTISIPASI PADA MASA BAYI 1.
ENAM BULAN PERTAMA
a. memahami proses penyesuaian antara artu dan bayi terutama ibu yang membutuhkan bimbingan setelah melahirkan. b. Membantu orang tua memahami bayi sebagai individu yang mempunyai kebutuhan dan bagaimana bayi mengekspresikan keinginannya melalui tangisan c. Menentramkan orang tua bahwa bayi tidak akan manja dengan adanya perhatian yang penuh selama 4-6 bulan pertama. d. Menganjurkan ortu untuk membuat jadual kebutuhan bayi. e. Membantu ortu untuk memahami kebutuhan bayi terhadap stimulasi lingkungan.
NEXT .. f. Menyokong kesenangan ortu dalam melihat tumbuh kembang bayinya misalkan dengan tertawa, dengan bersahabat mengamati respon sosial anak. g. Menyiapkanortu untuk memenuhi kebutuhan rasa aman dan kesehatan bagi bayi misalnya pemberian imunisasi. h. Mengenalkan dan memberi makanan padat.
NEXT .. 2. ENAM BULAN KEDUA a. Menyiapkan ortu akan ketakutan bayi terhadap stranger anxiety. b. Hindarkan perpisahan yang terlalu lama. c. Bimbing orang tua untuk meningkatkan perhatian karena peningkatan mobilitas bayi dan ajarka disiplin sejak bayi. d. Menggunakan pendekatan dengan kontak mata atau peringatan, jika tak berhasil dengan peringatan fisik dan dorong untuk bertingkah laku positif. e. Berikan lebih banyak perhatian ketika bayi berkelakuan baik daripada ketika ia menangis
f. Ajarkan memgenai pencegahan kecelakaan pada bayi karena ketrampilan motorik dan keingintahuannya mengetahui sesuatu sangat tinggi g. Rencanakan saat penyapihan h. Eksplorasi perasaan orang tua disaat menjelang tidur bayi
MASA TODDLER Usia 12-18 bulan 1) Menyiapkan ortu untuk mengharapkan perubahan tingkah laku toddler khususnya negativisme dan ritualisme. 2) Mengkaji kebiasaan makan dan menyapih botol dan meningkatkan intake makanan padat. 3) Mengkaji pola tidur malam hari ,kebiasaan dengan botol ditangan saat tidur,yang dapat meningkatkan caries gigi dan penundaan Tingkah Laku menolak jam jam tidur.
4) Menekankan pentingnya hubungan orang tua dan anak pada perpisahan singkat. 5) Mendiskusikan permainan baru yang menganggu perkembangan motorik halus, motorik kasar, bahasa, kognitif dan ketrampilan social. 6) Menekankan kebutuhan perawatan gigi, tipe kebersihan gigi dasar dirumah, kebiasaan makanan yang merupakan faktor predisposisi terjadinya caries, menekankan pentingnya suplemen florida.
Usia 18-24 bulan 1) Menekankan pentingnya persahabatan dengan teman sebaya dalam permainan. 2) Memerlukan persiapan tambahan sibling: menekankan pentingnya persiapan anak terhadap pengalaman baru. 3) Mendiskusikan adanya metode disiplin, efektifitas dan perasaan orang tua tentang negativisme anak, menekankan bahwa negativisme ialah aspek penting dari perkembangan aserting diri dan independen dan bukan tanda suatu kemanjaan
NEXT .. 4) Diskusikan tanda-tanda kekurangsiapan toilet training, menekankan pentingnya menunggu terhadap kesiapan fisik dan psikologis 5) Diskusikan perkembangan terhhadap takut pada gelap atau suara gaduh dan kebiasaan seperti menghisap jari tangan, menekankan normalnya perubahan T-L 6) Menyiapkan orang tua terhadap tanda - tanda regresi dari stress
Usia 24-35 bulan 1) Mendiskusikan pentingnya imitasi dan cara meniru “perilaku domestik” shg perlu memasukkan anak dalam aktifitas 2) Menekankan keunikan todler melalui penggunaan bahasa,pengertian yang kurang terhadap waktu dan ketidakmampuan melihat kejadian dr perspektif lain 3) Menekankan disiplin dan penjelasan yang mengarah pada injury, bingung dan misunderstanding
PRA SEKOLAH A. Usia 3 tahun 1) Menyiapkan ortu untuk meningkatkan minat anak dlm persahabatan yang lebih luas 2) Mendorong untuk masuk TK (Taman Kanak kanak) 3) Menekankan pentingnya peraturan. 4) Menyiapkan orang tua untuk mengurangi ketegangan yang berlebihan. 5) Mendorong orang tua untuk menawarkan pilihan pada anak ketika anak terombang-ambing. 6) Memperingatkan ortu bahwa keseimbangan usia 3 tahun akan berubah menjadi Tingkah laku agresif pada usia 4 tahun. 7) Menyiapkan orang tua terhadap ketergantungan pada perhatian mereka seperti ketidaknyamanan emosional anak dan takut kehilangan kasih sayang. 8) Antisipasi nafsu makan/selera makan dengan pemilihan makanan. 9) Menekankan kebutuhan proteksi dan pendidikan pada anak untuk mencegah injury.
Usia 4 tahun 1) Menyiapkan Tingkah laku agresif, aktifitas motorik dan bahasa yang mengejutkan. 2) Menyiapkan terhadap keingintahuan seksual anak dengan menjelaskan perbedaan jenis kelamin laki laki dan perempuan. 3) Menyiapkan ortu terhadap imajinatif tinggi pada usia 4 tahun yang menuntut kemampuan bercerita. 4) Menekankan pentingnya peraturan yang nyata pada Tingkah laku dan pendekatan teknik disiplin. 5) Menyarankan belajar berenang. 6) Membangunkan anak dari mimpi yg menakutkan dan yakinkan bahwa itu hanya mimpi.
Usia 5 tahun 1) Periode tenang. 2) Meyakinkan anak memasuki lingkungan sekolah. 3) Meyakinkan imunisasi baru sebelum memasuki sekolah.
MASA SEKOLAH A. Umur 6 tahun 1) Diharapkan lebih menyukai makan banyak ( nafsu makan bertambah) dan sering menolak thd suatu makanan yang dia sukai 2) Peningkatan kerentanan terhadap penyakit dan terlebih lagi kesakitan padausia sebelumnya. 3) Ajari cara mencegah kecelakaan dan rasa aman terutama dalam bersepeda. 4) Sediakan kamar tersendiri bila mungkin. 5) Ajarkan / dorong anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
B. Umur 7-10 ahun 1) Diharapkan ada kemajuan dalam kesehatan. 2) Siapkan untuk meningkatkan aktivitas yang menimbulkan resiko bahaya. 3) Diharapkan adanya peningkatan keterlibatan dengan teman sebaya dan peningkatan minat mengikuti aktivitas diluar rumah. 4) Berikan kebebasan tapi masih dalam batas yang jelas dan memelihara disiplin /peraturan di masyarakat. 5) Diharapkan lebih memenuhi permintaan ibu pada usia 8 tahun 6) Persiapan sebelum masa remaja/ menjadi gadis. 7) Diharapkan meningkatkan kebanggaan pada ayah diusia 10 tahun dimana peran ayah.segera mendorong aktifitas anak.
NEXT .. D. Umur 11-12 tahun 1) Menyiapkan anak terhadap setiap perubahan tubuh pada masa pubertas 2) Berikan pendidikan seksual secara adekuat dengan memberikan informasi Secara cermat/ tepat 3) Dorong keinginan anak untuk menjadi dewasa 4) Mengajari anak untuk mencoba melakukan aktivitas yang kemungkinan menimbulkan bahaya/ yang membahayakan 5) Anak dapat ditingkatkan jumlah istirahatnya.
Pencegahan Cedera Selama Masa Bayi Usia Lahir – 4 Bulan a. Pencapaian perkembangan mayor • Ref leks involunt er , seper t i mer angkak, dapat mendor ong bayi ke ar ah depan at au belakang dan r ef leks kej ut dapat menyebabkan t ubuh menj ej ak. • Dapat ber guling • Meningkat kan koor dinasi t angan-mat a dan r ef leks menggenggam volunt er .
Pencegahan cedera Aspirasi • Tidak sebahaya pada kelompok usia ini, tetapi harus mulai mempraktekkan penyelamatan sedini mungkin • Jangan pernah menaburkan bedak langsung pada bayi; tuangkan bedak ke tangan dan kemudian ke kulit bayi; simpan bedak dalam wadah tertutup dan diluar jangkauan bayi. • Gendong bayi untuk memberi makan; jangan menyangga botol • Ketahui prosedur kedaruratan untuk tersedak.
Sufokasi/ tenggelam • Simpan semua kantong plastik diluar jangkauan bayi, buang kantong
plastik besar setelah diikat • Jangan menutup matras dengan plastik • Gunakan matras keras dan selimut ringan; tanpa bantal • Pastikan desain box bayi mengikuti peraturan dan matrasnya pas. • Posisikan box bayi jauh dari perabot lain dan jauh dari radiator. • Hindari tidur di tempat tidur dengan bayi
Jatuh • Pasang selalu pagar box bayi
• J angan per nah meninggalkan bayi pada per mukaan yang t inggi t anpa pelindung • Bila r agu menempat kan bayi, gunakan lant ai • Rest r ain anak dalam kur si bayi dan j angan per nah meningglkannya t anpa pengawasan ket ika ia duduk diat as per mukaan yang t inggi • Hindar i penggunaan kur si yang t inggi sampai anak dapat duduk dengan baik dengan dit opang.
Keracunan & Luka Bakar Keracunan Tidak sebahaya pada kelompok usia ini, tetapi harus mulai mempraktekkan penyelamatan sedini mungkin. Luka bakar Pasang detektor asap di rumah
- TERIMA KASIH - SELAMAT BELAJAR -