Analisis Kurikulum IPS Tingkat SD, SMP, dan SMAPendidikan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu dengan identitas bidang kajian elektik yang dinamakan ”an integrade system of knowledge”, syntetic discipline, multidimensional dan kajian monodisiplin. Pada tahun 1970 mulailah diperkenalkanPendidikan IPS sebagai pendidikan displin ilmu. Pendidikan IPS memiliki kekhasan yaknikajian yang bersifat terpadu (integrated), interdisipliner, multidimensional bahkancrossdisiplier. Karakter ini terlihat dari perkembangan PIPS sebagai mata pelajaran di sekolahyang cakupan materinya semakin meluas seiring dengan kompleks dan rumitnya permasalahan sosial yang memerlukan kajian secara terinategrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, ilmu pengetahuan alam, teknolo, humaniora, lingkungan bahkan sistemkepercayaan. Oleh karena itu IPS di tingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan(knowledge), keterampilan (sikap), dan nilai (attitudes and values) yang dapat digunakansebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial sertakemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatankemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik.Pengertian IPS di tingkat persekolahan mempunyai perbedaan makna khusus antaraIPS Sekolah Dasar (SD), dengan IPS untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan IPS untuk Sekolah Menengah Atas (SMA).Menurut Noman Sumantri bahwa tujuan Pendidikan IPS pada tingkat sekolah adalah :1. Menekankan tumbuhnya nilai kewarganegaraan, moral, ideologi negara dan agama.2. Menekankan pada isi dan metode berfikir ilmuwan3. Menekankan reflective inquiry1. Jenjang SD/MIPada jenjang SD/MI, perorganisasian materi mata pelajaran IPS menganut pendekatanterpadu(integrated) yaitu materi pelajaran dikembangkan dan disusun tidak mengacu pada disiplin ilmu yang terpisah melainkan mengacu pada aspek kehidupan nyata peserta didik sesuai dengan karakteristik usia, tingkat perkembangan berfikir dankebiasaan bersikap dan berprilakunya. Secara konseptual materi pelajaran IPS di SD belum mencakup dan mengakomodasi seluruh disiplin ilmu sosial 2. Jenjang SMP/MTSnPada jenjang SMP/MTSn pengorganisasian materi mata pelajaran IPS menggunakan pendekatan korelasi yaitu materi pelajaran dikembangkan dan disusun mengacu pada beberapa disiplin ilmu secaara terbatas kemudian dikaitkan dengan aspek kehidupannyata peserta didik sesuai dengan karakteristik usia, tingkat perkembangan berpikir dan kebiasaan sikap dan berperilaku. Secara konseptual, materi pelajaran IPS di SPM belum mencakup dan mengkomodasi seluruh didiplin ilmu sosial.3. Jenjang SMA/MA/SMK Pada jenjang SMA/ MA/SMK pengorganisasian mata pelajaran IPS menggunakan pendekatan terpisah (separated) artinya materi pelajaran dikembangkan dan disusunmengacu pada beberapa disiplin ilmu sosial secara terpisah. Dalam dokumenPermendiknas (2006), IPS untuk SMA dan MA lebih merupakan rumpun, sedangkanmata pelajaran adalah nama disiplin ilmu sosial tradisional yakni sejarah, geografi,ekonomi, sosiologi, antropologi. Sedangkan di SMK dan SMALB nama IPS adalahnama mata pelajaran seperti di SD/MI dan SM/MTs
b. Pendidikan Kewarganegaraan mengandung arti bahwa siswa harus dipersiapkan untuk berpartisipasi secara efektif dalam dinamika kehidupan masyarakat. c. Pendidikan Intelektual mengandung arti bahwa anak membutuhkan untuk mempe roleh ide ide yang analitis dan alat alat untuk memecahkan masalah yang dikem bangkan dari konsep konsep ilmu sosial. Keterampilan penelitian yaitu mendefinisikan masalah, merumuskan suatu hipotesis, menemukan dan mengambil data yang berhubungan dengan masalah, menganalisis data, mengevaluasi hipotesis dan menarik kesimpulan, menerima, menolak atau memodifikasi hipotesis dengan tepat. Keterampilan sosial yaitu kemampuan
bekerjasama, memberikan kontribusi dalam tugas dan diskusi kelompok, mengerti tanda tanda non verbal yang disampaikan oleh orang lain, merespon dalam cara cara menolong masalah yang lain, memberikan pengnuatan terhadap kelebihan orang lain, dan mempertunjukkan kepemimpinan yang tepat. E. Pengorganisasian Materi 1. Terpisah yaitu pengajaran setiap disiplin ilmu ilmu sosial diajarkan secara terpisah pisah, misal sejarah dijarkan terlepas dari geografi, ekonomi, dll. 2. Korelasi yaitu mencoba mencari keterkaitan pembahasan antara satu pokok bahasan dengan pokok bahasan lainnya dengan sudut pandang dari disiplin ilmunya masing masing, dengan tidak menghilangkan disiplin ilmunya masing masing 3. Fusi yaitu : Disiplin ilmu sudah tidak nampak dalam pembahasan materi IPS, terjadi peleburan dalam pembahasan materi Peleburan tidak berarti melahirkan disiplin ilmu baru yang merupakan sintesa dari disiplin disiplin ilmu F. CTL sebagai Model Pembelajaran
1. Pengertian Konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan memotivasi siswa membuat hubungan antara penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, masyarakat dan warga negara. 2. Ciri Ciri CTL : Berbasis Masalah Penggunaan konteks yang multi Memperhatikan keragaman siswa Mendukung belajar sendiri Menggunakan kelompok belajar yang interdependen Menggunakan penilaian (asesmen) yang authentik G. Evaluasi Evaluasi pembelajaran dilakukan lebih ditekankan pada praktek dan prosesnya bukan pada hasil. Menggunakan asesmen kinerja bukan tes yang hanya menguji aspek pengetahuan saja. Gunakan portofolio untuk melihat perkemba ngan yang menuju pada arah perbaikan, sehingga kwalitas pekerjaan siswa dapat meningkat dari waktu ke waktu.