Akuntansi Syariah Nuwww.docx

  • Uploaded by: Glady Sasanti Ayuninggar
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Akuntansi Syariah Nuwww.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,204
  • Pages: 13
AKUNTANSI SYARIAH PADA ERA MILENIAL Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Semester I Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Maratul Jannah, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

GLADY SASANTI AYUNINGGAR (1820610051) Akuntansi Syariah-1B

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS TAHUN AKADEMIK 2018

KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang senantiasa memberikan kesehatan, pertolongan, serta petunjuk-Nya sehingga tugas makalah yang disusun untuk memenuhi Tugas Akhir Semester I pada mata kuliah Bahasa Indonesia yang bertemakan Akuntansi Syariah dengan judul “Akuntansi Syariah pada Era Milenial” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. agar mendapat syafaatnya kelak di hari akhir. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini, penulis pun menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini yang masih harus diperbaiki. Untuk itu penulis memohon maaf sebesar-besarnya dan membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dapat bermanfaat dikemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberi tambahan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jepara, 18 November 2018

Penulis

i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... i Daftar Isi .............................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1 C. Tujuan Masalah .............................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Akuntansi Syariah ........................................................................ 3 B. Pengertian Era Milenial ................................................................................. 3 C. Sejarah Akuntansi Syariah ............................................................................. 4 D. Perbedaan Konsep Akuntansi Syariah Dan Akuntansi Konvensional ........... 5 E. Pendorong Munculnya Akuntansi Syariah .................................................... 6 F. Kegunaan Mempelajari Akuntansi Syariah ................................................... 7 G. Perkembangan Akuntansi Syariah Pada Era Milenial ................................... 7 BAB III PENUTUP Kesimpulan .................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Sistem ekonomi berbasis syariah, kini sedang diminati oleh beberapa kalangan di Indonesia. Bukan hanya karena mayoritas orang Indonesia beragama Islam, ekonomi syariah diminati juga karena sistem yang dimiliki berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan. Ekonomi syariah di Indonesia meliputi, bank syariah, asuransi syariah, pegadaian syariah, hingga akuntansi syariah. Salah satu aspek ekonomi syariah ialah akuntansi syariah. Akuntansi syariah bukan lagi hal asing dalam kehidupan kita sehari-hari. Basis syariah sudah banyak terlibat dalam segi kehidupan, tak terkecuali pada lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan. Akuntansi syariah digunakan sebagai pencatatan transaksi, penyusunan laporan, sampai pengambilan keputusan untuk perusahaan berbasis syariah. Entitas syariah sekarang mulai berkembang sehingga kebutuhan akuntansi syariah menjadi sangat penting. Bidang akuntansi juga akan berlaku sepanjang zaman, khususnya pada era milenial Revolusi Industri 4.0 sekarang. Revolusi Industri 4.0 merupakan sebutan bagi segala sesuatu yang segalanya melibatkan teknologi atau mesin untuk menyelesaikan atau memudahkan pekerjaan.

Sebagai penganut

perubahan zaman globalisasi, akuntansi syariah bisa lebih berkembang dengan menggabungkan perkembangan era industri dengan ketentuan-ketentuan syariat agama Islam dalam penerapan akuntansi syariah pada lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan.

B. Rumusan Masalah a. Apa pengertian akuntansi syariah? b. Apa pengertian era milenial? c. Bagaimana sejarah akuntansi syariah?

1

2

d. Bagaimana

perbedaan

konsep

akuntansi

syariah

dan

akuntansi

konvensional? e. Apa pendorong munculnya akuntansi syariah? f. Apa kegunaan mempelajari akuntansi syariah? g. Bagaimana perkembangan akuntansi syariah pada era milenial?

C. Tujuan Masalah a. Untuk mengetahui pengertian akuntansi syariah. b. Untuk mengetahui pengertian era milenial. c. Untuk mengetahui sejarah akuntansi syariah. d. Untuk mengetahui perbedaan konsep akuntansi syariah dan akuntansi konvensional. e. Untuk mengetahui pendorong munculnya akuntansi syariah. f. Untuk mengetahui kegunaan mempelajari akuntansi syariah. g. Untuk mengetahui perkembangan akuntansi syariah pada era milenial.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Akuntansi Syariah Akuntansi merupakan suatu ilmu yang didalamnya berisi bagaimana manusia berfikir sehingga menghasilkan suatu kerangka pemikiran konseptual tentang prinsip, standar, asumsi, teknik, serta prosedur yang ada dijadikan landasan dalam pelaporan keuangan.1 Sedangkan syariah adalah aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. untuk dipatuhi oleh manusia dalam menjalani segala aktivitas hidupnya didunia. Jadi, pengertian akuntansi syariah dapat didefinisikan sebagai kumpulan dasar hukum yang baku dan permanen, yang disimpulkan dari sumber-sumber syariah dan dipergunakan sebagai aturan oleh seorang akuntan dalam pekerjaannya, baik dalam pembukuan, analisis, pengukuran, pemaparan, maupun penjelasan, dan menjadi pijakan dalam menjelaskan suatu kejadian atau peristiwa.2 Oleh sebab itu, akuntansi syariah diperlukan untuk pendukung kegiatan yang harus dilakukan sesuai dengan peraturan syariah, apalagi di era milenial seperti sekarang ini yang kebanyakan tidak lagi memperhatikan aturan-aturan agama.

B. Pengertian Era Milenial Milenial atau juga disebut sebagai “Generasi Y” adalah sekelompok kependudukan yang ada setelah Generasi X. Para ahli dan peneliti menyatakan tahun 1980-an sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran. Kaum milenial terlahir dimana dunia modern dan teknologi canggih diperkenalkan publik. Milenial datang usia dalam waktu dimana industri mulai terpengaruh internet dan perangkat mobil. Di era milenial abad ke-21 dunia mengalami kemajuan teknologi informasi pada seluruh sektor. Era milenial yang juga sering disebut “Industri 4.0” ini 1 2

Hurriyah Badriyah, Buku Pintar Akuntansi Dasar, Penerbit HB, Jakarta, 2015, hal. 5. Sarip Muslim, Akuntansi Keuangan Syariah, Pustaka Setia, Bandung, 2015, hal. 48.

3

4

merupakan tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Industri 4.0 menghasilkan “pabrik cerdas”. Di dalam pabrik cerdas berstruktur moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat. Menggunakan internet untuk segala (IoT), sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama lain dan manusia secara bersamaan.3

C. Sejarah Akuntansi Syariah Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan (double entry bookeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi modern dimulai sejak pembukuan berpasangan ditemukan dan digunakan di dalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda yang diperkenalkan oleh Lucas Pacioli pada tahun 1447.4 Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia berdiri 23 Desember 1957. Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dengan pendiri lima orang akuntan Indonesia. Profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967. Pada tahun itu juga dikeluarkannya undnag-undang modal asing yang kemudian disusul dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968 yang merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi tahun 1997, peran profesi akuntan diakui semakin signifikan mengingat profesi ini memiliki peranan strategis di dalam menciptakan iklim transparansi di Indonesia.5 Apabila kita mempelajari sejarah Islam, ditemukan bahwa setelah munculnya Islam di Semenanjung Arab di bawah pimpinan Rasulullah SAW. dan terbentuknya Daulah Islamiah di Madinah, yang kemudian dilanjutkan

3 Hermann, Pentek, Otto, 2016: Design Principles for Industrie 4.0 Secenarios diakses 18 November 2018 pukul 10.19. 4 Hurriyah Badriyah, Loc.cit. hal. 8. 5 Ibid, hal. 5-6.

5

oleh Khulafaur Rasyidin terdapat undang-undang akuntansi yang diterapkan untuk perorangan, perserikatan (syarikah) atau perusahaan, akuntansi wakaf, hak-hak pelanggaran penggunaan harta (hijr), dan anggaran negara. Rasulullah pun telah mendidik secara khusus beberapa sahabat untuk menangani profesi akuntan dengan sebutan hafazhatul amwal (pengawas keuangan). Bahkan, AlQuran sebagai kitab suci umat Islam menganggap masalah ini sebagai masalah serius dengan diturunkannya ayat terpanjang, yakni surat Al-Baqarah ayat 282 yang menjelaskan fungsi-fungsi pencatatan transaksi, dasar-dasarnya, dan manfaat-manfaatnya. Berdasar hal tersebut, tampak bahwa Islam lebih dahulu mengenal sistem akuntansi karena Al-Quran telah diturunkan pada tahun 610 M, yakni 800 tahun lebih dulu dari Lucas Pacioli yang menertibkan bukunya tahun 1494.6 Di era milenial seperti saat ini sudah terhitung puluhan bahkan ratusan lembaga-lembaga keuangan yang dilandaskan oleh syariah, yaitu ketentuanketentuan yang sudah ditetapkan oleh agama Islam. Dan tidak hanya di Indonesia saja yang mayoritas muslim namun di negara-negara yang minoritas non-muslimpun banyak yang menganut sistem keuangan syariah.

D. Perbedaan Konsep Akuntansi Syariah Dan Akuntansi Konvensional 1. Perbedaan dari Segi Pengertian Pengertian Akuntansi Syariah lebih mengarah kepada pembukuan, pendataan, kerja dan usaha, serta perhitungan dan perdebatan berdasar syarat-syarat yang telah disepakati. Oleh sebab itu, musahabah (akuntansi syariah) memiliki dua arti, yaitu perhitungan dan pembukuan keuangan. Adapun

arti

akuntansi

yang

berkembang

dalam

konsep

positif

(konvensional) adalah sekitar pengumpulan dan pembukuan, penelitian tentang keterangan-keterangan dari berbagai macam aktivitas.7 2. Perbedaan dari Segi Tujuan Tujuan akuntansi syariah adalah menjaga harta yang merupakan hujjah atau bukti jika terjadi perselisihan hitung, mengarahkan kebijaksanaan, memerinci hasil usaha untuk penghitungan zakat, penentuan mitra bisnis, 6 7

Sarip Muslim, Loc.cit, hal. 45-46. Ibid, hal. 49-50.

6

dan membantu menetapkan imbalan dan hukuman serta penilaian evaluasi kerja dan motivasi. Sementara tujuan akuntansi konvensional untuk menjelaskan utang dan piutang, untung dan rugi, sentral moneter, dan membantu dalam mengambil ketetapan manajemen. Tetapi, akuntansi lebih difokuskan untuk membantu individu-individu dalam mengaudit transaksi-transaksinya, dan untuk membantu kelompok masyarakat untuk melakukan muhasabah dan membantu dalam lapangan dakwah pada kebaikan untuk melakukan kegiatan sosial di lingkungan masyarakat. Tujuan ini tidak terdapat di akuntansi konvensional.8

E. Pendorong Munculnya Akuntansi Syariah di Era Milenial Seiring berjalannya waktu dengan adanya era milenial yang mengharuskan kita sebagai masyarakat harus pandai dalam mengatur dan mengelola segala kebutuhan maupun keperluan, apalagi tentang keuangan yang menjadi sumber segala keperluan, maka muncul ajaran akuntansi yang berlandaskan syariat agama Islam. Munculnya akuntansi syariah didorong oleh berbagai hal seperti: 1. Meningkatnya religiousity masyarakat. 2. Meningkatnya tuntutan kepada etika dan tanggung jawab sosial yang tampak diabaikan oleh akuntansi konvensional. 3. Semakin lambannya akuntansi konvensional mengantisipasi tuntutan masyarakat khususnya mengenai penekanan pada kebenaran, dan kejujuran. 4. Kebangkitan umat Islam khususnya kaum terpelajar yang merasa kekurangan yang terdapat dalam kapitalisme Barat sehingga mampu menggali keagamaan dan keyakinannya yang dianggap konperehensif. 5. Perkembangan atau anatomi disiplin akuntansi itu sendiri. 6. Kebutuhan akan sistem akuntansi dalam lembaga bisnis syariah seperti: bank, asuransi, pasar modal, trading, dan lain-lain. 7. Kebutuhan yang semakin besar pada norma perhitungan zakat dengan menggunakan norma akuntansi yang sudah mapan sebagai dasar perhitungan. 8

Ibid, hal. 50.

7

8. Kebutuhan akan pencatatan, pertanggung jawaban, dan pengawasan harta umat. Misalnya, dalam Baitul Maal atau kekayaan milik umat Islam atau organisasinya.9

F. Kegunaan Mempelajari Akuntansi Syariah Akuntansi syariah merupakan akuntansi yang memiliki orientasi sosial, yang mana berarti bahwa jenis akuntansi ini tak hanya dijadikan untuk menerjemahkan fenomena ekonomi namun juga dijadikan sebagai metode dalam lingkup masyarakat Islam. Masalah yang tidak terpikirkan pada akuntansi konvensional akan masuk ke dalam akuntansi syariah. Mempelajari akuntansi syariah sudah merupakan kewajiban dalam ekonomi yang semakin global. Hal ini misalnya didorong oleh: 1. Munculnya kesadaran orang membayar zakat baik zakat pribadi maupun perusahaan. 2. Munculnya berbagai yayasan atau organisasi Islam yang memerlukannya. 3. Semakin banyak lembaga bisnis yang menerapkan syariat agama Islam akan memerlukan Akuntansi Islam dan tenaga yang menguasainya. Keberadaan lembaga ini akan membuka peluang untuk masyarakat luas bekerja sama dengan lembaga ini. 4. Demikian di skala internasional, sesuai dengan pendapat Mueller, maka semakin banyak negara yang akan menerapkan akuntansi Islam.10

G. Perkembangan Akuntansi Syariah Pada Era Milenial Di era milenial atau era modern ini, globalisasi semakin menampakkan keberadaannya. Di era yang serba digital dan canggih ini. Salah satunya yaitu bentuk pengaruh pendidikan di dunia barat, yang telah memasuki sistem pendidikan kita saat ini. Dapat dilihat dari dalam proses standarisasi pelaporan keuangan. Pada umumnya landasan teori yang dipakai untuk membuat standar pelaporan keuangan bersumber dari IASC

(International Accounting

Standards Committee). Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh IAI jelas mengadopsi standar laporan keuangan tersebut. Alasan Indonesia untuk 9

Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 2004, hal. 10-11. Ibid, hal. 12.

10

8

mengadopsi kebijakan standar keuangan tersebut merupakan konsekuensi Indonesia telah menangani perjanjian dengan IMF (International Monetary Fund) pada tahun 1997. Alasan harmonisasi ini yang mengantarkan kita ke babak baru yaitu neoliberalisme. Dengan penyeragaman standar ini, akan mempermudah bagi negara-negara berkembang. Di sisi lain, konsep keuangan Islam telah berkembang pesat. Industri jasa keuangan Islam, sekarang telah mempunyai aset lebih dari $175 milyar dengan ekuitas sebesar $15 milyar. Terdapat lebih dari 300 Bank Islam, perusahaan keuangan, bank investasi, reksa dana dan perusahaan asuransi Islam. Pertumbuhan disektor ini sangat signifikan 10 tahun belakangan. Industri ini telah tumbuh sebesar 23% per tahun. Industri ini telah mempekerjakan sekitar 300.000 pekerja yang tersebar di 34 negara diseluruh benua kecuali di Amerika Selatan. Industri ini akan diproyeksikan akan bertumbuh sebesar sekian $trilyun sampai tahun 2010.11

Adhyatma Hasbi, "Akuntansi Syariah sebagai solusi?”, diakses dari https://www.kompasiana.com/adhyatmahasbi/552aee5ef17e612953d624af/akuntansi-syariahsebagai-solusi, pada tanggal 18 November 2018 pukul 11.03. 11

BAB III PENUTUP

Kesimpulan: 1. Akuntansi syariah adalah kumpulan dasar hukum yang disimpulkan dari sumber-sumber syariah dan dipergunakan sebagai aturan oleh seorang akuntan dalam pekerjaannya, baik dalam pembukuan, analisis, pengukuran, pemaparan, maupun penjelasan, dan menjadi pijakan dalam menjelaskan suatu kejadian atau peristiwa. 2. Era milenial adalah era dimana segala sesuatu kegiatan sudah berhubungan dengan industri, mesin, maupun internet. Kaum milenial dinyatakan antara kelahiran tahun 1980-an sampai tahun 2000-an. 3. Sistem akuntansi sudah ditemukan sejak pimpinan Rasulullah SAW. Akuntansi modern dimulai sejak pembukuan berpasangan oleh Lucas Pacioli pada tahun 1447. Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. 4. Perbedaan konsep akuntansi syariah dan akuntansi konvensional terdiri dari segi pengerttian dan dari segi tujuan. 5. Industri jasa keuangan Islam sekarang terdapat lebih dari 300 Bank Islam, perusahaan keuangan, bank investasi, reksa dana dan perusahaan asuransi Islam. Pertumbuhan sektor sangat signifikan 10 tahun belakangan.

9

DAFTAR PUSTAKA Adhyatma

Hasbi,

"Akuntansi

Syariah

sebagai

solusi?”,

https://www.kompasiana.com/adhyatmahasbi/552aee5ef17e612953d624af/aku ntansi-syariah-sebagai-solusi, diakses pada tanggal 18 November 2018 pukul 11.03. Badriyah, Hurriyah. 2015. Buku Pintar Akuntansi Dasar. Jakarta: Penerbit HB. Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Akuntansi Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Hermann, Pentek, Otto, 2016: Design Principles for Industrie 4.0 Secenarios diakses 18 November 2018 pukul 10.19. Muslim, Sarip. 2015. Akuntansi Keuangan Syariah. Bandung: Pustaka Setia.

10

Related Documents


More Documents from ""