A.
Topik Alel Ganda
B.
Tujuan Mengenal salah satu sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda dan menentukan genotipnya sendiri
C.
Dasar Teori
Alel ganda (multiple alleles) adalah adanya lebih dari satu alel pada lokus yang sama. Pada manusia, hewan dan tumbuhan dikenal beberapa sifat keturunan yang ditentukan oleh suatu seri alel ganda. Golongan darah ABO yang ditemukan oleh Landsteiner pada tahun 1900 dan faktor Rh yang ditemukan oleh Landsteiner bersama Weiner pada tahun 1942 juga ditentukan oleh alel ganda. Untuk golongan darah tipe ABO misalnya, dikenal oleh alel ganda Iα, Iβ, dan i. Sebagaimana kita ketahui bahwa pengertian alel ganda ialah bahwa dalam suatu populasi individu jumlah jenis alel pada suatu lokus terdapat lebih dari dua (Hartati, 2002). Sistem genetik yang selama ini diajukan dibatasi sampai pada satu pasang alel. Jumlah sel maksimum pada suatu lokus gen yang dimiliki setiap individu adalah dua, satu pada setiap kromosom homolog. Variasi-variasi baru terjadi karena timbulnya mutasi gen. tetapi gen yang bermutasi tidak selalu menghasilkan varian yang sama. Misalnya gen α bermutasi menjadi a1, a2 atau a3 yang masing-masing menghasilkan fenotip yang berlainan. Dengan demikian, mutasi gen α dapat menghasilkan 4 macam varian, sedangkan anggota alelnya bukan hanya 2 tetapi ada 4 yaitu α, a1, a2 dan a3 (Suryo, 2005). Sebagian gen yang ada dalam populasi sebenarnya hadir dalam lebih dari dua bentuk sel. Golongan darah ABO pada manusia merupakan satu contoh dari alel berganda dari sebuah gen tunggal. Ada empat kemungkinan fenotip untuk karakter ini. Golongan darah seseorang mungkin A, B, AB atau O. huruf-huruf ini menunjukkan dua karbohidrat, substansi α dan substansi β yang mungkin ditemukan pada permukaan sel darah merah. Kesesuaian golongan darah sangatlah penting dalam transfusi darah. Jika darah donor mempunyai faktor (A atau B) yang dianggap asing oleh resipien, protein spesifik yang disebut antibodi yang diproduksi oleh resipien akan mengikatkan diri pada molekul asing tersebut sehingga menyebabkan sel-sel darah yang disumbangkan menggumpal (Campbell, 2002).
Alel dapat menunjukkan derajat dominansi dan keresesifan yang berbeda-beda satu sama lain. Dalam persilangan ercis Mendel, keturunan F1 selalu terlihat seperti salah satu dari kedua varietas induk sebab salah satu alel dalam satu alel tersebut menunjukkan dominani sempurna terhadap alel yang satu lagi. Dalam situasi semacam itu, fenotip heterozigot dan homozigot dominan tidak dapat dibedakan (Campbell, 2010: 265). Sebuah gen dapat memiliki lebih dari sebuah alel. Alel-alelnya disebut alel ganda (multiple allele). Sedangkan peristiwa sebuah gen dapat mempunyai lebih dari satu alel disebut multiple allelomorphy (Henuhili dan Suratsih, 2003: 44). Tiap kromosom harus mengandung banyak gen. tempat pada kromosom dimana terdapat suatu gen tertentu disebut lokus. Kedua alel yang mengontrol suatu sifat tertentu, terletak pada lokus yang sama pada masing-masing kromosom yang homolog. Untuk memperagakan kebenaran teori kromosom, kita harus mampu menghubungkan ada atau tidak adanya suatu sifat tertentu dengan ada atau tidaknya suatu kromosom tertentu di dalam sel-sel organisme itu. Tetapi menurut teori kromosom, kedua alel yang mengontrol pemunculan suatu sifat tertentu itu, terletak di lokus yang sama pada dua kromosom yang homolog. Kromosom yang homolog, secara visual tidak dapat dibedakan satu sama lain. Dengan demikian dengan mengamati satu anggota dari pasangan itu tidaklah mungkin untuk menyatakan apakah kromosom tersebut mengandung alel tertentu atau tidak (Kimball, 1983: 290). Tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua jari disebabkan karena adanya alel ganda. Alel ganda ini ditimbulkan karena adanya peristiwa mutasi gen. Dimana gen dapat dapat berubah menjadi bentuk-bentuk alternatif oleh proses mutasi. Tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua dari jari-jari tangan pada manusia ditentukan oleh seri alel ganda berikut: H1 = rambut terdapat pada semua jari, ibu jari tidak dipakai H2 = rambut terdapat pada jari kelingking, jari manis dan tengah H3 = rambut terdapat pada jari manis dan tengah H4 = rambut hanya terdapat pada jari manis H5 = tidak tumbuh rambut pada semua jari Seri dominan dari alel-alel tersebut adalah H1> H2 > H3 > H4 > H5 Artinya menunjukkan bahwa H1 dominan terhadap H2, H3, H4 dan H5.Sedangkan H2 dominan terhadap H3, H4 dan H5. Kemudian H4 dominan terhadap H5.Sehingga dengan diketahui
kedudukannya, maka dapat disimpulakan bahwa genotip yang dimiliki oleh orang yang terdapat tumbuhnya rambut pada semua jari kecuali ibu jari adalah H1H1, H1H2, H1H3, H1H4, H1H5.Bagi orang yang memiliki rambut yang tumbuh pada jari kelingking, maka memiliki genotip, H2H2, H2H3, H2H4, H2H5. Orang yang mempunyai rambut hanya terdapat pada jari manis dan jari tengah, maka memiliki genotip H3H3, H3H4, H3H5 dan bagi orang yang rambut hanya terdapat pada jari manis saja, maka genotipnya H4H4, H4H5 dan yang terakhir adalah orang yang tidak mempunyai rambut pada keempat jari, maka genotipnya adalah H5H5 (Suryo, 1992).
D. Metode
Alat dan Bahan : - Alat tulis - Kaca pembesar - Mahasiswa
Cara Kerja
Mengamati sisi atas jari – jari tangan dengan kaca pembesar
Memperhatikan pada segmen digitalis tengah dari jari-jari tangan tampak tumbuh rambut
Menentukan termasuk alel yang mana
Mencatat data kemungkinan alel yang dimiliki teman sekelas
E. Hasil Data Kelas Data Pengamatan Alel Ganda Berdasarkan Dominasi Rambut Digitalus Tengah Jari di Kelas Biologi E Alel Ganda Jumlah Presentase
H1
-
-
H2
4
11,11%
H3
2
5,55%
H4
6
16,67%
H5
22
61,11%
Data Kelompok
Data Pengamatan Alel Ganda Berdasarkan Dominasi Rambut Digitalus Tengah Jari di Kelompok 2 Alel Ganda Jumlah Nama
F.
H1
-
-
H2
1
Risma,
H3
1
Fandy
H4
2
Denda, bella
H5
2
Kharisma, shara
Pembahasan Pada kegiatan praktikum Alel ganda yang bertujuan untuk mengenal salah satu sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda dan menentukan genotipnya sendiri. Alat dan bahan yang diperlukan pada saat kegiatan praktikum yaitu kaca pembesar dan jari tangan manusia. Sedangkan langkah kerja yang harus dilakukan praktikan antara lain
sebagai berikut, langkah pertama yaitu mengamati sisi atas jari-jari tangan dengan menggunakan kaca pembesar. Kemudian memperhatikan dengan seksama apakah pada segmen digitalis tengah dari jari-jari tangan tampak tumbuh rambut atau tidak. Selanjutnya menentukan termasuk alel manakah yang telah diteliti. Terakhir mencatat data kemungkinan alel yang dimiliki oleh teman-teman sekelas. Hasil data yang diperoleh dari pengamatan mengenai ada tidaknya rambut-rambut pada segmen digitalis tengah dari jarijari tangan sebanyak 30 data. Sedangkan pada data kelompok diperoleh sebanyak 5 data. Setelah dilakukan percobaan didapatkan hasil sebagai berikut :
Data Kelas
a. Tidak ada mahasiswa kelas Biologi E yang memiliki rambut pada seluruh jari pada bagian ruas digitalis, atau bisa dikatakan 0% untuk H1. b. Terdapat 4 mahasiawa yang memiliki rambut pada jari kelingking, jari manis, dan jari tengah, dengan presentase sebesar 11,11%, yang artinya H2 lebih banyak daripada H1 (H2> H1). c. Terdapat 2 mahasiswa yang memiliki rambut pada jari manis dan jari tengah yang berarti persentase H3 sebesar 5,55%, yang artinya H3 lebih sedikit daripada H2 tetapi lebih banyak daripada H1 (H2 > H3 > H1). d. Terdapat 6 mahasiswa (16,67%) dengan kriteria rambut hanya terdapat pada jari manis, yang berarti H4 lebih banyak daripada H1, H2, H3 (H4 > H2> H3> H1). e. Terdapat 22 mahasiswa (61,11%) yang memiliki kriteria tidak tumbuh rambut pada semua jari yang berarti H5 adalah paling banyak diantara yang lainnya (H5 > H4 > H2 > H3 >H1).
Data Kelompok
a. Tidak ada praktikan yang memiliki rambut pada seluruh jari pada bagian ruas digitalis, atau bisa dikatakan 0% untuk H1. b. Terdapat 1 mahasiswa (Risma) yang memiliki rambut pada jari kelingking, jari manis, dan jari tengah, yang artinya H2 lebih banyak daripada H1 (H2> H1). c. Terdapat 1 mahasiswa (fandy) yang memiliki rambut pada jari manis dan jari tengah, yang artinya H3 sama dengan H2, tetapi lebih banyak daripada H1 (H3 = H2 > H1). d. Terdapat 2 mahasiswa (Denda dan Bella) dengan kriteria rambut hanya terdapat pada jari manis, yang berarti H4 paling banyak diantara yang lainnya (H4>H3=H2>H1).
e. Terdapat2 mahasiswa (Kharisma dan Shara) yang memiliki kriteria tidak tumbuh rambut pada semua jari yang berarti H5 adalah sama dengan H4 (H5 = H4>H3=H2>H1 Pada pengamatan mengenai ada tidaknya rambut pada jari tangan mahasiswa kelas Biologi E memiliki hasil pengamatan yang bervariasi., 0 (tidak ada mahasiswa) yang memiliki seri alel ganda H1 yang memiliki ciri rambut terdapat pada semua jari kecuali ibu jari. Kemudian ada 4 (11,11%) orang mahasiswa yang memiliki seri alel ganda H2, yaitu memiliki ciri terdapat rambut pada segmen digitalis tengah pada jari kelingking, jari manis, dan jari tengah 2 (5,55%) orang mahasiswa lainnya yang memiliki seri alel ganda H3, yaitu memiliki ciri terdapat rambut pada segmen digitalis tengah pada jari manis dan jari tengah. Selanjutnya ada 6 (116,67%) orang mahasiswa lainnya yang memiliki seri alel ganda H4, yaitu memiliki ciri terdapat rambut pada segmen digitalis tengah pada jari manis saja. Terakhir terdapat 22 (61,11%) mahasiswa yang memiliki seri alel ganda H5, yaitu memiliki ciri tidak terdapat rambut pada keempat jari. Dapat diperoleh hasil persentase sebagai berikut: H1 = 0; persentase = 0%, H2 = 4; persentase = 11,117%, H3 = 2; persentase = 5,55%, H4 = 6; persentase = 16,67%, H5 = 22; persentase = 61,11%. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa frekuensi tidak adanya rambut pada ruas jari (H5) paling banyak ditemui dibandingkan dengan frekuensi pada H1, H2, H3, H4. Data tersebut dapat menunjukkan bahwa seri alel ganda pada H5 bersifat dominan dibandingkan dengan seri alel ganda pada tipe lainnya. Jadi, dapat dilihat urutan dominansinya yaitu sebagai berikut (H5 > H4 > H2 > H3 >H1) Sedangkan, pada pengamatan mengenai ada tidaknya rambut pada jari tangan praktikan kelompok 5 memiliki hasil pengamatan yang bervariasi. Dari total 5 praktikan yang diamati, 0 (tidak ada mahasiswa) yang memiliki seri alel ganda H1 yang memiliki ciri rambut terdapat pada semua jari kecuali ibu jari. Kemudian ada 1 orang mahasiswa yang memiliki seri alel ganda H2, yaitu memiliki ciri terdapat rambut pada segmen digitalis tengah pada jari kelingking, jari manis, dan jari tengah 1 orang mahasiswa lainnya yang memiliki seri alel ganda H3, yaitu memiliki ciri terdapat rambut pada segmen digitalis tengah pada jari manis dan jari tengah. Selanjutnya ada 2 orang mahasiswa lainnya yang memiliki seri alel ganda H4, yaitu memiliki ciri terdapat rambut pada segmen digitalis tengah pada jari manis saja. Terakhir terdapat 2 mahasiswa yang memiliki seri alel ganda H5, yaitu memiliki ciri tidak terdapat rambut pada keempat jari.
Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa frekuensi adanya rambut pada ruas jari manis H4 dan H5 paling banyak ditemui dibandingkan dengan frekuensi pada H1, H2, H3. Data tersebut dapat menunjukkan bahwa seri alel ganda pada H4 bersifat dominan dibandingkan dengan seri alel ganda pada tipe lainnya. Jadi, dapat dilihat urutan dominansinya yaitu sebagai berikut H4 (H5 = H4>H3=H2>H1
G.
Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa salah satu contoh dari sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda ialah tumbuhnya rambut pada segmen digitalis jari-jari tangan. Sehingga dapat menunjukkan bahwa seri alel ganda pada H5 bersifat dominan dibandingkan dengan seri alel ganda pada tipe lainnya. Jadi, dapat dilihat urutan dominansinya yaitu sebagai berikut H5> H4 >H2>H3> H1.
H.
Daftar Pustaka
Campbell, N.A, dkk. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Campbell. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2002. Hartati. Rekayasa Genetika. Malang: Universitas Negeri Malang Press, 2002 Henuhili, V. dan Suratsih. 2003. Genetika. Yogyakarta: UNY. Kimball, J.W., dkk.1983.Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Suryo. 1992. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.