Amphibi Sifa.docx

  • Uploaded by: nofiyanti
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Amphibi Sifa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,368
  • Pages: 38
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANATOMI HEWAN AMPHIBIA

Disusun Oleh: Nama

: Assifa Fadila

NIM

: K4316013

Kelas

:A

Kelompok

:8

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017 1|Page

Laporan Resmi Praktikum Anatomi Hewan

I.

Judul

: AMPHIBIA

II.

Tujuan

:

1. Mengetahui topografi organ-organ pada amphibi 2. Mengetahui fungsi organ-organ pada amphibi 3. Mengetahui berbagai sistem pada organ amphibi III.

Alat dan Bahan

:

Alat :

Bahan :

-Dissection kit

-Bufo sp.

-Lup

-Rana sp.

-Pinset

- Polypedates leucomystax (Katak pohon)

-Cutter -Kaca arloji -Camera Hp -Alat tulis IV.

Langkah Kerja

:

1. Membius Rana sp, Bufo sp, dan katak pohon dengan eter. 2. Meletakannya pada papan seksi dan menusuk kepalanya dengan jarum pentul pada bagian otak hingga mati. 3. Mengamati bentuk morfologi. 4. Menggunting bagian anal ke atas sampai daging dapat terangkat lalu mengamati organ-organnya. 5. Mengamati sistem organnya.

2|Page

VI.

Hasil Pengamatan dan Pembahasan

Morfologi Bufo sp, Rana sp, Polypedates leucomystax Gambar Pengamatan

Keterangan Gambar

Bufo sp. 10

1 8

9 2

Bufo sp 1. Caput 2. Rima oris 3. Nares 4. Organon visus 5. Truncus 6. Vemur 7. Crus 8. Digiti 9. Kloaka 10. Membran tympani 11. Lidah

3

4 7

6

5 11

Rana sp.

Rana sp. 1. Rima Oris 2. Organon visus 3. Manus 4. Kulit 5. Antherbracium 6. Crus 7. Digiti 8. Femur 9. Lidah

1 2 3 5

4

8 6 7

3|Page

9

Polypedates leucomystax

1

Polypedates leucomystax 1. Rima oris 2. Organon visus 3. Caput 4. Humerus 5. Radio ulna 6. Carpal 7. Metacarpal 8. Trunchus 9. Femur 10. Tibia fibula 11. Tarsus 12. Metatarsus 13. Kloaka

2 3

4

5 9 6 10

7 8

11 12

13

Gambar Referensi Bufo sp.

https://www.travelblog.org/Photos/2276911

4|Page

1

Rana sp.

http://calphotos.berkeley.edu/cgi/img_query? enlarge=0000+0000+0309+1252 Polypedates leucomystax

http://www.frogsofborneo.org/rhacophoridae/289rhacophoridae/polypedates/leucomystax

5|Page

Deskripsi A. Morfologi Bufo sp, Rana sp, Polypedates leucomystax (Secara umum) 1. Caput :  Rima oris (celah mulut ) yang dibangun olrh maxilla dan mandibula.  Cavum oris ( rongga mulut )  Nares anteriores : lubang-lubang kecil terdapat di sebelah dorsal dari rima oris.  Organon visus (alat penglihat) yang dilengkapi dengan :  Palpebra superior (pelupuk mata atas)  Palpebra inferior (pelupuk mata bawah)  Membran nictians : suatu kulit transparan untuk menjaga mata terhadap kekeringan dan geseran di dalam air  Bulbus oculi (bola mata) : terdapat iris dan pupil.  Membran tymphani (gendang telinga), terdapat di sebelah caudal dari organon visus. 2. Cerviks (leher) tidak nyata 3. Truncus (badan)  Pendek dan kompak, memipih pada setengah bagian distal yaitu pada daerah yang ditempati vertebrae sacrales.  Terletak disebelah caudal caput, batas antara caput dan truncus tidak jelas.  Pada truncus terdapat: kulit (termal), kloaka, dan dua pasang extremitas.  Termal (kulit) yang selalu basah, halus, dan terdapat butir-butir pigmen serta plica dorso lateralis (lapisan kulit) yang berisis pembuluh darah sehingga melalui kulit dapat terjadi pertukaran gan (respirasi).  Kloaka terdapat di bagian posterior tubuh dan berfungsi sebagai lubang pelepasan dari saluran ginjal, kelenjar kelamin, dan anus. 4. Extremitas (anggota gerak)  Extremitas anterior (anggota gerak depan) terdiri dari satu pasang. Bagianbagiannya adalah : Brachium (lengan atas), anterbrachium (lengan bawah), manus (tangan), dan digiti (jari-jari) 4 buah.  Extremitas posterior (anggota gerak belakang) terdiri dari satu pasang. Bagianbagiannya adalah: femur (paha), crus (tungkai bawah), pessive pedes (kaki), digiti (jari-jari) 5 buah, membran (selaput) untuk berenang. 5. Integumen (kulit) yang menutup seluruh tubuh berfungsi untuk pelindung, untuk pernapasan, dan absorbs air.  Epidermis (bagian terluar)  Corium/ dermis ( bagian sebelah dalam), terdapat chromatophora (sel warna), syaraf, fasa (pembuluh darah).

6|Page

B. Perbedaan Morfologi Bufo sp, Rana sp, Polypedates leucomystax Rana sp

Bufo sp

Polypedates leucomystax

o Ukuran badan kecil. o Badannya langsing dan memanjang. o Habitatnya di daerah basah dan berair. o Kulitnya licin dan memiliki warna yang mencolok. o Selaput renang terlihat jelas. o Tidak mengalami penebalan pada kulit. o Kaki posterior panjang.

o Ukuran badan lebih besar. o Badannya berbentuk bulat. o Habitatnya di daerah kering. o Kulitnya tidak licin dan memiliki warna kecoklatan. o Kulitnya kasar dan kering. o Selaput renang tidak terlihat jelas. o Mengalami penebalan kulit oleh zat keratin. o Tungkai belakang pendek, sehingga lompatannya hanya berjarak pendek.

o Ukuran badannya kecil. o Badannya ramping. o Kepala hampir mengkerucut. o Katak ini biasanya hidup bertengger diatas rerantingan pohon yang rendah atau semak belukar . o Saat musim katak jantan bersahutan dalam kelompok besar di sekitar rawa atau cekungan berair. o Punggung dorsal berkulit halus tanpa tonjolan, lipatan, atau bintil-bintil. o Kaki posterior sangat panjang.

Sumber Fujaya. 1999. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga. Iskandar, T. 1998. Amphibia Jawa dan Bali. Bogor: Puslitbang Biologi Jasin, Maskoeri. 1992. Sistematika Hewan. Surabaya : Sinar Wijaya. Kimball, John W. 1998. Biologi Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga Radiopoetra. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga

7|Page

Topografi Bufo sp, Rana sp, Polypedates leucomystax Gambar Pengamatan

Keterangan Gambar

Bufo sp. 1

2

Bufo sp 1. Hepar 2. Paru-paru 3. Cor 4. Testis 5. Usus halus 6. Usus besar 7. Kloaka 8. Lambung

8

5

7

6

4 3

Rana sp. 8

1

7

8|Page

6 5 \

4

3

2

Rana sp. 1. Paru-paru 2. Cor 3. Hepar 4. Pankreas 5. Ventrikulus 6. Usus besar 7. Kloaka 8. Intestine

Polypedates leucomystax 1 2 3 4 5 6 8 7

Gambar Referensi Bufo sp.

http://archive.kaskus.co.id/post/bbcode/ 1/347316600/?height=300&width=500

9|Page

Polypedates leucomystax 1. Pulmo 2. Cor 3. Hepar 4. Vesika velea 5. Ventriculus 6. Ovarium 7. Vesika urinaria 8. Intestium

Rana sp.

http://happykai-indo.blogspot.com/2011/11/laporanpraktikum-zoologi-vertebrata.html Polypedates leucomystax

http://karimatunnisa19.blogspot.com/2014/04/laporanvertebrata.html

10 | P a g e

Deskripsi A. Topografi Bufo sp, Rana sp, Polypedates leucomystax (Secara umum) 1. Cor : berwarna merah dalam kantong jaringan atau pericardium yang berisi dengan zat cair lymphe, alat untuk memompa darah ke seluruh tubuh. 2. Pulmo : jumlahnya sepasang atau dua buah, elastis, berdinding tipis, sebagai alat pernapasan (tempat bertukarnya oksigen dan karbon dioksida). 3. Hepar : berwarna coklat, terdiri dari lobus dexter dan lobus sinester, sebagai penawar racun yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan dan sebagai tempat perombakan sel darah merah yang telah tua. 4. Pankreas: berada di dekat usus 5. Ventriculus : berwarna putih, panjang, sebelah sisi kiri. 6. Intestinum tenue : berbentuk bulat dan berkelok-kelok 7. Intestinum crassum : bentuknya lebih besar dari pada intestinum tenue dan hitam. 8. Vesica felea: terletak di dekat hati, berwarna kehijauan 9. Lien : berwarna merah, bulat, pada kedua sisi linea middosal di atas peritonium 10. Ren : panjang, berwarna merah tua 11. Mesanophrous: berwarna merah, di ruas tulang belakang 12. Vessica urinaria : kantong berdinding tipis dimidiventral pada ujung posterior coelom. 13. Ureter : saluran kencing yang bermuara pada kloaka. 14. Gonade : Betina mempunyai 2 ovarium besar, berisi banyak telur-telur kecil hitam sperik. Pada jantan ada 2 testis berbentuk kacang kecil putih. 15. Kloaka : Lubang pengeluaran. B. Perbedaan Topografi Bufo sp, Rana sp, Polypedates leucomystax o o o o o o

Bufo sp. Tidak memiliki gigi Cavum oris tidak begitu menonjol Kaki posterior pendek Lidahnya idak bercabang Ukuran organnya relatif besar Mempunyai pundi hawa

11 | P a g e

o o o o o o

Rana sp. Memiliki gigi Cavum oris menonjol Kaki posterior panjang Lidahnya bercabang 2 Ukuran organnya relatif lebih kecil Tidak mempunyai pundi hawa

Polypedates leucomystax o Memiliki gigi o Cavum oris menonjol o Kaki posterior sangat panjang o Lidahnya pendek dan tidak bercabang o Ukuran organnya sedang o Tidak mempunyai pundi hawa

Sumber Jasin, Maskoeri. 1992. Sistematika Hewan. Surabaya : Sinar Wijaya. Kastowo, H. Anatomi Komparativa. Bandung : Alumni. Kimbal, J. W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga. Radiopoetro. 1990. Zoologi. Jakarta : Erlangga Sumanto.1994. Fisiologi Hewan. Surakarta : UNS Press.

12 | P a g e

Sistem Respirasi Bufo sp, Rana sp, Polypedates leucomystax Gambar Pengamatan

Keterangan Gambar

Bufo sp.

1 2

4

Bufo sp. 1. Mulut 2. Hidung 3. Paru-paru 4. Kulit

3

Rana sp. 3 2 1

Rana sp. 1. Mulut 2. Hidung 3. Paru-paru 4. Kulit

4

Polypedates leucomystax 4

3

1

2

13 | P a g e

Polypedates leucomystax 1. Mulut 2. Hidung 3. Paru-paru 4. Kulit

Gambar Referensi Bufo sp.

http://pr-sekolahku.blogspot.com/2015/08/contoh-alatpernapasan-pada-hewan.html Rana sp.

http://opensource.telkomspeedy. com/repo/abba/v12/sponsor/ SponsorPendamping/Praweda/ Biologi/0074% 20Bio%2028a.htm Polypedates leucomystax

http://www.kelasbuasih.com/2011/04/sistem-pernapasanpada-hewan.html

14 | P a g e

Deskripsi A. Sistem Respirasi Bufo sp, Rana sp, Polypedates leucomystax (Secara umum) 1. Pernapasan Melalui Paru-paru (pulmo)  Jalannya udara pernapasan pada Rana sp., Bufo sp., dan Polypedates leucomystax: Nares anterior → cavum nasi → nares posterior → cavum oris → larynx → bronchus → pulmo  Nares anterior: lubang-lubang kecil yang terdapat di sebelah dorsal rima oris  Cavum nasi: lubang hidung, sebagai salah satu tempat masuknya udara  Nares posteior: lubang-lubang kecil yang terdapat di sebelah ventral rima oris  Cavum oris: mulut, selain untuk makan juga berfungsi sebagai salah satu saluran pernapasan pada amphibia  Larynx: merupakan saluran penghubung antara cavum oris dan bronchus.  Bronchus: berukuran sangat pendek dan tidak terdapat trakea.  Pulmo: merupakan kantong elastis, permukaan dinding luarnya terdapat lipatanlipatan untuk memperluas permukaannya. Berwarna kemerah-merahan karena banyak kapiler darah.  Mekanisme pernapasan dengan pulmo diatur oleh otot-otot di daerah mandibula dan otot-otot perut. a. Aspirasi Mulut menutup → muculus submandibularis mengalami relaksasi → muculus sterno hyoideus berkontraksi → rongga mulut membesar → udara masuk melalui nares anteriores b. Inspirasi Nares tertutup oleh valvula → diikuti kontraksi muculus submandibularis → hal ini terjadi pula pada muculus genio hyeideus →cavum oris mengecil → udara masuk glotis larynx → pulmo c. Expirasi  Phase 1: muculus submandibularis mengalami relaksasi → muculus sterno hyoideus berkontraksi → otot-otot perut berkontraksi → udara dalam pulmo keluar.  Phase 2: glotis menutup → nares terbuka → muculus submandibularis berkontraksi diikuti muculus genio hypoideus → cavum oris menyempit → udara keluar 2. Pernapasan Melalui Kulit Kulit katak tipis, selalu lembab, dan mengandung banyak kapiler darah. Pernapasan melalui kulit dilakukan saat amfibi berhibernasi (tidur). Pernapasan melalui kulit dilakukan secara difusi. Oksigen yang masuk lewat kulit kemudian diangkut melalui vena kulit paru-paru (vena pulmo kutanea) menuju jantung, dan selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh. Karbondioksida dari jaringan dibawa ke jantung. Jantung memompa CO2 ke kulit dan paru-paru melalui arteri kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea).

15 | P a g e

B. Perbedaan Sistem Respirasi Bufo sp, Rana sp, Polypedates leucomystax Bufo sp. o Ukuran pulmo sedang o Warna pulmo muda pucat o Bronchus panjang o Kulit kurang berkembang sebagai organ respirasi

Rana sp. o Ukuran pulmo besar o Warna pulmo merah muda segar o Bronchus pendek o Kulit berkembang baik sebagai organ respirasi

Polypedates leucomystax o Ukuran pulmo sedang o Kulit kurang berkembang sebagai organ respirasi

Sumber Fujaya. 1999. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga. Iskandar, T. 1998. Amphibia Jawa dan Bali. Bogor: Puslitbang Biologi Jasin, Maskoeri. 1992. Sistematika Hewan. Surabaya : Sinar Wijaya. Kimball, John W. 1998. Biologi Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga Radiopoetra. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga

16 | P a g e

Sistem Pencernaan Bufo sp, Rana sp, Polypedates leucomystax Gambar Pengamatan

Keterangan Gambar

Bufo sp.

Bufo sp 1. Mulut 2. Esophagus 3. Hati 4. Lambung 5. Usus halus 6. Usus besar 7. Kloaka

1

2 5

6 3

4

7

Rana sp.

1 2 3 8 4

5 7 6

17 | P a g e

Rana sp. 1. Mulut 2. Esophagus 3. Hepar 4. Pankreas 5. Ventriculus 6. Kloaka 7. Usus besar 8. Intestine

Polypedates leucomystax 1

2

3

5

4

6

7

Gambar Referensi

Rana sp.

http://www.anneahira.com/sistem-pencernaan-padakatak.htm Bufo sp. 18 | P a g e

Polypedates leucomystax 1. Cavium oris 2. Esophagus 3. Lambung 4. Intestium 5. Hepar 6. Vesika fellea 7. Kloaka

http://www.informasi-pendidikan.com/2015/03/sistempencernaan-amphibi.html Polypedates leucomystax

https://wandylee.wordpress.com/tag/pencernaan-katak/

19 | P a g e

Deskripsi A. Sistem Pencernaan Bufo sp, Rana sp, Polypedates leucomystax (Secara umum) 1. Tractus Digestivus  Cavum oris dengan lingua. Di sebelah caudal cavum oris ada lubang menuju saluran berikutnya.  Pharynx: penghubung mulut dengan esofagus.  Esofagus: kerongkongan, saluran silindris pendek dekat trakea menuju ventriculus.  Ventriculus: berada di sisi kiri rongga tubuh, berupa saluran panjang melebar.  Duodenum: usus 12 jari, saluran lanjutan dari ventriculus disebelah kanan dan berliku, dan merupakan muara dari kelenjar sekret pencernaan.  Intestinum tenue: usus halus, saluran panjang dan halus yang berkelok-kelok.  Intestinum crassum: usus besar, saluran besar dan kasar yang berisi sisa pencernaan.  Rectum: lanjutan dari usus besar, tempat sisa pencernaan dikeluarkan.  Kloaka: pada amphibi hanya terdapat satu lubang pengeluaran (anus). Namun sebelum sampai di anus, saluran-saluran ekskresi bermuara di kloaka, pada betina terdapat 3 lubang kloaka yaitu sepasang ovisac dan satu dari vesica urinaria, sedangkan pada yang jantan hanya ada satu lubang dari vesica urinaria. 2. Glandula Digestoria  Hepar : berwarna merah coklat, terdiri atas lobus dexter yang lebih kecil daripada lobus sinister, lobus sinister terdiri dari 2 lobuli. Dari hepar keluar saluran empedu halus yaitu ductus hepaticus.  Vesica felea : terdapat diantara lobi hepatis, berwarna kehijauan, keluar saluran disebut ductus cysticus.  Pankreas : melekat di antara ventriculus dan duodenum. B. Perbedaan Sistem Pencernaan Bufo sp, Rana sp, Polypedates leucomystax Bufo sp o Tidak memiliki gigi. o Lidahnya tidak bercabang. o Pankreas mengalami keratinisasi sehingga berwarna keputihan.

20 | P a g e

Rana sp

Polypodates leucomystax

a. Memiliki gigi. b. Lidahnya panjang. c. Lingua bifida (lidah bercabang dua) d. Pankreas berwarna hijau atau kehijauan.

a. Memiliki gigi. b. Lidahnya panjang. c. Lingua bifida (lidah bercabang dua) d. Pankreas berwarna hijau atau kehijauan.

Sumber Fujaya. 1999. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga. Iskandar, T. 1998. Amphibia Jawa dan Bali. Bogor: Puslitbang Biologi Jasin, Maskoeri. 1992. Sistematika Hewan. Surabaya : Sinar Wijaya. Kimball, John W. 1998. Biologi Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga Radiopoetra. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga

21 | P a g e

Sistem Peredaran Darah Bufo sp, Rana sp, Polypedates leucomystax Gambar Pengamatan

Keterangan Gambar

Bufo sp.

Bufo sp. 1. Jantung 2. Pembuluh darah

1

2

Rana sp. Rana sp. 1. Jantung 2. Pembuluh darah

2

1

Polypedates leucomystax 1. Jantung 2. Pembuluh darah

Polypedates leucomystax

1

2

22 | P a g e

Gambar Referensi Bufo sp.

http://pustaka.pandani.web.id/2013/11/sistemperedaran-darah-pada-katak_13.html Rana sp.

http://alhasyi.blogspot.com/2012/06/peredaran-darahterbuka-pada-kecebong.html Polypedates leucomystax

https://efineko.wordpress.com /2012/12/07/sistemsirkulasi-atau-peredaran-darah-amphibi/

23 | P a g e

Deskripsi A. Sistem Cardiovaskular Bufo sp, Rana sp, Polypodates leucomystax (Secara umum) 1. Cor : dilapisi oleh kantong tipis yaitu pericardium, berisi cairan liquor pericardii yang berfungsi mengurangi geseran antara cor dan pericardii. Cor berbentuk conus dengan puncaknya apexordis. Cor memiliki 3 ruang, 2 atrium, dan 1 ventrikel Pada cor terdapat :  Atrium: 2 buah yaitu dexter dan sinister yang dipisahkan dengan septum atrium. Atrium ini berdinding tipis.  Ventrikel: hanya terdapat satu buah, letaknya disebelah caudal atrium dengan warna lebih muda.  Truncus arteriosus, pangkal arteri yang keluar dari cor. Tampak dari ventral keluar dari ventral menuju ke cranial. Pangkal terdekat dengan cor disebut conus arteriosus sive bulbus cordis.  Sinus venosus: kantong berdinding tipis, tampak dari sebelah dorsal cor, berbentuk segitiga, menampung darah dari pembuluh besar yang masuk kedalam atrium dexter. 2. Arteri : darah dari ventrikel masuk ke truncus arteriosus yan kemudian bercabang ke kiri dan ke kanan, masing-masing cabang terpisah menjadi tiga saluran:  Arteri carotis communis : menuju kepala dan bercabang lagi menjadi arteria carotis interna, arteria carotis externa.  Arteri pulmocutaneus : bercabang menuju arteria pulmonalis yang menuju pulmo dan arteria cutanea yang menuju kulit.  Arcus aorta (bagian tengah) : menuju ke arah kiri dan kanan tubuh dan membentuk suatu lengkungan ke arah posterior, di bawah vertebrae dan membentuk suatu pembuluh yang menuju posterior disebut aorta dorsalis. 3. Vena : membawa darah kotor ke seluruh tubuh ke jantung (atrium dexter), terdiri dari:  Vena cava anterior, sepasang (dexter dan sinister) masuk ke sinus venosus dan terus ke ke atrium.  Vena cava posterior, mengumpulkan darah dari cabang-cabang vena.  Vena pulmonalis, sepasang (dexter dan sinister) berasal dari pulmonum kiri dan kanan, masuk ke dalam atrium sinister. B. Perbedaan Sistem Cardiovaskular Bufo sp, Rana sp, Polypodates leucomystax Bufo sp

Rana sp

Polypodates leucomystax

Tidak terdapat banyak

Terdapat banyak pembuluh

Tidak terdapat banyak

pembuluh darah di

darah di permukaaan kulit.

pembuluh darah di

permukaan kulit.

24 | P a g e

permukaan kulit.

Sumber Jasin, Maskoeri. 1992. Sistematika Hewan. Surabaya : Sinar Wijaya. Kastowo, H. Anatomi Komparativa. Bandung : Alumni. Kimbal, J. W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga. Radiopoetro. 1990. Zoologi. Jakarta : Erlangga Sumanto.1994. Fisiologi Hewan. Surakarta : UNS Press.

25 | P a g e

Sistem Urogenitalia Bufo sp, Rana sp, Polypodates leucomystax Gambar Pengamatan

Keterangan Gambar

Bufo sp.

Bufo sp. 1. Testis 2. Ren 3. Kloaka 1

3

2

Rana sp. 1

4

Rana sp. 1. Flatty bodies 2. Ginjal 3. Ovarium 4. Kloaka

3 2

Polypodates leucomystax 1. Ren 2. Ovum 3. Ureter 4. Oviduct

Polypodates leucomystax

2

1

3 4

26 | P a g e

Gambar Referensi Bufo sp.

https://biologigonz.blogspot.com/2012/03/try-outekskresi.html Rana sp.

http://embriologikatak.blogspot.com/ 20130301archive.html Polypedates leucomystax

http://rendezvous-point.blogspot.com/p/eskresi.html

27 | P a g e

Deskripsi A. Sistem Urogenitalia Bufo sp, Rana sp, Polypodates leucomystax (Secara umum) 1. Organon uropoeticum, letak alat-alatnya reproperitoneal (di luar peritonium), terdiri dari:  Ren (mesonephros), sepasang di kanan kiri columna vertebralis, memanjang craniocaudal, berwarna merah coklat.  Ductus mesonephridicus (ureter), sepasang saluran halus, masing-masing keluar dorsolateral menuju caudal dan bermuara di dorsal kloaka.  Vesica urinaria, merupakan kantong tipis sebagai tonjolan dinding kloaka. 2. Organon genitale a. Organ genitale feminimum (muelibra), terdiri atas:  Ovarium, sepasang menghasilkan sel kelamin betina (ova). Di sebelah cranialnya dijumpai jaringan lemak berwarna kuning jingga corpus adiposum. Ovariumnya terdapat di dalam alat penggantungnya.  Oviduct, merupakan sepasang saluran yang berkelok-kelok. Dimulai dengan bangunan berbentuk corong infundibulum, dengan lubangnya disebut ostium abdominale. Di dalam ovarium terdapat kelenjar yang mengeluarkan sekretyang menjadi selubung telur tertier. Oviduct di sebeah caudal melebar menjadi uterus, yang secara fisiologis belum dapat dipandang sebagai uterus.  Kloaka b. Organon genitalae masculin, terdiri atas:  Testis, sepasang gonad berwarna putih kuning, yang dianung oleh suatu selubung tipis disebut mesorchium. Testis ini menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa), seperti ovarium juga dijumpai corpus adiposum.  Vassa efferentia, adalah saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan menuju bagian cranial dari ren.  Ductus wolfii siveductus mesonephridicus, keluar dari dorsolateralren, berjalan di sebelah lateral ren, di caudal ia mengadakan pelebaran kecil.  Vesicula seminalis, menghasilkan kelenjar untuk kehidupan serma.  Kloaka B. Perbedaan Sistem Urogenital Bufo sp, Rana sp, Polypedates leucomystax. Bufo sp

Rana sp

Polypedates leucomystax

o Telur memanjang membentuk rantai. o Induk tetap menjaga kecebong ketika sudah lahir.

o Telur bergerombol seperti anggur. o Induk meninggalkan kecebong ketika sudah lahir.

o Telur bergerombol seperti anggur. o Induk meninggalkan kecebong ketika sudah lahir.

28 | P a g e

Sumber Jasin, Maskoeri. 1992. Sistematika Hewan. Surabaya : Sinar Wijaya. Kastowo, H. Anatomi Komparativa. Bandung : Alumni. Kimbal, J. W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga. Radiopoetro. 1990. Zoologi. Jakarta : Erlangga Sumanto.1994. Fisiologi Hewan. Surakarta : UNS Press.

29 | P a g e

Sistem Saraf Bufo sp, Rana sp, Polypodates leucomystax Gambar Pengamatan Bufo sp. 1 2

Keterangan Gambar Bufo sp. 1. Otak 2. Sumsum tulang belakang

Rana sp. 1

Rana sp. 1. Otak 2. Sumsum tulang belakang

2

Polypodates leucomystax Polypodates leucomystax 1. Otak 2. Sumsum tulang belakang

2

30 | P a g e

1

Gambar Referensi Bufo sp

http://www.biologydiscussion.com/zoology/dissection/dissectionof-toad-with-diagram-zoology/45250 Rana sp.

http://www.biologiedukasi.com/2016/12/penjelasan-rincisistem-syaraf-amfibi.html?m=1 Polypodates leucomystax

https://www.google.co.id/url?fiswankelompok4.blogspot.com

31 | P a g e

Deskripsi Sistem Saraf Bufo sp, Rana sp, Polypedates leucomystax  Sistem saraf terdiri atas syaraf pusat dan syaraf tepi.  Saraf pusat terususun atas otak dan tali spinal  Saraf tepi tersusun atas saraf kranial, saraf spinal.  Otak dan tali spinal dibungkus oleh 2 membran yang tebal yaitu durameter yang berbatasan dengan tulang dan pipiamater yang batasan dengan jaringan saraf.  Tiga bagian pokok dari otak adalah :  Otak depan (telencephalon), merupakan pusat penciuman yang berguna untuk mendeteksi bau busuk di daratan dan menjadi indera khusus pada kodok  Otak tengah (mesencephalon), sebagai pusat penglihatan  Otak belakang (rhombencephalon), berhubungan dengan pendengaran dan keseimbangan, terbagi ke dalam sebuah cerebellum anterior dan medulla posterior.  Cerebellum dihubungkan dengan keseimbangan dan koordinasi gerak yang pada amphibi perkembangannya tidak baik. Sama halnya dengan cerebellum, struktur dari telinga kodok juga merupakan struktur yang sederhana. Telinga tengah ditutupi dengan membran timpani yang lebar dan berisi columella yang berfungsi untuk meneruskan getaran ke telinga dalam.

Sumber

32 | P a g e

VII. Kesimpulan Berdasarkan hasil pratikum dan pembahasan dapat disumpulkan: 1. Morfologi Bufo sp, Rana sp, Polypedates leucomystax (Secara umum) a. Caput :  Rima oris (celah mulut ) yang dibangun olrh maxilla dan mandibula.  Cavum oris ( rongga mulut )  Nares anteriores : lubang-lubang kecil terdapat di sebelah dorsal dari rima oris.  Organon visus (alat penglihat) yang dilengkapi dengan :  Bulbus oculi (bola mata) : terdapat iris dan pupil.  Membran tymphani (gendang telinga), terdapat di sebelah caudal dari organon visus. b. Cerviks (leher) tidak nyata c. Truncus (badan)  Pendek dan kompak, memipih pada setengah bagian distal yaitu pada daerah yang ditempati vertebrae sacrales.  Terletak disebelah caudal caput, batas antara caput dan truncus tidak jelas.  Pada truncus terdapat: kulit (termal), kloaka, dan dua pasang extremitas. d. Extremitas (anggota gerak)  Extremitas anterior  Extremitas posterior e. Integumen (kulit) yang menutup seluruh tubuh berfungsi untuk pelindung, untuk pernapasan, dan absorbs air. Perbedaan Morfologi Bufo sp, Rana sp, Polypedates leucomystax Rana sp

Bufo sp

Polypedates leucomystax

o Ukuran badan kecil. o Badannya langsing dan memanjang. o Habitatnya di daerah basah dan berair. o Kulitnya licin dan memiliki warna yang mencolok. o Selaput renang terlihat jelas. o Tidak mengalami penebalan pada kulit. o Kaki posterior panjang.

o Ukuran badan lebih besar. o Badannya berbentuk bulat. o Habitatnya di daerah kering. o Kulitnya tidak licin dan memiliki warna kecoklatan. o Kulitnya kasar dan kering. o Selaput renang tidak terlihat jelas. o Mengalami penebalan kulit oleh zat keratin.

o Ukuran badannya kecil. o Badannya ramping. o Kepala hampir mengkerucut. o Katak ini biasanya hidup bertengger diatas rerantingan pohon yang rendah atau semak belukar . o Saat musim katak jantan bersahutan dalam kelompok besar di sekitar rawa atau cekungan berair.

33 | P a g e

o Tungkai belakang pendek, sehingga lompatannya hanya berjarak pendek.

o Punggung dorsal berkulit halus tanpa tonjolan, lipatan, atau bintil-bintil. o Kaki posterior sangat panjang.

2. Topografi Bufo sp Rana sp, Polypedates leucomystax  Cor, pulmo, hepar, ventriculus, lien, pankreas, intestinum, vesica felea, ovarium, oviduct, testis, mesanophrous, ureter, dan vesica urinaria.  Dengan perbedaan: o o o o o o

Bufo sp. Tidak memiliki gigi Cavum oris tidak begitu menonjol Kaki posterior pendek Lidahnya idak bercabang Ukuran organnya relatif besar Mempunyai pundi hawa

o o o o o o

Bufo sp. Tidak memiliki gigi Cavum oris tidak begitu menonjol Kaki posterior pendek Lidahnya idak bercabang Ukuran organnya relatif besar Mempunyai pundi hawa

Polypedates leucomystax o Memiliki gigi o Cavum oris menonjol o Kaki posterior sangat panjang o Lidahnya pendek dan tidak bercabang o Ukuran organnya sedang

3. Sistem organ dan fungsi organ pada Rana sp., Bufo sp., dan Polypedates leucomystax: a. Sistem Pencernaan: Terdiri dari tractus digestivus (cavum oris, pharynx, esofagus, ventriculus, duodenum, intestinum, rectum, dan kloaka) dan glandula digestoria (hepar, vesica felea, dan pankreas). Dengan perbedaan: Bufo sp o Tidak memiliki gigi. o Lidahnya tidak bercabang. o Pankreas mengalami keratinisasi sehingga berwarna keputihan.

34 | P a g e

Rana sp

Polypodates leucomystax

e. Memiliki gigi. f. Lidahnya panjang. g. Lingua bifida (lidah bercabang dua) h. Pankreas berwarna hijau atau kehijauan.

e. Memiliki gigi. f. Lidahnya panjang. g. Lingua bifida (lidah bercabang dua) h. Pankreas berwarna hijau atau kehijauan.

b. Sistem Respirasi:  Pernapasan melalui pulmo: Nares anterior → cavum nasi → nares posterior → cavum oris → larynx → bronchus → pulmo  Pernapasan melalui kulit: Berlangsung baik di darat maupun di air. Hal ini mungkin dikarenakan kulit yang tipis dan kaya kapiler-kapiler. Vacularisasi epithelium oleh kapiler-kapiler pada Rana sp. jarang dijumai pada vertebrata lain. Dengan perbedaan: Bufo sp. o Ukuran pulmo sedang o Warna pulmo muda pucat o Bronchus panjang o Kulit kurang berkembang sebagai organ respirasi

Rana sp. o Ukuran pulmo besar o Warna pulmo merah muda segar o Bronchus pendek o Kulit berkembang baik sebagai organ respirasi

Polypedates leucomystax o Ukuran pulmo sedang o Kulit kurang berkembang sebagai organ respirasi

c. Sistem Peredaran Darah: Sistem ini terdiri dari Cor (Jantung) dan Pembuluh Darah yang berupa Arteri dan Vena.Cor (Jantung). Dengan perbedaan: Bufo sp., o Tidak terdapat banyak pembuluh darah di permukaan kulit

35 | P a g e

Rana sp. o Terdapat banyak pembuluh darah di permukaan kulit

Polypedates leucomystax o Tidak terdapat banyak pembuluh darah di permukaan kulit

d. Sistem Urogenital: Sistem urogenital dapat dibedakan atas: organon uropoeticum dan organon genital. Dengan perbedaan: Bufo sp

Rana sp

Polypedates leucomystax

o Telur memanjang membentuk rantai. o Induk tetap menjaga kecebong ketika sudah lahir.

o Telur bergerombol seperti anggur. o Induk meninggalkan kecebong ketika sudah lahir.

o Telur bergerombol seperti anggur. o Induk meninggalkan kecebong ketika sudah lahir.

4. Fungsi masing-masing organ Bufo sp. Rana sp, dan Polypedates leucomystax  Cor: dengan truncus anteriosus yang pada preparat baru saja mati masih tampak berdenyut  Pulmo: dalam keadaan baru saja mati, pulmo masih terlihat kemerahan dan mengembang  Hepar: berwarna merah coklat dengan bagian lobus dexter dan lobus sinister  Ventriculus: berwarna keputihan, terdapat di sebelah kiri linea mediana  Lien: kecil dan berwarna kemerahan  Pankreas: berada di dekat usus  Intestinum: berkelok-kelok  Vesica felea: terletak di dekat hati, berwarna kehijauan  Ovarium: berwarna kehitaman  Oviduct: menyalurkan telur ke luar tubuh  Testis: berjumbai 2 berwarna kuning, dekat dengan corda dorsal  Mesanophrous: berwarna merah, di ruas tulang belakang  Ureter: saluran kencing bermuara pada kloaka  Vesica urinaria: gelembung tipis keputihan

36 | P a g e

VIII. Daftar Pustaka Fujaya. 1999. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga. Iskandar, T. 1998. Amphibia Jawa dan Bali. Bogor: Puslitbang Biologi Jasin, Maskoeri. 1992. Sistematika Hewan. Surabaya : Sinar Wijaya. Kimball, John W. 1998. Biologi Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga Kastowo, H. Anatomi Komparativa. Bandung : Alumni. Radiopoetra. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga Kimbal, J. W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga. Radiopoetro. 1990. Zoologi. Jakarta : Erlangga Sumanto.1994. Fisiologi Hewan. Surakarta : UNS Press.

IX.

Lampiran

X.

Lembar Pengesahan

37 | P a g e

Surakarta, 28 September 2016 Asisten Praktikum

Praktikan

( Dessy Feranita ) NIM. K43140 19

( Marina Ruzyati ) NIM. K4315034

38 | P a g e

Related Documents


More Documents from "nisa"