MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI “DEFIBRILLATOR”
NAMA
: IVANA YASMIN
NIM
: 181222
DOSEN PEMBIMBING:
Widyawati, S.Kep, Ns, M. Kes AKADEMI TEKNIK ELEKTRO MEDIK YAYASAN BINALITA SUDAMA MEDAN 2018/2019
KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena Dia telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Alat – alat Kesehatan”. Secara khusus, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Widyawati, S.Kep, Ns, M. Kes. selaku dosen Mata Kuliah Anatomi Fisiologi di Stikes Binalita Sudama yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih banyak kesalahan, dan jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan penulisan makalah ini.
Medan
Ivana Yasmin
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………i KATA PENGANTAR………………………………………………………………ii BAB . I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ……………………………………………………………… 1.2 Rumusan masalah………………………………………………………….. 1.3 Tujuan masalah…….. ……………………………………………………… BAB. II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Defibrillator…………………………………………………….. 2.2 Jenis- jenis Defibrillator…………………………………………………….. 2.3 Prosedur Penggunaan Defibrillator…………………………………………. 2.4 Prinsip Dasar Defibrillator………………………………………………….. 2.5 Bentuk Energi yang diberikan ……………………………………………… 2.6 Metode Defibrillator………………………………………………………... 2.7 Petunjuk Operasional………………………………………………………. 2.8 Petunjuk Keamanan………………………………………………………… 2.9 Siklus Pemeliharaan………………………………………………………. I.Maintenance………………………………………………………………. II.Cleaning…………………………………………………………………… BAB. III Anatomi Fisiologi Jantung 3.1 Pengertian Jantung i.Lapisan Jantung…………………………………………………………... ii.Sifat Otot Jantung…………………………………………………………. iii.Denyut Arteri……………………………………………………………… iv.Daya Pompa Jantung……………………………………………………… 3.2 Anatomi Jantung Manusia i.Ruang Jantung……………………………………………………………. ii.Katup Jantung…………………………………………………………….. iii.Pembulu Darah Dalam Jantung………………………………………….. 3.3 Fisiologi Jantung i.Sistem Pengaturan Jantung………………………………………………
ii.Aktivitas Kelistrikan Jantung………………………………………………… iii.Siklus Jantung………………………………………………………………… iv.Bunyi Jantung………………………………………………………………… v.Frekuensi Jantung……………………………………………………………. vi.Curah Jantung………………………………………………………………… 3.4 Fungsi Jantung…………………………………………………………………… 3.5 Cara Kerja Jantung………………………………………………………………..
BAB IV Penutup 1. kesimpulan…..….…………………...……………………………..
DAFTAR PUSAKA
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Ilmu fisika dan ilmu biologi pada awalnya terlihat sangat bertolak belakang dan sulit untuk disatukan. Tapi lain halnya ketika berada dalam ruang lingkup bidang medis. Ternyata kedua ilmu tersebut dapat disatukan, terutama dalam penggunaan aplikasinya berupa alat-alat medis yang memegang peranan penting dalam bidang meedis. Alat-alat medis dibutuhkan dalam menangani pasien penderita suatu penyakit, seperti aritmia jantung, fibrilasi ventricular dan takikardia ventrikal yang tidak mempunyai nadi. Ketiga contoh penyakit tersebut pada umumnya memiliki kesamaan yaitu berakibat besar pada jantung dimana denyut jantung yang seharusnya beritme normal menjadi denyut yang ritmenya tidak stabil. Untuk itu diperlukan adanya proses defibrilasi yang secara umum proses tersebut dilakukan untuk membuat ritme denyut jantung yang acak menjadi denyut jantung yang stabil. Dalam melakukan proses defibrilasi sangat diperlukan alat medis yang disebut defibrillator untuk melakukan proses defibrilasi. Defibrillator dapat eksternal, transvenous, atau implan, tergantung pada jenis perangkat yang digunakan atau dibutuhkan.beberapa unit eksternal yang dikenal dengan defibrillator eksternal otomatis (AED), alat ini bisa digunakan oleh orang bahkan tidak ada pelatihan sama sekali.
1.2
Rumusan Masalah a. Apa pengertian defibrillator? b. Apa saja jenis-jenis defibrillator ? c. Bagaimana prinsip dasar defibrillator? d. Bagaimana Metode defibrillator?
1.3 Tujuan Masalah a. Untuk mengetahui pengertian defibrillator b. Untuk mengetahui jenis-jenis defibrillator c. Untuk mengetahui dan memahami prinsip defibrillator d. Untuk mengetahui prinsip defibrillator
BAB II PEMBAHASAN Definisi dan Fungsi Defibrillator
2. 1 Pengertian Defibrillator Defibrillator adalah peralatan elektronik yang dirancang untuk memberikan kejut listrik dengan waktu yang relatif singkat dan intensitas yang tinggi kepada pasien penyakit jantung. Pengulangan pemberian kejut listrik paling lama 45 detik sejak jantung berhenti. Energi Externalyang diberikan antara 50 sampai 400 Joule. Energi Internal yang diberikan maximum 1/10 External . Posisi elektroda (paddles) : anterior - anterior (apex - sternum) atau anterior posterior. Diameter elektroda antara 8 - 10 cm untuk dewasa. Pengaturan energi, dan pemeberian energi di kontrol oleh mikrokontroler. Energi yang tersimpan pada C : W = ½ CV². Sebelum Pemberian pulse defibrillator pada permukaan elektroda diberikan gel elektrolit. Ada dua jenis defibrillator: a.c defibrillator dan d.c defibrillator. Untuk a.c defibrillator sudah tidak digunakan lagi. Mempunyai elektroda (paddles) yang mempunyai
diameter 8 - 10 cm (untuk dewasa). Energi yang diberikan berkisar antara : 50- 400 Joules. Pemberian defibrillator dapat dilakukan dengan cara sinkronisasi atau asinkronisasi. Posisi elektroda (Paddles) dapat diletakkan pada posisi anterior - anterior (Apex-sternum) atau posterior anterior. Pada saat pemberian defibrillator hindari bersentuhan antara pengguna alat dengan pasien. Energi yang tersimpan pada C : W = ½ CV² Paduan d.c defibrillator terdiri dari trafo berkekuatan besar dan pada sekundernya terdapat penyearah dan capastor.Penyearah ini akan megisi energi listrik pada kapasitor, besarnya energi listrik akan dikontrol oleh mikrokontrol. Pada saat discharge (pemberian) energi pada pasien dengan menekan switch yang berada pada ujung elektroda. Bila memilih jenis sinkron, dapat dilakukan dengan menekan keyboard (sinkron).
2. 2 Jenis-jenis defibrillator A.DC Defibrillator DCdefibrillator selalu dikalibrasi dalam satuan watt-detik atau joule sebagai ukuran dari energi listrik yang tersimpan dalam kapasitor. b. Advisory Defibrillator Mampu dengan akurat menganalisis ECG dan membuat keputusan menyalurkan kejutan yang handal.
c. Implan Defibrillator Bisa digunakan oleh pasien yang beresiko tinggi mengalami ventricular fibrillation.
2. 3
Pada Prinsipnya Prosedur Pengoperasian Defibrillator Dibagi Dalam Tiga Tahap 1. Pemilihan besarnya energi dan mode pengoperasian
2. Pengisian energi (charge) pada kapasitor 3. Pembuangan energi dari kapasitor ke pasien (discharge).
2.4
Prinsip Dasar Defibrillator
1. Besarnya energi dilakukan dengan memutar selector pemilihan energi R3, set Level yang akan mengatur besarnya tegangan yang akan timbul pada pengisian kapasitor C1. 2. Bila tombol charge ditekan maka akan terjadi pengisian kapasitor C1, dan tegangan pada kapasitor C1, dideteksi oleh detector A1 melalui pembagi tegangan R1 dan R2yang bersesuaian dengan tegangan pada C1. 3. Bila tegangan pada pembagi tegangan telah lebih besar dari tegangan R3, maka A1 keluarannya akan menyebabkan High-voltage DC supply tidak lagi mensupply tegangan ke kapasitror C1.4. 4. Bila ditekan tombol discharge tegangan pada kapasitor C1 akan berpindah sehingga tubuh atau jantung akan mendapatkan energi listrik dari kapasitor C1. Bentuk tegangan yang diberikan pada pasien dipengaruhi oleh adanya induktor.
2. 5 Bentuk Energi Yang Diberikan Ke Pasien 1. Satu phase (Monophasic)
2. Dua phase (Biphasic)
Untuk besarnya energi listrik Biphasic yang diberikannya berkisar 2 sampai dengan 200 joule Mempunyai 2 buah elektroda yang telah terpasang pada dada pasien (pads electrode) a. Strenum b. Apeks
2. 6 Metode defibrillator 1. Asinkron Pemberian shock listrik jika jantung sudah tidak berkontraksi lagi, secara manual setelah pulsa R. 2. Sinkron Pemberian shock listrik harus disinkornkan dengan signal ECG dalam keadaan berfibrasi, jadi bila tombol discharge ditekan kapanpun maka akan membuang setelah pulsa R secara otomatis.
DEFIBRILATOR “DEFIGARD 5000 SCHILLER”
Pada alat ini terdapat beberapa indicator pengukuran Monitor : SPO2, NIBP, ECG, Trend Display Defibrilasi Pacemaker
Paddle
2. 7 Petunjuk Operasional 1. Ambil paddles dari sisi samping alat 2. Yakinkan dalam keadaan kering 3. Beri krim pada permukaan paddle 4. Tempelkan paddle pada pasien diposisi apeks dan sternum 5. Tekan tombol energy 6. Lakukan pengisian dengan menekan satu tombol pada paddle, lalu proses pengisian dapat dilihat di monitor 7. Jangan menyentuh pasien 8. Setelah proses pengisiian selesai maka akan terdengar suara “beep”, pada display muncul tulisan “Defibrillator Ready” dan pada tombol paddle akan menyala 9. Tekan paddle agak menekan ke tengkorak
10.Untuk pengosongan tekan kedua tombol pada paddle secara Bersamaan 11. Lihat pada monitor 12.Setelah selesai pilih switch pada tombol energy menunjukkan angka “0” 13.Tekan tombol power
2.8 Petunjuk Pengamanan Selama terapi kejut ada yang harus diperhatikan, yaitu Pasien harus : 1. Tidak ada kontak dengan orang lain. 2. Tidak ada kontak dengan barang berbahan metal atau konduktor. 3. Saat paddle kontak dengan pasien, pastikan juga paddle tidak terhubung dengan barang berbahan metal. 4. Pastikan dada pasien kering 5. Karena dialiri arus yang besar, kemungkinan terjadi luka bakar pastikan peletakkan paddle yang tepat
2.9 Siklus Pemeliharaan
I.Maintenance ( pemeliharaan ) Pengecekan secara fisik 1. Apakah chasing dalam keadaan baik 2. Kabel elektroda rusak 3. Pengepakan elektroda yang sudah kadaluarsa Pengetesan Defiblirator Pengecekan pada paddle 1. Hubungkan kabel paddle dan gabungkan 2. Set ke energy level 90 joule 3. Tahan paddle dan lakukkan trigger 4. Lalu lihat pada monitor apakah tertulis “OK”
II.Cleaning (pembersihan ) Pastikan alat dalam keadaan mati dantidak terhubung dengan listrik, Pembersihan dapat dilakukan dengan cara : Usap penutup dengan menggunakan kain halus dan bersih, beri cairan disinfektan (alcohol 70 %). Pastikan tidak ada cairan yang masuk ke dalam alat. Musnahkan aksesoris sekali pakai sesegera mungkin untuk mencegah penggunaan kembali. Untuk paddle dapat diusap dengan kain halus beserta cairan disinfektan atau air sabun, pastikan sampai kering. Spoon electrode dapat dibersihkan dengan cara penguapan, radiasi, dan memakai ethylene oxide. Untuk membersihkan lead sensor dapat menggunakan disifektan juga, tapi pastikan celah terlepas dari alatnya.
BAB III ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG 3.1 PENGERTIAN JANTUNG
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri otot. Cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom) Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis. Di sebelah bawah agak runcing yang disebut apeks kordis. Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada , diatas diafragma, dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah papilla mamae. Pada tempat ini teraba adanya denyutan jantung yang disebut iktus kordis.Ukurannya kurang lebih sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram.
i.
Lapisan Jantung
a. Endokardium : merupakan lapisan jantung yang terdapat di sebelah dalam sekali yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender yang meapisi permukaan rongga jantung. b. Miokardium : merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot-otot jantung, otot jantung ini membentuk bundalan-bundalan otot yaitu : Bundalan otot atria yang terdapat di bagian kiri/kanan dan basis kordis yang membentuk serambi atau aurikula kordis. Bundalan otot ventrikel yang membentuk bilik jantung dimulai dari cincin atrioventrikuler sampai apeks jantung. c. Pericardium : lapisan jantung sebelah luar yang merupakanselaput pembungkus terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan parietal dan visceral yang bertemu di pangkal jantung membentuk kantung jantung Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lendir sebagai pelicin untuk menjaga agar pergesekan antara pericardium pleura tidak menimbulkan gangguan terhadap jantung.Jantung bekerja selama kita masih hidup, karena itu membutuhkan makanan yang dibawa oleh darah.Pembuluh darah yang terpenting dam memberikan darah untuk jantung dari aorta asendens dinamakan arteri korornaria. Dalam kerjanya jantung mempunyai tiga periode : Periode kontriksi (periode sistole). Suatu keadaan ketika jantung bagian ventrikel dalam keadaan menguncup.Katup bikus dan trikuspidalis dalam keadaan tertutup valvula semilunaris aorta dan valvula semilunaris arteri pulmonalis terbuka, sehingga darah dari ventrikel dekstra mengalir ke arteri pulmonalis masuk ke paru-paru kiri dan kanan.Sedangkan darah dari ventrikel sinistra mengalir ke aorta kemudian di edarkan ke seluruh tubuh. Periode dilatasi (periode dilatasi). Seatu keadaan ketika jantung mengenbang.Katup bikus dan trikuspidalis terbuka, sehingga darah dari atrium sinistra masuk ventrikel sinistra dan darah dari atrium dekstra masuk ke ventrikel dekstra.Selanjutnya darah yang ada di paru-paru kiri dan kanan melalui vena pulmonalis masuk ke atrium sinistra dan darah dari seluruh tubuhmelalui vena kava masuk ke atrium dekstra. Periode istirahat, yaitu waktu antara periode konstriksi dan dilatasi ketika jantung berhenti kira-kira 1/10 detik. Pada waktu kita beristirahatjantung akan menguncup sebanyak 70-80 kali/menit. Pada tiap-tiap kontrksi jantung akan memindahkan darah ke aorta sebanyak 60-70 cc Kalau kita bekerja maka jantung akan lebih cepat berkonstriksi sehingga darah lebih banyak dialirkan ke seluruh tubuh. Kerja jaunting dapat diketahui dengan jalan memeriksa perjalanan darah dalam arteri. Oleh karena dinding arteri akan mengembang jika ke dalamnya mengalir gelombang darah. Gelombang darah ini menimbulkan denyutan pada arteri.Sesuai dengan kuncupnya jantuk disebut denyut nadi.Baik buruknya dan teratur tidaknya denyut nadi bergantung dari kembang-kempisnya jantung.
ii. Sifat Jantung Otot jantung mempunyai ciri-ciri yang khas. Kemampuan berkontraksi otot jantung sewaktu sistole maupun diastole tidak bergantung pada rangsangan saraf. Kondutivitas (daya hantar) konstriksi melalui setiap serabut otot jantung secara halus sekali dan sangan jelas dalam berkas his. Ritme dan kekuatan gelombang yang dimiliki otot jantung secara otomatis dengan tidak bergantung pada rangsangan saraf.
iii. Denyut Arteri Denyut nadi merupakan suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah dipompakan keluar jantung. Denyut ini dapat diraba pada arteri radialis dan arteri dorsalis pedis yang merupakan gelombang tekanan yang dialihkan dari aorta ke arteri yang merambat lebih cepat. Kacepatan denyut jantung dalam keadaan sehat dipengaruhi oleh pekerjaan, makanan, emosi, cara hidup dam umur.
iv. Daya Pompa Jantung Dalam keadaan istirahat janrung beredar 70 kali/menit. Pada waktu banyak pergerakan, kecepatan jantung bisa dicapai 150 kali/menit dengan daya pompa 20-25 liter/menit. Setipa menit jumlah volume darah yang tepat sama sekali dialirkan dari vena ke jantung. Apabila pengembalian dari vena tidak seimbang dan ventrikel gagal mengimbanginya dengan daya pompa jantung maka vena-vena dekat jantung jadi membengkak berisi darah sehingga tekanan dalam vena naik dalam jangka waktu lama, bisa menjadi edema.
3.2 ANATOMI JANTUNG MANUSIA i.Ruang Jantung
Terbagi atas 4 ruang: a. Atrium kanan dan Atrium kiri yang dipisahkan oleh septum Intratrial b. Ventrikel kanan dan Ventricel kiri yang dipisahkan oleh septum Intervertikular. Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan dada lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan. Ventrikel kanan menerima darah de-oksigen sebagai kontrak atrium kanan. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kanan, menutup katup trikuspid dan katup paru terbuka. Penutupan katup trikuspid mencegah darah dari dukungan ke atrium kanan dan pembukaan katup paru memungkinkan darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru. Atrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru. Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen sebagai kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. Katup aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta terbuka. Penutupan katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium kiri dan pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan mengalir ke seluruh tubuh.
ii. Katup jantung Terdiri dari : a. Katup Trikuspid Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup. b.
Katup Pulmonal Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan
berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
c.
d.
Katup Bikuspid Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri..Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel.Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup. Katup Aorta Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.
iii. Pembulu darah dalam jantung Arteri Koroner Karena Jantung adalah terutama terdiri dari jaringan otot jantung yang terus menerus kontrak dan rileks, ia harus memiliki pasokan oksigen yang konstan dan nutrisi. Arteri koroner adalah jaringan pembuluh darah yang membawa oksigen dan darah kaya nutrisi ke jaringan otot jantung. Darah meninggalkan ventrikel kiri keluar melalui aorta, yang arteri utama tubuh. Dua arteri koroner, disebut sebagai “Kiri” dan “kanan” arteri koroner, muncul dari awalaorta, di dekat bagian atas jantung. Vena kava superior Vena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah deoksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kepala dan tubuh bagian atas umpan ke v. kava superior, yang bermuara di atrium kanan jantung. Vena Kava Inferior Vena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah deoksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kaki dan umpan dada rendah ke v. kava inferior, yang bermuara di atrium kanan jantung. Vena Pulmonalis Vena paru adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang kaya dari paru ke atrium kiri. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua urat membawa darah de-oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh vena yang membawa darah ke jantung. Aorta
Aorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini adalah kira-kira diameter ibu jari Anda. kapal ini membawa darah yang kaya oksigen dari ventrikel kiri ke berbagai bagian tubuh.\ Arteri Pulmonalis Arteri paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari ventrikel kanan ke paru-paru. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua arteri membawa darah yang kaya oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh arteri yang membawa darah dari jantung.
3.3 .FISIOLOGI JANTUNG 1.
Sistem Pengaturan Jantung Serabut purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung. Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu masa jaringan otot jantung khusus yang terletak di dinding posterior atrium kanan tepat di bawah pembukaan vena cava superior.Nodus S-A mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung.Nodus atrioventrikular (nodus A-V) berfungsi untuk menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi ventrikular.Berkas A-V berfungsi membawa impuls di sepanjang septuminterventrikular menuju ventrikel.
2. Aktivitas Kelistrikan Jantung Impuls jantung berasal dari nodus SA, pemacu jantung, yang memiliki kecepatan depolarisasi spontan ke ambang yang tertinggi.Setelah dicetuskan, potensial aksi menyebar ke seluruh atrium kanan dan kiri, sebagian dipermudah oleh jalur penghantar khusus, tetapi sebagian besar melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction.Impuls berjalan dari atrium ke dalam ventrikel melalui nodus AV, satu-satunya titik kontak listrik antara kedua bilik tersebut.Potensial aksi berhenti sebentar di nodus AV, untuk memastikan bahwa kontraksi atrium mendahului kontraksi ventrikel agar pengisian ventrikel berlangsung sempurna.Impuls kemudian dengan cepat berjalan ke septum antarventrikel melalui berkas His dan secara cepat disebarkan ke seluruh miokardium melalui serat-serat Purkinje.Sel-sel ventrikel lainnya diaktifkan melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction.Dengan demikian, atrium berkontraksi sebagai satu kesatuan, diikuti oleh kontraksi sinkron ventrikel setelah suatu jeda singkat.Potensial aksi serat-serat jantung kontraktil memperlihatkan fase positif yang berkepanjangan, atau fase datar, yang disertai oleh periode kontraksi yang lama, untuk memastikan agar waktu ejeksi adekuat.Fase datar ini terutama disebabkan oleh pengaktifan saluran Ca++ lambat.Karena terdapat periode refrakter yang lama dan fase datar yang berkepanjangan, penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak mungkin terjadi.Hal ini memastikan bahwa terdapat periode kontraksi dan relaksasi yang bergantiganti sehingga dapat terjadi pemompaan darah.Penyebaran aktivitas listrik ke seluruh jantung dapat direkam dari permukaan tubuh.Rekaman ini, EKG, dapat memberi informasi penting mengenai status jantung.
3. Siklus Jantung Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole) dan relaksasi (diastole) jantung sampai akhir sistole dan diastole berikutnya.Kontraksi jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan
volume darah dalam jantung dan pembuluh utama yang mengatur pembukaan dan penutupan katup jantung serta aliran darah yang melalui ruang-ruang dan masuk ke arteri.
4. Bunyi Jantung S1 (lub) terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pada dinding ventrikel & arteri; dimulai pada awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium. S2 (dup) terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/ diastol ventrikel akibat tekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan di aorta & arteri pulmonal. S3 disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel secara tiba-tiba pada saat pembukaan AV, pada akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering terdengar pada anak dengan dinding toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel. S4 terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yang ditimbulkan oleh kontraksi atrium. Jarang terjadi pada individu normal. Murmur adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak wajar yang berkaitan dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul karena defek pada katup seperti penyempitan (stenosis) yang menghambat aliran darah ke depan, atau katup yang tidak sesuai yang memungkinkan aliran balik darah.
5. Frekuensi Jantung Frekuensi jantung normal berkisar antara 60 samapi 100 denyut per menit, dengan rata-rata denyutan 75 kali per menit. Dengan kecepatan seperti itu, siklus jantung berlangsung selama 0,8 detik: sistole 0,5 detik, dan diastole 0,3 detik. Takikardia adalah peningkatan frekuensi jantung sampai melebihi 100 denyut per menit. Bradikardia ditujukan untuk frekuensi jantung yang kurang dari 60 denyut per menit Pengaturan Frekuensi Jantung Impuls eferen menjalar ke jantung melalui saraf simpatis dan parasimpatis susunan saraf otonom.Pusat refleks kardioakselerator adalah sekelompok neuron dalam medulla oblongata.Efek impuls neuron ini adalah untuk meningkatkan frekuensi jantung.Impuls ini menjalar melalui serabut simpatis dalam saraf jantung menuju jantung.Ujung serabut saraf mensekresi neropineprin, yang meningkatkan frekuensi pengeluaran impuls dari nodus S-A, mengurangi waktu hantaran melalui nodus A-V dan sistem Purkinje, dan meningkatkan eksitabilitas keseluruhan jantung.Pusat refleks kardioinhibitor juga terdapat dalam medulla oblongata.Efek impuls dari neuron ini adalah untuk mengurangi frekuensi jantung.Impuls ini menjalar melalui serabut parasimpatis dalam saraf vagus.Ujung serabut saraf mensekresi asetilkolin, yang mengurangi frekuensi pengeluaran impuls dari nodus S-A dan memperpanjang waktu hantaran melalui nodus VA.Frekuensi jantung dalam kurun waktu tertentu ditentukan melalui keseimbangan impuls akselerator dan inhibitor dari saraf simpatis dan parasimpatis.Impuls aferen (sensorik) yang menuju pusat kendali jantung berasal dari reseptor, yang terletak di berbagai bagian dalam sistem kardiovaskular.Presoreseptor dalam arteri karotis dan aorta sensitive terhadap perubahan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah akan mengakibatkan suatu refleks yang memperlambat frekuensi jantung.
Penurunan tekanan darah akan mengakibatkan suatu refleks yang menstimulasi frekuensi jantung yang menjalar melalui pusat medular. Proreseptor dalam vena cava sensitif terhadap penurunan tekanan darah. Jika tekanan darah menurun, akan terjadi suatu refleks peningkatan frekuensi jantung untuk mempertahankan tekanan darah. Pengaruh lain pada frekuensi jantung : Frekuensi jantung dipengaruhi oleh stimulasi pada hampir semua saraf kutan, seperti reseptor untuk nyeri, panas, dingin, dan sentuhan, atau oleh input emosional dari sistem saraf pusat. Fungsi jantung normal bergantung pada keseimbangan elektrolit seperti kalsium, kalium, dan natrium yang mempengaruhi frekuensi jantung jika kadarnya meningkat atau berkurang.
6. Curah Jantung Curah jantung adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per menit.Curah jantung terkadang disebut volume jantung per menit.Volumenya kurang lebih 5 L per menit pada laki-laki berukuran rata-rata dan kurang 20 % pada perempuan. Perhitungan curah jantung (Curah jantung = frekuensi jantung x isi sekuncup) Faktor-faktor utama yang mempengaruhi curah jantung 1. Aktivitas berat memperbesar curah jantung sampai 25 L per menit, pada atlit yang sedang berlatih mencapai 35 L per menit. Cadangan jantung adalah kemampuan jantung untuk memperbesar curahnya. 2. Aliran balik vena ke jantung. Jantung mampu menyesuaikan output dengan input-nya berdasarkan alasan berikut : a. Peningkatan aliran balik vena akan meningkatkan volume akhir diastolic. b. Peningkatan volume diastolic akhir, akan mengembangkan serabut miokardial ventrikel c. Semakin banyak serabut otot jantung yang mengembang pada permulaan konstraksi (dalam batasan fisiologis), semakin banyak isi ventrikel, sehingga daya konstraksi semakin besar. Hal ini disebut hukum Frank-Starling tentang jantung.
3.4
.FUNGSI JANTUNG
Fungsi Jantung adalah mengepam darah keparu-paru dimana darah itu memperolehi ioksigen dan seterusnya dialirkan ke seluruh badan.Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paruparu, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh. Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol); selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol).Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melaluikatup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru.
3.5 CARA KERJA JANTUNG Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol).Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol).Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan. Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
BAB IV
1. KESIMPULAN Penerapan defibrillator dalam dunia kesehatan utamanya adalah dalam membatu pasien yang terkena serangan fibrillasi kardiak. Desain defibrillator yang lebih mutakhir lebih disesuaikan dengan jenis elektroda yang digunakan, pengembangan sistem kontrol yang lebih andal dan penggunaan energi listrik yang lebih hemat, serta keamanan dan kenyamanan pasien yang tinggi Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri otot. Cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom) Lapisan jantung terdiri dari : Endokardium, Miokardium, Pericardium Ruang Jantung terbagi atas empat ruang: Atrium kanan dan atrium kiri yang dipisahkan oleh septum intratrial,Ventrikel kanan dan ventrikel kiri yang dipisahkan oleh septum. Katup jantung terdiri dari : Katup Trikuspidalis, Katup pulmonal ,Katup Bikuspid, Katup Aorta. Pembuluh darah dalam jantung : Arteri Koroner, Vena Kava Superior, Vena kava Inferior, Vena Pulmonalis, Aorta, Arteri Pulmonalis. Fisiologi jantung terbagi dalam beberapa bagian diantaranya Sistem pengaturan jantung terdapat serabut parkinje yang merupakan serabut otot jantung khusus,nodus sinoatrial,nodus atrioventrikular,dan berkas A-V. Aktivitas kelistrikan jantung ,siklus jantung,bunyi jantung,frekuensi jantung,curah jantung,cara kerja jantung.
DAFTAR PUSTAKA https://www.academia.edu/5696249/MAKALAH_DEFIBRILATOR http://moccablogge.blogspot.com/2012/12/makalah-anatomi-dan-fisiologi-jantung.html