ANALISA WISATA COBAN TALUN Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Ilham Jaya Rahmanda
/ 170722637023
Lailatul Mukaromah
/ 170722637045
Septi Nuriliana
/ 170722637018
Rif’ah Tyara K. M
/170722637077
Offering Geografi H/2017
PROGRAM STUDI GEOGRAFI JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2018
ANALISA WISATA COBAN TALUN PENDAHULUAN Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat objek wisata itu berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap objek wisata. Berkembangnya sektor pariwisata di suatu negara akan menarik sektor lain untuk berkembang pula karena produkproduknya diperlukan untuk menunjang industri pariwisata seperti sektor pertanian, peternakan, perkebunan, kerajinan rakyat, peningkatan kesempatan kerja, danlain sebagainya. Dengan diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004, UU No. 33 Tahun 2004 yang memberikan kewenangan lebih luas pada Pemerintah Daerah untuk mengelola wilayahnya, membawa implikasi semakin besarnya tanggung jawab dan tuntutan untuk menggali dan mengembangkan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki daerah dalam rangka menopang perjalanan pembangunan di daerah. Dengan adanya UU tersebut pemerintah memiliki keleluasaan untuk mengembangkan objek wisata. Kota Batu merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Jawa Timur yang mengandalkan sektor pariwisata untuk meningkatkan pendapatan asli daerahnya (PAD). Pemerintah Kota Batu membuka peluang bagi investor di bidang pariwisata untuk berinvestasi yang kemudian tercatat telah dibangun beberapa tempat wisata. Coban Talun sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Batu berada di Dusun Wonorejo Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji. Coban Talun sebagai objek wisata alam yang mengandalkan air terjun dan pemandangan wisata alam sebagai faktor penarik wisatawan. Berdasarkan data dari Perum Perhutani jumlah kunjungan wisatawan dari tahun 2009-2011 mengalami kenaikan dan pada tahun 2011-2013 mengalami penurunan. Tercatat data jumlah wisatawan tahun 2009 adalah 56 wisatawan, tahun 2010 adalah 397 wisatawan, tahun 2011 adalah 7851 wisatawan, tahun 2012 adalah 6262 wisatawan, dan tahun 2013 adalah 539 wisatawan (Amazida, 2016). Tingginya jumlah wisawatan yang berwisata di Coban Talun patut untuk diperhatikan sehigga diperlukan beberapa analisis yang dapat menjadi pertimbangan pengelola objek wisata Coban Talun dalam mengoptimalkan jumlah kunjungan wisatawan tetapi tetap memperhatikan daya dukung lingkungan serta menentukan strategi yang tepat agar wisata coban talun dapat terus menerus berkembang.
LOKASI PENELITIAN
Objek wisata Coban Talun menjadi lokasi penelitian yang terletak di Dusun Wonorejo Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Objek wisata Coban Talun pada ketinggian 1.500 m dpl dengan luas wilayah 40 Ha. Rata-rata curah hujan di objek wisata ini 239 mm/bulan, sedangkan rata-rata hari hujan sebanyak 3 hari atau tercatat sebanyak 14 hari terjadi hujan di setiap bulannya (BPS Kota Batu, 2016). Suhu udara berkisar 15⁰-19⁰C dan suhu maksimal pada musim panas yakni 28⁰C. Coban Talun merupakan objek wisata alam di Kota Batu dan terletak pada kawasan hutan yang dikelola Perhutani.Objek wisata Coban Talun yang berada di Desa Tulungrejo ini memiliki batas: Desa Sumberbrantas (sebelah utara); Desa Punten (sebelah selatan); Desa Sumbergondo (sebelah timur); sebelah barat yakni kawasan hutan Perhutani dan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Suryo.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan beberapa metode yang penggunaannya disesuaikan dengan jenis dan sifat yang diperoleh sehingga, data yang diperoleh nantinya akan benar-benar objektif. Teknik pengumpulan data pada penelitian terbagi dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi, serta pengumpulan berbagai pustaka sebagai penunjang sumber data sekunder. Data yang diperlukan 1) Peta wilayah administrasi kabupaten, kecamatan, data primer dan data sekunder yang berkaitan dengan lokasi penelitian. 2) Hasil wawancara penelitian yang berisi pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian. 3) Laporan dan tesis hasil penelitian (individu dan lembaga) terdahulu dan berbagai pustaka penunjang sebagai sumber data sekunder untuk membantu melengkapi pengamatan langsung di lapangan. 4) Kamera untuk dokumentasi lahan dan panorama yang disajikan obyek wisata.
TEKNIK ANALISIS DATA 1. ANALISA SWOT Analisa SWOT digunakan untuk menentukan strategi optimalisasi Kekuatan dan Peluang serta untuk meminimalisir Kelemahan dan Ancaman. Masing-masing strategi dibuat berdasarkan indikator-indikator yang ada. Kelemahan maupun Ancaman tidak
hanya bertindak sebagai faktor penghambat, namun juga sebagai faktor pendukung. Dengan adanya Kelemahan dan Ancaman tersebut, maka pemanfaatan Kekuatan dan Peluang dapat dioptimalkan. STRENGTH (KEKUATAN) NO KEKUATAN
BOBOT
RATING
SKOR
1
Panorama alam yang indah
0,1
+3
0,3
2
Lokasi wisata yang nyaman 0,1
+3
0,3
+2
0,1
+3
0,3
objek 0,2
+4
0,8
lokasi 0,1
+3
0,3
menuju 0,1
+3
0,3
0,1
+3
0,3
memadai 0,1
+3
0,3
+2
0,1
dan asri 3
Terdapat
tempat 0,05
penginapan 4
Masyarakat sekitar yang 0,1 ramah
5
Memiliki
banyak
wisata 6
Terdapat perkemahan
7
Kondisi
jalan
tempat wisata baik 8
Penataan yang baik
9
Fasilitas
(mushola, kamar mandi, parkiran, tempat makan) 10
Mudah dalam memperoleh 0,05 informasi
dan
pemsaran
yang sudah baik JUMLAH
2,6
WEAKNESS (KELEMAHAN) NO KELEMAHAN 1
Menuju
coban
B harus 0,3
melewati jalan curam dan licin saat hujan, berdebu
R
S
-3
-0,9
saat kemarau 2
Jarak wisata dari pusat kota 0,3
-2
-0,6
yang 0,2
-1
-0,2
Pada hari biasa (weekdays) 0,2
-1
-0,2
Batu cukup jauh 3
Adanya
sampah
masih berserakan 4
di beberapa objek wisata tidak
ada
petugas
dan
tempat makan banyak yang tutup JUMLAH
-1,9
OPPORTUNITIES (PELUANG) NO PELUANG 1
Lokasi
B dapat
terus 0,1
dikembangkan
R
S
+3
0,3
+4
0,12
+3
0,9
+2
0,4
karena
cukup luas 2
Minat
wisata 0,3
lokal/nonlokal
sangat
tinggi 3
Masyarakat setempat ikut 0,3 antusias
dalam
pengembangan wisata 4
Berpeluang dikembangkan
untuk 0,2 sebagai
wisata keluarga
JUMLAH
ANCAMAN (THREATH)
2,9
NO ANCAMAN 1
B
R
S
terjadi 0,4
-4
-1,6
Adanya beberapa tempat 0,3
-3
-0,9
-1
-0,3
Kemungkinan longsor
2
wisata yang lebih menarik yang mulai berkembang di Batu 3
Dampak aktivitas wisata 0,3 (sampah
dan
kerusakan
lingkungan) dapat merusak ekosistem JUMLAH
-2,8
Analisis Strategi Pengembangan dengan Matriks SWOT Tabel Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman No Uraian 1 Faktor Internal Kekuatan Kelemahan 2 Faktor Eksternal Peluang Ancaman
Nilai
Nilai Total
2,6 -1,9
0,7
2,9 -2,8
0,1
Hasil kemudian dianalisis dengan memberikan bobot dan rating terhadap masing-masing kriteria. Skoring dan pembobotan ini dilakukan untuk mendapatkan posisi wisata Coban Talun dalam diagram analisis SWOT. Diagram SWOT dapat dilihat pada bagan berikut
Dari hasil analisis SWOT yang dilakukan, wisata Coban Talun masuk ke dalam Kuadran Pertama pada diagram SWOT, adapun alternatif strategi yang digunakan, adalah SO (Strength and Opportunities)
2. Analisis Daya Tarik Objek Wisata Analisis data menggunakan pedoman Analisis Daerah Operasi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA) Dirjen PHKA 2003. Komponen yang dinilai yaitu 1) Daya tarik objek wisata, 2) Aksesibilitas, 3) Kondisi lingkungan sosial ekonomi, 4) Akomodasi, 5) Sarana dan prasarana, 6) Ketersediaan air bersih. Objek dan daya tarik yang telah dinilai kemudian dianalisis sesuai dengan kriteria pengskoringan ADO-ODTWA tahun 2003 sesuai dengan nilai yang ditentukan untuk masing-masing kriteria. Jumlah nilai dari masing-masing kriteria dapat dihitung dengan rumus: S=NxB Keterangan: S = Skor suatu kriteria N = Jumlah nilai unsur-unsur pada kriteria B = Bobot nilai
Tabel Kriteria Penilaian dan Pengembangan (Modifikasi Pedoman Analisis Daerah Operasi dan Daya Tarik Wisata Alam) a. Data Tarik
Nilai
N
Unsur – Unsur
O 1
Nilai
Ada Ada Ada Ada
Ada
Coban
5
4
3
2
1
Talun
30
25
20
15
10
30
Keindahan alam Pandangan lepas dalam objek
V
Variasi pandangan dalam objek
V
Pandangan lepas menuju objek
V
Keserasian warna dan bangunan V dalam objek Pandangan lingkungan objek 2
V
Keunikan sumber daya alam
Ada Ada Ada Ada Ada 5
4
3
2
1
Sumber air panas/dingin Gua
V
Air terjun
V
Flora fauna
V
20 30
25
20
15
10
Adat istiadat budaya 3
Banyaknya jenis sumber daya alam
Ada Ada Ada Ada Ada
yang menonjol
5
4
3
2
1
Batuan Flora
V
Fauna Air
15 30
25
20
15
10
V
Gejala alam 4
Jenis kegiatan wisata alam
>7
Ada Ada Ada Ada 6 – 4 – 2 – 1 7
5
3
Tracking Mendaki
20
Rafting Camping
V
Pendidikan
V
Spiritual
30
25
20
15
10
Hiking
5
Berkemah
V
Mancing
V
Kebersihan
lokasi
(tidak
ada
pengaruh dari)
Tid
Ada Ada Ada Ada
ak
1 – 3 – 5 – 7
ada
2
4
7
Alam industri 25
Jalan ramai motor/mobil Permukiman penduduk
30
Sampah
25
20
15
10
V
Binatang pengganggu Coret – coret 6
Keamanan kawasan
Ada Ada Ada Ada Ada 5
Tidak ada binatang pengganggu
V
Tidak ada situs berbahaya
V
Kebakaran
V
Bebas dari gangguan sosial
V
Penebangan liar
V
4
3
2
1
30 30
25
20
JUMLAH
15
10
140
b. Aksesbilitas 1
Kondisi dan
Nilai
jarak jalan
jalan
darat dari
2
Baik
Cukup
Sedang
Buruk
menuju
ibukota
Coban
provinsi
Talun
<44 km
80
60
40
20
45 – 66,5 km
60
40
25
15
67,5 – 90 km
40
20
15
5
>90 km
20
10
5
1
30” – 1
1 – 1,5”
1,5” – 2
Waktu tempuh
2 – 2,5”
5
>2,5”
30
dari
ibukota
Kota
30
25
20
15
10
Kabupaten JUMLAH
35
c. Kondisi Sekitar Kawasan Unsur/Sub unsur
1
Ada tapi Dalam proses Tidak
Tata ruang
dan
tidak
wilayah objek
sesuai
sesuai
30
penyusunan
ada
20
15
5
Sebagi
Sebagian
Petani/nelaya
Pemilik
an
besar
n
lahan/k
Mata Pencaharian
besar
pedagang
al/
penduduk
buruh
kecil dan
pegawa
pengrajin
i
30
25
20
15
Ruang gerak
>50
41 – 50
31 – 40
<30
pengunjung (ha)
30
25
20
10
Sebagi
Sebagian
Sebagian
Sebagia
an
besar
besar
besar
lulus
SD
lulus
SLTP
4
Pendidikan
Coban
Talun
Ada
2
3
Nilai
Nilai
30
20
20
lulus n besar tidak lulus
SLTA
25
SD
ke atas
5
30
25
20
15
Tidak
Sedang
Subur
Sangat
Tingkat kesuburan subur/ tanah
6
subur
kritis 30
25
20
15
Tanggapan
Sangat
Menduku
Cukup
Kurang
masyarakat
mendu
ng
mendukung
menduk
15
25
terhadap
kung
pengembangan
30
ung 25
20
10
objek wisata alam JUMLAH
135
d. Pengelolaan dan Pelayanan Nilai No
1
2
Unsur / sub unsur
Ada 4
Pengelolaan
V
Perencanaan objek
V
Pengorganisasian
V
Pelaksanaan/ operasional
V
Pengendalian pemanfaatan
V
Pelayanan pengunjung
keramahan
V
Kesiapan
V
Kesanggupan
V
Kemampuan komunikasi
V
Ada 3
30
25
Ada 4
Ada 3
30
25
Nilai
Ada
Ada
Coban
2
1
Talun
20
10
Ada
Ada
2
1
15
30
5
JUMLAH
30
60
e. Akomodasi N O
Nilai Unsur / sub unsur
Coban >100
1
Nilai
Jumlah
kamar 30
75 – 100
50 – 75 30 – 50 s/d 30
25
20
(buah)
10 10
JUMLAH
f. Sarana Penunjang
15
Talun
N
Banyaknya Macam
O Unsur / sub unsur
Nilai
>4
3
2
1
Tidak ada
Nilai Coban Talun
Nilai 1
Sarana Rumah makan/minum
20
Sarana wisata tirta
30
MCK
15
Rest area
10
Kios cenderamata
15
Sarana angkutan umum
20
Tempat ibadah
25
30
25
20
15
10
135
Hasil dari penilaian setiap unsur masing-masing kriteria objek wisata dirataratakan sehingga diperoleh hasil akhir penilaian pengembangan objek wisata dan dilakukan perbandingan dengan klasifikasi unsur pengembangan berdasarkan nilai bobot. Klasifikasi Unsur Pengembangan Berdasarkan Nilai Bobot (Classification of Development Element Based on Weight Value) No
Nilai Total
Penilaian Potensi Unsur
1
660 – 879
Potensial dikembangkan (A)
2
480 – 659
Cukup potensial dikembangkan (B)
3
281 – 479
Tidak potensial dikembangkan (C)
Jumlah No
Jumlah Nilai
1
Daya tarik objek wisata yang berbentuk darat
140
2
Aksesbilitas
3
Kondisi sekitar kawasan
4
Pengelolaan dan pelayanan
60
5
Akomodasi
10
6
Sarana penunjang
35 135
135 Nilai Total
515
Dengan skor total yang dimiliki wisata coban talun pada analisis ini yaitu 515 dapat dikategorikan pada kelas B atau dapat diartikan penilaian potensi unsur cukup potensial untuk dkembangkan
ANALISA PCC, ECC, PCC PCC (Physical Carrying Capacity) = daya dukung fisik yaitu jumlah maksimum wisatawan yang dapat diterima di areal wisata tersebut. Rumus penghitungannya adalah sebagai berikut:
𝑃𝐶𝐶 = 𝐴 ×
1 × 𝑅𝑓 𝐵
Keterangan: A = luas area berwisata B= luas area yang dibutuhkan oleh seorang wisatawan untuk berwisata dengan tetap memperoleh kepuasan. Rf = faktor rotasi atau pengulangan kunjungan per hari. No Data yang diperoleh 1 A = Luas area berwisata 2 B = Luas area yang dibutuhkan oleh seorang wisatawan untuk berpariwisata dengan tetap memperoleh kepuasan 3 Jam buka objek wisata 4 Rata – rata durasi kunjungan wisatawan 5 Rf = faktor rotasi atau pengulangan kunjungan per hari (Jam buka objek / Rata – rata durasi kunjungan wisatawan) 1 𝑃𝐶𝐶 = 𝐴 × × 𝑅𝑓 𝐵
Jumlah 40 Ha atau 400.000 m² 65 m² 11 jam 3, 5 jam 3,1 jam 19.076 wisatawan/hari
MC (Management Capacity) adalah jumlah petugas pengelola wisata. Rumus penghitungannya adalah sebagai berikut:
𝑀𝐶 = Keterangan: Rn = jumlah petugas pengelolaan yang ada Rt = jumlah petugas pengelolaan yang dibutuhkan
𝑅𝑛 𝑅𝑡
No Data yang diperoleh 1 Rn = jumlah petugas pengelolaan yang ada 2 Rt = jumlah petugas pengelolaan yang dibutuhkan 𝑅𝑛 𝑀𝐶 = 𝑅𝑡
Jumlah 18 24 0,75
ECC (Efective Carrying Capacity) = daya dukung efektif yaitu jumlah optimum daya tampung wisatawan berdasarkan pertimbangan pengelola
𝐸𝐶𝐶 = 𝑃𝐶𝐶 × 𝑀𝐶 No Data yang diperoleh
Jumlah
1 2
PCC MC 𝐸𝐶𝐶 = 𝑃𝐶𝐶 × 𝑀𝐶
19.076 0,75 14.307 wisatawan/hari
RCC (Real Carrying Capacity) = daya dukung riil yaitu jumlah maksimum pengunjung yang dapat mengunjungi situs lokasi wisata tertentu dengan memperhatikan faktor koreksi fisik . Faktor koreksi fisik yaitu: Cf1 (indeks kelerengan); Cf2 (Indeks Potensi Lanskap); Cf3 (Indeks Curah Hujan); Cf4 (Indeks Erosivitas).
𝑅𝐶𝐶 = 𝑃𝐶𝐶 × 𝐶𝑓1 × 𝐶𝑓2 × 𝐶𝑓3 × 𝐶𝑓4 No 1 2 3 4 5
Data yang diperoleh PCC 𝐶𝑓1 (Indeks Kelerengan) 𝐶𝑓2 (Indeks Potensi Lanskap) 𝐶𝑓3 (Indeks Curah Hujan) 𝐶𝑓4 ( Indeks Erosivitas) 𝑅𝐶𝐶 = 𝑃𝐶𝐶 × 𝐶𝑓1 × 𝐶𝑓2 × 𝐶𝑓3 × 𝐶𝑓4
Jumlah 19.076 0,6 0,93 0,17 0,6 1.085 wisatawan/hari
ECC Terkoreksi No Data yang diperoleh 1 RCC 2 MC 𝐸𝐶𝐶 = 𝑅𝐶𝐶 × 𝑀𝐶
Jumlah 1.085 0,75 813 wisatawan/hari
Berdasarkan perhitungan faktor koreksi fisik dan kapasitas manajemen, maka nilai Effective Carrying Capacity (ECC) wisata coban talun sebesar 813
wisatawan/hari.
ANALISA CBT CBT berkaitan erat dengan adanya partisipasi dari masyarakat local. Menurut Timothy (1999) partisipasi masyarakat dalam pariwisata terdiri dari dua perspektif yaitu dalam partisipasi local dalam proses pengambilan keputusan dan partisipasi local berkaitan dengan keuntungan yang diterima masyarakat dari pembangunan pariwisata.
No 1
2
3
4
5
6
Variable Ekonomi
Sosial
Budaya
Lingkungan
Politik
Fasilitas Pendukung
Indikator Adanya dana untuk penggembangan wisata berbasis masyarakat Terciptanya lapangan pekerjaan
Nilai 1
Berikut ini adalah hasil analisi 1
Timbulnya pendapatan masyarakat lokal Peningkatan kualitas hidup
1
Peningkatan kebanggaan komunitas Kesediaan dan kesiapan masyarakat Membantu berkembangnya pertukaran budaya
1
Mendorong masyarakat untuk menghormati budaya yang berbeda Mengenalkan budaya lokal
1
Kepedulian akan perlunya konservasi Mengatur pembuangan sampah dan limbah Ketersediaan air bersih Meningkatkan partisipsi dari penduduk lokal
1
Peningkatan kekuasaan komunitas yang lebih luas
0
Menjamin hak-hak dalam pengelolaan SDA
1
Mampu dikembangkan sarana dan prasarana pendukung
1
CBT pada Wisata Coban Talun :
1
1 0
0
1 1 1
Jumlah
13
ANALISA DDK NO Kegiatan
1
Pagupon
Wisatawan Lt
85
Lp
Wp
Wt
(m²)
(m²)
(jam)
(jam)
16
11.990
3
11
DKK
235.678
2
Objek
wisata 69
20
21.132
2
11
400.979
coban talun 3
Kebun bunga
73
15
2.134
3.5
11
32.286
4
Camp
56
12
24.748
12
24
230.991
5
Alas pinus
80
18
6.873
3
11
113.021
ANALISA ESL Evaluasi sumberdaya lahan diartikan sebagai rangkaian proses penilaian atau keragaan lahan jika untuk tujuan tertentu yang meliputi pelaksanaan dan interpretasi survey dan studi bentuklahan, tanah, vegetasi, iklim dan aspek lahan lainnya agar dapat mengidentifikasi dan membuat perbandingan berbagai penggunaan lahan yang mungkin dikembangkan. (FAO, 1976). Brinkman dan Smyth (1973) mendifinisikan evaluasi lahan sebagai proses penelaahan dan interpretasi data dasar tanah, vegetasi, iklim dan komponen lainnya agar dapat mengidentifikasi dan membuat perbandingan pertama antara berbagai alternatif penggunaan lahan dalam term sosial-ekonomi yang sederhana.
Jenis
Ada/tidak ada
Kualitas Baik
Keterangan
Sedang
Buruk
Wisata Alam -Panorama
Ada
-
-
-Topografi Unik
Ada
-
-
-Ngarai
Tidak ada
-
-
-
-Kawah Gunung Api
Tidak ada
-
-
-
-Api Abadi
Tidak ada
-
-
-
-Sumber Air Panas
Tidak ada
-
-
-
-
-
Tidak ada
-
-
-
-Gua
Ada
-
-
√
-Hutan Wisata
Ada
√
Tidak ada
-
-
-
Ada
-
-
-Air Terjun
Ada
-Danau
-Cagar Alam - Flora + Fauna khas
Jenis
Ada/tidak ada
Wisata Alam
-
-
Kualitas Baik
Sedang
Keterangan Buruk
-Pantai Pasir Putih
Tidak ada
-
-
-
-Taman Laut
Tidak ada
-
-
-
-Hutan Mangrove
Tidak ada
-
-
-
Ada
-
-
-Sunset (Matahari terbenam)
Tidak ada
-
-
-
-Sunrise (Matahari terbit)
Tidak ada
-
-
-
Iklim -Sinar Matahari
-Suhu udara
Ada
-
-
-Cuaca
Ada
-
-
Tidak ada
-
-
-
Ada
-
-
-Salju abadi -Angin
Jenis
Ada/tidak ada
Kualitas
Keterangan
Baik
Sedang
Buruk
Fasilitas Rekreasi Tempat Piknik
Ada
√
-
-
Tempat Bermain
Ada
-
-
Tempat Kemah
Ada
-
-
Mendaki Gunung
Tidak ada
-
-
-
Berburu
Tidak ada
-
-
-
Golf
Tidak ada
-
-
-
Jogging
Ada
-
-
Ski Air
Tidak ada
-
-
-
-
-
-
Fasilitas Kesehatan -Untuk Berobat
Tidak ada
-
-
-
-Tempat Berobat
Tidak ada
-
-
-
Jenis
Ada/tidak
Kualitas
Keterangan
ada
Baik
Sedang
Buruk
Tidak ada
-
-
-
Fasilitas Belanja -Keperluan Sehari-hari
Ada
-
-
-Hiburan Malam
Tidak ada
-
-
-
-Hiburan Siang
Tidak ada
-
-
-
-Untuk Kenang-kenangan Fasilitas Hiburan
Fasilitas Penginapan+Makan -Penginapan
Ada
-
-
-Tempat Makan
Ada
√
-
-
-Transportasi
Ada
√
-
-
-Komunikasi
Ada
√
-
-
-Keamanan
Ada
-
-
-Keuangan
Tidak ada
-
-
-
-
-
Fasilitas Infra Struktur
-Umum
Ada
No
Parameter
Kategori S1
Skor
Kategori S2
Skor
Kategori S3
Skor
Kategori S4
Skor
Kategori S5
Skor
1
Rawan Longsor
Tidak ada
5
resiko kecil
4
resiko sedang
3
resiko tinggi
2
resiko sangat tinggi
1
2
Kedalaman perairan (m)
0–3
5
>3–6
4
> 6 -10
3
> 10
2
> 20
1
3
Material dasar perairan
Pasir
5
Pasir Batu
4
Batu
3
Pasir Lumpur
2
Lumpur
1
4
Lebar air terjun (m)
>15m
5
10-15m
4
7-10m
3
5-7m
2
<5
1
5
Kemiringan Lahan
Landai
5
agak Landai
4
sedang
3
agak curam
2
curam
1
6
keamanan
aman
5
agak aman
4
sedang
3
agak berbahaya
2
berbahaya
1
7
Biota berbahaya
Tidak ada
5
Lebah
8
Penutupan lahan
hutan alami
5
9
tingkat erosi
Tidak ada
10
sarana rekreasi
sangat lengkap
3
Lebah, Monyet, Ular
Semak Belukar
3
4
sedang
4
sedang
4
Lebah, Monyet
hutan buatan
4
5
ringan
5
lengkap
2
Lebah, Monyet,Ular, Kalajengking
1
Lahan Terbuka
2
Pemukiman
1
3
berat
2
sangat berat
1
3
kurang
2
sangat kurang
1
DAFTAR PUSTAKA BPS Kota Batu 2017 Amazida, D.L. 2016. Strategi Perum Perhutani KPH Malang Dalam Mengembangkan Objek Wisata Coban
Talun
Kota
Batu.
(Online:
diakses
12
November
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/publika/article/view/15073/19079).
2018,