Pada praktikum ini dilakukan pengukuran kadar klorofil pada daun hijau muda dan daun hijau tua. Pada setiap ekstrak di ukur absorbansinya dengan pengulangan sebanyak 2 kali. Percobaan pertama pada daun hijau muda, dengan panjang gelombang 649 nm dan 665 nm diperoleh nilai absorbansi sebesar 0,222 dan 0,234. Sedangkan pada percobaan kedua pada daun hijau muda, dengan panjang gelombang 649 nm dan 665 nm diperoleh nilai absorbansi sebesar 0,218 dan 0,233. Berikut perhitungan kadar klorofil dari daun hijau muda : 1. Percobaan 1 a. Klorofil a Mg/l = 13,7 (OD665)-5,76 (OD649) = 13,7 (0,234) – 5,76 (0,222) = 3,20 – 1,27 = 1,93 mg/lt b. Klorofil b Mg/l = 25,8 (OD649)-7,7 (OD665) = 25,8(0,222) – 7,7(0,234) = 5,72 – 1,80 = 3,92 mg/lt c. Klorofil total Mg/l = 20 (OD649)+6,1 (OD665) = 20(0,222) + 6,1(0,234) = 4,44 + 1,42 = 5,86 mg/lt 2. Percobaan 2 a. Klorofil a Mg/l = 13,7 (OD665)-5,76 (OD649) = 13,7 (0,233) – 5,76 (0,218) = 3,19 – 1,25 = 1,94 mg/lt b. Klorofil b Mg/l = 25,8 (OD649)-7,7 (OD665) = 25,8(0,218) – 7,7(0,233) = 5,62 – 1,79 = 3,83 mg/lt d. Klorofil total Mg/l = 20 (OD649)+6,1 (OD665) = 20(0,218) +6,1(0,233) = 4,36 + 1,42 = 5,78 mg/lt
Dari perhitungan diatas dapat diketahui kadar klorofil pada daun hijau muda dengan 2 kali percobaan. Pada percobaan pertama, diperoleh nilai kadar klorofil a,klorofil b, dan klorofil total berturut-turut adalah 1,93 mg/lt ; 3,92mg/lt ; dan 5,86 mg/lt. Pada percobaan kedua diperoleh nilai kadar klorofil a, klorofil b, dan klorofil total adalah 1,94 mg/lt ; 3,83 mg/lt ; dan 5,78 mg/lt. Kemudian pada percobaan pertama daun hijau tua, dengan panjang gelombang 649 nm dan 665 nm diperoleh nilai absorbansi 0,458 dan 0,454. Sedangkan pada percobaan kedua dengan panjang gelombang 649 nm dan 665 nm diperoleh nilai absorbansi 0,454 dan 0,452. Dapat diketahui bahwa nilai absorbansi pada daun hijau tua lebih besar dari pada daun hijau muda. Berikut perhitungan kadar klorofil dari daun hijau tua : 1. Percobaan 1 a. Klorofil a Mg/l = 13,7 (OD665)-5,76 (OD649) = 13,7 (0,454) – 5,76 (0,458) = 6,22 – 2,63 = 3,59 mg/lt b. Klorofil b Mg/l = 25,8 (OD649)-7,7 (OD665) = 25,8(0,458) – 7,7(0,454) = 11,81 – 3,49 = 8,32 mg/lt c. Klorofil total Mg/l = 20 (OD649)+6,1 (OD665) = 20(0,458) + 6,1(0,454) = 9,16 + 2,76 = 11,92 mg/lt 2. Percobaan 2 a. Klorofil a Mg/l = 13,7 (OD665)-5,76 (OD649) = 13,7 (0,452) – 5,76 (0,454) = 6,19 – 2,62 = 3,57 mg/lt b. Klorofil b Mg/l = 25,8 (OD649)-7,7 (OD665) = 25,8(0,454) – 7,7(0,452) = 11,71 – 3,48 = 8,23 mg/lt c. Klorofil total Mg/l = 20 (OD649)+6,1 (OD665) = 20(0,454) + 6,1(0,452) = 9,08 + 2,76
= 11,84 mg/lt Dari perhitungan diatas dapat diketahui kadar klorofil pada daun hijau tua dengan 2 kali percobaan. Pada percobaan pertama, diperoleh nilai kadar klorofil a,klorofil b, dan klorofil total berturut-turut adalah 3,59 mg/lt ; 8,32mg/lt ; dan 11,92 mg/lt. Pada percobaan kedua diperoleh nilai kadar klorofil a, klorofil b, dan klorofil total adalah 3,57 mg/lt ; 8,23 mg/lt ; dan 11,84 mg/lt. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa dengan pengukuran menggunakan spketrofotometer, terdapat perbedaan kadar klorofil dengan umur daun yang berbeda. Perbedaan antara kadar klorofil a dengan kadar klrorofil b adalah rata-rata tiap tanaman kandungan klorofil b lebih banyak dibandingkan klorofil a. Sedangkan diperoleh Kadar klorofil total pada daun hijau tua lebih tinggi dari pada daun hijau muda. Hal ini dikarenakan kadar klorofil meningkat seiring dengan peningkatan umur daun.