Anfisman Ii Kelenjar Pineal Dan Jaringan Endokrin Pada Organ Lain

  • Uploaded by: SerlyNh
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Anfisman Ii Kelenjar Pineal Dan Jaringan Endokrin Pada Organ Lain as PDF for free.

More details

  • Words: 1,214
  • Pages: 27
ANFISMAN II Kelenjar Pineal dan Jaringan Endokrin Pada Organ Lain

OLEH MONICA SARI (1801130) FADILA TOHA (1701059) GINAASRIANA (1701060) HELGI NOVEMBRI(17010)

RISMA NURHAYATI (1701080) SARAH AMELIA A (1701081) SERLY NURHAYATI H (1701083) YOGA YUDHISTIRA (1701093) DOSEN

Dr. Meiriza Djohari, M.Kes.Apt SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU 2019

KELENJAR PINEALIS

• Kelenjar pineal ( epifise )  ini terdapat di dalam ventrikal otak , berbentuk kecil berwarna merah seperti buah cemara . Terletak dekat korpus. Kelenjar ini terletak dalam otak dekat thalamus memproduksi melatonin yang penting dalam

pengaturan siklus tidur.

• kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin berperan penting dalam mengatur aktivitas seksual dan reproduksi manusia

Anatomi Kelenjar Pineal Pineal berasal dari atap ventrikal ketiga di bawah ujung posterior korpus kalosum dan dihubungkan oleh suatu tangkai ke komisura posterior dan komisura habenularis. Terdapat serabut saraf di dalam tangkai tersebut , tetapi tampaknya serabut serabut ini tidak mencapai kelenjar pineal . Stroma pineal mengandung neuroglia dan sel parenkim dengan gambaran yang menandakan bahwa sel sel ini memiliki fungsi sekresi .

• Kelenjar  Sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin berperan penting dalam mengakut aktivitas seksual dan reproduksi manusia . • Glandula pinealis  Isyarat saraf yang ditimbulkan oleh cahaya yang terlihat mata , menyekresikan melatoni, yang melewati aliran darah/cairan ventrikal III ke glandula hipofise anterior menghambat sekresi hormon gonadotropin, dan gonad menjadi terhambat lalu berinvolusi .

• Pineal  Atap ventrikal ketiga di bawah ujung posterior korpus kalosum dan

dihubungkan oleh suatu tangkai ke komisura

posterior dan

komisurahabenularis.

Fisiologi Kelenjar Pineal • Fungsinya belum diketahui dengan jelas • Kelenjar ini menghasilakan sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin yang berperan penting dalam mengatur aktivitas seksusal dan reproduksi manusia.

• Kelenjar ini menyekresi melatonin dan zat lain serupa yang melewati aliran darah atau cairan ventrikel III ke glandula hipofisis anterior untuk menghambat sekresi hormone gonadotropin sehingga gonad menjadi terhambat lali berinvolusi (kembali ke ukuran normal).

Melatonin

• Pineal amfibi  Mengandung indol, N-asetil-5metoksitriptamin. melatonin dan enzim yang berperan pada sintesis melatonin dari seratonin • melalui N-asetilasi dan 0-metilasi terdapat di sel parenkim pineal. •  2 tempat pengikatan melatonin : • 1) ML1 yang berafinitas tinggi dan tempat ML2 yang berafinitas rendah . • 2) Subtipe reseptor ML1 telah berhasil diklon : Mel 1a dan Mel 1b. • Semua reseptor terangkai pada protein G, dengan reseptor ML1 yang menghambat adenilil siklase dan reseptor ML2 yang merangsang hidrolisis fosfoinositid.

PENGATURAN SEKRESI

Sintesis dan sekresi melatonin meningkat selama periode gelap. Variasi yang mencolok ini ditimbulkan oleh norepinefrin yang disekresikan oleh saraf simpatis pascaganglion ( nervi conarii ) yang mempersarafi pineal .

Norephinefrin bekerja  Melalui reseptor adrenergik-beta di dalam pineal untuk meningkatkan cAMP intrasel ; dan cAMP lalu menyebabkan peningkatan mencolok pada aktivitas N-asetiltransferase.

Menyebabkan peningkatan sintesis dan sekresi melatonin.

Fungsi kelenjar pineal • •



Stimulatorik inhibitorik , tergantung pada waktu penyuntikan hormon tersebut. Pengamatan ini mendorong timbulnya hipotesis bahwa perubahan diurnal sekresi melatonin berfungsi sebagai semacam sinyal penentu waktu yang menyelaraskan proses endokrin dan proses internal lain dengan siklus terang gelap lingkungan .bukti yang menunjang fungsi melatonin sebagai penyelaras waktu ini mencakup pengamatan bahwa pada orang buta bahwa irama sirkadian yang tak di pengaruhi daur terang gelap , penyuntikan melatonin akan menentukan periode irama tersebut, Melatonin dan reseptor lain tempat hormon ini bekerja untuk menghasilkan efek penyelaras waktu, masih perlu diteliti lebih lanjut. menghambat awitan pubertas pada manusia, karna tumor-tumor pineal kadang-kadang terjadi pada prekoksitas seksual . Namun seperti yang dinyatakan sebelumnya , tampaknya tumor pineal menimbulkan prekoksitas hanya apabila tumor tersebut menimbulkan kerusakan hipotalamus . Konsentrasi melatonin plasma malam hari jauh lebih tinggi pada anak anak ketimbang orang dewasa dan konsentrasi tersebut menurun seiring pertambahan umur manusia.

ENDOKRIN Sistem endokrin  sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain Sistem Saraf

Diatur 2 Sistem Pengatur Utama

Sistem Hormonal/Sistem Endokrin

A. Sifat Endokrin  zat kimia yang di sekresi dalam cairan tubuh oleh suatu sel. Dan menimbulkan efek pengaturan fisiologis pada sel-s tubuh lainnya.

Mekanisme kerja hormon 1. Pengaktifan sIstem AMP siklik sel yang selanjutnya menimbulkan fungsi sel tertentu, 2. Pengaktifan gen sel yang menyebabkan fungsi sel tertentu

MEKANISME KERJA HORMON 1) Pengaktifan system AMP siklik sel yang selanjutnya menimbulkan fungsi sel tertentu. 2) Pengaktifan gen sel yang menyebabkan fungsi sel tertentu

ORGAN ENDOKRIN Organ endokrin  Menghasilkan satu hormone tunggal, sedangkan yang lain dua atau beberapa jenis hormone : Misalnya kelenjar hipofisis menghasilkan beberapa jenis hormone yang mengendalikan kegiatan banyak organ lain; karena itulah maka kelenjar hipofisis di lukiskan sebagai “kelenjar pimpinan tubuh”.

Organ endokrin yang terdapat :  Kelenjar Hipofisis, lobus anterior dan posterior,  Kelenjar Tiroid dan Paratiroid,  Kelenjar Suprarenal, kortexdan medulla, dan

 Kelenjar Timus dan barangkali juga badan Pineal.

FISIOLOGI KELENJAR PANKREAS Pankreas adalah suatu alat tubuh yang berbentuk agak panjang terletak retroperitoneal dalam abdomen bagian atas, di depan vertebra lumbalis I dan II. Kepala pankreas terletak dekat dengan kepala duodenum, sedangkam ekornya sampai ke limpa. Bagian eksokrin dari pankreas berfungsi sebagai sel asinar pankreas, memproduksi cairan pankreas yang disekresi melalui duktus pankreatikus ke dalam usus halus. Sel endokrin ditemukan dalam pulaupulau Langerhans yaitu kumpulan kecil sel yang tersebar di seluruh organ.

Mekanisme kerja pankreas • Adapun mekanisme pankreas yaitu Pankreas mendapat darah dari arteri lienalis dan arteri mesenterika superior lalu Duktus pankreatikus bersatu dengan duktus koledukus dan masuk ke duodenum lalu Pankreas menghasilkan dua kelenjar yaitu kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin

Hormon pengatur pencernaan • Gastrin yang merangsang sekresi kelenjar pencernaan lambung. Gastrin dihasilkan oleh selsel dalam selaput lendir lambung. • Sekretin merangsang sekresi kelenkar pangkreas. Hormon ini dihasilkan oleh sel-sel dalam selaput lendir mukosa saluran pencernaan. • Kolestosistokinin merangsang pelepasan cairan empedu dari kantung empedu. Hormon ini dihasilkan oleh sel-sel dalam selaput lendir duodenum. (Koes irianto,2012)

Hormon pengatur metabolisme karbohidrat Hormon-hormon ini di antaranya terdapat dalam pankreas yang merupakan kelenjar penghasil enzimenzim pencernaan. Hormon-hormon tersebut dihasilkan oleh sel-sel kelenjar endokrin yang berkumpul sebagai endokrin yang tidak memiliki saluran khusus ini disebut pulau langerhans.

Hormon pengatur sistem reproduksi • Pada hakikatnya, reproduksi merupakan tema sentral dari kehidupan, karena semua kegiatan sistem dalam organisme hidup yaitu sistem pencernaan,sistem transportasi,sistem pengeluaran dan lain-lainnya. Diantara hormon-hormon pengatur reproduksi tersebut terdapat hormon yang dihasilkan dalam kelenjar kelamin atau alat reproduksi.

Pada umumnya hormon kelamin tersebut mempunyai struktur dasar kimia yang sama yaitu struktur steroid. Beberapa hormone tersebut yaitu : • Hormon reproduksi jantan : testosterone, dihasilkan oleh sel leydig dalam testis • Hormon reproduksi wanita : esterogen dan progesterone, dihasilkan oleh sel-sel endokrin dalam ovarium

FISIOLOGI KELENJAR KELAMIN

1. Fisiologi kelenjar kelamin laki-laki  Pengaturan fungsi endokrin testis  Pengaturan spermatogenesis

 Efek testosterone

FISIOLOGI KELENJAR KELAMIN

2. Fisiologi Kelenjar Kelamin Wanita  Hormone releasing hipotalamus atau luteinizing hormone releasing hormone (LHRH). Hormon dari hipotalamus, dihasilkan di perikarion neuron hipotalamus dan terikat oleh reseptor dan terikat oleh reseptor gonadotropin untuk merangsang produksi hormone luteinizing, merangsang folikel stimulating hormone, dan penurunan produksi pelepasan gonadotropin.  Hormone hipofisis sterior yaitu FSH dan LH. Disekresi akibat respons terhadap releasing hormone di hipotalamus untuk memicu sintesis steroid di ovarium. Pembentukan reseptor LH di lapisan granulosa mulai terjadi apabila terdapat peningkatan konsentrasi gonadotropin. Pada fase praovulasi meskipun belum ada ovulasi, LH dapat dijumpai dalam jumlah besar dalam sel-sel granulosa sehingga progesterone meningkat dalam serum.  Hormone ovarium (estrogen dan progesterone).

Related Documents


More Documents from "Hun Han"