TUGAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
STUDI KELAYAKAN TEKNIS, EKONOMI DAN AMDAL PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO PADA EMBUNG TANAWANGKO DI KABUPATEN MINAHASA SULAWESI UTARA Dosen pengajar: Dr. Ir. Ussy Andawayanti, MS.
Disusun Oleh:
OLDA FADHILAH APRILIA R 135060400111026 Kelas B / 10
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PENGAIRAN MALANG 2016
4.3. Analisa Dampak Lingkungan 4.3.1. Umum Dalam rangka melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan sebagai upaya sadar dan berencana dalam mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup, maka perlu dijaga antara berbagai usaha dan atau kegiatan. Perlu disadari makin meningkatnya usaha atau kegiatan pembangunan berbagai bidang akan memberikan konsekuensi logis timbulnya dampak (perubahan) terhadap lingkungan, oleh karena itu Pemerintah berusaha selalu mengedepankan masalah lingkungan di segala kegiatan pembangunannya. Pada dasarnya dari setiap usaha atau kegiatan menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup yang perlu dianalisa sejak awal perencanaannya sampai pada saat operasional usaha atau kegiatan, sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat disiapkan sedini mungkin, untuk pencegahan kerusakan lingkungan. Untuk mengetahui tingkat pentingnya suatu dampak, dilakukan dengan mengacu pada 6 (enam) kriteria dampak tentang penentuan dampak penting sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 27 Tahun 1999 Pasal 5 ayat 1. Batasan kriteria dampak penting mengacu pada Kep. Kepala Bapedal No. 056/1994. Untuk dapat menentukan sifat, dan tingkat kepentingan dampak dalam menentukan analisis prakiraan dampak penting digunakan kriteria prakiraan dampak: a. Sifat dampak Sifat dampak dibedakan atas dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif merupakan
dampak
yang
ditimbulkan
akibat
rencana
kegiatan
yang
sifatnya
menguntungkan/meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang ada sebelumnya. Sedangkan dampak negatif merupakan dampak yang ditimbulkan akibat rencana kegiatan yang sifatnya merugikan/menurunkan kondisi lingkungan hidup awal. b. Tingkat Kepentingan Dampak Kriteria tingkat penting dampak mengacu pada 6 (enam) kriteria pokok tentang penentuan dampak penting sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Pasal 5 ayat 1. Batasan penentuan kriteria dampak penting mengacu pada Keputusan Kepala Bapedal No. 056 Tahun 1999 (Tabel 5.1). Dampak yang timbul akibat kegiatan dapat dikategorikan penting dan tidak penting dengan mempertimbangkan 6 (enam) faktor penentu dampak penting seperti: 1. Jumlah manusia yang terkena dampak. 2. Luas wilayah persebaran dampak.
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung. 4. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak. 5. Sifat kumulatif dampak. 6. Berbalik (reversible) atau tidak berbalik (irreversible) dampak.
4.3.2. Tujuan Studi Tujuan dari diadakannya studi mengenai analisa dampak lingkungan ini adalah: a. Untuk dapat mengidentifikasi rencana usaha dan atau kegiatan yang akan dilaksanakan, terutama yang dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup; b. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak besar dan penting; c. Memprakirakan dan mengevaluasi rencana usaha dan atau kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
4.3.3. Manfaat Studi Manfaat dari dilaksanakannya studi ini, yaitu: a.
Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah;
b.
Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan kegiatan;
c.
Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha dan kegiatan;
d.
Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dari rencana usaha dan kegiatan;
e.
Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
4.3.4. Ruang Lingkup 4.3.4.1. Rencana Kegiatan Pembangunan Jenis kegiatan ini adalah perencanaan PLTMH pada Embung Tanawangko, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Gambar 4.2 Lokasi Rencana Dalam pembangunan suatu pembangkit listrik tenaga mikrohidro, aspek lingkungan harus tetap diperhatikan. Sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah dan untuk memperkirakan besar dan pentingnya dampak yang mungkin terjadi, maka diperlukan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang aspek-aspeknya meliputi: a.
Tahap Pra Konstruksi Dampak kegiatan pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro pada tahap pra
konstruksi antara lain ketika diadakan survei awal, persepsi masyarakat bisa turun. Hal ini disebabkan karena kegiatan survei dan ketidaktahuan masyarakat terhadap rencana kegiatan menyebabkan masyarakat berfikir negatif terhadap rencana proyek. Untuk mengatasi hal tersebut maka hal yang perlu dilakukan adalah mengadakan penyuluhan kepada masyarakat mengenai rencana kegiatan yang akan dilaksanakan degan rutin dan mengadakan pendekatan terhadap tokoh-tokoh setempat. b.
Tahap Konstruksi Pada tahap konstruksi akan terjadi penurunan kualitas akan terjadi penurunan kualitas
udara berupa meningkatnya kandungan debu akibat transportasi bahan bangunan, peralatan dan pekerja di sepanjang jalan yang dilewati truk/sarana transportasi menuju ke lokasi proyek. Selain itu, dengan adanya pembangunan pembangkit listrik, maka akan tercipta lapangan kerja selama pembangunan. c.
Tahap Pasca Konstruksi Pada tahap ini dampak yang dtimbulkannya antara lain adanya pemutusan hubungan
kerja dari para pekerja yang sebelumnya telah bekerja untuk pembangkit tersebut. Kemudian
dampak lain yang perlu di perhatikan adalah tanah atau lahan bekas pembangkit menjadi tanah yang tandus atau gersang sehingga perlu untuk segera dilakukan pengelolaan tanah atau lahan tersebut. Perlu diperhatikan juga pemeliharaan berkelanjutan dengan adanya pembangunan PLTMH ini.
4.3.4.2. Rona Lingkungan Rona lingkungan adalah kondisi kuantitatif dan kualitatif berbagai komponen lingkungan yang ada di sekitar lokasi pembangunan. Berikut adalah beberapa kondisi yang ada di sekitar lingkungan pembangunan PLTMH pada Embung Tanawangko, Kabupaten Minahasa, yaitu: 1. Daerah perbukitan dengan kemiringan sedang sampai curam. 2. Kebanyakan arealnya berupa hutan. 3. Udara yang masih sejuk karena daerah proyek ada di sekitar pepohonan. 4. Kondisi air sungainya masih cukup untuk mengairi persawahan warga.
4.3.4.3. Dampak Besar dan Dampak Penting yang telah ditelaah Dampak penting dan besar dapat ditinjau dari aspek: a. FISIK dan KIMIA yang terdiri dari: - Pencemaran Udara - Penggunaan Lahan - Kesehatan Lingkungan b. SOSIAL dan EKONOMI yang terdiri dari: - Presepsi Masyarakat - Mata Pencaharian
Tabel 4.16 Penetuan Derajat Dampak Penting pada AMDAL No. 1
Dampak Penting
Dampak Cukup Penting
Dampak Kurang Penting
Tidak Ada Dampak
a. Untuk perencanaan kegiatan
> 50 %
15 - 75 %
0 < x < 15 %
0%
b. Untuk kegiatan yang sudah berjalan
> 50%
15 - 75 %
0 < x < 15 %
0%
hampir sama dengan luas wilayah rencana
sesuai luas wilayah rencana
sesuai luas wilayah rencana
tidak ada
Faktor Penentu Jumlah orang yang terkena dampak
2
Luas daerah peneyebaran dampak
3
Lamanya dampak
singkat
singkat
singkat
tidak terjadi
4
Intensitas dampak
sedang
sedang
ringan
tidak ada
5
Banyak komponen lingkungan yang terkena dampak
banyak
sedang
sedikit
tidak ada
6
Sifat komulatif dampak
tidak bersifat komulatif
bersifat komulatif
bersifat komulatif
tidak terjadi
tidak berbalik dengan intensitas yang sulit dikendalikan
berbalik dengan intensitas yang terkendali
7
Dampak berbalik atau tidak berbalik
tidak terjadi
Dampak besar yang paling dominan dengan adanya pembangunan PLTMH ini adalah meningkatkan produksi listrik dan suplai air baku untuk daerah sekitar. Sedangkan dampak penting (baik positif maupun negatif) yang timbul akibat pembangunan ini, antara lain: 1. Memberikan sarana bangunan keairan guna menyalurkan listrik dan mensuplai air untuk berbagai keperluan bagi masyarakat sekitar. (positif) 2. Harus ada lahan warga yang dibebaskan dan terganggunya aktifitas masyarakat akibat mobilisasi alat berat. (negatif)
Tabel 4.17 Kriteria Dampak Penting dan Dampak Besar Kriteria Penilaian Matriks
1 (Tidak Berdampak)
2 (Berdampak)
Pencemaran udara
Udara masih bersih tidak ada
Ada debu yang berterbangan
Udara
debu yang berterbangan
di udara, tetapi dalam jumlah
banyak debu berterbangan
kecil
dan
3 (Sangat Berdampak) sangat
tercemar,
tidak
terlalu
dan sangat mengganggu
sekitar
proyek
Lahan di sekitar proyek
namun
tidak
penuh,
lahan
keseluruan dan berpotensi
menganggu Penggunaan Lahan
Kesehatan Lingkungan
Lahan di sekitar proyek masih
Lahan
di
sedikit yang digunakan dan
terpakai
tidak menganggu sekitar.
menyebabkan
dipergunakan
terganggu.
menganggu keadaan.
Aspek kesehatan lingkungan
Aspek kesehatan lingkungan
Aspek
tidak terganggu sama sekali
sedikit
lingkungan
dengan adanya proyek ini.
adanya proyek ini.
terganggu
dengan
kesehatan sangat
terganggu dengan adanya proyek ini.
Presepsi Masyarakat
Masyarakat mendukung dan
Masyarakat
mendukung
proaktif dalam proyek ini.
dalam pelaksanaan proyek ini.
Masyarakat
tidak
mendukung dengan adanya proyek tersebut.
Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk
Mata pencaharian penduduk
Mata pencaharian penduduk
tidak terganggu dan cenderung
tidak terganggu.
terganggu dengan adanya
meningkat
proyek.
4.3.5. Analisa Dampak Lingkungan Alternatif 1 Alternatif 1
(Diameter 1,2 m) Aspek yang ditinjau
Tahapan
I
II
III
SOSIAL dan EKONOMI
Jenis
No Alternatif I
No
FISIK dan KIMIA
KESIMPULAN Persepsi Mata ASPEK YANG DITINJAU Tahapan Masyarakat Pencaharian Pekerjaan FISIK DAN KIMIA SOSIAL dan EKONOMI Pencemaran Penggunaan Kesehatan Jenis Pekerjaan K Pencemaran Penggunaan Pencemaran Presepsi Mata Udara Lahan Lingkungan Pekerjaan Kebisingan Udara 2 Lahan 2 Air 1 Mobilisasi 2 1 Masyarakat Pencaharian 2 Pra I Mobilisasi 2 3 1 3 2 2 Pembersihan Konstruksi 2 2 2 1 1 2 Pra Konstruksi Lahan Pembersihan Lahan 2 2 2 3 2 2 Pemasangan Pekerjaan Sipil 1 2 3 2 2 1 3 2 Turbin 2 1 2 2 II Konstruksi Konstruksi Crossflow Pekerjaan Elektro mekanik 2 3 1 2 2 2 Mobilisasi 2 2 2 1 1 2 Pekerjaan jaringan 2 2 1 2 2 2
Diameter 1,9 m Pekerjaan
Pasca III Pasca Pemeliharaan KonstruksiPemeliharaan
1
KESIMPULAN
2
Konstruksi
Kesimpulan
Keterangan
- Fisik dan Kimia
1
1 2
2 2
1 (tidak berdampak) 2 (berdampak) 3 (sangat berdampak)
1 2
1 2
1 1
1 1
1 1
3
1
2 2
1
- nb : presepsi masyarakat 1 (sangat setuju) 2 (setuju) 3 (tidak setuju)
1 2
4.3.6. Analisa Dampak Lingkungan Alternatif 2 Alternatif 2
(Diameter 1,4 m) Aspek yang ditinjau
Tahapan
KESIMPULAN Persepsi Mata ASPEK YANG DITINJAU Masyarakat Pencaharian Tahapan Pekerjaan FISIK DAN KIMIA SOSIAL dan EKONOMI Pencemaran Penggunaan Kesehatan Jenis Pekerjaan K Pencemaran Penggunaan Pencemaran Presepsi Mata Udara Lahan Lingkungan Pekerjaan Kebisingan Udara 2 Lahan 2 Air 1 Mobilisasi 2 2Masyarakat Pencaharian 2 Pra I Pembersihan Mobilisasi 2 3 1 3 2 2 Konstruksi 2 2 2 1 2 2 Pra Konstruksi Lahan Pembersihan Lahan 2 2 2 3 2 2 Pemasangan Pekerjaan Sipil 1 3 3 2 2 2 3 2 Turbin 2 2 2 2 II Konstruksi Francis Konstruksi Pekerjaan Elektro mekanik 2 3 1 2 2 2 Mobilisasi 2 3 2 2 2 2 Pekerjaan jaringan 2 2 1 2 2 2
Alternatif I
I
II
III
SOSIAL dan EKONOMI
Jenis Pekerjaan Diameter 1,9 m
No
No
FISIK dan KIMIA
Pasca IIIPasca Pemeliharaan KonstruksiPemeliharaan
1
KESIMPULAN
2
Konstruksi
Kesimpulan
Keterangan
- Fisik dan Kimia
1
1 2
2 2
1 (tidak berdampak) 2 (berdampak) 3 (sangat berdampak)
1 2
1 2
1 1
1 1
1 2
3
1
2 2
1
- nb : presepsi masyarakat 1 (sangat setuju) 2 (setuju) 3 (tidak setuju)
1 2