2. 1 Anatomi Fisiologis Kardiovaskuler 2.1.1 Pembuluh Darah Ada tiga jenis pembuluh darah yaitu arteri, vena, dan kapiler 1. Arteri, arteri mengairkan darah yang kaya oksigen ke seluruh, kecuali arteri pulmonalis. Arteri mempunyai dinding yang kuat dan elastic, yang tersusun dari tiga lapisan. a.
Tunika intima/interna Lapisan yang tipis, halus, dan pipih yang dilapisan jaringan epitelium skuamosa.
b. Tuniaka medika Lapisan yang terdiri atas otot polos dan sebagian jaringan fibrosa. Dalam arteri yang berukuran lebih besar, jumlah serat elastic ini lebih banyak, dan sebaliknya lebih sedikit pada arteri yang lebih kecil. c. Tunika eksterna/adventisia Lapisan ini terdiri atas jaringan fibrosa yang melindungi pembuluh darah 2. Vena, vena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kaya CO2 dari tubuh ke jantung. Dingding vena lebih tipis dari pada dinding arteri, tetapi memiliki tiga lapisan jaringan yang sama. Dingdig vena lebih tipis dari pada dinding arteri, tetapi memiliki tiga lapisan jaringan yang sama . dinding vena lebih tipis karena terdapat sedikit otot dan jaringan elastic di tunika media karena vena kolaps sementara arteri yang memiliki dinding yang lebih tebal tetap terbuka. 3. Kapiler. Arteriol (arteri berukuran paling kecil) terkecilbercabang menjadi sejumlah pembuluh panjang yang disebut kapiler. Dinding kapiler terdiri atas lapisan sel endothelium yang memiliki membrane dasar tipis, yang dapat dilalui air dan substansi molekul kecil lainnya. Molekul besar seperti protein plasma tidak dapat melalui dinding kapiler. Kapiler membentuk jaringan pembuluh darah tipis yang besar, dimana menghubungkan arteriol terkecil dengan venul terkecil . Kapiler terdiri atas satu lapisan jaringan epitelium
skuamosa. Kapiler berfungsi dalam pertukaran oksigen dan nutrient dengan materi sisa secara osmosis. 2. 2 Jantung Jantung merupaan organ muscular berbentuk kerucut yang berongga. Panjangnya sekitar 10 cm dan berukuran satu kepalan tangan pemiliknya. Berat jantung sekitar 225 g pada wanita dan 310 g pada pria. Jantung berada dalam rongga toraks di area mediastinum (ruang antara paru).jantung terletak obliq. Letak jantung lebih condong ke sisi kiri dari pada kanan tubuh, dan terdiri atas sisi apeks (bagia atas) dan basal (bagian bawah). Apeks terletak sekitar 9 cm ke kiri garis tengah pada tinggi ruang interkosta ke-5, yakni sedikit di bawah putting susu dan sedikit lebih dekat garis tengah. Basal berada setinggi iga ke – 2. Jantung terdiri atas tiga lapisan jaringan : 1. Perikardium memiliki dua sakus (kantong/pembungkus). Sakus terluar terdiri atas jaringan fibrosa, sedangkan sakus terdalam terdiri atas lapisan membrane serosa ganda. Sakus fibrosa terluar meluas ke tunika adventisia dari pembuluh darah besar di atasnya dan melekat hingga diafragma di bawahnya. Sakus ini tidak elastic dan sifat fibrosa mencegah distensi jantung berlebih. Lapisan luar membrane serosa, pericardium parietal, melapisi sakus fibrosa. Lapisan dalam pericardium visceral, atau epikardium yang berlanjut ke perikardium parietal, melekat pada otot jantung. Membrane serosa dilapisi sel epitel gepeng. Sel ini menyekresi cairan serosa ke dalam ruang di anara lapisan parietal dan visceral, yang memungkinkan gerakan halus antar- keduanya saat jaringan berdetak. 2. Miokardium, terdiri atas otot jantung. Gerakan otot jantung bersifat involuntir. Setiap serat sel memiliki satu inti sel dan satu atau lebih cabang. Miokardium paling tebal pada bagian apeks dan paling tipis di bagian basal. Hal ini menunjukan beban kerja tiap bilik berperan dalam mempompa darah. Miokardium paling tebal di bagian ventrikel kiri,yang memiliki beban kerja paling besar. Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh cincin jaringan fibrosa yang tidak mengonduksi impuls listrik. Akibatnya, saat aktivitas gelombang listrik
melalui otot atrium, gelombang ini hanya dapat menyebar ke ventrikel melalui konduksi sistem yang menjebatani cincin fibrosa dari atrium ke ventrikel. 3. Endokardium melapisi bilik katup jantung. Lapisan ini merupakan membrane yang tampak mengkilap, halus, dan tipis yang memungkinkan aliran darah yang lancar ke dalam jantung.lapiran ini terdiri atas sel epitelium gepeng dan berlanjut ke pembulu darah yang melapisi endothelium. Jantung dibagi menjadi sisi kiri dan kanan yang dipisahkan oleh septum. Setiap sisi dipisahkan oleh katup atrioventrikular ke serambi atas yaitu atrium, dan bilik bawah yaitu ventrikel. Katup atrioventrikular kanan (katup trikuspid) memiliki tiga lembar daun katup, sedangkankatup atrioventrikular kiri (katup mitral) memiliki dua lembar daun katup. Aliran darah di jantung adalah satu arah;darah masuk ke jantung via atrium dan melalui ventrikel dibawahnya. Katup antara atrium dan ventrikel membuka serta menutup secara pasif sesuai perubahan ventrikel. Saat sistol ventricular (kontraksi), tekanan di ventrikel naik melebihi atrium dan katup menutup, mencegah aliran, mencegah aliran balik ke jantung.
2. 3 Aliran Darah ke Jantung Dua vena besar tubuh, veba kava superior dan inferior, memompa darah ke atrium kanan. Darah melalui katup tricuspid masuk ke ventrikel kanan, dan dari ventrikel kanan dipompa untuk masuk ke arteri pulmonalis atau trunkus 9satu-satunya arteri yang membawa darah miskin oksigen. Lubang arteri pulmonalis dijaga oleh katup pulmonal, yang dibentuk oelh katup tricuspid seminular. Katup ini mencegah aliran balik darah ke ventrikel kanan saat otot vntrikel relaksasi. Setelah meninggalkan jantung, arteri pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri, yang membawa darah vena ke dalam paru dimana pertukaran gas terjadi karbo dioksida diekskresian dan oksigen diabsorpsi.
Dua vena pulmonalis dari tiap paru membawa darah yang kaya oksigen kembali ke atrium kiri. Kemudian darah mengalir melalui katup mitral masuk ke ventrikel kiri, dan dari sini darah dipompa ke aorta, arteri pertama dari sirkulasi umum. Pintu aorta dijaga oleh katup aortik yang dibentuk oleh katup tricuspid semilunar. Lapisan dinding otot atrium lebih tipis dari pada ventrikel. Hal ini sesuai dengan beban kerja yang mereka lakukan, atrium, biasanya dibantu oleh gravitasi, mendorong darah hanya melalui katup atrioventrikular ke ventrikel, dimana ventrikel secara aktif memompa darah ke paru dank e seluruh tubuh. Trunkus pulmonal keluar meninggalkan jantung dari bagian atas ventrikel kanan dan aorta keluar meninggalkan jantung dari bagian atas ventrikel kiri. Jantung dipendarahi oelh darah arteri, yaitu arteri koronaria kanan dan kiri, yang bercabang dari aorta dengan segera ke bagian distal katup aortic. Arteri koronaria menerima sekitar 5 % darah yang dipompa dari jantung. Arteri koronaria terlihat melintasi jantung, pada akhirnya membentuk jaringan kapiler yang luas. Sebagian besar darah vena dikumpulkan ke sebagian vena kecil yang bergabung membentuk sinus koroner, yang terbuka hingga ke atrium kanan. Sisanya langsung melewati bilik janung melalui saluran vena kecil.
2. 4 Sistem Konduksi Jantung Jantung memiliki sistem intrinsik, yakni otot jantung secara otomatis terstimulasi untuk berkontraksi tanpa perlu stimulasi eksternal, hal ini disebut autoritmesitas. Sebagian sel neutomuskular khusus dalam miokardium meninisiasi dan mengonduksi impuls sehingga kontraksi oto jantung terkoordinasi dan sinkron. 1. Nodus Sinoatrial (nodus SA) Massa sel khusus berukuran kecil ini terletak di dinding strium kanan dekat pintu/ lubang vena kava superior. Nodus SA adalah pacemaker jantung karena nodus ini normalnya meninisiasi impuls semakin lebih cepat dari pada kelompok sel neuromuscular lainnya. Bangkitan nodus SA menyebabkan kontraksi atrium.
2. Nodus Atrioventrikular (nodus AV) Massa jaringan neuromuscular yang kecil ini berada di septum atrium dekat katup atrioventrikular. Normalnya, impuls nodus AV yang tiba melalui atrium dan berasal dari nodus SA. Terdapat keterlambatan disini; sinyal listrik memerlukan 0,1 detik untuk melewati ventrikel. Hal ini memungkinkan atrium menyelesaikan kontraksi sebelum ventrikel berkontraksi. Nodus AV juga memiliki fungsi pacemaker kedua dan mengambil alih peran ini jika terdapat masalah dengan nodus SA sendiri, atau disertai transmisi impuls dari atrium. Akan tetapi,laju bangkitan intrinsik lebih lambat dari pada laju bangkit yang siatur nodus SA. 3. Berkas Atrioventrikular (berkas AV atau berkas His) Berkas His merupakan massa serat khusus yang berasal dari nodus AV. Berkas His menyebrangi cincin fibrossa yang memisahkan atrium dan ventrikel kemudian, di ujung atas septum ventrikel, berkas bercabang menjadi cebang berkas His kanan dan kiri. Dalam miokardium ventrikel,cabang ini bercabang menjadi serat-serat halus, yang disebut serat Purkinje. Berkas His, cabang berkas His, dan serat Purkinje menghantarkan impuls listrik dari nodus AV ke apeks miokardium dimana dimulai kontraksi gelombang ventricular, selanjutnya begreak ke atas dan keluar, memompa darah ke arteri pulmonalis dan aorta.
2. 5 Saraf yang Mempersarafi Jantung Selain impuls intrinsic yang dibangkitkan dalam sistem konduksi yang dijelaskan di atas, jantung dipengaruhi oleh saraf autonomy yang berasal dari pusat vascular di medulla oblongata. Saraf autonomy ini terdiri atas saraf simpatis dan parasimpatis. Yang kerjanya berlawanan. Saraf Vagus (parasimpatik) mempersarafi terutama otot atrium, serta nodus SA dan AV. Stimulasi saraf parasimpatis meengurangi laju impuls yang dihasilkan sehingga mengurangi laju dan gaya denyut jantung.
Saraf simpatis mempersarafi terutama otot atrium dan ventikel.Stimulasi saraf simpatis meningkatkan laju dan gaya denyut jantung.
2. 6 Siklus Jantung Fungsi untama jantung adalah mempertahankan sirkulasi darah yang konstan di seluruh tubuh. Jantung bekerja sebagai pompa dan kerjanya terdiri atas serangkaian kejadian yang disebut siklus jantung. Jumlah siklus jantung per menit berkisar dari 60 – 80 denyut. Siklus ini terdiri atas: sistol atrium (kontraksi atrium), sistol ventrikel (kontraksi ventrikel), dan diastole jantung komplet (relaksasi atrium dan ventrikel). Pada saat istirahat, jantung orang dewasa yang sehat umumnya berdenyut rata-rata 60 -80 kali per menit (bpm). Dalam denyut jantung atau siklus jantung, jantung berkontraksi (sistol) dan kemudian berelaksasi (diastol). 2.7 Perubahan Listrik Jantung 2.8 Curah Jantung Curah jantung adalah jumlah darah yang didorong keluar jantung. Jumlah darah yang dikeluarkan setiap kontraksi ventrikel disebut isi sekuncup (stroke volume). Curah jantung dinyatakan dalam liter per menit (l/menit) dan dihitung dengan mengalikan isi sekuncup dengn frekuensi (denyut) jantung (diukur dalam denut per menit): Curah Jantung = Isi Sekncup x Frekuensi Jantung Isi sekuncup (stroke volume) ditentukan oleh volume darah dalam ventrikel segera sebelum ventrikel berkontraksi, yakni volume akhir diastolic ventrikuler (VEDV), kadang disebut beban awal (preload). Pada gilirannya, preload bergantung pada jumlah darah yang kembali ke jantung melalui vena kava superior dan inferior (aliran balik vena). Isi sekuncup dipengaruhi oleh halhal berikut ini :
1. Tekanan Darah Arteri Tekanan darah arteri memngaruhi stroke volume karena tekanan darah ini menciptakan resistansi pada darah yang dipompa dari ventrikel ke arteri besar. Resistensi ini, kadang disebut beban awal atau afterload, ditentukan oleh distensibilitas, atau elastisitas arteri besar dan resistensi perefer arteri. 2. Volume Darah Normalnya dipertahankan konstan oleh ginjal, dan jika isi sekuncup menurun, maka curah jantung dan aliran vena menurun. 2.9 Tekanan Darah Tekanan Darah adalah kekuatan atau tekanan dimana darah menekan dinding pembuluh darah. Tekanan darah arteri sistemik mempertahankan aliran darah yang penting ke dalam dan keluar organ tubuh. Menjaga tekanan darah dalam batasan normal sangatlah penting.
Jika tekanan darah terlalu tinggi, pembuluh darah dapat mengalami kerusakan, mengakibatkan gumpalan darah atau pendarahan dari tinggi, pembuluh darah dapat mengalami kerusakan, mengakibatkan gumpalan darah atau pendarahan dari bagian pembuluh darah yang rusak.
Jika tekanan darah terlalu rendah, maka aliran darah yang melalui lapisn jaringan menjadi tidak adekuat.
Hal ini berbahaya terutama untuk beberapa organ penting seperti jantung, otak, dan ginjal. Tekanan darah arteri sisitemik, biasanya disebut sebagai tekanan darah arteri, yang merupakan hasil dari pengeluaran darah dari ventrikel kiri ke dalam aorta yang sudah penuh. Tekanan darah bervariasi bergantung pada waktu, postur tubuh, jenis kelamin, dan usia setiap individu. Tekanan darah turun saaat istirahat dan selama tidur. Tekanan darah naikseiring usia dan biasanya lebih tinggi pada wanita dibandingkan pada pria.
Tekanan sistol dan diastole Ketika ventrikel kiri berkontraksidan mendorong darah masuk ke dalam aorta, tekanan yang dihasilkan dalam sistem arteri disebeut sebagai tekanan darah sistol. Pada orang dewasa sekitar 120 mmHg. Pada fase diastole jantung lengkap, saat jantung beristirahat setelah pengeluaran darah, tekanan dalam arteri jauh lebih rendah dan disebut sebagai tekanan darah diastole. Pada orang dewasa sekitar 80 mmHg. Perbedaan antara tekanan darah sistiol dan diastole adalah pada tekanan nadi. Nadi Jumlah denyut nadi per menit
biasanya mencerminkan denyut jantung dan
bervariasi pada setiap orang dan pada ornag yang sama pada waktu yang berbeda. Umurnya, rerata 60 – 80 kali denyutan pada saat istirahat, Informasi yang didapatkan dari nadi termasuk :
Jumlah denyut pada saat jantung berdenyut
Keteraturan denyut jantung – interval antar denyutan harus sama
Volume atau kekuatan denyut – harus memungkinkan untuk menekan arteri dengan tekanan yang cukup, menghentikan aliran darah, penekanan pada pembuluh darah memberikan beberapa indikasi tekanan darah dan keadaan ketegangan dinding pembuluh darah – dinding arteri seharusnya terasa lembut dan lunak saat sitekanan dengan jari.
Sirkulasi Darah Sirkulasi darah yang terjadi di tubuh terdiri atas 2 bagiam : Sirkulasi Pulmonal Sirkulasi ini merupakan sirkulasi darah dari ventrikel kanan jantung ke paru dan kembali ke atrium kiri, di paru karbon dioksida dieksresikan dan oksigen diabsorpsi. Trunkus atau arteri pulmonalis membawa darah yang miskin oksigen, meninggalkan bagian atas ventrikel kanan jantung menuju ke atas dan bercabnag
menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri pada vertebrata ke – 5 toraksik. Arteri pulmonalis kiri menjalar ke dasar paru kiri dimana arteri ini bercabang menjadi dua, dan setiap cabang memasuki masing – masing lobusnaas paru, arteri pulmonalis kanan menjalarkan ke dasar paru kanan dan bercabang menjadi dua, cabang yang lebih besar membawa darah ke lobus medialis dan lobus basalis paru, sedangkan cabang yang lebih kecil membawa darah ke lobus apeks paru. Dalam paru, arteri bercabang menajdi arteri yang lebih kecil, yaitu arteriol dan kapiler pertukaran gas terjadi antara darah di kapiler dan udara di alveolus paru. Pada setiap paru, kapiler mengandung darah yang kaya oksigen bersatu pada akhirnya membentuk dua vena pulmonalis. Dua vena pulmonalis keluar meninggalkan maisng-masing paru, mengembalikan darah yang kaya oksigen ke atrium kiri jantung. Saat sistol atriu,, darah ini dipompa ke ventrikel kiri, dan saat sistol ventrikel, darah disorong ke aorta, arteri petama dari sirkulasi sistemik. Sirkulasi Sistemik Darah yang dipompa keluar dari ventrikel kiri dibawa oleh cabang – cabang aorta di sekitar tubuh dan kembali ke atrium kanan jantung melalui vena kava superior dan inferior. Aorta bercabang menjadi dua pada vetebrata toraks ke 12 menjadi arteri iliaka komunis. Selanjutnya aorta bercabang menjadi 2 jenis cabang menurut letaknya yakni
Aorta torasil yang memiliki tiga cabang, yakni aorta disendens di toraks, aorta asendens yang memiliki percabangan arteri koronaria kiri dan kanan yang berfungsi supalai miokardium, arkus aorta bercabang menjadi tiga yaitu arteri atau trunkus brankiosefalik, arteri kariotis komunis, serta arteri subklavia kiri dan
Aorta abdomen yang memiliki empat pasang cabang : arteri frenik inferior (memperdarahi diafragma), arteri renal (memperdarahi ginjal dan becabang menjadi arteri suprarenal yang memperdarahi kelenjar adrenal),
aretri testicular (memperdarahi testes), dan arteri ovarium (memperdarahi darah ovarium). Aorta abdomen juga memiliki cabang arteri yang tidak berpasangan yaitu :
Arteri seliaka yang memiliki empat cabang aretri yang tidak berpasangan : arteri gastrik kiri (memperdarahi lambung), arteri splenik (memperdarahi pancreas dan limpa), arteri hepatica 9memperdarahi lambung), arteri splenik
(memperdarahi
pancreas
dan
limpa),
arteri
hepatica
9memperdarahi hati, kandung empedu, sebagai lambung, duodenum, dan prankreas).
Arteri mesenterika superior yang memperdarahi usus halus dan separuh pronksimal usus besar serta
Arteri mesenterika inferior yang memperdarahi separuh distal usus besar dan bagian rectum.