Amniotomi dan episiotomi Amniotomi. Adalah suatu tindakan untuk membuka selaput amnion dengan jalan membuat robekan kecil yang kemudian akan melebar secara spontan akibat gaya berat dan adanya tekanan didalam rongga amnion (sarwono, 2006). Episiotomi. Adalah suatu tindakan berupa sayatan pada perineum meliputi selaput lendir vagina,cincin selaput dara, jaringan pada septum rektovaginal, otot-otot dan fascia perineum serta kulit depan perineum.
Lanjutan… Indikasi amniotomi : • Indikasi melakukan amniotomi, meliputi : • Memasang elektroda pemantauan janin internal • Pada saat proses pelahiran, kelihatannya bayi akan lahir dengan ketuban utuh • Kebutuhan untuk menstimulasi persalinan • Untuk memfasilitasi penurunan janin dan mengurangi kemungkinan bahwa dorongan akibat kontraksi akan menyebabkan ketuban pecah dengan tiba-tiba sehingga terjadi prolaps tali pusat.
Lanjutan… • Kriteria yang harus dipenuhi untuk melakukan tindakan amniotomi, yaitu : • Wanita berada pada persalinan aktif dengan pola kontraksi teratur dan pembukaan serviks 4-5 cm • Bayi memiliki presentasi puncak kepala dengan kepala sudah menancap. • Bahaya potensial akibat tindakan amniotomi yang tidak tepat adalah : • Prolaps tali pusat potensial jika ketuban pecah dengan kondisi kepala janin belum menancap atau janin memiliki presentasi gabungan, presentasi bokong yang tidak cakap atau bayi kecil. • Infeksi intrauterin potensial jika ketuban pecah sebelum persalinan dimulai
Lanjutan… • Prinsip amniotomi • Lakukan amniotomi diantara kontraksi, karena jika dilakukan ketika kontraksi maka akan menyebabkan ketuban pecah secara tibatibadan berlangsung cepat sehingga meningkatkan risiko terjadinya prolaps tali pusat. • Gunakan alat yang efektif dan mudah digunakan untuk tindakan cepat. • Setelah memecah ketuban, biarkan jari-jari anda didalam vagina sampai kontraksi berikutnya untuk mengevaluasi dampak amniotomi pada serviks (pembukaan) dan pada janin (penurunan dan rotasi) serta memastikan bahwa tidak terjadi prolaps tali pusat. • Evaluasi bunyi denyut jantung janin selama dan setelah amniotomi untuk mengkaji dampak yang timbul pada kesejahteraan janin segera setelah amniotomi.
Lanjutan… • Indikasi dilakukannya episiotomi adalah : • Gawat janin dan janin akan segera dilahirkan dengan tindakan. Episiotomi memungkinkan ibu melahirkan bayinya lebih cepat agar dapat mengkaji dan melakukan tindakan resusitasi yang tepat. • Persalinan pervaginam dengan penyulit seperti letak sungsang, distosia bahu, pelahiran dengan menggunakan forceps atau vakum. • Tanda integritas jaringan buruk yang dapat menjadi predisposisi laserasi yang luas serta adanya jaringan parut pada perineum atau perineum kaku sehingggs memperlambat kemajuan persalinan.
Lanjutan… • 4 macam episiotomi : • Episiotomi medialis : arah guntingan dibuat di garis tengah • Episiotomi mediolaterlasi : dari garis tengah ke samping menjauhi anus • Episiotomi lateralis : 1 – 2 cm diatas commisura posteriror ke samping • Episiotomi sekunder : jika terlihat ruptur perineum spontan atau episiotomi medialis yang melebar sehingga mungkin terjadi ruptur perineum totalis, maka dilakukan pengguntingan kesamping.
Lanjutan… • Beberapa faktor yang harus di pertimbangkan dalam mebuat keputusan dalam episotomi yaitu : • Menentukan pilihan jenis apa yang akan digunakan. • Pertimbangkan berapa besar ruang yang diperlukan terkait dengan panjang badan perineum dan alas an episiotomi.
Lanjutan… Prosedur episiotomi Perineum harus dianestesi sebelum insisi. Perineum lalu dibersihkan dengan cairan aseptik. Dua jari dimasukkan ke dalam vagina sepanjang aris insisi yang dituju untuk melindungi kepala janin. Jarum diinjeksikan ke bawah kulit sekitar 4-5 cm, lakukan aspirasi. Gunakan gunting episiotomi, dua jari dimasukkan ke dalam vagina. Insisi terbaik dilakukan ketika kontraksi saat jaringan meregang sehingga area tersebut terlihat dengan jelas dan perdarahan cenderung jarang menjadi berat.