Analisis Solvabilitas Pt.docx

  • Uploaded by: aras
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisis Solvabilitas Pt.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,010
  • Pages: 4
ANALISIS SOLVABILITAS PT. MATAHARI DEPARTMENT Tbk 1. Analisis Common-Size Analisis struktur modal dapat pula menggunakan pendekatan common-size (ukuran yang sama). Analisis ini menunjukkan komposisi sumber-sumber pendanaan yang digunakan oleh perusahaan pada periode tertentu. Pada analisis ini, seluruh komponen pendanaan dibagi dengan total pendanaan. Sebagai ilustrasi digunakan data keuangan PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1.1 Tabel 1.1. Analisis common-size struktur modal AKUN Kewajiban jangka pendek Kewajiban jangka panjang Jumlah Kewajiban Ekuitas Jumlah Kewajiban dan ekuitas

2016

2017

Rp Jutaan Rp 2.588.354 Rp 415.281 Rp 3.003.635 Rp 1.855.243 Rp 4.858.878

Rp Jutaan Rp 2.610.824 Rp 488.617 Rp 3.099.441 Rp 2.327.985 Rp 5.427.426

COMMON-SIZE(%) 2016 53,27 8,55 61,82 38,18 100,00

2017 48,10 9,00 57,11 42,89 100,00

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut : a. pada tahun 2016, PT Matahari Department Tbk dan menggunakan pendanaan jangka pendek berupa kewajiban lancar sebesar 53,27% dan pendanaan jangka panjang sebesar 46,73% yang terdiri dari kewajiban tidak lancar sebesar 8,55%, dan ekuitas sebesar 38,18%. b. pada tahun 2017, PT Matahari Department Tbk dan menggunakan pendanaan jangka pendek berupa kewajiban lancar sebesar 48,10% dan pendanaan jangka panjang sebesar 51,9% yang terdiri dari kewajiban tidak lancar sebesar 9,00%, dan ekuitas sebesar 42,89%. c. Pada tahun 2016, struktur modal terdiri dari 61,82% Kdan 38,18% Kewajiban dan 38,18% ekuitas yang mengidentifikasikan tingkat solvabilitas relatif tinggi. d. Perubahan struktur modal pada tahun 2017 menunjukkan peningkatan proporsi kewajiban lebih besar dari proporsi ekuitas yang mengidentifikasi penurunan solvabilitas.

2. Rasio leverage keuangan Rasio leverage keuangan (financial leverage ratio) menunjukkan seberapa besar aktiva yang dimiliki oleh perusahaan dibiayai dari ekuitas. Rasio ini juga disebut sebagai penggandaan ekuitas (equity multiplier). Nilai rasio leverage keuangan berbanding terbalik dengan solvabilitas. Ini berarti bahwa semakin besar nilai rasio leverage keuangan maka semakin rendah solvabilitas perusahaan. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil nilai rasio leverage keuangan maka semakin tinggi solvabilitas perusahaan. Rasio leverage keuangan (RLK) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagaimana ditunjukkan pada Persamaan 1.2.

RLK 

Total Aktiva ……… (1.2) Ekuitas Saham Biasa

Sebagai ilustrasi digunakan neraca PT Matahari Department Tbk sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1.2 Tabel 1.2. Rasio leverage keuangan (RLK) Tahun

Total asset (Rp Jutaan)

2016 2017

4.858.878 5.427.426

Common Equity Capital (Rp Jutaan) Rp Rp

1.855.243 2.327.985

Financial Leverage Ratio 2,62 2,33

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut : a. pada tahun 2016, setiap Rp 2,62 aktiva dibiayai dari ekuitas sebesar Rp 1,00 dan sisanya Rp 1,62 dibiayai dari hutang. Ini menunjukkan bahwa pada tahun 2016, PT Matahari Department Tbk dalam posisi keuangan yang relatif tidak solvabel karena hutang lebih besar dari ekuitas. b. Pada tahun 2017, setiap Rp 2,33 aktiva dibiayai dari ekuitas sebesar Rp 1,00 dan sisanya Rp 1,33 dibiayai dari hutang. Ini menunjukkan bahwa pada tahun 2017, PT Matahari Department Tbk dalam posisi keuangan yang relatif solvabel karena hutang lebih kecil dari ekuitas.

Cakupan Laba Perusahaan Keterbatasan penggunaan struktur modal sebagai alat analisis adalah tidak dapat menggambarkan ketersediaan arus kas untuk melayani hutang perusahaan, baik untuk membayar bunga maupun pembayaran angsuran pokok pinjaman. Oleh karena itu, keberadaan analisis cakupan laba (earnings coverage) dapat menutupi kelemahan tersebut. Analisis ini dapat memberikan gambaran sejauhmana kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban finansial kepada pemilik modal, seperti investor, kreditor, suplier, dll. Di samping itu, juga hasil analisis ini dapat berguna untuk menentukan keputusan tingkat penggunaan hutang. Pada analisis ini dapat digunakan beberapa alat atau metode seperti rasio laba terhadap beban tetap (earnings to fixed charges ratio), rasio kelipatan bunga (times interest earned ratio), dan rasio arus kas terhadap beban tetap (cash flow to fixed charges ratio). 1. Rasio laba terhadap beban tetap Rasio laba terhadap beban tetap (earnings to fixed charges ratio) menunjukkan seberapa besar laba yang dihasilkan tersedia untuk menutupi beban-beban tetap perusahaan. Laba yang tersedia merupakan laba sebelum bunga dan pajak atau biasa juga disebut laba operasi. Sedangkan beban tetap merupakan pengeluaran modal, pembayaran hutang, dan pembayaran dividen. Untuk menghitung rasio laba terhadap beban tetap (RLBT) dapat digunakan Persamaan 1.3.

RLBT 

Laba yang Tersedia ……… (1.3) Beban Tetap

Sebagai ilustrasi digunakan data keuangan PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1.3.

Tabel 5.11. Penghitungan rasio laba terhadap beban tetap (RLBT) Uraian

2008

2009

(Rp juta)

(Rp juta)

3.851.947

5.444.238

283.117

188.467

4.135.064

5.632.705

3.505.146

3.148.232

1.525.335

4.500

0

434.351

633.305

362.732

4.701.606

1.784.529

760.456

1.165.300

6.956

9.989

11.132.804

6.909.633

0,37

0,81

Laba sebelum bunga dan pajak:  

Laba sebelum pajak Beban bunga Laba sebelum bunga dan pajak Beban tetap:

      

Perolehan aktiva tetap Perolehan properti pertambangan Pembayaran pinjaman bank jangka pendek Pembayaran hutang sewa pembiayaan Pembayaran pinjaman bank jangka panjang Pembayaran dividen Pembayaran dividen kepada pemegang saham minoritas Total beban tetap

Rasio Laba terhadap Beban Tetap (RLBT)

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut : a. pada tahun 2008, PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan hanya mampu menghasilkan kas dari aktivitas operasi sebesar 0,38 kali dari beban tetap yang harus ditanggung. Ini juga menunjukkan bahwa arus kas operasi hanya mampu menutupi 38% dari beban tetap yang harus ditanggung. b. pada tahun 2009, perusahaan ini mampu menghasilkan kas dari aktivitas operasi sebesar 0,74 kali dari beban tetap yang harus ditanggung. Ini juga menunjukkan bahwa arus kas operasi hanya mampu menutupi 74% dari beban tetap yang harus ditanggung.

2. Rasio kelipatan bunga Rasio kelipatan bunga (times interest earned ratio) atau biasa juga disebut rasio cakupan bunga (interest coverage ratio) menunjukkan seberapa besar laba yang tersedia untuk

menutupi beban bunga. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas pendanaan hutang yang digunakan. Laba yang tersedia merupakan laba sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh perusahaan. Beban bunga merupakan beban bunga atas pinjaman. Untuk menghitung rasio kelipatan bunga (RKB) ini digunakan Persamaan 5.7.

RKB 

Laba sebelum Bunga dan Pajak ………. (5.7) Beban Bunga

Sebagai ilustrasi digunakan data keuangan PT United Tractors Tbk dan Anak Perusahaan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 5.12.

Tabel 5.12. Penghitungan rasio kelipatan bunga (RKB)

2008

3.851.947

283.117

Laba sebelum Bunga dan Pajak (Rp juta) 4.135.064

2009

5.444.238

188.467

5.632.705

Tahun

Laba sebelum Pajak (Rp juta)

Bebanbunga(Rpjuta)

RKB 14,61 29,89

Related Documents

2. Rasio Solvabilitas
June 2020 3
Analisis
June 2020 46
Analisis
June 2020 51
Analisis
October 2019 71

More Documents from ""