Aneka Tari Mancanegara.docx

  • Uploaded by: Agnes Yunita Prima Seran
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Aneka Tari Mancanegara.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,066
  • Pages: 16
Aneka Tari Mancanegara (Asia) 19/02/2011 oleh mbyarts Tinggalkan Komentar 1. Tari India Seperti Indonesia, India sangat kaya akan tari-tarian. Kita bisa melihatnya dari film-film India yang banyak beredar di pasaran. Salah satu tari tradisi India yang terkenal adalah tari odissi. Odissi merupakan perpaduan antara musik dan tarian dari daerah Orissa yang telah ada lebih dari 2000 tahun yang lalu yang dikembangkan dari tarian kuno odra natya (tari odra). Hal ini berkaitan dengan devadasis (gadis penari) yang menari untuk menghormati para dewa. Odissi biasa ditarikan di pelataran candi Megheswar, candi Ananta Basudeva, dan candi Jagannath, candi yang paling terkenal di Orissa. Pada mulanya penari odissi adalah para gadis (devadasis atau maharis), namun, pada sekitar abad XV, para pemuda yang berdandan seperti gadis juga mulai menarikan odissi untuk menghibur para penikmatnya. Pemuda penari ini dikenal sebagai gotipua atau sakhiplla. Musik Odissi memberi penekanan pada lirik yang dibaca tanpa jeda layaknya doa. Lirik ini merupakan puisi-puisi yang sangat terkenal, seperti Jayadev, Kavisamrat Upendra Bhanja, Gopalkrushna, dan lain-lain. Lagu odissi dinyanyikan dalam ragas (lagu) dan taalas (irama) tertentu. Taalas memiliki pembagian ketukan dan saat diam yang berbeda untuk daerah India Utara dan Selatan. Musik odissi asli, di daerah asalnya Orissa, merupakan bentuk Udramagandhi, salah satu 5 cabang musik klasik Inda. Namun di daerah lain, juga berkembang odissi dengan musik dari cabang Hindustani dan Karnataki. Musik odissi menggunakan alat musik gamak, tom-nom, dan mardal/pakhawaj (sejenis gendang dua sisi). Tarian odissi merupakan gabungan antara nrittya (tari interpretasi) dan nrutya (tari murni). Tema tariannya berdasarkan kepada mitologi dan nilai religi yang menekankan pada keseimbangan jiwa dan estetika. Tari ini terdiri dari 5 bagian : 1. 2. 3. 4. 5.

mangalacharan; batu nrutya; pallavi; abhinaya, dan mokshya

Magalacharan merupakan tarian doa yang diikuti dengan pembacaan sloka (syair pujian) untuk Dewa Ganapati (Jagannath). Batu nrutya merupakan tarian murni yang mengikuti ritme taalas dengan gerakan yang diambil dari ukiran gaya Orissa. Pallavi merupakan tarian paling anggun dengan raga yang mampu membangkitkan efek sensasi dan pujian. Abhinaya merupakan bagian di mana penari menyanyikan lagu dalam bahasa Oriya atau Sanskerta tentang kisah cinta Krishna dan Radha. Bagian ini dilakukan dalam tempo lambat dengan gerakan tubuh dan mata yang mampu menghanyutkan penonton. Mokshya merupakan tarian dalam tempo cepat yang membawa penari menuju klimaks akhir.

2. Tari Korea Buchaechum atau tari buchae (tari kipas) adalah tari kelompok yang merupakan salah satu tarian tradisional Korea yang paling terkenal di mancanegara. Tarian ini dipertunjukkan oleh sekelompok penari wanita yang memegang kipas berwarna-warni. Inti tarian ini adalah variasi gerakan membuka, menutup, dan membentuk diterpa angin. Tari ini terkenal karena mempersentasikan keindahan dan keangunan wanita Korea. Para penarinya membentuk formasi dari kejadian-kejadian di alam seperti deburan ombak, rumpun bunga, dan kupu-kupu yang berterbangan diterpa angin. Awalnya, tari ini merupakan bagian dari ritual kuno individual. Ketika ritual itu sudah tidak ada lagi, lahir tarian rakyat yang penuh kegembiraan, keanggunan, dan kejutan. Penonton akan merasa seakan mereka berada ditaman bunga karena penarinya memakai beraneka ragam warna dengan gerakan-gerakan yang beritme dan formasi kipas yang indah. Kostum tari kipas biasanya jeogori (jaket panjang dengan kemeja yang diikat), mahkota bunga tradisional, dan kipas yang biasanya berbulu di pinggirnya dan digambari bunga peoni. Kipas tersebut selalu dibuka dan ditutup sebagai bagian dari tarian. 3 Timur Tengah Ada sebuah tradisi yang sangat terkenal di Timur Tengah atau kawasan Arab. Kita mengenalnya sebagai tari perut. Masyarakat di sana menyebutnya raqs sharqi (tari timur) atau raqs baladi (tari nasional). Berbagai negara seperti Yordania, Irak, Arab Saudi, Mesir, dan Turki mengenal tarian ini. Sebagai tari tradisi, tari perut ditarikan pada acara-acara tradisi pula, seperti pernikahan dan acara lainnya. Tari ini ditarikan oleh laki-laki maupun perempuan. Tarian perut menggunakan gerakan di seluruh otot tubuh. Pada dasarnya tari ini merupakan tari improvisasi solo dengan gerakan-gerakan yang menyatu ritme musik. Gerakan dasar dan utama tari ini adalah gerakan memutar yang terpusat pada salah satu bagian tubuh. Kemudian

ditambah aksen menggoyang pundak dan pinggul, menggerakkan otot perut seperti ombak, atau keseimbangan menggunakan kain cadar. Kostum tari ini terdiri dari atasan pendek yang biasanya diberi untaian koin atau mote, sejenis ikat pinggul (juga dengan untaian), celana harem dan/atau rok. Terkadang juga memakai cadar. Di Turki, tari perut ini dipengaruhi oleh kebudayaan orang Romawi dan Mesir dan berkembang pada zaman Ottoman. Karena tidak mengenal larangan seperti di Mesir, tari perut Turki biasanya lebih ekspresif. Pada penarinya terkenal enerjik dan atletis. Mereka juga menggunkan simbol jari yang disebut zils. Elemen penting lainnya adalah menggunakan ritme sembilan perdelapan yang dihitung 12-34-56-789. Kostumnya biasa sangat terbuka dengan rok terbelah yang memperlihatkan seluruh kaki. Mereka juga menggunakan sepatu hak tinggi walaupun kadang sepatu datar. Tari perut oleh laki-laki di Turki disebut kochecks dan telah ada sejak zaman Ottoman. Mereka biasanya berpura-pura sebagai wanita dengan menggunakan rok lebar yang flamboyan. Pada zaman ini penari wanita menggunkan pakaian sehari-hari yang terdiri dari celana, baju panjang, rompi ketat, dan ikat pinggang dari tali atau kain sedangkan penari lakilaki menggunakan kostum khusus. Penari laki-laki biasanya aktor dan musisi yang berperan menjadi wanita.

Sebuah tarian lain juga terkenal dari Timur Tengah adalah tari sema. Tarian ini dilakukan oleh para dervish yang berputar. Tidak seperti tari perut yang dibentuk sebagai sarana hiburan, tari sema diciptakan untuk alasan religius. Tari sema telah dipertunjukkan selama 700 tahun oleh kaum sufi. Devish (bahasa Turki dan Arab) berasal dari kata Persia darwish (berarti kerangka pintu) yang menggambarkan kaum sufi yang berada pada ambang pencerahan. Banyak yang mengatakan istilah kaum sufi (sufi dalam bahasa Arab berarti wol) muncul dari kebiasaan para nabi yang menggunakan mantel wol. Tari sema dimulai dengan pujian kepada para nabi. Lalu, terdengar suara drum yang menjadi simbol sang pencipta diikuti improvisasi musik dari alat musik ney (sejenis seruling) yang menyimbolkan embusan napas sang pencipta yang memberi kehidupan kepada semua makhluk.

Pemimpin memberi hormat lalu memimpin para darwish membentuk lingkaran. Saat melewati posisi sang pemimpin, para darwish akan saling memberi hormat sebagai lambang penghormatan antarjiwa yang berbalut dalam bentuk raga. Setelah tiga putaran, mereka melepas mantel. Setiap orang akan mendekati pemimpin, memberi salam, mencium tangan, dan membentuk formasi sesuai intruksi pemimpinnya. Dengan berputar, mereka melepas kehidupan duniawi dan bergabung dengan Allah. Mereka membuka kedua tangan dengan tangan kanan menghadap ke atas agar mendapat berkah dari surga dan tangan kiri menghadap kebawah untuk memberikan berkah ke bumi. Tarian diakhiri dengan pembacaan Al-Qur’an. Para darwish berputar-putar secara simultan selama 10 menit lalu berhenti dan berlutut. Kemudian berdiri dan muali lagi. Proses ini diulang sebanyak empat kali, yang memiliki arti : 1. kelahiran manusia sebagai bukti Allah sebagai pencipta dan peran manusia sebagai makhluk. 2. kegembiraan manusia menjadi saksi penciptaan. 3. kegembiraan akan cinta dan pengorbanan akan pikiran untuk mencinta, untuk menggenapi perintah. 4. akhir perjalanan spiritual, termasuk kembali kepada kehidupan sehari-hari dan pengabdian kepada Allah. Pakaian semua terdiri dari topi tinggi yang menggambarkan ego mereka, jubah putih panjang dengan rok lebar menggambarkan penutup ego, dan mantel hitam yang menggambarkan kehidupan duniawi yang kemudian mereka lepaskan 1. Tari Balet Istilah di inggris di sebut tarian artistik dengan langkah yang lebar Istilah di amerika di sebut tarian yang tidar berlatar klasik,yaitu modern dance Balet berakar pada acara pertemuan para ningrat Italia pada masa pencerahan. Selanjutnya, balet dikembangkan dalam ballet de cour, yaitu dansa sosial yang dilakukan bersama musik, pidato, berpuisi, nyanyian, dekor, dan kostum oleh para ningrat Prancis. Balet kemudian berkembang sebagai bentukan seni tersendiri di Prancis pada masa pemerintahan raja Louise XIV yang sangat mencintai seni tari dan bertekad untuk memajukan kualitas seni tari pada masa itu. Sang raja mendirikan Académie Royale de Danse pada tahun 1661, dan pada tahun yang sama, balet komedi karya Jean-Baptist Lully ditampilkan. Bentuk balet awal berupa sebuah seni panggung di mana adegan-adegannya berupa tarian. Lully lalu mendalami balet opera dan mendirikan sekolah untuk mendidik penari balet profesional yang berhubungan dengan Académie Royale de Musique. Di sekolah tersebut, sistem pendidikannya berdasarkan tata krama ningrat. Abad ke-18 merupakan periode di mana standar teknis balet menjadi sangat maju. Pada masa ini pula balet menjadi bentukan seni drama yang serius dan setara dengan opera. Kemajuan ini disebabkan oleh karya penting dari Jean-Georges Noverre yang berjudul Lettres sur la danse et les ballets (1760), yang merintis berkembangnya ballet d'action di mana penari diharuskan mengekspresikan karakter dan menampilkan narasi cerita. Musik balet itu sendiri berkembang sangat pesat pada masa itu oleh komponis seperti Christopher Gluck. Pada akhir masa itu, opera menjadi terbagi tiga teknik formal yaitu sérieux, demi-caractère dan comique,

dan balet turut menjadi bagian di dalam opera sebagai pengantar adegan yang diistilahkan sebagai divertissements. Abad ke-19 merupakan periode di mana banyak terjadi perubahan sosial. Perubahan ini juga tercermin dalam balet, yang bergeser jauh dari bentukan seni yang sangat ningrat (Balet romantik). Ballerina seperti Marie Taglioni dan Fanny Elssler merintis teknik baru berupa pointe work yang menyebabkan peran ballerina (penari balet wanita) menjadi sangat penting di atas panggung. Sementara itu, para librettist profesional mulai memasukkan cerita dalam balet, dan guru balet seperti Carlo Blasis mengkodifikasi teknik balet sehingga menjadi teknik dasar yang masih digunakan hingga sekarang. Balet mengalami penurunan pamor setelah 1850 di kebanyakan negara barat selain Denmark dan Rusia (berkat para master seperti August Bournonville, Jules Perrot, dan Marius Petipa). Sanggar balet Rusia, terutama setelah Perang Dunia II, banyak melakukan tur keliling dunia sehingga menjaga balet tetap hidup di dunia dan banyak dikenal oleh masyarakat umum.

Merupakan tari pergaulan yang bersal dari amerika latin Irama Didasarkan Pada Hitungan 2/4 Dan 4/4,temponya Sedang Geraknya Dilakukan Dengan Langkah-langkah Yang Menimbulkan Kesan Dan Persaan Melayang Silvie Guille Format ruang tarinya adalah tarian kompetitif m Terdapat Tari Tanggo Berpasangan Dan Tari Tanggo Berpasangan Campuran Tarian tango aslinya berasal dari kawasan Rio de La Plata, di perbatasan Argentina dan Uruguay. Awalnya tarian ini desebut sebagai tango criolo yang kemudian disingkat menjadi tango. Tarian ini banyak dipengaruhi oleh budaya spanyol dan afrika. Pertama kali disebarkan keluar Argentina ke negara-negara Eropa oleh para penari-penari Argentina yang berpergian ke Eropa. Dipertunjukkan pertama kali di kota Paris, kemudian di London, dan Berlin yang selanjutnya diikuti kota-kota lainnya. Di Amerika tarian ini pertama kali dpertunjukkan di koat New York pada akhir tahun 1913.

Robam Moni Mekhala

Pertunjukan tari klasik berikutnya di panggung adalah Robam Moni Mekhala. Dalam pertunjukan ini, hanya ada dua orang penari wanita yang menari, walaupun pada umumnya dilakukan lebih dari dua orang penari. Dalam booklet yang dibagikan kepada pengunjung, dijelaskan bahwa Tari Moni Mekhala merupakan tarian klasik Cambodia yang berkisah tentang moral, bahwa keserakahan, kedengkian dan kemarahan merupakan penyakit hati yang bila dipelihara pada akhirnya mendapatkan ganjaran setimpal atas perbuatannya terhadap orang yang memiliki kepribadian yang lebih baik. Kisahnya dimulai ketika Ream Eyso dan Moni Mekhala menjadi murid dari seorang guru. Ream Eyso selalu iri dan dengki terhadap Moni Mekhala. Ia bermuka dua, menyembunyikan perasaannya sambil menunggu kesempatan untuk mencuri lampu bola ajaib milik Moni Mekhala. Ketika akhirnya Ream Eyso berhasil mendapatkan lampu bola ajaib dari Moni Mekhala dengan cara yang buruk, Ream Eyso bahkan kehilangan seluruh ilmu dan kepandaiannya, karena terserap ke dalam kekuatan bola ajaib yang dicurinya. Penjelasan di booklet yang dibagikan kepada penonton di atas sedikit berbeda dengan penjelasan yang beredar luas di internet bahwa tarian ini mengisahkan mengenai interaksi antara Moni Mekhala, Dewi Samudra dan Ream Eyso, penguasa badai. Oleh karenanya, sesuai dengan legenda yang beredar dalam kalangan masyarakat Cambodia, setiap kita mendengarkan Guntur, karena saat itu sedang terjadi perperangan antara keduanya di Surga, kapak milik Ream Eyso menggempur bola Kristal milik Moni Mekhala.

Tarian klasik Robam Moni Mekhala ini merupakan salah satu tarian yang paling sakral karena biasa dipertunjukkan sebagai permohonan agar diberi hujan pada daerah-daerah yang sedang dilanda kekeringan.

China Tarian Tradisional Cina atau secara singkat Tarian Cina adalah kumpulan tarian dari negeri Cina yang awalnya adalah ritual pemujaan dan penghormatan Dewa Mitologi Cina seperti tercatat pada Sejarah Musim Semi dan Gugur oleh Tuan Luoleh Lu Buwei . Tujuan keagamaan itu kemudian berkembang menjadi bentuk hiburan dalam bentuk sekelompok wanita yang menghibur tamu pada acara jamuan kenegaraan dan akhirnya menjadi bentuknya yang sekarang. Barongsai

Barongsai adalah tarian tradisional Cina dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama tentang tarian ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ke tiga sebelum masehi. Sejarah Kesenian Barongsai mulai populer di zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi. Kala itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda. Tarian dan gerakan Tarian Singa terdiri dari dua jenis utama yakni Singa Utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat. Penampilan Singa Utara kelihatan lebih natural dan mirip singa ketimbang Singa Selatan yang memiliki sisik serta jumlah kaki yang bervariasi antara dua atau empat. Kepala Singa Selatan dilengkapi dengan tanduk sehingga kadangkala mirip dengan binatang ‘Kilin’. Gerakan antara Singa Utara dan Singa Selatan juga berbeda. Bila Singa Selatan terkenal dengan gerakan kepalanya yang keras dan melonjak-lonjak seiring dengan tabuhan gong dantambur, gerakan Singa Utara cenderung lebih lincah dan penuh dinamika karena memiliki empat kaki.

Satu gerakan utama dari tarian Barongsai adalah gerakan singa memakan amplop berisi uang yang disebut dengan istilah ‘Lay See’. Di atas amplop tersebut biasanya ditempeli dengan sayuran selada air yang melambangkan hadiah bagi sang Singa. Proses memakan ‘Lay See’ ini berlangsung sekitar separuh bagian dari seluruh tarian Barongsai –Wikipedia. China Tarian Tradisional Cina atau secara singkat Tarian Cina adalah kumpulan tarian dari negeri Cina yang awalnya adalah ritual pemujaan dan penghormatan Dewa Mitologi Cina seperti tercatat pada Sejarah Musim Semi dan Gugur oleh Tuan Luoleh Lu Buwei . Tujuan keagamaan itu kemudian berkembang menjadi bentuk hiburan dalam bentuk sekelompok wanita yang menghibur tamu pada acara jamuan kenegaraan dan akhirnya menjadi bentuknya yang sekarang. Barongsai

Barongsai adalah tarian tradisional Cina dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama tentang tarian ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ke tiga sebelum masehi. Sejarah Kesenian Barongsai mulai populer di zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi. Kala itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda. Tarian dan gerakan Tarian Singa terdiri dari dua jenis utama yakni Singa Utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat. Penampilan Singa Utara kelihatan lebih natural dan mirip singa ketimbang Singa Selatan yang memiliki sisik serta jumlah kaki yang bervariasi antara dua atau empat. Kepala Singa Selatan dilengkapi dengan tanduk sehingga kadangkala mirip dengan binatang ‘Kilin’. Gerakan antara Singa Utara dan Singa Selatan juga berbeda. Bila Singa Selatan terkenal dengan gerakan kepalanya yang keras dan melonjak-lonjak seiring dengan tabuhan gong

dantambur, gerakan Singa Utara cenderung lebih lincah dan penuh dinamika karena memiliki empat kaki. Satu gerakan utama dari tarian Barongsai adalah gerakan singa memakan amplop berisi uang yang disebut dengan istilah ‘Lay See’. Di atas amplop tersebut biasanya ditempeli dengan sayuran selada air yang melambangkan hadiah bagi sang Singa. Proses memakan ‘Lay See’ ini berlangsung sekitar separuh bagian dari seluruh tarian Barongsai –Wikipediaan.

. . THAILAND Song kran Tari tradisional thailand ini menceritakan kegembiraan dan keceriaan gerakannya gemlai dan perlahan namun harmonisasi gerakannya seimbang dan memikat. Dahulu , tarian ini dibawakan saat panen padi sekarang tarian ini dibawakan saat menyambut event-event besar seperti menyambt tahun baru atau menyambut tamu Negara . tarian ini dibawakan 4-6 orang namun , jumlah tersebut bisa berubah disesuaikan dengan keaadaan lapangan Khon Adalah semacam tari topeng di Indonesia , dengan latar belakang kasha Ramayana. Tarian topeng khon ini menggambarkan kancah peperangan akbar yang berlangsung selama pemerintahan dinasti ramakien. Yaitu perang antara raja rama seorang ksatria bijaksana melawan rajatodsakan yang lalim dan durjana, Fon poothai Tarian ini berasal dari suku photai yang hidup di timur lau Thailand yang dibawakan saat pesta-pesta maupun upacara adat suku tersebt, gerakannya cukup ritmis dan dinamis. Tari ini mengungkapkan rasa syukur kepada dewa yang baik hati Pong laang Tarian ini berasal dari timur laut Thailand. Music pengiringnya memiliki ritme yang menyentak dan cukup cepat sesuai dengan gerakan tarinya yang sangat dinamis dan energik , itulah yang menyebabkan tari ini mendapat daya tarik tersendiri

Serng tang wai Tarian ini berasal dari timur laut Thailand , dan biasanya disiapkan pada peristiwa tertentu , seperti festival atau pertukaran budaya . seperti tari tradisional lainnya , serng tang wai mempunyai gerakan yang dinamis dan energik , biasanya tarian inidibawakan 4-6 orang wanita Sao mai Tarian ini berasala dari thailand utara , tari ini adalah salah satu tari Thailand yang gerakannya mirip tarian jawa pada umumnya , yaitu gemulai perlahan dengan banyak melakukan gerakan pada bagian tang Tari Kathakali.

Kathakali adalah tarian yang berasal dari Kerala (India Selatan) Tarian ini m erupakan drama musikalyang bermakna permainan cerita dan ditarikan untuk menggambarkan kemenangan kebenaran atas kesalahan. Para penari Kathakali menggunakan riasan wajah serta kostum tarian yang berwarna meriah. ini melambangkan bahwa karakter-karakter yang dimainkan merupakan mahkluk dari dunia lain. Riasan wajah-wajah penari dapat dibedakan sebagai satvik (rupa dewa), rajasik (rupa ksatria), dan tamasik (rupa setan). Tema tari Kathakali berasal dari cerita klasik Ramayana, Mahabharata dan berbagai kisah legenda dan mitologi Hindu. [sunting]Mohini Attam

Tari Mohini Attam.

Mohini Attam adalah tarian yang berasal dari Kerala. Tarian ini menceritakan tentang rasa cinta dan dedikasi terhadap dewaGerakan-gerakan dasar tarian ini adalah Adavus yang dibagi menjadi 4 bagian,Taganam, Jaganam, Dhaganam, dan Sammisram. Para penari Mohini Attam mengenakan riasan yang realistis dan kostum yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan tarian yang lain. [sunting]Bharatanatyam Bharatanatyam berasal dari Tamil Nadu (India Selatan) dan telah diwariskan selama 2000 tahun melalui pengajaran dari guru tari yang disebut (nattuwanar) dan penari kuil yang disebut devadasi. Pelatihan tari ini memerlukan waktu 7 tahun di bawah bimbingan nattuwanar yang dianggap sebagai ilmuwan dan cendekiawan. Empat Nattuwanar dari Tanjore yang dinamakan Kuartet Tanjore adalah kakak beradik yang bernama Chinnaiah, Ponnaiah,Vadivelu, dan Shivanandam. Kwartet Tanjore dikenal telah mengkonstruksikan tari Bharatanatyam. [sunting]Kuchipudi Kuchipudi berasal dari desa Kuchipudi di Andhra Pradesh, India Utara. Tari ini adalah sendratari yang didasarkan pada tradisi teater dan dikenal dengan nama Bhagavata Mela Natakam. Para aktor menyanyi dan menarikan tarian ini pada upacara persembahan di kuil. Tari Kuchipudi memiliki teknik yang lebih bebas dan luwes disbanding jenis tari klasik lain. Tari Manipuri. Manipuri berasal dari Manipur, India timur laut. Gerakan tari ini awalnya dinamakan jogai yang berarti gerakan melingkar. Berdasarkan teks kuno, tari ini melambangkan gerakan planet yang mengelilingi matahari. Menurut mitologi Hindu, saat Khrisna, Radha dan gopi menarikan tari Ras Leela, Shivamenjaga agar tidak seorangpun yang menganggu tarian mereka. Parvati, permaisuri Shiva juga ingin melihat tarian ini, jadi Shiva memilih tempat yang paling indah di Manipur dan menarikan kembali tariRas Leela Setelah berabad-abad kemudian, pada abad ke-11, selama masa pemerintahan Raja Loyamba, pangeran Khamba dan Dinasti Khomal dan Putri Thaibi dari Dinasti Mairang menarikan kembali tari ini dan kemudian dikenal sebagai Lai-Haraoba, tarian tertua dari Manipur. Gaya tari Manipuri berkembang berdasarkan kehidupan dan budaya rakyat Manipuri dan memiliki cirikhas dekorasi yang berwarna-warni serta gerakan kaki yang lincah.

Tari Odissi. Odissi adalah tarian yang berasal dari Orissa untuk memuja Krishna. Ciri khas tari ini adalah ditarikan dengan sukacita dan penuh semangat. Tarian ini penuh gerakan yang mengkonsentrasikan pada tribhang, gerakan tubuh yang terbagi atas tiga bagian, kepala, dada dan torso. Penari Odissi menceritakan tentang 8 inkarnasi dari Vishnu, yakni Dewa Krishna. [sunting]Kathak Kathak berasal dari India utara dan Pakistan dan serupa dengan tari Bharatanatyam Kata Kathak berasal dari bahasa Sansekerta, "katha" yang bermakna cerita dan diiringi musik klasik Hindustanserta gerakan kaki yang lincah Kathak menceritakan Radha dan Krishna dalam gaya Natwari. Pada masa kesultanan Moghul, tari ini ditarikan di istana dan maknanya menjadi kurang religius. Gerakan tari Kathak dikenal dengan istilah tatkar (gerakan kaki yang cepat) dan chakkar (gerakan memutar).

Kathak Kathak berasal dari India utara dan Pakistan dan serupa dengan tari Bharatanatyam Kata Kathak berasal dari bahasa Sansekerta, "katha" yang bermakna cerita dan diiringi musik klasik Hindustanserta gerakan kaki yang lincah. Kathak menceritakan Radha dan Krishna dalam gaya Natwari. Pada masa kesultanan Moghul, tari ini ditarikan di istana dan maknanya menjadi kurang religius. Gerakan tari Kathak dikenal dengan istilah tatkar (gerakan kaki yang cepat) dan chakkar (gerakan memutar). . . . TARI JEPANG Nihon buyō

adalah terjemahan bahasa Jepang untuk istilah bahasa Inggris Japanese dance. Istilah "buyō"

pertama kali diperkenalkan oleh budayawan Tsubouchi Shōyō dan Fukuchi Genichirō yang yang mengacu pada dua kelompok besar tari klasik Jepang Mai adalah menari diiringi nyanyian atau musik tradisional dengan seluruh bagian telapak kaki yang tidak pernah diangkat melainkan diseret-seret (suriashi), walaupun kadang-kadang ada juga gerakan menghentakkan kaki. Gerakan tari bisa dilakukan dengan berputar di dalam ruang gerak yang sempit atau seluruh panggung sebagai ruang gerak. Jenis-jenis tari yang tergolong ke dalam Mai: Kagura, Bugaku, Shirabyōshi, Kusemai, Kōwakamai, Noh (Nōgaku), Jiutamai. Odori adalah menari diiringi nyanyian atau musik tradisional dengan kaki yang dapat bergerak bebas disertai hentakan kaki untuk mengeluarkan suara, ditambah gerakan tangan yang disesuaikan dengan ritme musik. Nenbutsu Odoridan Bon Odori merupakan contoh tari Jepang yang disebut Odori. Aliran Pada saat ini ada sekitar 200 aliran tari Jepang, dengan 5 aliran utama sebagai berikut: Hanayagi-ryū Fujima-ryū Wakayagi-ryū Nishikawa-ryū Bando-ryū TARI KABUKI

Bentuk tari kabuki diciptakan pada awal abad ke-17, oleh seorang wanita bernama Okuni yang berasal dari kuil Izumo. Tari klasik ini berawal ketika gadis Okuni membentuk kelompok penyanyi dan penari untuk menyelenggarakan pertunjukan seni, guna mencari dana untuk kuil Izumo. Dalam ajaran agama Budha orang dilarang menari dan mnyanyi di dalam kuil. Maka Okuni dan kawan-kawannya melakukan pementasan seni, yaitu nyanyian dan tarian secara berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya, sehingga mereka sampai ke kota-kota. Pertunjukan Okuni dan kawan-kawannya pada mulanya tidak dilakukan di atas panggung. Namun, ketika Okuni dan kawan-kawan diundang Shogun Tokugawa untuk mengadakan

pementasan di istana Kaisar di Kyoto, maka untuk pertamakalinya pementasan tari klasik Kabuki dilakukan di atas panggung. Dalam pementasan tari Kabuki, unsure tari menjadi penunjang yang sangat penting karena bentuk tarian dapat menjadi klimaks dari suatu lakon yang dipentaskan. Ada 3 jenis tarian yang digunakan dalam pementasan tari klasik Kabuki, yaitu tarian selingan, tarian drama, dan tarian yang menunjukkan kepribadian. Tari selingan ditampilkan sebagai sisipan diantara pergantian babak dalam drama Kabuki. Tarian drama bertujuan menunjang gerakan para pemain Kabuki. Adapun tarian yang menunjukkan kepribadian merefleksikan kehidupan yang diceritakan dalam panggung Kabuki. KOREA Buchaechum

atau Tari Kipas adalah salah satu tarian tradisional dari Korea yang paling terkenal, biasanya dipentaskan oleh sekelompok wanita. Tarian ini adalah kreasi baru, yang diciptakan oleh penari Kim Baek-Bong pada tahun 1954[1]. Para penari menari menggunakan kipas yang berhiaskan bunga peony dan mengenakan hanbok yang berwarna mencolok. bongsan Talchum

atau tari topeng Bongsan (봉산탈춤) adalah sebuah pertunjukkan talchum yang berasal dari Korea. Kesenian ini berkembang sejak abad ke-18 di wilayah propinsi Hwanghae, Korea bagian utara dan dalam perkembangannya dipengaruhi oleh berbagai jenis kesenian dari daerahdaerah lain di Korea. Kesenian ini mencapai masa kejayaannya pada abad ke-20 dimana dipentaskan di berbagai acara penting seperti ulang tahun, pengangkatan bupati baru dan kunjungan utusan asing.Biasanya kesenian ini dimainkan pada saat hari besar seperti hari Dano setiap tanggal 5 bulan ke-5 kalender Imlek Pada tahun 1915, Bongsan talchum dipentaskan di Sariwon ketika kantor administrasi kotapraja dipindahkan ke sana dan jalur kereta api Seoul-Sinuiju dibuka. Pada saat itu, tari singa (sajachum) mulai dimasukkan dalam pementasan Bongsan talchum Sumber: -wikipedia -anneahira.com -buku seni budaya cv arya duta  Tari Trunajaya termasuk tari putra keras yang biasanya ditarikan oleh penari putri. Tari ini semula ciptaan Pan Wandres dalam bentuk kebyar Legong dan kemudian disempurnakan oleh I Gde Manik.

Cakalele adalah tarian perang tradisional Maluku yang digunakan untuk menyambut tamu ataupun dalam perayaan adat.[1] Biasanya, tarian ini dibawakan oleh 30 pria dan wanita.[2] Tarian ini dilakukan secara berpasangan dengan iringan musik drum, flute, bia (sejenis musik tiup).[2] Para penari pria biasanya mengenakan parang dan salawaku (perisai) sedangkan penari wanita menggunakan lenso (sapu tangan).[1] Penari pria mengenakan kostum yang didominasi warna merah dan kuning, serta memakai penutup kepala aluminum yang disisipi dengan bulu putih.[2] Kostum celana merah pada penari pria melambangkan kepahlawanan, keberanian,

dan patriotisme rakyat Maluku. Pedang atau parang pada tangan kanan penari melambangkan martabat penduduk Maluku yang harus dijaga sampai mati, sedangkan perisai dan teriakan keras para penari melambangkan gerakan protes melawan sistem pemerintahan yang dianggap tidak memihak pada rakyat.[2] Sumber lain menyatakan bahwa tarian ini merupakan penghormatan atas nenek moyang bangsa Maluku yang merupakan pelaut.[3] Sebelum mengarungi lautan untuk membajak pesawat, nenek moyang mereka mengadakan pesta dengan makan, minum, dan berdansa.[3] Saat tari Cakalele ditampilkan, terkadang arwah nenek moyang dapat memasuki penari dan kehadiran arwah tersebut dapat dirasakan oleh penduduk asli.[3]

Referensi

Related Documents

Tari
October 2019 57
Tari
May 2020 30
Tari Topeng
November 2019 46
Tari Topeng.docx
December 2019 18
Tari Pakrena.docx
May 2020 21

More Documents from "AFUDIN"

December 2019 93
Yulia 03.docx
June 2020 27
Herlina.docx
June 2020 16