ANDI ARWINI PUSPITASARI 70100117055 FARMASI A
Protozoa (Yunani, proto= pertama, zoa= hewan) adalah organisme uniseluler(bersel satu), eukariotik, tidak memiliki dinding sel, heterotrof, dan pada umumnya dapat bergerak. Protozoa dapat bergerak dengan menggunakan alat geraknya, yaitu pseupodia, silia, atau flagela. Protozoa merupakan Protista uniseluler heterotrof yang memperoleh makanan dengan cara “menelan” atau memasukkan makanannya ke dalam sel tubuhnya (fagosit).
Protozoa adalah mikroorganisme eukaryot bersel satu yang
hidup di berbagai habitat. Dapat membentuk kista untuk bertahan hidup. Beberapa jenis Protozoa hidup bebas dan jenis yang lain ada yang bersifat parasit pada hewan, dan manusia. Struktur morfologi Protozoa umumnya mikroskopik, memiliki bentuk dan ukuran yang bermacam-macam dengan diameter 1 m. dan panjang 1 - 10 µm. Protozoa dikelompokkan terutama berdasarkan alat geraknya, menjadi 4 kelas yaitu: Mastigophora (flagelata), Sarcodina (Amoeba), Ciliata dan Sporozoa. Reproduksi Protozoa dapat dilakukan secara aseksual dengan pembelahan sel (pembelahan biner, pembelahan multiple fission), bertunas dan secara seksual dengan konjugasi.
Ciliata : bergerak dengan rambut getar (silia), bentuk tubuh tetap, memiliki
pelikel, trikosis, mikronukleus dan makronukleus, vakuola makanan dan vakuola kontraktil, makanan ditelan dengan cara fagositosis, reproduksi aseksual(pembelahan biner) dan seksual(konjugasi), serta hidup bebas/parasit/bersimbiosis mutualisme di usus hewan. Rhizopoda(Sarcodina): bergerak dengan kaki semu(pesudopodia), bentuk tubuh berubah-ubah, ada yang bercangkang dan tidak, memiliki eksoplasma dan endoplasma, memiliki vakuola makanan dan vakuola kontraktil, menelan makanannya, reproduksi aseksual, hidup bebas atau ada yang sebagai parasit. Flagellata(Mastigophora): bergerak dengan flagelum, memiliki pelikel, ada yang memiliki mitokondria dan ada yang tidak, hidup sebagai parasit atau simbiosis mutualisme, tidak dapat membentuk sista, dan reproduksi aseksual dengan pembelahan biner. Sporozoa: tidak memiliki alat gerak, memiliki organel kompleks dibagian ujungnya untuk menginfeksi sel inang, reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner dan seksual dengan peleburan antara gamet jantan dan betina, serta hidup sebagai parasit.
NO.
GOLONGAN
NAMA PROTOZOA
PERANAN
1.
Rhizopoda (Sarcodina)
Foraminifera
Fosilnya untuk penanda umur batuan sedimen dan petunjuk pencarian minyak bumi
Radiolaria
Endapan cangkang (lumpur radiolaria) digunakan sebagai bahan penggosok dan bahan peledak.
NO.
GOLONGAN
NAMA PROTOZOA
PERANAN
1.
Ciliata
Balantidum coli
Parasit di usus besar, menyebabkan diare, balantidiasis pada hewan ternak dan manusia
2.
Rhizopoda
Entamoeba gingivalis
Menyebabkan kerusakan pada gigi dan gusi
Entamoeba coli
Hidup di usus besar, kadang menyebabkan diare
Trypanasoma evansi
Penyebab penyakit surra pada hewan ternak
Trichomonas vaginalis
Penyebab penyakit keputihan pada wanita
Toxoplasma gondii
Penyebab toksoplasmosis yang membahayakan ibu hamil
3.
4.
Flagellata
Sporozoa
Ganggang atau algae merupakan protista mirip tumbuhan. Ganggang atau alga bersifat fotoautotrof karena memiliki kloroplas yang mengandung klorofil atau plastida yang berisi berbagai pigmen fotosintetik lainnya. Ganggang mudah ditemukan di lingkungan perairan, baik di air tawar maupun di air laut.
Bersifat fotoautotrof (berfotosintesis). Memiliki klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya. Memiliki pirenoid. Alga dapat menyimpan cadangan makanan. Alga ada yang uniseluler dan multiseluler. Ada yang memiliki dinding sel/tidak. Ada yang hidup soliter / berkoloni. Reproduksi secara aseksual dengan membelah diri, fragmentasi, atau spora vegetatif. Reproduksi secara seksual dengan melakukan konjugasi, singami atau anisogami. Ada yang hidup bebas dan ada yang bersimbiosis dengan jamur membentuk lichen.
Euglenoid (euglenophyta) : bersifat uniseluler, memiliki
bintik mata berwarna merah(stigma), tidak berdinding sel, mempunyai flagela, habitat di air tawar, bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner membujur, pembelahan sel terjadi dalam keadaan tertentu. Chrysophyta : bersifat uniseluler/multiseluler, berflagela/tidak berflagela, berdinding sel yang mengandung hemiselulosa pektin atau silika, menyimpan cadangan makanan dalam bentuk karbohidrat atau lemak, habitat di air tawar atau di air laut. Pyroophyta : bersifat uniseluler, selnya mengandung fosfor, memiliki dua flagela, cadangan makanan berupa amium dalam sitoplasma, dinding sel mengandung selulosa.
Chlorophyta : berwarna hijau karena pigmen dominan klorofil,
bersifat uniseluler/multiseluler, hidup secara autotrof di air tawar, hidup bersimbiosis mutualisme dengan organisme eukariotik. Phaeophyta : berbentuk tegak, mempunyai kloroplas tunggal, mempunyai pirenoid dalam kloroplas, dinding sel tersusun dari selulosa dan gumi, memiliki jaringan transportasi air dan zat makanan analog. Rhodophyta : bersifat multiseluler, berbentuk benang atau lembaran, memiliki dinding sel yang mengandung selulosa dan pektin, menyimpan cadangan makanan dalam bentuk tepung florid (bahan agar-agar), reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi, dan reproduksi seksual dengan cara pembuahan sel telur oleh spermatium di dalam karpogonium.
Chlorella sp. : sebagai PST(protein sel tunggal),
diproduksi menjadi makanan suplemen dan kosmetik. Macrocystis : sebagai pembentuk hutan kelp Gelidium robustum : bahan agar-agar, jeli, es krim, dan campuran kue kering. Pfiestria : menghasilkan racun saraf yang menyebabkan kerusakan otak pada orang yang mengonsumsi hewan laut yang terakumulasi racun. Lingulodium polyedrum : menyebabkan muntah, diare, hingga hilangnya koordinasi tubuh jika dikonsumsi manusia.
Fungi adalah sebutan bagi regnum atau kerajaan dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh, kemudian menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi bersifat heterotrof sehingga memerlukan sumber C-organik. Tahap perkembangbiakan fungi yaitu plasmogami (penyatuan plasma kedua sel tetua) yang tidak selalu segera diikuti kariogami (peleburan inti sel). Ada rentang waktu antara plasmogami dengan kariogami. Bentuk tubuh fungi mulai dari yang sederhana yaitu uniseluler, bentuk serat atau filamen, sampai dengan bentuk lengkap berupa tubuh buah. Sering kali orang awam mengenal fungi seperti jamur, kapang, khamir atau ragi.
Memiliki membran inti dengan kromosom yang
mengandug DNA. Fungi tidak memiliki kloroplas untuk fotosintesis dan merupakan organisme heterotrof, memerlukan senyawa organik sebagai sumber energi. Memiliki dinding sel dan vakuola. Bereproduksi secara seksual maupun aseksual.
Kapang (mold) merupakan anggota regnum fungi yang biasanya tumbuh pada permukaan makanan yang sudah basi atau terlalu lama tidak diolah. Sebagian besar kapang merupakan anggota dari kelas Ascomycotes. Jamur (mushroom) merupakan anggota dari regnum fungi yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Tubuhnya terdiri atas benangbenang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium.
Bersifat eukariotik yang memiliki dinding sel.
Tidak mempunyai klorofil sehingga cara hidupnya
bersifat heterotrof. Dinding selnya tersusun atas zat kitin. Tubuh jamur dan kapang umumnya multiseluler, namun ada yang uniseluler. Berbentuk benang hifa atau miselium. Berkembang biak secara vegetatif dan generatif. Banyak dijumpai ditempat lembab, agak asam, serta hidup sebagai saprofit atau parasit pada makhluk hidup.
Myxomicotes disebut juga jamur lendir plasmodial. Jamur lendir ini bersifat heterotrof fagosit dan memiliki tahapan makan berbentuk massa ameboid dalam siklus hidupnya. Massa ameboid tersebut dinamakan plasmodium myxomycota. Nukleus pada plasmodium ini umumnya bersifat diploid(2n) dan dapat membelah mitosis secara bersamaan. Pada saat yang tidak menguntungkan, seperti di musim kemarau plasmodium berkembang membentuk sporangia. Jika kondisinya memungkinkan untuk tumbuh spora yang dihasilkan akan berkecambah.
Tubuhnya berbentuk lendir sehingga disebut jamur lendir. Organisme yang termasuk jamur lendir dapat ditumbuhkan
diatas media agar, dan makanan berupa bakteri, miselium, potongan agar atau mikroamoeba haploid. Makanan dicerna dalam vakuola atau dengan menggunakan enzim yang disekresinya. Makanan cadangan berupa glikogen. Dalam keadaan vegetatif tubuhnya berupa masa protoplasma telanjang yang bergerak sebagai ameba, disebut plasmodium yang akan membentuk sporangium dan menghasilkan spora. Myxomycetes hidup di tanah-tanah hutan, diatas daun-daun yang gugur, dalam kayu yang sudah lapuk, atau merayap kemana-mana. Myxomycetes dapat bergerak secara kemotaksis, hidrotaksis dan fototaksis negatif.