Anatomi Fisiologi Sistem, Kardiovaskular
Disusun Oleh: Kelompok 3 1. Rini Puri 2. Siti Malkah Kamilah 3. Talita Marchsyah 4. Ulfha Lesdillah 5. Wieke Fitriani 6. Widya Gita Oktaviana
Sistem Kardiovaskular Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah
yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh.
A. Anatomi Jantung Jantung berbentuk seperti kerucut/piramida terbalik dengan apeks berada di bawah dan basis berada di atas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas
dan bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat sistem kardiovaskular terletak di sebelah rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada
mediastinum.
Fungsi Jantung Memompa darah ke seluruh tubuh
• Arteri membawa darah dari jantung • Vena membawa darah ke jantung • Kapiler penghubung antara vena dan arteri
Lapisan – Lapisan Jantung 1. Perikardium 2. Miokardium 3. Endokardium
Ruang-ruang Jantung Jantung terdiri dari empat ruang yaitu: 1. Atrium Dextra: Berada di bagian atas kardio dextra, sebagian besar terletak di belakang sternum, terdapat pembuluh darah besar (Vena cava Superior, dan vena cava inferior), Pembuluh darah yg kecil (sinus coronarius). 2. Atrium Sinistra: Ruang berdinding tipis, letaknya dibagian belakang jantung, dua vena pulmonalis pada tiap sisi. 3. Ventrikel Dextra: Berdinding tebal, membentuk sbagian besar jantung, terdapat katup trikusvidalis (valva atrioventricular dextra), arteri pulmonalis menuju paruparu. 4. Ventrikel Sinistra: Ruang berdinding tebal pada bagian dan belakang jantung, dindingnya tiga kali lebih tebal daripada ventrikel dextra, katup mitral (valva atrioventricular), pembuluh darah aorta yg menyebarkan darah ke seluruh tubuh.
Peredaran Darah Jantung Peredaran Darah Jantung terdiri dari 3 yaitu:
1. Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan antara trunkus pulmonalis dan aurikula memberikan cabang-cabang ke atrium dextra dan ventrikel kanan. 2. Arteri koronaria kiri: lebih besar dari arteri koronaria dextra 3. Aliran vena jantung: sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan melalui sinus koronarius yang terletak dibagian belakang sulkus atrioventrikularis merupakan lanjutan dari vena.
B. Fisiologi Jantung a) 1. 2. 3.
Sifat Otot Jantung Kemampuan berkontraksi Konduktivitas (daya antar) Ritme (bunyi yg teratur)
b) Metabolisme Otot Jantung Seperti otot kerangka, otot jantung juga menggunakan energy kimia untuk berkontraksi. Energy terutama berasal dari metabolism asam lemak dalam jumlah yang lebih kecil dari metabolisme zat gizi terutama laktat dan glukosa. Proses metabolism jantung adalah aerobic yang membutuhkan oksigen.
c) Siklus Jantung Empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua pompa tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai kontraksi berikutnya disebut siklus jantung. d) Bunyi Jantung Tahapan bunyi jantung: 1. Bunyi pertama: lup 2. Bunyi kedua : Dup 3. Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda 4. Bunyi keempat: kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama
Contoh Penyakit Sistem Kardiovaskuler Hiperkolesterolemia A. Definisi Hiperkolesterolemia adalah kondisi tingginya kadar kolesterol di dalam darah seseorang. Kolesterol sendiri adalah zat lunak yang bisa ditemukan di dalam lemak pada darah manusia.Tubuh manusia
memerlukan kolesterol untuk terus memproduksi sel-sel yang sehat. Kadar kolesterol tinggi dalam darah bisa meningkatkan risiko penyakit jantung seseorang, karena timbunan lemak pada pembuluh darah. Timbunan lemak ini akan menghambat aliran darah dalam arteri, sehingga jantung bisa tidak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang dibutuhkan.Hiperkolesterolemia tidak menunjukkan gejala apa pun. Satu-satunya cara untuk mendeteksi hiperkolesterolemia adalah dengan tes darah.
B. Etiologi Penyebab hiperkolesterolemia adalah meningkatnya kadar kolesterol lowdensity lipoprotein(LDL) di dalam darah. Kombinasi antara protein dan kolesterol dalam darah biasa disebut lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein yaitu: 1. Low-density lipoprotein (LDL) 2. High-densitylipoprotein (HDL) Penelitian mendukung bahwa hiperkolesterolemia memiliki lebih dari satu penyebab, diantaranya: 1. Faktor Genetik
2. Pola Makan 3. Faktor Obesitas 4. Kebiasaan Merokok
C. Tanda dan Gejala Sebagian besar hiperkolesterol tidak menimbulkan gejala. Kadar kolesterol yang tinggi menyebabkan aliran darah menjadi kental sehingga oksigen menjadi kurang, sehingga gejala yang timbul adalah gejala kurang oksigen seperti sakit kepala, pegal-pegal. Oleh karena banyak yang tanpa gejala,
maka dianjurkan untuk sering check up minimal 1 tahun sekali akan lebih baik. Nilai Normal Kolesterol yaitu <200 mg/dL
D. Pencegahan dan Komplikasi
Untuk mengendalikan kadar kolesterol, sangat penting untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Beberapa hal yang dapat mencegah naiknya kadar kolesterol adalah: 1. Berhenti merokok, 2. Mengonsumsi makanan sehat, 3. Meningkatkan aktivitas fisik, 4. Mengurangi kelebihan berat badan,
Lanjutan…… Jika tidak ditangani dengan benar, penderita hiperkolesterolemia bisa terkena beberapa komplikasi seperti: 1. Nyeri pada dada 2. Stroke 3. Serangan jantung E. Pengobatan Langkah pertama untuk menangani hiperkolesterolemia adalah perubahan pola makan yang lebih sehat dan lebih teratur berolahraga. Jika seseorang telah menjalani keduanya namun kadar kolesterol dalam darah masih tinggi, maka dokter akan menyarankan beberapa langkah pengobatan. Penderita hiperkolesterolemia sebaiknya juga mengonsumsi banyak buah, sayur, serat, dan biji-bijian (whole grain). Selain itu, dianjurkan pula untuk melakukan latihan jasmani (selama setidaknya 30 menit per hari).