ALAT DIAGNOSTIK
Nama
: Tubagus Ahmad Gozali
NIM
: 17232058
Dosen
: Sri Nurhayati, ST, M.Pd
AKADEMI TEKNIK ELEKTROMEDIK ANDAKARA JAKARTA
TUGAS
Cardiotography (CTG) DC Shock / Defibrilator Stethoscope Ultrasonography (USG)
Sphygmomanometer
CARDIOTOCOGRAPHY (CTG) Suatu alat untuk mengetahui kesejahteraan janin di dalam rahim, dengan merekam pola denyut jantung janin dan hubungannya dengan gerakan janin atau kontraksi rahim. USG 'hits'
Cara Kerja :
di CTG menggunakan gelombang suara yang disebut ultrasound untuk mendeteksi detak jantung bayi. Ultrasound adalah gelombang suara dengan frekuensi tinggi, Anda tidak dapat mendengar, tetapi dapat dikirim keluar (dipancarkan) dan terdeteksi oleh receiver
pada
mesin-mesin
khusus.
Gelombang ultrasound menembus secara bebas melalui jaringan cairan dan lembut. Namun gelombang ultrasound memantul
dalam
tubuh, karena kepadatan yang berbeda, ia akan mengirimkan kembali gema dari berbagai kekuatan. Dalam pemantauan CTG, khusus jenis gelombang ultrasound USG, yang disebut Doppler ultrasound
digunakan.
Jenis
USG
gelombang
digunakan
untuk
mengukur struktur yang bergerak, sehingga berguna untuk memantau detak jantung.
kembali sebagai 'gema' ketika pantulan lebih
solid
(padat)
permukaan.
Rekaman simultan dilakukan oleh dua
Misalnya, gelombang ultrasound akan
transduser terpisah yang memancarkan
melakukan perjalanan bebas melalui darah
gelombang ultrasound, tranducer US dan
dalam bilik jantung. Tapi, ketika memantul
TOCO, tranducer US berfungsi untuk
pada katup padat, banyak ultrasound
pengukuran denyut jantung janin dan
melakukan gema kembali. Contoh lain
tranducer tocodynamometer TOCO untuk
adalah ketika gelombang ultrasound USG
kontraksi
pada empedu di kandung empedu itu akan
ketegangan dinding perut ibu – ukuran
bergema kembali kuat jika mengenai pada
tidak langsung dari tekanan intrauterin,
batu
solid.
yang kemudian direkam selama kurang
Jadi, sebagai struktur yang berbeda yang
lebih 20 - 30 menit, ditampilkan pada
tidak bisa ditembus gelombang ultrasound
kertas printer thermal.
empedu
dari
yang
rahim,
dengan
mengukur
DC SHOCK / DEFIBRILATOR Defibrillator / DC Shock adalah alat medis yang berfungsi untuk menstimulasi detak jantung pada seseorang yang mengalami gangguan jantung mendadak seperti saat tenggelam, shock berat, kecelakaan, atau juga karena serangan jantung dengan menggunakan sengatan energi listrik pada jumlah tertentu.. Prinsip kerja defibrillator adalah memberikan stimulus energi listrik dalam satuan joule yang dihasilkan dari mesin defibrillator yang dilengkapi dengan baterai. Energi tersebut disalurkan melalui elektroda paddle (berbentuk seperti setrika). Penggunaanya ditempelkan ke dada pasien. Sop Penggunaan Alat a. Sambungkan alat dengan catu daya. b. Hidupkan pesawat pada Main Swicth Power. c. Tunggu sampai lampu pada display menyala. d. Alat siap digunakan. e. Setting Energi Selectoryang akan diberikan ke jantung pasien. f. Oleskan Gel pada paddle dan tubuh pasien. g. Letakan kedua paddle pada sisi atas (strenum) dan bawah jantung (apex). h. Tunggu pengisian muatan energi (charge) sampai alarm ready pada display bunyi dan tekan Paddle button untuk melepaskan muatan energi (discharge). i. Pasang kabel EKG jika ingin menampilkan sinyal jantung pasien j. Hasil muatan energi yang dikeluarkan dan kondisi sinyal jantung pasien dapat di cetak dengan menekan print. k. Setelah selesai digunakan, matikan alat pada main power switch l. Bersihkan Alat dan Kembalikan pada posisi semula Alat yang telah digunakan.
TROUBLE SHOOTING
KESALAHAN ALAT
Alat tidak bisa mentriger
Kapasitor, selektor charger
Indikator lowbatt terus menyala
Baterai , charger baterai, konektor charger baterai
Penunjuk meter menunjukan Konektor paddle , konektor muatan kapasitor tetapi tidak relay bisa mentriger
TINDAKAN Periksa kontraktor pada relay, tegangan baterai Periksa baterai , bersihkan konektor charger baterai, periksa charger baterai Periksa paddle, bersihkan konektor relay
STETHOSCOPE Stethoscope (phonedoscope) digunakan untuk mendeteksi, mempelajari, mendengarkan bunyi (suara) yang timbul dari dalam tubuh/rongga tubuh
CARA KERJA STETHOSCOPE Stetoskop memiliki beberapa bagian yakni eartips, pipa besi, selang karet dan sungkup stetoskop. Cara kerja stetoskop itu sendiri cukup sederhana yaitu menstransfer gelombang suara yang kita dengar yang di hasilkan oleh tubuh.
SOP STETHOSCOPE 1. Pasang earpieces ke telinga pendengar 2. Luruskan cubing. 3. Tempelkan diagfragma pada pasien/objek yang akan di periksa. 4. Lalu dengarkan suara dan diagnosa pasien.
ULTRASONOGRAPHY (USG) Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran , struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ.
Mode Scaning :
A-Mode (Amplitudo Scan Mode) o Untuk mendeteksi objek yang diam, dan probe dalam keadaan diam (Contoh, scanning jantung). Echo diperlihatkan sebagai peak dan jarak antara pelbagai struktur dapat diukur.
B-Mode o Untuk deteksi objek diam, dan probe digunakan dengan bergerak. Memperlihatkan semua jaringan yang dilewati oleh scan ultrasound. Jika diamati dengan cepat akan terlihat secara real time
Real Time o Memperlihatkan gerakan menjukan gambar real time tepat dibawah transduser
M-Mode o Untuk objek bergerak dan probe bergerak (Contoh: scanning jantung). Hasilnya berupa garis gelombang biasanya untuk ultrasound
Cara Penggunaan : 1) Tekan tombol Power pada pesawat USG, biarkan beberapa waktu untuk ‘boot up’. 2) Untuk memulai penamaan data, tekan tombol ‘Pasien’, gunakan track ball dan keyboard untuk mengisi data pada sheet pasien. 3) Sebelum menggunakan pastikan probe transduser terpasang dengan baik, pastikan knob tidak kendor 4) Untuk memulai melakukan pemeriksaan pertama-tama pilih ‘Probe Menu’ a. Tipe Linear baik untuk mendapatkan hasil resolusi yang tinggi. b. Tipe Konveks/Curve untuk pemeriksaan struktur yang lebih dalam. 5) Untuk melakukan pemeriksaan pada pasien, oleskan gel pada pasien dan gunakan probe yang telah dipilih. 6) Jika ingin melakukan pengamatan 2Dimensi pilih tombol 2D, begitu pula dengan 3 Dimensi, tekan tombol 3D. 7) Pada awal pemeriksaan setting ‘depth’ dan ‘zoom’, dengan menggunakan tombol ‘depth &zoom’. 8) Untuk mengatur TGC (Time Gain Compensation) geser knob-knob ke kanan atau kekiri, knob paling atas untuk titik yang teratas (kurang dalam) semakin ke bawah, semakin dalam. 9) Jika sudah mendapatkan visualisasi hasil USG yang diinginkan kita dapat menekan tombol Freeze. Gunakan tombol Store jika ingin menimpan gambar. 10) Pada hasil Scan yang sudah di freeze, kita dapat memberi label pada hasil scan dengan cara menekan tombol penamaan (ABC button), lalu beri penamaan dengan keyboard. 11) Jika ingin melakukan pengukuran pada objek yang di scan, gunakan tombol ‘Measure’, gunakan Track Ball & tombol ‘Set’ untuk menentukan mark (titik/tanda) agar dapat dilakukan pengukuran, panjang atau lebar objek. 12) Untuk melakukan pengukuran volume (pada ginjal contohnya) lakukan pengukuran seperti diatas, hanya saja diperlukan 3 tipe pengukuran, yaitu, panjang, lebar, dan tinggi (kedalaman) 13) Setelah selesai melakukan pengamatan, matikan alat dengan menekan OFF tombol Power
Sphygomomanometer
a.Pengertian Spygomomanometer (blood pressure monometer atau tensimeter) digunakan untuk mengukur tekanan darah tubuh, berapa angka systole(pada waktu jantung kuncup) dan berapa angka diastole (pada waktu jantung mengembang lagi).
b.Penatalaksanaan
Membetitahu pasien
Lengan baju dibuka atau digulung
Manset tensimeter dipasang pada lengan bagian atas kurang lebih duanjari diatas siku dengan pipa karetnya berada di sisi luar lengan
Lenga n baju
Pompa tensi meternya dipasang
Pompa balon tensi
Hentikan pompaan
Sekrup balon dibuka perlahan sambil perhatikan turunnya air raksa
Dengarkan bunyi denyutan pertama dan terahir
Hasil dicatat