Ratio Substraction Method (RSM) Jika kita mempunyai campuran obat yang terdiri 2 senyawa, yaitu X dan Y dengan spektrum yang ditumpang tindihkan, dimana spektrum Y lebih luas di bandingkan dengan spektrum X. Penentuan dari X dapat dicari dengan cara membagi spektrum campuran dengan konsentrasi dari Y sebagai pembagi (y0) Hasil pembagian tersebut memberikan kurva baru yang bisa di uraikan sebagai berikut x/y + constant, jika dikurangi dengan constant dan di kali maka akan menghasilkan kurva orde nol untuk nilai x Rumusnya dapat di ringkas sebagai berikut :
Konstanta dapat di tentukan dari kurva x+y/y0 dari garis lurus yang sejajar terhadap panjang gelombang puncak pada spktrum y yg luas Dan untuk menentukan komponen y, pengembangan dari metode ini adalah metode ERSM dimana Y dapat ditentukan dengan cara membagi spektrum D0 yang diperoleh dari nilai x dari konsentrasi x yang diketahui oleh pembagi (x0) untuk mendapatkan nilai konstanta x/x0 spektrum campuran dibagi dengan spektrum x yang akan memberikan kurva baru, dapat di uraikan sebagai berikut x/x0 + y/x0, dimana x/x0 adalah konstanta yang didapat sebelumnya jika dikurangi dengan constanta kemudian dikali dengan hasil kurva setelah dikurangi dengan pembagi x0 dan didapat spektrum d0 dari y( spektrum asli y) rumus :
konsentrasi y dapat dihitung dengan persamaan regresi yang mempunyai hubungan linear antara absorbansi pada panjang gelombang maksimum dengan konsentrasi yang sesuai 1(kamal dkk, 2016)
Dual waveleght metode panjang gelombang berganda dapat diaplikasikan untuk analisis komponen yang antara komponen satu dengan komponen lain dapat mengganggu dengan cara mengukur perbedaan absorbansi antara dua titik dalam spektrum campuran dalam metode ini salah satu obat dianggap sebagai komponen diamati dan obat lain dianggap sebagai komponen yang mengganggu dan sebaliknya.dasar metode ini adalah pemilihan 2 panjang gelombang dimana komponen penggangu menunjukkan absorbansi yang sama (A sama dengan nol) sedangkan komponen yang diamati menunjukkan perbedaan absorbansi yang signifikan antara absorbansi dengan konsentrasi. Diantara A dua titik pada spektrum campuran berbanding lurus dengan konsentrasi komponen yang diamati terlepas dari komponen pengganggu.
Pemilihan panjang gelombang dimulai dari kedua obat memberikan serapan sampai hampir tidak memberikan serapan.2 (kamal dkk, 2016)
Simultaneous equation method
jika suatu sampel mengandung 2 obat yaitu komponen x dan komponen y, yang masing-masing absorbansinya pada gelombang maksimum yang berbeda. λ1 adalah panjang gelombang maksimum X (λ maks) dan λ2 adalah panjang gelombang serapan maksimum Y (λ maks ), untuk menentukan kedua komponen tersebut digunakan persamaan regresi . informasi yang dibutuhkan adalah Ø Absorptivitas X pada λ1 dan λ2, ax1, dan ax2 masing-masing secara berturut-turut. Ø Absorptivitas Y pada λ1 dan λ2, ay1 dan ay2 masing-masing Øcx dan cybe masing-masing konsentrasi X dan Y dalam sampel encer. Dengan demikian absorbansi campuran pada λ1 dan λ2 dapat diekspresikan sebagai berikut: A1= aX1bcX+ aY1bcY.....................At λ1 ...... (1) A2= aX2bcX+ aY2bcY......................At λ2 ...... (2)
Untuk pengukuran dalam sel 1 cm, b = 1, maka Cx = A2ay1 – A1ay2 / ax2ay1 –ax1ay2Cy = A1ax2 – A2ax1 / ax2ay1 –ax1ay2 Dengan menggunakan dua persamaan diatas konsentrasi komponen X dan komponen Ydapat di tentukan pada campuran sampel.(Chaudary dkk, 2011)
Kemometrik Kemometrik merupakan metode yang berhubungan antara ilmu matematis dengan statistik untuk analisis dalam ilmu kimia. Kemometrik terdiri dari dua kata yaitu chemo (dari kimia) dan metrik (pengukuran) artinya kemometrik adalah istilah yang berhubungan dengan data kimia yang memperolehnya dengan cara informasi dari data tersebut menggunakan secara matematis (matematika) yang harus divalidasi sebelumnya. Prinsip-prinsip kemometrik adalah sebagai berikut: 1.hasil selalu berhubungan dengan menggunakan matematika ,tepat dan diambil dari data yang diperoleh dengan analisis. 2. Dalam modelnya selalu menggukan variabilitas, varibilitas dibuat dengan cara distribusi.
3. desain yang digunakan dalam percobaan menggunakan statistik baik pada saat ada perubahan maupun pengoptimalan dan lain-lain. Sebaliknya juga mengubah satu faktor dan tetap untuk yang lain 4. Metode analisisnya selalu menggunakan data multivariat dan hasilnya berdasarkan plot dari validasi secara matematika Pengukuran multivariat dapat diartikan sebagai pengukuran lebih dari satu pada sampel yang dianalisis Dalam spektrofotometri
PLS partial least square Sama seperti PCR, PLS melibatkan beberapa faktor. Namun bukan hanya menghasilkan faktor untuk spektral saja tetapi juga faktor untuk konsentrasi. Ditentukan spektral berdasarkan faktor konsentrasi dari masing masing untuk mencari regresi yang paling optimal.[47,53] jika terdapat gangguan pada spektral bukan dari pengaruh konsentrasi maka hubungannya tidak akan linear maka hal yang perlu dilakukan adalah mencoba ulang dengan yang sesuai dan optimal pada kuadrat terkecil. Keuntungan utama dari PLS metode ini didasarkan pada dekomposisi yang saling berhubungan antara konsentrasi matriks C dan matriks absorbansi A, sehingga dengan algoritma tersebut kalibrasi yang paling baik didapat.Kalibrasi PLS dapat digunakan untuk campuran yang sangat kompleks karena dapat menentukan yang hanya ingin dianalisis. nilai absorbansi diperoleh lebih dari rentang panjang gelombang yang telah ditetapkan digunakan untuk membuat matriks absorbansi A dari ukuran n x m (di mana n adalah jumlah campuran dan m dari panjang gelombang) konsentrasi- konsentrasi analit yang ingin diukur pada matriks c dari ukuran n x p (dimana p adalah banyaknya komponen campuran) A dan B = dua matriks dari Y dan S lebih kecil dan ditambah dengan kesalahan matriks A = SALA + EA C = SCLC + EC Dimana SA adalah nilai absorbansi matriks LA adalah absorbansi matriks yang akan di pilih
SC adalah matriks nilai konsentrasi, LC adalah matriks konsentrasi yang diambil; EA dan EC adalah matriks kesalahan, ukuran yang bertepatan dengan matriks absorbansi asli (n x m) dan matriks konsentrasi (n x p), masing-masing. Matriks LA dan LC dapat dihubungkan melalui matriks diagonal LC = LAV di mana Ee adalah kesalahan matriks. Matriks V digunakan untuk memperkirakan konsentrasi yang tidak diketahui dari spektrum absorbansi Ao: Co = Ao (SCA) -1 VLC (kamal dkk, 2016)
Multi-Wavelength Linear Regression Analysis (MLRA) Memungkinkan untuk menentukan komponen campuran yang ditumpang tindihkan tanpa menentukan absorptivitas molar atau perhitungan matematika yang sulit. Metode ini sangat sederhana dan Cuma dilakukan 3 kali pengukuran absorbansi dari larutan standar untuk setiap komponen dan untuk campuran yang akan dianalisa. Dengan asumsi, absorbansi campuran adalah jumlah dari serapan komponen-komponennya. Jika kita memiliki campuran yang terdiri dari dua komponen, 1 dan 2, dengan konsentrasi C1 dan C2 yang tidak diketahui, maka absorbansi campuran yang tidak diketahui, campuran = A1 + A2 Mengikuti hukum Beer: A1 = b1bC1 dan A2 = Є2bC2 diganti: Campuran = Є1bC1 + Є2bC2. Namun, absorbansi larutan standar dari zat yang sama juga mengikuti hukum Beer yang sama dan memiliki absorbansi molar yang sama, Є, dan panjang satu sentimeter, b, sebagai langkah dalam kondisi yang sama apanila tidak diketahui. Oleh karena itu, dapat dibuat : A standar 1 = Є1bC standar 1 dan A standar 2 = Є2bC standar 2 disusun seperti ini: Є1b = A standard1 C standard1 dan Є2b = A standard2 C standard2 sebagai Pengganti, campuran A = A standard1 C standard1 C1 + A standard2 C standard2 C2 atau A campuran = C1 C standard1 A standard1 + C2 C standard2 A standard2 dibagi dengan 𝐴 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑1 danuntuk mendapatkannya disederhanakan: Campuran C standar1 = C1 C standar1 + C2 C standar2 x A standar2 A standar1 Oleh karena itu, digambarkan A campuran C standard1 versus A standard2 A standard1 adalah garis lurus miring dan perpotongan kemiringan = C2 C standard2 dan intercept = C1 C standard1 (Reid dkk,2017)
Inverse Least Square (ILS) Rumus matematis dari metode ini adalah disusun dalam bentuk matriks, dapat ditulis sebagai C = PA + E dimana matriks A mewakili matriks absorbansi, C adalah konsentrasi matriks, P adalah koefisien kalibrasi dan E adalah matriks konsentrasi kesalahan yang terjadi. hukum Beer ini diambil berdasarkan konsentrasi yang sebagai absorbansi pada suatu panjang gelombang yang diperoleh. Matriks koefisien P yang diperoleh sama dengan algoritma: P = CA -1 jika matriks A tidak kuadratkan, CA harus digunakan sebagai gantinya: P = CA ′ (AA′)-1 Oleh karena itu matriks C dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut C = PA Metode ini menjadi pengembangan yang bagus untuk hampir semua analisis kuantitatif karena belum ada ilmu tentang sampel dengan komponen yang diianalisis pada konsentrasi selain yang dianalisis
Metode spektrofotometri perbedaan rasio (RDSM) di mana perbedaan besar antara dua titik pada rasio spektrum campuran berbanding lurus dengan konsentrasi komponen yang dianalisis; independen dari komponen yang mengganggu. Untuk campuran kedua obat (X) dan (Y), X dapat ditentukan dengan membagi spektrum campuran dengan konsentrasi Y yang diketahui sebagai pembagi (Y '). Divisi ini akan memberikan kurva baru yang mewakili () X Y Y 'X Y' + Y Y 'X Y + ==' konstanta +. Dengan memilih dua panjang gelombang (λ1 dan λ2) pada spektrum rasio yang diperoleh dan mengurangi amplitudo pada dua titik ini, konstanta Y
/ Y 'akan dibatalkan bersama dengan kesalahan instrumen lainnya atau gangguan dari matriks sampel. Misalkan amplitudo pada dua panjang gelombang yang dipilih adalah P1 dan P2 pada λ1 dan λ2, masing-masing; dengan mengurangi dua amplitudo, zat yang mengganggu Y tidak menunjukkan gangguan; kemudian; P1 - P2 = [(+ konstan] - [) 1XY '() 2XY' + konstanta] = () () XY'XY' − 12 Konsentrasi X dihitung dengan menggunakan persamaan regresi yang mewakili hubungan linier antara perbedaan rasio amplitudo spektrum pada dua panjang gelombang yang dipilih versus konsentrasi obat yang sesuai (X). Demikian pula, Y dapat ditentukan dengan prosedur yang sama menggunakan konsentrasi X yang diketahui sebagai pembagi X '.
Amira H. Kamal, Samah F. El – Malla and Sherin Hammad (A Review on uv Spectrophotometric Method for Simultaneous Multicomponent Analysis) 2016 : 353. Jasmine Chaudhary, Akash Jain, Vipin saini(Simultaneous Estima of Multicomponent Formulation by uv- visble Spectroscopy : an overview) 2011 2 (12), 81-83 Parixit Rohitbhai Prajapati , Deepika Natu Rathod, Vishalkumar Shashikant Modi, Tarashankar Basuri (Chemometrics and its Applications in UV Spectrophotometry) 2016 ; 3(1) :43-48 Imad Osman Abu Reid and Abdelrahman Mohamed Tageldin (Multi-wavelength Spectrophotometric Determination of Chlorzoxazone and Paracetamol in Bulk and Capsules) 2017; 07(02): 16-20. Hayam M. Lotfy, Sarah S. Saleh, Nagiba Y. Hassan, Samia M. Elgizawy (A Comparative Study of the Novel Ratio Difference Method versus Conventional Spectrophotometric Techniques for the Analysis of Binary Mixture with Overlapped Spectra) 2012, 3, 761-769