MAULINA PUTRI MANTULANGI
Anatomi fisiologi Anatomi adalah bagian internal dan eksternal dari struktur tubuh manusia. Fisiologi ilmu yang mempelajari tentang fungsi. Otak Otak adalah organ yang sangat kompleks, mengandung sekitar 100 miliar neuron dan prosesus. Otak terdiri dari :
Otak besar ( cerebrum) Otak kecil (cerebellum) Batang otak ( brainstem)
Otak besar ( cerebrum) Merupakan bagian terbesar dari otak manusia Disebut jg cerebral cortex/otak depan/forebrain, Otak besar (Cerebrum) adalah bagian terbesar dari otak. Beratnya sekitar 1 kg pada orang dewasa dan merupakan 2/3 dari berat keseluruhan otak. Otak besar ini terdiri atas bagian kiri dan kanan. Bagian kiri otak mengontrol fungsi bagian tubuh sebelah kanan, sedangkan bagian kanan otak mengontrol fungsi tubuh sebelah kiri. Karena merupakan struktur terbesar dari otak, cerebrum memiliki fungsi yang sangat vital bagi tubuh kita. Sebagai bagian utama sistem saraf, otak besar mempunyai ratusan ribu neuron yang mengirim informasi ke berbagai bagian tubuh lain. Bagian otak yg membedakan dg binatang Terbagi 4 lobus: 1. Lobus frontal Lobus frontal adalah bagian dari otak yang terletak tepat di belakang dahi seseorang. Ini bagian dari otak diyakini menjadi pembangkit tenaga listrik untuk kepribadian manusia dan emosi. Hal ini juga terkait dengan kreativitas, mobilitas, dan memori. Jika kerusakan atau trauma terjadi, fungsi lain tertentu dari lobus frontal dapat ditampilkan karena perubahan
aktivitas dan kemampuan, seperti perilaku generatif dan kemampuan pemecahan masalah. Fungsi lobus frontal termasuk perhatian. Baik lobus kanan dan kiri tampaknya memainkan peran dalam kemampuan mental ini. Telah ditemukan, bagaimanapun, lobus kiri lebih lemah dalam hal ini dan mungkin mengalami penyimpangan dari tugas ini. Kepribadian dan emosi adalah dua fungsi lain dari lobus frontal. Daerah ini otak menentukan bagaimana seseorang menanamkan dan memproses emosi dalam pidato dan jumlah kekhawatiran bahwa dia memiliki orang lain.
Lobus paling depan Berhubungan dg kemampuan: nembuat alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku sexual&kemampuan bahasa umum
2. Lobus parietal Lobus parietalis terletak di belakang sulkus sentral, dan di atas lobus oksipital. Ia memiliki empat batas anatomi, sulkus sentral, yang memisahkan lobus parietal dari lobus frontal, sulkus parieto-oksipital yang memisahkan parietal dan oksipital lobus, sulkus lateralis yang memisahkan parietal dari lobus temporal, dan fisura membujur medialis yang membagi dua belahan (kanan dan kiri). Lobus parietal bertanggung jawab untuk mengintegrasikan informasi sensorik dari berbagai bagian tubuh. Saraf optik melewati lobus parietalis ke lobus oksipital. Fungsi dari lobus parietalis meliputi pengolahan informasi, gerakan, orientasi spasial, pidato, persepsi visual, pengakuan, persepsi rangsangan, rasa sakit dan sensasi sentuhan, dan kognisi. Setiap kerusakan lobus parietalis akan mengakibatkan kelainan dalam pengolahan spasial dan citra tubuh. Disebutkan di bawah ini adalah masalah yang terjadi setelah kerusakan ke situs tertentu dari lobus parietal.
Kerusakan Lobus parietal Kiri: Setiap kerusakan sisi kiri lobus ini dapat menyebabkan sindrom Gerstmann itu, afasia (gangguan bahasa), dan agnosia (persepsi abnormal benda).
Kanan parietal Lobus Kerusakan: hasil kerusakan sisi kanan kesulitan dalam membuat sesuatu, keterampilan perawatan pribadi terganggu dan kemampuan menggambar.
Bilateral parietal Lobus Kerusakan: Hal ini menyebabkan sindrom Balint ini yang ditandai dengan perhatian visual terganggu dan aktivitas motorik.
Berada di tengah Berhubungan dg sensor perasaan spt tekanan, sentuhan, dan rasa sakit 3. Lobus occipital Kecil dari segala jenis keempat lobus, lobus oksipital terletak di bagian paling belakang tengkorak. Hal ini terletak di tentorium cerebelli, yang memisahkan otak dari otak kecil. Lobus ini bertanggung jawab untuk sistem persepsi visual, karena mengandung korteks visual primer. Fungsi dari lobus oksipital termasuk penerimaan visual, pemrosesan visualspasial, gerakan, dan pengenalan warna. Gangguan pada lobus oksipital dapat menyebabkan ilusi visual. Karena lokasinya, lobus ini tidak terlalu rentan terhadap cedera, meskipun trauma yang signifikan dapat mengakibatkan beberapa masalah.
Gangguan sistem visual-perseptual
Kehilangan penglihatan homonymous
Berada di belakang Berhub. Dg rangsang visual yg memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi thd obyek yg ditangkap oleh retina mata Selain dibagi 4 lobus, cerebrum juga dibagi 2 : kiri dan kanan Otak kanan mengontrol sisi tubuh kiri juga sebaliknya Otak kanan terlibat dlm kreativitad&kemampuan artistik Otak kiri: logika dan berpikir rasional 4. Lobus Temporal Lobus Temporal Di bagian bawah Berhub. Dg kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dlm bentuk suara
Ada dua lobus temporal, setiap yang terletak di setiap sisi otak, kiri dan kanan, pada sekitar setinggi telinga. Lobus temporal berisi korteks pendengaran primer, sehingga, bertanggung jawab atas semua proses pendengaran. Ini lobus juga mengandung hippocampus, yang bertanggung jawab untuk pembentukan memori jangka panjang dan memilah informasi baru. Lobus kanan dan lobus kiri kontrol memori visual dan memori verbal masing-masing. Dengan demikian, lobus temporal yang terlibat dengan pendengaran, bicara dan memori. Efek kerusakan lobus temporal lagi dapat diklasifikasikan tergantung pada sisi mana lobus dipengaruhi.
Kerusakan Lobus Temporal Kiri: Hal ini menyebabkan penurunan kemampuan untuk mengingat konten audio dan visual, kesulitan dalam mengenali kata-kata dan mengingat materi verbal.
Kanan Temporal Lobus kerusakan: Kerusakan sisi kanan ini hasil lobus dalam kesulitan dalam mengenali konten visual dan urutan tonal, serta mengingat sebelumnya ditemui musik atau gambar.
Otak kecil (cerebellum) •
Terletak di bag. Belakang kepala dekat dg ujung leher
•
Fungsi: mengontrol fungsi otomatis otak (mengatur sikap/posisi tubuh, mengontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerak tubuh, gerakan tangan menulis, mengunci pintu dll.
Batang otak ( brainstem) Batang otak merupakan struktur yang menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang. Batang otak terletak di bawah cerebrum dan di depan cerebellum. Batang otak atau yang juga disebut dengan brainstem merupakan komponen yang terdiri dari 3 organ, yaitu Otak Tengah (Midbrain/mesencephalon), pons dan medulla oblongata. Batang otak berfungsi sebagai sarana komunikasi antar impuls otak dengan sumsum tulang belakang. FUNGSI BATANG OTAK (BRAINSTEM)
Menyampaikan semua informasi dari tubuh ke otak atau sebaliknya. Neuron motorik dan sensorik berjalan melewati batang otak sehingga memungkinan terjadinya penerusan sinyal antara otak dan sumsum tulang belakang.
Batang otak sebagai pusat sistem saraf kranial 3 – 12.
Batang otak mempunyai fungsi Otonom, termasuk untuk mengendalikan sistem kardiovaskular, sistem pernapasan, sistem rangsangan nyeri, kesadaran dan pengetahuan. STRUKTUR DAN BAGIAN BAGIAN BATANG OTAK (BRAINSTEM) 1. Otak Tengah (Midbrain / Mesencephalon) Otak tengah merupakan bagian terkecil dari otak yang berfungsi sebagai stasiun relay informasi untuk impuls pendengaran dan penglihatan. Otak Tengah mempunyai peran yang besar dalam proses penglihatan (visual) dan proses pendengaran kita. Terdapat beberapa struktur penting di dalam otak tengah yaitu :
Tegmentum, berfungsi dalam pengaturan kesadaran seseorang
Superior Colliculus, berperan dalam proses penglihatan
Inferior Colliculus, berperan dalam proses pendengaran
Batang Cerebral, berperan dalam fungsi motorik
Nukleus Merah (Red Nuclei), berperan dalam fungsi motorik
Substansia Nigra, berperan penting dalam fungsi motorik, dan juga dapat menghasilkan dopamin. 2. Pons Pons terletak di antara Otak tengah dan medulla oblongata. Pons berukuran sekitar 2,5 cm. Pons berfungsi sebagai pusat dari 4 saraf kranial utama, yaitu nervus trigeminal, nervus abdusen, nervus facialis, dan nervus vestibulokoklear.
Nervus Trigeminal merupakan saraf gabungan yang terdiri dari beberapa cabang saraf sensorik, berfungsi untuk menerima rangsangan dari wajah dan menggerakkan rahang.
Nervus Abdusen, merupakan saraf gabungan yang sebagian besar terdiri dari saraf motorik berfungsi untuk menggerakkan mata dari sisi ke sisi.
Nervus Fasialis merupakan saraf yang berfungsi untuk menerima rangsangan di bagian depan lidah, juga berperan untuk menciptakan ekspresi wajah.
Nervus Vestibulocochlearis berfungsi untuk menyampaikan informasi dari indera pendengaran dan mengendalikan keseimbangan tubuh. 3. Medulla Oblongata Medula oblongata merupakan salah satu bagian dari batang otak yang berada di bawah pons. Medulla oblongata itu sendiri berperan dalam mengontrol fungsi-fungsi otonomik (fungsi yang tidak disadari) seperti pernapasan, pencernaan, detak jantung, fungsi pembuluh darah, serta menelan dan bersin. Medulla oblongata juga merupakan suatu organ yang dapat menghantarkan sinyal-sinyal yang datang dari otak sebelum disampaikan ke saraf-saraf tulang belakang (medulla spinalis). Oleh karena itu, medulla oblongata merupakan satu kesatuan yang sangat penting di dalam tubuh manusia. fungsi dari medulla oblongata, yaitu :
Sebagai penghubung antara otak dan saraf tulang belakang
Mengatur gerak refleks tubuh
Merangsang terjadinya rasa haus
Mengatur emosi Bertanggung jawab terhadap beberapa fungsi otonomik Mempengaruhi produksi hormone di kelenjar hipofisis di otak Pengendali kegiatan tidur Berada dlm tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar, memanjang sampai ke tulang punggung stau sumsum tulang belakang Fungsi: mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernafasan, denyut jantung, proses pencernaan, sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari)
BO terdiri dari : 1. Mesencephalon (otak tengah) •
Bagianteratas BO,
•
Menghubungkan cerebrum dan cerebellum
•
F: mengontrol respon penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, gerakan tubuh dan pendengaran
2. Medula oblangata •
Titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri ke kanan atau sebaliknya
•
Fungsi; mengontrol detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan dan pencernaan
Saluran pencernaan Saluran pencernaan terdiri dari mulut, esophagus, lambung, usus halus, usus besar. Pencernaan adalah pemecahan makanan secara mekanik dan kimiawi menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh seltubuh kita.
1. Mulut Mulut adalah pintu utama masuknya makanan ke saluran cerna. Didalam mulut terdapat alat alat yang membantu dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah( air liur). Didalam rongga mulut, maka mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. 2. Gigi Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga mkanan menjadi halus. Keadaan ini memungkinkan enzim enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien.
Gigi berfungsi mengiris, merobek, menggiling, dan mencampur makanan. Motilitas
mulut
yang
melibatkan
gigi
dalam
proses
tersebut
disebut mengunyah atau mastikasi. Fungsi mengunyah adalah: 1. Menggiling dan memecah makanan menjadi potongan-potongan lebih kecil sehingga makanan mudah ditelan. Potongan-potongan kecil makanan meningkatkan luas permukaan makanan yang akan terkena enzim. 2. Mencampur makanan dengan liur. 3. Merangsang
kuncup
kecap.
Perangsangan
kuncup
kecap
selain
menghasilkan rasa nikmat kecap tetapi juga, secara refleks meningkatkan sekresi liur, lambung, pankreas, dan empedu.
3. Lidah Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan didalam rongga mulut dan membantu mendorong makanan ( proses penelanan ). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Letak setisp rasa berbeda-beda yaitu: Rasa asin terletak dilidah bagian tepi depan Rasa manis terletak dilidah bagian ujung Rasa asam terletak dilidah bagian samping Rasa pahit terletak dilidah bagian belakang/pangkal lidah 4. Kelenjar ludah Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada tiga pasang yaitu : Kelejar parotis, terletak dibawah telinga.( cair) Kelenjar submandibularis terletak dirahang bawah( getah yang mengandung air dan lendir) Kelenjar sublingualis, terletak dibawah lidah( getah yang mengandung air dan lendir) Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Jadi, ludah berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan 5. Esophagus Esofagus merupakan salah satu bagian organ pencernaan yang terletak setelah faring dan sebelum lambung, serta berlekatan dengan trakea. Kata Esofagus berasal dari bahasa Yunani yaitu, “Oeso” yang artinya “membawa” dan “phagus” yang artinya “memakan”. Dalam bahasa indonesia, esofagus sering disebut dengan kerongkongan. Esofagus adalah organ pencernaan berbentu seperti tabung berotot yang berfungsi membawa makanan dari mulut ke lambung. Esofagus mendorong makanan dengan sebuah gerakan hasil kombinasi kontraksi otot yang disebut gerakan peristaltik. Panjang esofagus pada orang dewasa sekitar 23 – 25 cm dengan lebar sekitar 2 cm. Fungsi utama esofagus adalah untuk membawa makanan, cairan dan air liur dari mulut menuju lambung. Pada esofagus juga terjadi proses penggulungan makanan dengan memanfaatkan gerakan peristaltik. Menelan merupakan proses membawa makanan dari mulut ke lambung dengan kombinasi gerakan otot dan refleks dari 3 organ sistem pencernaan termasuk esofagus. Berikut adalah fase menelan pada manusia :
Fase Oral, makanan yang dikunyah di dalam mulut akan didorong ke bagian belakang faring dengan gerakan otot lidah. Fase Faringeal, masuknya makanan merangsang uvula menutup rongga hidung dan epiglotis akan menutup saluran pernapasan agar makanan tidak masuk ke sana. Kemudian makanan melewati epiglotis, masuk ke faring bagian bawah dan menuju esofagus. Fase Esofagus, Masuknya makanan merangsang terjadi gerakan peristaltik esofagus yang akan membawa makanan menuju sfingter lambung dan memasuki lambung. Kemudian makanan akan dicerna dan disimpan sementara di lambung. Panjang 25 cm, diameter 3 cm Dinding menghasilkan mukus lubrikasi makanan Spincter kardiak mencegah regurgitasi makanan dari lambung 6. Lambung Bagian organ pencernaan yang selanjutnya adalah lambung. Bagian ini adalah sebuah alat pencernaan yang memiliki bentuk seperti kantung. Dinding lambung ini tersusun dari atas otot-otot yang melingkar, memanjang, dan menyerong. Bentuk dan lapisan lambung yang seperti gambar diatas memungkinkan makanan yang masuk akan dibolak-balik dan diremas lagi agar makanan menjadi lebih hancur atau halus. Makanan yang dikunyah didalam mulut belum terlalu hancur, oleh karena itu harus dihaluskan kembali lagi oleh lambung. Agar lambung anda tidak bekerja lebih berat maka sebaiknya anda mekunyah makanan lebih halus sebelum makanan tersebut tertelan. Selain mencerna makanan dengan cara mekanis, lambung juga melakukan proses pencernaan dengan menggunakan cara kimiawi. Sama seperti mulut lambung juga juga memiliki air dan lendir, dan memiliki beberapa enzim yang dapat membantu dalam proses pencernaan. Karena lambung memiliki sifat asam maka lambung dapat membunuh kuman yang masuk bersama dengan makanan yang ditelan manusia. Sementara itu, enzim renin dapat mengumpulkan air susu sehingga dicerna lebih lanjut dan baik. Lambung adalah organ yang terletak pada bagian bawah superior kiri rongga abdomen di bawah diafragma. Terbagi: fundus, body, antrum Fundus adalah bagian yang menonojol ke sisi kiri atas ,ulut esophagus. Body adalah bagian yang terdilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua pertiga bagian lambung.
Fungsi: mencampur makanan dengan cairan lambung (pepsin, asam lambung) Produksi kimus, produksi mucus, digesti protein, penyimpan makanan Spincter Pilorik 7. Usus Halus Usus halus (intestinum) adalah salah satu bagian pencernaan utama yang terletak setelah lambung. Usus halus beberntuk seperti tabung sempit yang berbelok-belok dan memenuhi bagian perut bawah. Fungsi utama dari usus halus adalah untuk melakukan pencernaan secara kimiawi dan penyerapan makanan. Usus halus memiliki diameter lebih dari 2 cm dan panjang sekitar lebih 6 meter pada orang dewasa. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), Usus Kosong (jejunum), dan Usus Penyerapan (ileum). Usus halus sering disebut sebagai organ pencernaan terpanjang pada tubuh manusia. i fungsinya masing-masing yang lebih spesifik, yaitu : Usus Dua Belas Jari (Duodenum), berfungsi untuk memecah komponen dari lambung menjadi komponen yang lebih kecil sehingga dapat digunakan oleh tubuh. Usus Kosong (Jejunum), berfungsi untuk melakukan pencernaan dan penyerapan berbagai komponen, terutama, air, karbohidrat, protein, dan vitamin, serta komponen yang bersifat lipofilik lainnya. Usus Penyerapan (Ileum), berfungsi untuk penyerapan garam, vitamin B dan komponen makanan yang tidak diserap oleh Jejunum. Duodenum, Jejunum, Ileum Duodenum adalah bagian yang terletak terpendek(25 cm-30 cm). Yeyenum adalah bagian yang selanjutnya panjangnya kurang lebih 1m-1,5m Ileum ( 2 m-2,5 m) merentang sampai menyatu dengan usus Usus halus adalah bagian terkecil dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm. usus halus( intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. 8. Usus besar Usus besar adalah salah satu organ pencernaan yang merupakan lanjutan dari usus halus. Usus besar sering juga disebut sebagai kolon. Fungsi utama dari usus besar adalah untuk melakukan penyerapan makanan yang tidak mampu diserap di usus besar, Juga Menyerap air dan garam sehingga dapat mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Melalui penyerapan air
tersebut usus besar juga berperan dalam membentuk konsistensi feses (cair atau padat). Diameter usus besar sekitar 6 cm dengan panjang 1,5 meter. Sisa dari makanan yang melewati usus besar akan berakhir di bagian rektum yang merupakan muara dari usus besar (anus). FUNGSI USUS BESAR (KOLON) Menyerap cairan dan garam dari makanan yang telah melalui usus besar. Untuk mencaga keseimbangan cairan dan elektrolit melalui penyerapan air dalam saluran pencernaan. Sebagai tempat diproduksinya vitamin K yang berfungsi sebagai salah satu komponen pembekuan darah. Melindungi saluran pencernaan dari infeksi bakteri dengan lendirnya. Menyeimbangkan pH makanan dengan cara menghasilkan larutan alkali dan terdapat bakteri yang memproduksi lemak sehingga keasaman makanan dapat dinetralisir. Tempat penyimpanan limbah dan pengeluaran kotoran yang tidak diperlukan oleh tubuh. Usus besar/intestinum merupakan saluran terakhir dari pencernnaan. Sesuai dengan namanya usus ini memiliki ukuran diameter 6,5 cm, sedangkan ukuran panjangnya hanya 1 meter. Pada pertemuan antara usus halus dan usus besar terdapat suatu kantomg yang disebut sekum ( lebih dikenal sbgai usus buntu). Usus besar dibagi menjadi 3 yaitu, usus besar naik atau kolon ascenden, usus besar melintang atau kolom transversum dan usus besar turun atau kolon descenden Terdiri dari: Caecum Colon (ascenden, Transversal, Descenden, Sigmoid) Rektum Anus Fungsi : 1. Absorbsi air, garam dan glukosa Usus besar mengabsorbsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi semi padat.Mucus dalam usus besar berfungsi sebagai melindungi dinding terhadap eksokariasi, selain itu berperan sebagai media pelekat agar bahan feses saling bersatu. SISTEM PEREDARAN DARAH Terdiri dari Jantung, Paru, Pembuluh darah, Hati, Seluruh organ tubuh Konsep: transportasi oksigen (O2), Karbon dioksida (CO2), sari makanan. --< 1. O2 di udara 2. Masuknya udara ke alveoli 3. Proses pertukaran di alveoli
4. Diikat oleh hemoglobin 5. Diedarkan oleh jantung 6. Proses pertukarandi jaringan. Jantung merupakan salah satu komponen terpenting dalam sistem peredaran darah manusia. Fungsi jantung adalah memompa darah kaya oksigen ke seluruh organ tubuh dan darah miskin oksigen ke paru-paru. Jantung yang memiliki berat 300 gram merupakan sebuah otot tunggal. Otot yang berada di dalam jantung juga memiliki lapisan – lapisan, lapisan yang berada di otot yaitu : lapisan endothelium, dan dinding jantung terdiri dari:
Endokardium Miokardium Epikardium
Posisi jantung dalam rongga torakik dilindungi oleh tulang dada, dan hampir diselubungi sepenuhnya oleh paru-paru, yang dibatasi oleh sebuah selaput ganda perikardium, dan tertempel di diafragma. Selaput pertama perikardium (lamina viserlais) menempel pada jantung. Selaput keduanya (lamina panistalis), yang menghadap ke luar, berair dan lebih longgar, yang dapat meminimalisir gesekan antara organ yang berdekatan akibat gerakan memompa jantung. Jantung dikelilingi oleh banyak pembuluh darah. Jantung memiliki empat bagian, yaitu serambi kanan (atrium kanan), bilik kanan (ventrikel kanan) dan serambi kiri (atrium kiri), bilik kiri(ventrikel kiri). Antara atrium dan ventrikel jantung terdapat katup atrioventikuler untuk mencegah darah pada aorta dan arteri pulmonalis masuk lagi ke ventrikel saat diastole. Pembuluh Darah Pembuluh darah adalah salah satu bagian dari sistem sirkulasi pada tubuh untuk membawa darah dari jantung yang terikat dengan oksigen ke organ tubuh, serta mengembalikan kembali darah yang telah dipakai dan terikat dengan karbon dioksida ke jantung untuk diambil lagi oksigen di paru-paru. Pembuluh darah terdiri dari pembuluh koroner, arteri, vena dan kapiler. Masingmasing memiliki ciri khas dan tugas yang berbeda.
Arteri Arteri adalah pembuluh darah yang berada di tubuh makhluk hidup yang akan membawa darah seperti oksigen dari jantung yang akan disebar ke seluruh tubuh manusia yang membutuhkan, jaringan dan juga sel-sel yang berada di dalam
tubuh manusia. Sehingga di dalam gambar anatomi arteri bisa dilihat dan di perhatikan bahwa dengan warna merah. Dinding arteri yang memiliki ukuran lebih tebal dari pada dinding vena yang terdiri dari tiga lapisan. Ketiga lapisan tersebut berturut-turut adalah lapisan paling dalam yang bernama endothelium, lapisan bagian tengah yang merupakan otot polos dan berserat elastis, dan lapisan luar yang merupakan jaringan ikat dan juga memiliki serat yang elastis. Pembuluh aorta adalah pembuluh arteri yang paling besar dan berdinding paling tebal. Arteri paling kecil adalah arteriol yang berhubungan langsung dengan pembuluh kapiler. Darah kaya oksigen dari bilik kiri jantung akan keluar melalui aorta dan masuk ke arteri. Darah akan beredar menuju tubuh bagian atas dan setelah itu menuju tubuh bagian bawah.
Kapiler Kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat kecil berdiameter 5 sampai 10 µm. Dalam pembuluh kapiler terjadi pertukaran oksigen, air, nutrisi dengan karbondioksida dan limbah sel-sel sekitarnya. Kapiler hanya memiliki dua lapisan, yaitu membran basal dan lapisan endothelium. Darah yang mengandung karbondioksida akan dibawa dari kapiler menuju vena.
Vena Vena yang disebut juga pembuluh balik merupakan pembuluh darah yang membawa darah miskin oksigen dari sel dan jaringan menuju ke jantung. Pengecualian untuk vena umbikalis, pembuluh ini membawa darah kaya oksigen dari paru-paru ke jantung. Sehingga bisa di lihat pada gambar anatomi yaitu pembuluh darah vena telah digambarkan dengan simbol berwarna biru. Vena yang utama terdiri dari vena cava dan inferior yang akan membawa darah dari tubuh pada bagian bawah jantung dan vena cava superior yang akan membawa darah dari tubuh bagian atas jantung. Kedua vena masuk ke serambi kanan jantung. Pembuluh vena paling kecil adalah venula yang membawa darah dari kapiler, yang selanjutnya bergabung menuju vena.
Pembuluh Koroner Pembuluh koroner merupakan pembuluh darah yang memberikan pasokan darah yang mengandung oksigen dan nutrisi untuk jantung. Peredaran darah pada jantung masuk dalam sistem sirkulasi koroner, yang mengawali peredarannya dari aorta, lau masuk ke arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri. Apabila oksigen dan nutrisi disuplai ke jantung, maka darah yang berada di dalam tubuh manusia yang mengandung karbondioksida akan dibawa ke dalam jantung melaui vena koroner. Oksigen dan nutrisi yang di gunakan untuk jantung maka akan dipasok sendiri dengan melalui pembuluh koroner.
Vena Portal Hepatica
Vena Portal Hepatica merupakan vena khusus yang yang tidak membawa darah ke jantung, melainkan membawa darah yang mengandung sari-sari makanan menuju ke hati. Vena portal hepatica yang juga disebut vena porta merupakan kumpulan kapiler di sekitar usus yang menyerap sari-sari makanan dari dalam usus. Dalam hati, sari-sari makanan akan diproses. Pembuluh darah Sifat: elastis - melebar ( vasodilatasi ) - menyempit ( vasokonstriksi ) Pembuluh darah arteri Fungsi: membawa darah bersih, kecuali a. Pulmonalis Pembuluh darah vena Fungsi: membawa darah kotor, kec. V. Pulmonalis Peredarah darah kecil Jantung --< paru --< jantung Peredarah darah besar Jantug --< seluruh tubuh --< jantung Neuromuscular system •
Neuro = saraf
•
Muscular = otot
•
Yang menggerakkan : otak
•
Panca indera otak saraf otot
Saraf =neuro=nervus •
Ada 12 cabang kranial
•
1. N I = N. OLFAKTORI penciuman)
•
2. N II= N. optikus (penglihatan)
•
3. N III= okulomotorius (menggerakan bola mata, pupil)
•
4. N IV= N. Trochlearis (menggerakkan mata ke bawah dan ke dalam)
SST Pengertian otot jantung. Otot Jantung yaitu otot penyusun dinding jantung yang mencakup sel-sel cardiomycocyte atau sel otot myocardiocyteal yang berjumlah satu atau dua, tetapi adapun berjumlah 3 atau 4 inti sel yang sangat jarang terjadi.. Otot jantung juga disebut miokardium, Myo berarti otot dan Caridum berarti jantung. Otot jantung bergerak di bawah kesadaran yang tidak terpengaruh oleh otak atau perintah saraf pusat. Otot jantung yaitu kombinasi otot polos dan otot lurik mengapa? ... alasannya yaitu mempunyai kesamaan, ibarat otot jantung mempunyai area gelap dan terang, mempunyai banyak nukleus sel yang terletak di tengah ibarat otot lurik sedangkan otot polos mempunyai sifat yang sama dengan gerakan paksa. Otot ini bekerja tanpa lelah, tampa istirahat yang menciptakan darah mengalir berarti hidup insan tetap tinggal kalau berhenti itu akan menciptakan kematian bagi kita. Otot jantung sanggup terus bekerja, tampa putus alasannya yaitu mempunyai sejumlah mitokondria, mioglobin dan suplai darah yang memungkinkan terjadinya metabolisme aerobik terus menerus dan suplai oksigen dan nutrisi. 1. Ciri-Ciri Otot Jantung Agar lebih gampang membedakan otot jantung dengan jenis otot lainnya, kita mengacu kepada ciri-ciri otot jantung. Ciri-ciri otot jantung antara lain sebagai berikut... Bentuk yang memanjang Mempunyai Inti sel yang berada ditengah Cara kerja otot jantung ini berada diluar kesadaran atau tak dipengaruhi oleh otak atau saraf pusat. Serabut jantung mempunyai panjang 50 hingga 100 um, diameter berkisar diantara 14 um. Jumlah serabut otot jantung kurang lebih 1500 filamen Serabut pada otot jantung berupa sarkolema dan terdiri atas myofibrilmyofibril yang terlihat berdampingan Otot Jantung terdiri atas 1 dan 2 inti sel atau bahkan sanggup berjumlah 3 dan 4 tetapi itu sangat jarang Bekerja terus menerus tampa istirahat. Otot jantung dipengaruhi oleh saraf otonom yakni saraf simpatik dan safar parasimpatik
Bentuk Silindris bercabang dan menyatu Memilik serabut yang bercabang-cabang Mempunyai diskus interkalaris, interkalaris yaitu pembatas antar sarkomer
2. Fungsi Otot Jantung Otot jantung terdapat pada kawasan yang sangat vital/penting bagi badan karna merupakan kunci nyawa manusia,oleh karna itu jantung mempunyai fungsi-fungsi penting pula ibarat yang ada dibawah ini... Membantu memompa darah keseluruh tubuh Membersihkan badan dari hasil metabolisme (karbondioksida) Sel-sel pada otot jantung membantu dalam kontraksi sel lainnya Otot jantung menyediakan cara pemompaan ventrikel pada jantung Otot jantung berfungsi meremas darah sehingga darah sanggup keluar dari jantung dikala berkontraksi dan mengambil darah pada relaksasi Menunjang kerja dari organ jantung
3. Struktur otot jantung Bentuk dan Ukuran Jantung Bentuk jantung lebih kurang mirip seperti kepalan tangan orang dewasa yang terbalik. Organ ini merupakan organ utama yang berperan dalam sistem kardiovaskular. Ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan tangan orang dewasa atau memiliki panjang 12 cm, lebar 8 cm, dan tebal 6 cm, dengan berat sekitar 300 gram. Jantung terdiri dari otot-otot (muscular), apex (puncak), basis (dasar), atrium kana dan kiri, serta bilik kanan dan kiri. Hal menarik yang bisa kita ketahui dari organ yang satu ini adalah, mampu untuk memompa darah atau berdetak sebanyak 100.000 kali selama sehari. Oleh karena
itu, darah yang dipompa olehnya mencapai 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah segar ke segala sel-sel tubuh. 2. Lapisan Otot Jantung Jatung memiliki tiga lapisan otot (myocardium) yang berbeda dan masing-masing lapisannya memiliki fungsi yang berbeda pula. Otot-otot jantung ini harus selalu disuplai oleh darah segar yang dibawa oleh arteri coroner agar jantung tidak berhenti berdetak. Berikut adalah lapisannya : a) Lapisan Pericardium Merupakan lapisan paling atas yang menyelubungi jantung dan terbagi lagi menjadi 2 macam lapisan, yaitu pericardium parietal yang melekat pada tulang dada, tulang rusuk, dan selaput paru, serta pericardium visceral atau disebut juga dengan epikardium yang berada di bawah pericardium parietal. b) Lapisan Miokardium Lapisan ini berada di bawah lapisan pericardium dan merupakan lapisan otot jantung yang paling tebal dan terdiri dari otot-otot jantung yang banyak.
c) Lapisan Endokardium Lapisan ini merupakan lapisan terdalam (lapisan yang berhubungan langsung dengan jantung) dan terdiri dari jaringan-jaringan endotel. a) Serambi Kanan (Atrium Dextra) Merupakan ruang jantung yang berada di atas dan memiliki dinding yang lebih tipis daripada bilik (ventrikel). Fungsi dari atrium kanan ini adalah sebagai tempat penampungan darah kotor (darah yang miskin oksigen) dari seluruh tubuh. Darah ini dibawa dari sel-sel tubuh melalui saluran atau pembuluh darah yang disebut dengan vena.
b) Serambi Kiri (Atrium Sinistra) Merupakan ruang jantung yang berada di atas dan bersebelahan dengan serambi kanan dan berfungsi sebagai ruang yang menerima darah segar (darah kaya oksigen yang kembali dari paruparu) untuk disalurkan ke bilik kiri sebelum dipompa ke seluruh tubuh.
c) Bilik Kanan (Ventrikel Dextra) Ruang jantung ini berada di bawah serambi dan memiliki dinding yang lebih tebal dikarenakan tugasnya yang lebih berat daripada atrium. Bilik kanan berfungsi sebagai tempat penampungan darah yang sedikit oksigen hasil dari serambi kanan untuk disalurkan ke paru-paru untuk diikat dengan oksigen.
d) Bilik Kiri (Ventrikel Sinistra) Ruang ini berada di bawah jantung dan bersebelahan dengan ruang bilik kanan. Ruang bilik kiri jantung ini memiliki fungsi sebagai tempat penampungan darah kaya oksigen untuk segera disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri.
Otot Lurik Otot lurik atau yang sering disebut dengan otot kerangka adalah otot otot dalam tubuh manusia yang menempel pada sistem kerangka tubuh dan dapat digerakkan dengan mudah atas kehendak atau semau kita dengan kondisi sadar, sehingga disebut juga sebagai otot motorik.Otot lurik di seluruh tubuh manusia mampu bekerja keras dan kuat yakni menggerakkan tulang karena di dalamnya banyak terdapat inti sel. Tetapi otot lurik juga cenderung mudah lelah artinya membutuhkan waktu untukistirahat setelah bekerja, otot lurik jika dilihat dengan menggunakan mikroskop akan menunjukkan bagian gelap (aktin) dan terang (terang) yang bergantian sesuai dengan aktifitas yang dilakukannya atau kondisinya. Ciri-ciri otot lurik ialah sebagai berikut :
Memiliki serabut yang jumlahnya ribuan dan membentuk jaringan otot yang tersusun rapi. Berbentuk silindris, tubuh panjang, dan mempunyai banyak inti sel (multinuklei). Sistem gerakan yang ditumbulkan dibawah kesadaran (Volunter). Memiliki diameter sekitar 50 mikron dan panjang 2,5 cm. Mampu bekerja dengan keras dan cepat namun juga mudah lelah dan membutuhkan waktu istirahat secara berkala setiap selesai beraktifitas. Melekat pada rangka tubuh dan semua bagiannya memilki kecepatan yang baik dalam berkontraksi (berkerut). Letak Inti sel atau pusatnya berada di tepi (perifer) serta di dalam tubuh manusia berada di otot paha, otot dada, otot betis dan seluruh rangka tubuh manusia yang lain. Cara Kerja Otot Lurik Otot lurik yang terdapat pada hampir keseluruhan tubuh manusia memiliki cara kerja dengan cara kontraksi dan relaksasi, yakni kontraksi ketika melakukan gerakan yang membutuhkan kekuatan dan kerja lebih keras, seperti ketika menaiki tangga dengan kaki atau berlari. Relaksasi akan dilakukan oleh otot lurik setelah selesai melakukan tugas berat dengan cara melenturkan bagian tubuhnya seperti merenggangkan tubuh yang dilakukan oleh manusia. Hal itu dilakukan untuk mencegah kram atau tekanan sekaligus memberi waktu untuk istirahat, sebab itu setelah manusia melakukan aktifitas seperti berlari dan
aktfitas berat lainnya selalu membutuhkan waktu untuk beristirahat sejenak untuk mengembalikan kekuatan sehingga terhindar dari kram otot atau kelelahan yang dapat berpengaruh pada fungsi tubuh lainnnya. Semua fungsi gerak tersebut dikendalikan oleh bagian otak manusia yang mengatur syaraf pusat dengan cara mengolah perintah manusia misalnya berjalan atau berlari kemudian meresponnya dengan cepat dan meminta otot bagian tubuh yang dibutuhkan untuk bergerak mengikuti kehendak manusia. cara kerja yang dilakukan tersebut semuanya terjadi dalam kesadaran atau dikendalikan secara langsung oleh individu tersebut. Otot Polos Pengertian dari otot polos ialah otot yang termasuk dalam kategori otot tidak sadar atau otot yang bersifat refleks dalam sistem kerjanya. Otot polos membentuk lapisan lapisan pada alat alat dalam tubuh manusia, misalnya pada dinding usus, pembuluh darah, saluran kelamin, dan pada dinding rahim wanita. Sebab itu otot polos juga sering disebut sebagai otot alat alat dalam. Otot polos memiliki ciri ciri khusus yaitu :
Bentuk seperti gelondong dengan kedua ujung yang meruncing dan bagian tengahnya menggelembung. Pada tiap selnya memiliki satu inti yang terletak di tengah. Merupakan otot tak sadar (otonom) dan memiliki waktu kontraksi dari 3 sd 180 detik. Mampu berkontraksi dengan refleks sebab merupakan otot tak sadar (otonom). Tidak memiliki garis yang melintang seperti yang ada pada otot lurik. Memiliki reaksi yang lambat dan tidak mudah lelah atau terus menerus bekerja walaupun kita tidur sebab tidak dikendalikan manusia secara langsung atau mampu beraktifitas walaupun berada dalam kondisi tidak sadar manusia. Otot polos tidak hanya sebuah satu jaringan, dalam menjalankan fungsinya ia memiliki bagian bagian yang masing masing memiliki peran yang sama sama penting, yakni sebagai berikut.
Otot Polos Unit Ganda (Multi Unit) yaitu otot polos yang terdiri atas serabut yang berbeda beda dan setiap bagian dari serabut tersebut bekerja mandiri atau berdiri sendiri tanpa saling membantu misalnya ialah otot polos pada siliaris mata dan otot piloerektor. Otot Polos Unit Tunggal (Single Unit) yaitu otot yang memiliki ratusan hingga jutaan serabut yang satu sama lain saling berkontraksi dan membran sel di dalamnya saling melekat satu sama lain pada tempat yang berbeda beda sehinggatiap serabut dapat disebarkan menuju serabut lainnya dengan mudah. Cara Kerja Otot Polos Cara kerja otot polos ialah tidak menurut pada perintah otak, tetapi terjadi diluar kesadaran otak atau di luar kesadaran individu tersebut. Itulah penyebab otot polos disebut juga dengan otot tak sadar (otonom). Oot
polos pada manusia bekerja dengan lambat dan terus menerus tanpa rasa lelah. Otot polos terdapat pada bagian usus, saluran peredaran darah, saluran kemih, pembuluh darah dan sebagainya.
Fungsi Otot Polos Otot polos yang berada dalam berbagai organ tubuh manusia memiliki fungsi sebagai pemberi kontraksi yang memungkinkan zat dari dalam atau dari organ yang lain dapat memasuki dan menjalankan proses di dalam organ tersebut. kontraksi otot yang ditimbulkan oleh otot polos itu sendiri ditimbulkan dari pemancar kimia seperti hormon manusia.
Sistem Kandung Kemih • --> Terjadi proses penyaringan darah • --> 1. Kembali ke tubuh • 2. Keluar bersama urin Terdiri dari: • Ginjal (2) • Ureter (2) • Vesica urinaria (1) • Uretra (1) Ginjal • Terletak pd dinding posterior abdomen, dibelakang peritonium pada kedua sisi vertebrae thorakalis ke-12 sampai lumbal ke-3 • Ginjal kanan lebih rendah daripada kiri, karena terdapat lobus hepar dextra • Bentuk mirip biji kacang • Fungsi: • 1. Berperan dlm mengeluarkan zat toksin/ racun • 2. Mempertahankan keseimbangan asam-basa • 3. Mempertahankan keseimbangan cairan • 4. Mengeluarkan sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin, dan amoniak Struktur: kortex renalis Medula renalis Nefron= 1 unit fungsional ginjal, terdiri dari: Glomerulus, tubulus proximal, ansa henle, tubulus distal, tubulus urinarius Tahap pembentukan urine 1. Proses filtrasi di glomerulus. Terjadi penyerapan darah (bagian cairan darah, kecuali protein) 2. Proses reabsorbsi di tubulus proximal dan distal (bila masih dibutuhkan): glukosa, sodium, cl, fosfat, bikarbonat 3. Proses sekresi, dari tubulus distal dialirkan ke papila renalus --> keluar Ureter: panjang 25-30 cm, diameter 0,5cm • VU: sebagai penampung urine • Letak, di belakang simfisis pubis dlm rongga panggul • Mirip balon karet
• • • Urine • • • •
Uretra: fungsi mentalurkan urine ke luar Laki: panjang 13,7-16,2 cm Perempuan: 3,7-6,2 cm
Jumlah 24 jam: 1500 cc Warna: bening, kuning muda Berat jenis: 1,015-1,020 Komposisi: air 95%, zat N (dr hsl metab. Protein, asam urat, amoniak, kreatinin), elektrolit ( Na, ca, NH3, bikarbonat, fosfat, sulfat), bilirubin, urobilin,toksin, hormone
Pemeriksaan Diagnostik Urinalisis: 1. Observasi warna, kejernihan 2. Pengkajian bau urin 3. Pengukuran keasaman dan BJ 4. Tes keberadaan protein, glukosa, badan keton 5. Mikroskopis: sel drh merah, kristal, pus, bakteri 2. Pemeriksaan fungsi ginjal 3. Ultrasound ( usg) 4. Sinar x (BNO-IVP) 5. MRI Hati 1. Kelenjar terbesar ditubuh 2. Letak: bagian atas rongga abdomen, sebelah kanan dibawah diafragma 3. Berat: Fungsi 1. fungsi penyimpanan Karbohidrat glukosa Glikogen Vitamin (A,D,E,K, B12) Mineral: Zat Besi (Fe) 2.Fungsi Pencernaan Melalui produksi empedu ( campuran Air+garamempedu+Kolesterol+Pigmen Bilirubin) Membantu lemak dg cara “Emulsifikasi lemak” shg lemak dapat lbh mudah dicerna 3.Fungsi metabolism 1. Protein, Karbohidrat, lemak 2. Protein: Pembentukan Ureum 3. Protein asam amino dari usus - darah hati . Di dalam hati tjd “deaminasi” oleh sel hati ( pemisahan Nitrogen dari asam amino, kemudian asam
amino akan di ubah menjadi ureum), ureum akan dikeluarkan melalui darah ke ginjal, dibawa bersama urin 4. Fungsi Detoksifikasi • Menghancurkan racun oleh enzim dalam sel hepatosit ( obat2an, alkohol, pewarna, pengawet, MSG ) • Menghancurkan hormon • Menghancurkan eritrosit 5.Fungsi Produksi • Bertanggung jawab dalam produksi protein penting dalam plasma darah: • Protrombin, fibrinogen untuk koagulasi/pembekuan darah • dan albumin menjaga tubuh tetap isotonik 6.Fungsi Imunitas • Menjaga kekebalan tubuh melalui sel2 Kupffer ( bagian sistem fagosit bersama dengan makrofag di limpa dan kel. Getah bening) menangkap mencerna bakteri, jamur dan parasit HORMON Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin disebut pula kelenjar buntu karena tidak memiliki saluran tersendiri. Sekresi kelenjar endokrin disebut sebagai sekresi internal. Hormon yang dihasilkan dikembalikan ke darah dan beredar mengikuti aliran darah. Hormon tersebut akan mempengaruhi organ target. 2. Sistem hormon Sinyal yang dibawa berupa cairan hormon Efek hormon berjalan lambat karena dihantarkan melalui sistem peredaran darah Organ target ada yang khusus ada pula yang umum. Misalnya hormon vasopressin berpengaruh pada penyerapan air di ginjal, sedangkan hormon pertumbuhan berpengaruh ke seluruh tubuh. Tanggapan organ target ada yang cepat, ada yang lambat.
Di dalam tubuh manusia terdapat 9 kelenjar endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon, yaitu hipotalamus, pituitari, pineal, tiroid, tiroid,
paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, ovarium (pada wanita), dan testis (pada laki-laki). 1. Hipotalamus Hipotalamus terletak di otak depan dan berfungsi penting dalam pengaturan homeostasis.
Hipotalamus
mempunyai
sel-sel
saraf
khusus
yang
memproduksi neurohormon. Neurohormon ada yang berfungsi sebagai faktor pencetus dan ada pula yang berfungsi sebagai faktor penghambat. Hormon yang berperan sebagai faktor pencetus akan dihasilkan dan dibawa melalui pembuluh darah portahipotalamohipofisis menuju ke hipofisis. Jika hormon itu tiba di hipofisis, maka hipofisis akan mengeluarkan hormon yang sesuai. Berikut ini adalah hormon yang dihasilkan hipotalamus beserta fungsinya:
Hormon pencetus kortikotropin atau Corticotrophic Releasing Factor (CRF) Merangsang lobus anterior hipofisis agar mensekresiAdenocorticotropic Hormone (ACTH) Hormon pencetus hormon pertumbuhan atau Growth Hormone Releasing Faktor (GRF) Merangsang pengeluaran hormon pertumbuhan Somatotrophic Hormone (STH) Hormon pencetus tirotropik atau Tyrotrophic Releasing Factor (TRF) Merangsang lobus anterior agar mensekresi Thyroid Stimulating Hormone (TSH) Hormon pencetus hormon FSH atau Follicle Stimulating Hormone Releasing Factor (FRF) Merangsang lobus anterior mensekresi FSH (Follicle Stimulating Hormone) Hormon pencetus hormon LH atau Luteinizing Hormone Releasing Factor (LRF) Merangsang lobus anterior mensekresi LH (Luteinizing Hormone)
Neurohormon yang bekerja sebagai faktor penghambat, misalnya Prolactin Inhibiting Factor (PIF) berfungsi untuk menghambat pengeluaran prolaktin.
Hipotalamus juga menghasilkan hormon yang bukan faktor pencetus. Hormon ini diangkut oleh neurit sel-sel neurosekresi ke dalam hipofisis bagian belakang. Hormon-hormon tersebut adalah vasopressin(mempengaruhi pengeluaran air pada urine) dan oksitosin (mempengaruhi kontraksi uterus). 2. Hipofisis (Kelenjar Pituitari) Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak besar. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi 3 bagian (lobus), yaitu bagi anterior, tengah, dan posterior. Lobus tengah hanya terdapat pada saat kita bayi, kemudian akan hanya tinggal sisa saat sudah beranjak dewasa. Kelenjar hipofisis memegang peranan penting dalam koordinasi kimia tubuh, sehingga kelenjar ini disebut “master of glands” karena sekresinya digunakan untuk mengontrol kegiatan kelenjar endokrin lainnya. Kelenjar endokrin lain baru mensekresi hormon setelah mendapat kiriman sinyal (berupa hormon) dari kelenjar hipofisis. Untuk lebih jelasnya silakan baca artikel lengkapnya : Perbedaan Hormon Hipofisis Anterior dan Posterior Umpan Balik Hormon Hipofisis Anterior dan Posterior
3. Kelenjar Pineal Kelenjar pineal terletak di otak tengah. Kelenjar ini menghasilkan hormon yang bernama melatonin. Konsentrasi melatonin dalam darah naik-turun sesuai siklus diurnal. Kadar melatonin paling tinggi terjadi di malam hari sehingga membuat kita mengantuk; sedangkan pada siang hari kadarnya hanya sedikit. Kelenjar pineal diduga membantu mengatur siklus proses fisiologi siang dan malam sehingga mempengaruhi pola tidur, selera makan, dan suhu tubuh.
4. Kelenjar Tiroid Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok terdiri dari dua lobus yang terletak di sebelah kanan dan kiri trakea. Sekresi kelenjar tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofisis, yaitu hormon tirotropik. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang berfungsi mengatur reaksi metabolisme karbohidrat, mengatur penggunaan O2 dan CO2, mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental.
Kelenjar Paratiroid dan Tiroid (http://www.parathyroidglands.com/images/parathyroid-glands-2.jpg)
Kekurangan hormon tiroksin pada masa anak-anak dapat menyebabkankretinisme, yaitu terjadinya pertumbuhan kerdil dan kemunduran mental. Kekurangan homo tiroksin pada orang dewasa menyebabkan mixudema, dengan gejala proses metabolisme menurun, berat tubuh bertambah, gerakan lamban, berpikir dan berbicara lamban, kulit tebal, dan rambut rontok. Kelebihan tiroksin pada orang dewasa akan mengakibatkan penyakit “Grave’s disease” atau penyakit gondok eksoftalmus. Tanda-tanda penyakit tersebut adalah mata menonjol, mudah gugup, denyut nadi bertambah, mata lebar, nadi dan napas cepat serta tidak teratur, dan insomnia. Selain nafsu makan meningkat tetapi diiringi dengan menurunnya berat badan karena meningkatnya metabolisme dan gangguan pencernaan.
Tiroksin mengandung banyak iodin, kekurangan iodin dalam waktu lama dapat mengakibatkan pembengkakan kelenjar tiroid. Pembengkakan ini terjadi karena kelenjar harus bekerja keras agar produksi tiroksin terjamin. Akibatnya kelenjar gondok mengembang dan muncullah penyakit gondok. Penyakit ini sering dijumpai di daerah-daerah yang kekurangan iodin, misalnya daerah pegunungan atau daerah perbukitan. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung cukup iodin, misalnya ikan laut, atau menggunakan garam beriodin.
5. Kelenjar Anak Gondok (Paratiroid) Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat sepasang kelenjar kecil, yaitu kelenjar anak gondok atau disebut juga dengan kelenjar paratiroid. Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan hormon paratiroid untuk mengatur kandungan ion fosfat (PO4) dan ion kalsium (Ca) dalam darah dan tulang. Kerja hormon ini sinergis dengan vitamin D [baca juga : Pengertian dan Jenis-jenis Vitamin]. Jika seseorang mengalami defisiensi (kekurangan) hormon paratiroid akan mengakibatkan tetani, dengan gejala kejang pada tangan dan kaki, gelisah, susah tidur, dan merasa kesemutan. Kebalikannya pula, kelebihan hormon ini akan mengakibatkan kelainan pula, yaitu menyebabkan kalsium dan fosforus dalam tulang akan dikeluarkan dan dialirkan ke dalam serum darah sehingga penderita akan mudah untuk mengalami patah tulang, serta dalam urine akan mengandung banyak kapur dan fosforus, sehingga memperbesar kemungkinan untuk menimbulkan batu ginjal yang jika sudah parah dapat mengakibatkan kegagalan ginjal [baca : Pengertian,Fungsi, dan bagian-bagian Ginjal] 6. Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal)
Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal) atau kelenjar suprarenal terletak di atas (kutub) setiap ginjal. Kelenjar ini terdiri dari bagian luar berwarna kekuningan yang disebut korteks dan bagian dalam yang disebut medula. Setiap bagian tersebut menghasilkan hormon yang berbeda, 1.
Bagian
Medula
Hormon adrenalin (epinefrin) mempercepat kerja jantung, menaikkan tekanan darah, mempercepat pengubahan glikogen menjadi glukosa pada hati, menaikkan gula darah, dan mengubah glikogen menjadi asam laktat pada otot.
Hormon noradrenalin (norepinefrin) menurunkan tekanan darah dan denyut jantung. Biasanya adrenalin dan noradrenalin bekerja antagonis
2.
Bagian
Korteks
Hormon Glukokortikoid (kortisol, kortikosteron) menurunkan metabolisme hidrat arang dan lemak, meningkatkan metabolisme protein dan lemak, serta mengurangi kekebalan.
Hormon Mineral kortikoid (aldosteron) Regulasi Na+ dan K+, meningkatkan metabolisme hidrat arang, menahan Na+ dan Cl- dalam tubuh, dan regulasi air.
Adrenalin berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa. Hormon adrenalin bekerja berlawanan dengan hormon insulin. Kedua hormon tersebut bekerja secara berlawanan, namun tujuannya sama yaitu mengatur kadar gula dalam darah agar tetap normal.
Kelenjar Adrenal (http://healthcarehubindia.com/media/wysiwyg/Adrenal_Cortex.jpg)
Apabila kita terkejut,
maka hormon
adrenalin
akan
dilepaskan
yang
mengakibatkan denyut jantung meningkat. Hormon adrenalin diedarkan ke seluruh tubuh untuk mengubah glikogen menjadi glukosa yang digunakan dalam proses pembakaran untuk menghasilkan energi. Hormon adrenalin juga mengakibatkan saluran bronkiolus melebar, pupil mata melebar, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri. Kurang berfungsinya kelenjar adrenal akan mengakibatkan penyakit Addison, yang mempunyai gejala kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah, terasa sakit di dalam tubuh, dan meningkatnya pigmen melanin pada kulit. Hiperfungsi kelenjar adrenal mengakibatkan tumor kelenjar adrenal yang menyebabkan penyakit sindrom cushing dengan gejala yang terlihat badan gemuk, anggota gerak kurus, wajah seperti “bulan purnama”, adanya “punuk lembu” di punggung, dan perutnya menggantung. Kulit wajah juga memerah, hipertensi dan mudah stres.
7. Pankreas
Pada pankreas terdapat kelompok sel yang disebut dengan pulau Langerhans. Pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini membantu mengubah gula menjadi glikogen pada hati dan otot lurik. Kekurangan hormon ini akan mengakibatkan gula darah tidak dapat diubah menjadi glikogen untuk disimpan di dalam otot sehingga mengakibatkan timbulnya penyakit kencing manis (diabetes melitus). Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang berfungsi menaikkan gula darah dengan mengubah glikogen menjadi glukosa. ArtikelPenunjang : Pengertian, Fungsi, dan Struktur Pankreas
Pankreas (https://my.bpcc.edu/content/blgy225/Hormones/pancreas.jpg)
8. Ovarium
Ovarium berbentuk seperti buah kenari dan terletak di kanan dan kiri uterus [baca : Alat Reproduksi Wanita dan Fungsinya]. Selain menghasilkan ovum (sel telur), ovarium
juga
menghasilkan
hormon.
Ada
dua
macam
hormon
yang
dihasilkannya, yaitu estrogen dan progesteron.
Ovarium (http://tcrc.acor.org/img/testicle.gif)
Estrogen, dihasilkan olehfolikel Graff. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi hormon estrogen adalah merangsang pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita dan perilaku seksual. Progesteron, dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukan progesteron dirangsang oleh LH. Fungsi hormon ini adalah untuk memelihara kehamilan, perkembangan, dan pertumbuhan kelenjar air susu.
9. Testis
Testis (http://tcrc.acor.org/img/testicle.gif)
Testis adalah organ reproduksi laki-laki, berfungsi untuk menghasilkan spermatozoa dan hormon testosteron: Sekresi hormon ini dirangsang oleh LH. Sekresi hormon testosteron bertambah pada masa pubertas. Hormon testosteron berpengaruh terhadap perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria dan perilaku seksual.
TERMOGULASI RESUME BOOK FRONTAL terdapat pada depan dahi berfungsi untuk membuat alasan (berpikir) PARIENTAL ditengah untuk sensor perasaan Temporal disamping pendengaran Oksipitel belakang untuk penglihatan Otak dihubungkan ke saraf. Otak kecil lebih lambat berkembang dari otak besar Batak otak leboh kefungsi pernapasan Sofor hilang kesadaran/kwsadaran menurun Gigi susu muncul pada saat bayi umur 6 bulan Gerahan (mengunyah), seri (memotong), taring (merobek) Lidah berfungsi sebagai perasa (depan, manis), (asin, manis), (belakang pahit) Lidah juga berfungsi sebagai pengucap, untuk membantu mengunyah makanan, membantu menelan Kardiak adalah penyambung antara esopagus dan lambung Rambut hidung (menyaring) Nasovalin (ujung hidung), orovaring (ujung mulut), trakea (paru-paru), esopagus (lambung) Trakea dibagi menjadi dua yaitu bronkus (kanan dan kiri) dan bronkiolus (pertukaran udara co2) 20-24 x/menit (pernapasan) 12 x/menit (pencernaan) a
a
antrium (serambi) depan ventrikal (bilik) ruang arteri (pembuluh darah pergi)
v
v
dari alveulus
vena
vena (pembuluh darah balik) atrium kiri
atrium (oksigen turun ke ventrikel kiri keluar ke
keseluruh tubuh.
Vena akan membawa sisa-sisa pembakaran CO2 dan sisa-sisa makanan Jantung kanan membawa darah kotor sedangkan jantung kiri darah bersih (atrium kiri) Kelenjar keringat (faktor stres) Denyut jantung / menit 88 kali 76-84 denyut nadi/ menit. Eritrosit 120/hari. Fungsi otak kecil (cerebellum) fungsi mengontrol fungsi otomatis otak (mengatur sikap/posisi tubuh,mengontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerak tubuh, gerakan tangan menulis, mengunci pintu dll. Berdasarkan fungsinya cerebellum terbagi atas tiga bagian yaitu: -
Vestibuloserebellum, berfungsi dalam keseimbangan tubuh dan kontrol pada pergerakan mata Spinoserebellum, berfungsi sebagai pengendalian otot dan kemampuan koordinasi pergerakan tubuh yang disadari. Cereberoserebellum, berfungsi dalam mengatur sistem motorik, mulai dari perencanaan dan antisipasi sebagai , bagian ini juga bertugas sebagai tempat penyimpanan memori.
Perbedaan arteri dan vena a. Arteri - Membawa darah bersih, kecuali arteri pulmonalis (karena dari jantung ke paru-paru) - Yang pergi adalah arteri (membawa O2) - Arteri membawa makanan - Arteri berwarna merah (lebih terang) - Arteri langsung dipompa dari jantung maka tekanan lebih besar (pada saat terluka pada arteri akan memancar) b. Vena
-
Membawa darah kotor, kecuali vena pulmonalis (karena dari paru-paru ke jantung) Yang pulang adalah vena (membawa CO2) Vena membawa sisa-sisa makanan Vena berwarna biru (lebih gelap) Vena tekanannya lebih kecil (pada saat terluka vena hanya akan meleleh)
Sistem kandungan kemih Ginjal fungsinya penyaringan/sistem filtrasi 9ada yang dibuang ada yang dipakai) zat yang dibutuhkan akan masuk tubuh ada yang keluar. Ginjal berada dibagian belakang (buah pinggang) Ginjal sebelah kiri lebih tinggi dibandingkan ginjal sebelah kanan dikarenakan sebelah kanan terdapat hati. Setelah ginjal ada uretra. Uretra kiri dan kanan Abdomen (rongga perut), posterior (perut) Fungsi utama sebagai menyeimbangkan terhadap isi dalam pembuluh darah. Dibawah 7 basah di atas 7 asam dan 7 adalah netral. Poli dipsi banyak minum Poli urin banyak kencing. Kencing berbau amoniak urine Warna urine akan dipengaruhi oleh tingkat dehidrasi. Semakin tinggi dehidrasi semakin tinggi warna urine. Korteks berada diluar ginjal, Medula didalam Neuro adalah saraf. Muskular adalah otot. Semua perintah otak. Panca indra Hormon terletak pada daerah leher, hormon tyroid menghasilkan paratyroid. Mengatur metabolisme tubuh. Normal gula darah 80-126 ( kalau tinggi hiperglukonia) (dibawah 80 hipo glukonia) Hormon insulin. Cara menstimulasi ambilan gula dari darah dibawah ketempat penyimpanan dihati dan otot. Gula darah rendah mendorong pemecahan hati
Termoregulasi Termoregulasi adalah kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara pembentukan panas dan kehilangan panas agar dapat mempertahankan suhu tubuh di dalam batas batas normal. MEKANISME PENGELUARAN PANAS Pengeluaran dan produksi panas terjadi secara simultan.Struktur kulit dan paparan terhadap lingkungan secara konstan,pengeluaran panas secara normal melalui : 1. Radiasi Perpindahan panas dari permukaan suatu objek ke objek lain tanpa keduanya bersentuhan.contohnya : melepaskan pakaian dan selimut. 2. Konduksi Perpindahan panas dari suatu objek ke objek lain dengan kontak langsung.Contohnya memberikan kompres es atau memandikan klien dengan air dingin. 3. Konveksi Perpindahan panas karena gerakan udara.Contohnya Kipas angin,AC,dan pendingin udara. 4. Evaporasi Perpindahan energi panas ketika cairan berubah menjadi gas.contohnya : berkeringat. 5. Diaforesis Respirasi visual dahi dan torak atas.Contohnya : Bila suhu tubuh meningkat,kelenjar keringat mengeluarkan keringat yang menguap dari kulit untuk meningkatkan kehilangan panas. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU TUBUH : 1. Usia Pada saat lahir,bayi meninggalkan lingkungan yang hangat,yang relatif konstan,masuk dalam lingkungan yang suhunya berfluktuasi dengan cepat. Mekanisme kontrol suhu masih imatur. Suhu tubuh bayi dapat berespon secara drastis terhadap perubahan suhu lingkunga n. Pakaian harus cukup dan paparan pada suhu yang ekstrim harus di hindari. Bayi baru lahir engeluaran lebih dari 30% panas tubuhnya melalui kepala dan oleh karena itu perlu menggunakan penutup kepala untuk mencegah pengeluaran panas. Bila terlindung dari lingkungan yang ekstrim, suhu tubuh bayi dipertahankan pada 35,50C – 39,50C. Produksi panas akan meningkat seiring dengan pertumbuhan bayi memasuki masa anak-anak. Perbedaan secara individu 0,250C – 0,550C adalah normal (Whaley and Wong 1995). Regulasi suhu tidak stabil sampai anak-anak mencapai pubertas tentang suhu
normal turun secara berangsur sampai seseorang mendekati masa lansia. Lansia mempunyai rentang suhu tubuh yang lebih sempit dari ada dewasa awal. Suhu oral 350C tidak lazim pada lansia dalam cuaca dingin. Namun, rentang suhu tubuh pada lansia sekitar 360C. Lansia terutama sensitif terhadap suhu yang ekstrim karena kemunduran mekanisme kontrol, terutama pada kontrol vase motor (kontrol vase kontriksi dan vase dilatasi),penurunan jumlah jaringan subkutan, penurunan aktivitas kelenjar keringat dan penurunan metabolisme. 2. Aktivitas Dalam olah raga, aktivitas otot memerlukan penigkatan suplay darah dan pemecahan karbohidrat dan lemak. Hal ini menyebabkan peningkatan metabolisme dan produksi panas. Segala jenis olahraga dapat meningkatkan produksi panas segala jenis olahraga dapat meningkatkan produksi panas akibatnya meningkatkan suhu tubuh. Olah raga berat yang lama, seperti lari jarak jauh, dapat meningkatkan suhu tubuh untuk sementara sampai 410C. 3. Kadar Hormon Secara umum, wanita mengalami fruktuasi suhu tubuh yang lebih besar dibandingkan pria. Variasi hormonal selama siklus menstruasi menyebabkan fruktuasi suhu tubuh. Kadar progesteron meningkatkan dan menurunkan secara bertahap selama iklus menstruasi. Bila keadaan progesteron rendah, suhu tubuh beberapa derajat di bawah kadar batas. Suhu tubuh yang rendah berlangsung sapai terjadi ovulasi. Selama ovulasi jumlah progesteron yang lebih besar memasuki sistem sirkulasi dan meningkatkan suhu tubuh sampai kadar batas atau lebih tinggi. Variasi suhu ini dapat digunakan untuk memperkirakan masa paling subur pada wanita untuk hamil. Perubahan suhu juga terjadi pada wanita selama menopause (penghentian menstruasi). Wanita yang sudah berhenti menstruasi dapat mengalami periode panas tubuh dan berkeringat banyak, 30 detik-5 menit. Hal tersebut karena kontrol vasomotor yang tidak stabil dalam melakukan vasodilatasi dan vasokontriksi (Bobak, 1993). 4. Irama sirkadian Suhu tubuh berubah secara normal 0,5oC sampai 1oC selama periode 24 jam. Bagaimana pun, suhu merupakan irama paling stabil pada manusia. Suhu tubuh biasanya paling rendah antara pukul 01:00 dan 04:00 dini hari. Sepanjang hari, suhu tubuh naik, sampai sekitar pukul 18:00 dan kemudian turun seperti pada dini hari. Penting diketahui, pola suhu tidak secara otomatis berubah pada orang yang bekerja pada malam hari dan tidur di siang hari. Perlu waktu 1-3 minggu untuk perputaran tersebut berubah. Secara umum, irama suhu sirkadian tidak berubah sesuai usia. Penelitian menunjukkan, puncak suhu tubuh adalah dini hari pada lansia (Lenz, 1984). 5. Stres Stres fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal dan
persarafan. Perubahan fisiologi tersebut meningkatkan panas. Klien yang cemas saat masuk rumah sakit atau tempak praktik dokter, suhu tubuhnya dapat lebih tinggi dari normal. 6. Lingkungan Lingkungan mempengaruhi suhu tubuh. Jika suhu dikaji dalam ruangan yang sangat hangat, klien mungkin tidak mkampu meregulasi suhu tubuh melalui mekanisme pengeluaran-panas dan suhu tubuh akan naik. Jika klien berada di lingkungan luar tanpa baju hangat, suhu tubuh mungkin rendah karena penyebaran yang efektif dan pengeluaran panas yang konduktif. Bayi dan lansia paling sering dipengaruhi oleh suhu lingkungan karena mekanisme suhu mereka kurang efisien. KELELAHAN AKIBAT PANAS Kelelahan akibat panas terjadi jika diaporesis yang banyak mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan. Disebabkan oleh lingkungan yang terpajan panas. Tanda dan gejala kurang volume cairan adalah hal yang umum selama kelelahan akibat panas. Tindakan pertama yaitu memindahkan klien ke lingkungan yang lebih dingin serta memperbaiki keseimbangan cairan elektrolit. 1. Hipertemia Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan suhu tubuh untuk meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas adalah hipertermia. Setiap penyakit atau trauma pada hipotalamus dapat mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas. Hipertemia malignan adalah kondisi bawaan tidak dapat mengontrol produksi panas, yang terjadi ketika orang yang rentan menggunakan obat-obatan anestetik tertentu. 2. Heatstroke Pajanan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan dengan suhu tinggi dapat mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas. Kondisi ini disebut heatstoke, kedaluratan yang berbahaya panas dengan angka mortalitas yang tinggi. Klien beresiko termasuk yang masih sangat muda atau sangat tua, yang memiliki penyakit kardiovaskuler, hipotiroidisme, diabetes atau alkoholik. Yang juga termasuk beresiko adalah orang yang mengkonsumsi obat yang menurunkan kemampuan tubuh untuk mengeluarkan panas ( misal: penotiazin, antikolinergik, diuretik, amfetamin, dan antogonis reseptor beta-adrenergik) dan mereka yang menjalani latihan olahraga atau kerja yang berat (misal: atlit, pekerja konstruksi dan petani). Tanda dan gejala heatstroke termasuk gamang, konfuksi, delirium, sangat haus, mual, keram otot, gangguan visual, dan bahkan inkontinensia. Tanda yang paling penting dari heatstroke adalah kulit berkeringat karena kehilangan elektrolit sangat berat dan malfungsi hipotalamus heatstroke. Dengan suhu lebih besar dari 40,5®C mengakibatkan kerusakan jaringan pada sel dari semua organ tubuh. Tanda vital menyatakan suhu tubuh kadang-kadang setinggi 40®C,
takikardia dan hipotensi. Otak mungkin merupakan organ yang lebih dahulu terkena karena sensitifitasnya terhadap ketidak seimbangan elektrolit. Jika kondisi terus berlanjut klien menjadi tidak sadar, pupil tidak reaktiv. Terjadi kerusakan neurologis yang permanent kecuali jika tindakan pendinginan segera dimulai. 3. Hipotermia Pengeluaran panas akibat paparan terus menerus terhadap dingin mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi panas, mengakibatkan hipotermia. Hipotermia diklarifikasikan melalui pengukuran suhu inti. Hal tesebut terjadi kebetulan atau tidak sengaja selama prosedur bedah untuk mengurangi kebutuhan selama prosedur bedah untuk mengurangi kebutuhan metabolik dan kebutuhan oksigen. Hipotermia aksidental biasanya terjadi secara berangsur dan tidak diketahui selama beberapa jam. Ketika suhu tubuh turun menjadi 35®C, klien mengalami gemetar yang tidak terkontrol, hilang ingatan, depresi, dan tidak mampu menilai. Jika suhu tubuh turun dibawah 34,4®C, frekuensi jantung, pernapasan, dan tekanan darah turun. Kulit menjadi sianotik. Jika hipotermia terus berlangsung, klien akan mengalami distrimia jantung, kehilangan kesadaran dan tidak responsif terhadap stimulus nyeri. Dalam kasus hipotermia berat, klien menunjukan gejala klinis yang mirip dengan orang mati(misalnya tidak ada respon terhadap stimulus dan nadi serta pernapasan sangat lemah). Pengkajian suhu inti tubuh penting bila diduga hipotermia. Termometer dengan bacaan khusus rendah mungkin dibutuhkan karena termometer standar tidak memiliki angka dibawah 35®C. Radang beku (frosbite) terjadi bila tubuh terpapar pada suhu dibawah normal. Kristal es yang terbentuk didalam sel dapat mengakibatkan kerusakan sirkulasi dan jaringan secara permanent. Daerah yang terutama rentan terhadap radang dingin adalah lobus telinga, ujung hidung, jari, dan jari kaki. Daerah yang cedera berwarna putih berlilin, dan keras jika tersentuh. Klien hilang sensasi pada daerah yang terkena. Intervensi termasuk tindakan memanaskan secara bertahap analgesik dan perlindungan area yang terkena. Bagaimana tubuh membuang panas yang berlebihan dari tubuh saat cuaca terik? Pengaturan suhu tubuh dalam keadaan panas: 1. Fisik • penambahan aliran darah permukaan tubuh • terjadi aliran darah maximum pada anggota badan 2. Keringat Pada saat suhu kulit menurun, maka set point meningkat. Bila suhu kulit meningkat pengeluaran keringat akan dimulai pada suhu hipothalamus yang lebih rendah, daripada ketika suhu kulit yang lebih rendah. Pengeluaran keringat akan dihambat ketika suhu kulit rendah. Jika tidak, efek gabungan dari rendahnya suhu
kulit dan pengeluaran keringat dapat menyebabkan kehilangan panas tubuh yang lebih banyak.