Alat Industri Kimia 2 Kelompok 1.docx

  • Uploaded by: alifiyah
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Alat Industri Kimia 2 Kelompok 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 8,790
  • Pages: 55
ALAT INDUSTRI KIMIA MATERIAL HANDLING FOR FLUIDA AND SOLID

KELOMPOK 1 ALIFIYAH DYAH O

(1841420024)

CHANDRA MAULANA

(1841420048)

CHRISLY DYZHA P

(1841420034)

DYAN AYU S

(1841420001)

SONIA AMELIA

(1841420026)

WISNU JURDAN H

(1841420094)

POLITEKNIK NEGERI MALANG TEKNIK KIMIA D-IV TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI 2018/2019

1. POMPA Klasifikasi Pompa Menurut prinsip kerjanya, pompa diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu: A.

Positive Displacement Pump

Merupakan pompa yang menghasilkan kapasitas yang intermittent, karena fluida ditekan di dalam elemen-elemen pompa dengan volume tertentu. Ketika fluida masuk, langsung dipindahkan ke sisi buang sehingga tidak ada kebocoran (aliran balik) dari sisi buang ke sisi masuk. Kapasitas dari pompa ini kurang lebih berbanding lurus dengan jumah putaran atau banyaknya gerak bolak-balik pada tiap satuan waktu dari poros atau engkol yang menggerakkan. Pompa jenis ini menghasilkan head yang tinggi dengan kapasitas rendah. Pompa ini dibagi lagi menjadi: 1.

Reciprocating Pump (pompa torak)

Pada pompa ini, tekanan dihasilkan oleh gerak bolak-balik translasi dari elemen-elemennya, dengan perantaran crankshaft, camshaft, dan lain-lainnya. Pompa jenis ini dilengkapi dengan katup masuk dan katup buang yang mengatur aliran fluida keluar atau masuk ruang kerja. Katup-katup ini bekerja secara otomatis dan derajat pembukaannya tergantung pada fluida yang dihasilkan. Tekanan yang dihasilkan sangat tinggi, yaitu lebih dari 10 atm. Kecepatan putar rendah yaitu 250 sampai 500 rpm. Oleh karena itu, dimensinya besar dan sangat berat. Pompa ini banyak dipakai pada pabrik minyak dan industri kimia untuk memompa cairan kental, dan untuk pompa air ketel pada PLTU. Bagian pompa torak ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 1. Bagian Pompa Torak Sumber: karrasik (2008) 2.

Rotary Pump

Tekanan yang dihasilkan dari pompa ini adalah akibat gerak putar dari elemen-elemennya atau gerak gabungan berputar. Bagian utama dari pompa jenis ini adalah : rumah pompa yang stasioner rotor, yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang berputar dalam rumah pompa Prinsip

kerjanya

adalah

fluida

yang masuk

ditekan

oleh

elemen-elemen

yang

memindahkannya ke sisi buang kemudian menekannya ke pipa tekan. Karena tidak memiliki katup-katup, maka pompa ini dapat bekerja terbalik, sebagai pompa maupun sebagai motor. Pompa ini bekerja pada putaran yang tinggi sampai dengan 5000 rpm atau lebih. Karena keuntungan

tersebut,

pompa

ini banyak

dipakai

untuk

pompa

pada hydraulic power transmission. Yang termasuk jenis pompa ini adalah:

pelumas

dan

a.

Gear Pump (Pompa Roda Gigi)

Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya dua buah roda gigi berpasangan yang terletak dalam rumah pompa akan menghisap dan menekan fluida yang dipompakan. Fluida yang mengisi ruang antar gigi ditekan ke sisi buang. Akibat diisinya ruang antar sisi tersebut maka pompa ini dapat beroperasi. Aplikasi dari pompa ini adalah pada sistem pelumasan, karena pompa ini menghasilkan head yang tinggi dan debit yang rendah. Contoh pompa roda gigi terdapat

pada

gambar

dibawah

ini.

Gambar 2. Pompa roda gigi. Sumber: Edward (1996:26)

b.

Pompa Piston

Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya selubung putar menyebabkan piston bergerak sesuai dengan posisi ujung piston di atas piring dakian. Fluida terhisap ke dalam silinder dan ditekan ke saluran buang akibat gerakan naik turun piston. Fungsi dari pompa ini adalah untuk pemenuhan kebutuhan head tingi dan kapasitas rendah. Bagian pompa piston ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 3. Pompa Piston/Torak. Sumber: Sutikno (1998:30)

B. Dynamic Pump Merupakan pompa yang ruang kerjanya tidak berubah selama pompa bekerja. Untuk merubah kenaikan tekanan, tidak harus mengubah volume aliran fluida. Dalam pompa ini terjadi perubahan energi, dari energi mekanik menjadi energi kinetik, kemudian menjadi energi potensial. Pompa ini memiliki elemen utama sebuah rotor dengan suatu impeler yang berputar dengan kecepatan tinggi. Yang termasuk di dalam jenis pompa ini adalah pompa aksial dan pompa sentrifugal. 1.

Pompa Aksial

Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya impeler akan menghisap fluida yang dipompakan dan menekannya ke sisi tekan dalam arah aksial. Pompa ini cocok untuk aplikasi yang membutuhkan head rendah dan kapasitas tinggi, seperti pada sistem pengairan. Contoh pompa aksial terdapat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4. Pompa aksial Sumber: Kurtz (2005:101) 2.

Pompa Sentrifugal

Elemen pokok dari pompa ini adalah sebuah rotor dengan sudu-sudu yang berputar pada kecepatan tinggi. Fluida yang masuk dipercepat oleh impeler yang menaikkan tekanan maupun kecepatannya, dan melempar fluida keluar melalui volute atau rumah siput. Pompa ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan head medium sampai tinggi dengan kapasitas aliran medium. Dalam aplikasinya, pompa sentrifugal banyak digunakan untuk proses pengisian air pada ketel dan pompa rumah tangga.Bagian-bagian dari pompa sentrifugal adalah stuffling box, packing, shaft, shaft sleeve, vane, casing, eye of impeller, impeller, casing wear ring dan discharge nozzle.

Gambar 5. Pompa Sentrifugal Sumber:(waliyuddinsyarif.2016)

2. KOMPRESOR

Kompresor adalah mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara. Kompresor biasanya menggunakan motor listrik, mesin diesel atau mesin bensin sebagai tenaga penggeraknya. Udara bertekanan hasil dari kompresor biasanya diaplikasikan atau digunakan pada pengecatan dengan teknik spray/ air brush, untuk mengisi angin ban, pembersihan, pneumatik, gerinda udara (air gerinder) dan lain

sebagainya.

Prinsip kerja kompresor dapat dilihat mirip dengan paru-paru manusia. Misalnya ketika seorang mengambil napas dalam – dalam untuk meniup api lilin, maka ia akan meningkatkan tekanan udara di dalam paru-paru, sehingga menghasilkan udara bertekanan yang kemudian digunakan atau dihembuskan untuk meniup api lilin tersebut. Jenis – jenis kompresor :

Secara umum kompresor dibedakan menjadi dua jenis yaitu kompresor dinamis dan kompresor perpindahan positif.

1. Kompresor perpindahan positif.

Kompresor perpindahan positif dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kompresor piston (reciprocating compressor) dan kompresor putar (rotary).

• Kompresor piston / torak (Reciprocating).

1) Kompresor piston kerja tunggal.

Kompresor piston kerja tunggal adalah kompresor yang memanfaatkan perpindahan piston, kompresor jenis ini menggunakan piston yang didorong oleh poros engkol (crankshaft) untuk memampatkan udara/ gas. Udara akan masuk ke silinder kompresi ketika piston bergerak pada posisi awal dan udara akan keluar saat piston/torak bergerak pada posisi akhir/depan.

Gambar 6. Kompresor piston kerja tunggal Sumber : (Trikueni 2014:03)

2) Kompresor piston kerja ganda.

Kompresor piston kerja ganda beroperasi sama persis dengan kerja tunggal, hanya saja yang menjadi perbedaan adalah pada kompresor kerja ganda, silinder kompresi memiliki port inlet dan outlet pada kedua sisinya. Sehingga meningkatkan kinerja kompresor dan menghasilkan udara bertekanan yang lebih tinggi dari pada kerja tunggal.

Gambar 7. Kompresor piston kerja ganda Sumber : (Trikueni 2014:03)

3) Kompresor diafragma.

Kompresor diafragma adalah jenis klasik dari kompresor piston, dan mempunyai kesamaan dengan kompresor piston, hanya yang membedakan adalah, jika pada kompresor piston menggunakan piston untuk memampatkan udara, pada kompresor diafragma menggunakan membran fleksible atau difragma.

Gambar 7. Kompresor diafragma Sumber : (Trikueni 2014/03) • Kompresor putar (Rotary)

1) Kompresor screw (Rotary screw compressor)

Kompresor screw merupakan jenis kompresor dengan mekanisme putar perpindahan positif, yang umumnya digunakan untuk mengganti kompresor piston, bila diperlukan udara bertekanan tinggi dengan volume yang lebih besar.

Gambar 8. Kompressor Screw Sumber : ( trikueni 2014/03)

2. Kompresor dinamis

Kompresor dinamis dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kompresor sentrifugal dan kompresor aksial. • Kompresor sentrifugal

Kompresor sentrifugal merupakan kompresor yang memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh impeller untuk mempercepat aliran fluida udara (gaya kinetik), yang kemudian diubah menjadi peningkatan potensi tekanan (menjadi gaya tekan) dengan memperlambat aliran melalui diffuser.

Gambar 9. Kompressor Sentrifugal Sumber : ( Ridho Luhur) • Kompresor aksial

Kompresor aksial adalah kompresor yang berputar dinamis yang menggunakan serangkaian kipas airfoil untuk semakin menekan aliran fluida. Aliran udara yang masuk akan mengalir keluar dengan cepat tanpa perlu dilemparkan ke samping seperti yang dilakukan kompresor sentrifugal. Kompresor aksial secara luas digunakan dalam turbin gas/udara seperti mesin jet, mesin kapal kecepatan tinggi, dan pembangkit listrik skala kecil.

Gambar 10. Kompressor Aksial

3. CONVEYOR Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Konveyorbanyak dipakai di industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan.Konveyor terutama berguna dalam aplikasi yang melibatkan transportasi bahan berat ataubesar. Sistem konveyor memungkinkan transportasi cepat dan efisien untuk berbagai bahan.Banyak jenis sistem konveyor yang tersedia, dan digunakan sesuai dengan kebutuhanberbagai industri yang berbeda.Dalam kondisi tertentu, konveyor banyak dipakai karena mempunyai nilai ekonomis dibanding transportasi berat seperti truk dan mobil pengangkut. Konveyordapat memobilisasi barang dalam jumlah banyak dan kontinyu dari satu tempat ke tempat lain (James 2008). -

Beltconveyor

atau ban berjalan adalah alat transportasi yang paling efisien dalam pengoperasiannya jika dibanding dengan alat berat / truck untuk jarak jauh, karena dapat mentransport material lebih dari 2 kilometer, tergantung disain belt itu sendiri. Material yang di transport dapat berupa bubuk, granular atau lump dengan kapasitas lebih dari 2000 ton/jam, hal ini berkembang seiring dengan kemajuan disain belt itu sendiri. Saat ini sudah dikembangkan beltconveyor jenis long curve, yaitu belt dengan lintasan kurva horizontal maupun vertikal dengan radius minimum 400 m, sehingga sangat cocok untuk medan berliku dan jarak jauh. Keuntungan lainnya penggunaan belt adalah kemudahan dalam pengoperasian dan pemeliharaan, tetapi belt tidak tahan temperatur di atas 200 0C. Dengan beltconveyor, material dapat diumpan disepanjang lintasan, begitu juga pengeluarannya(Arie 2001).

Jenis belt bisa berupa textil rubber belt, metal belt, steel cord belt. Jenis yang paling banyak dipakai adalah jenis textil rubber belt. Lintasan belt dapat direncanakan horizontal, inklinasi, kombinasi inklinasi dan horizontal. Sudut kemiringannya tergantung koefisien gesek antara material yang diangkut. Dalam prakteknya sudut inklinasi berkisar antara 7o – 10o lebih kecil dari sudut gesek material belt. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan belt (belt sag) antara idler roller, sehingga inklinasi lebih besar dari inklinasi belt itu sendiri (Arie 2001). Prinsip kerja beltconveyor adalah mentransport material yang ada di atas belt, dimana umpan atau inlet pada sisi tail dengan menggunakan chute dan setelah sampai di head material ditumpahkan akibat belt berbalik arah. Belt digerakkan oleh drive / head pulley dengan menggunakan motor penggerak. Head pulley menarik belt dengan prinsip adanya gesekan antara permukaan drum dengan belt, sehingga kapasitasnya tergantung gaya gesek tersebut(Arie 2001). -

Roller conveyor

Rollerconveyor hanya bisa memindahkan barang yang berupa unit dan tidak bisa memindahkan barang yang berbentuk bulk atau butiran. Unit yang bisa dipindahkan menggunakan rollerconveyor juga harus mempunyai dimensi tertentu dan berat tertentu agar bisa ditransportasikan. Untuk memindahkan barang dalam bentuk bulk, bulk tersebut harus dikemas terlebih dahulu dalam unit agar bisa ditransportasikan menggunakan sistem ini(Arie 2001).

Spesifikasi rollerconveyor juga harus disesuaikan dengan dimensi dan beban unit yang akan ditransportasikan. Rancangan sistem rollerconveyor harus mempu menerima beban maksimum yang mungkin terjadi pada sistem conveyor. Selain itu, desain dimensi sistem juga harus dipertimbangkan agar sesuai dengan dimensi unit yang akan ditransportasikan.

Dalam beberapa kasus dimensi unit yang lebih lebar dari dimensi lebar roller masih diperbolehkan. Kelebihan rollerconveyor adalah bisa mentransformasikan pada kemiringan tertentu sehingga conveyor bisa mentranportasikan barang dari satu tingkat ke tingkat yang lain. Selain itu, rollerconveyor juga bisa membelokkan jalur unit yang belokkannya sangat tajam. Hal tersebut bermanfaat untuk daerah yang ruanganya terbatas. Selain itu, rollerconveyor mempunyai kemampuan untuk menggabungkan 2 jalur yang terpisah. Penggabungan 2 jalur tersebut dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti Y-Line dan accumulating rollerconveyor(Arie 2001). -

Chain conveyor

Chainconveyor terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu scraperconveyor, apron conveyor, bucketconveyor, dan bucketelevator. Keempat jenis elevator tersebut pada dasarnya menggunakan rantai sebagai alat bantu untuk menggerakkan material.Scraperconveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah diantara jenis konveyorlainnya. Konveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material-material ringan yang tidak mudah rusak, seperti abu, kayu dan kepingan. Apronconveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan beban yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apronconveyor yang sederhana terdiri dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat tambahan A diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan konveyor. Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan plat baja untuk mengangkut bahan yang berat(Warm Group 2002). -

Bucket conveyor

Bucketconveyor merupakan bentuk yang menyerupai conveyorapron yang dalam. Bucketconveyor dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan. Umumnya bucket digerakkan dengan rantai namun, bucketconveyor memiliki kecepatan yang rendah dibandingkan jenis chainconveyorlainnya. Bucketelevator digunakan untuk pengangkutan material dengan kemiringan yang curam karena jenis chainconveyor lainnya hanya mampu mengangkut material dengan kemiringan yang terbatas. Bucketelevator terdiri dari timbatimba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba-timba (bucket) yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing-masing(Warm Group 2002). -

Screw conveyor

Screwconveyor merupakan jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat berbentuk halus atau bubur. Alat ini pada umumnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight yang terdiri dari sectional flight, helicoid flight, dan special flight. Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah, biasanya konveyor itu disusun dari konveyor-konveyor pendek. Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang dengan konveyorpendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu poros sebuah konveyor ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang satunya lagi.

Keuntungan menggunakan screwconveyoradalah mudah dalam hal penanganan dan dapat mengeluarkan material dalam titik didih tertentu(Warm Group 2002). -

Pneumatic conveyor

Pneumatik conveyor biasanya digunakan untuk memindahkan bahan yang terjaga kebersihannya agar terhindar dari kontaminan zat beracun. Selain itu, dapat juga digunakan untuk mengangkut bahan yang ringan atau berbentuk bongkahan kecil. Pada jenis conveyor ini bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara. Pada tipe yang sederhana, sebuah pompa cycloida akan menghasilkan kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan sistem pengangkutan. Bahan-bahan akan terhisap kemudian naik melalui selang yang dapat dipindah-pindahkan ujungnya. Selanjutnya, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk suspensi akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa(Warm Group 2002). Gravity roller conveyor

Conveyor ini memanfaatkan pengaruh gaya gravitasi untuk memindahkan benda. Komponen utamanya adalah roll yang terbuat dari baja maupun stainless steel. Didalam proses pembuatannya, conveyor jenis ini memerlukan perhitungan yang tepat terkait sudut inklinasi dan posisi belt agar benda yang diletakkan diatasnya tidak mudah meleset. Umumnya

conveyor jenis ini bisa digunakan untuk proses packaging industri makanan atau jenis industri lainnya. Dust proof conveyor

Sesuai dengan namanya, dust proof conveyor merupakan conveyor tahan debu yang dirancang secara tertutup dan kedap udara. Conveyor ini umumnya dirancang untuk menjaga kehigienisan produk yang ada didalamnya dan meminimalisir produk terkontaminasi bakteri udara. Industri yang berhubungan dengan conveyor semacam ini umumnya industri yang bergerak di bidang kesehatan atau industri peternakan. Pharmaceutical conveyor

Pharmaceutical conveyor dirancang menggunakan metal maupun rubber yang berfungsi meletakkan hasil produksi obat dalam bentuk kapsul atau tablet sebelum proses pengemasan. Conveyor semacam ini bisa dibuat dalam bentuk terbuka maupun tertutup sesuai kondisi area. Setelah memahami jenis conveyor industri diatas, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan agar hasil produksi mesin conveyor sesuai dengan keinginan.

4. ELEVATOR ELEVATOR adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. 1.

Pasenger Elevator/ Lift Penumpang, Passenger Elevator adalah elevator yang

berfungsi khusus untuk mengangkut manusia saja, elevator ini sangat dijaga kehandalan sistem keamanannya. Hal ini karena menyangkut keselamatan manusia penumpang lift tersebut.

2.

Dumbwaiter / Lift Barang, Elevator ini fungsinya hanya untuk mengangkat barang

saja, elevator ini juga tak kalah handalnya dengan elevator penumpang namun ada sedikit perbedaan dalam hal system keamanannya.

3.

Elevator Service / Lift Servis, Elevator service ini biasanya dipasang

diperhotelan,fungsinya untuk mengantarkan barang ke kamar-kamar penghuni hotel. Elevator ini juga tak kalah handalnya dengan elevator penumpang, perbedaan dari elevator service dengan elevator penumpang ini sangat jelas dari sistem pengangkutannya, yaitu elevator penumpang hanya khusus untuk manusia saja tapi elevator service ini berfungsi untuk mengangkut manusia dan barang.

Jenis elevator berdasarkan sumber daya : a. b.

Elevator Listrik : yaitu lift yang mempergunakan sumber daya listrik elevator Hidrolik : yaitu lift yang mempergunakan sumber daya penggerak dari air

atauminyak,

gas atau fluida lainnya.

CARA KERJA ELEVATOR/LIFT 1.

Mesin Lift “Gearless”

Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya tepat di atas ruang luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta dan menerima sinyal listrik dari kereta ini, dipergunakan sebuah kabel listrik multi-wire untuk menghubungkan ruang mesin dengan kereta. Ujung kabel yang terikat pada kereta turut bergerak dengan kereta sehingga disebut sebagai “kabel bergerak (traveling cable)”. 2.

Jalur Lift (Hoistway) dan ruang mesin di atasnya

Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan drive sheave dihubungkan dengan poros motor melalui gigi-gigi di kotak gigi, yang dapat mengurangi kecepatan rotasi poros motor menjadi kecepatan drive-sheave rendah. Mesin gearless memiliki motor kecepatan rendah dan puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke poros motor. 3.

Sistem pergerakan Elevator/Lift dengan Gearless

Pada sistem hidrolik (terutama digunakan pada instalasi di gedung rendah, dengan kecepatan kereta menengah), kereta dihubungkan ke bagian atas dari piston panjang yang bergerak naik dan turun di dalam sebuah silinder. Kereta bergerak naik saat oli dipompa ke dalam silinder dari tangki oli, sehingga mendorong piston naik. Kereta turun saat oli kembali ke tangki oli.Aksi pengangkatan dapat bersifat langsung (piston terhubungkan ke kereta) atau roped (piston terikat ke kereta melalui rope). Pada kedua cara tersebut, pekerjaan pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor (energi kinetik) untuk mengangkat kereta ke elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat kereta mampu melakukan pekerjaan (energi potensial). Transfer energi ini terjadi setiap kali kereta diangkat. Ketika kereta diturunkan, energi potensial digunakan habis dan siklus energi menjadi lengkap sudah. Gerakan naik dan turun kereta elevator dikendalikan oleh katup hidrolik. 4.

Prototype of Double Front Side Elevator

Lift atau Elevator merupakan alat transportasi secara vertical dan mempunyai prinsip dasar mekatronika yang memiliki bagian mekanik, elektronik dan sistem kontrol. Elevator sendiri sudah mengalami berbagai perubahan bentuk serta jenisnya, khususnya elevator double front side (lift/elevator dengan pintu di dua muka). Suatu alat tercipta karena adanya kebutuhan, begitu juga dengan double front side elevator. Banyak perusahaan membutuhkan lift/elevator

dengan pintu di kedua sisinya, seperti hotel atau rumah sakit atau bangunan lainnya yang menuntut penggunaan elevator double front side ini. Besarnya penggunaan Lift/elevator jenis ini dikarenakan banyaknya desain bangunan yang mana menuntut efisiensi tanpa mengesampingkan fungsi dari bagunan di mana elevator itu sendiri berada atau tujuan dari penggunaan eelevator itu sendiri. Seperti halnya penggunaan lift/elevator jenis ini di rumah sakit, yang semata demi kenyamanan pengunjung atau pasien agar dimudahkan aksesnya untuk menuju fasilitas yang diinginkannya atau dokter yang ingin dirujuk, atau pada suatu hotel yang mana desain bangunan dibuat sesuai dengan tata letak ruang yang sesuai dengan fungsinya dan saling berbeda tiap lantainya. 5. PNEUMATIC Pneumatik adalah sebuah sistem penggerak yang menggunakan tekanan udara sebagai tenaga penggeraknya. Cara kerja Pneumatik sama saja dengan hidrolik yang membedakannya hanyalah tenaga penggeraknya. Dalam pneumatik tekanan udara inilah yang berfungsi untuk menggerakkan sebuah cylinder kerja. Cylinder kerja inilah yang nantinya mengubah tenaga/tekanan udara tersebut menjadi tenaga mekanik (gerakan maju mundur pada cylinder). Sistem pneumatik ini biasa diaplikasikan pada mesin – mesin industri. Dikarenakan kurangnya daya/kekuatan mekanik dari pneumatik. Maka pneumatik ini hanya bisa diaplikasikan pada mesin – mesin yang tidak terlalu membutuhkan tenaga mekanik yang kuat (mesin-mesin bertenaga ringan) dalam pengoperasiannya. Kelebihan pada sistem pneumatik: •

Ramah lingkungan / bersih (jika terjadi kebocoran dalam sistem perpipaan).



Udara sebagai tenaga penggerak memiliki jumlah yang tak terbatas



Lebih cepat dan responsif jika dibandingkan dengan hidrolik



Harganya yang murah

Kekurangan pada sistem pneumatik: •

Daya mekanik yang dihasilkan kecil



Membutuhkan perawatan yang lebih tinggi, karena udara sebagai penggeraknya

biasanya kotor dan mengandung air sehingga gesekan antara piston cylinder dan rumah cylinder besar dan mempercepat kerusakan pada air cylinder. Cara kerja sistem pneumatik

Udara disedot oleh kompresor dan disimpan pada reservoir air ( tabung udara) hingga mencapai tekanan kira-kira sekitar 6 – 9 bar. Kenapa harus 6 – 9 bar?? Karena bila tekanan hanya dibawah 6 bar akan menurunkan daya mekanik dari cylinder kerja pneumatik dan sedangkan bila bertekanan diatas 9 bar akan berbahaya pada sistem perpipaan atau kompresor. Baca berapa standar tekanan maksimal yang terdapat pada nameplate reservoir air dari kompresor. Selanjutnya udara bertekanan itu disalurkan ke sirkuit dari pneumatik dengan pertama kali harus melewati air dryer (pengering udara) untuk menghilangkan kandungan air pada udara. Dan dilanjutkan menuju ke katup udara (shut up valve), regulator, selenoid valve dan menuju ke cylinder kerja. gerakan air cylinder ini tergantung dari selenoid. Bila selenoid valve menyalurkan udara bertekanan menuju ke inlet dari air cylinder maka piston akan bergerak maju sedangkan bila selenoid valve menyalurkan udara bertekanan menuju ke outlet dari air cylinder maka piston akan bergerak mundur. Jadi dari selenoid valve inilah penggunaan aplikasi pneumatik bisa juga di kombinasikan dengan elektrik, seperti PLC ataupun rangkaian kontrol listrik lainnya. Sehingga mempermudah dalam pengaplikasiannya. Ada 3 Sistem Tekanan pada Sistem Pneumatic 1.Sistem Tekanan Tinggi.

Untuk sistem tekanan tinggi, udara biasanya disimpan dalam tabung metal (Air StorageCylinder) pada range tekanan dari 1000 ± 3000 Psi, tergantung pada keadaan sistem.Tipe daritabung ini mempunyai 2 Klep, yang mana satu digunakan sebagai klep pengisian, dasar operasi Kompresor dapat dihubungkan pada klep ini untuk penambahan udara kedalamtabung. Klep lainnya sebagai klep pengontrol. Klep ini dapat sebagai klep penutup dan jugamenjaga terperangkapnya udara dalam tabung selama sistem dioperasikan. 2.Sistem Tekanan Sedang. Sistem Pneumatik tekanan sedang mempunyai range tekanan antara 100 ± 150 Psi, biasanyatidak menggunakan tabung udara. Sistem ini umumnya mengambil udara terkompresilangsung dari motor kompresor 3.Sistem Tekanan Rendah. Tekanan udara rendah didapatkan dari pompa udara tipe Vane. Demikian pompa udaramengeluarkan tekanan udara secara kontinu dengan tekanan sebesar 1 ±10 Psi. ke sistemPneumatik. Udara sebagai fluida kerja pada sistem pneumatik memiliki karakteristik khusus, antara lain: - Jumlahnya tak terbatas - Mencari tekanan yang lebih rendah - Dapat dimampatkan - Memberi tekanan yang sama rata ke segala arah - Tidak mempunyai bentuk (menyesuaikan dengan tempatnya) - Mengandung kadar air Pada sistem pneumatik terdapat beberapa komponen utama, yaitu: - Sistem pembangkitan udara terkompresi yang mencakup kompresor, cooler, dryer, tanki penyimpan

- Unit pengolah udara berupa filter, regulator tekanan, dan lubrifier (pemercik oli) yang lebih dikenal sebagai Air Service Unit - Katup sebagai pengatur arah, tekanan, dan aliran fluida - Aktuator yang mengkonversikan energi fluida menjadi energi mekanik - Sistem perpipaan - Sensor dan transduser - Sistem kendali dan display

Susunan sistem pneumatik adalah sebagai berikut : a. Catu daya (energi supply) b. Elemen masukan (sensors) c. Elemen pengolah (processors) d. Elemen kerja (actuators) SISTEM PNEUMATIC DAN FUNGSI PADA BAGIAN Air Compressor a.

Mengadakan tekanan udara (compressed air) sebagai sumber tenaga dari system

pneumatic. Aftercooler a.

Mendinginkan udara panas dari compressor

b. Membuang sebagian besar lembab (condensate), Minyak (oil), Debu (dust). Main Line Air Filter a.

Menyaring debu halus

b.

Membuang sisa lembab dan minyak

Refrigerated Air Dryer a.

Membuat udara agar kering. Setelah melewati alat 2, 3 dan 4, udara menjadi sejuk,

bersih dan kering yang dibutuhkan oleh peralatan berikutnya untuk kesempurnaan operasi dari system pneumatic. Air Filter a.

Menyaring kotoran yang terdapat dalam pipa

b.

Membuang lembab (drain).

Air Pressure Reducing Valve a.

Mengurangi tekanan utama (main) sesuai kebutuhan.

Air Lubricators a.

Menyiram minyak bersih sebagai pelicin cylinder agar tidak cepat haus.

Air Silinder a.

Peredam suara dari pembuangan udara (exhaust)

b.

Menjaga kotoran luar untuk memasuki lubang valve.

Air Flow Change Solenoid Valve. a.

Alat pengatur jalannya udara yang digerakkan oleh listrik (solenoid).

Speed Control Valve a.

Mengatur kecepatan cylinder

Air Cylinder

a.

Alat dimana tenaga udara tertekan (compressed air) digunakan untuk mengadakan

pergerakan linear atau rotasi.

6. CRANE Secara Umum crane adalah alat berat yang dipakai untuk mengangkat benda-benda berat. Jadi cara kerjanya mengangkat material untuk dipindahkan dari suatu tempat ketempat lain. Tiap crane memiliki kekuatan angkat yang sangat besar sesuai bentuk dan jenisnya. Selain crane pelabuhan, Crane juga mudah ditemukan pada pekerjaan proyek, perbengkelan, pabrik, industri, pergudangan, dll.

Jenis-jenis Crane Dan Fungsinya 1. Crane Crawler Jenis Crawler crane ini memiliki jangkaun yang tidak terlalu panjang dan paling umum digunakan di tempat proyek pembangunan. Crawler crane juga bisa berputar 360 derajat. Kelebihan jenis ini adalah ada pada roda crawler nya, bisa memindahkan suatu benda sambil berjalan. Tapi ketika crane akan berpindah ke proyek atau lokasi lain, harus diangkut dengan memakai lowbed trailer, dengan cara membongkar boom nya terlebih dahulu. 2. Mobile Crane Mobile Crane atau yang juga dikenal dengan Truck Crane adalah jenis alat berat yang langsung terhubung pada Truck. Jadi jenis Mobile Crane ini bisa dengan mudah untuk berpindah lokasi tanpa diangkat menggunakan trailer. Tapi tidak saat melakukan pekerjaannya, karena type Crane ini mempunyai kaki sebagai pondasi/tiang saat digunakan. Truck crane ini bisa berputar 360 derajat. 3. Crane untuk Tempat Terbatas Dan untuk jenis Crane ini diletakkan diatas dua buah as tempat ke-2 as ban bergerak simultan. Jadi keuntungan ini membuat crane type ini bisa bergerak dengan leluasa. Sedang alat penggerak dari crane ini adalah roda yang begitu besar dan bisa ditingkatkan kekuatannya.

4. Tower Crane Tower crane Sedang tower crane yang sering berdiri di tengah kota ini adalah alat yang dipakai untuk mengangkat material, bisa secara vertical juga horizontal. Kemampuan crane jenis ini dibagi berdasarkan free standing crane, rail mounted crane, tied-in tower crane dan climbing crane.

5. Hidraulik Crane Sudah jelas dari namanya, jenis crane ini menggunakan system hidraulik, serta pheneumatik untuk bisa bekerja. Dan alat Hidraulik crane ini lebih umum dipakai pada perbengkelan ataupun pergudangan dengan susunan simpel. Dan jenis crane ini tidak untuk dipindahpindahkan meski jangkauannya tidak terlalu panjang dan hanya bisa melalukan putaran 180 derajat. 6. Hoist Crane Hoist Crane diletakkan pada langit-langit serta jalan di atas rel spesial yang yang dipasangi pada langit-langit itu. Hoist Crane yaitu alat pengangkat yang umumnya ada pada pergudangan serta perbengkelan. Rel-rel tadi dapat juga bergerak dengan cara maju-mundur dengan satu arah saja. 7. Jip crane Jip crane memilki system kerja serta mesin seperti Hoist Crane, mirip dengan Hidraulik Crane. Dan Jip crane adalah alat pengangkat yang terbagi dalam beragam ukuran. Ukuran jip crane kecil lebih umum ada pada perbengkelan atau pergudangan. 7. FORKLIFT Angkutan Multimoda atau Forklift adalah angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagai dokumen angkutan multimoda dari satu tempat diterimanya barang oleh badan usaha angkutan multimoda ke suatu tempat yang ditentukan untuk penyerahan barang kepada penerima barang angkutan multimoda.

Sementara OECD mendefinisikan angkutan multi moda sebagai "Movement of goods (in one and the same loading unit or a vehicle) by successive modes of transport without handling of the goods themselves when changing modes" atau kalau diterjemahkan sebagai pergerakan barang (dalam satu unit muatan atau kendaraan) dengan moda dengan berbagai moda tanpa penanganan barang itu sendiri pada saat perpindahan moda. Moda Angkutan Petikemas Moda yang digunakan dalam angkutan petikemas sebagai berikut: 1. Kapal peti kemas yaitu kapal yang khusus digunakan untuk angkutan peti kemas 2. Truk peti kemas yaitu truk yang khusus digunakan untuk angkutan petikemas 3. Kereta api petikemas yaitu kereta api barang yang didesain untuk mengangkut petikemas

Perangkat bongkar muat Perangkat yang diguanakan untuk pemindahan petikemas yaitu 1. Kran peti kemas atau yang dikenal sebagai container crane, mempunyai kapasitas yang tinggi.

2. RTG adalah perangkat untuk memindahkan peti kemas di lapangan penumpukan pelabuhan 3. Kran adalah perangkat untuk memindahkan peti kemas yang sederhana dengan kapasitas rendah 4. Forklift adalah perangkat yang digunakan untuk mengangkat peti kemas.

Jenis-Jenis Forklift Berikut beberapa jenis forklift yang beredar dipasaran, yaitu: 1. FORKLIFT REACH TRUCK

Forklift ini berfungsi untuk memindahkan beban berkapasitas besar sekaligus mampu diangkat dalam proses penataan di atas rak-rak tinggi. Memiliki kapasitas hingga 2 ton dengan tinggi angkat hingga 8,5 meter.

2. FORKLIFT ELECTRIC

Jenis ini digunakan sebagai alat angkut dalam pemindahan barang berkapasitas besar baik indoor maupun outdoor, termasuk dalam kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan, pabrik, gudang, ekspedisi dll. Memiliki kapasitas hingga 5 ton dengan tinggi angkat hingga 6 meter.

3. FORKLIFT DIESEL

Forklift ini merupakan kendaraan modern yang dilengkapi sistem canggih dengan kualitas yang baik. Mempunyai fungsi sebagai alat angkut untuk bongkar muat atau pemindahan beban yang sangat baik digunakan di outdoor. Memiliki kapasitas hingga 10 ton dengan tinggi angkat hingga 6 meter.

4. FORKLIFT GASOLINE

Kendaraan yang difungsikan untuk bongkar muat atau pemindahan barang dari satu area ke area yang lain bahkan dapat digunakan untuk mempermudah penataan pada rak – rak tinggi. Memiliki kapasitas hingga 2 ton dengan tinggi angkat hingga 2 meter.

Bagian-Bagian Forklift Berikut Bagian-bagian Forklift dan Fungsinya:

photo: www.indotara.co.id Fork Fork berfungsi untuk menopang benda yang akan Anda bawa atau angkat. Benda yang terbentuk dari dua buah besi lurud sepanjang 2,5 m ini mampu mengangkat beban berat. Selain itu, jika Anda mampu menentukan posisi benda dengan berat maksimal.

Mast Mast berfungsi debagai tilting dan lifting ini didesain dengan dua buah besi tebal terkait dengan hydrolic system yang dirangkai menjadi satu dengan forklift ini. Carriage Cariage merupakan penghubung fork dan mast ini dapat menunjang kinerja forklift dengan baik. Benda ini sebagai sandaran serta pengaman bagi barang-barang yang di bawa pada pallet untuk memudahkan Anda dalam penangkatannya serta transportasinya. Dibenda inilah fork yang dimanfaatkan sebagai tempat meletakkannya benda dapat dibawa dengan sempurna.

Counterweight Counterweight merupakan benda yang mampu menyeimbangkan beban yang Anda bawa pada forklift. Bagian ini terletak berlawanan dengan posisi fork.

Overhead Guard Overhead Guard merupakan pelindung untuk pengemudi alat berat ini atau yang sering disebut dengan forklift driver. Menjaga dari kecelakaan atau jatuhnya barang bawaan yang sedang di bawa serta melindungi dari panas matahari dan hujan.

SOAL MATERIAL HANDLING 1. Bagaimanakah prinsip kerja dari Screw Conveyor dan untuk material sejenis apa yang menggunakan Screw Conveyor? 2. Apa perbedaan dari belt Conveyor dan Treatmik terutama pada prinsip kerjanya? 3. Bagaimana prinsip kerja dari gear pump dan digunakan untuk industri apa? 4. Bagaimanakah prinsip kerja dari compressor aksial dan bagaimana jika terjadi kendala pada alat tersebut? 5. Apakah pengaruh dari sudut kemiringan pada conveyor ? 6. Bagaimana prinsip kerja dari fixed crane dan kendala apa yang bisa terjadi pada alat tersebut? 7. Conveyor jenis apakah yang digunakan untuk mengambil barang tambang? 8. Bagaimanakah perbandingan antara kompresor torak dan kompresor putar? 9. Sebutkan aplikasi pneumatic di bidang industri! 10. Manakah yang lebih banyak di gunakan dalam bidang industri, belt conveyor ataukah chain conveyor? 11. Apakah perbedaan pompa dan kompresor? 12. Digunakan dalam industri apakah chain conveyor? 13. Dalam industri makanan yang khususnya berupa cairan, bagaimanakah cara pembersian dari material handling? 14. Sebutkan kelebihan dan kegunaan dari fixed crain ! 15. Apa kegunaan pompa sentrifugal di bidang industri? 16. Pneumatic yang bertekanan menuju inled apakah digunakan di setiap industri? 17. Berdasarkan apakah pengklasifikasian dari pompa ? 18. Jelaskan kegunaan arah output pada pompa aksial dan sentrifugal!

JAWAB

1)Screw conveyor merupakan salah satu perlengkapan produksi pada suatu pabrik kelapa sawit. Alat ini memiliki ulir dan arah putaran searah jarum jam. Dimana masing-masing ulir antara satu dengan yang lainnya mempunyai jarak yang sama. Dimana fungsinya adalah untuk memindahkan atau mentransfer buah maupun ampas kelapa sawit

Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight. Macam-macam flight adalah Sectional flight, Helicoid flight, dan Special flight. Ketiga itu terbagi atas cast iron flight, ribbon flight, dan cut flight. Konveyor berflight section dibuat dari pisau-pisau pendek yang disatukan tiap pisau berpilin satu putaran penuh dengan cara disambung tepat pada tiap ujung sebuah pisau dengan dilas sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang. Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi suatu poros. Untuk membentuk suatu konveyor, flight- flight itu disatukan dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya. Flight khusus digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi adalah flight cast iron. Flight-flight ini disusun sehingga membentuk sebuah konveyor. Untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon flight. Untuk mengaduk digunakan cut flight. Flight pengaduk ini dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu membelokkan potongannya ke berbagai arah. Adapun gambar dari jenis-jenis flight (daun screw) adalah sebagai berikut:

Prinsip kerja Screw conveyor ini terdiri dari baja yang memiliki bentuk spiral (pilinan seperti ulir) yang tertancap pada shaft/poros dan berputar dalam suatu saluran berbentuk U (through) tanpa menyentuhnya sehingga flight (daun screw) mendorong material ke dalam trough. Shaft/poros digerakkan oleh motor gear. Saluran (through) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh kayu atau baja. Pada akhir ulir biasanya dibuat lubang untuk penempatan as dan drive end yang kemudian dihubungkan dengan alat penggerak. Elemen screw conveyor disebut flight (daun screw) . Bentuknya spiral (lilitan seperti ulir) atau dengan modifikasi tertentu yang menempel pada poros.

Screw conveyor memerlukan sedikit ruangan dan tidak membutuhkan mekanik serta membutuhkan biaya yang sedikit. Material bercampur saat melewati conveyor. Pada umumnya screw conveyor dipakai untuk mengangkut bahan secara horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa juga dipakai dengan mengalami penurunan kapasitas 15-45% dari kapasitas horisontalnya. Komponen Screw Conveyor

Keterangan : 1. Screw conveyor drive, motor mount, V – belt drive dan guard. 2. End plate untuk screw conveyor drive. 3. Palung dengan fitted discharge spout. 4. Trough / Palung 5. End plate untuk ball bearing. 6. Seal plate, flanged ball bearing unit dan tail shaft. 7. Screw 8. Screw dengan bare pipe at discharge end. 9. Hanger dengan bearing dan coupling shaft. 10. Flanged cover with inlet. 11. Flanged covers with buttstrap. Fungsi Dari Komponen 1.

Trough Troughs (U) atau palung berfungsi sepenuhnya sebagai wadah/rumah yang menyertakan bahan dan disampaikan dengan bagian-bagian yang berputar (screw conveyor).

2.

Hanger Hanger berfungsi memberikan dukungan, mempertahankan allignment dan bertindak sebagai permukaan bantalan.

3.

Screw Conveyor

Screw Conveyor ini berputar dengan halus memutar materi kesamping didalam palung atau troughs (U ).

4.

Kopling

Kopling dan Poros menghubungkan dan mengirimkan motion untuk screw conveyors berikutnya.

2) Fungsi alat

Belt conveyor atau ban berjalan adalah alat transportasi yang paling efisien dalam pengoperasiannya jika dibanding dengan alat berat / truck untuk jarak jauh, karena dapat mentransport material lebih dari 2 kilometer, tergantung disain belt itu sendiri. Material yang ditransport dapat berupa powder, granular atau lump dengan kapasitas lebih dari 2000 ton/jam, hal ini berkembang seiring dengan kemajuan disain belt itu sendiri. Saat ini sudah dikembangkan belt conveyor jenis long curve, yaitu belt dengan lintasan kurva horizontal maupun vertikal dengan radius minimum 400 m, sehingga sangat cocok untuk medan berliku dan jarak jauh. Keuntungan lainnya penggunaan belt adalah kemudahan dalam pengoperasian dan pemeliharaan, tetapi belt tidak tahan temperatur di atas 200 0C. Dengan belt conveyor, material dapat diumpan disepanjang lintasan, begitu juga pengeluarannya. Jenis belt bisa berupa textil rubber belt, metal belt, steel cord belt. Jenis yang paling banyak dipakai adalah jenis textil rubber belt. Lintasan belt dapat direncanakan horizontal, inklinasi, kombinasi inklinasi dan horizontal. Sudut kemiringannya tergantung koefisien gesek antara material yang diangkut. Dalam prakteknya sudut inklinasi berkisar antara 7o – 10o lebih kecil dari sudut gesek material belt. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan belt (belt sag) antara idler roller, sehingga inklinasi lebih besar dari inklinasi belt itu sendiri.

Prinsip kerja

Prinsip kerja belt conveyor adalah mentransport material yang ada di atas belt, dimana umpan atau inlet pada sisi tail dengan menggunakan chute dan setelah sampai di head material ditumpahkan akibat belt berbalik arah. Belt digerakkan oleh drive / head pulley dengan menggunakan motor penggerak. Head pulley menarik belt dengan prinsip adanya gesekan antara permukaan drum dengan belt, sehingga kapasitasnya tergantung gaya gesek tersebut.

Komponen-komponen utama alat

1. Drive system Bagian penggerak head pulley dengan menggunakan motor listrik yang diteruskan ke gear reducer dengan coupling diteruskan kembali ke head pulley. Kelangkapan alat ini ada yang dipasangi holdback / back stop untuk mencegah belt mundur saat berhenti ketika ada muatan, ini digunakan pada belt conveyor yang menanjak. Pada bagian bawah head pulley biasanya dilengkapi dengan pembersih / belt cleaner, fungsinya untuk membersihkan material yang menempel pada belt setelah material dituangkan.

2. Conveying component Komponen utama dari alat ini adalah head pulley, tail pulley, take up pulley, idler roller dan rubber belt. Head pulley berguna untuk menarik belt, sedang tail pulley untuk memutar balik belt dan take up pulley sebagai beban tetap yang menjaga ketegangan pulley agar didapat friksi yang cukup sehingga tidak slip. Untuk idler terdiri dari carry roller, return roller dan training roller. Carry roller untuk menahan material transport di sisi atas sedang return roller untuk menahan belt yang kembali dari head pulley dan training roller berfungsi sebagai self alignment roller yang bertujuan agar belt tetap berada di tengah lintasannya.

Bentuk bentuk pulley :

Rubber belt adalah komponen utama untuk membawa material , dimana kekuatannya tergantung kepada kapasitas material yang ditransportnya. Rubber belt terbuat dari karet yang direinforcment (diperkuat) oleh carcas, yaitu rajutan dari benang nilon atau lainnya yang sangat kuat, sedang untuk belt dengan lintasan yang cukup jauh dibutuhkan belt dengan kekuatan tarik yang cukup besar, sehingga belt ini di reinforcment dengan anyaman kawat baja / steel cord. Rubber belt ini dibuat dengan panjang tertentu, sehingga diperlukan sambungan, baik dengan sistem mechanical atau pun vulcanized (dingin atau pemanasan).

Secara umum persyaratan belt adalah sebagai berikut : –

Tahan beban tarik



Tahan beban kejut



Perpanjangan spesifik yang rendah



Fleksibel



Tidak menyerap air

Belt terdiri dari beberapa lapis : –

top cover (rubber)



Breaker ply (pelindung carcass)



Fabrik Carcass (canvas/ply)



Bottom cover

3) Pompa Roda Gigi (Gear Pump) Selamat Sore para pembaca setia blogger, pada kesempatan kali ini, saya akan melanjutkan mengenai pembahasan jenis – jenis pompa, jenis pompa yang kita bahas kali ini adalah gear pump, ada 2 jenis gear pump, internal dan external gear pump. Berikut penjelasannya. Pompa Roda Gigi Internal (Internal Gear Pump). Pompa ini menggunakan dua roda gigi sebagai penggerak fluida kerja di dalam casing pompa. Satu roda gigi menjadi penggerak dan yang lainnya menjadi yang digerakkan. Roda gigi penggerak berada di dalam roda gigi yang digerakkan. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar berikut. Dan berikut adalah proses dimana fluida kerja dipompa oleh pompa roda gigi internal ini.

Cara Kerja

Internal gear pump bekerja dengan memanfaatkan roda gigi dalam yang biasanya dihubungkan dengan penggerak dan roda gigi luar yang biasanya bertindak sebagai idler. Awalnya fluida masuk lewat suction port antara rotor (roda gigi besar) dan idler (roda gigi kecil). Fluida kemudian masuk melalui celah-celah roda gigi. Bagian yang berbentuk seperti bulan sabit membagi fluida dan bertindak sebagai seal antara suction dan discharge port. Fluida yang membanjiri discharge port akan terus didorong oleh fluida dibelakangnya sehingga fluida terus mengalir

Terlihat bahwa fluida kerja masuk melalui inlet pompa menuju sela-sela roda gigi luar yang diputar oleh roda gigi dalam. Fluida tersebut bergerak menuju sisi outlet akibat dorongan dari roda gigi luar. Selanjutnya roda gigi dalam masuk ke sela-sela roda gigi luar sehingga mendorong fluida kerja untuk keluar ke sisi outlet pompa.

Aplikasi 1. Berbagai macam oli bahan bakar dan pelumas 2. Food product seperti sirup, coklat atau peanut butter 3. Alkohol dan solvent 4. Aspal, bitumen dan tar 5. Polyurethane foam 6. Cat, tinta dan pigmen Berikut ilustrasi untuk pompa gear eksternal

Pompa Roda Gigi Eksternal (External Gear Pump). Sama dengan pompa roda gigi internal, pompa roda gigi eksternal ini juga menggunakan dua roda gigi sebagai komponen utamanya. Yang membedakan adalah kedua roda gigi berada pada posisi yang sejajar, dan roda gigi penggerak tidak berada di dalam roda gigi yang digerakkan. Pompa ini terdiri dari 2 buah roda gigi yang di pasang saling merapat. Perputaran roda gigi yang saling berlawanan arah akan mengakibatkan tekanan vakum pada sisi hisap, akibatnya fluida akan terisap masuk ke dalam ruang pompa. Kemudian fluida di kompresikan ke luar pompa hingga tekanan tertentu. Pompa roda gigi terdiri dari roda gigi penggerak dan roda gigi yang digerakkan. Pada pompa roda gigi terdiri dua macam yaitu pompa roda gigi external dan internal. pompa jenis ini lebih mudah dalam pengoperasiannya karena hampir tidak peranah masuk angin. Cara Kerja : Ketika roda gigi berputar, terjadi penurunan tekanan pada rumah pompa sehingga cairan mengalir dan mengisi rongga gigi. Cairan yang terperangkap dalam rongga gigi terbawa berputar. Kemudian dikempakan dalam saluran pengeluaran, karena pada bagian ini terjadi pengecilan rongga gigi.

Jika jumlah gigi semakin sedikit maka volume fluida yang dialirkan semakin besar karena rongga antara roda gigi dengan dinding semakin besar pula. Sedangkan untuk meningkatkan

flowrate dapat dilakukan juga dengan meningkatkan rpm dari roda gigi tersebut. Pompa jenis ini tidak memerlukan valve seperti pada reciprocating pump sehingga loss dapat berkurang.

Aplikasi : 1. Mengalirkan berbagai macam oli bahan bakar 2. Mengalirkan minyak pelumas 3. Mengukur jumlah aditif yang dicampurkan pada bahan kimia 4. Mencampur dan mengaduk bahan kimia 5. Sistem hidrolik pada industri dan mobil

berikut ilustrasi untuk pompa gear eksternal

4) Prinsip kerjanya tergantung pada bagaimana penghambatnya, contohnya : 

Jika terjadi Overload Dan Overheating

Seperti yang diketahui bahwa kompresor udara merupakan sebuah mesin yang dapat bekerja dengan menggunakan energi dari sumber lain. Energi tersebut bisa berupa motor penggerak dengan menggunakan bahan bakar, ataupun yang menggunakan motor listrik. Dan yang sering menjadi masalah adalah daya yang dibutuhkan kompresor kurang dari ketetapan normalnya. Bila sudah seperti ini, biasanya kinerja dari motor penggerak sendiri akan bekerja lebih berat dan akan mendapatkan beban yang lebih besar. Kejadian ini disebut juga dengan overload yang memaksa mesin untuk bekerja lebih ekstra dari batas kemampuannya. Jika sudah terjadi overload, biasanya juga akan berdampak pada motor listrik yang semakin panas dan bahkan dapat mengalami kebakaran di bagian lilitan magnetnya, dan inilah yang disebut dengan overheat. Jika kedua kejadian ini sering terjadi, maka dapat cepat merusak mesin dan membuat mesin menjadi tidak tahan lama. Solusinya, dalam setiap instalasi kompresor, haruslah dipikrkan dan dipertimbangkan tiap faktor koreksi daya yang ada. Jadi dengan kata lain, kemampuan mesin dapat menyesuaikan dengan daya yang ada sehingga tidak memaksa mesin bekerja diluar batas kemampuannya. 

Jika terjadi Pemanasan Berlebih Pada Udara Hisap

Dalam sebuah rumus dasar dari kompresor udara, apabila udara hisap memiliki temperature yang lebih tinggi, maka dapat berdampak juga terhadap temperature udara tekan. Hal ini tentu akan berdampak buruk pada mesin kompresor udara, karena dapat menghambat terjadinya proses pemampatan angin / udara. Tak hanya itu efek negatif lainnya yang akan terjadi pada mesin kompresor adalah kerusakan yang terjadi pada tiap katup, proses kompresi yang berhenti total, piston yang macet, hingga timbulnya karbit yang menempel pada tiap katup peralatan lainnya. Solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan memasang beberapa alat pendingin di bagian mesin kompresor udara, khususnya pada tangki yang menampung udara. 

Terbukanya Katup Pengaman Kompresor

Jika Anda belum tahu, sistem pengaturan kapasitas yang sangat penting dalam sebuah mesin kompresor adalah katup pengaman. Komponen ini berfungsi untuk membatasi tekanan agar

tetap dalam keadaan normal. Namun sayangnya, katup pengaman ini juga sering mengalami masalah seperti tersumbat ataupun terlalu disetel dalam posisi tekanan yang tinggi. Jika katup pengaman sudah mengalami kerusakan atau terbuka, maka sistem kontrol tekanan menjadi kacau balau bahkan bisa melebihi batas normal dan tak terkontrol. Kondisi ini sangat membahayakan bagi operator ataupun wilayah sekitar mesin kompresor berada. Solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan secara teliti memperhatikan dan melakukan penyetelan yang presisi dan memenuhi standar operasional mesin kompresor. Para operator juga harus melakukan pengecekan kebersihan dari tiap katup tersebut agar tidak ada kotorankotoran yang menyumbat. 

Timbulnya Korosi (karat)

Udara tentunya akan mengandung senyawa air. Dan jika udara yang masuk kedalam kompresor dan tercampur dengan berbagai senyawa asam dan basa lainnya, maka akan berubah menjadi sangat korosif. Jika mesin sedang tidak beroperasi, maka udara tekan yang ada di dalam tabung akan mengalami pendinginan dan uap air justru akan mengembun dan menempel di beberapa komponen mesin, sementara lainnya bercampur dengan pelumas. Proses pengembunan inilah yang dapat mengakibatkan korosi ataupun karatan pada berbagai bahan logam yang ada pada mesin. Tak hanya udara, minyak pelumas juga bisa memicu timbulnya korosi . Solusinya, adalah dengan memilih komponen komponen mesin berbahan logam yang pas dan tahan terhadap korosi. Atau bisa dengan cara kedua yaitu dengan memasangkan sistem katup cegah air otomatis pada bagian luar kompresor, untuk mengurangi porsi air yang terlarut pada udara tekan.

5) Sudut kemiringan konveyor bermacam-macam, hal ini dipengaruhi oleh beban benda yang akan diangkut oleh konveyor. Jika kemiringan konveyor dan beban yang diangkut tidak sebanding maka gaya yang dihasilkan tidak dapat berjalan sebaik atau semaksimaal mungkin. Hal ini dapat dihubungkan dengan rumus gaya/usaha :

F = m . a . sin A Dimana m = massa (kg) , a = percepatan gaya (m/s^2) , sin A = sudut kemiringan alat 6) Prinsip kerja tower crane berdasarkan kekuatan mesin (genset), keseimbangan beban, momen dan tegangan tarik kabel, serta sifatnya dapat berputar 360 derajat. Pada prinsipnya, tower crane merupakan pesawat pengangkat dan pengangkut yang memiliki mekanisme gerakan yang cukup lengkap yakni : kemampuan mengangkat muatan (lifting) menggeser (trolleying), menahannya tetap di atas bila diperlukan dan membawa muatan ke tempat yang ditentukan (slewing dan travelling). Operasi kerja yang identik dan muatan yang seragam yang diangkutnya, memungkinkan fasilitas transport dilakukan secara otomatis. Bukan hanya untuk memindahkan, melainkan juga untuk proses bongkar muatan. Tower crane mampu menjangkau tempat yang jauh, mempunyai kapasitas angkut yang besar, dan dapat diatur mengikuti ketinggian bangunan.

Kendala penggunaan tower/fixed crane ini adalah beban yang diangkat tidak boleh melebihi 85% dari kapasitas karena pembebanan tower crane mengikuti prinsip 300 tonne-meter. Maksudnya apabila beban berada sejauh 30 meter dari tiang, maka beban yang diperbolehkan sebesar 10 ton. Apabila beban berada sejauh 50 meter, maka beban yang diperbolehkan

sebesar 6 ton. Kendala yang kedua adalah tower crane tidak dapat digunakan di tempat yang berlumpur, karena pondasinya terbuat dari beton dan harus di tanah yang keras sebagai penahan tower crane.

7) Fabrikasi conveyor adalah jenis conveyor yang digunakan dalam bidang tambang. Conveyor yang digunakan dalam industri pertambangan ini berbeda dengan conveyor dari jenis lainnya, antara lain : 

Desainnya tentu harus kokoh, karena biasanya bahan tambang yang harus dibawa berat, dan berkelanjutan.



Jaraknya juga lebih panjang dari conveyor lainnya, mulai dari puluhan hingga ratusan meter. Mengingat, bahan tambang yang dibawa dari tempat penambangan ke pabrik biasanya jaraknya cukup jauh.



Karena conveyor ini diletakkan di luar ruangan, maka desain conveyor yang dibuat tentu tidak biasa, harus lebih kuat, dan tahan terhadap berbagai macam cuaca.

8) Jika Kompresor piston yaitu kompresor yang memanfaatkan perpindahan piston, kompresor jenis ini menggunakan piston yang didorong oleh poros engkol (crankshaft) untuk memampatkan udara/ gas. Udara akan masuk ke silinder kompresi ketika piston bergerak pada posisi awal dan udara akan keluar saat piston/torak bergerak pada posisi akhir/depan.

Jika Kompresor screw / kompresor putar adalah kompresor dengan mekanisme putar perpindahan positif, yang umumnya digunakan untuk mengganti kompresor piston, bila diperlukan udara bertekanan tinggi dengan volume yang lebih besar.

9) Beberapa bidang aplikasi di industri yang menggunakan media pneumatik dalam hal penangan material adalah sebagai berikut : 

Pencekaman benda kerja



Penggeseran benda kerja



Pengaturan posisi benda kerja



Pengaturan arah benda kerja

Penerapan pneumatik secara umum : 

Pengemasan (packaging)



Pemakanan (feeding)



Pengukuran (metering)



Pengaturan buka dan tutup (door or chute control)



Pemindahan material (transfer of materials)



Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning and inverting of parts)



Pemilahan bahan (sorting of parts)



Penyusunan benda kerja (stacking of components)



Pencetakan benda kerja (stamping and embosing of components)

10) Belt conveyor

Conveyor ini menggunakan sabuk dalam transportasinya , biasanya dalam satu set terdiri dari beberapa lapisan , untuk mengencangkannya menggunakan drive pulley yang bisa di geser / didorong , Banyak manfaat dari jenis conveyor belt ini , diantaranya adalah untuk mengangkut barang dalam bentuk kardus , dalam bentuk karung , dll Chain conveyor

Merupakan sebuah rangkaian conveyor dimana sebagai pembawa barang menggunakan rantai , cocok digunakan untuk barang industri yang berat . Jadi, belt conveyor lebih banyak digunakan karena dapat digunakan untuk memindahkan hampir semua jenis barang dan lebih flexible. Akan tetapi semua juga bergantung pada kebutuhan masing-masing di industri. 11) Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang lebih besar (dapat system fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi). Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan positif Pompa adalah alat untuk menggerakan cairan atau adonan. Pompa menggerakan cairan dari tempat bertekanan rendah ke tempat dengan tekanan yang lebih tinggi, untuk mengatasi perbedaan tekanan ini maka diperlukan tenaga (energi).

Perbedaan pompa digunakan untuk mengalirkan fluida dalam bentuk cairan, tidak/bukan gas. pompa tidak digunakan untuk mengalirkan fluida kompresibel. Untuk mengalirkan fluida kompresibel, ada istilah atau alat lain yang digunakan yaitu kompresor. Secara prinsip, kedua benda ini sama. Masing-masing terdiri dari motor penggerak dan juga bagian untuk meningkatkan tekanan di sisi hisap dan merendahkan tekanan di sisi keluar. Tapi keduanya tidak sama pada segi aplikasi karena cara peningkatan tekanan tersebut dilakukan dengan dua cara yang berbeda. Kedua alat ini tidak dapat saling dipertukarkan. Kompresor tidak dapat digunakan untuk mengalirkan cairan dan pompa tidak dapat digunakan untuk mengalirkan gas. 12) Chain Conveyor bisa diartikan sebagai rantai berjalan, karena terdiri dari rangkaian rantai yang dirancang bergerak secara memutar. Bisa bergerak - berputar naik lalu turun atau menyamping kanan dan kiri. Chain Conveyor terdiri dari blok bantalan pendukung yang menjaga kesatuan mata rantai saat berputar. Produksi chain conveyor untuk diaplikasikan di dunia industri harus memenuhi standar mutu internasional seperti tersebut di bawah ini: - British Standard (BS) Dibuat untuk memenuhi standard pasar dan rancang-bangun yang didominasi buatan Inggris. - International Organisation for Standardisation (ISO) Dibuat untuk memenuhi standard pasar Eropa, kecuali Jerman yang memiliki standard mutu tersendiri. - Deutsche Institut für Normung (DIN) Standard mutu yang khusus dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar produk Jerman. Chain Conveyor ini banyak dipakai untuk industri-industri seperti: -Pertambangan -Pengolahan makanan -Penanganan limbah -Industri kayu

-Industri pertanian -Tekstil -Otomotif -Industri semen dan bahan bangunan 13) Dalam industri makanan yang khususnya berupa cairan, bagaimanakah cara pembersian dari material handling? Menurut kami membersihkan material handling makanan itu alangkah lebih baiknya menggunakan stean atau udara yang memiliki tekanan sangat kuat karena dengan udara kotoran yang menempel di material handling bisa hilang

14) Sebutkan kelebihan dan kegunaan dari fixed crain ! Tower crane merupakan salah satu alat konstruksi yang vital keberadaannya, karena tower crane memiliki banyak sekali kelebihan. Tower crane biasanya digunakan pada pembangunan sebuah gedung tinggi, hal ini dikarenakan tower crane ini memiliki banyak sekali kelebihan diantaranya adalah : 1. Dapat mengangkut barang – barang dengan mudah pada tempat yang tinggi, sehingga sangat cocok digunakan untuk membantu pembangunan gedung bertingkat. 2. Dapat mengangkut barang dengan kapasitas yang sangat besar, barang atau material konstruksi biasanya memiliki bobot yang cukup besar, sehingga dengan kapsitas tower crane yang mampu mengangkat hingga 1000 Kg ini dapat mempermudah pembangunana gedung. 3. Dapat berputar 360o, beberapa jenis crane memiliki kemamuan lengan yang berputar hainnga 360o sehinnga mempermudah untuk memindahkan barang kemanapun sesuai dengan kebutuhan. 4. Ukran dan ketinggian tower crane dapat disesuaikan dengan ukuran bangunan yang akan di bangun, sehingga ssangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. 15) Apa kegunaan pompa sentrifugal di bidang industri?

Dalam kehidupan sehari-hari pompa sentrifugal banyak memberikan berbagai manfaat besar bagi manusia, terutama pada bidang industri. Secara umum pompa sentrifugal digunakan untuk kepentingan pemindahan fluida dari satu tempat ke tempat lainnya. Berikut ini beberapa contoh lain pemanfaatan pompa sentrifugal, diantaranya : 1. Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam fasilitas gathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum diolah dan dipasarkan, adalah pompa bertipe sentrifugal. 2. Pada industri perkapalan pompa sentrifugal banyak digunakan untuk memperlancar proses kerja di kapal. 3. Pada bidang pertanian, digunakan untuk pengairan sawah yaitu dengan memompa air dari sumur atau sungai kemudian dialirkan ke sawah-sawah. 16) Istilah pneumatik sendiri adalah berasal dari kata “ pneuma” yang berarti nafas atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan udara bertekanan, baik diatas tekanan 1 atmosfer maupun dibawah tekanan 1 atmosfer. Jaman dahulu kebanyakan orang sering menggunakan udara bertekanan untuk berbagai keperluan yang masih terbatas. Contohnya adalah menambah tekan udara ban mobil/motor, melepaskan ban mobil dari velgnya, membersihkan kotoran, dan sejenisnya. Sekarang sistem pneumatik banyak diaplikasikan dalam berbagai industri industri karena dengan sistem pneumatik ini berbagai industri udara yang dibutuhkan bersih dan mudah untuk didapatkan. Banyak industri yang menggunakan sistem pneumatik ini sebagai proses produksi seperti industri makanan, industri obat obatan, proses produksi pengepakan barang maupun industri yang lain. Penggunaan udara bertekanan sebenarnya masih dapat dikembangkan untuk untuk berbagai keperluan proses produksi. Misalnya untuk melakukan gerakan mekanik seperti menggeser, mendorong, mengangkat, dan menekan. Gerakan mekanik tersebut dapat dibantu dengan penggunaan teknik udara bertekanan 17) Pengertian pompa sendiri adalah mesin untuk menggerakan fluida. Pompa menggerakan fluida dari tempat bertekanan rendah menuju ke tempat bertekanan tinggi. Untuk memindahkan fluida tersebut diperlukan suatu energi atau tenaga. Pengklasifikasian pompa sendiri adalah sebagai berikut:

Pompa

Pompa positive Displacement

Pompa Rotary

Pompa Reciprocating

Dinamic pump

Pompa Sentrifugal

Pompa Aksial

1. Pompa positive displacement Bekerja dengan memberikan gaya tertentu pada volume fluida tetap dari sisi inlet menuju sisi outlet pompa. Kelebihan dari penggunaan pompa jenis ini adalah dapat menghasilkan power density a. Pompa Rotary Adalah pompa menggerakan fluida dengan cara menekan menggunakan dua gigi. Prinsip kerjanya saat antar roda gigi berputar dan bertemu terjadi penghisapan fluida keudian berputar dan diakhiri saat roda terpisah maka fluida terlepas b. Pompa Reciprocating Adalah pompa yang cara kerjanya fluida masuk kedalam silinder melalui valve inlet pada saat langkah masuk dan selanjutnya dipompa keluar dibawah tekanan positif melalui valve outlet pada langkah maju 2. Dinamik Pump a. Pompa sentrifugal Merupakan pompa dengan komponen yang paling sederhana pada pembangkit. Tujuannya dalah mengubah energi penggerak utama (turbin) menjadi kecepatan energi kinetik dan kemuduian menjadi energi tekan pada fluida yang dipompakan b. Pompa aksial

Merupakan pompa berfungsi mengalirkan fluida dari potensial tinggi menuju ke potensial yang lebih tinggi dengan menggunakan gerak putar dari blades dan memounyai arah aliran yang sejajar dengan sumbu porosnya.

18) Kegunaan dari arah output adalah sesuai dengan kegunaan jika arah pompa mempunyai arah aliran yang sejajar dengan sumbu porosnya maka pompa tersebut untuk mengatur potensial rendah menuju ke potensial yang tinggi. Begitu juga dengan sebaliknya

Related Documents


More Documents from "Nurul Muthoharoh"