LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI UNGGAS
INA ANDRIANI G0116521
DOSEN PENGAMPUH
: LILIS AMBARWATI, S.Pt.,M.Si
ASISTEN
: HESTI MAYA DELFIA
PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS SULAWESI BARAT 2018
1
KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Sang Pemilik dari Segala pemilik yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya yang hanya dengan izin dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Anatomi Unggas” tepat pada waktunya dan untuk memenuhi tugas. Salam dan Salawat semoga senantiasa tercurah pada pemimpin dan teladan tercinta, Rasulullah SAW dan para sahabatnya hingga akhir zaman. Penulis menyadari bahwa hasil penulisan laporan praktikum ini masih memiliki banyak keterbatasan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun atas segala kekurangan penulis harapkan. Semoga Allah SWT membalas amal perbuatan dan itikad baik kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama ini dan semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya. Amin.
Majene,
November 2018
Penyusun
2
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
KATA PENGANTAR .....................................................................................
ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................
1
1.2 TUJUAN DAN MANFAAT..........................................................
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 BODY COVERING UNGGAS .....................................................
3
2.2 ORGAN REPRODUSI ..................................................................
3
2.3 ORGAN PENCERNAAN .............................................................
3
2.4 ORGAN RESPIRAS ......................................................................
3
2.5 ORGAN ACCESORIS ..................................................................
3
2.6 ORGAN RESTRETORY...............................................................
3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT ..............................................................
5
3.2 ALAT DAN BAHAN ....................................................................
5
3.3 PROSEDUR KERJA .....................................................................
5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ............................................................................................
6
4.2 PEMBAHASAN ............................................................................
6
BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN ..............................................................................
8
5.2 SARAN ..........................................................................................
8
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
9
LAMPIRAN ....................................................................................................
9
3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anatomi adalah ilmu yang mmpelajari bentuk dan struktur semua organisme makhluk hiduk. Ternak unggas merupakan salah satu jenis ternak yang tergolong kedalam kelas aves (burung) yang seluruh tubuhnya tertutup oleh bulu. Secara umum ternak unggas memiliki perbedaan morfologis yang mencolok dengan jenis ternak lainnya. Secara umum, unggas memiliki dua buah sayap yang terdapat pada tubuhnya, jumlah kaki dua dan pada mulut terdapat paruh (Yuwanta, 2004). Ternak unggas merupakan jenis - jenis yang dibudidayakan untuk tujuan produksi sebagai penghasil pangan sumber protein hewani bagi masyarakat dan memiliki nilai ekonomis bagi manusia yang memeliharanya. Beberapa jenis unggas memberikan keuntungan antara lain adalah ayam, bebek, merpati dan puyuh. Produk ternak unggas berupa daging dan telur.
1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan praktikum anatomi ternak unggas untuk mengenal berbagai jenis unggas sesuai dengan organ dalam dan karakteristiknya termasuk di dalamnya ayam, bebek, dan burung puyuh jantan dan betina. Manfaat praktikum anatomi ternak unggas adalah praktikan dapat mengetahui secara langsung materi yang diajarkan dalam perkuliahan yaitu materi tentang pengenalan jenis dan bagian-bagian organ dalam pada ternak unggas.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BODY COVERING UNGGAS 2.1.1
AYAM JANTAN DAN BETINA
Ayam juga memiliki ciri-ciri eksterior antara lain, memiliki paruh yang runcing, memiliki jengger yang berwarna merah, berbulu halus, dan kaki ayam terdapat sisik, yang merupakan penjuluran dari corium yang padat, serta dibungkus oleh epidermis yang sangat tebal (Suprijatna et al., 2008) 2.1.2
BEBEK JANTAN DAN BETINA
2.1.3
MERPATI JANTAN DAN BETINA
2.2 ORGAN REPRODUKSI 2.2.1
AYAM JANTAN DAN BETINA
A. Sistem Reproduksi Ayam Jantan
Sistem reproduksi jantan terdiri dari dua testis yang terletak pada dorsal area rongga tubuh, dekat bagian akhir anterior ginjal. Bentuknya elipsoid dan berwarna kuning terang, sering pula berwarna kemerahan karena banyaknya cabang-cabang dan pembuluh darah pada permukaanya (Suprijatna et al., 2005). Testis menghasilkan sperma untuk membuahi telur yang berasal dari hewan betina dan hormon jantan androgen, yang bertanggung jawab terhadap munculnya karakteristik kelamin sekunder unggas jantan, seperti jengger yang berwarna merah cerah, bulu, dan respon berkokok (Hardjosworo, 2006). Organ reproduksi jantan, yang primer ialah berbentuk bulat kacang (Yaman, 2010). Alat reproduksi jantan dibagi dalam tiga bagian utama, yaitu sepasang testis, sepasang saluran deferens, dan kloaka( Yuwanta, 2004).
5
Vasdeferns adalah saluran kecil yang menyalurkan sperma ke kloaka (Yuwanta, 2008). Vasdeferns yaitu sebuah saluran yang berfungsi mengalirkan sperma ke luar dari tubuh (Suprijatna et al. ,2008). Vasdeferens tidak bermuara kedalam organ kopulasi seperti pada spesies lainnya, tetapi kedalam papilla kecil (tonjolan seperti jari-jari tangan). Tonjolan-tonjolan ini terletak pada dinding dorsal kloaka dan berperan sebagai organ yang berfungsi untuk mengangkut semen (Fadilah dan Polana, 2004).
Kloaka merupakan suatu tabung yang berhubungan dengan saluran pencernaan, saluran kencing dan reproduksi yang membuka keluar menuju ke dalam anus (Yaman, 2010).2.2.3.2.
B. Sistem Reproduksi Ayam Betina
Anatomi alat reproduksi ayam betina terdiri atas dua bagian utama yakni ovarium dan oviduk. ovarium berfungsi sebagai tempat pembentukan kuning telur (Suprijatna et al., 2008).
Ovarium
adalah
tempat
sintesis
hormon
steroid
seksual,
gametogenesis, dan perkembangan serta pemasakan kuning telur. Ovarium
adalah
tempat
sintesis
hormon
steroid
seksual
gametogenesis dan perkembangan serta pemasakan kuning telur.
Oviduk adalah tempat menerima kuning telur masak, sekresi putih telur, dan pembentukan kerabang telur.
Infundibulum berperan dalam penangkapan kuning telur. Fungsi utama Infundibulum adalah menangkap ovum yang masak.
Magnum merupakan tempat untuk mensintesis dan mensekresi putih telur. Fungsi utama magnum adalah mensekresikan albumen.
6
Isthmus adalah tempat untuk mensekresikan membran atau selaput telur. Isthmus berfungsi sebagai tempat untuk mensekresikan membran cangkang.
Uterus
tempat
terbentuknya
cangkang.
Uterus
adalah
mensekresikan cangkang.
Vent adalah tempat penyimpanan sementara telur. Vent adalah tempat dimana telur untuk sementara ditahan dan dikeluarkan bila telah tercapai bentuk yang sempurna.
Kloaka merupakan bagian ujung luar dari oviduck tempat dikeluarkannya telur (Yuwanta, 2004). Kloaka merupakan tempat untuk mengeluarkan telur (Hardjosworo, 2006)
2.2.2
BEBEK JANTAN DAN BETINA
2.2.3
MERPATI JANTAN DAN BETINA
Pada sistem reproduksinya, hewan jantan memiliki sepasang testis yang bulat, berwarna putih, melekat disebelah anterior dari ren dengan suatu alat penggantung. Testis sebelah kanan lebih kecil daripada yang kiri. Dari masingmasing testis terjulur saluran vasa deferrens sejajar dengan ureter yang berasal dari ren. Pada sebagian besar aves memiliki vesicular seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai tempat menampung sementara sperma sebelum dituangkan melalui papil yang terletak pada kloaka. Di dalam cloaca pada beberapa species memiliki penis sebagai alat untuk menuangkan sperma ke kloaka hewan betina. Pada hewan betina terdapat sepasang ovari, hanya yang dextrum mengalami otrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Dari ovari menjulur oviduct panjang berkelok-kelok, berlubang pada bagian cranial dengan suatu bentuk corong. Lubang oviduct itu disebut ostium opdominalis. Dinding oviduct selanjutnya tersusun atas muskulus dan epithelium yang bersifat glandulair, yang memberi sekresi yang kelak membungkus telur, yakni albumen sebagai putih
7
telur, membran tipis disebelah luar albumen dan cangkok yang berbahan zat kapur yang dibuat oleh kelenjar di sebelah caudal. Uterus yang sebenarnya belum ada (Jasin, 1989).
2.3 ORGAN PENCERNAAN 2.3.1
AYAM JANTAN DAN BETINA Alat pencernaan terdiri atas saluran yang memanjang mulai dari mulut melanjut ke usus dan berakhir di lubang pelepasan atau anus (Yaman, 2010). Saluran pencernaan terdiri dari mulut, esophagus, crop, proventikulus, gizzard, duodenum, usu halus, seka, rectum, kloaka dan vent (Suprijatna et al., 2008). Mulut ayam tidak memliki bibir dan gigi. Peranan gigi dan bibir pada ayam digantikan oleh rahang yang menanduk dan membentuk paruh. Fungsi paruh terdapat lidahyang runcing yang digunakan untuk mendorong pakan menuju esophagus.
Esophagus atau kerongkongan berupa pipa tempat pakan melalui saluranini
dari
bagian
belakang
mulut
ke
proventrikulus
(Suprijatana et al,. 2008).Esophagus merupakan saluran lunak dan elastis yang mudah mengalami pemekaran apabila ada bolus yang masuk. Esophagus memanjang dari faring hingga proventrikulus melewati tembolok (Yuwanta, 2004).
Tembolok adalah organ yang bebentuk kantung dan merupakan daerahpelebaran dari esophagus. Proses pencernaan di dalam tembolok sangat kecil terjadi. Fungsi utama dari tembolok adalah sebagai organ penyimpan pakan.. Crop semata – mata berfungsi sebagai penampung sementarabagi makanan (Yuwanta, 2008).
Proventrikulus disebut juga perut kelenjar atau glandular stomach yangmensekresikan pepsinogen dan HCl untuk mencerna protein dan lemak. Sekresipepsinogen dan HCl tergantung pada stimulasi 8
saraf vagus, sekresi glandula perutini 5 – 20 ml/jam dan mampu mencapai 40 ml ketika ada pakan (Yuwanta, 2004). suatu enzim untuk membantu pencernaan protein, dan hidrokloric acid disekresioleh glandular cell (Suprijatna et al., 2008). Fungsi utama empedal adalah menggiling dan meremas pakan yang keras. Proses mencerna makanan secara normal dapat dibantu oleh adanya kerikil yang biasa diambil dan ditelan melalui mulut (Hardjosworo, 2006).
Gizzard memiliki dua pasang otot yang sangat kuat sehingga ayam mampu menggunakan tenaga yang kuat (Suprijatna et al., 2005).
Usus terdiri atas saluran makanan yang dimulai dari duodenum yaitu usus halus bagian depan dan hingga berakhir di rectum atau usus besar di bagianbelakang. Pencernaan pakan utama terjadi di usus halus (Sudarmono, 2003).Panjang duodenum unggas dewasa 22 – 38 cm, jejunum 105 cm, dan ileum 15 cm(Fadilah dan Polana, 2004).
Sekum terdiri atas dua seka atau saluran buntu yang berukuran panjang 20cm. Bagian seka juga terjadi digesti serat kasar yang dilakukan oleh bakteri serat kasar. diantara usus halus dan usus besar, terdapat dua kantung yang disebut sebagai ceca (Suprijatna et al., 2008).
Usus besar (rectum) dinamakan juga intestinum crasum yang panjangnya 7cm, hal ini dikarenakan bahwa unggas yang kita gunakan dalam pratikum masih muda (Yuwanta, 2004). Usus besar merupakan rectum. Pada ayam dewasa, panjangnya hanya sekitar 10 cm dengan diameter sekitar dua kali usus halus. Bentuknya melebar dan terdapat pada bagian akhir usus halus ke kloaka (Suprijatna et al., 2008).
9
Kloaka merupakan tempat keluarnya ekskreta karena urodeum dan koprodeum
terletak berhimpitan (Yuwanta,
2004). Kloaka
merupakan suatu tabung yang berhubungan dengan saluran pencernaan, saluran kencing dan reproduksi yang membuka keluar menuju anus (Sudarmono, 2003). Fungsinya membantu dalam pemprosesan pakan. Organ tersebut yaitu pankreas, hati, dan kantung empedu. Organ tambahan, namun fungsi organ ini sangat penting karena mengsekresikan enzim pencernaan(Suprijtna et al., 2008).
2.3.2
BEBEK JANTAN DAN BETINA
Sedangkan pada unggas air paruh berfungsi untuk menyaring makanan yangterapung pada air (Rasyaf, 2008). Makanan yang telah masuk oleh pergerakanlidah itik didorong masuk ke dalam faring yang kemudiian ditelan. Makanan yangterapung – apung di air ditelan dengan bantuan alat penyaringan yang berupalamella paralel (Suprijatna et al., 2005) Sedangkan pada itik memliki crop yang sedikit berbeda dibandingkan denganayam (Yaman, 2010). Pada itik dan unggas air pada umumnya, crop tidakberkembang secara sempurna, tidak seperti pada ayam atau burung – burungpemakan rumput. Crop semata – mata berfungsi sebagai penampung sementarabagi makanan (Yuwanta, 2008). Kemampuan mencerna serat kasar pada bangsa itik lebih besar dari pada ayam sehingga sekum litik lebih berkembang daripada ayam (Yuwanta, 2004). Organorgan tertentu berkaitan erat dengan pencernaan sebagai saluran sekresi kedalam saluran pencernaan itik 2.3.3
MERPATI JANTAN DAN BETINA
Sistem pencernaan makanan pada burung merpati terdiri atas mulut, oesophagus, tembolok, lambung, duodenum, jejunum, ileum, rectum dan berakhir di cloaca.
10
Oesophagus mempunyai pelebaran pada bagian bawahnya yang berfungsi sebagai alat penyimpan makanan untuk sementara waktu, organ ini disebut dengan tembolok atau ingluvius. Lambung pada burung dibagi menjadi dua yaitu lambung kelenjar (proventriculus) dan lambung urat daging (ventriculus). Proventriculus terjadi pencernaan makanan secara enzimatis karena pada lambung ini disekresikan enzim- enzim pencernaan. Ventriculus terjadi pencernaan makanan secara mekanik untuk menghaluskan makanan yang kasar, biasanya pada ventriculus terdapat pasir atau batu-batu kecil yang
digunakan
untuk
membantu
pencernaan
makanan
secara
mekanik (Hildebrand, 1974). Pergerakan tubuh Merpati terutama digerakkan oleh kaki dan sayap, juga dibantu oleh bagian ekor. Pars vertebralis terdapat suatu tonjolan cauda dorsal yang berguna untuk memperkuat dinding dada yang disebut procesus.
2.4 ORGAN RESPIRASI 2.4.1
AYAM JANTAN DAN BETINA
Sistem respirasi pada ayam terdiri dari nasal cavities , larynx, trachea, syrinx, bronchi, paru-paru , kantung udara dan udara tertentu pada tulang. Oleh karena memerlukan energi yang sangat banyak untuk terbang, unggas memiliki sistem respirasi yang sangat memungkinkan untuk berlangsungnya oksigen (Suprijatna et al., 2008). Saluran pernapasan dari luar kedalam adalah lubang hidung luar dan dalam, glotis, trachea, syrinx (rongga suara) , bronkhi, dan paruparu. Paru-paru maupun kantung udara berfungsi sebagai sebagai cooling mechanism (mekanisme pendingin) bagi tubuh bila kelembaban dikeluarkan lewat pernafasan dalam bentuk uap air. Laju respirasi diatur oleh kandungan karbondioksida dalam darah. apabila kandungan karbondioksida meningkat levelnya, meningkat pula lajunya, bervariasi antara 15-25 siklus/menit pada ayam yang sedang istirahat (Suprijatna et al., 2008). Fungsi utama dari paru-paru yaitu untuk mencukupi kebutuhan oksigen yang diperlukan oleh tubuh untuk pembakaran dan untuk pembentukan tenaga (Fadilah dan Polana, 2004). Sistem
11
respirasi terdiri dari paru, yang secara relative bersifat immobiledan empat pasang kantung udara dan satu kantung udara median yang dengan fungsinya tersusun dari leher ke abdomen (Hardjosworo, 2006). Unggas memiliki empat pasang kantung udara letaknya diantara leher sampai dengan perut dengan satu kantung median dalam rongga dada (Rasyaf, 2008). 2.4.2
BEBEK JANTAN DAN BETINA
2.4.3
MERPATI JANTAN DAN BETINA
2.5 ORGAN ACCESORIS 2.5.1
AYAM JANTAN DAN BETINA
2.5.2
BEBEK JANTAN DAN BETINA
2.5.3
MERPATI JANTAN DAN BETINA
2.6 ORGAN RESTRETORY 2.6.1
AYAM JANTAN DAN BETINA
Sistem Urinari Ekskresi air dan sisa metabolik sebagian besar terjadi melalui ginjal.Sistem ekskresi pada unggas terdiri dari dua buah ginjal yang bentuknya relatifsama memanjang, berlokasi dibelakang paru-paru, dan menempel pada tulang punggung. Masing-masing ginjal terdiri dari tiga lobus yang tampak dan jelas.Ginjal terdiri dari banyak tubulus kecil atau nephron yang menjadi unit fungsional utama dari ginjal (Suprijatna et al., 2004). Sistem urinaria ayam maupun itik terdiri atas sepasang ginjal yang berbentuk panjang yang menempel rapat pada tulang punggung dan tulang rusuk serta melekat pada selaput rongga perut (peritonium). Air kencing keluar dari tubuh melalui cloaca bersama-sama fesesdan kelihatan sebagai masa putih diatas feses tersebut (Yuwanta, 2004). Ureter adalah saluran muscular yang mengalirkan urine dari dinding ginjal menuju keblader (kantong kencing). Kloaka merupakan suatu tabung yang berhubungan dengan saluran pencernaan, saluran kencing dan reproduksi (Rasyaf, 2008).
2.6.2
BEBEK JANTAN DAN BETINA
12
2.6.3
MERPATI JANTAN DAN BETINA
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 WAKTU DAN TEMPAT Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 13 Oktober 2018 pukul 08.00 WITA – selesai, di Ruang kelas UNIVERSITAS SULAWESI BARAT. 3.2 ALAT DAN BAHAN Alat dan kegunaan yang digunakan pada praktikum ini adalah: 3.2.1
Alat
Gunting bedah
Nampan 3 buah ukuran sedang
Pisau
Ember
Mistar
Panci
Alat tulis
3.2.2
Bahan
Ayam petelur betina
Ayam jantan
13
Bebek betina
Bebek jantan
Merpati betina
Merpati jantan
3.3 PROSEDUR KERJA Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini yaitu sebagai berikut : 1. Masing-masing preparat ayam, bebek dan merpati di timbang untuk mengetahui bobot hidup 2. Mengamati body covering dari masing-masing preparat 3. Mengamati struktur bulu pada masing-masing preparat 4. Menyembelih preparat kemudian menimbang darahnya yang sudah ditampung 5. Mencabut bulunya kemudian ditimbang bulunya 6. Menimbang ayam tanpa bulu dan darah 7. Menggunting bagian perut bagiang bawah dangan hati-hati 8. Pisahkan antara bagian a. Organ pencernaan b. Organ pernafasan c. Organ reprodusi d. Organ exretori 9. Mengamati dan mengukur masing-masing organ kemudian digambar 10. Membuat laporan.
14
BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL Ada pun hasil pengukuran dari anatomi unggas dapat dilihat pada table 1 4.1.1
Hasil pengukran
Tabel 1. Ukuran Anatomi Unggas Ayam
Ayam
Bebek
Bebek
Merpati
Merpati
Jantan
Betina
Jantan
Betina
Jantan
Betina
1671 gr
1448 gr
1347 gr
1026 gr
3,16 gr
3,41 gr
Darah
60 gr
87 gr
39 gr
66 gr
17 gr
23 gr
Bulu
162 gr
227 gr
157 gr
108 gr
74 gr
77 gr
1530 gr
1258 gr
1347 gr
931 cm
268 cm
293 cm
16 cm
7 cm
11 cm
9 cm
6 cm
3 cm
6 cm
5,5 cm
9 cm
7 cm
5 cm
4 cm
5 cm
4 cm
6 cm
8 cm
2 cm
7 cm
14 cm
5 cm
15 cm
6 cm
L 2,5cm
L 3 cm
Nama Bobot Hidup
Bobot Tanpa Darah Dan Bulu Panjang Oesopagus Panjang Crop Panjang Proventrikulus Panjang
15
Ventrikulus Pangjang
P 3,5cm
P 3,5cm
29 cm
15 cm
33 cm
29 cm
13 cm
9 cm
Panjang Jejenum
66 cm
40 cm
86 cm
64 cm
26 cm
39 cm
Panjang Illium
60 cm
32 cm
37 cm
56 cm
25 cm
33 cm
Panjang Rectum
5 cm
5 cm
9 cm
13 m
8 cm
2 cm
Panjang Caecum
17 cm
11 cm
13,6 cm
14 cm
4,5 cm
1 cm
Duodenum
Panjang
3 cm
7 cm
Panjang Magnum
8 cm
17 cm
Panjang Isthmus
13 cm
4 cm
Panjang Terus
5 cm
2,5 cm
Panjang Vent
2 cm
2 cm
Infundibulum
Panjang Testis
3 cm
5,5 cm
0,5 cm
Vesdiverent
9 cm
10 cm
0,7 cm
4.1.2
Gambar hasil pengamatan anatomi unggas
1. BODY COVERING UNGGAS 2. BULU 3. ORGAN REPRODUKSI 4. ORGAN PENCERNAAN 5. ORGAN RESPIRASI 6. ORGAN ACCESORIS 7. ORGAN EKSKRETORI
4.2 PEMBAHASAN 4.2.1
BODY COVERING UNGGAS
1. AYAM JANTAN DAN BETINA 2. BEBEK JANTAN DAN BETINA 3. MERPATI JANTAN DAN BETINA 16
4.2.2
ORGAN REPRODUKSI
1. AYAM JANTAN DAN BETINA 2. BEBEK JANTAN DAN BETINA 3. MERPATI JANTAN DAN BETINA 4.2.3
ORGAN PENCERNAAN
1. AYAM JANTAN DAN BETINA 2. BEBEK JANTAN DAN BETINA 3. MERPATI JANTAN DAN BETINA 4.2.4
ORGAN RESPIRASI
1. AYAM JANTAN DAN BETINA 2. BEBEK JANTAN DAN BETINA 3. MERPATI JANTAN DAN BETINA 4.2.5
ORGAN ACCESORIS
1. AYAM JANTAN DAN BETINA 2. BEBEK JANTAN DAN BETINA 3. MERPATI JANTAN DAN BETINA 4.2.6
ORGAN EKSKRETORI
1. AYAM JANTAN DAN BETINA 2. BEBEK JANTAN DAN BETINA 3. MERPATI JANTAN DAN BETINA
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN Kesimpulan dari penyusunan laporan praktikum karakteristik dan ukuranukuran Telur yang kualitasnya baik adalah telur yang masih baru. Jika telur yang sudah disimpan lama akan membuat putih hingga kuning telur menjadi encer. Lap encer pada putih telur lebih banyak dibandingkan dengan lap yang kentalnya.
17
Umumnya setiap jenis telur memiliki membran vitelin dan khalaza. Semakin tebal cangkang telur maka semakin banyak zat kapur pada cangkang tersebut.
5.2 SARAN Sebaiknya sebelum praktikum di laksanakan terlibih dahulu di ajarkan apaapa yang harus diamati agar praktikan tidak bingung dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Hardjosubroto, W. 2004. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. Grasido. Jakarta. Srigandono, B. 2007. Produksi Unggas Ayam. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Scanes et al., 2003. Dasar-dasar Ilmu Telur. Universitas Diponegoro Press, Semarang. Sudaryani, T., 2006. Kualitas Telur. Jakarta: Penebar Swadaya. Suprijatna, E. U. 2005. Atmomarsono dan R. Kartasudjana. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta. Yuwanta, T. 2004. Dasar Ternak Unggas. Kanisius, Yogyakarta
18
LAMPIRAN
Bobot hidup merpati jatan
Berat darah merpati jatan
19
Berat merpati jatan
Bobot tanpa darah dan bulu
Organ dalam merpati jatan
Duodenum
Jejenum
20
Illium
Ventrikulus
Oesopagus
Proventrikulus
21
22