MAX WEBER ( 1864-1920) Max weber dilahirkan di Jerman 1863. Ia merupakan salah satu pemikir yang berhasil melakukan komperatif studi tentang politik, ekonomi, dan sosial. Ada beberapa karya Max Weber yang terkenal diantaranya “the protestant ethnic and the spirit of capitalism” dan “economi and society”. jika pada bukunya The Protestan Ethic and The Spirit of Capkitalism Weber memaparkan bagaimana agama Protestan mempengaruhi lahirnya sistem ekonomi kapitalis, pada Economy and Society Weber menekankan bagaimana tindakan sosial dan sistem politik (kekuasaan) membentuk dan mempengaruhi sistem ekonomi. Dari teorinya tentang tindakan sosial ini, Weber mendefinisikan konsepnya tentang tindakan ekonomi (economic action). Menurutnya, tindakan ekonomi adalah tindakan sosial yang berorientasi ekonomi, yakni upaya memenuhi kebutuhan, termasuk di dalamnya upaya menguasai sumber daya ekonomi dan mencari keuntungan. Weber menekankan pada upaya perdamaian. Tindakan yang menggunakan kekerasan meskipun berorientasi ekonomi bukanlah tindakan ekonomi dalam definisi ini. Begitu halnya dengan perang. Tindakan ekonomi inilah yang menjadi asal muasal terbentuknya sistem ekonomi. Dimulai dari tindakan ekonomi yang paling sederhana, yakni tukar menukar barang kebutuhan, hingga upaya mencari keuntungan mulai dari model kapitalisme tradisional hingga yang modern. Dominasi Kekuasaan Weber melihat dominasi kekuasaan selalu ada dalam setiap sistem masyarakat. Kekuasaan didefinisikan Weber sebagai sebuah sistem yang memiliki kekuatan untuk membuat setiap perintahnya dipatuhi oleh sekelompok orang. Terdapat tiga bentuk dominasi kekuasaan menurut Weber (1978: 215). Pertama, dominasi kekuasaan legal rasional. Ini adalah bentuk dominasi kekuasaan yang dibentuk dan diatur dengan sebuah aturan legal. Yang termasuk dalam bentuk dominasi kekuasaan ini adalah negara dan kepala negara. Kedua adalah kekuasaan tradisional. Yaitu kekuasaan yang dihasilkan oleh kepercayaan
tradisional. Terakhir adalah dominasi kekuasaan karismatik.Yaitu dominasi akibat karisma atau kemampuan individu yang dijadikan pemimpin. Masing-masing bentuk kekuasaan, menurut Weber, akan menghasilkan sistem ekonomi yang berbeda. Kekuasaan tradisional terdapat pada sistem masyarakat feodal. Dalam sistem ini tidak ada staf administrasi atau sistem birokrasi, yang ada hanyalah pelayan raja atau kerajaan. Kerja pelayan-pelayan tidak berdasarkan tanggung jawab pada tugas tapi pada loyalitas pribadi (1978: 227). Pada sistem masyarakat seperti ini, sumber daya yang ada adalah milik kerajaan. Kegiatan ekonomi yang ada hanyalah kegiatan ekonomi tradisional, yakni tukar-menukar barang atau jual beli. Bagi Weber, bentuk kekuasaan yang ideal adalah legal-rasional. Keidealan ini terutama terletak pada sistem birokrasinya. Terdapat beberapa ciri sistem birokrasi legal-rasional (Ritzer, 1996: 129). 1) Terdiri dari beberapa fungsi organisasi yang disatukan oleh aturan. 2) Masing-masing bagian memiliki keahlian yang berbeda. 3) Terdapat sistem hirarki. 4) Terdapat syarat keahilan untuk menduduki posisi dalam birokrasi. 5)Dalam menjalankan tugasnya, staf-staf tidak menggunakan atau mengorbankan barang pribadinya. 6) Setiap tindakan, keputusan, dan aturan dibuat secara tertulis. Pada kekuasaan legal-rasional telah dibangun sistem birokrasi modern yang rasional. Rasionalisasi menurut Weber adalah kunci lahirnya kapitalisme (Randall Collins, Weber’s Last Theory of Capitalism: 92-93). Di sini terlihat bagaimana sistem politik dalam hal ini dominasi kekuasaan bisa membentuk dan mempengaruhi sistem ekonomi. Weber telah menunjukkan bahwa sistem ekonomi tidak bisa hanya dilihat dari teori ekonomi, melainkan juga harus dilihat dari kacamata sosiologi.