AMDAL PABRIK CAT Andriesta Eka M Anantyto Jatmiko Adrian 1. Tahap Pelingkupan Industri cat merupakan industri yang menunjang ketersediaan bahan baku bangunan yang penting. Banyak bahan baku untuk produksi cat berupa bahan kimia karena itu telah dilakukan berbagai upaya penanggulangan dampak lingkungan Industri Cat yang dimulai dari analisa dampak lingkungan (AMDAL). Sesuai peraturan UU No. 23 Tahun 1997, ditentukan bahwa sebagian aktivitas yang diprakirakan membawa dampak terhadap lingkungan terutama yang diperkirakan membawa dampak penting terhadap lingkungan, maka pihak proyek berkewajiban untuk melakukan studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 1999 disebutkan tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dilengkapi dengan penyusunan Kerangka Acuan (KA), Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Tujuan dilakukan studi AMDAL pembangunan Industri Cat adalah untuk mengkaji pembangunan Industri Cat terutama yang diprediksi menimbulkan dampak penting dan besar terhadap lingkungan hidup, mengidentifikasi bentuk aktivitas kegiatan pembangunan Industri Cat yang menimbulkan perubahan rona lingkungan hidup terutama yang diprediksi terkena dampak besar dan penting, serta memantau dan mengevaluasi dampak penting terhadap perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar akibat dari aktivitas kegiatan Industri Cat. 2. Kerangka Acuan Dampak yang ditimbulkan dari pembangunan industri cat : a. Pada tahap pra-kontruksi 1. Dampak Fisik Pembanguan pabrik cat akan berdampak terhadap suatu komunitas hewan dan tumbuhan. Hal tersebut tercermin dengan adanya proses peraatan lahan yang menimbulkan hilangnya resapan air. Selain itu, kegiatan survei lapangan yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan adalah kegiatan pengukuran dan pemasangan patok seta berkurangnya jumlah pohon menyebabkan meningkatnya suhu udara dan menurunnya kelembaban udara serta terjadinya perubahan suhu dan pH tanah. Para proses prakonstruksi pengangkatan bahan material untuk pembangunan pabrik yang menggunakan peralatan berat (misalnya bulldozer) dengan menggunakan trailer, menimbulkan kebisingan. Kebisingan ini dapat menggangu aktivitas dan waktu istirahat warga yang tinggal di sekitar pabrik. 2. Dampak Kimia Adanya proses pembangunan pabrik cat yang membutuhkan material bangunan dan pengangkatan bahan material tersebut menimbulkan adanya pencemaran udara berupa asap kendaraan dan pekerjaan perataan tanah (timbunan) pada musim kemarau berpotensi menimbulkan hamburan debu dan
pada musim hujan berpotensi meningkatkan tingkat TSS pada perairan. Hamburan debu yang ada di udara dan terbawa angin akan dihirup oleh warga. Hal tersebut dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan. Pekerjaan konstruksi juga banyak dilakukan menggunakan alat-alat yang menggunakan tenaga diesel, dan dalam pelaksanaannya bisa menimbulkan asap. Oleh karena wilayah kegiatannya cukup luas dan dalam waktu yang, maka dampak penurunan kualitas udara ini merupakan dampak penting untuk ditelah. 3. Dampak Biologi Pembangunan pabrik cat akan berdampak pada fauna dan flora yang ada disekitar area lahan pabrik. Penebangan pohon dan perataan lahan sekaligus akan berpengaruh terhadap faunanya karena kehilangan habitatnya. b. Tahap pasca konstruksi Pada tahap pasca kontruksi air sungai yang ada di sekitar pabrik cat akan tercemar oleh limbah yang dihasilkan dari proses produksi cat yang akan dialirkan ke sungai, dan akan menimbulkan dampak pada tumbuhan, hewan maupun masyarakat sekitar. Selain itu, hasil buangan limbah juga akan di alirkan ke sungai tersebut. 1. Dampak Fisik Dampak nyata yang ditimbulkan dari proses produksi pabrik cat berasal dari pembuangan limbah cair pada sungai yang berada di belakang pabrik. Limbah cair yang dihasilkan dari produksi pabrik cat akan menimbulkan perubahan warna, bau, sekaligus rasa perairan sungai yang dialiri. Pada pasca kontruksi proses pengolahan bahan baku cat menggunakan tenaga mesin yang berpotensi menimbulkan suara bising. Kebisingan ini terutama akan dirasakan oleh warga yang tinggal disekitar pabrik. Selain dari suara mesin yang bekerja pada proses produksi, proses pengangkutan bahan baku pembuatan cat dengan menggunakan truk juga akan menimbulkan kebisingan. Kegiatan ini akan berdampak terhadap kenyaman warga sekitar kawasan pabrik cat tersebut. 2. Dampak Kimia Pembuangan limbah cair dari hasil produksi pabrik cat ke sungai juga akan berpengaruh terhadap faktor kimia dari perairan tersebut, diantaranya yaitu kandungan COD yang tinggi dan tahan terhadap oksidasi biologis. Karena COD dan BOD tinggi, maka DO rendah yang akan mempengaruhi kualitas dari perairan. Hal tersebut akan berdampak pada ekosistem perairannya yaitu mulai dari keracunan yang dapat menyebabkan kematian secara besar-besaran. 3. Dampak Biologi Pembuangan limbah cair ke sungai akan mempengaruhi organisme yang terdapat di dalam sungai. Namun, yang menjadi perhatian penting akibat pembuangan limbah cair ke sungai yaitu ekosistem sungai tersebut. Zat-zat kimia yang terkandung di dalam limbah cair pabrik cat dapat mematikan organisme perairan sungai seperti ikan, dan tumbuhan air. Selain itu juga akan berpengaruh terhadap kandungan BOD dan COD perairan sungai tersebut. Kandungan BOD dan COD menjadi rendah yang akan berpengaruh terhadap
DO. Tingginya kadar BOD dan COD menyebabkan rendahnya kandungan DO pada perairan sungai tersebut. 4. ANDAL Analisis dampak lingkungan yagm diakibatkan oleh proses produksi di industri cat secara umum, yaitu limbah B3 yang sekitar 80% berupa air limbah pencucian peralatan produksi dan tumpahan cat. Selain itu, VOC merupakan hal yang menjadi perhatian dalam penanganan limbah B3 yang dihasilkan dari proses produksi cat. Sedangkan limbah B3 padat, terutama yang berupa bekas wadah atau kemasan bahan baku dan filter bekas dioptimalkan untuk digunakan kembali dandaur ulang dalam program minimasi limbah B3 dari industri cat. Air limbah dari industri cat mengandung bahan organik (yang diwakili oleh COD) dan logam berat dalam konsentrasi yang tinggi. Dua pertiga polutan dalam air limbah tersebut dalam bentuk terlarut sedangkan sisanya dalam bentuk koloid, sehingga dalam pengolahannya akan menghasilkan limbah lumpur. Limbah lumpur dari instalasi pengolahan air limbah (lumpur IPAL)ini dikategorikan sebagai limbah B3 karena mengandung logam berat dan residu pelarut organik. Sementara itu, VOC berasal dari senyawa aromatik seperti benzena, xylene, toluenedan senyawa ester, seperti etil asetat, etil butirat yang digunakan untuk melarutkan resin dalam proses produksi cat. Sebagian besar senyawa aromatik bersifatracun, terutama benzena yang mutagenik, teratogenik, dan karsinogenik. Gejala yang ditimbulkan saat terpapar oleh penguapan senyawa – senyawa tersebut mata terasa pedas, kulit perih, ganguan dalam pernapasan atau alergi dan juga dalam menghirup terlalu lama akan menyebabkan kanker, kerusakan hati dan sistem saraf. Meskipun xylene dan toluenea saat ini tidak diklasifikasikan sebagai karsinogen, peningkatan kasus kangker kerongkongan, dubur dan usus besar pada pekerja dengan paparan jangka panjang terhadap senyawa ini telah dilaporkan
5. RKL Instalasi pengolahan air limbah merupakan salah satu fasilitas yang menjadi syarat perlindungan lingkungan dan telah umum dimiliki oleh industri cat. Banyak metode yang saat ini digunakan untuk pengolahan air limbah industri cat sebelum dikembalikan ke lingkungan secara aman, namun karena karakteristik air limbah industri cat sangat bervariasi maka tidak ada metode yang dapat digeneralisasi untuk dapat diaplikasikan di setiap industri cat. Oleh karena itu, penanganan air limbah industri cat harus dilakukan dengan hati-hati dan bersifat kasuistik. Terdapat beberapa teknologi kontrol VOC yang telah diterapkan, seperti insinerasi, catalytic combustion dan adsorpsi, pengolahan secara biologi terbukti efektif dan lebih efisien. Terdapat tiga metode pengolahan secara biologi yang telah dikembangkan untuk pengendalian pencemaran senyawa volatil dan hidrokarbon di udara, yaitu; biofiltration, bioscrubbers dan biotrickling filters.
6. RPL Tahap Pra-konstruksi Sumber
Dampak
Acuan Keberhasilan
Analisis Pengelolaan
Pengadaan Lahan
Pembebasan Lahan
PerPres No. 148 tahun 2015 tentang Perubahan Ke Empat Atas PerPres No. 71 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
Pengumpulan data primer, Pengumpulan data sekunder dan Mengumpulkan data pembebasan lahan berikut bukti dokumentasi proses pembebasan lahan dan ganti ruginya
Pengadaan Air
Cadangan Sekitar Lokasi
Acuan Keberhasilan Penyerapan tenaga kerja local yang dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat sekitar
Analisis Pengelolaan Pengumpulan data primer keluarga yang diterima bekerja
Air
Tahap Konstruksi Sumber Dampak Peningkatan skala Kebutuhan kerja pembangunan
Konstruksi
Proses produksi cat
Pengambilan sampel Peningkatan debu di Peraturan Perundang dan melakukan udara – undangan tentang ujicoba kualitas kualitas udara pengendalian pencemaran udara Dilakukan Menghasilkan Air Pengendapan logam pemeriksaan kualitas Limbah berat dan bahan air limbah organik yang ada berdasarkan dalam air limbah kebutuhan oksigen industri cat serta meninjau kandungan logam berat Pencemaran udara oleh senyawa VOC