“PENELITIAN USAHATANI KACANG PANJANG DI LNGSAR”
OLEH : NAMA : AYU KRISTIN PRAHASTARI KELAS : A AGRIBISNIS NIM
: C1G017029
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MATARAM TAHUN AKADEMIK 2018
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional saat ini diprioritaskan pada bidang perekonomian sehingga pemerintah selalu berusaha untuk menerapkan kebijaksanaan dalam peningkatan hasil produksi pertanian. Karena negara kita terkenal agraris yang mempunyai areal pertanian yang cukup luas, dengan sumber daya alam yang masih sangat perlu digali dan dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Sasaran utama pembangunan pertanian saat ini adalah peningkatan produksi pertanian dan pendapatan petani, karena kegiatan disektor pertanian diusahakan agar dapat berjalan lancar dengan peningkatan produk pangan baik melalui intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi pertanian yang diharapkan dapat memperbaiki taraf hidup petani, memperluas lapangan pekerjaan bagi golongan masyarakat yang masih tergantung pada sektor pertanian. Tingkat pendapatan petani secara umum dapat dipengaruhi oleh beberapa komponen yaitu : jumlah produksi, harga jual , biaya-biaya yang dikeluarkan petani dalam pertaniannya. Ini berarti bahwa perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian merupakan usaha untuk memperbaiki taraf kehidupan sebagian penduduk yang tergolong miskin. Kacang panjang merupakan salah satu jenis sayuran yang cukup populer di masyarakat. Indikasinya terlihat dari permintaan masyarakat terhadap sayur ini yang tidak pernah sepi. Sayuran ini biasanya dikonsumsi dalam bentuk mentah atau masakan. Kacang panjang termasuk tanaman hortikultura yang mudah ditanam, baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Selain itu, adaptasi tanaman kacang panjang terhadap iklim juga relatif tinggi. Tanaman ini dapat tumbuh baik pada musim hujan dan musim kemarau. Selain itu, masa panennya relatif singkat. Petani hanya membutuhkan waktu empat bulan untuk dapat memanen sayuran ini. Dari segi ekonomi, budi daya kacang panjang tidak memerlukan modal besar dengan risiko kegagalan panen yang kecil. Kacang panjang juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi dengan harga yang cukup stabil. Untuk mmperoleh pendapatan yang memuaskan petani, maka petani dituntut kecermatannya dalam mempelajari perkembangan harga sebagai solusi dalam menentukan pilihan, apakah ia memutuskan untuk menjual atau menahan hasil produksinya. Namun bagi petani yang secara umumnya menggantungkan hidupnya dari bertani, maka mereka senantiasa tidak m emiliki kemampuan untuk menahan hasil panen kecuali sekedar untuk konsumsi sehari-hari dan membayar biaya produksi yang telah dikeluarkan un t u u k i t u p a d a m a t a k u l i a h i l m u u s a h a t a n i , k a m i m e l a k u k a n wawancara kepada petani kacang panjang di Kecamatan Lingsar mengenai
biaya yang dikeluarkan pada saat awal produksi hingga pendapatan setelah panen serta bagaimana pemasarannya. Selain itu juga kita dapat mengetahui kehidupan sehari- hari serta pertanian yang ada di desa tersebut. 1.2 Tujuan Penelitian Untuk mengklasifikasikan dan mengelompokkan usahatani menurut bentuk, corak, pola dan motifnya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1.
Klasifikasi Kacang Panjang
Kerajaan
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Fabales
Famili
: Fabaceae
Upafamili
: Faboideae
Genus
: Vigna
Spesies
: V. unguiculata
Upaspesies
: V. u. sesquipedalis
Nama trinomial
: Vigna unguiculata sesquipedalis (L.) Verdc.
2.1.2.
Morfologi Kacang Panjang Secara morfologi, bagian atau organ-organ penting tanaman kacang panjang yaitu
akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. 1.
Akar tanaman Tanaman akar panjang berakar tunggang dan berakar serabut. Akar tunggangnya tumbuh lurus ke dalam hingga mencapai kedalaman 30 cm, sedangakan akar serabutnya tumbuh menyebar kea rah samping (horizontal) dan tidak dalam. Panjang akar serabut mencapai 26 cm.
2.
Batang Batang tanaman kacang panjang memiliki cirri-ciri liat, tidak berambut, berbentuk bulat, panjang, bersifat keras, dan berkuran kecil dengan diameter sekitar 0,6 cm-1 cm. Tanaman yang pertumbuhannya bagus, diameter batangnya dapat mencapai 1,2 cm lebih.
3.
Daun Daun kacang panjang merupakan daun majemuk yang bersusun tiga helaian. Daun berbentuk lonjong dengn ujung daun runcing (hampir segitiga). Tepi daun rata, tidak
berbentuk, dan memiliki tulang-tulang daun yang menyirip. Kedudukan daun tegak agak mendatar dan memiliki tangkai utama. Daun panjangnya antara 9 cm-13 cm dan panjang tangkai daun 0,6 cm. permukaan daun kasar, permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua, sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna lebih muda. Ukuran daun kacang panjang sangat bervariasi, yakni panjang daun antara 9 cm-15 cm dan lebar daun antara 5 cm-8 cm. 4.
Bunga Bunga tanaman kacang panjang tergolong bunga sempurna, yakni dalam sau bunga terdapat alat kelamin betina (putik) dan alat kelamin jantan (benang sari). Bunga memiliki tipe zygomorphus (bilateral simetri) dan memiliki bentuk menyerupai kupu-kupu (papilona cues). Bunga terdiri atas tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga (daun mahkota), benang sari, dan kepala putik. Bunga tanaman kacang panjang memiliki dua tangkai, yakni tangkai utama dan tangkai bunga. Tangkai utama berbentuk panjang dan tidak bercabang, serta panjang antara 9 cm-13cm dengan diameter 2 mm. sedangakan tangkai bunga sangat pendek, dan panjangnya sekitar 3 mm.
5.
Buah atau polong Buah tanaman kacang panjang berbentuk bulat panjang dan ramping. Buah kacang panjang ini biasa disebut polong. Polong kacang panjang memiliki ukuran panjang bervariasi antara 30 cm-100 cm, bergantung pada jenis dan varietasnya. Demikian pula warna polongnya juga bervariasi, antara putih dan putih kekuningkuningan (polong tua), hijau, hijau muda, dan hijau keputih-putihan (polong muda), bergantung pada jenis dan varietasnya.
6.
Biji Biji kacang panjang berbentuk bulat panjang dan agak pipih, tetapi kadang-kadang juga terdapat sedikit melengkung. Biji yang telah tua memiliki warna yang beragam, yaitu kuning, cokelat, kuning kemerah-merahan, putih, hitam, merah, dan putih, bebercak merah (merah putih), bergantung pada jenis dan varietasnya. Biji memiliki ukuran besar (panjang x lebar), yaitu 8-9 mm x 5-6 mm.
2.1.3. 1.
Budidaya Kacang Panjang Persiapan Lahan
Sebelum ditanami lahan dilakukan pembajakan dan digaru, untuk memperoleh struktur tanah yang gembur dan remah. Kemudian dibuat bedengan dengan ukuran 1-1,2 m atau dibentuk guludan dengan jarak antar guludan 1 m. 2.
Penanaman Kebutuhan benih kacang panjang 21 - 23 kg/ha, khusus untuk varietas KP-01 10,5 kg/ha karena jarak tanam KP-01 lebih besar dan berat bijinya lebih ringan. Sebelum penanaman dilakukan terlebih dahulu dibuatkan lubang tanam dengan cara ditugal dengan jarak dalam barisan 25 cm dan antar barisan 1 m. Perlubang tanam diisi 2 biji, hal ini dimaksudkan dalam satu lanjaran maksimal 4 tanaman. Setelah itu biji ditanam, ditutup dengan tanah/pupuk kandang yang sudah lembut/remah atau bisa juga dengan abu.
3. 1)
Pemeliharaan Tanaman Pemupukan Pemupukan pertama ( I ) dilakukan umur ± 12 hari dengan dosis ZA = 50 kg/ha, SP-36 = 100 kg/ha, KCL = 50 kg/ha. Pemupukan dilakukan dengan cara ditugal, jaraknya 5 cm dari lubang tanam. Kemudian ditutup dengan tanah. Pemupukan kedua ( II ) dilakukan umur ± 28 hari dengan pupuk NPK = 200 kg/ha dengan jarak 10 cm dari lubang tanam. Pemupukan ketiga ( III ) dilakukan umur ± 40 hari juga dengan pupuk NPK = 200 kg/ha dengan jarak 10 cm dari lubang tanam.
2)
Pemasangan Lanjaran Pemasangan lanjaran dilakukan 10-15 hari setelah tanam ( hst ), kira-kira tinggi tanaman 15-25 cm. Pemasangan lanjaran diantara 2 lubang tanam sehingga jarak antar lanjaran 50 cm. Setiap 5 lanjaran perlu ditambah lanjaran/diperkuat, dengan cara dipasang silang.
3)
Pemasangan Tali Pemasangan tali dilakukan setelah pemasangan lanjaran selesai. Tali berguna membantu mengarahkan/merambatkan tanaman. Pemasangan tali ada dua tahap. Tahap I pada ketinggian ± 70 cm dari lanjaran. Tahap II pada ketinggian ± 150 cm dari lanjaran.
4)
Merambatkan
Membantu merambatkan bertujuan untuk mengarahkan pertumbuhan tanaman baik pucuk tanamn maupun cabang-cabang tanaman. Diharapkan tanaman merambat pada lanjaran dan tali yang telah dipasang, sehingga buah/polong tidak tergeletak di tanah. 5)
Penyiangan Penyiangan dilakukan sebelum dilakukan pemupukan, atau dilakukan sewaktu-waktu saat gulma sudah mengganggu pertumbuhan tanaman.
6)
Pengairan Pengairan diberikan sesuai kebutuhan, yang terpenting dijaga agar tanaman tidak kelebihan atau kekurangan air. Pengairan sebaiknya dilakukan setelah pemupukan dilakukan. Sedangkan pada musim hujan, pengairan cukup dari air hujan.
7)
Cek Offtype (Tipe Simpang) Dilakukan setelah tanaman keluar polong. Dari polong bisa dibedakan dari warna dan panjang polong. Bila polong sudah tua, polong dapat dipecah untuk melihat ada tidaknya CVL dari warna polong.
4.
Hama dan Penyakit Hama-hama tanaman kacang panjang adalah :
1)
Thrips Thrips menyerang bagian pucuk tanaman sehingga tanaman menjadi keriting dan kering, sering juga menyerang tunas atau pucuk, sejak tanaman masih kecil hingga besar. Ciri tanaman dewasa dapat berakibat kerontokan pada bunga dan serangan terjadi pada musim kemarau. Pengendalian thrips dengan menggunakan pestisida Winder, Promectin, Agrimec, Confidor dll dengan dosis sesuai anjuran.
2)
Tungau (Mites) Tanaman yang terserang tungau akan tampak dari daun-daun yang menggulung ke bawah, dan warnanya hijau kehitaman. Dalam kondisi parah, tanaman dapat mengalami kerontokan daun. Pengendalian dengan menggunakan Samite, Omite, Mitac dengan dosis sesuai anjuran.
3)
Aphids sp. Serangan Aphids sp. hampir sama dengan serangan thrips, hanya, bedanya jika pada serangan Aphids, daun menjadi hitam karena tumbuh jamur jelaga yang tumbuh pada kotoran Aphids. Apids dapat dikendalikan dengan Winder, Supracide dll, dengan dosis sesuai anjuran.
4)
Ulat Polong. Hama ulat bunga menyebabkan kerontokan pada bunga. sedangkan ulat polong menyebabkan kerusakan pada bagian polong. Kerusakan ini menimbulkan pembusukan bagian tersebut akibat aktifitas mikoorganisme yang berasal dari kotoran ulat tersebut. Hamahama ini dapat dikendalikan dengan menggunakan Winder dengan dosis sesuai dengan rekomendasi.
5)
Penyakit layu Penyakit ini bias disebabkan oleh jamur Pytium maupun oleh bakteri Pseudomonas sp. Penyakit ini dapat dicegah dengan kocor dengan Kocide 77, maupun dengan semprot. Sedangkan pengendalian bakteri dengan kocor Bactomycin atau Agrimycin dengan dosis sesuai anjuran.
5.
Panen dan Pasca Panen Panen dilakukan setelah polong berwarna coklat dan umur tanaman sekitar 60-70 hari. Panen dilakukan dengan memetik polong yang sudah tua dan biji sudah mulai megeras. Kemudian dijemur diatas terpal atau dibuatkan para-para ditempat yang panas. Setelah kering dipipil dengan alat perontok, biji juga dengan cara manual yaitu dupukul/digebug. Biji hasil pipilan dikeringkan lagi dan disortir, untuk memisahkan biji yang baik dengan biji yang jelek (berlubang, kepeng, kecil).
2.1.4.
Kegunaan dan Manfaat Kacang Panjang Kacang panjang mengandung berbagai nutrisi penting bagi tubuh, di antaranya:
1.
Sumber Protein Dengan kandungan protein sebesar 8,3 gram dalam tiap 100 gram kacang panjang rebus, maka kacang panjang menjadi salah satu sumber protein nabati yang baik untuk memenuhi kebutuhan protein tubuh kita setiap harinya.
2.
Vitamin B Kompleks Dalam tiap 100 gram kacang panjang rebus mengandung 146 mcg folat (37% kebutuhan); 0,2 mg thiamin (14% kebutuhan); 0,1 mg vitamin B6 (5% kebutuhan); 0,1 mg riboflavin (4% kebutuhan); 0,4 mg asam pantotenat (4% kebutuhan); dan 0,6 mg niacin (3% kebutuhan). Berbagai vitamin B kompleks yang terkandung dalam kacang panjang tersebut merupakan nutrisi penting bagi tubuh kita.
Secara umum vitamin B kompleks memiliki fungsi penting dalam produksi energi dan fungsi saraf dalam tubuh kita, sehingga kekurangan vitamin B biasanya ditandai dengan kelelahan dan kurangnya tenaga. 3.
Mengandung Serat Tinggi Kacang panjang adalah sayuran yang kaya serat. Dalam tiap 100 gram kacang panjang rebus, terdapat kandungan serat mencapai 4 gram atau memenuhi 15% kebutuhan serat harian kita. Serat dalam kacang panjang tersedia dalam bentuk pektin, yang merupakan serat larut, sehingga sangat baik untuk membantu menjaga kadar gula darah dalam level normal, juga untuk metabolisme lemak yang normal.
BAB III PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan pada hari Minggu, 14 Oktober di Kecamatan Lingsar. Penelitian yang saya ambil yaitu mengenai kacang panjang. Narasumber yang saya temui di Kecamatan Lingsar yaitu ibu Sri Kanti yang berprofesi sebagai petani kacang panjang. Beliau berusia 60 tahun. Ia tinggal seorang diri di Lingsar karena suaminya sudah meninggal dan tidak memiliki anak. Ibu Sri Kanti yang merupakan tamatan SD mampu mengolah lahannya tersebut sejak menikah dengah suaminya. Usahatani ini dilakukan untuk mendapatkan penghasilan dan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Selain itu juga beliau memiliki peliharaan seperti ayam, juga memelihara ikan. Ibu Sri Kanti memiliki lahan seluas 4 are yang tidak jauh dari rumahnya. Dilahan seluas 4 are itu ibu Sri Kanti menanam kacang panjangnya. Setiap 2 bulan sekali ia panen kacang panjang, setelah panen biasanya beliau menanam jenis tanaman lain seperti menanam cabai atau tomat atau yang lainnya secara bergilir. Dalam mengolah lahannya ibu Sri Kanti turun tangan sendiri dalam mengolah tanamannya. Mulai dari pembelian binih, penanaman, panen hingga penjualan. Ibu Sri Kanti tidak bergabung dalam kelompok usahatani, kebetulan di desanya tidak ada kelompok usahatani, jadi para petani mengusahakan lahannya sendiri. Hasil panen yang diperoleh kemudian dijual, jika memenuhi target sisa panen yang kelebihan biasanya dikonsumsi sendiri. Dalam menjual hasil panen biasanya ibu Sri Kanti pergi ke pasar untuk menjual langsung. Dalam sekali panen biasanya ia memperoleh 25 Kg kacang panjang segar. Satu ikat kacang panjang dijual Rp. 3000,00 , tapi sekarang harganya menurun menjadi Rp. 2500,00 per ikat. Teknologi yang digunakan dalam mengolah kacang panjang ini masih sederhana. Dari pengolahan tanah hingga menanam bibit dilakukan dengan teknologi sederhana seperti cangkul. Modal awal ibu Sri Kanti untuk memulai usahataninya yaitu modal pribadi.
Klasifikasi Usahatani 1. Menurut Bentuknya Usahatani yang dimiliki oleh ibu Sri Kanti termasuk ke dalam usahatani perseorangan karena unsur-unsur produksi dan pengelolaan nya langsung dilakukan oleh Ibu Sri Kanti sendiri. 2. Menurut Coraknya Usahatani yang dimiliki oleh ibu Sri Kanti termasuk ke dalam usahatani subsistem karena dilakukan selain mendapatkan keuntungan jga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 3. Menurut Polanya Usahatani yang dimiliki oleh ibu Sri Kanti termasuk ke dalam usahatani tidak khusus karena beliau selain usahatani kacang panjang juga memiliki hewan peliharaan dan ikan serta memiliki batasan-batasan yang jelas. 4. Menurut Tipenya
Usahatani yang dimiliki oleh ibu Sri Kanti termasuk ke dalam usahatani kacang panjang karena lebih mengutamakan kacang panjang.
DAFTAR PUSTAKA
http://mumunblog.blogspot.com/2016/06/analisis-usahatani-kacang-panjang.html https://www.academia.edu/13411286/Laporan_Praktikum_Ilmu_Usahatani
LAMPIRAN