Amelia Szerena Putri (a1a116070).docx

  • Uploaded by: Amelia Szerena Putri
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Amelia Szerena Putri (a1a116070).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,333
  • Pages: 19
MEMBANGUN KETERAMPILAN SOSIAL DAN KETERAMPILAN BERFIKIR DENGAN MEMAKSIMALKAN KINERJA OTAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NESTED TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU KELAS IX SMP N 5 KOTA JAMBI TAHUN 2020

Disusun oleh: AMELIA SZERENA PUTRI A1A116070

Dosen Pengampu : Dr. Drs. Suratno, M. Pd.

PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Abad 21 dipenuhi tantangan yang semakin kompleks dan membuat persaingan di berbagai aspek kehidupan semakin sulit dan ketat. Manusia dituntut memiliki berbagai komptenesi dan keahlian di berbagai bidang dan hal seperti akan dapat dimiliki dengan pendidikan yang berkualitas. Kurikulum 2013 mengorientasikan diri kepada sikap social, pengetahuan dan juga keterampilan. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan pendidkan berkualitas demi mempersiapkan gereasi penerus bangsa yang dapat bersaing dalam persaingan global. Kurikulum 2013 memadukan beberapa cabang ilmu dalam setiap proses pembelajarannya. Hal ini dimaksudkan untuk membuat siswa lebih memahami isi dari materi yang diajarkan dan bagaimana setiap materi berhubungan satu dengan yang lain. Hasil yang diharapkan dari pembelajaran ini adalah siswa dapat memaksimalkan kerja otak mereka untuk menarik kesimpulan dari suatu masalah serta member solusi atas masalah itu dan melatih siswa berfikir kritis. Cirri yang diberikan kurikulum 2013 adalah pembelajaran terpadu. Keterpaduan dalam kurikulum ini dimaknai secara terintegrasi. Pembelajaran terpadu adalah strategi belajar yang didasarkan oleh kurikulum terpadu, tujuan pembelajaran ini adalah menciptakan proses yang relevan yang membuat setiap pembelajaran bermakna bagi sang anak. Selain itu, Pembelajaran terpadu menurut Prabowo (2000 : 1 dalam Rizka) adalah suatu proses pembelajaran dengan melibatkan berbagai bidang studi. Pembelajaran ini dirancang dengan langkah-langkah yang membuat peserta didik tergerak dan aktif dalam proses pembelejaran, hal ini tentunya membuat siswa dapat mempraktikkan nilai-nilai karakter yang telah ditargetkan sebelumnya. Perilaku guru pun akan menjadi contoh bagi murid dalam proses pembelajaran. Jadi guru diminta menjadi model yang baik bagi peserta didik. Strategi pembelajaran yang dipakai haru dirumuskan langkah-

langkahnya secara baik dan benar. Sehingga dapat mengaplikasikannya dengan baik di kehidupan sehari-hari. Karakteristik pembelajaran terpadu yaitu, 1.)Pembelajaran berpusat pada anak, 2.) Pembelajaran ini member pengajaran langsung kepada anak, 3.) mata pelajaran satu dengan lainnya pemisahannya tidak terlalu jelas, 4.) Pembelajaran ini menyajikan konsep berbagai macam mata pelajaran dalam prosesnya, 5.) Sifatnya luwes, 6.) Hasil yang didapat sesuai dengan minat dan kebutuhan anak, 7.)Holistik, membuat suatu peristiwa menjadi pusat perhatian yang diamati juga dikaji dari beberapa mata pelajaran sekaligus, 8.) Memiliki makna, yaitu adanya skema yang berhubungan untuk membentuk karakteristik peserta didik, 9.) Informasi yang didapatkan pun menjadi bersifat otentik, 10.) Dan ini membuat peserta didik aktif karna dilibatkan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Ada 10 metode yang membuat kita lebih aktif atau disiplin dalam ilmu pembelajaran.Menurut Forgaty (1991), kesepuluh cara atau model tersebut adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10) networked. Satu disiplin ilmu dapat dipadukan dengan metode fragmented, connected, dan nested. Selanjutnya sequenced, shared, webbed, threaded, dan integrated yang dapat diterapkan agar disiplin ilmu dapat dipadukan. Berdasarkan kesepuluh metode di atas, proposal ini memfokuskan penerapan metode Nested dalam kurikulum 2013. Model pembelajaran ini merupakan kerangka konseptual yang member prosedur sistematik dalam pengorganisasian pengalam belajar demi tercapainya tujuan pembelajaran. Pembelajaran terpadu tipe Nested (tersarang) ini diharapkan bisa member peningkatan terhadap kinerja otak siswa. Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Paul Webb, 2009 lalu yang judulnya Towards anIntegrated Learning Strategies Approach To Promoting Science Literacy in the SouthAfrican Context”. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah terjadi peningkatan kinerja otak juga focus bagi siswa.

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana keterampilan social terhadap siswa mata pelajaran IPS Terpadu kelas IX SMP N 5 Kota Jambi. 2. Bagaimana keterampilan berfikir siswa terhadap mata pelajaran IPS Terpadu kelas IX SMP N 5 Kota Jambi. 3. Bagaiamana memaksimalkan kinerja otak terhadap mata pelajaran IPS Terpadu kelas IX SMP N 5 Kota Jambi. 4. Bagaimana implementasi model pembelajaran Nested terhadap mata pelajaran IPS Terpadu kelas IX SMP N 5 Kota Jambi. 5. Bagaimana membangun keterampilan social dan keterampilan berfikir dengan memaksimalkan kinerja otak melalui model pembelajaran nested terhadap mata pelajaran IPS Terpadu kelas IX SMP N 5 Kota Jambi.

1.2 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan menganalisis keterampilan social terhadap siswa mata pelajaran IPS Terpadu kelas IX SMP N 5 Kota Jambi 2. Untuk mengetahui dan menganalisis keterampilan berfikir siswa terhadap mata pelajaran IPS Terpadu kelas IX SMP N 5 Kota Jambi. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaiamana memaksimalkan kinerja otak terhadap mata pelajaran IPS Terpadu kelas IX SMP N 5 Kota Jambi. 4. Untuk mengetahui bagaimana implementasi model pembelajaran Nested terhadap mata pelajaran IPS Terpadu kelas IX SMP N 5 Kota Jambi. 5. Untuk

mengetahui

dan

menganalisisbagaimana

membangun

keterampilan social dan keterampilan berfikir dengan memaksimalkan kinerja otak melalui model pembelajaran nested terhadap mata pelajaran IPS Terpadu kelas IX SMP N 5 Kota Jambi.

1.4

Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukkan terkait pada ilmu pengetahuan, khususnya dalam membangun keterampilan social dan berfikir siswa serta memaksimalkan kerja otak para siswa.

b. Menambah sumber pengetahuan mengenai metode-metode dalam pembelajaran. 2. Manfaat Tata Laksana 1. Bagi Akademis, penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan rujukan penelitian selanjutnya 2. Bagi Penulis, penelitian ini sangat berguna untuk menambah wawasan

dan

pengetahuan

penulis

mengenai

bagaimana

memaksimalkan kerja otak melalui model pembelajaran nested. 3. Bagi Siswa, penelitian ini diharapkan mampu membangun keterampilan social dan keterampilan berfikir siswa. 4. Bagi Guru, penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang akan digunakan dalam mengajar.

1.5

Batasan Penelitian Setelah mengemukakan latar belakang masalah di atas, terdapat banyak permasalahan yang didapat. Karena adanya keterbatasan waktu dan pengetahuan yang dimiliki serta untuk memperjleas dan member arahan yang tepat pada pembahasan. Maka penelitian ini akan difokuskan pada :

1.6



Keterampilan social



Keterampilan berfikir.



Kinerja otak.



Metode nested.



Hasil belajar.

Definisi Operasional Adapun definisi operasional penelitian iniadalah: 1.

Variabel Independen (bebas) a) Keterampilan Sosial (X1) Adalah suatu kemampuan yang dimiliki indvidu satu untuk berkomunikasi dengan individu lainnya secara verbal maupun non

verbalbyang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat itu. Keterampilan ini merupakan perilaku yang dapat dipelajari.

b) Keterampilan Berfikir (X2) Merupakan kemampuan unutk mengembangkan ide-ide juga konsep yang cepat dan tepat yang dilakukan dengan penjalinan bagian-bagian informasi yang telah tersimpan dalam diri individu berupa pengertian-pengertian. . c) Kinerja Otak (X3) merupakan kemampuan yang dimiliki manusia untuk berfikir, merasakan juga bertingkah laku dan menyikapi sesuatu.

d) Metode Esned (X4) Pembelajaran ini adalah pengintegrasian kurikulum dalam suatu disiplin ilmu yang fokusnya diletakkan pada keterampilan yang ingin dilatih guru kepada siswanya dalam suatu unit pembelajaran demi tercapainya materi pembelajaran. Keterampilan-keterampilan yang diajarkan terdiri atas keterampilan

dalam

berpikir

(thinking

skill),

keterampilan

berhubungan sosial(social thinking), dan keterampilan dalam pengorganisasian (organizing skill). (Fogarty, 1991: 23).

2.

Variabel dependen ( Y ) : Hasil Belajar Adalah, kemampuan yang didapatkan siswa setelah menempuh suatu pembelajaran.

1.7 Asumsi Penelitian Asumsi merupakan anggapan dasar yaitu hal yang peneliti yakini untuk dapat terumuskan dengan jelas. Dalam suatu penelitian anggapan

yang seperti ini sangat wajib dirumuskan secara jelas sebelum kita mengumpulkan data-data..

Berikut asumsi yang dirumuskan : 

Menerapkan metode Nested efektif dalam peningkatan kinerja otak siswa, dikarenakan metode pembelajaran ini telah mencakup banyak dimensi tetapi tetap difokuskan pada isi pelajaran, strategi dalam berfikir, keterampilan dalam bersosialisasi, dan lain-lain.



Pembelajaran dengan metode Nested ini mengajak siswa untuk berfikir lebih aktif yaitu dengan diskusi juga menarik kesimpulan setelah perdiskusian. Hal-hal seperti ini membantu siswa dalam peningkatana ketrampilan berfikirnya.



Peningkatan keterampilan berfikir dalam pembelajaran metode ini dikarenakan adanya pemberian tanggung jawab inidividu maupun kelompok. Tugas yang dibuat diatur sedemikian rupa sehingga memunculkan pembagian tugas individu juga kelompok. .

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keterampilan Sosial A. Definisi Keterampilan Sosial

Adalah suatu kemampuan yang dimiliki indvidu satu untuk berkomunikasi dengan individu lainnya secara verbal maupun non verbalbyang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat itu. Keterampilan ini merupakan perilaku yang dapat dipelajari.

B.

Teori-teori Keterampilan Sosial

 Menurut Maryani, (2011:18) keterampilan ini adalah kemampuan dalam menciptakan suatu hubungan social yang dapat memuaskan berbagai pihak. Bentuknya adalah penyesuaian dalam lingkungan social juga kemampuan dalammemecahkan masalah. Hal ini mirip dengan pendapat Morgan (1980:104) dimana menurutnya keterampilan social adalah suatu kemampuan yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu melalui hubungannya dengan orang lain. Hubungan dengan orang lain ini adalah sarana demi tercapainya tujuan hidup. Orang-orang yang memiliki ketrampilan bersosialisasi akan lebih berhasil dalam mencapai segala tujuannya.  Combs & Slaby (dalam Cartledge & Milburn, 1992:7) memberikan pengertian bahwa keterampilan sosial ialah suatu kemampuan dalam berinterakdi

dengan

individu

lain

tentunya

dalam

konteks

sosial.kemampuan ini memiliki cara khusus sehingga dapat diterima baik secara social maupun nilai-nilai yang berguna utuk dirina dan orang lain.  Menurut Hargie, Saunders, & Dickson dalam Gimpel & Merrell, ( 1998:

54) “Keterampilan social memberikan pembawaan kepada

remaja untuk meningkatkan keberanian dalam berbicara, mudah dalam mengungkapkan perasaan dan permasalahaan yang dihadapi sekaligus juga member penyelesaian yang adaptif sehingga tidak membuat mereka

mencari plearian ke hal-hal yang berbahya yang merugikan dirinya juga orang lain di sekitarnya”

2.2

Keterampilan Berfikir. A. Definisi Keterampilan Berfikir. Merupakan kemampuan unutk mengembangkan ide-ide juga konsep yang cepat dan tepat yang dilakukan dengan penjalinan bagian-bagian informasi yang telah tersimpan dalam diri individu berupa pengertian-pengertian. Berpikir adalah daya utama juga cirri khas yang membuat manusia berbeda dari hewan.

B. Teori-teori Keterampilan Berfikir.  Piaget

mengemukankan

bahwa

yangmelandasi

keterampilan

berfikir adalah keseimbangan asmiliasi dengan adaptasi. Asmilias sendiri ialah proses dalam menggunakan struktur kognitif yang telaha ada sebelumnya untuk menanggapi masalah yang ada sekarang. Jika masalah yang dihadapi tidak sesuai dengan struktur kognitifnya ini akan membuat adanya ketidakseimbngan. Hal ini dapat diatasi dengan mengubah struktur kognitifnya dengan sesuai sehingga tercapainlah keseimbangan yang diinginkan.  Ruggiero (1998) mengartikan berfikir sebagai suatu aktivitas mental yang digunakan untuk memecahkan masalah atau membuat keputusan,

juga

bisa

digunakan

untuk

memenuhi

hasrat

keingintahuan. Hal ini menunjukkan bahwa ketika suatu individu merumuskan suatu masalah, dan ingin memecahkannya juga ingin memahami, mereka melewati suatu proses yang dinamakan berfikir.  Berpikir kritis menurut Scerven dan Paul adalah suatu proses disiplin yang cerdas juga memiliki konseptualisasi, adanya penerapan analisis sistesis juga evaluasi yang aktif dna memiliki keterampilan yang didaptkan dari pengalaman, refleksi penalaran dan juga komunikasii yang menjadi penuntun munculnya

kepercayaan dan aksi. Berfikir kritis dan juga kreatif adalah bentuk dari kemampuan berfikir tingkat tinggi. Berfikir kritis dipandang sebagai

suatu

kemammpuan

berfikir

para

siswa

untuk

membandingkan informasi satu dengan informasi yang lainnya sebagai dapat tercapainya suatu kesimpulan. Jika ada yang berbeda, biasanya siswa yang berfikir kritis akan mengajukan pertanyaan juga komentar agar mendaptkan penjelasan yang diinginkan. Berfikir kritis seringkali dikaitkan dengan berfikir secara kreatif.  Olson (1996) mengatakan bahwa tujuan riset tentang berfikir kreatif, keativitas sering kita dugs terdiri atas dua unsure, yaitu kefasihan juga keluwesan. Kefasihan dalam berfikir kreatif ditunjukan dengan kemampuannya menghasilkan gagasan yang dapat memecahkan masalah sevara tepat juga cepat. Keluwesan ditandai dengan kemampuannya menemukan banyak gagasan yang berbeda yang luar biasa yang dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah.

2.3 Kinerja Otak Adalah merupakan kemampuan yang dimiliki manusia untuk berfikir, merasakan juga bertingkah laku dan menyikapi sesuatu. Bagian-bagian otak sendiri terdiri atas belahan otak sebelah kanan, belahan otak sebelah kiri, dan belahan otak tengah. Belahan otak kiri berguna untuk memproses bagianbagian secara berurutan, sementara belahan otaka kanan memproses secara keseluruhan, belahan otak tengah adalah penyumbang 20% dari seluruh volume otak yang berfungsi atas tidur, emosi, hormone,seksualitas, produksi kimiawi dalam otak, juga penciuman. Belahan-belahan otak saling bekerja sesuai kebutuhannya masingmasing, disaat otak kiri kita menghafal dan juga berfikir kritis, otak kanan tidak bisa bekerja. Otak kanan biasanya bekerja ketika ada music klasik atau gambar yang menarik. Jadi tugas guru adalah menciptakan pembelajaran yang membuat siswa menggunakan otaknya secara seimbang.

Otak depan sendiri adalah sumber rasio yang merupakan pusat tempat pemahaman apa yang diamati. Amygda merupakan tempat tersimpannya memori emosi yang perannya penting dan juga emosional. Jadi, Amygda memungkinkan munculnya respon sebelum kita berfikir. Maka dari itu sebaiknya sebelum seorang guru memberikan pelajarannya lebih baik diawali dengan senam otak sehingga siswa lebih siap dalam menerima pelajaran dan hasil yang didapat pun akan lebih optimal. Jadi, semua belahan otak dapat bekerja seimbang jika kita mengerti apa kebutuhan masing-masing otak. Hal ini tentunya menjadi pr bagi seorang guru. Peserta didik memiliki pribadi yang beragam, artinya tidak sama satu dengan lainnya. Pribadi seperti ini lahir dari pengajaran yang berbeda-beda satu sama lain. Anak-anak dapat belajar di mana saja dan kapan saja. Oleh karena itu keluarga dan lingkungannya sangat berpengaruh dalam pembetukan pribadinya. Untuk membentuk kepribadian anak, pertama kita harus membuat dia merasa diterima di lingkungannya. Hal ini mampu membuat dia menerima dirinya sendiri. Perhatian juga sangat penting dalam hal ini, anak juga harus sering diberi pertanyaan yang menumbuhkan kepribadian juga kenyamanan pada dirinya sendiri. Hal ini dapat dimulai dari anak yang baru bisa berbicara. Seperti pada pembelajaran yang terjadi di sekolah. Jika guru menemukan anak yang pemalu atau pendiam, guru bisa memancing keberaniannya. Oleh karena itu guru diharapkan mampu mengenali setiap pribadi siswa yang dimilikinya. Hal ini tentunya mempermudah guru dalam memahami juga mengerti apa yang peserta didiknya butuhkan. Ketika muridnya telah mendapat keberanian berbicara, guru harus mampu memahami dan wajib mendengarkan apa yang ia kemukakan juga harus bisa mengontrol siswanya juga menyaring apakah yang ia kemukakan membentuk kepribadiannya atau tidak. Jika anak tersebut salah, guru sebaiknya tidak memarahi atau mengucapkan kata kata yang membuat dia merasa bodoh bahkan tidak berguna.

2.4 Metode Nested Pembelajaran terpadu dengan metode Nested ialah pembelajaran yang mengintegrasikan kurikulum ke dalam satu disiplin ilmu secara khusus, peletakkan focus pengintegrasian ada pada keterampilan belajar yang ingin guru latihkan kepada siswanya dalam suatu pembelajaran. Keterampilan ini berupa keterampilan berfikir, keterampilan dalam bersosialiasi, juga keterampilan dalam berorganisasi. Model pembelajaran dengan tipe Nested ini adalah suatu desain yang memperkaya hal-hal yang digunakan guru agar guru dapat lebih terampil dan mengetahui bagaimana member pegajaran yang efektif dalam pelajaran apapun. Tapi dalam pendekatan Nested ini, memerlukan sasaran yang tepat dalam belajar siswa. Nested mengambil bentuk pembelajaran dari kondisi alam sehingga ini akan mempermudah. Target

utama

dari

pembelajaran

model

Nested

ini

adalah

memunculkan keterampilan dalam berfikir juga dalam pengorganisasian. Artinya aspek yang dipadukan adalah kognitif, afektif, lalu psikomotorik. Metode ini juga memadukan keterampilan proses, sikap, juga komunikasi. Model pembelajaran ini member focus keterpaduan beberapa aspek yang ada kemudia menembahakn beberapa aspek keterampilan lain. Model ini selalin membuat guru dapat menanamkan konsep kepada siswa, juga dapat membuat keterampilan siswa lebih dimunculkan. Penggabungan seperti ini akan mempermudah pengintegrasian konsep dan aktivitas yang telah terstruktu sebelumnya.

2.5 Pembelajaran IPS Terpadu Model Nested Belajar Ips terpadu berate mempelajari tentang kehidupan manusia sebagai suatu mahluk social yang tentunya mau tidak mau tetap membutuhkan orang lain. Memberikan contoh-contoh yang nyata, siswa diharapkan mampu menangkap pengertia dari suatu konsep yang diberikan. Lalu siswa akan dilatih membuat suatu perkiraan, terkaan, dan kecenderungan yang didapatkan berdasarkan pengalamannya kemudia dikembangkan dalm

bentuk contoh-contoh yang khusus. Proses ini akan mengembangkan pola piker induktif juga deduktif. Pembelajaran IPS ini melibatkan siswa secara penuh jadi siswa diharuskan untuk aktif sehingga pembelajaran yang berlangsung berjalan efektif juga menyenangkan. Jika guru menguasai proses bagimana siswa memperoleh pengetahuan, maka ia akan dapat memnetukan strategi apa yang cocok untuk diterapkan kepada siswa. Kesimpulannya adalah pembelajaran IPS merupakan murni interaksi guru dan siswa, siswa dan guru, siswa dan siswa. Pembelajaran IPS memberikan peluang kepada siswa untuk menemukan makna yang terkandung dalam setiap pengalaman yang ada. Karakteristik suatu mata pelajaran adalah acuan mengawali kegiatan ini. Seperti contoh Fogarty berikan berikut “ Mata pelajaran social bisa dipadukan dengan keterampilan dalam berfikir juga keterampilan dalam bersosialisasi “ Unsur-Unsur Keterampilan Berpikir,Keterampilan Sosial dan Keterampilan Mengorganisin Thingking Skills Prediction Inference Hypothesize Compare/contrast

Social Skills Attentive listening Clarifying Paraphrasing Encouraging

Classify

Accepting ideas

Generalize Prioritize Evaluate

Disagreeing Consensus seeking Summarizing

Pembelajarn

terpadu

model

Nested

atau

Organizers Skills Web Venn diagram Flow chart Cause-effect circle Agree/disagree chart Grid/matrix Concept map Fishbone tersarang

dalam

pengaplikasiannya ke dalam pembelajaran IPS adalah untuk memfokuskan siswa kepada keterampilan berfikir, keterampila dalam bersosialisasi juga dalam pengorganisasian. Dengan memadukan ketiga kemampuan tersebut akan didapat pengklasifikasikan dalam pengorganisiran materi. Tujuan nya adalah agar siswa bisa mengembangkan kemampuan berfikirnya sehingga siswa dapat menyelesaikan tugas yang membutuhkan pemikiran yang cukup

rumit dan tinggi. Kelebihan model pembelajaran dengan metode Nested ini adalah guru bisa memadukan berbagai macam pembelajaran dalah satu mata pelajaran. Dengan mengumpulkan tujuan dalam setiap mata pelajaran yang kita ajarkan, siswa dapat focus pada isi pelajaran yang diberikan karena satu pelajaran mencakup banyaknya dimensi. Kekurangan medel Nested ini adalah jika gruru tersebut tidak matang atau bahkan tidak bisa memadukan keterampilan yang menjadi tujuan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini memiliki dampak yang bururk kepada siswa karna nanti siswa akan hilang focus karna dia hanya tau dia harus melakukan beberapa

tugas

sekaligus

tanpa

mengetahui

makna

dibalik

dia

mengerjakannya. Pembelajaran terpadu dengan model Nested ini mencakup tiga tahap, yaitu : 1.Tahap Perecanaan a) Pemilihan jenis mata pelajaran juga jenis keterampilan yang akan dipakai. Karakteristik suatu mata pelajaran dijadikan sebagai pijakan dalam kegiatan awal ini. b) Pemilihan

kajian

materi,

standar

kompetensi

materi

tersebut,

kompetensi dasar, juga indicator kajian materi tersebut. Hal ini mengarahkan guru dalam penentuan sub keterampilan yang dapat di integrasika dalam unit pembelajaran tersebut. c) Pemilihan sub keterampilan yang dipadukan. Dalam ilmu social sendiri ada tiga keterampilan yang harus dipaduka yaitu kemampuan berfikir, kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan, juga kemampuan pengorganisasian. d) Perumusan indicator hasil belahar yang didasarkan pada kompetensi dasar dan juga sub keterampilan yang telah dipilih sebelumnya. Perumusan indicator hasil belajar didasarkan pada kaidah penulisan yang terdiri dari : audience, behavior, condition, and degree e) Lalu

guru

menentukan

langkah

pembelajarannya

agar

dapat

mengintegrasikan sub keterampilan yang ia pilih pada setiap langkah pembelajaran yang di buatnya.

2.Tahap Pelaksanaan Prinsip utama dalam pembelajaran ini adalah guru harus menjadi fasilitator sehingga memungkinkan siswanya untuk belajar mandiri, lalu pemberian tanggung jawab bagi indidvidu maupun kelompok harus jelas, dan juga guru perlu memiliki ide-ide yang menarik yang sebelumnya tidak terpikirkan dalam suatu proses perencanaa pembelajaran.

3.Tahap Evaluasi .

Tahap

evaluasi

menurut

Depdiknas

(1996:6)

hendaknya

memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran terpadu. a) Pemberian kesempatan untuk siswa yaitu dalam hal mengevaluasikan dirinya sendiri. b) Guru harus melibatkan siswanya dalam mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini dapat membuat guru tahu apakah proses pembelajarannya sudah mencapai tujuan atau belum.

2.6 Kerangka Berfikir Model pembelajaran yang diajarkan saat ini masih terlalu monoton, mungkin ini bisa untuk anak jaman dshulu tetapi anak-anak jaman sekarang membutuhkan sesuatu yang berbeda karena pola piker mereka juga berbeda. Penerapan metode ini bisa meningkatkan kinerja otak siswa. Dimana keyakinan ini didapat karna banyaknya hasil penelitian yang mengatakan keberhasilan model pembelajaran Nested ini, penerapan model nested ini meningkatkan rata-rata hasil belajar yang cukup signifikan disbanding dengan pembelajaran model konvensional. Pembaharuan ini mendorong siswa berfikir kritis dan dapat memecahkan masalah Perpaduan keterampilan dalam berfikir, dalam bersosialisasi juga dalam pengorganisasian. Hal yang diharpakan adalah siswa dapat memahami pembelajaran yang diajarkan dan pemberian contoh yang nyata membuat siswa menyadari bahwa yang diajarkan kepadanya itu berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

MODEL PEMBELAJARAN NESTED

MEMAKSIMALKAN KERJA OTAK

MEMBANGUN KETERAMPILAN SOSIAL DAN KETERAMPILAN BERFIKIR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMP N 5 KOTA JAMBI Bagan tersebut menggambarkan bahwa model pembelajaran Nested ini memberikan peningkatan dalam kinerja otak siswa. Hal ini merupakan nilai tambah dalam penguasaan materi dan membuat hasil yang diajarkan lebih optimal. 2.7 Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah : 

Adanya peningkatan keterampilan social dan keterampilan berfikir setelah menggunakan model pembelajaranNested pada siswa kelas IX SMP N 5 Kota Jambi



Tidak adanya peningkatan keterampilan social dan keterampilan berfikir setelah menggunakan model pembelajaranNested pada siswa kelas IX SMP N 5 Kota Jambi

DAFTAR PUSTAKA https://ieeexplore.ieee.org/abstract/document/5290695/references#references

https://lib.unnes.ac.id/26830/1/4301412041.pdf

https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/1365480217710874

Dr. Dimyati, Drs. Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Kieran Egan 2009 Pengajaran Yang imajinatif Jakarta : PT. Indeks

Prof. Dr. Muchlas Samani 2014 Pendidikan Karakter Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset

Trianto 2014 Model Pembelajaran Terpadu Medan : Bumi Aksara

Howell Kelly, dkk 2009 Optimalisasi Otak,Jakarta : PT. Indeks

Mulyasa 2009 Praktik Penelitian Tindakan Kelas Bandung : PT. Rosda

Prof. Dr. Dedy Mulyasana, M.Pd 2009 Pendidikan bermutu dan Berdaya Saing Bandung : PT. Rosda

Putra, M. I. S. (2014). Pembelajaran Terpadu Model Nested (Chapter Report: How to Integrate the Curricula 3rd Ed., R. Fogarty). Makalah. Tidak dipublikasikan. https://www.academia.edu/7814295/1_137966006_miftakhul_ilmi. Diakses tanggal 20 Juni 2017.

19

Related Documents

Amelia
October 2019 23
Amelia
October 2019 30
Amelia
November 2019 17

More Documents from "Reka Amelia Putry"